THALAK
Oleh Kelompok IX :
1. Amarul Fadli
2. Ahmad Romdani
3. Ari Iskandar
4. Surya
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM,
Alhamdulillah, dengan memanjatkan puji syukur kita kepada Allah SWT
yang telah memberikan rahmat, taufik serta ridho-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Ilmu Fiqih yang berjudul Thalak ini, Shalatullah wa
Salamuhu tetap kami tujukan keharibaan baginda nabi besar Muhammad SAW,
keluarganya, para shahabatnya serta kita sebagai umatnya mudah-mudahan
mendapatkan syafa’at beliau di hari kiamat nanti.Amiin….
Pada umumnya setiap orang yang melakukan pernikahan pastilah bertujuan
membangun keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah, namun tidak semua
pernikahan akan selamanya harmonis suatu saat bisa saja terjadi percekcokan yang
mengakibatkan terjadinya thalak (perceraian), Allah SWT menjadikan thalak
sebagai obat yang pahit rasanya untuk suami istri yang telah gagal, thalak adalah
obat satu-satunya seperti pembedahan yang harus dilakukan untuk memelihara
keselamatan tubuh, Nah,,dalam makalah ini kami mencoba menguraiakan sedikit
tentang permasalahan ini dengan mengambil dari berbagai sumber agar pembaca
mengkajinya lebih lanjut.
DAFTAR ISI
THALAK
1. Definisi Thalak
Thalak berasal dari kata “ithlaq” yang artinya melepas atau meninggalkan.
Sedangkan menurut istilah artinya melepaskan ikatan perkawinan atau bubarnya
hubungan perkawinan.1
Thalak menurut bahasa berarti perpisahan dan melepaskan, menurut syara’
melepaskan ikatan suami istri yang sah oleh pihak suami dengan lafadz tertentu atau
yang sama kedudukannya seketika itu atau masa mendatan.2
Menurut kitab-kitab fiqih, thalak diartikan dengan :
1
‘Arifin, Zaenal, DRS.,M.Pd.I.,Ilmu Fiqih (Pengantar Hukum Islam),Jakarta:
Lembaga Pendidikan Pelita Umat (LPPU),Jilid 2,2011.Hal 67.
2
3
Al-Mausu’ah Al-Kuwaitiyyah,Jilid 29
2. Hukum Thalak
Golongan Hanafi berpendapat Thalak hukumnya terlarang kecuali ada alasan
tertentu yang dibenarkan.
Golongan Hambali berpendapat bahwa Thalak ada kalanya hukumnya wajib,
adakalanya haram, adakalanya mubah dan ada kalanya sunnah.
Thalak yang diharamkan yaitu Thalak yang tidak diperlukan, Thalak ini
dihukumi haram karena akan merugikan suami dan istri dan tidak ada manfa’atnya.4
3. Syarat-Syarat Thalak
a. Syarat-Syarat pihak yang menjatuhkan Thalak (Suami)
Berakal (Tidak Gila)
Baligh
Sehat
Suka Rela (Tidak Dipaksa)
b. Syarat-Syarat pihak yang dijatuhi Thalak (Istri)
Istri dari laki-laki yang menthalak secara hakikat
Istri dari laki-laki yang menthalak secara hukum
4. Macam-Macam Thalak
a. Thalak ditinjau dari segi sighat (ucapan)
Thalak Terang-terangan
Thalak Sindiran
b. Thalak ditinjau dari tempat kejadian
Thalak Munjaz
Thalak Munjaz adalah Thalak yang kalimatnya tanpa disertai
syarat dan penetapan waktu
Thalak Mudhaf
Thalak Mudhaf adalah kalimat thalak yang berkaitan dengan
masa jatuhnya thalak
Thalak Mu’allaq
Thalak Mu’allaq adalh Thalak yang berlakunya dikaitkan oleh
suami dengan suatu perkara yang terjadi di masa mendatang
4
Alhamdani, H.S.A., Risalah Nikah, Bandung, Pustaka Amani, 1989, Hal 176.
c. Thalak ditinjau dari segi pengaruhnya
Thalak Raj’i
Thalak Raj’i adalah Thalak yang dapat kembali sebelum
berakhirnya masa iddah.
Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 229 :
Hadits ke-110
Menurut riwayat Muslim, Ibnu Umar berkata (kepada orang yang bertanya
kepadanya): Jika engkau mencerainya dengan sekali atau dua kali talak, maka
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menyuruhku untuk kembali kepadanya,
kemudian aku menahannya hingga sekali masa haid lagi, lalu aku menahannya
hingga masa suci, kemudian baru menceraikannya sebelum menyetubuhinya. Jika
engkau menceraikannya dengan tiga talak, maka engkau telah durhaka kepada
Tuhanmu tentang cara menceraikan istri yang Ia perintahkan kepadamu
6. Hikmah Thalak
Pintu darurat terkadang memang harus dilewati, sebab kalau tidak akan
mendatangkan bahaya yang lebih besar, sama halnya dengan Thalak , kalau
suami istri tidak bisa hidup rukun lagi maka demi kebaikan semua pihak
termasuk anak-anaknya maka Thalak inilah yang memberikan jalan keluar.
Ibnu Sina dalam Kitab As-Syifa berpendapat bahwa jalan untuk cerai itu
diberikan, dan jangan ditutup sama sekali,karena menutup mati jalan perceraian
akan berbahaya dan kerusakan.6
5
6
‘Arifin, Zaenal, DRS.,M.Pd.I.,Ilmu Fiqih (Pengantar Hukum Islam),Jakarta:
Lembaga Pendidikan Pelita Umat (LPPU),Jilid 2,2011.Hal 69.
PENUTUP
Kesimpulan
Thalak adalah bubarnya hubungan perkawinan oleh pihak suami dengan lafadz
thalak ataupun isyarat ataupun dengan tulisan yang disertai dengan niat untuk
menjatuhkan thalak.
Hukum Thalak bisa makruh,sunnah,wajib,haram, tergantung kondisi dan
penyebabnya.
Syarat-Syarat Thalak
a. Syarat-Syarat pihak yang menjatuhkan Thalak (Suami)
Berakal (Tidak Gila)
Baligh
Sehat
Suka Rela (Tidak Dipaksa)
b. Syarat-Syarat pihak yang dijatuhi Thalak (Istri)
Istri dari laki-laki yang menthalak secara hakikat
Istri dari laki-laki yang menthalak secara hukum.
Macam-Macam Thalak
a. Thalak ditinjau dari segi sighat (ucapan)
Thalak Terang-terangan
Thalak Sindiran
b. Thalak ditinjau dari tempat kejadian
Thalak Munjaz
Thalak Mudhaf
Thalak Mu’allaq
c. Thalak ditinjau dari segi pengaruhnya
Thalak Raj’i
Thalak Baa’in
Thalak Baa’in Sughra (Kecil)
Thalak Baa’in Kubro (Besar)
d. Thalak ditinjau dari segi hukum
Thalak Sunni
Thalak Bid’i