Anda di halaman 1dari 2

Allah berfirman:

َ ُ‫ُون هَّللا َ َما َأ َم َر ُه ْم َو َي ْف َعل‬


‫ون َما‬ ٌ ‫ارةُ َعلَ ْي َها َماَل ِئ َك ٌة غِ اَل‬
َ ‫ظ شِ دَاد اَل َيعْ ص‬ َ ‫ِين َءا َم ُنوا قُوا َأ ْنفُ َس ُك ْم َوَأهْ لِي ُك ْم َنارً ا َوقُو ُد َها ال َّناسُ َو ْالح َِج‬
َ ‫َياَأ ُّي َها الَّذ‬

َ ‫يُْؤ َمر‬ 
)6:‫ (التحريم‬  ‫ُون‬

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang
bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar,
yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada
mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (QS. At Tahrim: 6)

Perhatikan, betapa Allah SWT telah memberikan langkah-langkah praktis bagaimana


menuju masayarakat yang baik. Yaitu dimulai dari diri sendiri dan keluarga. Sebab hanya
melalui kedua unsur inilah pilar pokok sebuah masyarakat dan negara dapat dibangun.
Pribadi yang menjaga dirinya dan keluarganya dari api neraka adalah pribadi yang bersih.
Bersih dari dosa-dosa kepada Allah swt.

Saudara-saudara sidang jamaah Ied yang dirahmati Allah SWT

Dari amalan Ramadhan yang telah kita kerjakan, setidaknya ada 5 pelajaran penting yang
harus dipertahankan dalam hidup sehari-hari oleh setiap pribadi beriman, sehingga
dengannya kelak akan lahir masyarakat yang bersih :

Pertama, Jauhi Harta Haram (Tarkul halal min ajlil ibti’ad ‘anil haram).

Selama Ramadhan kita telah berpuasa dari yang halal. Maka tidak ada alasan bagi kita
untuk memilih yang haram. Masyarakat yang hidup di atas harta haram adalah
masyarakat yang rapuh. Dalam sejarah kita membaca, hancurnya raja-raja terdahulu
adalah kerena kedzaliman mereka terhadap rakyatnya. Banyak hak rakyat yang tidak
dipenuhi. Akibatnya Allah swt. menghancurkan mereka. Dalam Al Qur’an kita membaca
firman Allah:

ِ ‫ث َفا َّتقُوا هَّللا َ َياُأولِي اَأْل ْل َبا‬


َ ‫ب لَ َعلَّ ُك ْم ُت ْفلِح‬
)100‫ (المائدة‬   ‫ُون‬ ِ ‫ك َك ْث َرةُ ْال َخ ِبي‬
َ ‫الطيِّبُ َولَ ْو َأعْ َج َب‬
َّ ‫يث َو‬
ُ ‫قُ ْل اَل َيسْ َت ِوي ْال َخ ِب‬
Katakanlah: ''Tidak sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya yang buruk
itu menarik hatimu, maka bertaqwalah kepada Allah hai orang-orang berakal, agar kamu
mendapat keberuntungan.''(QS. Al Maidah: 100)

Dalam ayat ini Allah befirman bahwa harta haram itu sebagai al khabits (kotoran yang
menjijikan). Artinya seandainya harta haram itu dinampakkan Allah berupa kotoran maka
niscaya manusia yang berakal tidak akan mengambilnya. Karenanya, tidak akan pernah
sama antara alkhabits (kotoran yang menjujikkan) yang jumlahnya banyak dengan ath
thayyib (yang halal dan baik) sekalipun jumlahnya jauh lebih sedikit. Mengapa?.. Sebab
yang khobits merusak tatanan kehidupan, sementara yang thayyib menyebarkan
kebaikan. Oleh sebab itu Allah lalu memerintahkan agar kita bertaqwa:  fattaqullaaha yaa
ulil albaab. Apa artinya? Bahwa taqwa tidak akan tercapai selama seseorang masih
mengkonsumsi harta haram. Dengan kata lain, hanya dengan menjauhi harta haram
seseorang akan terhantar ke level taqwa. Bila masing-masing pribadi bertaqwa otomatis
rumah tangga akan bersih dari harta haram. Bila rumah tangga bersih dari harta haram,
otomatis masyarakat akan bersih dan lebih dari itu Allah akan melimpahkan keberkahan.
Allah berfirman:

َ ‫ض َو َلكِنْ َك َّذبُوا َفَأ َخ ْذ َنا ُه ْم ِب َما َكا ُنوا َي ْكسِ ب‬


)96‫ُون(األعراف‬ ٍ ‫ َولَ ْو َأنَّ َأهْ َل ْالقُ َرى َءا َم ُنوا َوا َّت َق ْوا لَ َف َتحْ َنا َعلَي ِْه ْم َب َر َكا‬ 
ِ ْ‫ت م َِن ال َّس َما ِء َواَأْلر‬

Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan
melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan
(ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (QS. Al A’raf:
96)

Anda mungkin juga menyukai