Anda di halaman 1dari 4

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Nama Mahasiswa : Amarul Fadli


B. Judul Modul : Al Qur’an Hadits
C. Kegiatan Belajar : Pendidikan Karakter Dalam Prespektif Quran Hadis

D. Refleksi : Kegiatan Belajar 1 memberikan pengetahuan dan wawasan tentang


pengertian pendidikan karakter, pendidikan karakter dalam perspektif quran dan
pendidikan karakter dalam perspektif hadis

BUTIR
NO RESPON/JAWABAN
REFLEKSI
A. Pengertian Pendidikan Karakter

Pendidikan

Etimologi
pe- -an

didik
Bahasa Inggris Bahasa Arab

Ajaran,
Education Tarbiyyah Ta’lim Ta’dib
bimbingan

Educate
‘allama addaba
(mendidik)
(mengajar (mendidik,
atau memperbaiki
mendidik.) akhlaq)

raba-yarbu rabba- yarubbu- rabiya- yarba


(bertambah dan tumbuh) rabban (Besar)
(mengasuh, memimpin)
Konsep
(Beberapa Secara etimologi, pendidikan berasal dari kata dasar didik yang berarti
1 istilah dan ajaran, atau bimbingan, dan mendapat awalan pe- dan akhiran -an yang berarti
definisi) di proses mengubah sikap dan perilaku seseorang atau kelompok orang dalam
KB usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
Dalam Bahasa Inggris, pendidikan disebut dengan istilah education yang asal
katanya yaitu educate yang berarti mendidik. Adapun dalam Bahasa Arab, ada
beberapa istilah yang biasa digunakan, yaitu: tarbiyyah, ta’dib dan ta’lim.
Istilah tarbiyyah berakar dari tiga kata, yaitu: Pertama, raba-yarbu yang berarti
bertambah dan tumbuh. Kedua, kata rabba- yarubbu- rabban yang berarti
mengasuh, memimpin, dan ketiga yaitu rabiya- yarba yang berarti menjadi
besar. Istilah ta’lim berasal dari kata kerja ‘allama yang berarti mengajar atau
mendidik. Sedangkan istilah ta’dib berasal dari kata addaba yang berarti
mendidik, memperbaiki akhlaq.
Ketiga Istilah ini (tarbiyyah, ta’dib dan ta’lim) digunakan untuk istilah
pendidikan dalam konteks Pendidikan Islam. Tiap pakar memiliki pendapat
yang berbeda- beda dalam penggunaan ketiga term tersebut. Menurut Abd al-
Fattah al-Jalal, istilah ta’lim adalah yang paling tepat untuk digunakan dalam
konteks pendidikan Islam, karena term tersebut lebih luas dari pada Tarbiyah,
sedangkan Quraish Shihab lebih setujuh jika menggunakan term tarbiyah dan
Syed Muhammad al-Naquib al-Attas berpendapat bahwa term ta’diblah yang
lebih tepat merujuk pada istilah pendidikan Islam. Akan tetapi, secara umum
yang paling populer digunakan dalam istilah pendidikan Islam adalah term
tarbiyah.
Sedangkan pengertian pendidikan secara terminologi adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
Kata karakter berasal dari Bahasa Yunani yaitu charassein yang berarti
mengukir sehingga terbentuk sebuah pola. Adapun dalam Kamus Bahasa
Indonesia karakter diartikan sebagai sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi
pekerti. Dalam istilah Arab, karakter sepadan dengan kata “akhlak”, yang
berarti perangai, kelakuan, tabi’at, watak dasar, kebiasaan, peradaban
yang baik dan agama.
Sedangkan Kementrian Pendidikan Nasional Badan Penelitian Pusat
Kurikulum dalam buku panduan pengembangan pendidikan budaya dan
karakter bangsa mendefinisikan karakter sebagai watak, tabiat, akhlak, atau
kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai
kebajikan (virtues) yang diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk
berpikir, bersikap, dan bertindak setiap manusia dalam kehidupan sehari-
harinya.
Selain beberapa pengertian tentang karakter diatas, terdapat beberapa
pengertian tentang karakter yang dikemukakan oleh beberapa ahli,
diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Hornby dan parnwell mendefenisikan karakter adalah kualitas
mental atau moral, kekuatan moral, nama atau reputasi.
2. Takdirotun musfiroh menyebutkan karakter mengacu pada
serangkaian sikap (attitudes), perilaku (behaviors), motivasi
(motivations) dan keterampilan (skills).
3. Hermawan kertajaya mendefenisikan karakter adalah ciri khas
yang dimiliki sauatu benda atau individu (manusia).
4. Simon Philips berpendapat bahwa karakter adalah kumpulan tata nilai
yang menuju pada satu system, yang melandasi pemikiran, sikap
dan perilaku yang ditampilkan.
5. Doni koesoema A. mendefenisikan bahwa karakter sama dengan
kepribadian. Kepribadian dianggap sebagai ciri atau karakteristik atau
gaya atau khas dari diri seseorang yang bersumber dari bentukan-
bentukan yang diterima dari lingkungan
6. Winnie memahami bahwa istilah karakter memiliki dua pengertian.
Pertama, ia menunjukkan bagaimana seseorang bertingkah laku.
Kedua karakter erat kaitannya dengan ’personality’.
7. Sedangkan imam Ghazali menganggap bahwa karakter lebih dekat
dengan akhlak, yaitu spontanitas manusia dalam bersikap, atau
melakukan perbuatan yang telah menyatu dalam diri manusia
sehingga ketika muncul tidak perlu dipikirkan lagi.
Tiga unsur pokok Pendidikan karakter yaitu mengetahui kebaikan (knowing
the good), mencintai kebaikan (loving the good), dan melakukan kebaikan
(doing the good).
Tiga komponen menurut Thomas Lickona yang perlu dikembangkan dalam
aplikasi pendidikan karakter, diantaranya yaitu moral knowing, moral feeling,
dan moral action.
(1) Indikator moral knowing antara lain;
a) kesadaran moral (knowing moral values)
b) mengambil sudut pandang orang lain (perspective-taking),
c) pemahaman makna moral (moral reasoning),
d) pengambilan keputusan berbasis moral (desicion moral),
e) mengenali diri sendiri (self knowledge).
(2) Indikator moral feeling meliputi;
a) hati nurani (conscience),
b) menghargai diri sendiri dan oarang lain (self-esteem),
c) memahami kondisi emosional orang lain (empathy),
d) mencintai kebaikan (loving the good),
e) mengendalikan diri sendiri (self-control),
f) terbuka pada kebenaran dan menjaga perasaan (humility).
(3) Indikator moral action, antara lain:
a) kemampuan berfikir
b) berperasaan
c) bertindak moral (competence)
d) memiliki keinginan dan energi moral (will)
e) berkebiasaan (habit).
Pendidikan karakter dalam pendidikan dasar dan menengah telah
diterapkan secara sistematis dan berkesinambungan akan memberikan
keuntungan bagi semua komunitas. Peserta didik mendapatkan keuntungan
dengan memperoleh perilaku dan kebiasaan positif yang mampu
meningkatkan rasa percaya diri dan membuat peserta didik lebih bahagia dan
lebih produktif dan berkreatif dalam menjalani kehidupannya. Bagi guru, tugas-
tugas mereka lebih menjadi ringan dan lebih memberikan kepuasaan ketika
peserta didik memiliki kedisiplinan yang lebih baik. Sedangkan orang tua,
mereka akan merasa gembira ketika anak-anak mereka memiliki akhlak yang
mulia. Bagi masyarakat, akan menyaksikan berbagai macam perbaikan yang
terjadi di lingkungan sekolah dan kerusakan moral yang mewarnai segala
aspek kehidupan semakin berkurang.
Dari berbagai definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan
karakter adalah sebuah program pendidikan yang bertujuan untuk
mengajarkan berbagai nilai universal yang dianggap baik oleh komunitas
masyarakat kepada para peserta didik. Baik di sekolah maupun di masyarakat.
Baik integratif dalam kurikulum yang formal, maupun sebagai program
tambahan di luar kurikulum formal sekolah atau lembaga pendidikan. Dan
individu yang berkarakter baik ialah individu yang berusaha melakukan hal-
hal yang terbaik terhadap Tuhan YME, dirinya, sesama, lingkungan, bangsa
dan negara serta dunia internasional pada umumnya dengan mengoptimalkan
potensi (pengetahuan) dirinya dan disertai dengan kesadaran,emosi, dan
motivasinya (perasaannya).

Pendidikan karakter berbasis nilai religius

Jenis-jenis Pendidikan karakter berbasis nilai budaya


Pendidikan
Karakter Pendidikan karakter berbasis lingkungan

Pendidikan karakter berbasis potensi diri

B. Pendidikan Karakter dalam Perspektif Quran


Pencarian makna pendidikan karakter “terpaksa” harus mencari
padanan katanya. Dan padanan kata yang dapat digunakan adalah kata
“akhlak yang baik” atau “moral”. Akhlaq bentuk jamak dari khuluq yang menurut
bahasa diartikan budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat.
Pendidikan karakter dan pendidikan akhlak memiliki kesamaan yaitu
untuk menjadikan manusia lebih baik.Pendidikan karakter bersumber pada
nilai-nilai kebaikan universal (nilai-nilai kehidupan yang baik atau buruknya
diakui oleh seluruh umat manusia), dan pada dasarnya ajaran Islam adalah
agama yang mengandung nilai-nilai universal yang dapat diterima oleh seluruh
umat manusia.
Menurut Fazalur Rahman, setidaknya ada banyak surat yang
membahas tentang pendidikan moral dalam ayat- ayat Al-Quran. Salah satu
ayat yang terkait dengan pendidikan akhlak adalah Surah Al-Baqarah, ayat 83
yang menjelaskan tentang perintah untuk berbuat baik kepada kedua orang
tua, kerabat, anak yatim, dan orang miskin serta berkomunikasi yg baik
dengan manusia. Ayat lain yang juga terkait terdapat pada Surah Al-Baqarah
ayat 195 selain bahasan nafkah, ayat ini juga berisi larangan untuk
menjatuhkan diri dalam at-tahlukah atau adzab Allah. Kemudian topik tersebut
disusul dengan perintah berbuat baik. Dan perintah berbuat baik ini, dalam
Tafsir Ibn Katsir dikatakan sebagai maqamat ketaatan yang paling tinggi.

C. Pendidikan Karakter dalam perspektif hadits


Dalam hadis-hadis Nabi Muhammad SAW pun di temukan banyak
sekali ungkapan untuk berbuat baik dan berkarakter mulia. Bahkan
salah satu hadis yang sudah dibahas di atas menjelaskan bahwa salah
satu sebab Nabi Muhammad SAW diutus adalah untuk menyempurnakan
akhlak yang mulia. Karena itu, dapat disimpulkan bahwa pendidikan
karakter memiliki dasar argumentasi yang jelas dalam hadis-hadis nabawi
dan memiliki signifikasi yang jelas pula.
“Pencarian makna pendidikan karakter “terpaksa” harus mencari padanan
katanya. Dan padanan kata yang dapat digunakan adalah kata “akhlak yang
baik” atau “moral”. Akhlaq bentuk jamak dari khuluq yang menurut bahasa
Daftar materi
diartikan budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat.”
pada KB
2
yang sulit
Kutipan di atas perlu penjelasan mendalam, mengapa istilah Pendidikan
dipahami
Karakter dikaitkan dengan akhlak dan padanan yang cocok adalah akhlak yg
baik. Dan bagaimana dengan akhlak yang tidak baik apakah tidak termasuk
dalam istilah Pendidikan Karakter?

Pendidikan Karakter ini tidak jelas mau masuk ke ranah apa…?


Daftar materi Kalau masuk di ranah agama, budaya, lingkungan sudah ada akhlak disana
yang sering tidak usah lagi ditambah Pendidikan Karakter karna akan melemahkan konsep
mengalami akhlak sendiri.
3
miskonsepsi Kalau masuk di ranah pendidikan Pendidikan Karakter ini mau masuk ke
dalam aspek apa. Aspek Pengetahuan kah atau Aspek Keterampilan atau Aspek
pembelajaran Sikap atau dimasukan dalam list sebuah mata pelajaran atau mungkin
Pendidikan Karakter ini adalah judul besar dari sebuah proyek pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai