Anda di halaman 1dari 5

HMakalah Asbabun Nuzul Alquran Pengertian

Asbabun Nuzul, Terkadang banyak ayat yang turun, sedang sebabnya hanya satu. dalam hal ini
tidak ada permasalahan yang cukup penting, karena itu banyak ayat yang turun didalam berbagai
surah berkenaan dengan satu peristiwa. Asbabun nuzul adakalanya berupa kisah tentang
peristiwa yang terjadi, atau berupa pertanyaan yang disampaikan kepada rasulullah SAW untuk
mengetahui hukm suatu masalah, sehingga Qur'an pun turun sesudah terjadi peristiwa atau
pertanyaan tersebut. Asbabun nuzul mempunyai pengaruh dalam memahami makna dan
.menafsirkan ayat-ayat Al-Quran

Al-Qur'an diturunkan untuk memahamipetunjuk kepada manusia kearah tujuan yang terang dan
jalan yang lurus dengan menegakkan asas kehidupan yang didasarkan pada keimana kepada allah
SWT dan risalah-Nya, sebagian besar qur'an pada mulanya diturunkan untuk tujuan menyaksikan
banyak peristiwa sejarah, bahkan kadang terjadi diantara mereka khusus yang memerlukan
.penjelasan hukum allah SWT

RUMUSAN MASALAH

? Apa pengertian dari Asbabun nuzul itu


? Bagaimanakah cara turunnya asbabun nuzul itu
? Apakah faedah (manfaat) dari mempelajari asbabun nuzul itu

TUJUAN PENULISAN

Tujuan dari pembahasan makalah ini adalah agar kita bisa lebih mengenal tentang silsilah
asbabun nuzul dan lebih memudahkan kita untuk mempelajari lebih jauh lagi sehingga dalam
.proses mempelajarinya kita tidak menemukan kesulitan

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian asbabun nuzul


Asbabun Nuzul didefinisikan “sebagai suatu hal yang karenanya al-qur’an diturunkan untuk
menerangkan status hukumnya, pada masa hal itu terjadi, baik berupa peristiwa maupun
pertanyaan”, asbabun nuzul membahas kasus-kasus yang menjadi turunnya beberapa ayat al-
qur’an, macam-macamnya, sight (redaksi-redaksinya), tarjih riwayat-riwayatnya dan faedah
.dalam mempelajarinya

Untuk menafsirkan qur’an ilmu asbabun nuzul sangat diperlukan sekali, sehingga ada pihak yang
mengkhususkan diri dalam pembahasan dalam bidang ini, yaitu yang terkenal diantaranya ialah
Ali bin madani, guru bukhari, al-wahidi , al-ja’bar , yang meringkaskan kitab al-wahidi dengan
menghilangkan isnad-isnadnya, tanpa menambahkan sesuatu, syikhul islam ibn hajar yang
.mengarang satu kitab mengenai asbabun nuzul

Pedoman dasar para ulama’ dalam mengetahui asbabun nuzul ialah riwayat shahih yang berasal
dari rasulullah atau dari sahabat. Itu disebabkan pembaritahuan seorang sahabat mengenai
asbabun nuzul, al-wahidi mengatakan: “ tidak halal berpendapat mengenai asbabun nuzul kitab,
kecuali dengan berdasarkan pada riwayat atau mendengar langsung dari orang-orang yang
menyaksikan turunnya. Mengetahui sebab-sebabnya dan membahas tentang pengertian secara
.” bersungguh-sungguh dalam mencarinya

Para ulama’ salaf terdahulu untuk mengemukakan sesuatu mengenai asbabun nuzul mereka amat
berhati-hati, tanpa memiliki pengetahuan yang jelas mereka tidak berani untuk menafsirkan suatu
ayat yang telah diturunkan. Muhammad bin sirin mengatakan: ketika aku tanyakan kepada
‘ubaidah mengetahui satu ayat qur’an, dijawab: bertaqwalah kapada allah dan berkatalah yang
.benar. Orang-oarang yang mengetahui mengenai apa qur’an itu diturunkan telah meninggal

Maksudnya: para sahabat, apabila seorang ulama semacam ibn sirin, yang termasuk tokoh tabi’in
terkemuka sudah demikian berhati-hati dan cermat mengenai riwayat dan kata-kata yang
menentukan, maka hal itu menunjukkan bahwa seseorang harus mengetahui benar-benar asbabun
nuzul. Oleh sebab itu yang dapat dijadikan pegangan dalam asbabun nuzul adalah riwayat
ucapan-ucapan sahabat yang bentuknya seperti musnad, yang secara pasti menunjukkan asbabun
.nuzul

Al-wahidi telah menentang ulama-ulama zamannya atas kecerobohan mereka terhadap riwayat
asbabun nuzul, bahkan dia (Al-wahidi ) menuduh mereka pendusta dan mengingatkan mereka
akan ancaman berat, dengan mengatakan: “ sekarang, setiap orang suka mangada-ada dan
berbuat dusta; ia menempatkan kedudukannya dalam kebodohan, tanpa memikirkan ancaman
.” berat bagi orang yang tidak mengetahui sebab turunnya ayat

B. Pedoman mengetahui asbabun nuzul

Aisyah pernah mendengar ketika khaulah binti sa’labah mempertanyakan suatu hal kepada nabi
bahwasannya dia dikenakan zihar. Oleh suaminya aus bin samit katanya: “ Rasulullah, suamiku
telah menghabiskan masa mudaku dan sudah beberapa kali aku mengandung karenanya,
sekarang setelah aku menjadi tua dan tidak beranak lagi ia menjatuhkan zihar kepadaku”. Ya
allah sesunguhnya aku mengadu kepadamu, aisyah berkata: tiba-tiba jibril turun membawa ayat-
ayat ini; sesungguhnya allah telah mendengar perkataan perempuan yang mengadu kepadamu
.tentang suaminya, yakni aus bin samit

Hal ini tidak berarti sebagai acuan bagi setiap orang harus mencari sebab turun setiap ayat”, “
karena tidak semua ayat qur’an diturunkan sebab timbul suatu peristiwa dalam kejadian, atau
karena suatu pertanyaan. Tetapi ada diantara ayat qur’an yang diturunkan sebagai permulaan
tanpa sebab, mengenai akidah iman, kewajiban islam dan syariat allah dalam kehidupan pribadi
.dan social

Definisi asbabun nuzul yang dikemukakan pada pembagian ayat-ayat al-qur’an terhadap dua
kelompok: Pertama, kelompok yang turun tanpa sebab, dan kedua, adalah kelompok yang turun
dengan sebab tertentu. Dengan demikian dapat diketahui bahwa tidak semua ayat menyangkut
.keimanan, kewajiban dari syariat agama turun tanpa asbabun nuzul
Sahabat ali ibn mas’ud dan lainnya, tentu tidak satu ayatpun diturunkan kecuali salah seorang
mereka mengetahui tentang apa ayat itu diturunkan seharusnya tidak dipahami melalui beberapa
kemungkinan; Pertama, dengan pernyataan itu mereka bermaksud mengungkapkan betapa
kuatnya perhatian mereka terhadap al-qur’an dan mengikuti setiap keadaan yang berhubungan
dengannya. Kedua, mereka berbaik sangka dengan segala apa yang mereka dengar dan saksikan
pada masa rasulullah dan mengizinkan agar orang mengambil apa yang mereka ketahui sehingga
tidak akan lenyap dengan berakhirnya hidup mereka, bagaimanapun suatu hal yang logis bahwa
tidak mungkin semua asbabun nuzul dari semua ayat yang mempunyai sebab al-nuzul bisa
mereka saksikan. Ketiga, para periwayat menambah dalam periwatnya dan membangsakannya
.kepada sahabat

Intensitas para sahabat mempunyai semangat yang tinggi untuk mengikuti perjalanan turunnya
wahyu, mereka bukan saja berupaya menghafal ayat-ayat al-qur’an dan hal-hal yang
berhubungan serta mereka juga melestarikan sunah nabi, sejalan dengan itu al-hakim
menjelaskan dalam ilmu hadist bahwa seorang sahabat yang menyaksikan masa wahyu dan al-
qu’an diturunkan tentang suatu ( kejadian ) maka hadist itu dipandang hadist musnad, Ibnu al-
.shalah dan lainnya juga sejalan dengan pandangan ini

Asbabun Nuzul dengan hadist mursal, yaitu hadist yang gugur dari sanadnya seoarng sahabat dan
mata rantai periwayatnya hanya sampai kepada seorang tabi’in, maka riwayat ini tidak diterima
kecuali sanadnya shahih dan mengambil tafsirnya dari para sahabat, seperti mujahid, hikmah dan
said bin jubair. para ulama menetapkan bahwa tidak ada jalan untuk mengetahui asbabun nuzul
kecuali melalui riwayat yang shahih. Mereka tidak dapat menerima hasil nalar dan ijtihad dalam
masalah ini, namun tampaknya pandangan mereka tidak selamanya berlaku secara mutlak, tidak
jarang pandangan terhadap riwayat-riwayat asbabun nuzul bagi ayat tertentu berbeda-beda yang
kadang-kadang memerlukan Tarjih ( mengambil riwayat yang lebih kuat ) untuk melakukan
.tarjih diperlukan analisis dan ijtihad

C. Macam-macam asbabun nuzul

Dari segi jumlah sebab dan ayat yang turun, asbabun nuzul dapat dibagi kepada ta’addud al-
asbab wa al-nazil wahid ( sebab turunnya lebih dari satu dan ini persoalan yang terkandung
dalam ayat atau kelompok ayat yang turun satu ) dan ta’addud al-nazil wa al-sabab wahid (ini
persoalan yang terkandung dalam ayat atau kelompok ayat yang turun lebih dari satu sedang
sebab turunnya satu ). sebab turun ayat disebut ta’addud karena wahid atau tunggal bila
riwayatnya hanya satu, sebaliknya apabila satu ayat atau sekelompok ayat yang turun disebut
.ta’addud al-nazil

Jika ditemukan dua riwayat atau lebih tentang sebab turun ayat-ayat dan masing-masing
menyebutkan suatu sebab yang jelas dan berbeda dari yang disebutkan lawannya, maka riwayat
ini harus diteliti dan dianalisis, permasalahannya ada empat bentuk: Pertama, salah satu dari
keduanya shahih dan lainnya tidak. Kedua, keduanya shahih akan tetapi salah satunya
mempunyai penguat ( Murajjih ) dan lainnya tidak. Ketiga, keduanya shahih dan keduanya sama-
sama tidak mempunyai penguat ( Murajjih ). Akan tetapi, keduanya dapat diambil sekaligus.
Keempat, keduanya shahih, tidak mempunyai penguat ( Murajjih ) dan tidak mungkin
.mengambil keduanya sekaligus
D. Pengetahuan tentang asbabun nuzul

Perlunya mengetahui asbabun nuzul, al-wahidi berkata:” tidak mungkin kita mengetahui
penafsiran ayat al-qur’an tanpa mangetahui kisahnya dan sebab turunnya ayat adalah jalan yang
kuat dalam memahami makna al-qur’an”. Ibnu taimiyah berkata: mengetahui sebab turun ayat
membantu untuk memahami ayat al-qur’an. Sebab pengetahuan tentang “sebab” akan membawa
.kepada pengetahuan tentang yang disebabkan (akibat)
Namum sebagaimana telah diterangkan sebelumnya tidak semua al-qur’an harus mempunyai
sebab turun, ayat-ayat yang mempunyai sebab turun juga tidak semuanya harus diketahui
sehingga, tanpa mengetahuinya ayat tersebut bisa dipahami, ahmad adil kamal menjelaskan
:bahwa turunnya ayat-ayat al-qur’an melalui tiga cara

.Pertama ayat-ayat turun sebagai reaksi terhadap pertanyaan yang dikemukakan kepada nabi
.Kedua ayat-ayat turun sebagai permulaan tanpa didahului oleh peristiwa atau pertanyaan
;Ketiga ayat-ayat yang mempunyai sebab turun itu terbagi menjadi dua kelmpok

Ayat-ayat yang sebab turunnya harus diketahui ( hukum ) karena asbabun nuzulnya harus
.diketahui agar penetapan hukumnya tidak menjadi keliru
Ayat-ayat yang sebab turunnya tidak harus diketahui, ( ayat yang menyangkut kisah dalam al-
.qur’an)

Kebanyakan ayat-ayat kisah turun tanpa sebab yang khusus, namun ini tidak benar bahwa semua
ayat-ayat kisah tidak perlu mengetahui sebab turunnya, bagaimanpun sebagian kisah al-qur’an
.tidak dapat dipahami tanpa pengetahuan tentang sebab turunnya

E. Faedah asbabun nuzul

Membawa kepada pengetahuan tentang rahasia dan tujuan allah secara khusus mensyari’atkan
.agama-Nya melalui al-qur’an
.Membantu dalam memahami ayat dan menghindarkan kesulitannya
.Dapat menolak dugaan adanya Hasr ( pembatasan )
Dapat mengkhususkan (Takhsis) hokum pada sebab menurut ulama yang memandang bahwa
.yang mesti diperhatikan adalah kekhususan sebab dan bukan keumuman lafal
Diketahui pula bahwa sebab turun ayat tidak pernah keluar dari hokum yang terkandung dalam
.ayat tersebut sekalipun datang mukhasisnya ( yang mengkhususkannya )
Diketahui ayat tertetu turun padanya secara tepat sehingga tidak terjadi kesamaran bisa
membawa kepada penuduhan terhadap orang yang tidak bersalah dan pembebasan bagi orang
.yang tidak bersalah
Akan mempermudah orang menghafal ayat-ayat al-qur’an serta memperkuat keberadaan wahyu
.dalam ingatan orang yang mendengarnya jika mengetahui sebab turunnya

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Seteleh mempelajari dan melihat pembahasan yang telah dijabarkan panjang lebar diatas, dapat
:kami simpulkan bahwasannya

Asbabun nuzul didefinisikan .1

sebagai suatu hal yang karenanya al-qur’an diturunkan untuk menerangkan status hukumnya, “
pada masa hal itu terjadi, baik berupa peristiwa maupun pertanyaan”, serta memiliki faedah
.didalamnya

:Cara turunnya Asbabun Nuzul itu .2

.Pertama ayat-ayat turun sebagai reaksi terhadap pertanyaan yang dikemukakan kepada nabi
.Kedua ayat-ayat turun sebagai permulaan tanpa didahului oleh peristiwa atau pertanyaan

;Ketiga ayat-ayat yang mempunyai sebab turun itu terbagi menjadi dua kelmpok

Ayat-ayat yang sebab turunnya harus diketahui ( hukum ) karena asbabun nuzulnya harus
.diketahui agar penetapan hukumnya tidak menjadi keliru
Ayat-ayat yang sebab turunnya tidak harus diketahui, ( ayat yang menyangkut kisah dalam al-
.qur’an)

Faedah asbabun nuzul .3

Membawa kepada pengetahuan tentang rahasia dan tujuan allah secara khusus mensyari’atkan
.agama-Nya melalui al-qur’an
Membantu dalam memahami ayat dan menghindarkan kesulitannya
.Dapat menolak dugaan adanya Hasr ( pembatasan )
Dapat mengkhususkan (Takhsis) hokum pada sebab menurut ulama yang memandang bahwa
.yang mesti diperhatikan adalah kekhususan sebab dan bukan keumuman lafal
Diketahui pula bahwa sebab turun ayat tidak pernah keluar dari hokum yang terkandung dalam
.ayat tersebut sekalipun datang mukhasisnya ( yang mengkhususkannya )
Diketahui ayat tertetu turun padanya secara tepat sehingga tidak terjadi kesamaran bisa
membawa kepada penuduhan terhadap orang yang tidak bersalah dan pembebasan bagi orang
.yang tidak bersalah
Akan mempermudah orang menghafal ayat-ayat al-qur’an serta memperkuat keberadaan wahyu
.dalam ingatan orang yang mendengarnya jika mengetahui sebab turunnya

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Wahid, Ramli.1994.ulumul qur’an.Jakarta:Rajawali


Al-khattan, Manna’ khalil.2001.Studi ilmu-ilmu qur’an.Bogor:PT. Pustaka litera antar nusa
Syadali, Ahmad.1997.Ulumul qur’an I.Bandung:CV. Pustaka Setia
Thamrin, Husni.1982.Muhimmah ulumul qur’an.Semarang:Bumi Aksara
Zuhdi, Masfuk.1993.Pengantar ulumul qur’an.Surabaya:Bina Ilmu

Anda mungkin juga menyukai