Anda di halaman 1dari 22

PERTEMUAN KE 3

FIKIH MUNAKAHAT

Dosen Pengampu :
Iin Gunawan, S. Pd.I.
2
NIKAH PETA KONSEP

 Pengertian
 Hukum Nikah
 Rukun nikah
 Tujuan Nikah
 Hikmah Nikah
 Hak-Hak Suami Istri
 Talak
 Idah
 Rujuk
 Ila’, Lian, Zihar, Khuluk dan Fasakh
 Perkawinan menurut Undang-undang
Nomor 1 Tahun 1974
BACK
Kata “thalak” dalam bahasa Arab berasal
dari kata thalaqa-yathalaqu-thalaqa

Fiqih As-Sunnah memberikan definisi thalak sebagai berikut :

‫اج َواِ ْنهَا ُء ْال َعالَ قَ ِة ال َّز ْو ِجيَّ ِة‬


ِ ‫ط ٍة ال َّزا َو‬
َ ِ‫حُلُّ َراب‬

Yang dimaksud melepaskan tali pernikahan ialah memutuskan ikatan


perkawinan yang dulu diikat oleh aqad (ijab qabul), sehingga status suami
istri di antara mereka menjadi hilang

Rasulullah bersabda :

ُ َ‫اَ ْب َغضُ ْال َحـالَ ِل اِلَى هللاِ الطَّال‬


‫ق‬
U M
HUK WAJIB, hukum ini diperbolehkan jika thalak itu
M - K dijatuhkan oleh pihak hakam (penengah)
K U LA
A
HU T
SUNNAH, hukum ini diperbolehkan jika thalak itu
disebabkan karena istri mengabaikan kewajibannya
terhadap Allah

MUBAH, hukum ini dibolehkan ketika ada


keperluan seperti jeleknya perilaku istri

MAKRUH, dikarenakan thalak itu menghilangkan


perkawinan yang di dalamnya terkandung
kemaslahatan-kemaslahatan yang sunnahkan dan
makruh merupakan hukum asal dari thalak tersebut

HARAM, yaitu thalak tanpa alasan yang benar


• Salah satu pihak berbuat zina atau menjadi pemabuk,
pemadat, penjudi, yang sukar disembuhkan.
• Salah satu pihak meninggalkan pihak lain selama dua
tahun berturut-turut tanpa izin pihak lain dan tanpa
alasan yang sah atau karena hal lain di luar
kemampuannya.
• Salah satu pihak mendapat hukuman penjara lima
tahun atau hukuman yang lebih berat setelah
perkawinan langsung
• Salah satu pihak melakukan kekejaman atau
penganiayaan berat yang membahayakan pihak lain
• Salah satu pihak mendapat cacat badan atau penyakit
dengan akibat tidak dapat menjalankan kewajibannya
sebagai suami istri
• Antara suami dan istri terus-menerus terjadi
perselisihan dan pertengkaran sehingga tidak ada
harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga
•Peralihan agama atau murtad yang menyebabkan
terjadinya ketidakrukunan dalam rumah tangga
Harus diucapkan dengan kata-kata
atau ucapan

RUKUN Ucapan thalak harus dapat


didengar, paling tidak untuk
TALAK dirinya sendiri

Harus menggunakan bahasa yang


jelas dan mengandung arti
perceraian
Menurut jumlahnya :
Menurut bentuknya : Talak satu
- Ila’ - Li’an -Talak dua
- Dzihar - Fasakh -Talak tiga

Berat ringannya akibat :


Keadaan istri : Pembagaian -Talak raj’i
- Talak sunni
- Talak bid’i dan cara Talak - Talak ba’in

Masa Berlakunya :
Menurut penyampaiannya : - Berlaku seketika
- Talak sharih - Berlaku untuk waktu
- Talak kinayah tertentu
DI DALAM ALQURAN
Thalak hanya boleh dijatuhkan kalau memang sangat
diperlukan dan merupakan satu-satunya solusi. Itupun
setelah melalui usaha-usaha internal maupun eksternal
dengan melibatkan hakamain. Thalak sebagai emergency
exit, baru dibuka kalau memang benar-benar dalam keadaan
darurat.

CARA TALAK

DI DALAM UU
Pemerintah dalam hal ini berupaya ke arah yang sama,
dengan mengeluarkan UU No 1/74, yang pada prinsipnya
berkenaan dengan thalak, terkandung harapan agar
perceraian itu tidak terlalu mudah jatuh, mengingat esensi
nikah yang demikian luhur, maka syari'at islam berusaha
menekan Intensitas thalak
Sebagai jalan atau pintu darurat bagi pasangan suami
istri yang memang tidak mungkin lagi bersatu dalam
ikatan rumah tangga

Sebagai sarana untuk dapat memilih pasangan hidup


yang lebih baik, cocok dan harmonis dari sebelumnya

Sebagai salah satu bentuk pengakuan islam akan realita


kehidupan dan kondisi kejiwaan yang mungkin berubah
dan berganti.

Dilihat dari segi kejiwaan, perceraian merupakan salah


satu obat sakit mental

Akan membawa seseorang sadar bahwa hidup berumah


tangga sangat rentang dari gangguan pihak lain

Membuat seseorang menjadi sabar dan mawas diri


bahwa semua tata kehidupan di dunia pada dasarnya
atas kehendak Allah.
Iddah ialah masa menunggu yang diwajibkan
ke atas seseorang perempuan yang ceraikan
oleh suaminya (cerai hidup atau cerai mati),
tujuannya, untuk mengetahui perempuan itu
hamil atau sebaliknya atau untuk menunaikan
satu perintah dari Allah. Masa iddah hanya
berlaku bagi seorang wanita yang sudah digauli
oleh suaminya. Sedangkan wanita-wanita yang
dicerai hidup suaminya sebelum digauli, tidak
ada iddah baginya
Istri yang ditinggal mati suaminya dan ia dalam keadaan tidak hamil, masa
iddahnya empat bulan sepuluh hari.

Istri yang ditinggal mati suaminya dan ia dalam keadaan hamil, maka masa
iddahnya adalah sampai ia melahirkan, walupun kurang dari empat bulan
sepuluh hari.

Istri yang dithalak suaminya dalam keadaan hamil, maka masa iddahnya
sampai ia melahirkan kandungannya.

Istri yang dithalak suaminya dan ia masih haid, maka masa iddahnya
adalah tiga kali suci.

Istri yang dithalak suaminya padahal ia belum pernah haid atau sudah tidak
haid, maka masa iddahnya tiga bulan.
HAK TEMPAT TINGGAL

HAK-HAK
ISTRI SELAMA HAK NAFKAH
MASA IDDAH

HAK MUT’AH
HIKMAH IDDAH

Dalam masa iddah, Masa iddah memberi


suami istri diberi kesempatanyang sangat
kesempatan untuk baik untuk membenah
berpikir secara jernih, diri, kemudian dapat
mengoreksi diri selama menentukan sikap secara
sebagai suami istri. tepat. Putusan tepat itu
Apakah dirinya sendiri bisa jadi bercerai atau
bersatu kembali untuk
yang keliru ataukah
membangau rumah
teman teman hidupnya
tangganya kembali.
yang keliru.)
 BAHASA= kembali
 ISTILAH = kembalinya seorang suami
kepada mantan istrinya
dengan perkawinan dalam
masa iddah sesudah dithalak
raj’i

‫ك ِإ ْن َأ َرا ُدوا ِإصْ اَل‬ ُّ ‫ َوبُعُولَتُه َُّن َأ َح‬....


َ ِ‫ق بِ َر ِّد ِه َّن فِي َذل‬
“....dan para suami mereka lebih berhak
kembali kepada mereka dalam masa itu jika
mereka menghendaki perbaikan”
apabila dengan rujuk pihak istri
dirugikan, seperti keadaannya lebih
HARAM menderita dibandingkan dengan
sebelumya.

apabila diketahui bahwa


meneruskan perceraian lebih
MAKRUH bermanfaat bagi keduanya jika
H U K UM dibandingkan dengan rujuk.

RUJ UK
apabila diketahui bahwa dengan
rujuk lebih bermanfaat jika
SUNNAH dibandingkan dengan menuruskan
perceraian

khusus bagi laki-laki yang beristri


WAJIB lebih dari satu, jika salah seorang
dithalaq sebelum gilirannya
disempurnakan
Berakal, Baligh, dengan
Suami yang kemauan sendiri, sighat
merujuk (ucapan)

Telah dicampuri, istri


dalam keadaan raj’i, istri
Istri yang dirujuk
masih dalam keadaan
iddah

Kedua belah pihak


sama-sama suka, dan
yakin dapat hidup
bersama kembali
dengan baik

Lafaz yang menunjukkan


Dengan pernyataan maksud rujuk, Tidak
ijab dan qabul bertaklik, Tidak terbatas
waktu
Sebagai sarana untuk mempertimbangkan
kembali perceraian yang telah dilakukan

Sebagai sarana untuk mempertanggujawabkan


anak-anak mereka secara bersama-sama

Sebagai sarana untuk menjamin kembali


pasangan suami istri yang bercerai

Rujuk berarti juga islah, yaitu perbaikan


hubungan diantara dua manusia atau lebih

Rujuk akan menghindari perpecahan hubungan


kekerabatan di antara keluarga suami atau istri

Rujuk dapat menghindari perbuatan dosa dan


maksiat
Thalak adalah melepaskan tali perkawinan yang diikat oleh aqad dan
mengakhiri hubungan suami isrti. Walaupun thalak adalah perbuatan
yang halal, akan tetapi dimurkai oleh Allah SWT. Karenanya thalak
hanya boleh terjadi sebagai pilihan terakhir ketika terjadi kemeluk di
dalam rumah tangga. Jika thalak itu terjadi, Allah SWT memberi jalan
untuk membina kembali kehidupan berumah tangga yaitu dengan jalan
rujuk.

Dengan adanya syariat tentang rujuk ini merupakan indikasi bahwa


islam menghendaki bahwa suatu perkawinan berlangsung selamnya.
Tetapi seorang wanita tidak mudah untuk langsung rujuk dengan
suaminya, karena seorang wanita mempunyai masa iddah di mana pada
masa itu seorang wanita harus menunggu sampai ia bisa menikah lagi.
Namun demikian, ada juga wanita yang tidak mempunyai masa iddah,
seperti wanita yang belum haid atau sudah tidak haid lagi.

Anda mungkin juga menyukai