َ يُْؤ َمر
)6: (التحريم ُون
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang
bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar,
yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada
mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (QS. At Tahrim: 6)
Dari amalan Ramadhan yang telah kita kerjakan, setidaknya ada 5 pelajaran penting yang
harus dipertahankan dalam hidup sehari-hari oleh setiap pribadi beriman, sehingga
dengannya kelak akan lahir masyarakat yang bersih :
Pertama, Jauhi Harta Haram (Tarkul halal min ajlil ibti’ad ‘anil haram).
Selama Ramadhan kita telah berpuasa dari yang halal. Maka tidak ada alasan bagi kita
untuk memilih yang haram. Masyarakat yang hidup di atas harta haram adalah
masyarakat yang rapuh. Dalam sejarah kita membaca, hancurnya raja-raja terdahulu
adalah kerena kedzaliman mereka terhadap rakyatnya. Banyak hak rakyat yang tidak
dipenuhi. Akibatnya Allah swt. menghancurkan mereka. Dalam Al Qur’an kita membaca
firman Allah:
Dalam ayat ini Allah befirman bahwa harta haram itu sebagai al khabits (kotoran yang
menjijikan). Artinya seandainya harta haram itu dinampakkan Allah berupa kotoran maka
niscaya manusia yang berakal tidak akan mengambilnya. Karenanya, tidak akan pernah
sama antara alkhabits (kotoran yang menjujikkan) yang jumlahnya banyak dengan ath
thayyib (yang halal dan baik) sekalipun jumlahnya jauh lebih sedikit. Mengapa?.. Sebab
yang khobits merusak tatanan kehidupan, sementara yang thayyib menyebarkan
kebaikan. Oleh sebab itu Allah lalu memerintahkan agar kita bertaqwa: fattaqullaaha yaa
ulil albaab. Apa artinya? Bahwa taqwa tidak akan tercapai selama seseorang masih
mengkonsumsi harta haram. Dengan kata lain, hanya dengan menjauhi harta haram
seseorang akan terhantar ke level taqwa. Bila masing-masing pribadi bertaqwa otomatis
rumah tangga akan bersih dari harta haram. Bila rumah tangga bersih dari harta haram,
otomatis masyarakat akan bersih dan lebih dari itu Allah akan melimpahkan keberkahan.
Allah berfirman:
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan
melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan
(ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (QS. Al A’raf:
96)