Anda di halaman 1dari 13

‫‪Istiqamah sebagai Karamah Tertinggi‬‬

‫ك‬‫الحمد هلل رب العالمين‪ ،‬وأَ ْش َه ُد أَن الَّ إِلَوَ إِالَّ اهلل َو ْح َدهُ َال َش ِريْ َ‬
‫ـح َّمداً َع ْب ُدهُ َوَر ُسولُو صلى اهلل عليو وعلى آلو وصحبو ومن‬ ‫لَوُ َوأَ ْش َه ُد أ َّ‬
‫َن ُم َ‬
‫تبعهم إلى يوم الدين‪ ,‬أما بعد‬

‫علم لنا إال ما علمتنا‪ ،‬إنك أنت العليم الحكيم‪،‬‬


‫اللهم ال َ‬
‫اللهم علمنا ما ينفعنا‪ ،‬وانفعنا بما علمتنا‪ ،‬وزدنا علما‪،‬‬
‫واجعلنا ممن يستمعون القول فيتبعون أحسنو‪.‬‬
‫‪Bapak Ibu, rahimakumllah‬‬

‫‪Allah Ta’ala berfirman,‬‬

‫ف َعلَْي ِه ْم َوَال‬ ‫استَـ َق ُاموا فَ َل َخ ْو ٌ‬ ‫م‬


‫َّ‬ ‫ث‬
‫ُ‬ ‫و‬
‫ُ‬ ‫َّ‬
‫ل‬ ‫ال‬ ‫ا‬‫ن‬
‫َ‬ ‫ـ‬
‫ُّ‬‫ب‬‫ر‬ ‫وا‬‫ُ‬‫ل‬‫ا‬‫ق‬
‫َ‬ ‫ين‬ ‫ِ‬
‫ذ‬ ‫َّ‬
‫ل‬ ‫ا‬ ‫َّ‬
‫ن‬ ‫ِ‬
‫إ‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫اء‬‫ز‬ ‫ج‬ ‫ا‬ ‫يه‬ ‫َصحاب الْجن َِّة َخالِ ِدين فِ‬ ‫ِ‬
‫َ َ ََ ً‬ ‫ُى ْم يَ ْح َزنُو َن‪ .‬أُولَئ َ ْ َ ُ َ‬
‫أ‬ ‫ك‬
‫بِ َما َكانُوا يَـ ْع َملُو َن‬
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan:
“Tuhan kami ialah Allah”, kemudian mereka
tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran
terhadap mereka dan mereka tiada (pula)
berduka cita. Mereka itulah penghuni-penghuni
surga, mereka kekal di dalamnya; sebagai balasan
atas apa yang telah mereka kerjakan. (Al Ahqaf:
13-14)

Allah Ta’ala berfirman,

‫استَـ َق ُاموا تَـتَـنَـ َّز ُل َعلَْي ِه ُم‬ ‫م‬


َّ ‫ث‬
ُ ‫و‬َّ
‫ل‬ ‫ال‬ ‫ا‬‫ن‬ ‫ـ‬
ُّ‫ب‬‫ر‬ ‫وا‬ُ‫ل‬‫ا‬‫ق‬
َ ‫ين‬ ِ
‫ذ‬ َّ
‫ل‬ ‫ا‬ َّ
‫ن‬ ِ
‫إ‬
ْ ُ ََ َ
‫ْجن َِّة الَّتِي ُك ْنتُ ْم‬ َ ‫ل‬ ‫ا‬ ِ
‫ب‬ ‫وا‬‫ر‬ ‫ش‬ِ ‫الْم َلئِ َكةُ أََّال تَ َخافُوا وَال تَحزنُوا وأَب‬
ُ ْ َ َْ َ َ
‫وع ُدو َن‬
َ ُ‫ت‬
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan:
“Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka
meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan
turun kepada mereka dengan mengatakan:
“Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih;
dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah
dijanjikan Allah kepadamu.” (Fushilat: 30)

Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan bahwa


turunnya malaikat dengan menyampaikan pesan
terjadi saat sakaratul maut.

Allah Ta’ala berfirman,

‫ك َوَال تَطْغَ ْوا إِنَّوُ بِ َما‬ ‫م‬ ‫اب‬ ‫ت‬ ‫ن‬‫م‬‫و‬ ‫ت‬ ‫ر‬ ِ
َ َ َ َ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ‫است‬
‫ع‬ ‫ُم‬‫أ‬ ‫ا‬‫م‬ ‫ك‬ ‫م‬‫ق‬ِ
َ ْ َ‫ف‬
ِ ‫تَـ ْعملُو َن ب‬
‫ص ٌير‬ َ َ
“Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar,
sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga)
orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah
kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha
Melihat apa yang kamu kerjakan.” (Hud: 112)

Ibnu Rajab al-Hambali rahimahullah dalam Jamiul


‘Ulum wal Hikam menjelaskan makna istiqomah,
“Istiqomah adalah meniti jalan yang lurus, yaitu
agama yang lurus, dengan tanpa membelok ke kanan
atau ke kiri. Dan istiqomah mencakup melakukan
semua ketaatan lahir batin dan meninggalkan semua
perkara yang dilarang. Maka wasiat ini mencakup
seluruh ajaran agama.”

Cara Menjaga Keistiqamahan:

1. Banyak berdoa kepada Allah


Allah Ta’ala mengajarkan kita doanya dalam al-
Quran, Allah berfirman,

‫ك‬ ‫ن‬ ‫د‬‫ل‬ ‫ن‬‫م‬ِ


َ ْ ُ ْ ‫ب لَنَا‬ ِ
َ ْ َ َ َ َ ْ َ ‫غ قُـلُوبَـنَا بَـ ْع َد إ‬
‫ى‬‫و‬ ‫ا‬‫ن‬ ‫ـ‬ ‫ت‬ ‫ـ‬ ‫ي‬‫د‬َ ‫ى‬ ‫ذ‬
ْ ْ ‫َربَّـنَا َال تُ ِز‬
‫اب‬
ُ َ‫ى‬
َّ ‫ْو‬‫ل‬‫ا‬ ‫ت‬َ ‫ن‬
ْ َ
‫أ‬ ‫ك‬َ َّ
‫ن‬ ِ
‫َر ْح َمةً إ‬
“Ya Rabb kami, janganlah Engkau jadikan hati
kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri
petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada
kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya
Engkau-lah Maha Pemberi (karunia).” (Ali Imran: 8)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda


dalam hadis,

‫ك‬ِ‫ين‬‫د‬ِ
َ ‫ت قَـ ْلبِى َعلَى‬ ِ ُ‫ب الْ ُقل‬
ْ ِّ‫وب ثَـب‬ ِّ
َ ‫يَا ُم َقل‬
“Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati,
teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu.” (Tirmidzi).

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash radhiyallahu


‘anhuma, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,

‫ك‬ ِ
َ ‫اعت‬
َ َ‫ف قُـلُ ْوبَـنَا َعلَى ط‬
ْ ‫ص ِّر‬ ِ
‫ب‬ ‫و‬ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫ال‬ ‫ف‬ ‫ر‬ ‫ص‬ َّ
َ ْ ُ ُ َ ِّ َ ُ ‫الل‬
‫م‬ ‫م‬
َّ ‫ه‬
ُ
“Ya Allah, Sang Pembolak-balik hati, balikkanlah
hati kami untuk taat kepada-Mu).” (Muslim)

Syaikh Ibn ‘Utsaimin rahimahullah dalam Syarah


Riyadh Ash-Shalihin mengajarkan faedah yang

bagus tentang doa ini di mana kalimat ‫ك‬ ِ


َ ‫اعت‬
َ َ‫ط‬ ‫َعلَى‬
mempunyai makna yang dalam. Artinya, kita minta
kepada Allah supaya hati kita terus berada pada
ketaatan dan tidak beralih kepada maksiat. Tapi,
beralih dari satu ketaatan pada ketaatan lainnya,
seperti dari shalat, lalu beralih pada dzikir dst.

‫اهلل‬ ‫ى‬َّ
‫ل‬ ‫ص‬ ِ ‫ال لِي رسو ُل‬
‫اهلل‬ َ َ‫ق‬ : ‫ال‬
َ ‫ق‬
َ ِ
ُ ْ َ ُ َ َ ‫َع ْن َعل‬
‫و‬ ‫ن‬ ‫ع‬ ‫هلل‬ ‫ا‬ ‫ي‬ ‫ض‬ ‫ر‬ ‫ي‬ ِ
ُ َ ُْ َ
‫ َو َس ِّد ْدنِي‬، ‫ اللَّ ُه َّم ْاى ِدنِي‬: ‫ قُ ْل‬:‫َعلَْي ِو َو َسلَّ َم‬
Dari ‘Ali radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepadaku:
“Ucapkanlah: Ya Allah, berilah aku hidayah dan
berilah aku kebenaran.” (Muslim)

2. Ikhlas beramal kepada Allah

Allah berfirman,

‫س ُن َع َم ًل‬ َ ِ ِ َّ
َ ْ ْ ْ َ َْ َ َ َ َ ْ َ َ َ ‫ٱل‬
‫َح‬
‫أ‬ ‫م‬‫ك‬ُ ‫ي‬
ُّ ‫أ‬ ‫م‬‫ك‬ُ‫و‬ُ‫ل‬ ‫ـ‬ ‫ب‬ ‫ي‬ ‫ل‬ ‫ة‬
َ ‫و‬
ٰ ‫ـ‬ ‫ي‬ ‫ْح‬
‫ل‬ ‫ٱ‬‫و‬ ‫ت‬‫و‬ ‫ْم‬
‫ل‬ ‫ٱ‬ ‫ق‬‫ل‬
َ ‫خ‬ ‫ى‬‫ذ‬
“Yang menciptakan kematian dan kehidupan,
supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang
lebih baik amalnya.”

Orang yang baik amalnya tentu saja adalah orang


yang beramal dengan ikhlas, sebagaimana dalam
sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

‫إنما األعمال بالنيات وإنما لكل امرئ مانوي‬


“Sesungguhnya setiap amalan tergantung dengan
niat. Setiap orang hanya akan mendapatkan balasan
tergantung pada niatnya.”

3. Konsisten beramal meskipun sedikit

Dari ’Aisyah radhiyallahu ’anha, bahwa Rasulullah


shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
‫ال إِلَى اللَّ ِو تَـ َعالَى أَ ْد َوُم َها َوإِ ْن قَ َّل‬
ِ ‫ب األَ ْعم‬
َ ُّ ‫َح‬
َ‫أ‬
“Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala
adalah amalan yang konsisten walaupun itu sedikit.”
(Bukhari, Muslim).

4. Menghadiri majelis ilmu

‫ سلَك اهللُ بو طري ًقا ِمن‬،‫ب فيو ِع ْل ًما‬


ُ ُ‫َمن سلَك طري ًقا يطل‬
‫الجن َِّة‬
َ ُ
ِ ‫طُر‬
‫ق‬
“Barangsiapa menempuh jalan menuntut ilmu,
maka Allah akan memudahkan jalannya untuk
menuju surga” (Tirmidzi, Abu Daud).

Dalam kisah sahabat Handhzalah dan Abu Bakr yang


menghadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
lalu berkata, “Wahai Rasulullah, jika kami berada di
sisimu, kami akan selalu teringat pada neraka dan
surga sampai-sampai seolah-olah surga dan neraka
itu benar-benar nyata di depan kami. Namun, jika
kami meninggalkan majelismu, maka kami
tersibukkan dengan istri, anak dan pekerjaan kami,
sehingga kami pun banyak lupa.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun lalu


bersabda,

‫ومو َن َعلَى َما تَ ُكونُو َن ِع ْن ِدي‬‫د‬‫ت‬ ‫و‬


ُ َُ ْ ‫ل‬
َ ‫ن‬
ْ ِ
‫إ‬ ِ
‫ه‬ ِ
‫د‬ ‫ي‬
َِ‫ب‬ ‫ى‬‫س‬ِ ‫ف‬
ْ ‫ـ‬
َ ‫َوال‬
‫ن‬ ‫ى‬‫ذ‬ِ َّ
ِّ ‫َوفِى‬
‫الذ ْك ِر‬
“Demi Rabb yang jiwaku berada di tangan-Nya.
Seandainya kalian mau konsisten dalam beramal
sebagaimana keadaan kalian ketika berada di sisiku
dan kalian terus mengingat-ingatnya,
‫صافَ َح ْت ُك ُم ال َْملَئِ َكةُ َعلَى فُـ ُر ِش ُك ْم َوفِى طُُرقِ ُك ْم‬
َ َ‫ل‬
maka niscaya para malaikat akan menjabat tangan
kalian di tempat tidurmu dan di jalan. (Muslim)

5. Memilih teman shalih

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah


shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‫َح ُد ُك ْم َم ْن يُ َخالِ ُل‬


‫أ‬ ‫ر‬‫ظ‬
ُ
َ ْ َْ‫ن‬ ‫ـ‬ ‫ي‬ ‫ل‬
ْ ‫ـ‬َ‫ف‬ ِ
‫و‬ ِ
‫يل‬ ِ
‫ل‬ ‫خ‬
َ ِ
‫ن‬ ‫ي‬ ِ
‫د‬ ‫ال َْم ْرءُ َعلَى‬
“Seseorang dapat dinilai dari kebiasaan sahabatnya.
Oleh karenanya, perhatikanlah siapa yang akan
menjadi teman karib kalian.” (Abu Daud, Tirmidzi,
Ahmad)

6. dan yang terakhir Muhasabah

Allah berfirman,
‫ت لِغَ ٍد‬
ْ َ َ ٌ َ ْ ْ َ َ َ ُ ُ َ َ َّ‫يَا أَيُّـ َها ال‬
‫م‬‫د‬َّ ‫ق‬
َ ‫ا‬‫م‬ ‫س‬ ‫ف‬
ْ ‫ـ‬ ‫ن‬ ‫ر‬‫ظ‬
ُ ‫ن‬ ‫ـ‬ ‫ت‬ْ‫ل‬‫و‬ ‫و‬َّ
‫ل‬ ‫ال‬ ‫وا‬ ‫ق‬ َّ
‫ـ‬ ‫ت‬‫ا‬ ‫وا‬ ‫ن‬ ‫آم‬ ‫ين‬ ِ
‫ذ‬
‫َواتَّـ ُقوا اللَّوَ إِ َّن اللَّوَ َخبِ ٌير بِ َما تَـ ْع َملُو َن‬
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah
kepada Allah dan hendaklah setiap orang
memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk
hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah,
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang
kamu kerjakan.” (Al-Hasyr: 18).

Penutup

Bisa terus istiqamah merupakan keutamaan dan


karamah yang luar biasa. Ibnul Qayyim rahimahullah
berkata dalam Madarij as-Salikin,

ِ
‫االستقامة‬ ‫لزوم‬ ِ ‫فأعظم الكر‬
‫امة‬
ُ ُ
‫‪“Sesungguhnya karamah yang paling tinggi adalah‬‬
‫”‪dengan bisa terus istiqamah.‬‬

‫ت قلوبنا على دينك‪ ،‬وتوفَّنا‬


‫اللهم يا مقلب القلوب‪ ،‬ثبِّ ْ‬
‫وأنت ر ٍ‬
‫اض عنا‪ ،‬وألحقنا بالصالحين!‬

‫وصلى اهلل وسلم على النبي الكريم وآلو وصحبو‬


‫أجمعين‪.‬‬

‫العالمين‪.‬‬ ‫والحمد هلل رب‬


‫‪Doa kaffaratul majelis kemudian salam.‬‬

Anda mungkin juga menyukai