Anda di halaman 1dari 5

RUMAHKU ADALAH SURGAKU

ِ ‫سيِئَا‬
‫ت‬ ُ ‫ َونَعُ ْوذُ باهلل ِم ْن‬،ُ‫إِ َّن ْال َح ْمدَ هلل ن َْح َمدُهُ َونَ ْست َ ِع ْينُهُ َونَ ْست َ ْغ ِف ُره‬
َ ‫ش ُر ْو ِر أ َ ْنفُ ِسنَا َو ِم ْن‬
‫ أ َ ْش َهدُ أ َ ْن َل إلهَ إل هللا‬،ُ‫ِي لَه‬َ ‫ض ِل ْل فَ ََل هَاد‬ْ ُ‫ض َّل لَهُ َو َم ْن ي‬ ِ ‫ َم ْن يَ ْه ِد ِه هللا فَ ََل ُم‬،‫أ َ ْع َما ِلنَا‬
ُ ‫ َوأ َ ْش َهدُ أ َ َّن ُم َح َّمدًا َع ْبدُهُ َو َر‬،ُ‫و ْحدَهُ َل ش َِري َْك لَه‬.
ُ‫س ْولُه‬ َ
Jamaah Jumat Rahimakumullah

Keadaan surga yang akan dimasuki oleh orang-orang yang beriman kelak di Hari Akhir, telah
termaktub di dalam Kitabullah dan hadits-hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. Lalu,
bagaimana gambaran atau keadaan “Surga” yang ada di dunia ini, khususnya di rumah kita?
Bagaimana hakikat “Rumahku Adalah Surgaku”?

Kita sering menyaksikan dan bahkan mungkin mengalami di dalam keluarga kita, di rumah kita,
suatu keadaan yang membuat sempit dada, tegangnya urat leher, naiknya darah ke ubun-ubun
kepala, gemertaknya gigi sembari mengepalnya tangan. Itulah keadaan yang diakibatkan oleh
berbagai ulah anggota keluarga yang tidak pada tempatnya. Orang sering mengatakan,
“Rumahku bagai neraka, yang membuat seluruh anggota keluarga tak kerasan tinggal di
dalamnya. Ia penuh dengan malapetaka. Bahtera rumah tangga terhempas karenanya. Cita-cita
keluarga hanya tinggal angan-angan belaka. Alangkah sengsaranya dunia”

Percekcokan, saling ejek, egoistis, piring terbang sering terjadi, hingga kekerasan fisik mewarnai
perjalanan rumah tangga yang jauh dari sakinah mawaddah warahmah.

Kita semua tentu saja tidak menginginkan hal itu terjadi. Akan tetapi, seringkali anggota sebuah
rumah tangga tidak mampu menahan hal tersebut, sekaligus tidak memiliki bekal yang cukup
dan hidayah dari-Nya untuk mewujudkan keluarga sakinah mawaddah warahmah, keluarga
cermin “Rumahku Adalah Surgaku”.

Jamaah Jumat Rahimakumullah

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

ً‫ث ِم ْن ُه َما ِر َجال‬ ِ ‫اس اتَّقُوا َربَّ ُك ُم الَّذِي َخلَقَ ُكم ِم ْن نَ ْف ٍس َو‬
َّ ‫احدَةٍ َو َخلَقَ ِم ْن َها زَ ْو َج َها َو َب‬ ُ َّ‫َياأَيُّ َها الن‬
‫علَ ْي ُك ْم َرقِيبًا‬
َ َ‫ام ِإ َّن هللاَ َكان‬ َ َ ‫سآ ًء َواتَّقُوا هللاَ الَّذِي ت‬
َ ‫سآ َءلُونَ ِب ِه َواْأل َ ْر َح‬ ً ‫ َك ِث‬.
َ ِ‫يرا َون‬
“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Rabb-mu yang telah menciptakan kamu dari yang
satu, dan daripadanya Allah menciptakan istrinya; dan daripada keduanya Allah
memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah
yang dengan (mempergunakan) namaNya kamu saling meminta satu sama lain, dan
(peliharalah) hubungan silaturahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi
kamu.” (An-Nisa`: 1).

Kita yang hadir di masjid yang mulia ini adalah ciptaan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kita diseru
oleh-Nya agar bertakwa kepada-Nya. Allah Subhanahu wa Ta’ala juga menginformasikan
bahwasanya diciptakan-Nya pula pasangan hidup kita masing-masing yakni istri-istri kita
masing-masing. Melalui pasangan suami-istri (pasutri) inilah, Allah Subhanahu wa Ta’ala
memperkembangbiakkan manusia yang banyak jumlahnya, laki-laki dan perempuan. Pergaulan
suami istri yang Allah taqdirkan membuahkan hasil berupa anak, hendaknya atas dasar takwa,
sehingga pergaulan suami istri tersebut benar-benar membuahkan anak-anak shalih dan shalihah.
Selanjutnya jumlah manusia yang banyak itu hendaknya tetap menjaga silaturahim, menjaga
hubungan baik secara harmonis, sebab pada asalnya manusia adalah satu rahim (satu keturunan
yang sama).

Jamaah Jumat Rahimakumullah


Untuk menjaga pasutri dan anak-anak, serta anggota keluarga lainnya agar tetap hidup harmonis,
penuh kasih sayang di bawah ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala (mawaddah warahmah) yang
hal itu merupakan wujud dari rumahku surgaku, maka beberapa kiat berikut ini layak untuk
ditempuh yakni:

Jaga masing-masing hak dan kewajiban anggota rumah tangga.

Allah Subhanahu wa Ta’ala telah berfirman,

َ ُ‫علَ ْي ِه َّن دَ َر َجةٌ َوهللا‬


ٌ ‫ع ِز‬
‫يز َح ِكي ٌم‬ ِ ‫علَ ْي ِه َّن ِب ْال َم ْع ُر‬
َ ‫وف َو ِل ِلر َجا ِل‬ َ ‫َولَ ُه َّن ِمثْ ُل الَّذِي‬
“Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang
ma’ruf. Akan tetapi para suami, mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada istrinya. Dan
Allah Maha-perkasa lagi Mahabijaksana.” (Al-Baqarah: 228).

Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda,

“Dari Mu’awiyah bin Haidah al-Qusyairi diriwayatkan bahwa ia berkata, ‘Aku pernah bertanya,
‘Wahai Rasulullah, apa hak istri salah seorang di antara kami atas suaminya?’ Beliau menjawab,
‘Hendaknya kamu memberinya makan sebagaimana yang kamu makan, memberinya pakaian
sebagaimana yang kamu kenakan, dan jangan kamu pukul wajah, jangan menjelek-jelekkan,
serta janganlah kamu tidak mengajak bicara kepadanya kecuali di rumah saja’.” (H.R. Abu
Dawud no.2142, hadits ini hasan shahih menurut al-Albani).

Beliau sallallahu ‘alaihi wasallam juga telah bersabda,

‫ش ُك ْم َم ْن‬ َ ‫سا ِئ ُك ْم َفَلَ يُ ْو ِطئْنَ فُ ُر‬ َ ‫ع َلى ِن‬ َ ‫ فَأ َ َّما َحقُّ ُك ْم‬،‫ع َل ْي ُك ْم َحقًّا‬ َ ‫ َو ِل ِن‬،‫سا ِئ ُك ْم َحقًّا‬
َ ‫سا ِئ ُك ْم‬ َ ‫ع َلى ِن‬َ ‫أ َ َل ِإ َّن َل ُك ْم‬
َ ‫ أ َ َل َو َحقُّ ُه َّن‬، َ‫ َو َل يَأْذَ َّن فِي بُي ُْو ِت ُك ْم ِل َم ْن تَ ْك َر ُه ْون‬، َ‫ت َ ْك َر ُه ْون‬
‫علَ ْي ُك ْم أ َ ْن ت ُ ْح ِسنُ ْوا ِإلَ ْي ِه َّن فِي ِكس َْو ِت ِه َّن‬
‫ام ِه َّن‬
ِ َ‫طع‬َ ‫و‬.َ
“Ketahuilah, bahwa kalian memiliki hak terhadap istri-istri kalian, dan istri-istri kalian juga
memiliki hak terhadap diri kalian. Adapun hak kalian terhadap istri-istri kalian adalah:
Hendaknya mereka tidak membiarkan orang yang tidak kalian sukai untuk tidur di atas tempat
tidur kalian, dan tidak mengizinkan orang yang tidak kalian sukai masuk ke rumah kalian.
Sedangkan hak mereka terhadap kalian adalah: Hendaknya kalian memberi pakaian dan
makanan yang baik kepada mereka.” (H.R. at-Tirmidzi no.1161, menurutnya hadits hasan
gharib).

Pasutri dan anggota keluarga lainnya yang hendak mewujudkan surga dunia dan akhirat, yang
mewujudkan rumahku surgaku, maka hendaknya mereka senantiasa:

1. Berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit.


2. Menahan amarah.
3. Memaafkan kesalahan orang lain.
4. Bertaubat.

Itulah sekelumit kiat yang, insya Allah, dapat mengantarkan keluarga kita semuanya menuju
kepada cinta sejati, cinta dari Sang Pencipta. Kiat yang apabila kita dapat mewujudkannya,
semoga dapat membantu untuk meraih ridha-Nya semata, bagaimanapun keadaan kita. Itulah
kiat yang dapat mengantarkan kita kepada kebahagiaan yang hakiki dunia hingga akhirat.
Kebahagiaan yang hanya akan dapat diraih oleh orang-orang yang benar-benar beriman,
bertakwa, dan hidup Islami.

َ ‫آن ْال َك ِري ِْم َو َج َعلَنَا هللاُ ِمنَ الَّ ِذيْنَ َي ْست َ ِمعُ ْونَ ْالقَ ْو َل فَ َيت َّ ِبعُ ْونَ أ َ ْح‬
‫ أَقُ ْو ُل‬.ُ‫سنَه‬ ِ ‫ار َك هللا ِل ْي َولَ ُك ْم ِفي ْالقُ ْر‬َ ‫َب‬
ُ ‫قَ ْو ِل ْي هذا َوأ َ ْستَ ْغ ِف‬.
‫ـر هللا ِل ْي َو َل ُك ْم‬
[Khutbah Kedua]

‫ أ َ ْش َهدُ أَ ْن لَ إله ِإلَّ هللا َوأَ ْش َهدُ أَ َّن‬، َ‫الدي ِْن ُك ِل ِه َولَ ْو ك َِرهَ ْال ُم ْش ِر ُك ْون‬ ْ ‫ـق ِلي‬
ِ ‫ُظ ِه َرهُ َعلَى‬ ِ ‫س ْولَهُ ِب ْال ُهدَى َو ِدي ِْن ْال َح‬
ُ ‫س َل َر‬ ْ ‫ا َ ْل َح ْمد ُ هلل الَّذ‬
َ ‫ِي أ َ ْر‬
ُُ‫س ْوله‬
ُ ‫ُم َح َّمدًا َع ْبدُهُ َو َر‬

َ‫ يَاأَيُّها َ الَّذِينَ َءا َمنُوا اتَّقُوا هللا َح َّق تُقَاتِ ِه َولَ تَ ُموت ُ َّن إِلَّ َوأَنتُم ُّم ْس ِل ُمون‬:‫قَا َل هللا تَعَالَى‬

ُ ‫ أ َ َّما بَ ْعد‬. َ‫ص َحابِ ِه أَجْ َم ِعيْن‬


ْ َ ‫ص ِل َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آ ِل ِه َوأ‬
َ ‫اللهم‬:

Jamaah Jumat Rahimakumullah

Pada khutbah kedua ini, khatib hendak menyimpulkan pembahasan pada khutbah pertama.
Sesungguhnya untuk mewujudkan gambaran rumahku surgaku, ada beberapa kiat yang
selayaknya kita tempuh di dalam mengarungi hidup berumah tangga, yakni:

Pertama, hendaknya setiap anggota rumah tangga (suami, istri, anak-anak, dan anggota keluarga
lainnya jika berupa keluarga besar) dapat menjaga hak dan kewajiban masing-masing secara
seimbang dan penuh keikhlasan, kesabaran, dan kesungguhan, sesuai dengan kedudukannya
masing-masing di dalam keluarga.

Kedua, saling nasihat-menasihati di dalam kebenaran, kesabaran, dan keikhlasan atas dasar kasih
sayang dan dengan cara yang lembut.

Ketiga, sebagai pasutri dan anggota keluarga lainnya yang senantiasa menghendaki rumahku
adalah surgaku, keluarga yang mulia karena takwa, tinggi derajat karena beriman dan berilmu,
maka sudah seharusnya untuk senantiasa berlomba untuk mewujudkan surga dunia dan akhirat.

Keempat, anggota keluarga yang dapat mewujudkan rumahku surgaku adalah mereka yang
senantiasa tolong menolong dan bekerja sama di dalam kebajikan dan ketakwaan. Mereka akan
senantiasa mengenyahkan keburukan, permusuhan, dan perbuatan dosa lainnya.

Bahtera berlayar menuju cita


Senyum tersungging penuh harap
Badai menggulung menerpa
Mengantar bahtera melaju semesta
Menuju kecintaan abadi di surga
Kekasih yang dinanti nan dipuja

Sesungguhnya kebahagiaan sejati, cinta yang tulus murni, kesejahteraan yang abadi hanyalah ada
pada sisi Rabbul ‘alamin. Karena itu, selayaknya setiap Mukmin, untuk terus berusaha
meraihnya dengan modal keikhlasan dan kesungguhannya di dalam mencontoh Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Kebahagiaan di dunia ini, yang kebanyakan manusia mengejarnya, sekaligus melupakan akhirat,
hanyalah akan didapatkan sementara waktu dan itulah fatamorgana. Kebahagiaan yang menipu,
sementara, sekejap, akan tetapi berakhir dengan kesengsaraan yang berkepanjangan. Hanya
mata-mata yang silau dengan gemerlap dunia ini yang akan tertipu dengan pandangan sepintas
itu. Oleh karena itu, berhati-hati di dalam hidup di dunia ini merupakan salah satu karakter
orang-orang yang bertakwa, sehingga tidak akan tertipu oleh gemerlapnya dunia.

Ingatlah, bahwasanya kesenangan dunia merupakan tipuan. Firman-Nya,

َ َّ‫ب ْال ُكف‬


‫ار نَ َباتُهُ ث ُ َّم‬ ٍ ‫ا ْعلَ ُموا أَنَّ َما ْال َح َياة ُ الدُّ ْن َيا لَعِبُ ُُ َو َل ْه ُوُُ َو ِزينَةٌ َوتَفَا ُخ ُرُُ َب ْينَ ُك ْم َوتَكَاثُ ُرُُ فِي اْأل َ ْم َوا ِل َواْأل َ ْولَ ِد َك َمثَ ِل َغ ْي‬
َ ‫ث أ َ ْع َج‬
ِ ‫ع الغُ ُر‬
‫ور‬ ْ َّ ْ ‫شدِيد ُُُ َو َم ْغ ِف َرة ٌ ِمنَ هللاِ َو ِرض َْوانُ ُُ َو َم‬
ُ ‫اال َحيَاة ُ الدُّ ْنيَآ إِل َمتَا‬ َ ُُ ُ‫طا ًما َوفِي اْأل َ ِخ َرةِ َعذَاب‬ َ ‫صفَ ًّرا ث ُ َّم َي ُكونُ ُح‬ ْ ‫يَ ِهي ُج فَت ََراهُ ُم‬

“Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang
melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-bangga tentang
banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanaman-tanamannya menga-gumkan para
petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian
hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridha-an-
Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (Al-Hadid: 20).

Jamaah Jumat Rahimakumullah

Marilah kita akhiri khutbah yang singkat ini dengan menundukkan hati, pikiran, dan perasaan
kita, kita rendahkan diri kita serendah-rendahnya di hadapan Rabbul ‘alamin, sambil memohon
kepada-Nya agar kiranya Allah Subhanahu wa Ta’ala berkenan mengabulkan doa kita,
memudahkan urusan kita di dalam meraih cinta dan ridha-Nya, menolong kita di dalam taat
kepada-Nya dan mencontoh Nabi-Nya, memberikan kekuatan kepada kita untuk mengenyahkan
kebatilan dari diri kita dan keluarga kita, serta masyarakat kita.

َ ‫صلُّوا َعلَ ْي ِه َو‬


‫س ِل ُموا تَ ْس ِلي ًما‬ َ ‫صلُّونَ َعلَى النَّبِي ِ يَآأَيُّ َها الَّذِينَ َءا َمنُوا‬
َ ُ‫إِ َّن هللاَ َو َمَلَئِ َكتَهُ ي‬

ٌ ‫ إِنَّكَ َح ِم ْيد ٌ َم ِج ْيد‬،‫ َو َعلَى آ ِل إِب َْرا ِهي َْم‬،‫صلَّيْتَ َعلَى إِب َْرا ِهي َْم‬
َ ‫ َك َما‬،ٍ‫ َو َعلَى آ ِل ُم َح َّمد‬،ٍ‫ص ِل َعلَى ُم َح َّمد‬
َ ‫اللهم‬

ٌ ‫ إِنَّكَ َح ِم ْيد ٌ َم ِج ْيد‬،‫ َو َعلَى آ ِل إِب َْرا ِهي َْم‬،‫ار ْكتَ َعلَى إِب َْرا ِهي َْم‬
َ َ‫ َك َما ب‬،ٍ‫ َو َعلَى آ ِل ُم َح َّمد‬،ٍ‫ار ْك َعلَى ُم َح َّمد‬
ِ َ‫اللهم ب‬

َ‫ـر لَنَا َوت َْر َح ْمنَا لَ َن ُكون ََّن ِمنَ ْالخَا ِس ِريْن‬ َ ‫ َربَّنَا‬،ِ‫ـر ِل ْل ُم ْس ِل ِميْنَ َو ْال ُم ْس ِل َمات‬
َ ُ‫ظلَ ْمنَا أ َ ْنف‬
ْ ‫سنَا َوإِ ْن لَ ْم ت َ ْغـ ِف‬ ْ ‫اللهم ا ْغـ ِف‬

، َ‫ اللهم إِنَّا نَعُ ْوذُ بِك‬.‫اف َو ْال ِغنَى‬


َ َ‫ اللهم إِنَّا نَ ْسأَلُكَ ْال ُهدَى َوالتُّقَى َو ْالعَف‬.‫ار‬ َ َ‫سنَةً َوقِنَا َعذ‬
ِ َّ‫اب الن‬ َ ‫سنَةً َوفِي ْاْل ِخ َرةِ َح‬ َ ‫َربَّنَا آتِنَا فِي الدُّ ْنيَا َح‬
‫آخ ُر دَع َْوانَا‬ِ ‫ َو‬. َ‫َطك‬
ِ ‫سخ‬ َ ِ‫ِم ْن زَ َوا ِل نِ ْع َمتِكَ َوت َ َح ُّو ِل َعافِيَتِكَ َوفُ َجا َءةِ نِ ْق َمتِكَ َو َج ِميْع‬

‫سلَّ َم‬ َ ‫ َو‬. َ‫ب ْالعَالَ ِميْن‬


َ ‫صلى هللا َعلَى نَبِيِنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آ ِل ِه َو‬
َ ‫صحْ بِ ِه َو‬ ِ ‫أ َ ِن ْال َح ْمد ُ هلل َر‬.

Anda mungkin juga menyukai