Pada ayat ini, Allah Ta'ala mengkabarkan bahwa Dia menciptakan langit, bumi serta
apa yang terdapat keduanya dan apa yang ada diantara keduanya. Allah pun menurunkan
perintah-Nya, baik perintah yang Syar'i, yaitu agama-Nya, maupun perintah yang Kauni
Qodari, yaitu takdir-Nya yang dengan itu Allah mengatur hamba-hamba-Nya.
Sungguh semua itu tujuannya adalah agar kita mengetahui tentang-Nya, mengetahui bahwa
kekuasaan dan ilmu Allah meliputi segala sesuatu.
Hal ini menunjukkan bahwa kita diciptakan untuk mengenal Rabb kita, mengenal nama,
sifat dan perbuatan-Nya.
Inilah tujuan hidup kita terlahir di dunia ini, yaitu : Ma'rifatullah ,mengenal Allah, melalui
mengenal nama, sifat dan perbuatan-Nya. Atau dikenal dengan Tauhidur
Rububiyyah & Tauhidul Asmaa` wash Shifaat.
Kedua macam tauhid ini berisikan pengetahuan (ilmu) tentang Allah, dengan
demikian tauhid jenis ini hakekatnya adalah ilmu.
ِْاّلل
َّْ نْآ َمنَْْ ِب َّْ بْ َو َٰلَ ِك
ْْ نْ ْال ِب َّْرْ َم ِْ قْ َو ْال َم ْغ ِر
ِْ لْ ْال َم ْش ِر
َْ َنْت ُ َولواْ ُو ُجو َه ُك ْْمْقِب ْْ َْسْ ْال ِب َّْرْأ
َْ {لَي
}َْْبْ َوالنَّبِيِينِْ َو ْاليَ ْو ِْمْ ْاْل ِخ ِْرْ َو ْال َم ََلئِ َك ِْةْ َو ْال ِكتَا
”Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi
sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-
malaikat, Kitab-Kitab, Nabi-Nabi”. (QS.Al-Baqarah : 177).
2. Paling agung,paling utama dan paling banyak sesuatu yang disebutkan dalam Al-
Qur`an,buktinya hampir setiap Ayat Al-Qur`an ditutup dengan penyebutan nama atau sifat
Allah.
Sebagaimana dinyatakan oleh Penulis Sittu Duror,hal.34.
3. Sebagai asas perbaikan hati dan badan,karena kedudukannya membangun pengetahuan
tentang Allah dan tauhid dalam Islam seperti kedudukan memperbaiki hati di dalam
jasad,dan dikarenakan ma’rifatullah dan tauhid itu letaknya dalam hati,memperbaiki dan
menyempurnakan keimanan dalam hati
Allah Ta'ala berfirman :
ْع َها ْ َط ِي َبةْْأ
ُ صلُ َهاْثَا ِبتْْ َوفَ ْر َ ط ِي َب ْةًْ َك
َ ْْش َج َرة َ ًَْلْ َك ِل َم ْة
ْ ً َّللاُْ َمث
َّْ ْب
َْ ض َر َْ {أَلَ ْْمْتَ َْرْ َكي
َ ْْف
}ْ اء
ِ س َم
َّ فِيْال
(24) Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat
yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit,
Adapun pada ayat ini, Allah Ta'ala mengkabarkan bahwa Dia menciptakan jin dan
manusia dengan tujuan agar mereka beribadah kepada-Nya saja, atau dengan kata lain
mentauhidkan Allah dalam peribadatan, yang kemudian dikenal dengan istilah Tauhidul
Uluhiyyah.
Definisi ibadah ditinjau dari jenis ibadah yang disyari'atkan oleh Allah Ta'ala.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah mendefinisikan ibadah dalam kitab beliau Al-
'Ubudiyyah1, dengan mengatakan,
Maka sholat, zakat, puasa, haji, ucapan yang jujur, menunaikan amanah, berbakti
kepada kedua orangtua, menyambung tali silaturrahmi,memenuhi perjanjian,
memerintahkan perkara yang ma'ruf dan melarang perkara yang mungkar, berjihad
memerangi orang kafir dan munafik, berbuat baik kepada tetangga, anak yatim, orang
miskin, budak dan kepada binatang, demikian pula berdo'a, berdzikir dan membaca Alquran,
serta selainnya dari bentuk-bentuk ibadah (zhahir).
Beliaupun juga memberi contoh ibadah batin,
Begitu juga mencintai Allah dan Rasul-Nya, takut kepada-Nya, Inabah (kembali)
kepada-Nya, ikhlas dalam ketaatan kepada-Nya, sabar terhadap ketetapan-Nya, mensyukuri
nikmat-Nya, ridho terhadap keputusan taqdir-Nya,bertawakal keopada-Nya, mengharap
rahmat-Nya, takut terhadap adzab-Nya, serta selainnya dari bentuk-bentuk ibadah (batin)
yang dipersembahkan kepada Allah .
Demikian kultum yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat bagi kita semua.
Jika ada jarum yang patah, jangan simpan di dalam peti, jika ada kata-kata yang kurang
berkenan di hati, jangan simpan di dalam hati. Saya akhiri kultum ini dengan do’a kafaratul
majlis ;
ْْ....ْسبحانكْاللهم
والسَلمْعليكمْورحمةْهللاْوْبركات ْه