Anda di halaman 1dari 17

BAB

TALAK
Febriani Nuraizah : 211101010088
Pengertian

Talak secara etimologi artinya melepaskan (al-hillu) dan


menghilangkan ikatan (raf’ul qaidi). Secara terminologi talak
berarti menghilangkan ikatan pernikahan baik pada masa
sekarang atau pun yang akan datang dengan menggunakan
ucapan khusus atau pun yang dapat menggantikannya
Dalil
‫َأْو َت ْس ِري ٌۢح ِب ِإ ْح َٰس ٍن ۗ َو اَل َي ِح ُّل َل ُك ْم َأن َت ْأ ُخ ُذ و ۟ا ِم َّم ٓا‬ ‫ٱل َّط َٰل ُق َم َّر َت ا ِن ۖ َف ِإ ْم َس ا ٌۢك ِب َم ْع ُر و ٍف‬
‫ُي ِق ي َم ا ُح ُد وَد ٱل َّل ِه ۖ َف ِإ ْن ِخ ْف ُت ْم َأاَّل ُي ِق ي َم ا ُح ُد وَد ٱل َّل ِه‬ ‫َء ا َت ْي ُت ُم وُه َّن َش ْي ًٔـ ا ٓاَّل َأن َي َخ ا َف ٓا َأاَّل‬
‫ِإ‬
‫ِت ْل َك ُح ُد وُد ٱل َّل ِه َف اَل َت ْع َت ُد وَه اۚ َو َم ن َي َت َع َّد ُح ُد وَد ٱل َّل ِه‬ ۗ ‫َف اَل ُج َن ا َح َع َل ْي ِه َم ا ِف ي َم ا ٱ ْف َت َد ْت ِب ِه ۦ‬
‫َّٰظ‬ ‫ُأ َٰٓل‬
‫َف ۟و ِئ َك ُه ُم ٱل ِل ُم و َن‬

Talak (yang dapat dirujuk) itu dua kali. (Setelah itu suami dapat) menahan
dengan baik atau melepaskan dengan baik. Tidak halal bagi kamu
mengambil kembali sesuatu yang telah kamu berikan kepada mereka,
kecuali keduanya (suami dan istri) khawatir tidak mampu menjalankan
hukum-hukum Allah. Jika kamu (wali) khawatir bahwa keduanya tidak
mampu menjalankan hukum-hukum Allah, maka keduanya tidak berdosa
atas bayaran yang (harus) diberikan (oleh istri) untuk menebus dirinya.
Itulah hukum-hukum Allah, maka janganlah kamu melanggarnya. Barang
siapa melanggar hukum-hukum Allah, mereka itulah orang-orang zalim."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 229)
Syarat Talak

1 2 3
yang menjatuhkan istri yang ditalak redaksi talak yang
talak adalah suami harus dalam keadaan dipergunakan bisa
yang sah, baligh, suci dan tidak berupa ungkapan
berakal sehat, dan dicampuri (Sunnah) yang jelas (sharih),
menjatuhkan talak bisa juga berupa
atas kemauannya ungkapan sindiran
sendiri (kinayah).
Ketentuan Talak

Sharih, arah pernyataan sharih yakni tidak ada makna lain selain
makna talak

kinayah dapat bermakna talak, mungkin pula bermakna lain.

talak juga jatuh manakala terdapat ungkapan ta‘liq, seperti


ungkapan seorang suami kepada istrinya,
Macam-macam Talak

Talak munajjaz Talak mudhaf Talak mu‘allaq, talak


atau mu'ajjal bersyarat, “talak ta‘liq”.
Yaitu talak yang jatuh pada Talak yang disandarkan Talak ta‘liq adalah talak
saat shighat-nya diucapkan. tercapainya pada waktu yang digantungkan
yang akan datang. terjadinya pada suatu
perkara di masa mendatang.
Dilihat dari sisi bisanya talak dirujuk

Talak Raj'i Talak Ba'in

talak yang bisa dirujuk Talak Ba'in adalah talak


oleh suami yang yang tidak bisa dirujuk
menjatuhkan talak selama
istri yang dijatuhi talaknya
masih berada dalam masa
iddah, baik dari talak satu
maupun dari talak dua.
Pembagian Talak Ba'in

1. Talak bain sugra adalah talak yang tidak bisa


dirujuk kecuali dengan akad dan mahar baru.

2. Talak bain kubra adalah talak yang tidak bisa


dirujuk meskipun si istri yang ditalak masih berada
dalam masa iddah.
Syarat

Istri yang telah ditalak tiga sudah habis masa iddah dari suami sebelumnya

Istri sudah pernah dinikahi oleh laki-laki lain atau muhallil secara sah.

Muhallil tidak hanya menikahinya, tetapi juga menggaulinya layaknya


suami-istri.

Istri sudah berstatus talak bain dari muhallil

Masa iddah dari muhallil telah habis.

Selanjutnya
Batasan antara Talak Raj’i
2.
dan Talak Ba’in Perspektif
Empat Madzhab

Selanjutnya
A. Menurut imam Hanafi

Talak Raj'i
1. Talak terang-terangan setelah terjadinya hubungan suami istri yang
sesungguhnya (thalaq sharih ba’da ad-dukhul al-haqiqi).

2. Talak kinayah bakda dukhul yang tidak menyiratkan makna kerasnya


(talak tersebut),

3. Talak yang dijatuhkan oleh hakim sebab tidak ada nafkah dari suami,
atau karena iila’.

Selanjutnya
Talak Ba'in

1. Talak qobla dukhul yang sesunggunya (qabla ad-dukhul al-haqiqi)

2. Talak dengan sindiran (kinayah) yang disertai dengan sesuatu yang


menunjukkan kerasnya, atau kuatnya (talak tersebut)

3. Talak berdasarkan 'iwadh (tebusan) harta.

4. Talak yang dijatuhkan oleh Hakim bukan karena sebab si suami tidak
memberikan nafkah atau karena sebab iilaa'.

Selanjutnya
B. Menurut Imam Maliki

1. talak pada istri yang belum sempat disetubuhi (qobla dukhul),


2. talak khulu'
3. talak tiga
4 mubaaro'ah,

Selanjutnya
C. Menurut Imam Syafi'i dan Hambali

madzhab Syafi’i dan Hambali sependapat dengan mazhab Maliki perihal


kategori talak yang dinyatakan sebagai talak ba’in kecuali perihal
mubaara'ah.

Selanjutnya
Hukum Talak Raj'i

1 Mengurangi jumlah talak.

2 Berakhirnya ikatan suami-istri dengan terhentinya masa iddah

3 Kemungkinan untuk melakukan rujuk pada masa iddah.

Selama masih dalam masa iddah, istri yang ditalak raj’i dapat dijatuhi
4 talak yang lain,

5 Keharaman untuk melakukan hubungan badan


Hukum Talak Ba'in

Talak Ba'in Sughra Talak Ba'in Kubra

Hilangnya kepemilikan dengan hanya Talak ba'in kubra tidak memiliki


1 1
sekadar terjadinya talak namun kesempatan setelahnya untuk
tidak menghilangkan kehalalan. menjatuhkan talak yang lain
sebagaimana kesepakatan para
2 Berkurangnya jumlah talak yang
ulama.
dimiliki oleh suami, seperti talak raj’i.

Halalnya mahar yang ditangguhkan Istri dalam hal talak ba’in kubra
2 tidak mungkin kembali kepada
3 hingga datangnya salah satu dari dua
masa yaitu kematian dan talak suaminya yang pertama sampai
dia menikah kembali dengan
Terhalangnya hak untuk saling mewarisi suami yang lain.
4 di antara suami-istri.
Terima
Kasih
Silakan sampaikan pertanyaan! Cukup 3!!

Anda mungkin juga menyukai