وُذ ِباِهلل ِم ُش ِر َأ ُفِس َنا ِم ِّي اِت ِف ِع ِل ِه
ْن ُر ْو ْن َو ْن َس َئ ِإَّن اَحْلْم َد َّل ْحَنَم ُد ُه َو َنْس َت ْيُنُه َو َنْس َتْغ ُر ُه َو َنُع
َأْش َه ُد َأْن َال ِإَلَه ِإَّال. َمْن َيْه ِدِه اُهلل َفَال ُمِض َّل َلُه َو َمْن ُيْض ِلْلهُ َفَال َه اِدَي َلُه،َأْع َم اِلَنا
.اُهلل َو ْح َد ُه َال َش ِر ْيَك َلُه َو َأْش َه ُد َأَّن َحُمَّم ًد ا َعْبُد ُه َو َرُسْو ُلُه
اما. َالَّلُه َّم َص ِّل َعَلى َحُمَّم ٍد َو َعَلى آِلِه َو َصْح ِبِه َو َمْن َتِبَعُه ْم ِبِإْح َس اٍن ِإىَل َيْو ِم الِّد ْيِن
بعـد
Hadirin Jamaah Shalat Subuh yang insya Allah selalu berada dalam naungan rahmat dan
hidayah Allah SWT.
Tak henti-hentinya kita panjatkan puji syukur kepada Allah SWT yang telah
memberikan kita nikmat iman dan Islam; karunia yang teramat besar yang Allah
berikan kepada hamba-hamba-Nya. Semoga kita selalu termasuk yang mendapatkan
hidayah-Nya serta berada dalam keadaan Iman dan Islam hingga akhir hayat kita.
Sholawat dan salam, senantiasa tercurah limpahkan buat junjungan Nabi besar kita,
Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam … Semoga kita termasuk ummatnya yang
kelak memperoleh syafaatnya.
Pada kesempatan subuh kali ini, saya akan membawakan kultum yang berjudul ;
Mempersiapkan Bekal Sebelum Kematian.
Allah SWT berfirman dalam Al Qur’an surat ali Imran ayat 185 :
Kematian adalah sesuatu yang pasti kita hadapi. Sesuatu yang menjadi gerbang dari
kehidupan dunia menuju kehidupan akhirat adalah kematian.
Hadirin yang dimuliakan oleh Allah!
َكْي َف َتْكُفُر ْو َن اِب ِهّٰلل َو ُكْنْمُت َاْم َو ااًت َفَاْح َياْۚمُك َّمُث ُيِم ْي ُتْمُك َّمُث ْحُي ِي ْي ْمُك َّمُث ِاَلْي ِه ُتْر َجُع ْو َن
Bagaimana kamu ingkar kepada Allah, padahal kamu (tadinya) mati, lalu Dia
menghidupkan kamu, kemudian Dia mematikan kamu lalu Dia menghidupkan kamu
kembali. Kemudian kepada-Nyalah kamu dikembalikan.
Dalam Tafsir Ibn Katsir, dijelaskan bahwa ayat ini menjelaskan akan kekuasaan Allah
dan sungguh aneh orang yang ingkar kepada Allah sementara manusia awalnya tiada,
lalu Allah menjadikannya ada di muka bumi ini. Ayat ini juga menunjukkan bahwa kita
semua pasti mati. Dan kita semua pasti akan dibangkitkan kembali setelah kematian itu.
Maka apa saja kewajiban kita dalam kehidupan ini sebagai persiapan diri kita sebelum
menghadapi kematian? Tentunya ada banyak hal. Namun setidaknya ada tiga hal yang
akan kita bahas pada kesempatan berharga ini.
Pertama, beramal sebaik mungkin. Dalam surat Al-Mulk ayat 1-2, Allah berfirman:
تبارك اِذَّل ْي ِبَيِدِه اْلُم ُۖكْل َو ُه َو َعىٰل ِّلُك ْيَش ٍء َق ِد ْيٌۙر ۨ اِذَّل ْي َخ َل َق اْلَم ْو َت َو اْلَح ٰي وَة ِلَيْب ُل َو ْمُك َاُّيْمُك َاْح َس ُن َمَعۗاًل َو ُه َو
ۙ اْلَع ِز ْيُز اْلَغُف ْو ُر
1. Mahasuci Allah yang menguasai (segala) kerajaan, dan Dia Mahakuasa atas segala
sesuatu. 2. Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara
kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa, Maha Pengampun.
Seperti apakah amalan yang terbaik itu? Salah satu indikatornya adalah, pekerjaan itu
dilakukan dengan istiqamah. Dalam hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah SAW
bersabda:
Yang kedua, menyiapkan amal yang terus mengalir pahalanya. Di antara yang dapat kita
persiapkan adalah dengan memperbanyak amal jariyah, ilmu yang bermanfaat, serta
mendidik anak kita menjadi anak yang saleh yang dapat mendoakan kita kelak.
Sebagaimana hadits Rasulullah SAW.
(( َذ ا َم اَت ا ْنَس اُن ِاْنَقَط َع َع ْن ُه َمَع ُهُل اَّل ِم ْن: َأَّن الَّنَّيِب َص ىَّل ُهللا َعَلْي ِه َو َس َمَّل قال:َع ْن َأيِب ُه َر ْيَر َة ريض هللا عنه
ِإ َأ ٍدَل اِل ْد ُهَل))؛ رواه ِإمسمل ِإل، َأ ِع ْن َف ِه، َد َقٍة ا ٍة: َثاَل َثٍة
َص َج ِر َي ْو ٍمْل ُي َت ُع ِب ْو َو َص ٍح َي ُع ْو
Artinya: diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda, ”Jika
manusia mati, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara, sedekah jariyah, ilmu
yang diambil manfaatnya, dan anak shalih yang selalu mendo`akan orang tuanya. (HR.
Muslim).
Yang ketiga, berdoa agar diberikan husnul khatimah. Apakah itu husnul khatimah? Di
antara tanda utama husnul khatimah ialah apabila ia mengucap kalimat laa ilaaha
illallaah di akhir hayatnya. Dalam sebuah hadith shahih yang diriwayatkan oleh Abu
Dawud, Rasulullah SAW bersabda:
” ” َمْن اَك َن آِخ ُر َالَك ِم ِه َال َهَل َّال ُهللا َدَخ َل اْلَج َّنَة
ِإ ِإ
“Barangsiapa yang akhir perkataannya adalah ‘Laa ilaaha illallaah’ maka dia akan
masuk Surga.”
Indikator lainnya dari seorang yang husnul khatimah apabila ia mengerjakan pekerjaan
baik di akhir hidupnya.
َفِقيَل َكْي َف َيْس َتْع ِم ُهُل اَي َر ُس وَل ِهللا. ” َقاَل َر ُس وُل هللا صىل هللا عليه وسمل ” َذ ا َأَر اَد ُهللا ِبَع ْب ٍد َخ ًرْي ا اْس َتْع َم ُهَل
ِل َق َل ْل ِت ِإ
” َقاَل ” ُيَو ِّف ُقُه ِلَع َم ٍل َص ا ٍح ْب ا َمْو
Rasulullah SAW bersabda: Apabila Allah menghendaki kebaikan kepada seseorang,
maka Allah akan membuatnya beramal. Para sahabat bertanya; Bagaimana
membuatnya beramal? beliau menjawab: Allah akan memberikan taufiq padanya untuk
melaksanakan amal shalih sebelum dia meninggal. (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
Selain berusaha dengan segenap amal saleh untuk mencapai husnul khatimah, kita juga
harus selalu berdo’a agar Allah mewafatkan kita dalam keadaan husnul khatimah.
Sebelum saya mengakhiri kultum saya, marilah kita dengarkan perkataan Abdullah bin
Umar bin ‘Ash :
وامعل آلخرتك أكنك متوت غدًا، امعل دلنياك أكنك تعيش أبدًا
yang artinya :
Demikian kultum yang dapat saya sampaikan, semoga dapat bermanfaat. Kurang dan
lebihnya mohon dimaafkan. Akhirnya saya tutup dgn do’a kafaratul majlis ;