Anda di halaman 1dari 11

‫‪February 1,‬‬

‫‪EMPAT ANJURAN RASULULLAH UNTUK MENGGAPAI SURGA‬‬


‫ََارَحلاو ‪ ،‬هِيِحِِْ َتِبِو‬ ‫ص ‪َ ،‬فِبو هِلضح ُل ّزَن تَت ار‬ ‫ّ‬ ‫ِ‬‫ِا هتم عِح نبِ لاِ مْ َتت اْلا‬
‫ل‬‫ذ‬‫ُد م ِ ِهلل ّ‬
‫ح َ‬ ‫َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ح‬
‫ت ُ‬
‫ت‬ ‫ُ‬ ‫يَحل‬ ‫ت‬
‫ُ‬ ‫ح‬
‫ي‬ ‫ل‬
‫َ‬
‫ْح ا‬ ‫ْح ا‬
‫تََ ُق َِا م حلا دُ َايَاغحلاو دُ هَ شح َأ نح َأ ََل لَِّإ َهَلِإ للهاُ هدَ ُ ََحليرِ هَل ُ دُ هَ شح نح َأ‬
‫َ‬ ‫َ‬
‫ك َأو‬ ‫ش‬ ‫و‬ ‫ح‬ ‫ت‬ ‫‪.‬‬ ‫ِ‬
‫ص‬ ‫ت ِّ ح‬
‫َ‬ ‫حَ َ َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬
‫ادً ّم َُم هدُُ ُهلْ ُسُ ِّبَِنََل مه ل ا ُ‪.‬هَد عح ِّل م كحرِ ىَلَع اَندِ دٍ ّم هِل آ ىَلَع و‬
‫َ‬ ‫ح‬ ‫ح‬
‫ّ َُم‬ ‫ص ّ اَبو‬ ‫َ‬ ‫َب‬ ‫َحَع رو‬
‫ََ‬
‫َ‬
‫س‬ ‫ي‬‫ِ‬ ‫و‬ ‫س‬ ‫ل‬ ‫ِ‬
‫َ‬ ‫ََ‬
‫ص هَِحح م نحيدِ هِ اْلا اَه ْيآ ايَِ ‪ُ،‬د عح ب ا ّمَأ ‪.‬ن حيرِ هِ َن وُأ يحم ّايِإو ْىِح َتِب ي‬ ‫َ‬
‫ح ح َ َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َُ‬
‫اّطلا وحرضِ صِ ُك‬ ‫حلا اج‬
‫َ‬ ‫و‬
‫ُ‬ ‫َ‬
‫ح‪.‬‬ ‫ْ‬‫ن‬ ‫لل هِت ع اطو م ك لفِ‬
‫ََ َ ح ُ ح َح ُ‬
‫ّلَعَل ُت‬ ‫هِ ا‬
‫ِ‬
‫ََِِ دح َلاَق ََل ا َعَتُللها ِِف هِبَات ي َنيذ ّلا اهَ َْي أ هّ لا اُِْ ّتا اُْن َم آَ ّق هِت َِاُت لََو ّنََُُْت‬
‫ح‬
‫َ‬ ‫َاي‬ ‫ِْحرِ َك‬
‫حل ا‬

‫‪LDNU_TARA‬‬
‫‪1‬‬
ِ
.‫ق َد م يظ َع لا ُللها‬ . ‫س‬‫ل‬ ِ ‫م نْم‬
February 1,

‫ل حَ ُ ح َ ح‬
‫م ص‬ ‫ُتحَنأو‬
َ ُ َ
Hadirin Sidang Jumah, yang dimuliakan Allah Subhanahu wata’ala.

Dari mimbar khutbah ini, terlebih dahulu saya berwasiat kepada diri saya pribadi dan
mengajak para hadirin jamaah sekalian, Marilah kita senantiasa meningkatkan iman dan
taqwa kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala , dengan taqwa yang sebenar-benar taqwa,
dengan senantiasa menunaikan perintah serta menjauhi larangan-larangan-Nya, dalam
keadaan seperti apapun, dimanapun dan kapanpun. Agar kita senantiasa mendapatkan
rahmat dan kebahagiaan hidup didunia ini sampai di akherat kelak .Amiin..
Jamaah shalat Jumat Rahimakumullah,

Ketika ada orang yang bertanya kepada kita, bagaimana jalan untuk menggapai surga,
tentu kita akan menjawabnya sesuai dengan tuntunan Rasulullah Nabi
Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau telah memberikan beberapa penjelasan,
yang akan menghantarkan kita menuju surga Allah subhanahu wata‘ala. Sebagaimana
dijelaskan dalam hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad sebagaimana berikut:
‫س‬ ‫ن‬ ِ‫ ْاْلص و م اي‬، ‫م اح‬ ،‫َم اَعّطلا اْم‬
‫ن‬ّ
‫ة‬
ََ ‫َ َ ّانلاَو ٌ َ ُ دح ا اُْلُخ‬ َ َ ُ ، ‫حَِأ لا ْاش َم ََل‬
ُ
‫ل‬ ‫َت‬ ‫رحَل‬ ‫ِعحَطأو‬ ‫س‬ ‫س‬ ‫ل‬ ٍ
‫م‬ ِ
َ ّ َ ََ
‫ْح‬ ‫ْحا اُْلصِ و‬ ‫ب‬
َ

LDNU_TARA
2
February 1,

Artinya: “Sebarkan kedamaian, berikan makanan, bersilaturrahimlah, shalatlah ketika


orang-orang tidur, engkau akan masuk surga dengan damai.”
Pertama, orang yang menghendaki untuk masuk surga adalah orang yang
menebarkan salam, perdamaian dan kasih sayang. Menebarkan perdamaian bisa diawali
dengan memberi ucapan salam kepada saudara kita, yaitu Assalamualaikum
warahmatullahi wa barakatuh. Yang artinya keselamatan, rahmat, dan berkah
Allah subhanahu wata‘ala semoga tercurahkan untukmu. Lazimnya ucapan salam ini akan
dijawab oleh saudara kita dengan jawaban Wa’alaikumussalam Warahmatullahi Wa
Barakatuh yang artinya bagimu keselamatan, rahmat dan berkah Allah subhanahu wata‘ala.
Ucapan tersebut tampak sepele, namun memiliki makna yang mendalam.
Imam an-Nawawi dalam Syarah Sahih Muslim menjelaskan bahwa ucapan salam
tidak sekadar kata-kata, namun mengandung arti menebarkan perdamaian, kasih sayang
dan kerukunan terhadap sesama, baik kepada keluarga, tetangga, maupun terhadap sesama
Muslim. Kata salam juga menjadi kunci yang ampuh untuk menghilangkan permusuhan,
kebencian, dan kerenggangan di antara sesama. Karena itu, Islam sangat menganjurkan kita
untuk saling mengucapkan salam, tujuannya adalah mewujudkan kerukunan dan kedamaian,
dan menghilangkan kerenggangan dan permusuhan di antara sesama.
Hadits di atas memberikan pelajaran kepada kita bahwa tidak diperkenankan bagi
seorang Muslim untuk membenci dan menghujat sesama Muslim, menyebarkan
permusuhan, menebarkan ujaran kebencian dan memutuskan tali persaudaraan. Karena
menebarkan permusuhan adalah ciri-ciri dari ajaran syaitan, sebagaimana dalam Al-
Qur’an Surat al- Maidah ayat 91, syaitan memiliki tujuan menimbulkan permusuhan dan
kebencian di antara sesama Muslim.
Kedua, jalan untuk menggapai surga adalah memberikan makanan, Selain kita
diwajibkan untuk mengeluarkan nafkah untuk keluarga, atau mengeluarkan zakat atas harta,
Nabi menganjurkan kepada kita untuk bersedekah, terutama bagi orang-orang yang
membutuhkan. Mengapa memberikan makanan dapat menghantarkan kita menuju surga?
Karena orang yang senang memberikan makanan adalah orang yang dekat dengan surga.
Sebagaimana riwayat Imam Turmudzi dalam sunan Turmudzi Juz 3 halaman 407 disebutkan:

‫ةَِّنْلا يرَِق ن مِ اّنلا دٌ يَِعب سِن مِ رِ اّنلا‬ ِ‫ي خِ س ِ ن مِ ِّ ِ ن م‬


َ َ َ ‫ْ ّ يرَق َ ه لا يرَق‬
‫ب‬ ‫ب‬ ‫ب‬ ‫لا‬
ٌ ٌ ٌ
Artinya: “Orang dermawan itu dekat dengan Allah (secara maknawi), dekat dengan
surga, dekat dengan manusia, dan jauh dari neraka.”
Imam Al-Ghazali sebagaimana dikutip oleh kitab Faidlul Qadir karya Muhammad al-
Munawi, juz 4 halaman 138 menjelaskan, bahwa sikap dermawan merupakan buah dari
cinta akhirat, dan tidak berlebihan dalam mencintai dunia fana. Sikap dermawan tumbuh
dari penghayatan seseorang tentang iman dan tauhid kepada Allah subhanahu wata‘ala.
Sehingga muncul sikap tawakkal dan berserah diri kepada Allah subhanahu wata‘ala, secara
otomatis muncul sikap percaya bahwa Allah adalah pemberi rezeki. Seorang dermawan
yakin bahwa orang berbuat baik dengan mensedekahkan sebagian hartanya, Allah
LDNU_TARA
3
February 1,
subhanahu wata‘ala pasti akan menggantinya sepuluh kali lipat kebaikan. Berbeda dengan
orang yang bakhil, ia adalah orang yang terlalu cinta dunia dan ragu terhadap janji Allah
subhanahu wata‘ala .

LDNU_TARA
4
February 1,

Karena itu, tempat yang layak bagi seorang dermawan adalah surga, sebaliknya tempat yang
layak bagi orang bakhil adalah neraka.
Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah subhanahu wata‘ala,
Ketiga, menjalin silaturrahim dan persaudaraan, walaupun hanya dengan ucapan
salam. Dalam sebuah riwayat Imam Hakim dalam Kitab Mustadrok Ala Shohihain Juz 2
halaman 563, dengan sanad yang shahih Nabi Shollallohu 'Alaihi Wasallam bersabda:

‫سر‬ ْ
‫ل‬ ِ ِ َ ِ‫َ لث ن مثَ ن هِيِِ اح هَسهّ لا اباس ِس‬
َ ‫ي‬ ‫ا‬ ِ
‫م‬ ‫ن‬ : ‫ق‬‫ا‬ ‫ل‬ ْ
‫ا‬
ُ ‫ب‬ ‫ر‬‫ح‬
َ ‫ت‬ ‫ح‬
‫ه‬ ‫ل‬ ‫ن‬ّ
‫ة‬ ‫خ‬ ‫ل‬ ‫ه‬
َ ‫ا‬ ‫أ‬
‫و‬ ‫د‬ ‫ي‬‫ر‬‫ا‬ ‫ي‬
َ ُ َ ‫َ ْ َ َ ح َل‬ ‫ُ ُ ً َح َ ً ح َ ُ َ َ ْح‬ َََ ّ ُ ٌَ ‫ح‬
ِِ‫ اَذ إ‬: َ‫ تَ نح َم ل َعََطق » ل‬، ‫ُفْ نح ّم َم َلظ‬، ‫ يطِ عح ُتنح َم َمر‬: َ‫؟هِّ لا ل‬
َ ُ َ
‫ك اَق‬ ِ ‫ك و‬
‫ص‬ ‫ك عح َتو َع‬
َ َ َ َ َ ‫ح‬
َ ‫اَق‬
‫ا‬‫ل‬ ّ‫ ن ح اُُت ب اباس سِ ي اري لخِ دحَ ه‬: َ‫ َِ ِل ا م اي ا َلْس ر ؟ ل‬، ِ‫ت لحع ل‬
ُ ً َ َ ً َ َ َُ ََ َ ُ
ِ ‫لل‬
‫ك‬
َ ‫و‬
َُ
‫ي‬ ‫ح‬ ‫س‬
َ ‫ق‬ ‫ا‬
َ َ ‫َِ َذ‬
‫ك‬
ِ‫ه‬

‫َ هِت حْحر‬
‫َب‬ ‫ّةنل‬
َ ‫َْح ا‬
Artinya: “Tiga hal yang menjadikan seseorang akan dihisab Allah dengan mudah dan
akan dimasukkan ke surga dengan Rahmat-Nya. Sahabat bertanya, bagi siapa itu wahai
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam? Nabi bersabda: Engkau memberi orang yang
menghalangimu, engkau memaafkan orang yang mendzalimimu, dan engkau menjalin
persaudaraan dengan orang yang memutuskan silaturrahim denganmu. Sahabat bertanya,
jika saya melakukannya, apa yang saya dapat wahai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam?
Nabi bersabda: engkau akan dihisab dengan hisab yang ringan dan Allah akan
memasukkanmu ke surga dengan rahmat-Nya.”
Mengenai pentingnya silaturrahim, terdapat sebuah cerita dari Imam Ashbihani yang
termaktub dalam kitab Irsyadul Ibad halaman 94, suatu ketika sahabat duduk di sisi Nabi
Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda: “tidak boleh duduk dengan kami orang yang memutuskan silaturrahim, kemudian
seorang pemuda keluar dari halaqoh, pemuda tersebut mendatangi bibinya untuk
menyelesaikan sesuatu masalah di antara keduanya, kemudian bibinya meminta maaf
terhadap pemuda tersebut. Setelah urusan selesai, pemuda kembali ke halaqoh, kemudian
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: sesungguhnya rahmat Allah
subhanahu wata‘ala tidak akan turun pada suatu kaum, yang di dalamnya terdapat orang
yang memutuskan persaudaraan.
Keempat, menjalankan shalat malam ketika banyak orang telah tidur terlelap. Shalat
malam menjadi shalat yang spesial karena dilakukan di waktu banyak orang beristirahat dan
lalai dari berdzikir kepada Allah subhanahu wata‘ala. Shalat malam juga menjadi indikasi
seseorang jauh dari riya’ dan pamer dalam beribadah, karena di waktu ini banyak orang
LDNU_TARA
5
February 1,
beristirahat. Sehingga bagi orang yang menjalankan ibadah di waktu malam mendapatkan
ganjaran yang lebih, terutama oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam
disabdakan sebagai orang yang akan masuk surga dengan tanpa kesulitan. Nabi juga
bersabda: “Seutama- utama puasa setelah ramadhan adalah puasa di bulan Muharram, dan
seutama-utama shalat sesudah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim No. 1163)

LDNU_TARA
6
February 1,

Menebarkan salam dan kedamaian, memberikan makanan, menjalin persaudaraan,


dan shalat malam adalah anjuran dari Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, agar
kitadapat menggapai surga dengan tanpa kesulitan dan tanpa banyak rintangan. Jika kita
konsisten dan istiqamah dengan anjuran Nabi tersebut, Allah subhanahu wata‘ala akan
memberikan kita pertolongan untuk mengerjakan kebaikan dan menjauhi perbuatan yang
kurang menyenangkan, sehingga di akhir hayat kita mendapatkan kematian yang husnul
khotimah. Allâhumma Âmîn.
Perlu diingat, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam yang telah dijamin masuk
surga oleh Allah subhanahu wata‘ala selalu giat dalam beribadah kepada Allah subhanahu
wata‘ala. Dalam kehidupan di tengah masyarakat, Nabi selalu baik hati, riang dan sopan
terhadap semua orang. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam selalu yang lebih duluan
memberikan salam, sekalipun kepada anak-anak dan para sahaya. Nabi selalu memberikan
apa yang dimiliki kepada para sahabatnya, walaupun beliau sendiri dalam keadaan
kekurangan. Nabi selalu bersilaturrahim dan memaafkan terhadap setiap orang, walaupun
terhadap orang yang pernah memusuhinya, dan Nabi selalu menjalankan shalat malam,
hingga kedua telapak kaki beliau membengkak. Semoga kita semua dapat mencontoh prilaku
dan ajaran Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
‫هِيحِِ ن مِ تِ َا لي آا رَِح ِّذ‬ ِ‫ نِع ف نو مَ اب‬,‫مِ ي ِظ ع‬
َ ُ‫ح َ َ َ َ ح‬
ِ‫كر اب لِ ّه لا م كُ ِِف ن‬
ََ َ
َ ‫ح‬
‫لاو‬ ‫ّايإو‬ ‫حلا‬ ‫َلو‬
َ َ َ
‫اَِهاوحرفِغحُهّنُِ رْ فَُغحلاُْه‬ ‫م م يحِلَع‬ِ ‫ّهنِا ْ ع ي‬ ‫ ل ََِّ َتو ِّنمِ نحمِوم‬, ِ‫َ م‬
‫ُح‬ ُ ‫ُ ُح ح‬ ‫َح‬ َ َ
‫َت س ح إ‬ ‫س لا حلا‬ ِ‫ل ي ك‬
ّ َ‫َُهتوَ ل ُه‬ ‫ُك‬ ‫ح‬
‫َِت‬ ‫ْح ا‬
. ‫مِ يححِ ّرلا‬

LDNU_TARA
7
‫‪February 1,‬‬

‫‪Khutbah II‬‬

‫دُ مح لل ى لَع حح هِناس ‪,‬لاو ركح َه ى لَع هِِيحِِْ َت هِنَانِتمح او‪.‬‬


‫َ‬ ‫ح‬ ‫َ َُ ُ َ‬ ‫َ‬
‫ش‬
‫ْ‬ ‫ِ‬ ‫ل هِ‬
‫ل‬ ‫إ‬ ‫َ‬
‫ْح َا‬
‫س‬ ‫ْ‬‫ل‬ ‫ه‬
‫ُ‬ ‫د‬ ‫ه‬ ‫م‬ ‫د‬ ‫ا‬ ‫د‬ ‫ن‬‫ا‬ ‫ش‬ ‫ه‬ ‫د‬ ‫‪,‬‬ ‫ل‬ ‫ه‬ ‫ِ‬ ‫ِّ ِ‬
‫َ ُ ُ َ ح ّن َ َ ً ّ ُُ ح ُُ‬ ‫ر‬ ‫ي‬‫دُ هَ شح ن ح للها َلإ ََهل َ ُ ُ َ َ ح‬
‫د‬ ‫ه‬ ‫ل‬‫َ‬ ‫ل‬‫َ‬ ‫ا‬
‫ّ ُم َ ع رو‬ ‫َأو‬ ‫حح وَ َش‬ ‫َأو‬
‫َ حَ َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ِيس‬
‫َ‬
‫ر‬ ‫ا‬ ‫أ‬ ‫َ‬
‫م‬ ‫ا‬ ‫ب‬ ‫ع‬ ‫د‬ ‫‪.‬‬ ‫ي‬
‫ِ‬ ‫ا‬ ‫س‬ ‫ل‬ ‫م ه ل ى لع اندِ دٍ م هِل ا ىلع وأَ هِباح م ام يِ‬
‫َ ح ً ح ح َ ح َ ّ ًَ‬ ‫ّ َ ََ َ‬ ‫ّ ُ ِّ َ َ َ‬
‫يح ي‬ ‫َت‬ ‫ّ‬
‫وَ صح‬ ‫ّ َُم‬ ‫ص‬
‫‪ .‬لا َ‬
‫سو‬ ‫ل‬ ‫ِ‬ ‫س‬
‫ََ‬ ‫ِي َ‬
‫ص‬ ‫َ‬
‫ل‬ ‫ّانل ا اه يا للها اِْ ّتِا ق هِتِات ‪ ,‬نّ َأ اْ م لع مَرمَأ للها رٍ مِ ي ِظ مَرم أ لِاب ةِ‬
‫َ ّ‬ ‫ح حُ َ َ‬ ‫ح َُ ح حُ َ َ َ‬ ‫ُ َ ّ حَ ُ‬ ‫َ َْ‬
‫‪,‬‬ ‫محَِأب َع‬ ‫او‬ ‫ح‬
‫س َ‬
‫َ‬ ‫ُ‬
‫ى لَع هِّ ‪.‬‬
‫َ‬
‫َِيَِن ي‬
‫ْحرِ كحلا‬
‫َِ لَ اَِ َلاَعت ل حزَي َِلئَاقً ّن ِإ ‪ً :‬اميحِلَع للهَ يَُهتَكِئلآَموُ َن ى لَع بن حيذِ ّلا اَه َْيا‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫آي‬ ‫ِّنلا‬ ‫ا‬ ‫حل‬
‫َو‬
‫َ‬
‫ن‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫ع‬ ‫ل‬ ‫ى‬
‫َ‬ ‫آ‬ ‫دٍ م م لِ‬ ‫يس اندِ‬
‫َ‬ ‫ّ‬ ‫ََ‬ ‫ّ َُ‬ ‫ِ ََ‬
‫يس دِ‬
‫ِ َ‬ ‫ّ‬
‫‪LDNU_TARA‬‬
‫‪8‬‬
‫ص ى َلَع‬ ‫ل‬ ‫ه‬ ‫م‬ ‫م‬ ‫ت‬ ‫ّ‬ ‫ع‬ ‫ل‬ ‫ي‬ ‫ِ‬
‫ه‬
‫‪February 1,‬‬
‫ص‬ ‫ل‬ ‫اْ اْْ‬
‫َ‬ ‫ِّ‬ ‫ُ‬ ‫ّ‬ ‫ً‬ ‫َ‬ ‫حَ‬ ‫َ‬ ‫ح ح َ‬
‫س و اْ م يحِلس لا ‪.‬ا‬ ‫ل‬ ‫ِ‬ ‫ُن َم آ‬
‫ََ ح ُ ح‬
‫دٍ ّم َُمر او ّم هُ ّ لا ِنَع ءِافَُلْلحا نحيدِ شِ بو رٍ كح و رم نام حي ىِلَع و ‪ ,‬ن َع ةِِّيِب‬
‫َ‬ ‫َ ح‬ ‫َ َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ح َ‬
‫و‬ ‫ب‬ ‫ا ّرلا َِأ‬ ‫ض‬ ‫‪,‬‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ِ‬ ‫ٍ ِ‬
‫ص َْي ح ِِعبّاتلاو ‪َْ ,‬ي ح ِِعبّاتلا يِِعبَاتو مََُل حح ناس َلا مْ َي ن حي دِّ ‪ ,‬رح ا اّنعَ م ُه‬
‫ِ‬ ‫ّ‬ ‫ح‬
‫َ َ‬ ‫ا‬ ‫ب‬‫ةِ‬
‫ح‬ ‫َ ح‬ ‫َ ح‬ ‫َ‬
‫ض َع َم‬ ‫و‬ ‫ا‬‫ل‬ ‫ب‬ ‫اِ‬ ‫لا‬
‫َ‬ ‫َ‬
‫ِ‬
‫ك َْي ح ْح ا ّرلا‬ ‫ِ م َحايرحَ َأ‬ ‫ب‬‫ت ْححرَ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫َ َ‬
‫ِ‬
‫ِ‬
‫ّم هُ ر ف غح َْي ح نمؤح ت اَنمؤح م ُم َْي ح م ُم ام َلا َ ءآي م هُ ْا محََلحاَو ‪.‬‬
‫ُ ح َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ح‬
‫تِ‬ ‫حلاو حلاو ِلس حلاو ِلس تِ ح ن مِ‬ ‫ّ لا ا م لِ‬
‫ح ح‬ ‫ل‬ ‫ُح‬
‫ح َ ح‬ ‫َ َ‬
‫ّم هُ زّعِ ِإل حا َمََلسح م َْي ح مِ‪ ,‬لا لّ كَر م َْي حَِرِ ‪ ,‬حناو ر َك َد ن حيدِ حِّ‪,‬‬
‫َ‬ ‫َ ح‬ ‫ح ُ‬ ‫ُ‬
‫ص اََع ْ م حل ا‬ ‫ِ‬ ‫ش‬ ‫و‬ ‫ا‬‫ل‬ ‫ش‬
‫ِّ‬ ‫و‬ ‫أ‬‫ِ‬
‫َ‬‫ذ‬ ‫س‬ ‫ل‬ ‫ِ‬ ‫و‬ ‫ا‬ ‫ل‬ ‫أ‬ ‫َّلا َ‬
‫َُ‬ ‫ُ‬ ‫ح‬ ‫َ‬ ‫ح‬ ‫َ‬ ‫ح‬ ‫َ‬ ‫ح‬
‫ع‬ ‫ِ‬
‫ل‬ ‫‪,‬‬ ‫د‬ ‫ا‬‫ء‬ ‫ا‬ ‫ل‬ ‫ِّ‬
‫د‬ ‫ي‬ ‫ِ‬
‫ن‬ ‫م‬ ‫ر‬ ‫ناو ر ن ن ر ن ي ِّد ‪ ,‬او ل ح ذُ ن م َل َذ م و ‪,‬ي مِ‬
‫ح‬ ‫ُ َ َْ ح ح ح َ َ‬ ‫ِ‬‫ّ‬ ‫حَ‬ ‫َ‬ ‫ح َ ح حَ َ َ ح‬
‫عح َأ او‬ ‫خ حلا ِلس َد‬ ‫َ‬ ‫لا خح‬ ‫ص مَ صَ‬ ‫ُ‬
‫َ‬ ‫ح‬
‫ك مْ ي ِن حيدِّ لا‪.‬‬ ‫إ‬‫ت ام ََِلََِ ِ‬
‫ل‬
‫َ َح َ‬ ‫َ‬
‫ح تِ َ فِلحا ْء س ‪ ,‬ر َهَظ امَ اهَ نََطب اَمو‬ ‫ن‬ ‫و‬ ‫ا‬ ‫ل‬ ‫ز‬
‫ّ‬‫ل‬ ‫ّم ه ع َِد ء َََلغلحا اّنع ء َلَلحاو ‪ ,‬ل َزِ‬
‫َ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َح ُ َ‬ ‫َ َ َ‬ ‫َ حَ َ‬ ‫ُ ح ح ح‬
‫ن مِ‬ ‫و‬ ‫و‬ ‫ا‬ ‫مل‬ ‫ِ‬ ‫لا ا‬
‫ح‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ح‬
‫ب‬ ‫ِ‬ ‫ن ع اندلب آخ ايِس ي نود نا ا ذ ة ‪ ,‬رِِ‬
‫ِي ح ةمًّ ‪َ ,‬اي ّ‬ ‫م‬
‫َ َ َ ُ ِ َْ‬ ‫ح‬ ‫ل‬ ‫د‬ ‫ا‬ ‫ن‬ ‫و‬ ‫س‬ ‫ا‬ ‫ئ‬ ‫ِّ حِ ُ ح َ ً‬ ‫ح َ َ ََِ‬
‫ر‬ ‫َلحا حلا ملس آع‬ ‫َه صّ‬ ‫‪,‬‬
‫َ‬ ‫ح‬ ‫ُ‬
‫َنل َ‬ ‫ر فِغح َت حََل‬
‫ح‬
‫ّنَْنح ُك نمِ ن حيرِ سِ اَْلحا‪.‬‬ ‫اَنل َانح َْحرَتو‬
‫حَ‬
‫َ َ‬
‫‪LDNU_TARA‬‬
‫‪9‬‬
‫‪February 1,‬‬
‫‪.‬‬

‫ن إو‬ ‫ي َانس‬
‫ح َ‬ ‫َ‬
‫َْ‬

‫ح‬

‫م‬
‫ِ‬

‫َل‬
‫ا‬
‫ع‬

‫َ‬
‫ل‬
‫ح‬
‫ا‬

‫ُف حَنا‬

‫اَنمح‬
‫َلظ‬
‫َاّنبر‬
‫َ‬

‫‪LDNU_TARA‬‬
‫‪1‬‬
‫‪February 1,‬‬

‫اَنِقو اَذ رِ اّنلا ب‪..‬‬ ‫س‬


‫َ َ ًَ‬ ‫ن‬‫ة‬ ‫انِتآ انبر اي نْد لا ةنس ف ةِرخِ‬
‫َّ ََ َف ح َ ًَ‬
‫َ‬ ‫َ‬
‫َع‬ ‫آلحا ح‬ ‫ح‬
‫َ‬ ‫َ‬
‫اَد َاَعِلل ّن ِإ ر ُم حَأيَللها لِ دح َع حح ِإل نِ ءِآتحيِإو ِب رُِ لحا يذِ ىَه نحَيو نِ َف لحاءِآشح‬
‫َ‬ ‫ََ ح‬ ‫ُ‬
‫س‬ ‫ا‬ ‫لحاِب حاو‬ ‫هِ‬
‫ح‬ ‫َ َ‬
‫نحم رِ ِي غح م كُ م كُ َن وحرَّ َذ م يحِظ َع لحا َ لها اورَُ مَُرَُ او هوحرُ لىَع‬
‫ُ ح ح َ ُ َ‬ ‫ُ َ‬ ‫ح‬ ‫ح‬
‫حلاو َك َل او ظِ‬
‫ُ‬
‫ش‬ ‫ك‬
‫ُ‬ ‫ي‬ ‫ح‬ ‫ذ‬ ‫ِ‬
‫ا‬ ‫ذ‬ ‫ح‬ ‫ل‬‫َ‬ ‫ع‬ ‫ل‬ ‫ّ‬ ‫ي‬‫ع‬
‫ح‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َح َ ُ َ‬ ‫َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫ه م محَُ ا ُرَح ذ َلوَلل رح َََح َأ ‪ .‬لا مِ َقأ َةَل ّ‬
‫ص‬
‫هِ‬
‫عَِن دحزَِي‬

‫‪LDNU_TARA‬‬
‫‪1‬‬

Anda mungkin juga menyukai