صلَّى هللاُ َعلِحي ِه َو َسلَّ َم َوَم حن َ صطََفى ب َر ُس حولَهُ الح ُم ح َّ َح َ ب هللاَ أ َّ فَِإ َّن َم حن أَ َح
َب اللُّغَةَ الح َعَربِيَّة
َّ ب أَ َح َّ َوَم حن أَ َح،ب
َ ب الح َعَر َ ب الح َعَر َّ ب أَ َح َّ َِّب الح َعَر
َّ ِب النَّ َحَأ
بَّ َوَم حن أَ َح،ب ِ ض ِل الحعج ِم والحعر ف
ح َ
أ ى ل
َ ع بِ ت ك
ُ ل
ح ا ل ض ف
ح َأ ل
َ ِ
ز ن
ُ ا ِ الَِّت
ب
ََ َ َ َ َ َ ُ ُ َ َ ح
َوَم حن َه َداهُ هللاُ لِ حِل حس ََلِم،ف ِهَّتَهُ إِلَحي َها َ صَّر و ا ه ي ل
َ ع
َ َ َ َ َ ُ َ َ َ ََ ح
َ ر ب ث
َ و ا ب ِ الحعربِيَّةَ ع ِِن
1
ِِ ِ َو َشرح ص حدره لِ حِل حي
َ - ًآَتهُ ُح حس َن َس ِريح َرةٍ فحيه حاعتَ َق َد أَ َّن ُُمَ َّمدا
صلَّى َ ان َو َُ َ َ َ َ
ِ ِ و ح،الر ُس ِل ِ
ُب َخ حي َ َوالح َعَر،ال حس ََل َم َخ حيُ الحملَ ِل َ ُّ ُ َخ حي-هللاُ َعلَحيه َو َسلَّ َم
ال َعلَى تَ َف ُّه ِم َها ِم َن ِ َ والحعربِيَّةَ خي اللُّغ،حاْلُم ِم
َ َ َو حالقح ب،ات َو حاْلَلح ِسنَ ِة ُ َ َ ََ َ ح
ِ الدَينَِة؛ إِ حذ ِهي أَداةُ الحعِحل ِم وِم حفتاح التَّ َف ُّق ِه ِف ِ
ص ََل ِحب إِ ح ُ ََ َب س و ِ
ن ي
ح الد ُ َ َ َ َ َ
.اش َوالح َم َع ِادِ الح َم َع
“ Barangsiapa yang mencintai Allah maka dia harus mencintai
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, dan barangsiapa yang
mencintai nabi yang berbangsa Arab maka dia harus mencintai
Bangsa Arab, dan barangsiapa yang mencintai Bangsa Arab maka
dia harus mencintai Bahasa Arab, Bahasa yang mana kitab yang
paling mulia diturunkan dengannya untuk kebaikan bagi selain
orang Arab dan bagi orang Arab, dan barangsiapa yang mencintai
Bahasa Arab maka dia akan memperhatikannya dengan
menekuninya dan menaruh hasrat kepadanya, dan barangsiapa
yang diberi petunjuk Islam oleh Allah dan membukakan hatinya
kepada keimanan serta Allah menganugerahkan perasaan yang
baik kepadanya, maka dia akan meyakini bahwa Muhammad
shallallaahu ‘alaihi wa sallam adalah rasul yang terbaik, dan Islam
adalah ajaran yang terbaik, dan bangsa Arab adalah ummat yang
terbaik serta Bahasa Arab adalah Bahasa yang terbaik, juga
meyakini bahwa mempelajarinya adalah bagian dari agama, di
mana Bahasa Arab merupakan alat untuk mengetahui ilmu dan
kunci untuk mendalami agama dan menjadi sebab untuk
memperbaiki kehidupan dan akhirat “
ب فََُل ٌن َع حن نَ حف ِس ِه
َ أَ حعَر
“ Si Fulan menjelaskan tentang dirinya “
3
bagi siapapun yang ikut andil menyebarluaskan manfaat dari tulisan
ini.
Dan tentunya kami minta maaf atas kekurangan dan kesalahan
yang ada di dalamnya, dan tentunya agar manfaatnya lebih
maksimal lagi, maka kami amat sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari semua pihak dan juga koreksinya bagi
yang menjumpai kesalahan di dalamnya baik dari sisi tulisan
ataupun yang lainnya.
4
PRINSIP PERTAMA
[ Mengetahui Makna Dan Kedudukan Kata Dari
Kalimat Yang Akan di-i’rab , Karena Mengi’rab
Merupakan Bagian Dari Pemahaman Terhadap
Makna Dan Kedudukan Kata Dari Suatu Kalimat ]
Misal kita akan mengi’rab kalimat خ ََر َج أَ ْح َم ُدmaka
kita harus mengetahui terlebih dahulu makna
mufaradatnya dan makna ketika sudah dirangkai,
baru setelah itu kita mengi’rabnya.
ِ ْعلَى ْالفَت
.ح َ ي ٍ ِف ْع ٌل َم: خ ََر َج
ٌّ اض َم ْب ِن
ِ علَى
.آخ ِر ِه َ ٌض َّمة
َ ٌ ظا ِه َرة َ َو،ٌ فَا ِع ٌل َم ْرفُ ْوع: أَ ْح َم ُد
َ ع ََل َمةُ َر ْف ِع ِه
PRINSIP KEDUA
[ Semua Huruf Adalah Mabniy, Dalam Mengi’rab
Huruf , Apabila Hurufnya Hanya Terdiri Dari Satu
Huruf Maka Dengan Menyebut Namanya, Dan
Apabila Hurufnya Terdiri Lebih Dari Satu Huruf
Maka Dengan Menyebut Lafadznya ]
Misal kita akan mengi’rab huruf yang ada pada
kalimat ini : ق
ٍ س ْو َ ( أَ ْح َم ُد َو َحAhmad dan
ُ س ٌن قَ ْد َر َج َعا ِم ْن
hasan keduanya telah pulang dari pasar )
5
Pada kalimat tersebut ada 3 huruf : pertama wawu,
kedua قدdan yang ketiga ِم ْن.
Dan kita juga harus tahu nama dari masing-masing
huruf tersebut, sehingga cara mengi’rabnya adalah:
ْ ع
ِ ْعلَى ْالفَت
.ح َ ي
ٌّ ِ َم ْبن، ٍطف ُ َح ْر: اَ ْل َو ُاو
َ ف
ُّ علَى ال
.س ُك ْو ِن َ ي ُ َح ْر: قَ ْد
ٍ ف تَ ْح ِق ْي
ٌّ ِ َم ْبن،ق
ُّ علَى ال
.س ُك ْو ِن َ ي ُ َح ْر: ِم ْن
ٌّ ِ َم ْبن،ف َج ٍر
PRINSIP KETIGA
[ Dalam Mengi’rab Dhamir Sama Seperti mengi’rab
Huruf, Dalam Arti Apabila dhamirnya Hanya Terdiri
Dari Satu Huruf Maka Dengan Menyebut Nama
Huruf Penyusunnya, Dan Apabila Dhamirnya Terdiri
Lebih Dari Satu Huruf Maka Dengan Menyebut
Lafadznya, Dan kita Juga Harus Tahu Nama Dari
Masing-Masing Dhamir tersebut ]
Misal kita akan mengi’rab dhamir yang ada pada
kata berikut ini:
1. Dhamir pada ت ِ ص ْرَ َن
2. Dhamir pada ص ْرت ُ ْم
َ َن
3. Dhamir pada بَ ْيت ُ َك
6
4. Dhamir pada َب ْيت ُ ُك ْم
PRINSIP KEEMPAT
[ Tentang Cara Mengi’rab isim Yang mabniy ]
Kita tahu, isim itu ada 2: Mu’rab dan mabniy.
Di sini kita akan menyampaikan cara mengi’rab
yang jenis isim mabniy.
7
Perhatikan Langkah-langkahnya:
1. Sebutkan identitas dia.
2. Ungkapkan kemabniannya.
3. Jelaskan dia pada posisi apa dan sebagai apa.
8
PRINSIP KELIMA
[ Tentang Cara Mengi’rab isim Yang Mu’rab ]
Perhatikan Langkah-langkahnya:
1. Sebutkan kedudukan dia sebagai apa dan jenis
i’rabnya.
2. Sebutkan tanda i’rabnya dengan tanda apa.
3. Bagi yang ingin lebih lengkap, sebutkan juga
alasannya megapa menggunakan tanda
tersebut.
9
. أكلت البرتقالين.4
. نظرت إلى مريم قبل خطبتها.5
PRINSIP KEENAM
[ Tentang Cara Mengi’rab isim Manqush Dan
maqshur ]
Isim manqush dan maqshur sebenarnya termasuk
dari isim mu’rab, karena ada sedikit perbedaan
dalam mengi’rabnya sehingga kita sampaikan
pembahasannya secara tersendiri.
Isim manqush : Ketika marfu’ dan majrur dengan
harakat muqaddarah, penyebabnya karena tsiqqal
( beratnya pengucapan harakat tersebut pada huruf
ya’ ) , sedangkan Ketika manshub dengan fathah
dzahirah.
Isim maqshur : Dalam semua keadaannya dengan
harakat muqaddarah, penyebabnya adalah
ta’adzdzur ( ketidakmungkinan menampakan
harakat pada huruf alif )
Perhatikan cara mengi’rab berikut ini:
11