Anda di halaman 1dari 4

Naskah Khutbah Jum’at

HUSNUL KHOTIMAH
ُ ُ َ ‫َ َّ َ ُ َ َ ُ َ ْ ُ ه‬
‫اّلِل َو َب َركاته‬
ٰ ٰ ‫لسالم عل ْيك ْم و َرح َمة‬‫ا‬
َ ُ ْ َ ُ ُُ ْ ‫َّ ْ َ ْ َ ه َ ْ َ ُ ُ َ َ ْ َ ُ ُ َ َ ْ َ ْ ُ ُ َ َ ُ ُ ه‬
,‫اّلِل من شور أنفسنا‬ ٰ ‫ نحمده ونستعينه ونستغفره ونعوذ ب‬,‫ّلِل‬ ٰ ٰ ‫إن الحم َد‬
ُ َ ْ َ ٰ ُ َ ِ َ َ َ ٰ َ ْ ٰ ْ ُ ْ َ َ ُ َٰ َّ ُ َ َ ُٰ ‫ه‬ ْ َ ْ َ ‫َو َس ِّي َئات أ ْع َمالنا‬
َ
‫ َ أشهد‬,‫ َ ومن يض ٰلل فال ه ٰادي له‬,‫ضل له‬ َ ٰ ‫م‬ ‫ال‬‫ف‬ ‫اّلِل‬ ‫ه‬ٰ ‫د‬ ٰ ‫ه‬ ‫ي‬ ‫ن‬ ‫م‬ ٰ َّ ٰ َ َّ َ
ُ ُ َ ُ ُ َ ً َ َّ ُ َ ْ َ ُ َ َ ْ َ َ َ
ُ ‫أن ال إل َه إال هللا وحده ال‬
ُ ْ َ
‫ ألله َّم‬,‫ وأشهد أن ُمـح َّ َمدا ع ْبده َو َر ُسوله‬,‫شيك له‬
ُ َ َ ‫ْ َ ْ َْ ُّ َ ه‬ ْ َ َ َ َ َ َّ ِ َ ُ َ ِّ َ َ َ ْ ِّ ٰ َ َٰ ِّ َ
‫ أيها ال َ ٰذين آمنوا‬,‫صل و سلم عَل سي ٰدنا محم ٍد و ع ََل ٰآل ٰه و صح ٰب ٰه أجم ٰعي‬
‫ُ ُ ه‬ َ َ َ ُ َ َ َ ُ ْ ُ ْ ُ ْ َ َّ َّ ُ ُ َ َ َ َ ُ َّ َ َ ‫ه‬ ُ َّ
‫اّلِل‬
ٰ ‫ال; أعوذ ْ ٰب‬ ‫ قال هللاُ تع‬,‫اتقوا اّلِل حق تق ٰات ٰه وال تموتن ٰإال وأنتم مس ٰلمون‬
ُ َ ُ َ ْ َّ َ ُ َ َّ َ ْ َ ْ ُ َ َ ْ َ ُّ ُ َّ َ
َّ ‫الش ْي َطان‬
‫ورك ْم َي ْو َم ال ٰق َي َام ٰة‬ ‫س ذ ٰآئقة المو ٰت ٰوإنما توفون أج‬ ‫ف‬ ‫ن‬ ‫ل‬ ‫ك‬ ; ‫يم‬ ‫ج‬ ‫الر‬ ‫من‬
ُُ ْ ُ َ َ َّ َ ْ ُّ ُ َ َ ْ َ َ َ َ ْ َ َ َ َّ َ ٍ ْ َ ْ ُ َ ٰ َّ ٰ َ ٰ َ ْ ُ ْ َ َ ٰ
.‫ور‬ِ ‫فمن زح ِزح ع ِن الن ِار وأد ٰخل الجنة فقد فاز وما الحياة الدنيا ٰإال متاع الغر‬
Kaum Muslimin rahimakumullah.
Pertama-tama, marilah kita tingkatkan kualitas taqwa kita pada Allah dengan
berupaya maksimal melaksanakan apa saja perintah-Nya yang termaktub dalam Al-Qur’an
dan juga Sunnah Rasul saw. Dan juga kita dituntut pula untuk meninggalkan apa saja
larangan Allah yang termaktub dalam Al-Qur’an dan juga Sunnah Rasul Saw. Hanya
dengan cara itulah ketaqwaan kita mengalami peningkatan dan perbaikan.
Sholawat dan salam marilah kita haturkan kepada junjungan kita nabi besar
Muhammad Saw., beserta keluarganya, sahabatnya, kerabatnya semoga pada hari
syafa'at nanti, kita semua yang ada disini beserta keluarga besar kita mendapatkan
syafa'at dari beliau. Aamiin Allahhumma Aamiin..
Maasyiral Muslimin rahimakumullah,
Sesungguhnya, bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mengalami dan
merasakan kematian. Sebagaimana firman Allah Ta’ala;
ْ َ ْ ُ َ َ ْ َ ُّ ُ
‫س ذ ٰآئقة المو ٰت‬
ٍ ‫كل نف‬
“Tiap-tiap jiwa akan merasakan kematian...” (QS. Ali-Imran: 185).
Ayat di atas adalah merupakan ayat yang agung yang apabila dibaca mata menjadi
berkaca-kaca. Apabila didengar oleh hati maka ia menjadi gemetar. Dan apabila didengar
oleh seseorang yang lalai maka akan membuat ia ingat bahwa dirinya pasti akan menemui
kematian. Allah menciptakan kehidupan dan kematian, tidak lain adalah sebagai ujian
untuk mengetahui mana hamba-hamba-Nya yang beriman dan mana hamba-hamba-Nya
lupa diri dan terpedaya oleh gemerlap kehidupan.
Kematian adalah suatu kepastian dan keniscayaan. Siapapun tidak akan bisa lari
dari kematian. Tua, muda, atau bahkan anak kecil dan bayi sekalipun, kalau ajal telah tiba,
maka kematian tidak mungkin terhindarkan. Bila ajal telah tiba, tiada lagi berguna jabatan,
kedudukan ataupun harta dan kekayaan. Semua akan kita tinggalkan. Hidup didunia,
hanya sementara, dan kehidupan yang kekal adalah akhirat. Namun, banyak manusia
yang melupakan kehidupan akhirat yang abadi, dan hanya mengutamakan dan mengejar
kesuksesan dunia. Sedangkan kesuksesan manusia menurut tolok ukur Allah SWT hanya
َ ُ ْ ُ ْ ُ ْ َ َ َّ َّ ُ ُ َ َ َ
satu, yaitu husnul khotimah. Allah SWT berfirman;
َ ُ َّ َ َ ‫ه‬ ُ َّ ُ َ َ ‫َ َ ُّ َ ه‬
‫يا أيها ال ٰذين آمنوا اتقوا اّلِل حق تق ٰات ٰه وال تموتن ٰإال وأنتم مس ٰلمون‬
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar
takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan
beragama Islam.” (QS. Ali Imran:102)
Melalui ayat di atas Allah SWT memerintahkan agar kita semua ketika ajal tiba,
kelak, kita meninggal dunia dalam keadaan beriman kepada Allah. Atau disebut dengan
husnul khatimah. Husnul khatimah adalah tolok ukur satu-satunya apakah seseorang
sukses dalam hidupnya atau tidak. Apalah arti hidup kaya raya, jabatan tinggi dan
Penyusun: Usman Tahir, S.Ag
Kelompok Kerja Penyuluh Agama (Pokjaluh) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gorontalo 1
kesehatan prima, ketika meninggal dunia seseorang tak mampu menyebut nama “Allah”.
dia su’ul khatimah, mati dalam keadaan kafir. Na’udzubillahi mindzalik.
Masyiral muslimin yang berbahagia
Tidak diketahui amal yang mana akan menjadi penutup hidup seseorang. Syaikh
Muhammad bin Shalih Al Munajjid mengatakan bahwa hal itu merupakan salah satu
bentuk kelembutan pengaturan dari Allah Ta’ala. Sebabnya adalah andaikan seseorang
mengetahui dia termasuk orang yang selamat, maka dia akan merasa malas dan akan
tertimpa ujub, dan bila dia termasuk orang yang bakal binasa, niscaya dia justru akan
bertambah angkuh dan menjauh.
Husnul khatimah merupakan karunia terbesar dari Allah SWT yang tak tertandingi
oleh apa pun. Karena pahalanya pasti surga. Di saat setan terus melakukan berbagai
godaan dan penyerupaan menjelang kematian seseorang, hanya Allah yang dapat
menjaga dan menyelamatkan iman orang tersebut. Menurut Imam Sufyan al-Tsauri, ada 4
ikhtiyar yang dapat kita lakukan;
Pertama; Menjaga Iman dengan Istiqomah. Siapapun yang menginginkan terjaga
iman dan ketakwaannya, hendaklah menjauhi hal-hal yang bisa merusak iman dan
ketakwaannya. Bertaubat dari segala dosa dan kemaksiatan, apalagi terhadap syirik.
Untuk menenguhkan iman kita, Allah SWT mengajarkan kepada kita doa yang termaktub
dalam al-Qur’an surat Ali Imran ayat 8;
َ ْ َ َ َّ ً َ ْ َ َ ْ ُ َ ْ َ َ ْ َ َ َ َ ْ َ َ ْ َ ْ َ َ َ ُ ُ ْ ُ َ َ َّ َ
ُ‫ت ْال َو َّهاب‬ ‫ربنا ال ت ِزغ قلوبنا بعد ٰإذ هديتنا وهب لنا ٰمن لدنك رحمة ۚ ٰإنك أن‬
“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan
sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami. Dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari
sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia).”
Rasulullah SAW memberitahukan bahwa lawan iman adalah kesyirikan, maka
setiap mukmin harus mohon perlindungan dijauhkan dari perbuatan kesyirikan, Rasulullah

ُ‫وذ ب َك َأ ْن ُأ ُْش َك ب َك َوَأ َنا َأ ْع َل ُم َوَأ ْس َت ْغف ُر َك ل َما َال َأ ْع َلم‬


ُ ُ َ ِّْ َّ ُ ‫َ ه‬
SAW mengajarkan doa;

ٰ ٰ
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan syirik
ٰ ِ ٰ ‫اللهم ٰإ ين أع‬
(menyekutukan-Mu) sedangkan aku mengetahuinya. Dan aku memohon ampun kepada-
Mu terhadap kesyirikan yang tidak aku ketahui.” (HR. Abu Ya’la, dishahihkan al-Albany)
Manusia yang istiqomah dengan keimanannya, maka dia akan berakhir dengan
kebaikan pula. Sebagaimana Rasulullah SAW. bersabda; “siapa pun yang akhir
ucapannya ketika menjelang ajal dengan mengucapkan kalimat tayyibah, kalimat La ilaha
illallah maka ia masuk surga”.
َ َّ ْ َ َ َّ َ ٰ َ ََ َ َ ْ َ
‫آخ َر كال ٰم ٰه ال ٰإله ٰإال هللا دخ َل ال َجنة‬
ٰ ‫ان‬‫من ك‬
“Siapa pun yang akhir ucapannya (ketika menjelang ajal) kalimat La ilaha illallah
maka ia masuk surga.” (H.R. Imam Abu Dawud)
Kedua: Berikrar bersungguh-sungguh dalam beribadah. Ikrar yang diucapkan dan
ditanamkan dalam dada secara sungguh-sungguh dapat memberikan semangat dalam
mengerjakan sesuatu, terutama ibadah. Allah SWT mengajarkan ikrar dalam kitab-Nya;
َ ‫إ َّن َص َالن َو ُن ُسك َو َم ْح َي‬
َ ‫اي َو َم َمان هّلِل َر ِّب ْال َع َالم‬
ْ‫ي‬ ٰ ٰ ٰ ‫ٰي‬ ‫ٰي‬ ‫ٰي‬ ٰ
“Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan
semesta alam.” (QS. al An’am: 162).
Lebih lagi bila ikrar diucapkan terus menerus, maka hunjaman kedalam sanubari
lebih kuat lagi, terlebih ikrar yang diajarkan oleh Nabi SAW.;
ً َ َ ُ ْ َ
‫ َو ٰب ُم َح َّم ٍد ن ٰب ًّيا َو َر ُسوال‬,‫اإل ْسال ٰم ٰد ْي ًنـا‬‫ب‬
ٰ ٰ ‫و‬َ ،‫ت باهلل َر ًّبـا‬
ٰ ٰ ‫ر ٰضي‬
“Aku ridha Allah sebagai Tuhanku dan Muhammad sebagai nabi dan rasul (Allah)”.
(HR. at Tirmidzi).
Rasul SAW menyatakan: “barangsiapa mengucapkannya pada sore hari 3 kali dan
pagi hari setelah shalat subuh, maka pada hari kiamat Allah ridla kepada hamba itu”.

Penyusun: Usman Tahir, S.Ag


Kelompok Kerja Penyuluh Agama (Pokjaluh) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gorontalo 2
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Ketiga; Senantiasa berdoa kepada Allah Swt. Nabi Yusuf AS memberikan contoh
doa husnul khatimah, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an, Surat Yusuf, ayat 101;
َّ ‫َت َو َّف ْن ُم ْسل ًما َوَأ ْلح ْق ْن ب‬
َ ‫الصالح‬
ْ‫ي‬ ٰ ٰ ٰ ‫ٰ ٰي‬ ٰ ‫ٰي‬
“Wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-
orang yang shaleh.”
Keempat; Senantiasa Berdizkir kepada Allah Ta’ala. Allah SWT memberikan janji
yang setiap kita mengerjakannya pasti Allah akan memberikannya. Karena Allah tidak
mungkin mengingkari janji-Nya. Allah berfirman dalam Al-Quran, Surat al Baqarah ayat

ْ‫ون َأ ْذ ُك ْر ُكم‬
152;
ْ َ
ْ ‫اذ ُك ُر‬
‫ٰي‬ ‫ف‬
“Maka ingatlah pada-Ku, maka Aku akan mengingat kalian.”
Tatkala kita menjelang ajal, tiada yang dapat kita harapkan, istri yang kita cintai
terkadang waktu sakratul maut tidak dapat menunggui, anak yang kita timang-timang dan
kasihi, seringkali ketika orangtuanya sakratul maut tak kunjung datang di samping
pembaringan. Ayat di atas menegaskan janji Allah, bahwa siapa pun yang senantiasa
berdzikir kepada Allah SWT, maka Allah akan senantiasa mengingat orang itu. Allah akan
selalu memberinya petunjuk dan pertolongan hingga orang itu meninggal dalam keadaan
mengingat-Nya.
Sedangkan tanda-tanda husnul khatimah yang terlihat oleh orang -orang itu banyak
jumlahnya. Para Ulama rahimahumullah telah menelurusinya dengan melakukan kajian
secara menyeluruh terhadap nash-nash yang menjelaskan masalah ini. Di antaranya
adalah; Pertama; Mengucapkan kalimat Tayyibah. Sebagaimana Rasulullah Saw.
bersabda; “siapa pun yang akhir ucapannya ketika menjelang ajal dengan mengucapkan
kalimat tayyibah, kalimat La ilaha illallah maka ia masuk surga”.
Kedua; Meninggal pada Hari Jumat. Satu riwayat hadis oleh Abdullah bin Amr r.a..
Seseorang yang meninggal di hari malam Jumat ataupun siang harinya akan terlindungi
dari siksa kubur, Rasulullah Saw. bersabda: “Tidak ada seorang muslim pun (laki-laki atau
perempuan, anak kecil atau pun dewasa) meninggal dunia pada hari Jumat atau pada
malam Jumat. Melainkan Allah akan melindunginya dari fitnah kubur.” (H.R. Imam Ahmad)
Ketiga; Mengerjakan Kebajikan di akhir hidupnya. Orang yang meninggal dunia di
akhir hidupnya mengerjkan kebajikan di sisa-sisa hidupnya. Rasulullah Saw. bersabda:
“Jika Allah menghendaki kebikan atas seorang hamba, niscaya Allah akan kan
mensucikan sebelum kematiannya. Para sahabatpun bertanya, Apa kesucian seorang
hamba ya Rasulullah? Beliu menjawab, “yaitu amal saleh yang mengilhamkanya untuk
selalu melakukanya, sampai nyawanya dicabut oleh Allah dalam keadaan sedang
mengerjakan amal saleh itu.” (H.R. Al-Thabrani)
Keempat; Rajin sedekah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang soleh selalu
mendoakan orang tuanya. Sebagaimana Rasulullah Saw. bersabda: “Jika seseorang
meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah
jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau doa anak yang sholeh.” (H.R. Muslim).
Maasyiral Muslimin rahimakumullah
Sebagai penutup, marilah kita memohon kepada Allah Swt. semoga kita termasuk
kelompok orang-orang yang senantiasa mengingat kematian, sehingga kita senantiasa
termotivasi untuk melakukan ibadah dan amal shaleh kepada-Nya.
Semoga saat ajal datang menghampiri nanti, kita dapat meraih kematian yang
husnul khatimah, kematian yang indah dan bahagia, sehingga di kehidupan akhirat nanti
kita termasuk orang-orang yang beruntung dan berbahagia dengan mendapatkan surga-
Nya... Aamiin Allahhumma Aamiin.
َ ‫العظ ْيم َو َن َف َع ْن َوا َّي ُاك ْم ب َما ف ْيه م َن ال َا َيات َو ذ ْكر‬
‫الح ٰك ْي ٰم َو‬ َ ‫الق ْرأن‬ُ ْ ََُْ ُ َ َ َ
ِ ٰ ٰ ٰ ٰ ٰ ٰ ٰ ‫ٰي‬ ٰ ُ ٰ ُ َّ ُ ٰ َ َ ‫َب َارك هللا ٰ يل ولكم ْ ٰ ُ يف‬
َ ‫السم ْي ُع‬
‫الع ٰل ْي ٰم‬ َّ َ َ ْ َ ِّ ُ َ َّ
ٰ ‫تقبل هللا ٰم ْ ين و ٰمنكم ٰتالوته ٰانه هو‬

Penyusun: Usman Tahir, S.Ag


Kelompok Kerja Penyuluh Agama (Pokjaluh) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gorontalo 3
‫‪KHUTBAH‬‬‫‪َْ ْ ْ َ َ KEDUA‬‬
‫َ َ ُ ْ َ ْ ُ ْ ْ َ َ َُ‬ ‫الس َم َ‬ ‫ّلِل هالذي َل ُه َما ْف َّ‬ ‫ْ َ ْ ُ ه‬
‫ض وله الح َمد ٰ يف َاْل ٰخرٰة وهو‬ ‫ر‬ ‫اْل‬ ‫ف‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫و‬ ‫ات‬ ‫او‬ ‫ٰ‬ ‫الحمد ٰ‬
‫ْ َ ُ ْ َ ٰ ُ َ ْ َ ُ َ ٰ ي َّ َ َ َّ ٰ َ ْٰ ي َ ُ َ َُ ِ ْ َ َ ُ َ ْ َ ُ َّ ُ َ َّ ً‬
‫شيك له وأشهد أن مـحمدا‬ ‫ِ‬ ‫الح ٰكيم الخ ٰبيَ‪,‬أشهد أن ال ٰإله ٰإال هللا وحده ال‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ َّ َ ِّ َ َ ِّ ْ َ َ َ ِّ َ‬ ‫َُْ ُ ََ ُ ُ‬
‫س ٰدنا ُم َح َّم ٍد َو عَل ٰآل ٰه َو َص َ ْح ٰب ٰه‬ ‫َل‬ ‫ع‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫س‬ ‫و‬ ‫ل‬ ‫ص‬ ‫م‬ ‫لله‬ ‫أ‬ ‫‪,‬‬ ‫ه‬‫ول‬ ‫عبده ورس‬
‫ه َ َ ُ ي ُ َ ْ ً َ ً ُ ْ ْ َ ُ ْ ْ َ َ ُْ‬ ‫َ ْ َ ْ َْ َ َ ُّ َ ه َ َ ُ َّ ُ‬
‫أجم ٰعي‪,‬يا أيها ال ٰذين آمنوا اتقوا اّلِل وقولوا قوال س ٰديدا يص ٰلح لكم أعمالكم‬
‫يما‬‫ول ُه َف َق ْد َف َاز َف ْو ًزا َعظ ً‬ ‫هَ ََ ُ َ‬
‫س‬ ‫ر‬ ‫و‬ ‫اّلِل‬ ‫ع‬ ‫ط‬ ‫ي‬‫وب ُك ْم َو َم ْن ُ‬ ‫َو َي ْغف ْر َل ُك ْم ُذ ُن َ‬
‫ُِّ‬ ‫َ‬ ‫ُّ ٰ َ َْ‬ ‫َّ ه َ َ َ َ َ ُ ُ ُّ َ َ ِ َّ ى َ َ َ ه َ َ َ ُ‬
‫ٰ‬ ‫ٰ‬
‫ٰإن اّلِل و ملئكته يصلون عَل النن يأيها ال ٰذين ءامنوا صلوا علي ٰه و سلموا‬
‫ي َو ْا ُلم ْسل َمات َا َال ْحيآء منهمْ‬
‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫ي َو ْا ُلم ْؤم َنات َو ْا ُلم ْسلم ْ َْ‬ ‫اغف ْر ل ْل ُم ْؤمن ْ َْ‬ ‫ً َ ُ َّ ْ‬ ‫َ‬
‫ٰ‬ ‫ٰ ٰ‬ ‫ٰٰ‬ ‫ٰ ٰ‬ ‫سليما‪,‬اللهم ٰ ٰ ٰ ٰ‬ ‫ت ْ َٰ‬
‫ات‬ ‫و‬ ‫َواال ْم َ‬
‫َُْ َ َ َ ْ َ ْ َ ْ ْ ََ َ َْ َ ْ َ ََ ُ َ‬ ‫ٰ‬
‫ون َّن م َن ْال َخاشينَ‬ ‫َ ُ َّ َ َّ َ‬
‫َا َّ َلله َم ْرب َ َ ْ َ ْ َ َ ٰ َ ُ ِّ َّ َ ُ ٰ َ َ ْ ُ َ ْ ْ َ ْ َّ ٰ َ َ ً ٰ ِ‬
‫ك‬ ‫ن‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ن‬‫م‬ ‫ح‬ ‫ر‬ ‫ت‬‫و‬ ‫ا‬‫ن‬ ‫ل‬ ‫ر‬ ‫ف‬ ‫غ‬ ‫ت‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ن‬ ‫إ‬ ‫و‬ ‫ا‬‫ن‬‫س‬ ‫ف‬ ‫ن‬ ‫ظلمناأ‬ ‫ا‬‫ن‬
‫ي ٰإماما‬ ‫ي واج َعلنا ٰلل ُمت ٰق ْ‬ ‫ربنا هب لنا ٰمن أزواجنا وذري ٰاتنا ق َّرة أع ْ‬
‫ٰ‬
‫اغف ْ َرل َنا ُذ ُن ْو َب َنا َول َوالد ْي َنا َو ْار َح ْم ُه َما َك َ ٍما َرَّب َي َاناص َغاراً‬ ‫َ َّ َ ْ‬
‫ربنا‬
‫ٰ‬ ‫َ َّ َ ٰ َ ْ ُّ ْ َ َ ٰ َ َ ٰ ً ٰ َ ْ ْ َ َ َ َ ً‬
‫ْلخرٰة حسنة‬ ‫ربنا ٰآت َنا ٰف الدنيا حسنة و ٰف ا ٰ‬
‫َ َ َ َ َّ‬
‫اب النار‬ ‫و ٰقنا عذ‬
‫َ َ َ َ َ َّ‬
‫اب النار‬ ‫و ٰقنا عذ‬
‫َ َ َ َ َ َّ‬
‫وقنا عذاب النار‬
‫ي َو ْال َح ْم ُد هّلِل َربِّ‬ ‫الم َع ََل ْال ُم ْر َسل َْ‬ ‫ون َو َس ٌ‬ ‫ُ ٰ ْ َ َ َ ِّ َ َ ِِّ ْ َّ َ َّ َ ‪َ ُ .‬‬
‫سبحان ربك رب ال ٰعزٰة عما ي ْ ٰصف‬
‫ْ ُ ْ ٰ َ َٰ َ ْ َ‬ ‫ٰ‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ َ َ َْ ‪َّ ..!.. َ َ ..‬‬
‫تآء ٰذي القرن وينَه‬ ‫هللا َ ٰإ ْن هللا يأ ُمر ُ ٰبا َلع هد ٰ ُل و َا َ ٰإل هحس ٰان ٰو ْإي ُ ٰ‬ ‫العال ٰمي ٰعباد ٰ‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ َ‬
‫شآء َوا ُلمنك ِر وا َلب يغ ي ٰعظك ْم ل َعلك ْم تذ َك ُرون واذك ُروا هللا ا َلع ٰظ ْي َم‬
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ٰ‬ ‫َع ِن الف ْح‬
‫هللا أ ْك َيْ‬ ‫ُ‬ ‫َْ ُُْْ َ ْ ُُْ ُ َ َ َ َ ُْْ ََ ْ‬
‫يذكركم واشكروه عَل ٰنع ٰم ٰه ي ِزدكم ول ٰذكر ٰ‬

‫‪Penyusun: Usman Tahir, S.Ag‬‬


‫‪Kelompok Kerja Penyuluh Agama (Pokjaluh) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gorontalo‬‬ ‫‪4‬‬

Anda mungkin juga menyukai