Anda di halaman 1dari 8

2.

1 Alkana

a. Definisi

Alkana (Parafin) adalah senyawa kimia hidrokarbon jenuh. Senyawa ini tidak
bereaksi dengan hidrogen. Alkana termasuk senyawa alifatik (tidak mengandung
kerangka struktur yang berbentuk cincin aromatik). Dengan kata lain, alkana adalah
sebuah rantai karbon panjang dengan ikatan-ikatan tunggal.

b. Rumus Umum

Senyawa alkana memiliki rumus umum sebagai berikut :

CnH2n+2

c. Tata Nama Senyawa Alkana

Alkana diberi nama menggunakan kata Greek sesuai dengan jumlah atom karbon,
ditambah akhiran –ana sebagai identifikasi molekul alkana.

1). Penamaan umum

Jika alkana berantai lurus, penamaannya sangat sederhana. Kita hanya perlu
menamai senyawa berdasarkan umlah atom C lalu di beri akhiran –ana. Berikut
penamaan dari umlah atom C.

Jumlah Atom C Nama Senyawa

1 Meta

2 Eta

3 Propa

4 Beta

5 Penta

6 Heksa

7 Hepta

8 Okta

9 Nona

10 Deka

Contoh :
- CH4 = Metana

- C2H6 = Etana

- C3H8 = Propana

- Dst

2). Penamaan Menurut Sistem IUPAC

Sistem IUPAC menggunakan rantai karbon yang paling panjang sebagai nama
pokok/utama, yang diberi nomor untuk menentukan letak rantai cabang atau
substituen yaitu gugus yang menggunakan atom hidrogen.

Berikut merupakan aturan penamaan menurut sistem IUPAC :

1. Tentukan rantai karbon yang paling panjang dan gunakan rantai karbon yang
paling panjang tersbut sebagai nama pokok senyawa.

2. Pemberian nomor pada rantai yang paling panjang dimulai dari ujung rantai
yang paling dekat dengan substituen (gugus yang terikat pada rantai pokok).

3. Nama gugus-gugus substituen yang terikat pada rantai yang paling panjang
sebagai gugus alkil.

4. Bila terdapat dua substituen atau lebih, maka susunlah berdasarkan urutan
abjad.

Contoh :

CH2 CH3

CH3 CH CH2 CH3

3-metil-propana

d. Reaksi Senyawa Alkana

1). Oksidasi

Alkana sukar dioksidasi oleh oksidator lemah atau agak kuat seperti KMNO 4,
tetapi mudah dioksidasi oleh oksigen dari udara bila dibakar. Oksidasi yang cepat
dengan oksigen yang akan mengeluarkan panas dan cahaya disebut pembakaran atau
combustion

Hasil oksidasi sempurna dari alkana adalah gas karbon dioksida dan sejumlah air.
Sebelum terbentuknya produk akhir oksidasi berupa CO2 dan H2 O, terlebih dahulu
terbentuk alkohol, aldehid dan karboksilat.
2CH4 + 3O2 → 2CO + 4H2O
CH4 + O2 → C + 2H2O
2). Halogenasi
Alkana dapat bereaksi dengan halogen (F2, Cl2, Br2, I2 ) menghasilkan alkil
halida.
Reaksi dari alkana dengan unsur-unsur halogen disebut reaksi halogenasi. Reaksi
ini akan menghasilkan senyawa alkil halida, dimana atom hidrogen dari alkana akan
disubstitusi oleh halogen sehingga reaksi ini bisa disebut reaksi substitusi.

3). Nitrasi
Reaksi alkana dengan HNO3 pda suhu 150-4750C mengakibatkan teradinya
substansi atom H pada alkana oleh gugus NO 2. Reaksi ini disebut dengan reaksi
nitrasi.
Rumus umum :
R-H +HO-NO2 R-NO2 +H2O
4). Sulfonasi
Reaksi alkana dengan asam sulfat pekat berasap menghasilkan asam alkana
sulfonat dan dituliskan sebagai berikut :
R-H + HO-SO3H RSO3H + H2O

Dalam reaksi diatas, terjadi substitusi 1 atom H pada alkana oleh gugus –SO 3H
dan substitusi ini dinamakan sulfonasi.

5). Pyrolisis (Cracking)

Proses pirolisis atau cracking adalah proses pemecahan alkana dengan jalan
pemanasan pada temperatur tinggi, sekitar 10000 C tanpa oksigen, akan dihasilkan
alkana dengan rantai karbon lebih pendek.

Contohnya :

e. Reaksi Pembuatan Alkana


Alkana dapat dibuat dengan 7 cara :

1). Hidrogenasi Alkena dan Alkuna

Hidrogenasi adalah reaksi pemutusan ikatan rangkap oleh hidrogen. Reaksi ini
sering disebut reaksi adisi.

Reaksi Hidrogenasi membutuhkan katalis berupa logam Ni, Pt atau Pd dengan


suhu yang diatur pada angka 250oC.

Contoh :

2). Hidrolisis Pereaksi Grignard (Grignard Reagent)

Pereaksi Grignard adalah senyawa Alkil Magnesium Halida (RMgX), dimana X


dapat berupa Klorida, Bromida, atau Iodida.

Contoh :

3). Reaksi Wurtz

Reaksi Wurtz adalah reaksi Alkil Halida dengan logam Natrium untuk
menghasilkan alkana simetris yang mengandung atom karbon yang genap.

Contohnya :

4). Reduksi Alkil Halida

Reduksi Alkil Halida dengan reduktor berlangsung dalam suasana Asetikal (Asam
Asetat) dengan katalis Zn atau paduan logam Zn–Cu dan akan menghasilkan alkana
dan Asam Halida.

Biasanya reduktor yang sering digunakan adalah Hidrogen.

Contoh :

5). Sintesis Courey-House


Sintesis Corey–House dapat digunakan untuk menghasilkan alkana yang tidak
simetris. Atau bisa disimpulkan adalah alkana yang mengandung jumlah atom karbon
yang ganjil.

Bisa dibilang bahwa sintesis Corey House pada alkana adalah kebalikan dari
Reaksi Wurtz.

Tahapan reaksi pada sintesis Corey-House dibagi menjadi tiga tahap :

Tahap 1 yaitu Alkil Halida direaksikan dengan logam Li dalam eter yang tidak
mengandung air menghasilkan Alkil Litium.

Tahap 2 yaitu Alkil Litium yang terbentuk pada tahap 1 direaksikan dengan
Tembaga (I) Bromida menghasilkan Litium Dialkil Tembaga (I).
Tahap 3 adalah Lithium Dialkil Tembaga (I) direaksikan dengan Alkil Halida
Primermenghasilkan alkana.
Contoh :

6). Dekarboksilasi Asam Karboksilat

Dekarboksilasi adalah suatu jenis reaksi yang melepaskan gugus karboksilat pada
suatu senyawa karboksilat.

Jika garam dari asam karboksilat yang dipanaskan dengan soda lime (NaOH +
CaO), maka gugus karboksilat (COO-) akan lepas membentuk CO2 dan alkana pun
dihasilkan.

Contoh :

7). Elektrolisis Kolbe

Elektrolisis Kolbe adalah elektrolisis dari garam Natrium dari asam karboksilat
yang akan menghasilkan gas Hidrogen di katoda dan campuran alkana dan karbon
dioksida di anoda.

Contohnya :

f. Informasi Mengenai Alkana


1). Sifat Umum Alkana :

- Hidrokarbon jenuh.

- Golongan parafin karena afinitas kecil (sedikit gaya gabung).

- Sukar bereaksi.

- Bentuk alkana pada suhu kamar dengan rantai C1 – C4 adalah gas, C4 – C17
adalah cair dan >C18 adalah padat.

- Titik didih makin tinggi jika unsur C bertambah.

- Mudah larut dalam kelarutan non polar.

- Sumber utama gas alam dan petrolium (minyak bumi).

2). Sifat Fisika Alkana :

- Bentuk alkana pada suhu kamar dengan rantai C1 – C4 adalah gas, C4 – C17
adalah cair dan >C18 adalah padat.

- Sukar larut dalam air, tetapi cenderung larut pada pelarut nonpolar.

- Semakin panjang rantainya, semakin tinggi titik didihnya.

- Lebih ringan daripada air.

3). Sifat Kimia Alkana :

- Kurang reaktif.

- Bereaksi dengan oksigen (oksidasi) menghasilkan karbondioksida (jika


oksigen memadai) dan menghasilkan karbon (jika oksigen kurang).

- Jika direaksikan dengan unsur-unsur halogen, atom-atom H pada alkana akan


mudah melakukan substitusi (penukaran) oleh atom atom halogen.

- Senyawa alkana rantai panjang dapat mengalami reaksi eliminasi.

4).Manfaat Alkana :
- Metana berguna sebagai bahan bakar untuk memasak dan bahan baku
pembuatan zat H2 dan NH3.

- Etana berguna sebagai bahan bakar untuk memasak dan sebagai refrigerant
dalam sistem pendinginan.

- Propana merupakan komponen utama gas elpiji untuk memasak dan bahan
baku senyawa organik.

- Butana berguna sebagai bahan bakar kendaraan dan bahan baku karet sintetis.

- Oktana merupakan komponen dari bahan bakar bensin.

DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. Sifat Fisik dan Kimia Alkana, Alkena, Alkuna, Senyawa Kimia.
https://www.nafiun.com/2013/04/sifat-fisik-dan-kimia-alkana-alkena-alkuna-senyawa-
kimia.html?m=1 (diakses pada 12 September 2017)

Anonymous. Reaksi Terhadap Alkana. https://www.ilmukimia.org/2013/02/reaksi-


terhadap-alkana.html (diakses pada 12 September 2017)

Astrid, Regia. Manfaat, Kegunaan Alkana, Alkena, Alkuna,dan Fungsi Senyawa Kimia.
https://www.Regitaastrid.blogspot.co.id/2014/02/manfaat-kegunaan-alkana-alkena-
alkuna.html?m=1 (diakses pada 12 September 2017)

Sastrohamidojojo, Hardjono. 2011. Kimia Organik Dasar. Yogyakarta : GADJAH


MADA UNIVERSITY PRESS.

Anda mungkin juga menyukai