Anggota
• Annisa Dea
• Defi Nur Aisyah
• Febry Evayonisa
• Hanif Barezi
• Razennety
• Rifqi Ramanda
• Thayyibatussa`diyah
12 IPA 1
Definisi
TALAK (by : Razennety)
Talak adalah melepaskan ikatan, dalam ketentuan hukum pernikahan Islam, Talak artinya
melepas ikatan pernikahan dengan ucapan talak atau perkataan lain yang maksudnya sama
dengan talak. Di dalam fikih sunah karangan Sayyid Sabiq beliau memberikan definisi talak.
Yaitu melepaskan tali pernikahan (perkawinan) dan mengakhiri hubungan suami Istri. Abu
Zakaria Al-Ansari dalam kitabnya Fath Al-Wahhab menyatakan bahwa talak adalah melepas tali
akad nikah dengan kalimat talak dan yang semacamnya.
Maksud dari melepas tali pernikahan ialah memutuskan ikatan pernikahan yang dulu diikat oleh akad ijab
dan kabul, sehingga status suami istri di antara keduanya menjadi hilang. Termasuk juga hilangnya hak
dan kewajiban antara keduannya.
Dalil dibolehkannya talak adalah firman Allah Swt surah al-
Baqarah [2]: 229 serta surah at-Thalaq [65]: 1,
“Hai Nabi, apabila kamu menceraikan istri-istrimu Maka hendaklah kamu ceraikan mereka pada
waktu mereka dapat (menghadapi) iddahnya (yang wajar)
JENIS - JENIS TALAK
01
Talak ditinjau dari segi jumlah
Talak satu. Adalah talak yang pertama kali dijatuhkan oleh suami kepada istrinya dan
hanya dengan satu talak.
Talak dua. Adalah talak yang dijatuhkan oleh suami kepada istrinya yang kedua kali atau
untuk yang pertama kalinya tetapi dengan dua talak sekaligus. contohnya: aku talak
kamu dengan talak dua.
Talak tiga. Adalah talak yang dijatuhkan oleh suami kepada istrinya untuk yang
ketiga kalinya.
02
Talak ditinjau dari segi boleh tidaknya bekas suami untuk rujuk
~Talak Raj’i. Yang dimaksud dengan talak raj’i yaitu talak yang boleh dirujuk kembali mantan
istri oleh mantan suaminya selama masa iddah atau sebelum masa iddahnya berakhir. Yang
termasuk talak raj’i yaitu talak satu dan talak dua.
“Talak (yang dapat dirujuk) dua kali. Setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara yang ma’ruf atau
menceraikan dengan cara yang baik.” (QS al-Baqarah: 229)
~Talak Ba’in. Yaitu talak yang dijatuhkan suami dan mantan suami tidak boleh meminta rujuk kembali
kecuali dengan melakukan akad nikah lagi dengan semua syarat dan rukunnya. Talak ba’in ada dua
macam yaitu talak ba’in shughra dan talak bain kubra.
03
Talak ditinjau dari segi keadaan istri
~Talak Sunni. Yaitu talak yang dijatuhkan suami kepada istrinya yang pernah dicampurinya dan
pada waktu itu keadaan istri dalam keadaan suci dan pada waktu suci belum dicampurinya,
sedang hamil dan jelas kehamilannya.
~Talak Bid’i. Yaitu talak yang dijatuhkan suami kepada istri yang pernah dicampurinya dan
pada saat itu keadaan istri sedang haid .Dan dalam keadaan suci tetapi pada waktu suci tersebut
sudah dicampuri.
~Talak La Sunni Wala Bid’i (bukan talak sunni dan talak bid’i). Yaitu talak yang dijatuhkan
suami dengan keadaan istri belum pernah dicampuri dan belum pernah haid karena masih kecil
atau sudah berhenti haid (menopause)
04
Talak ditinjau dari segi tegas atau tidaknya kata-kata yang digunakan
~Talak Sharih. Yaitu talak dengan mempergunakan kata-kata yang jelas dan tegas, dipahami
atau dimaksud sebagai talak pada saat dijatuhkan.
~Talak Kinayah. Yaitu talak yang menggunakan kata-kata sindiran atau samar-samar yang
ditujukan untuk menjatuhkan talak.
05
Talak ditinjau dari segi langsung atau tidaknya menjatuhkan talak
~Talak Muallaq. Yaitu talak yang dikaitkan dengan syarat tertentu. talak ini jatuh apabila syarat
yang disebutkan suami terwujud.
contoh : “Engkau tertalak apabila meninggalkan shalat”, Maka bila istri benar-benar istri tidak shalat jatuhlah talak.
~Talak Ghairu Muallaq. Yaitu talak yang tidak dikaitkan dengan suatu syarat tertentu
06
Talak Ditinjau Dari Segi Cara Suami Menyampaikan Talak
Allah mencela perbuatan sihir yang dilakukan setan untuk menceraikan suami-istri, " ...
maka mereka belajar dari kedua malaikat itu (Harut dan Maut) apa yang dengan sihir itu
mereka dapat menceraikan antara seseorang (suami) dengan istrinya." (QS.Al-
Baqarah:102)
Lafadz - lafadz Talak
(by : Febry)
ِ ول
الله ِ عل َى َر ُس ْ َأنَّ ابْن َ َة ال َْج ْو ِن ل َ َّما ُأ ْد ِخلn ال َْح ِقي ِبَأ ْهلِ ِك،يم
َ َت ٍ ع ْذـ ِت ِب َع ِظ
ُ ل َ َق ْد:ال ل ََها ُ َأ:َت
ِ عو ُذ ِب
َ َف َق.الله ِمن ْ َك ْ و َدنَا ِمن ْ َها َقال.
َ
“Sesungguhnya ketika Bintu al-Jaun dipertemukan dengan Rasulullah n lantas beliau mendekatinya,
Bintu al-Jaun berkata, ‘Aku berlindung kepada Allah l darimu.’ Nabi n berkata, ‘Sungguh kamu telah
berlindung kepada Yang Mahaagung, kembalilah ke keluargamu’.” (HR. al-Bukhari)
Bilangan Talak (by : Defi)
Adapun bilangan talak maksimal tiga kali talak satu dan talak dua masih boleh rujuk (kembali)
sebelum habis masa Iddahnya dan apabila masa Iddahnya telah habis harus dilakukan akad nikah
lagi.
~talak kesatu atau kedua, dimana suami berhak rujuk selama istri dalam masa iddah.
~talak 3 adalah talak yang terjadi untuk ketiga kalinya. Talak jenis ini tidak dapat dirujuk dan tidak
dapat dinikahkan kembali kecuali apabila pernikahan itu dilakukan setelah bekas istri menikah
dengan orang lain dan kemudian terjadi perceraian ba'da al dukhul dan habis masa iddahnya.
1.Masa Iddah Talak 1
untuk Masa iddah cerai perempuan yang ditalak satu, lama masa iddah yang mesti dijalani
adalah sama seperti halnya saat perempuan di tinggal meninggal, yakni 4 bulan 10 hari.
~ Fasakh
Secara bahasa, fasakh berarti pembatalan, pemisahan, penghilangan, pemutusan, atau penghapusan.
Sedangkan secara istilah, fasakh adalah pembatalan perkawinan karena sebab yang tidak
memungkinkan perkawinan diteruskan, atau karena cacat atau penyakit yang terjadi pasca akad dan
mengakibatkan tujuan atau arti pernikahan tidak tercapai. (Lihat Az-Zuhaili, Al-Fiqhul Islami wa
Adillatuhu, jilid X, halaman 3147).
Penetapan hak fasakh bagi suami dan istri akibat cacat atau penyakit antara lain berdasarkan hadis
riwayat Al-Baihaqi dari Ibnu ‘Umar bin Al-Khathab. Disebutkan, pada suatu ketika Nabi SAW menikah
dengan seorang perempuan dari Bani Ghifar. Ketika perempuan itu memasuki kamar, Rasulullah SAW
melihat bagian lambungnya berwarna putih.
Artinya, “Rasulullah SAW bersabda kepadanya, ‘Kenakanlah pakaianmu dan kembalilah kepada
keluargamu. Kemudian beliau bersabda kepada keluarganya, ‘Kalian sembunyikanlah kekurangannya
dariku!’ (HR Al-Baihaqi dan Abu Ya‘la).
~ Khulu`
~ Li`an
Li’an adalah sumpah suami sebanyak empat kali yang menuduh istrinya telah berbuat zina.
Pada sumpah yang kelima ia mengucapkan “Laknat Allah atasku sekiranya aku berdusta dalam
tuduhanku.” Sebaliknya, istri dapat menolak tuduhan itu tidak benar. Kemudian, pada sumpah
yang kelima ia mengucapkan kata-kata, “Laknat Allah atas diriku sekiranya tuduhan itu benar.”
~ Ila`
Ila’ adalah sumpah suami bahwa ia tidak akan mencapuri istrinya dalam masa lebih empat bulan atau
dengan tidak menyebut masanya.
Setelah Islam datang, tradisi tersebut dihapus dengan cara membatasi waktu Ila’ paling lama empat bulan.
Dengan demikian, apabila masa empat bulan itu sudah lewat, suami harus memilih rujuk atau talak.
Apabila yang dipilih rujuk, suami harus membayar kafarat sumpah. Namun, jika yang dipilih talak, akan
jatuh talak sugra.
Artinya : Aisyah r.a. berkata,“Rasulullah Saw. Telah bersumpah Ila’ diantara istrinya dan mengharamkan
berkumpul dengan mereka. Lalu beliau menghalalkan yang telah diharampkan dan membayar kafarat bagi
yang bersumpah.” (HR. Tirmidzi dan para rawinya dapat dipercaya)
~ Zihar
Zihar adalah ucapan suami kepada istrinya bahwa istrinya menyerupai ibunya.
Contohnya : “Engkau tampak olehku seperti punggung ibuku.” Zihar pada zaman jahiliyah merupakan
cara untuk menceraikan istrinya. Setelah Islam datang, Islam melarang perbuatan itu. Apabila zihar
terlanjur dilakukan oleh suami, ia wajib membayar kafarat dan dilarang mencampuri istrinya sebelum
kafarat terbayar.
، فقال انّـى وقعـت عليهـا قبـل ان اك ّفر،ـبي صـلّى اللـه عليـه وسـلّمّ ّ ث ّمـ وقـع عليهـا فـا تـى الن،وعنـه رضـي اللـه عنـه ا ّنـ رجال ظاهـر مـن امرأتـه
ورج ع النّسـا ئ ّيـ ارسـاله)ورواه الب ّزار مـن وجـه اخـر عـن ابن
ّـ،ـححه التّرمذ ّيـ ّ وص،قال "فالتقربهـا حتّـى تفعـل مـا امرك اللـه بـه"(رواه االربعـة
"عبّاس رضي الله تعالى عنهما وزاد فيه "ك ّفر والتعد
Artinya : Dari Ibnu Abbas r.a. bahwasannya seorang laki-laki telah bersumpah zhihar terhadap istrinya,
kemudian ia mempergaulinya. Ia menghadap Nabi Saw. Dan berkata, “Sesungguhnya aku telah
mempergauli istriku sebelum membayar kafart.”Beliau bersabda, “Janganlah kamu mendekati istrimu
sebelum kamu melakukan apa yang diperintahkan oleh Allah.” (HR. Imam empat dan dianggap shahih
oleh Tirmidzi.
Iddah
PENGERTIAN, HUKUM, DALIL, dan MACAM -
MACAM IDDAH (by : Thayyibatussa`diyah)
~Pengertian Iddah
Iddah berasal dari kata"addad, menurut bahasa artinya menghitng. Sedangkan menurut istilah syara' ialah
masa menunggu seorang istri selama waktu tertentu setelah terjadi talaq atau ditinggal mati oleh suami.
~ Hukum Iddah
Iddah itu wajib hukumnya bagi seorang istri yang dicerai oleh suami nya. Sebagaimana yang telah
dijelaskan bahwa seorang perempuan sedang mengandung atau tidak. Kewajiban iddah ini dapat juga
dilihat berdasarkan ucapan Nabi Muhammad Saw kepada Fatimah binti Qais: "Ber'iddahlah kamu di
rumah Ibnu Ummi Maktum".
Bagi seorang istri yang mengalami talaq atau cerai, baik hidup atau pun mati maka wajib menjalani
masa iddah. Sebagaimana telah dijelaskan dalam Al-qur'an :
ِ ام ِه َّـن ِإ ْنـ ك َّـُن يُْؤ ِم َّـن ِبالل ّ َ ِهـ َوال ْيَ ْو ِم ال
ۚ ْآخ ِر ِ ن َأ ْنـ يَكْتُ ْم َنـ َمـا َخل َ َقـ الل ّ َ ُهـ فِي َأ ْر َح تـ يَتَ َربّ َ ْصـ َن ِبَأن ْ ُف ِسـ ِه ّ َن ثَل َاثَ َةـ ق ُُرو ٍءـ ۚ َول َا يَ ِح ُّـل ل َُه ّ َـ
ُ َوال ُْم َطل ّ َ َقا
يم
ٌ َ ِ
ك ح ز
ٌ يزِ عَ ه ُ َ ّ ل ال و ۗ ة
ٌ
َ َ ََج ر د نَ ّ ه
ِ ْ َي ل ع
َ ال
ِ ج لر
ِ
َ ّ َ ِ لو ۚ وفِ رعْ ْم ل ا ب
ِ َ
ن ّ ه
ِ ْ َي ل ع
َ ي ِ
ذ َ ّ ل ا ُ
ل ْ ث ِ
م َ
ن ّ َه
ُ لوَ ۚ ا َاح
ً لصْ ِإ وا اد
ُ ر َأ ن
ْ ِإ كَ ِ لذٰ َ ي ِ
ف ن َ ّ ِ
ه ِ
د
َّ ر ب
ِ قُ ّ حَأ
َ َوبُ ُعولَتُ ُه ّ َن
ُ َ َ
Artinya "Perempuan-perempuan yang ditalak hendaklah menahan diri (menunggu) tiga kali quru' tidak
boleh menyembunyikan apa yang diciptakan Allah dalam rahimnya, jika mereka beriman kepada Allah
dan hari akhirat. Dan suami-suami berhak merujuknya dalam masa menanti itu , jika mereka para
suami nenghendaki ishlah. Dan para mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut
cara yang ma'ruf. Akan tetapi para suami mempunyai satu tingkatan kelebihan dari pada istrinya. Dan
Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana". (Q.S.Al-baqarah ayat 228)
Dalil Pensyari’atan ‘Iddah
. Al-Qur’an
Bagi seorang istri yang mengalami talaq atau cerai, baik hidup atau pun mati maka wajib menjalani masa
iddah. Sebagaimana telah dijelaskan dalam Al-qur'an :
Artinya "Perempuan-perempuan yang ditalak hendaklah menahan diri (menunggu) tiga kali quru' tidak
boleh menyembunyikan apa yang diciptakan Allah dalam rahimnya, jika mereka beriman kepada Allah
dan hari akhirat. Dan suami-suami berhak merujuknya dalam masa menanti itu , jika mereka para suami
nenghendaki ishlah. Dan para mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang
ma'ruf. Akan tetapi para suami mempunyai satu tingkatan kelebihan dari pada istrinya. Dan Allah Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana". (Q.S.Al-baqarah ayat 228)
“Dan perempuan-perempuan yang tidak haid lagi (monopause) di antara perempuan-perempuanmu jika
kamu ragu-ragu (tentang masa iddahnya), Maka masa iddah mereka adalah tiga bulan; dan begitu (pula)
perempuan-perempuan yang tidak haid. dan perempuan-perempuan yang hamil, waktu iddah mereka itu
ialah sampai mereka melahirkan kandungannya.” (QS.Ath-Thalaq: 4)
“orang-orang yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah Para isteri
itu) menangguhkan dirinya (ber’iddah) empat bulan sepuluh hari.” (QS. Al-Baqarah(2) :234)
• As - Sunnah
Pensyari’atan ‘iddah ini juga terdapat dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ummu ‘Athiyah
rahiyallahu ‘anha:
Bahwasanya Rasulullah saw bersabda: “Seorang wanita tidak boleh berkabung atas mayit lebih dari tiga
hari, kecuali atas suaminya, yaitu (ia boleh berkabung) selama empat bulan sepuluh hari.” (HR. Bukhari-
Muslim
Ini adalah lafadz Muslim. Terdapat tambahan dalam riwayat Abu Daud dan Nasa’I ” …dan ia tidak boleh
memakai inai (pacar). “
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha ia berkata: “ Barirah diperintahkan untuk menjalani masa ‘iddah
sebanyak tiga kali haidh”(HR.Ibnu Majah)
Macam - Macam
Iddah
• Bagi perempuan yang masi haid, maka iddahnya adalah tiga kali suci, sebagaimana yang dijelaskan
pada firman Allah tersebut diatas
• Bagi perempuan yang sudah tidak haid lagi karena usia maupun penyakit, maka iddahnya adalah
selama tiga bulan. Sebagaimana firman Allah :
يض ِم ْن ِن َساِئك ُْم ِإ ِن ْارتَبْتُ ْم َف ِع ّ َدتُ ُه ّ َن ثَل َاثَ ُة َأ ْش ُه ٍر َواللَّاِئي ل َْم يَ ِح ْض َن
ِ ۚ َواللَّاِئي يَِئ ْس َن ِم َن ال َْم ِح
Artinya " Perempuan-perempuan yang tidak haid lagi, baik karena usia maupun penyakit, maka iddahnya
tiga bulan. Demikian pula perempuan-perempuan yang belum mengalami haid".(Q.S.at-Talaq ayat 4).
• Bagi wanita yang sedang mengandung, maka iddahnya sampai melahirkan. Firman Allah :
ج َع ْل ل َُه ِم ْن َأ ْم ِر ِه ي ُ ْس ًرا
ْ َ ال َأ َجل ُُه ّ َن َأ ْن ي َ َض ْع َن َح ْمل َُه َّن ۚ َو َم ْن يَتَّ ِق الل ّ َ َه ي ُ َوُأول
ِ َات الَْأ ْح َم
Artinya :"Perempuan-perempuan yang sedang mengandung iddahnya sampai melahirkan anaknya
(Q.S.at-Talaq ayat 4)
• Bagi wanita yang ditinggalkan mati suaminya dalam keadaan tidak mengandung, maka iddahnya
adalah 4 bulan 10 hari.
2. Untuk menjaga kemuliaan keturunan. Dalam hal ini terutama bagi wanita yang telah diketahui
mengandung setelah perceraiannya.
3. Untuk memberikan kesempatan kedua belah pihak, jika dikehendaki untuk berdamai dan berkumpul
kembali tanpa mengulangi akaq nikah, bagi wanita yang mengalami talaq raj’i.
TERIMA KASIH