Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah


Al Qur'an diturunkan untuk memberi petunjuk kepada manusia kearah
tujuan yang terang dan jalan yang lurus dengan menegakkan asas kehidupan
yang didasarkan pada keimanan kepada Allah dan Rasulullah.
Sebagian besar Qur'an pada mulanya diturunkan untuk tujuan umum
ini,tetapi kehidupan para sahabat bersama Rasulullah telah menyaksikan
banyak peristiwa sejarah,bahkan kadang terjadi diantara mereka peristiwa
khusus yang memerlukan penjelasan hukum Allah atau masih kabur bagi
mereka.kemudian mereka bertanya kepada Rasulullah untuk mengetahui
hukum islam mengenai hal itu,maka Qur'an turun untuk peristiwa khusus tadi
atau untuk pertanyaan yang muncul itu.Hal seperti itulah yang dinamakan
ASBABUN NUZUL.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi Asbabun Nuzul?
2. Apakah sebab turunnya Al-Qur'an itu membatasi suatu hukum?
3. Darimana sumber-sumber Asbabun Nuzul?
4. Apa yang dimaksud dengan satu ayat dengan sebab-sebab banyak?
5. Apa maksud dari banyaknya nuzul dengan satu sebab?
6. Apa maksud dari ayat yang turun mengenai satu orang?
7. Mengapa ada ayat Al-Qur'an yang diturunkan secara berulang-berulang?
8. Apa contoh Asbabun Nuzul ayat al-quran?
9.Apa sebab-sebab turunnya ayat?

C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui Asbabun Nuzul
2. Agar mengetahui bahwa sebab turunnya Al-Qur'an itu membatasi suatu
hukum
3. Untuk mengetahui sumber-sumber Asbabun Nuzul
4. Untuk menjelaskan turunnya satu ayat dengan sebab-sebab banyak
5. Untuk mendiskripsikan banyaknya nuzul dengan satu sebab
6. Untuk mendiskripsikan ayat yang turun mengenai satu orang
7. Untuk mengetahui alasan ayat Al-Qur'an diturunkan secara berulang-
berulang
8. Untuk mengetahui contoh Asbabun Nuzul ayat Al-Qur’an
9. Untuk menetahui sebab-sebat turunnya ayat.
D. Manfaat Makalah
Untuk mengetahui seluk beluk Asbabun Nuzul dan mengetahui sebab-
sebab ayat-ayat Al Qur'an itu diturunkan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Asbabun Nuzul


Ketahuilah bahwa Alquran diturunkan dalam dua kategori, yakni:
a). Turun sebagai permulaan
b). Turun karena suatu pristiwa atau suatu petanyaan.
Terkadang para ulama mengikuti kategori kedua yakni turun karena
suatu peristiwa atau adanya suatu pertanyaan, kemudian mereka
membukukannya menjadi kitab-kitab khusus dan menerangkan ayat-ayat
yang turun karena suatu beban serta mereka menerangkan sebab tersebut dan
ijtihad yang terkandung didalamnya.
Adapun karangan termashur dalam judul ini adalah “‫الباب النقول قى اسباب‬
‫ ”النزول‬karangan imam al hafidz assyuti. Dan pekerjaan ini mempunyai faedah
yang agung diantaranya:
a. Mengetahui hikmah diturunkannya suatu hukum
b. Dan diantaranya lagi bahwasanya amal ini adalah cara yang kuat dari
dalam mengetahui makna Alquran karena mengetahui sebab akan
menghasilkan pengetahuan tentang musabab dan diceritakan bagimu dua
cerita ini untuk ,mengetahuinya bahwasanya jika karena tidak mengetahui
sababul nuzul maka akan hilang langkah-langkah dalam memahami makna
dan menemukan sebuah maksud, dua cerita tersebut yaitu:
1). Marwan bin Hakam telah membaca firman Alllah
‫لتاحسبن الدين يفرحون بم ات‬
Dan Marwan berkata: Sekiranya setiap orang diantara kita bergembira
dengan yang apa dikerjakan dan senang untuk dipuji dengan perbuatan
yang belum dikerjakannya itu akan disiksa, tentulah kita semua akan
disiksa dan ini adalah kepahaman Marwan tetapi, Ibnu Abbas menjelaskan
bahwasanya ayat ini diturunkan berkenaan dengan ahlul kitab ketika rosul
bertanya kepada mereka tentang sesuatu dan mereka mengambil persoalan
lain dan mereka menganggap bahwasanya mereka telah memberitahukan
kepadanya (nabi) tentang apa yang ditanyakan rosul kepada mereka dipuji
dalam hal ini

2. Dan diceritakan dari Utsman bin Madlun dan Amru bin Ma’di
Karbin bahwasanya mereka berdua pernah berkata khomer itu mubah dan
merka menggambil hujjah dari firman Alloh:‫ليس علىالدين امنو الصالحات جنناح‬
‫فيما طعموا‬
Maka jika mereka mengetahui sebab turunnya ayat diatas mereka tidak
aakan mengatakan khomer itu mubah, karena ayat ini diturunkan sebagai
jawaban atas pertanyaan sahabat yakni keharaman khomer diturunkan
“Bagaimana dengan orang yang berperang dijalan Alloh kemudian
meninggal dan mereka minum khomer dan dahwasanya khomer itu kotor,
maka turunlah ayat ini dan jika tidak katena mengetahui sebab turunnya
firman Alloh :‫فاين تاولوفتم وجه ا‬
Maka orang mengatakan dhohirnya akan bermakna (berfaedah)
bahwasanya musholli tidak wajib menghadap kiblat, baik ketika
berpergian atau mukim dan hal ini adalah perbedaan pendapat tapi dengan
mengetahui sebab nuzulnya dapat diketahui bahwasanya ayat ini turun
mengenai sholat sunnah dalam perjalanan atau untuk orang yang sholat
dengan ijtihad, maka telah jelas perbedaan riwyat dalam hal ini .

B. Sebab Turunnya Ayat Itu Membatasi Sebuah Hukum


Yang berubungan dengan pembahasan ini adalah, masalah penting
yang terjadi perbedaan di antara ulama usul, yakni ketika kita mengetahui
asbabunnujul sebuah ayat untuk suatu hukum syara' , apakah hukum
tersebut khusus berlaku untuk sebab di turunkanya ayat tersebut atau
berlaku untukmu selain sebab tersebut? Dan ulama usul berkata ibrah itu
bisa diambil keumuman suatu lafad atau dari kekhususan sebab? Dan
jawabnya bahwa menurut pendapat yang mafhum dan shahih, sesunguhnya
ibrah itu di ambil dengan keungulan lafad maka hukum itu berlaku selain
sebab yang turun di sebabkan kejadian tersebut. Dan telah di turunkan
beberpa ayat dengan sebab-sebab yang beraneka ragam tapi ulama usul
bersepakat bahwa ayat hukum dari ayat-ayat tersebut selain dari sebab
turunya tersebut sepertyi di turukany ayat dhihar pada salamah bin thahir
dan ayat li'an dalam masalhnya bilal bin umaiyah dan hadul qodaf
(menuduh zina) kepada orang-orang yang memfitnah aisyah kemudian
menambah hukum selain hukum tersebut dan orang yang tidak
mengambarkan dengan keumuman lafad maka ayat tadi telah keluar dari
kekhususanya karena adanya dalil lain.
Asyuti berkata denagn diantara dalil-dalil yang menguatkan bahwa
ibrah(pelajaran) ini diambil dari keumuman lafad, perbuatan para syhabat
yang banyak berdalil denagn ayat-ayat yang umum yang turun karaena
sebab khusus pada setiap peristiwa atau kejadian yang berlangsung di antara
mereka. Dan masalah ini di nisbatkan pada ayat yang lafadnya berfai'dah
umum. Adapun ayat yang diturukan secara khusus dan tidak umum pada
lafadnya maka ayat tersebut menjadi pendek secara terpotong seperti ayat;
‫وسيجنبها الثأقى الذي يؤتاي ماله يتزكا‬
Maka sesunguhanya ayat tersebut di turunkan mengenai abu bakar
as-sidiq dan orang mengangap ayat ini umum untuk setiap orang yang
mengamalkan amalan abu bakar dengan qo'idah tersebut maka salah, karena
ayat ini ntidak mempunya bentuk umum, dank arena alif dan lam itu bias
berfa'idah umum jika berupa isim mausul atau isim ma'rifat dalam bentuk
jama' atau mufrod dengn syara'at pada lafad-lafad tersebut tidak
terdapat a'ada. Sedangkan lam pada lafad al-atqo ini bukan lam
mausulah(kata ganti penghubung) sebab lam mausulah selamya tidak
pernah bersambung afalul tafdhin dan al-atqo juga bukan kata sama melain
kata tungual(mufrod) dan lafad ahad sudah terkandung didalamnya dan af'al
itu menolak adanya persekutuan maka dengan semua hal tadi batalah
pendapat orang-ornag yang mengangapnya sebagai keumuman.
C. Sumber-Sumber Asbabun Nuzul
Tidak di benarkan mengatakan sesuatu yang mengenai asbabun
nuzul kitab kecuali dengan perbatasan riwayat atau mendengar langsung
dari orang yang menyaksikan kejadianya dan mengetahui sebab di
turunkanya. Muhammad bin sirin berkata; aku bertanya kepada abidah
mengenai satu ayat al-qur'an dan dia menjawab bertakwalah kepada allah
dan katakana yang benar, bahwasanya orang-orang yang mengetahui tentang
di turunkanya al-qur'an itu telah pergi(meningal) apa makna ucapan sahabat
ayat ini turun begini. Apakah ucapan tersebut termasuk hadist musnad dan
termasuk asbabun nuzul? Ulama berbeda pendapat dalam ucapan sahabat
dalam ayat ini turun begini ayat tersebut termasuk sanad jika seandainya di
sebutkan sebab-sebab turunya suatuu ayat? Atu ayat tersebut termasuk tafsir
yang sanad? Maka bukhri memasukan pada sanad dan ulma' yang lainya
tidak tapi lebih banyak cenderung pada musnad yang ada, pasti musnadya
seperti musnadnya ahmad dan lainya berbeda dengan perkara yang mana
menerangkan sebab turnya ayat dan yang demikian ini termasuk musnad.
Dan dari perkara yang kedua(apakah termasuk asbabun nuzul?)
imam zarkasih mengatakan di dalam kitabnya al-burhan telah di ketahui dari
kebiasan sahabat dan tabi'in, jika salahsatunya berkata jika ayat itu turunya
di sini maka maksud perkata'an ina adalah kandungan hokum yang ada pada
ayat tersebut bukan memaksutkan di bawah ini adalah sebab turunya, dan
hal ini masuk dalah istidlal(pengambilan dalil)dari ayta atas sesuatu hukum
bukan dari jenis mwngabarkan apa yang sedang terjadi.

D. Satu Ayat Dengan Sebab Sebab Banyak


Para mufasir menyebutkan turunya ayat yang mempunyai beberpa
sebab, maka jika di temukan dalam satu ayat tersebut, maka salah satu
mufasir berkata ayat ini turun mengenai urusan ini sedangkan riwayat lain
menyebutkan asbabun nuzul dengan tegas.dan riwayat yang tidak
tegas,termasuk didalam hokum ayat"istri-istri mu ibarat kamu tempat
bercocok tanam"sementara itu orang islam menyebutkan sebab nuzul yang
bertentangan dengan riwayat melalui jabir,orang yahudi berkata"jika
seorang laki-laki mendatangi istrinya dari belakang,maka anaknya bermata
juling"jika suatu ayat disebutkan sebab dan sebab yang lain ittu shoheh
maka yang di jadikan penganga adlah riwayat yang shoheh riwayat dari
bokhori muslim dan hadist yang lainya dari humdan al bunawi nabi
menderita sakit hingga dua hari dua malam'kemudian datang seorang
perempuanb kepadanya kepadanya dan berkata : "hai Muhammad kurasa
setanmu sudah tak mendekatimu ,selama dua ,tiga malam ini sidah tidak
mendekatimi lagi."maka allah menurunkan ayat demi waktu dhuha dan
demi malam apabila setelah sunyi tuhan mu tiada meninggalmu dan tidaklah
membencimu.
Dan mengenai turunya ayat itu di karenakan dua sebab maka di
hukumkan pada semua itu , jika tidak ada sesuatu yang mencegah dari sebab
yang berlainan dan mungkin juga turunya ayat,sebab contoh ayat tersebut
diturunkan dalam pemasukan orang-orang ansor.maka tidak akan
kedatangan masalah. Pada suatu hari sebagai malam ini dan di turuinkan
imam bukhori dan hambali,di makkah sebelum hijrah dengan suatu surat
dan ayat tersebut adalah al makki madanni yang kedua di gunung uhud.

E. Banyaknya Nuzul Dengan Satu Sebab


Terkadang banyak ayat yang turun tapi sebabnya hanya satu tapi
dalam masalah initidak tidak ada masalah,karena itu banyak ayat yang turun
di berbagai surah,berkenaan dengan dengan satu peristiwa.contohnya apa
yang di riwayatkan sa'is bin mansur abdur Rozak,tirmidzi .ibnu jarir ,ibnu
munzir,ibnu abi hakim,tabrani dan hakim yang mengatakan shohih dari
ummuh salamah ia berkata :
‫يا رسول ا ل أسمع ا ذكر النساء فى الهجرة شيء فأنزا ا )فاستجاب لهم ربهم أتاى ل أضيع عمل‬
(195 :‫منكم من ذكر وأنثى بعضكم من بعض( )العمران‬

F. Beberarapa Ayat Yang Turun Menai Satu Orang


Terkadang seorang sahabat mengenai peristiwa lebih dari satu kali
dan Al –qur'an turun mengenai satu peristiwa,maka dari itu kebanyakan al
quran turun sesuai dengan peristiwa yang terjadi, misalnya seperti apa yang
di riwayatkan oleh bukhori dalam kitab al-adahi mufiat tentang berbakti
kepada orang tua, dari saad bin abi waqos ada empat ayat al-quran turun
berkenaan dengan aku yang pertama ketikaibuku bersumpah dia tidak akan
makan dan minum sebelum aku meninggalkan Muhammad lalu Allah
menurunkan ayat, "Dan jika memaksamu untuk mempersekutukan aku
dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah
kamu mengikuti keduanya dan pergilah keduanya di dunia dengan baik
(Luqman: 15). kedua ketika aku mengambil sebuah pedang dan
mengaguminya maka aku berkata kepada rosullullah, ''berikan aku pedang
ini'' maka turunlah ayat. Mereka bertanya kepadamu tentang pembagian
harta rampasan perang (Al-Anfal:01). Ketiga: ketika aku sedang sakit
rosullullah mengunjungiku dan aku bertanya kepada beliau: ''Rosulullah aku
ingin membagikan hartaku, bolaehkah aku mewasiatkan separuh nya?''
beliau menjawab: ''tidak'' aku bertanya: ''bagaimana jika sepertiganya?''
rosullullah diam. maka wasiat dengan sepertiga harta itu diperbolehkan
keempat ketika aku sedang minum minuman keras (khomr) bersama kaum
ansor ,seorang memukul hidungku dengan tulang rahang unta,lalu aku
datang kepada Rasulullah , maka Allah swt melarang minum khomr. Dalam
hal ini telah turun wahyu yang sesuai dengan banyak ayat.

G. Ayat Yang Turun Secara Berulang Ulang


Ulama mutaqoddimin dan mutaakkhirin menyabutkan bahwa di
dalam al-quran terdapat ayat yang di turunkan secara berulang ulang dan itu
mengandung beberapa hikmah, diantaranya sebagai peringatan dan nasehat
dan juga berfaedah karena berbedanya huruf qiro'ah. Maka untuk pertama
kali ayat tersebut diturunkan dengan satu huruf dan selanjutnya (diturunkan
dengan huruf yang lain seperti surat fatihah, pada ayat''maaliki
yaumiddin untuk kali pertama) dan sa'at diturunkan selanjutnya.
H. Contoh Asbabun Nuzul Ayat Al-Quran
Asbabunnuzul QS At-Taubah : 123
‫ل مت ل م ا م ل نة‬
١٢٣ ‫ظةة نوٱلعلنمموواا أنتن ٱتلن نمنع ٱللممتتققينن‬ ‫قيونأ نيَينها ٱلتقذينن نءانممنواا ققنتقملواا ٱلتقذينن ينملوننمكم ممنن ٱلكفاقر نولينقجدوا قفيك لم قغل‬

“Hai orang-orang yang beriman, perangilah orang-orang kafir yang


disekitar kamu itu, dan hendaklah mereka menemui kekerasan daripadamu,
dan ketahuilah, bahwasanya Allah bersama orang-orang yang bertaqwa.”
(QS.At-Taubah [9] : 123)
Abu Ja’far berkata : Allah SWT berfirman kepada orang yang beriman
kepada-Nya dan kepada Rasul-Nya, “wahai orang-orang yang membenarkan
Allah SWT dan Rasulnya, perangilah wali-walimu yang kafir dan tidak
berada jauh darimu,” atau dia berkata, “Mulailah perangi orang-orang
terdekat dan terdekat denganmu, jangan perangi yang jauh darimu,” audiens
yang diajak bicara pada saat itu adalah bangsa Roma, karena mereka tinggal
di negeri Syam, dan Syam lebih dekat dengan Madinah daripada Irak, tetapi
setelah Allah Swt memerdekakan negeri-negeri bagi umat muslim, maka
kewajiban berperang telah tetap atas umat mukmin untuk memerangi wali
mereka (yang dekat) yang menjadi musuh bagi mereka, selama saudara
seakidah mereka yang jauh tidak diusik oleh musuh mereka yang kafir,
tetapi jika saudara seakidah mereka diusik dan diganggu kehormatannya,
maka umat muslim yang lain wajib menolong dan membebaskan mereka,
karena muslim yang satu dengan muslim yang lain merupakan penolong.
(buku tafsir At-Thabari karya Abu Ja’far Muhammad Bin Jarir Ath-Thabari,
penerjemah Anshari Taslim dkk.)
Asbabunnuzul QS. Ar-Rum 1-7
‫ضقع قسقنيننن قتلق ٱللنلممر قمن قنلبمل نوقمنن‬ ‫ قفي بق ل‬٣ ‫ض نومهم ممنن بنلعقد نغلنبققه لم نسينلغلقمبونن‬ ‫ل‬
‫ فقوي أنلدننى ٱلنلر ق‬٢ ‫ت ٱليَرومم‬ ‫ مغلقبن ق‬١ ‫اولوم‬
‫ف ٱتلمنن نولعننندهۥُم‬ ‫ نولعند ٱ ت ء‬٥ ‫صمر نمن يننشاَءمء نوهمنو ٱللنعقزيمز ٱلترقحيمم‬
‫لق نل يملخلقنن م‬ ‫لق نين م‬ ‫ بقنن ل‬٤ ‫بنلعةمد نوينلونمئقذذ ينلفنرمح ٱللمملؤقممنونن‬
‫صقر ٱ ت ة‬
‫ ينلعلنممونن قظنقهةرا ممنن ٱللنحينقوقة ٱليَدلننيا نوهم لم نعقن ٱ ل و‬٦ ‫س نل ينلعلنممونن‬
٧ ‫لقخنرقة هم لم قنغفقملونن‬ ‫نولنقكتن أنلكثننر ٱلتنا ق‬
‫ق‬
“Alif laam Miim. Telah dikalahkan bangsa Rumawi. Di negeri yang
terdekat dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang. Dalam beberapa
tahun lagi. bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah (mereka menang).
dan di hari (kemenangan bangsa Rumawi) itu bergembiralah orang-orang
yang beriman, Karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang
dikehendakiNya. dan Dialah Maha Perkasa lagi Penyayang. (sebagai) janji
yang sebenarnya dari Allah. Allah tidak akan menyalahi janjinya, tetapi
kebanyakan manusia tidak mengetahui. Mereka hanya mengetahui yang
lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan)
akhirat adalah lalai.” Qs Ar-Rum :1-7
Telah diriwayatkan dalam sebuah hadits, bahwa orang-orang Persia
menyerang orang-orang Romawi akhirnya kedua pasukan itu bertemu di
Azri’at dan Busra, dua daerah yang terletak di negeri Syam. Orang-orang
(pasukan) Persia berhasil memukul dan mengalahkan pasukan Romawi.
Kemudian berita kekalahan bangsa Romawi itu terdengar oleh Nabi SAW.
Dan para sahabatnya, yang pada saat itu ada di Mekah. Berita ini terasa
amat berat dirasakan oleh Nabi dan Rasulnya mengingat bahwa orang-orang
Persia adalah pemeluk agama Majusi (Wasani), sedang orang-orang
Romawi adalah ahli kitab. Orang-orang musyrik mekah merasa gembira
mendengar berita tersebut dan mengejek orang-orang Islam. Untuk itu,
mereka menemui para sahabat Nabi SAW. Seraya berkata kepada mereka, “
sesungguhnya kalian adalah ahli kitab dan orang-orang Nasrani pun adalah
ahli kitab pula. Dan saudara-saudara kami orang-orang Persia ( yakni
seagama, agama Wasani) mengalami kemenangan atas saudara kalian yang
sama, ahli kitab. Daan sesungguhnya jika kalian memerangi kami, niscaya
kami akan menang pula atas kalian. Setelah peristiwa itu lalu Allah
menurunkan ayat-ayat tadi.
Selanjutnya sahabat Abu Bakar keluar menemui orang-orang musyrik
seraya berkata kepada mereka, “apakah kalian merasa gembira dengan
kemenangan saudara-saudara kalian atas saudara-saudara kami? Maka
jangan kalian bergembira dahulu, allah pasti tidak akan meneruskan
kegembiraan kalian itu. Demi allah orang-orang rumawi pasti akan menang
atas orang-orang Persia, sebagaimana yang telah diberitakan oleh nabi kami,
Muhammad SAW.”.
Mendengar hal itu berdirilah Ubay Bin Khalf dan langsung berkata
kepada Abu Bakar RA. “kamu dusta” Abu Bakar menjawab, “ kamulah
orang-orang yang paling berdusta, hai musuh Allah. Sekarang begini saja
marilah kita adakan taruhan antara aku dan kamu, sebanyak sepuluh tail
emas dariku dan sepuluh emas darimu. Taruhan ini berlaku dalam masa tiga
tahun. Maka kedua orang itu bertaruhanlah. Kemudian Abu Bakar datang
menemui Nabi SAW. Dan menceritakan semua yang telah diperbuatnya
kepadanya. Maka Nabi Saw bersabda kepadanya “ naikkanlah taruhanmu
itu, kemudian perpanjanglah masa taruhannya. Lalu sahabat Abu Bakar
berangkat untuk menemui Ubaiy Bin Kalf. Setelah bertemu dengannya ia
berkata, “ barangkali kamu menyesal hai Ubaiy.” Ubay menjawab, “tidak,
baiklah kalau begitu aku naikkan taruhanku kepadamu dan aku perpanjang
masa berlakunya. Aku naikkan taruhanku menjadi seratus Tail emas sampai
dengan batas waktu sembilan tahun. “ maka Abu Bakar menjawab, “ aku
setuju sekali. “
Ketika Abu Bakar bermaksud untuk berhijrah, maka Ubaiy meminta
jaminan darinya seorang yang akan mennanggungnya bila nanti ia
mengalami kekalahan, maka Abu Bakar memerintah kepada anaknya yang
bernama Adurrahman supaya menjamin taruhannya itu. Dan ketika Ubaiy
berangkat ke medan perang Uhud, Abdurrahman meminta jaminan darinya.
Maka Ubaiy memberikan kepadanya seseorang yang akan menjamin
taruhannya, bila ia kalah nanti.
Ubaiy mati sepulang dari perang Uhud karena luka yang dialaminya
akibat pukulan Nabi SAW. Dalam perang tersebut. Dan pada permulaan
tahun ketujuh Hijriyah, pasukan Romawi berhasil mengalahkan pasukan
Persia. Lalu Abu Bakar mengambil taruhan itu dari para ahli waris Ubaiy,
kemudian ia membawa kemenangan taruhan itu ke hadapan Nabi SAW.
Lalu Nabi Saw. Bersabda kepadanya, “sedekahkanlah semuanya.”
Perlu diketahui bahwa hal ini terjadi sebelum judi diharamkan demikian
keterangan yang telah dikemukakan oleh ibnu jarir, ibnu abi hatim dan
imam baihaqi. Demikian itu karena mengingat bahwa surat arrum ini adalah
makiyyah, sedang turunnya ayat yang mengharamkan judi adalah di
madinah. (buku terjemah tafsir al-maraghi, Ahmad Musthafa Al-Maraghi)
Asbabunnuzul QS. Al-Ahzab : 1-3
‫ نوٱتاتبقلع نما ميونح ق وى إقلنلي ن‬١ ‫ق ٱتلن نونل تامقطقع ٱللقنكفققرينن نوٱللمم قننفقققيةنن إقتن ٱتلن نكانن نعقليمما نحقكيةما‬
‫ك قمن تربم ة ن‬ ‫و‬
‫ك إقتن ٱتلن‬ ‫قينأ نيَينها ٱلنتبقيَي ٱتات ق‬
٣ ‫لق نونكفنقى قبٱِتلق نوقكيةل‬ ‫ نوتاننوتكلل نعنلى ٱ ت ة‬٢ ‫نكانن بقنما تانلعنمملونن نخقبيةرا‬

“Hai Nabi, bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu menuruti


(keinginan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik. Sesungguhnya
Allah adalah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana. Dan ikutilah apa yang
diwahyukan Tuhan kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha
mengetahui apa yang kamu kerjakan. Dan bertawakkallah kepada Allah. dan
cukuplah Allah sebagai Pemelihara.” QS. Al-Ahzab : 1-3.
Imam Ibnu Jarir At-Thabari telah mengetengahkan sebuah hadits melalui
Ad-Dahak dan dari Ibnu Abbas RA. Ibnu Abbas RA. Telah menceritakan,
bahwa sesungguhnya penduduk mekah, antara lain Al-Walid Ibnu Mughira
dan Syaibah Ibnu Rabi’ah mengimbau kepada Nabi SAW. Agar mencabut
kembali perkataan-perkataan (seruan dakwahnya). Untuk itu, mereka
bersedia memberikan imbalan kepadanya yaitu memberikan setengah dari
harta mereka. Dan orang-orang munafik dan yahudi di Madinah menakut-
nakutinya supaya menghentikan seruan itu. Apabila tidak, maka mereka
akan membunuhnya, kemudian turunlah ayat-ayat ini (surat ini). (buku
terjemah tafsir al-maraghi, Ahmad Musthafa Al-Maraghi)

Surah yunus Ayat 3, yaitu firman Allah ta’ala,


“Kami menceritakan kepadamu (Muhammad) kisah yang paling baik
dengan mewahyukan Al-Qur’an ini kepadamu, dan sesungguhnya engkau
sebelum itu termasuk orang yang tidak mengetahui.“ (Yusuf: 3)

I. Sebab Turunnya Ayat

Al-Hakim dan lain-lain meriwayatkan dari Sa’ad bin Abil Waqqash


bahwa Al-Qur’an diturunkan kepada mereka, dan mereka
mengatakan, ‘”Wahai Rasulullah, bagaimana kalau Anda bercerita kepada
kami?” Maka turunlah ayat, “Allah telah menurunkan perkataan yang
paling baik…” (az-Zumar: 23) (249)

Ibnu Abi Hatim menambahkan bahwa mereka lalu mengatakan, “Wahai


Rasulullah, bagaimana kalau Anda beri kami nasihat?” Maka Allah
menurunkan ayat, “Belum tibakah waktunya bagi orang-orang yang
beriman, untuk secara khusyuk mengingat Allah…” (al-Hadiid: 16)

Ibnu Jarir meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa mereka mengatakan,


“Wahai Rasulullah, bagaimana kalau Anda bercerita kepada kami?” Maka
turunlah ayat, “Kami menceritakan kepadamu (Muhammad) kisah yang
paling baik…”

Berikut adalah kisah dibalik turunnya QS al Maidah [5] : 3;

“Telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin Ash Shabbah bahwa dia
mendengar Ja'far bin 'Aun berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu
Al 'Umais, telah mengabarkan kepada kami Qais bin Muslim dari Thariq
bin Syihab dari Umar bin Al Khaththab; Ada seorang laki-laki Yahudi
berkata: "Wahai Amirul Mu'minin, ada satu ayat dalam kitab kalian yang
kalian baca, seandainya ayat itu diturunkan kepada kami Kaum Yahudi,
tentulah kami jadikan (hari diturunkannya ayat itu) sebagai hari raya
('ied). Maka Umar bin Al Khaththab berkata: "Ayat apakah itu?" (Orang
Yahudi itu) berkata: "Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kalian
agama kalian, dan telah Ku-cukupkan kepada kalian nikmat-Ku, dan telah
Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagi kalian". (QS. Al Maidah ayat 3). Maka
Umar bin Al Khaththab menjawab: "Kami tahu hari tersebut dan dimana
tempat diturunkannya ayat tersebut kepada Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, yaitu pada hari Jum'at ketika Beliau shallallahu 'alaihi wasallam
berada di 'Arafah.”
Ada yang meyakini bahwa hari jum’at merupakan perayaan paling besar
didunia karena dilakukan oleh seluruh umat muslim didunia dengan
serempak sesuai dengan waktu setempat. Selain dirayakan oleh seluruh
umat muslim laki-laki, ritual ibadah “jum’atan” ini juga dilakukan setiap
hari jum’ah, 4 kali satu bulan 48 kali satu tahun tanpa putus. Wajar jika
ritual ibadah “jum’atan” dikatakan sebagai hari raya terbesar di dunia.
Semoga kita bisa mengambil hikmah melalui ayat ini. Semoga bisa
menambah keimanan kita terhadi seluruh muatan dalam ayat suci al Qur’an.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa:
a. Turunya Al-quran itu ada 2 macam , yaitu:
1. Sebagai permula'an .
2. Karena suatu peristiwa atau suatu pertanyaan.
b. Beberapa faedah yang berhubungan dengan Asbabun Nuzul antara lain:
1. Sebab turunnya ayat itu memberi sebuah hukum.
2. Sumber sumner Asbabun Nuzul.
3. Satu ayat dengan sebab banyak.
4. Banyak Nuzul dengan satu sebab.
5. Beberapa ayat yang turun mangenai satu orang.
6. Ayat yang turun secara berulang ulang.

B. Saran
Apabila penyusunan makalah ini ada yang kurang berkenan dihati
pembaca, kami selaku pemakalah meminta ma'af dan semoga ada kritik dan
saran yang bermanfa'at dan membangun dari para sahabat.

DAFTAR PUSTAKA
Husein. 1986. Muhammadibnu Ulumul Maliki,. Zubadatul Itqon. Jeddah: Darus
Syuruq
Kholil, Manna Al-Qotton. 1973. Mabahis Fi Ulumil Qur'an. Makkah: Darus
Syaruq.

Anda mungkin juga menyukai