Anda di halaman 1dari 4

Khutbah Jumat: Yang Penting Diperhatikan di Bulan Muharrram

Khoiron, NU Online | Rabu, 12 September 2018 16:30

Khutbah I

ُ‫ُذو‬،‫لُهللاُ َو ْح َدهُُلُش هَريكُلَه‬ َُّ ‫لُاهلَ ُهَُ هإ‬


َُ ُ‫ن‬ ُْ َ ‫ُأ َ ْش َهدُُأ‬،‫َريم‬
‫يُالك ه‬ ُّ ‫ُ َوأ َ ْف َه َمنَاُ هبش هَر ْي َع هُةُالنَّ هب‬،‫سالَ هم‬
ّ ‫لُال‬ َُ ‫للهُالّذيُ َه َدانَاُسب‬ ُ ُُ‫اْل َح ْمدُُللهُُاْل َح ْمد‬
ُ‫سيّهدهناُم َح ّمدُُ َو َعلَىُا هله‬ َ ُ‫كُ َعلَى‬ ُْ ‫بار‬ ‫س هلّ ُْمُ َو ه‬َ ُ‫لُو‬ َ ُ‫ُاللّه َُّم‬،‫سيّه َدنَاُ َونَبه َّينَاُم َح َّمدًاُ َعبْدهُُ َُوُ َرسوله‬
ُ‫ص ّه‬ َ ُ‫ن‬ُّ َ ‫ُ َوأ َ ْش َهدُُأ‬،‫لُ َواإل ْكرام‬ ُ‫اْل َجال ه‬
َّ
ُ،‫طا َعته هُهُلَ َعلك ُْمُت ْف هلح ْو ْن‬ َ ‫يُبهت َ ْق َوىُهللاهُُ َو‬ ُْ ‫ُ ْأوصيْك ُْمُ َُوُنَ ْف هس‬،‫اإل ْخ َوان‬ َ
‫ُفَيَايُّ َهاُ ه‬:ُ‫ُأ َّماُبَ ْعد‬،‫سانُإلَىُيَ ْو هُمُال ّدهين‬ ُ‫صحابه هُهُ َوالتَّابهعينَُُبهإحْ ه‬ ْ ‫َوأ‬
َّ َ
ُ‫ُيَاُأيُّ َهاُالذهينَُُآَ َمنواُاتَّقواُهللا‬:‫انُال َّر هح ْي ُْم‬ ُ‫الرحْ َم ه‬ َّ ُُ‫ُبهس هُْمُهللاه‬،‫الر هجيْم‬ َّ ُ‫ان‬ ُ‫ط ه‬ َّ َ
َ ‫ُأع ْوذُُبهاللهُُ همنَُُالش ْي‬:‫انُاْلك هَري ُْم‬ ُ‫الىُفهيُاْلق ْر ه‬َُ ‫لُهللاُُت َ َع‬ َُ ‫قَا‬
ُ‫نُي هط ُعهُهللاُ َو َرسولَهُُفَقَ ُْدُفَازَُُفَ ْو ًزاُ َع هظي ًماُوقالُتعالىُيَاُاَيُّ َها‬ َ
ُْ ‫حُلَك ُْمُأ ْع َمالَك ُْمُ َويَ ْغ هف ُْرُلَك ُْمُذنوبَك ُْمُ َو َم‬ ُْ ‫ص هل‬
ْ ‫ُي‬،‫سدهيدًا‬ َ ُ‫ل‬ًُ ‫َوقولواُقَ ْو‬
َ
َُ‫لَُّ َوأ ْنت ُْمُم ْس هلم ْون‬
ُ ‫نُ هإ‬َُّ ‫لَُتَم ْوت‬ُ ‫قُتقَاته هُهُ َو‬ َُّ ‫هللاُ َح‬َُ ُ‫ال هذيْنَُُآ َمن ْواُاتَّق ْوا‬. َّ

ُ‫ص َدقَُُهللاُُالعَ هظي ْم‬


َ

Jamaah shalat Jumat hafidhakumullah,

Alhamdulillah, pada bulan ini kita baru saja memasuki tahun baru Hijriah, yaitu bulan
Muharram 1440 H. Perlu kita syukuri karena bulan Muharram termasuk bulan yang mulia.
Menurut Ibnu al-Jauzi dalam kitab at-Tabshîrah juz 2 halaman 6, bulan Muharram adalah
bulan yang mulia derajatnya. Dinamakan dengan bulan Muharram, karena Allah ‫ﷻ‬
mengharamkan peperangan dan konflik di bulan mulia ini. Selain itu, bulan ini juga termasuk
salah satu dari bulan-bulan yang mulia, yaitu Muharram, Dzulhijjah, Dzulqa’dah, dan Rajab.
Sebagaimana firman Allah dalam Surat at-Taubah:36:

ُ‫ضُ هم ْن َهاُأَ ْر َبعَةُُحرم‬


َُ ‫تُ َو ْاْل َ ْر‬ َّ ‫ّللاُيَ ْو َُمُ َخلَقَُُال‬
ُ‫س َم َاوا ه‬ ُ‫بُ َّه‬
ُ‫ش ْه ًراُفهيُ هكتَا ه‬ َُ ‫ّللاُاثْنَاُ َعش‬
َ ُ‫َر‬ ُ‫ورُ هع ْن َُدُ َّه‬ ُّ ‫نُ هع َّدُة َُال‬
ُ‫شه ه‬ َُّ ‫إه‬

Artinya: “Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam
ketetapan Allah di waktu (lauhul mahfudz). Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya
empat bulan haram.” (QS at-Taubah: 36)

Imam Fakhruddin ar-Razi dalam Tafsir al-Fakhrir Razi juz 16 halaman 53 menjelaskan bahwa
setiap perbuatan maksiat di bulan haram akan mendapat siksa yang lebih dahsyat, dan
begitu pula sebaliknya, perilaku ibadah kepada Allah akan dilipatgandakan pahalanya. Beliau
menyatakan:

ً ‫عةُُفه ْي َهاُأَ ْكثَرُُثَ َوابُا‬ َّ ‫ُ َو‬،ًُ ‫ش ُُّدُ هعقَابُا‬


َ ‫الطا‬ ‫نُ ْال َم ْع ه‬
َ َ ‫صيَ ُةَُفه ْي َهاُأ‬ ُّ َ ‫ُأ‬:‫َو َم ْعنَىُ ْال َح َر هُم‬

Artinya: “Maksud dari haram adalah sesungguhnya kemaksiatan di bulan-bulan itu


memperoleh siksa yang lebih berat dan ketaatan di bulan-bulan tersebut akan mendapat
pahala yang lebih banyak."

Jamaah shalat Jumat hafidhakumullah,


Bulan Muharram adalah momen terbaik untuk meningkatkan kebaikan dan ketakwaan
kepada Allah ‫ﷻ‬. Di bulan Muharram ini terdapat hari yang istimewa, yaitu hari ‘Asyura. Di
hari tersebut umat Islam disunnahkan untuk berpuasa. Imam An-Nawawi dalam Syarah
Shahih Muslim, Juz 8 halaman 9 menjelaskan sebuah hadits shahih riwayat Imam Muslim:

ُ‫ورا َُء‬ َ ‫ُفَ َو َج َُدُ ْاليَهو َُدُيَصومونَُُيَ ْو َُمُ َعاش‬،َ‫سلَّ َُمُ ْال َمدهينَة‬ َ ‫صلَّىُهللاُُ َعلَ ْي هُهُ َو‬ َ ُُ‫ُقَد َُهمُ َرسولُُهللاه‬:‫ل‬َُ ‫ُقَا‬،‫يُهللاُُ َع ْنه َما‬
َُ ‫ض‬
‫ْنُ َعبَّاسُُ َر ه‬ُ‫نُاب ه‬
ُ‫َع ه‬
ُ‫ل‬ َ َ َ َ َ
َُ ‫ُفقا‬،‫ُفنَحْ نُُنَصومهُُت ْع هظي ًماُله‬، َ‫لُ َعلىُفه ْر َع ْون‬ َ َُ ‫ُ َوبَنهيُإهس َْرائهي‬،‫سى‬ ْ َ َّ ْ َ َ َ َ
َ ‫ُ َهذاُاليَ ْومُُالذهيُأظ َه َُرُهللاُُفهي هُهُمو‬:‫نُذلهكَ ؟ُفقالوا‬ ُ ‫فَسئهلواُ َع‬
ْ
‫ص ْو هم هُه‬ َ ‫سىُ هم ْنك ُْمُفَأ َ َم َُرُبه‬
َ ‫ُنَحْ نُُأَ ْولَىُبهمو‬:‫سلَّ َُم‬ َ ُُ‫صلَّىُهللا‬
َ ‫علَ ْي هُهُ َو‬ َ ُ‫ي‬ ُُّ ‫النَّبه‬

Dari Ibnu Abbas RA, beliau berkata: "Rasulullah ‫ ﷺ‬hadir di kota Madinah, kemudian beliau
menjumpai orang Yahudi berpuasa di bulan ‘Asyura, kemudian mereka ditanya tentang
puasanya tersebut, mereka menjawab: hari ini adalah hari dimana Allah ‫ ﷻ‬memberikan
kemenangan kepada Nabi Musa AS dan Bani Israil atas Fir’aun, maka kami berpuasa untuk
menghormati Nabi Musa. Kemudian Nabi bersabda: Kami (umat Islam) lebih utama dengan
Nabi Musa dibanding dengan kalian, Kemudian Nabi Muhammad memerintahkan untuk
berpuasa di hari ‘Asyura."

Dalam riwayat lain, para sahabat kemudian bertanya pada Nabi, bahwa hari ‘Asyura adalah
hari yang dimuliakan oleh orang Yahudi dan Nasrani. Kemudian Nabi bersabda: Insya Allah
tahun depan kita berpuasa di hari yang ke Sembilan. Dari hadits tersebut di atas, Imam
Syafi’i berpendapat bahwa disunnahkan berpuasa di hari Sembilan dan sepuluh di bulan
Muharram. Karena Nabi telah melaksanakan puasa di hari ‘Asyura dan berniat puasa di hari
ke Sembilan di bulan Muharram (dikutip Imam An-Nawawi dalam Syarah Shahih Muslim juz
8 halaman 9). Puasa di hari ke sembilan memiliki tujuan untuk membedakan antara puasa
orang Islam dan orang Yahudi. Karena itu hukumnya makruh jika kita hanya puasa di hari ke
sepuluh saja karena ada keserupaan dengan orang Yahudi. Dari beberapa riwayat hadits di
atas dapat kita simpulkan bahwa umat Islam disunnahkan untuk melakukan puasa di hari ke
Sembilan dan hari ‘Asyura di bulan Muharram.

Jamaah shalat Jumat hafidhakumullah,

Mengapa hari Asyura disebut dengan Asyura (sepuluh)? Badaruddin al-‘Aini dalam kitab
Umdatul Qari’ Syarah Shahih Bukhari, juz 11, halaman 117, beliau menjelaskan sebuah
pendapat bahwa di hari ‘Asyura Allah ‫ ﷻ‬memberikan kemuliaan dan kehormatan kepada
sepuluh nabi-Nya. Yaitu (1) kemenangan Nabi Musa atas Fir’aun, (2) pendaratan kapal Nabi
Nuh, (3) keselamatan Nabi Yunus dengan keluar dari perut ikan, (4) ampunan Allah untuk
Nabi Adam AS, (5) keselamatan Nabi Yusuf dengan keluar dari sumur pembuangan, (6)
kelahiran Nabi Isa AS, (7) ampunan Allah untuk Nabi Dawud, (8) kelahiran Nabi Ibrahim AS,
(9) Nabi Ya’qub dapat kembali melihat, dan (10) ampunan Allah untuk Nabi Muhammad ‫ﷺ‬,
baik kesalahan yang telah lampau maupun yang akan datang.
Selain di atas, para ulama juga menjelaskan beberapa keistimewaan para nabi di hari
‘Asyura, yaitu kenaikan Nabi Idris menuju tempat di langit, kesembuhan Nabi Ayub dari
penyakit, dan pengangkatan Nabi Sulaiman menjadi raja. Dari beberapa kejadian di atas,
hari ‘Asyura adalah hari yang amat istimewa. Karena itu, hari ‘Asyura menjadi momen yang
amat baik untuk meniru akhlak para nabi, akhlak yang mulia, lemah lembut, dan
menjunjung tinggi kasih sayang, dan kerukunan. Menghindari terhadap kejelekan,
penghinaan, kekerasan, permusuhan, dan adu domba. Ingat, kebaikan di bulan ini
dilipatgandakan pahalanya. Kejelekan di bulan ini dilipatkan siksa dan malapetakanya.

Jamaah shalat Jumat hafidhakumullah,

Puasa hari ‘Asyura sangat dianjurkan karena memiliki beberapa keutamaan, Imam Turmudzi
meriwayatkan hadits hasan dalam kitab Sunan Turmudzi juz 2 halaman 109, bahwa orang
yang berpuasa di hari ‘Asyura akan mendapatkan ampunan dari Allah ‫ﷻ‬. Sebagaimana sabda
Nabi:

ُ‫ش ْيءُتَأْمرنهيُأَن‬َ ُ‫ُأَي‬:‫ُصلىُهللاُ َعلَ ْي هُهُ َوسلم‬،‫لُرجلُالنَّبهي‬َُ َ ‫سأ‬


َ (ُ:ُ‫ضيُهللاُتَعَالَىُ َعنه‬ ‫ُ َر ه‬،‫ي‬
ّ ‫يُمنُ َحدهيثُ َعل‬ ُّ ‫وروىُال هت ّ ْر هم هذ‬
َُ ‫ُ َوقَا‬.ُ)‫َابُفهي هُهُعلىُقومُ َويَتوبُفهي هُهُعلىُقومُآخَرين‬
ُ:‫ل‬ َُ ‫ُ َوفهيهُيَ ْومُت‬،‫ُفَُإ هنَّهُُشهرُهللا‬،‫ُصمُ ْالمحرم‬:‫ل‬ َُ ‫ضان؟ُقَا‬ َ ‫أَصومُبعدُ َر َم‬
‫حسنُغ هَريب‬

“Suatu ketika seorang laki-laki bertanya pada Nabi, apa yang akan engkau perintahkan
kepadaku wahai Nabi setelah saya berpuasa di bulan ramadhan? Nabi bersabda:
Berpuasalah di bulan Muharram, Muharram adalah bulan milik Allah, di bulan itu Allah
menerima taubat satu kaum dan menerima taubat kaum yang lainnya.” (HR. Tirmidzi)

Selain itu, Ibnu Majah meriwayatkan sebuah hadits sahih dalam kitab Sunan Ibnu Majah, juz
1 halaman 553, bahwa barang siapa puasa di hari ‘Asyura akan dihapus kesalahan satu
tahun yang telah lalu, sebagaimana sabda Nabi:

ُ‫سنَ ُةَُالَّتهيُقَ ْبلَه‬ ُْ َ ‫ّللاُأ‬


َّ ‫نُي َك هفّ َُرُال‬ ُ‫ُ هإنّهيُأَحْ تَ هسبُُ َعلَىُ َّه‬،‫ورا َء‬ ‫ُ« ه‬:‫سلَّ َُم‬
َ ‫ص َيامُُ َي ْو هُمُ َعاش‬ َ ‫صلَّىُهللاُُ َعلَ ْي هُهُ َو‬ َُ ‫»قَا‬
ُ‫لُ َرسولُُ َّه‬
َ ُ‫ّللا‬

Berpuasa di hari ‘Asyura, sesungguhnya saya mengira bahwa Allah akan menghapus
kesalahan di tahun yang telah lalu (HR. Ibnu Majah).

Jamaah shalat Jumat hafidhakumullah,

Ibnu al-Jauzi dalam kitab at-Tabshîrah juz 2 halaman 6 menyimpulkan bahwa bulan
Muharram adalah bulan yang mulia, hari ‘Asyura adalah hari yang mulia. Bulan Muharram
adalah musim kebaikan, momen yang baik untuk melakukan perdamaian, momen yang baik
untuk meningkatkan amal, sedekah, menyantuni anak yatim, dan menolong mereka yang
membutuhkan. Bulan Muharram sebagai bulan awal tahun baru hijriah menjadi momen
yang terbaik untuk melakukan hijrah, hijrah dari sifat yang tercela menuju sifat yang terpuji.
Abu Sulaiman sebagaimana dikutip Abu Na’im dalam kitab Hilyatul Auliya’ juz 9 halaman 269
menyatakan:
‫لُأَ ْم هس هُهُفَه َُوُفهيُن ْق َ‬
‫صانُ‬ ‫نُكَانَُُ َي ْومهُُ همثْ َُ‬
‫َم ُْ‬

‫‪“Barangsiapa hari ini keadaannya masih sama dengan kemarin, maka ia dalam keadaan‬‬
‫”‪kurang baik.‬‬

‫‪Dari pernyataan tersebut, mari kita bangkitkan motivasi kita untuk berubah dan berhijrah ke‬‬
‫‪perilaku yang baik, semakin merekatkan persaudaraan, memanfaatkan potensi yang kita‬‬
‫‪miliki sesuai dengan profesi masing-masing untuk membantu orang lain, membantu agama,‬‬
‫‪dan membantu negara. Seseorang hamba akan selalu mendapatkan perlindungan dari Allah‬‬
‫‪ selama ia bermanfaat dan membantu kesusahan saudaranya. Semoga kita dapat menjadi‬ﷻ‬
‫‪orang yang selalu berhijrah menuju kebaikan dan menjadi orang yang bermanfaat untuk‬‬
‫‪masyarakat, agama, dan bangsa. Allahumma Aamiin.‬‬

‫الر هجي ْم‪ ُ،‬هبس هُْمُ ه‬


‫هللاُُ‬ ‫ْطانُ َّ‬
‫شي هُ‬ ‫اآلم هنين‪َ ُ،‬وأ ْد َخلَنَاُو هإيَّاكمُ هفيُز ْم َرهُةُ هعبَا هدهُهُالمؤْ هم هنيْنَُُ‪ُ:‬أعوذُُ هباللهُُ همنَُُال َّ‬
‫َج َعلَناُهللاُُ َوإيَّاكمُ همنَُُالفَا هئ هزينُ ه‬
‫سدهيدًا‬
‫لُ َ‬ ‫الر هحي ُْم‪َ ُ:‬ياُأَيُّ َهاُالَّذهينَُُآ َمنواُاتَّقواُ ََُّ‬
‫ّللاُ َوقولواُقَ ْو ًُ‬ ‫مانُ َّ‬
‫الرحْ هُ‬ ‫َّ‬

‫تُو هذ ْك هُرُال َح هكي هُْم‪ُ.‬إنّهُُتَعاَلَىُ َج ّوادُُك هَريْمُُ َم هلكُُبَرُُ َرؤ ْوفُُ َر هحيْمُ‬ ‫آنُالعَ هظي هْم‪َ ُ،‬ونَفَ َعنه ُْ‬
‫يُ َوإهيّاك ُْمُبهاآليا هُ‬ ‫با َ َركَُُهللاُُ هل ُْ‬
‫يُ َولك ُْمُفهيُالق ْر هُ‬

‫‪Khutbah II‬‬

‫سيّه َدنَاُ‬ ‫لَُش هَريْكَُُلَهُُ َوأَ ْش َهدُُ َُّ‬


‫أنُ َ‬ ‫لَُّهللاُُ َوهللاُُ َوحْ َدهُُ ُ‬ ‫لَُاهلَ ُهَُ هإ ُ‬ ‫لىُت َْوفه ْي هق هُهُ َوا ْهمتهنَانه هُه‪َ ُ.‬وأ َ ْش َهدُُأ َ ُْ‬
‫نُ ُ‬ ‫ش ْكرُُلَهُُ َع َُ‬
‫سانه هُهُ َوال ُّ‬ ‫اَ ْل َح ْمدُُللهُُ َع َُ‬
‫لىُ هإحْ َ‬
‫س هلّ ُْمُت َ ْس هل ْي ًماُ هكثي ًْرا‬ ‫سيّه هدنَاُم َح َّمدُُ هو َعلَىُا َ هل هُهُ َوأَ ْ‬
‫ص َحابه هُهُ َو َ‬ ‫علَىُ َ‬ ‫لُ َ‬ ‫ص ّهُ‬
‫إلىُ هرض َْوانه هُه‪ُ.‬الله َُّمُ َ‬ ‫م َح َّمدًاُ َعبْدهُُ َو َرس ْولهُُالدَّا هعىُ َُ‬

‫هللاُأَ َم َرك ُْمُ هبأ َ ْمرُُ َب َدُأ َُ هف ْي هُهُ هبنَ ْف هس هُهُ َوثَـنَىُ هب َمآلُ هئ َك هت هُهُ هبق ْد هس هُهُ‬ ‫نُ َُ‬ ‫أ َ َّماُ َب ْعدُُفَيُا َُا َ ُّي َهاُالنَّاسُُاهتَّقوهللاَُ هف ْي َماُأ َ َم َُرُ َوا ْنت َه ْواُ َع َّماُنَ َهىُ َوا ْعلَم ْواُأ َ َُّ‬
‫س هيّ هدنَاُم َح َّمدُُ‬ ‫لُ َعلَىُ َ‬ ‫ص هُّ‬ ‫س هلّم ْواُتَ ْس هل ْي ًما‪ُ.‬الله َُّمُ َ‬ ‫صلُّ ْواُ َعلَ ْي هُهُ َو َ‬ ‫لىُالنَّ هبىُيآُاَيُّ َهاُالَّ هذيْنَُُآ َمن ْواُ َ‬ ‫صلُّ ْونَُُ َع َُ‬ ‫هللاُ َو َمآل هئ َكت َهُُي َ‬
‫نُ َُ‬ ‫لُت َعاَلَىُ هإ َُّ‬ ‫َوقَا َُ‬
‫الرا هش هديْنَُُأَ هبىُ‬ ‫اءُ َّ‬‫نُاْلخلَفَ هُ‬ ‫ع هُ‬ ‫ضُاللّه َُّمُ َ‬ ‫ار َُ‬ ‫سيهّدهنُا َُم َح َّمدُُ َو َعلَىُا َ ْن هبيآ هئكَُُ َورس هلكَُُ َو َمآل هئ َك هُةُاْلمقَ َّر هبُْينَُُ َو ْ‬ ‫لُ َ‬‫س هلّ ُْمُ َو َعلَىُآ هُ‬ ‫صلَّىُهللاُُ َ‬
‫علَ ْي هُهُ َو َ‬ ‫َ‬
‫ضُ َعنَّاُ َم َعه ُْمُ‬ ‫ار َُ‬ ‫ه َ ْ‬ ‫و‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬
‫ْن‬ ‫ي‬ ‫ّ‬
‫د‬ ‫ه‬ ‫ال‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬
‫م‬ ‫و‬
‫َْ ه‬ ‫ي‬‫ى‬‫َ‬ ‫ل‬ ‫ه‬ ‫ا‬ ‫ُ‬ ‫ان‬
‫ُ‬ ‫س‬ ‫ا‬‫ه‬
‫ْ ه حْ َ‬‫ب‬‫ُ‬ ‫ُ‬
‫م‬ ‫ه‬ ‫َ‬ ‫ل‬ ‫ُ‬ ‫ْنَُ‬
‫ي‬ ‫ع‬
‫هه‬ ‫ب‬‫ا‬‫َّ‬ ‫ت‬ ‫ال‬ ‫ُ‬ ‫ي‬ ‫ع‬ ‫ب‬ ‫َا‬ ‫ت‬‫و‬‫ُ‬ ‫ْنَُ‬
‫ي‬ ‫ع‬‫ب‬‫ا‬‫َّ‬
‫َّ َ َ ه َ ه ه َ ه ه‬ ‫ت‬‫ال‬‫و‬‫ُ‬ ‫ُ‬
‫ة‬ ‫ب‬‫ا‬ ‫ح‬ ‫ص‬ ‫ال‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬
‫ة‬ ‫ي‬
‫َّ‬ ‫ق‬‫ب‬‫ُ‬ ‫ُ‬
‫ن‬‫ْ‬ ‫ع‬ ‫و‬ ‫ُ‬
‫َ َ َ َ َ َ َه َ َ َه ه‬‫ى‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫و‬‫ُ‬ ‫ان‬ ‫م‬‫ْ‬ ‫ث‬‫ع‬ ‫و‬ ‫ُ‬ ‫ر‬ ‫م‬ ‫ع‬ ‫و‬ ‫ُ‬ ‫ر‬
‫ُ‬ ‫ْ‬
‫ك‬ ‫ب‬
‫اح هميْنَُ‬
‫الر ه‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬
‫م‬ ‫ح‬
‫ه َ َ َ ْ َ َ َّ‬ ‫ر‬ ‫َ‬ ‫أ‬ ‫ُ‬ ‫ا‬ ‫ي‬‫ُ‬ ‫كَُ‬ ‫ت‬
‫ه‬ ‫م‬ ‫حْ‬ ‫ر‬ ‫ب‬

‫ش ْركَُُ‬ ‫لُال ه ّ‬ ‫تُالله َُّمُأ َ هع َُّزُاْ هإل ْسالَ َُمُ َواْلم ْس هل هميْنَُُ َوأَ هذ َُّ‬ ‫تُاَلَحْ يآءُُ هم ْنه ُْمُ َواْلَ ْم َوا هُ‬ ‫تُ َواْلم ْس هل هميْنَُُ َواْلم ْس هل َما هُ‬ ‫اَلله َُّمُا ْغ هف ُْرُ هل ْلمؤْ همنهيْنَُُ َواْلمؤْ همنَا هُ‬
‫لُ َك هل َماتهكَُُ‬ ‫ْنُ َوا ْع هُ‬ ‫لُاْلم ْس هل هميْنَُُ َُوُ َد هّم ُْرُأ َ ْع َدا َُءُال ه ّدي هُ‬ ‫نُ َخذَ َُ‬
‫لُ َم ُْ‬ ‫ص َُرُال ه ّديْنَُُ َو ْ‬
‫اخذ ُْ‬ ‫نُنَ َ‬ ‫َواْلم ْش هر هكيْنَُُ َوا ْنص ُْرُ هعبَا َدكَُُاْلم َو ه ّح هديَّ ُةَُ َوا ْنص ُْرُ َم ُْ‬
‫نُبَلَ هدنَاُ‬ ‫طنَُُ َع ُْ‬ ‫ظ َه َُرُ هم ْن َهاُ َو َماُبَ َ‬ ‫لُ َواْ هلم َحنَُُ َوس ْو َُءُاْل هفتْنَ هُةُ َواْ هلم َحنَُُ َماُ َ‬ ‫الزلَ هز َُ‬ ‫ْن‪ُ.‬الله َُّمُا ْدفَ ُْعُ َعنَّاُاْلبَالَ َُءُ َواْ َلوبَا َُءُ َو َّ‬ ‫إهلَىُيَ ْو َُمُال ه ّدي هُ‬
‫سنَ ُةًُ َوقهنَاُ َعذَ َُ‬
‫ابُ‬ ‫آلخ َرةهُُ َح َ‬ ‫سنَ ُةًُ َوفهىُاْ ه‬ ‫انُاْلم ْس هل هميْنَُُعآ َّم ُةًُيَاُ َربَُُّاْلعَالَ هميْنَُ‪َ ُ.‬ربَّنَاُآتهنُا َُفهىُال ُّد ْنيَاُ َح َ‬ ‫سائه هُرُاْلب ْل َد هُ‬‫ص ُةًُ َو َ‬ ‫اه ْندونه ْي هسيَّاُخآ َّ‬
‫ْتآءُ‬
‫انُ َوإهي هُ‬ ‫س هُ‬ ‫لُ َواْ هإلحْ َ‬ ‫نُهللاَُُيَأْمرنَاُبهاْلعَ ْد هُ‬ ‫َنُ همنَُُاْلخَا هس هريْنَُ‪ ُ.‬هعبَا َدهللاهُُ!ُإه َُّ‬ ‫اإنُلَ ُْمُت َ ْغ هف ُْرُلَنَاُ َوت َْر َح ْمنَاُلَنَك ْون َُّ‬
‫سنَاُ َو ُْ‬ ‫ظلَ ْمنَاُا َ ْنف َ‬‫ار‪َ ُ.‬ربَّنَاُ َ‬ ‫النَّ هُ‬
‫لىُنهعَ هم هُهُ‬ ‫َرُ َواْلبَ ْغيُيَ هعظك ُْمُلَعَلَّك ُْمُتَذَ َّكر ْونَُُ َوا ْذكرواُهللاَُُاْلعَ هظي َُْمُيَ ْذك ْرك ُْمُ َوا ْشكر ْوهُُ َع َُ‬ ‫شآءُ َواْلم ْنك هُ‬ ‫نُاْلفَحْ هُ‬ ‫بىُ َويَ ْن َهىُ َع هُ‬ ‫ذهيُاْلق ْر َُ‬
‫يَ هزدْك ُْمُ َولَ هذ ْكرُُهللاهُُأَ ْكبَ ُْر‬

Anda mungkin juga menyukai