Anda di halaman 1dari 13

TALAK (PERCERAIAN)

DAN RUJUK DALAM


HUKUM ISLAM

DI SUSUN OLEH :
MUSYAFFA
TALAK
(PERCERAIAN)

—Someone famous
Arti Talak

Secara bahasa, talak berarti melepaskan ikatan. Dengan kata lain, talak adalah
memutuskan hubungan antara suami istri dari ikatan pernikahan yang sah menurut syariat
agama. Meski demikian, Islam juga memperbolehkan adanya rujuk setelah suami
menjatuhkan talak pada istrinya, tapi tetap dengan beberapa catatan.

Sebenarnya, talak merupakan hak suami, artinya istri nggak bisa melepaskan diri dari
ikatan pernikahan kalau nggak dijatuhkan talak oleh suami. Meski begitu, suami juga
nggak dibenarkan menggunakan haknya tersebut dengan semena-mena dan gegabah
dalam memutuskan talak, apalagi jika hanya menuruti hawa nafsunya saja. Ucapan talak
juga nggak bisa dianggap main-main. Ketika suami mengucapkan talak secara mutlak,
meski kondisinya sedang bercanda sekalipun, maka talak itu tetap jatuh pada sang istri.
Hukum Talak
Asal hukum talak adalah makruh karena talak merupakan perbuatan halal tetapi sangat
dibenci oleh Allah Swt. Nabi Muhammad Saw, bersabda:
”Perbuatan halal, tetapi paling dibenci oleh Allah adalah talak”. (HR. Abu Daud).
Para ulama sepakat membolehkan talak. Hukum talak menjadi wajib ketika terjadi
perselisihan antara suami istri, sedangkan dua hakim yang mengurus perkara keduanya
sudah memandang perlu supaya keduanya bercerai. Talak berhukum sunah jika suami
sudah tidak sanggup lagi membayar dan mencukupi kewajibannya (nafkahnya) atau
perempuan tidak menjaga kehormatan dirinya.
Lalu ada keadaan yang menyebabkan talak menjadi haram hukumnya, yaitu menjatuhkan
talak saat istri dalam keadaan haid dan menjatuhkan talak sewaktu suci yang telah
dicampurinya dalam waktu suci itu.
Rukun Talak
1. Yang menjatuhkan talak adalah suami. Syaratnya baligh, berakal, dan kehendak sendiri.
2. Yang dijatuhi talak adalah istrinya.
3. Ada dua macam cara menjatuhkan talak, yaitu dengan cara sharih (tegas) maupun dengan cara kinayah
(sindiran).
- Cara sharih, misalnya “Saya talak engkau!” atau “Saya cerai engkau!”. Ucapan talak dengan cara sharih tidak
memerlukan niat. Jadi kalau suami mentalak istrinya dengan cara sharih, jatuhlah talaknya walupun tidak berniat
mentalaknya.
- Cara kinayah, misalnya “Pulanglah engkau pada orang tuamu!”, atau “Kawinlah engkau dengan orang lain,
saya sudah tidak butuh lagi kepadamu!”, Ucapan talak memerlukan niat. Jadi kalau suami mentalak istrinya
dengan cara kinayah, padahal sebenarnya tidak berniat mentalaknya, talaknya tidak jatuh.
- Lafal dan Bilangan Talak. Lafal talak dapat diucapkan/dituliskan dengan kata-kata yang jelas atau dengan kata-
kata sindiran. Adapun bilangan talak maksimal tiga kali talak satu dan talak dua masih boleh rujuk (kembali)
sebelum habis masa Iddahnya dan apabila masa Iddahnya telah habis harus dilakukan akad nikah lagi.
Pada talak tiga suami tidak boleh rujuk dan tidak boleh nikah lagi sebelum istrinya itu menikah dengan laki-laki
lain dan sudah digauli serta telah ditalak oleh suami keduanya itu.
Macam – Macam Talak
Talak Bain
Talak Bain adalah talak yang dijatuhkan suami pada istrinya yang telah habis masa iddahnya. Talak
bain dibagi menjadi dua macam yaitu talak bain sughra dan talak bain kubra.
Talak bain sughra
Talak bain sughra yaitu talak yang dijatuhkan kepada istri yang belum dicampuri dan talak khuluk
(karena permintaan istri). Suami istri boleh rujuk dengan cara akad nikah lagi, baik masih dalam
masa Iddah maupun sudah habis masa Iddahnya.
Talak bain kubro
Talak bain kubro yaitu talak yang dijatuhkan suami sebanyak tiga kali (talak tiga) dalam waktu yang
berbeda. Dalam talak ini suami tidak boleh rujuk atau menikah dengan bekas istri kecuali dengan
syarat :
- Bekas istri telah menikah lagi dengan laki-laki lain;
- Bekas istri telah dicampuri oleh suami yang baru;
- Bekas istri telah dicerai oleh suami yang baru.
- Bekas istri telah selesai masa Iddahnya setelah dicerai suami yang baru.
RUJUK DALAM ISLAM
Arti Rujuk
Rujuk adalah bersatunya kembali sepasang suami dan istri dalam ikatan
pernikahan setelah terjadinya talak raj'i (di antara talak satu dan talak dua), dan
sebelum habis masa iddah (masa saat istri menunggu setelah diceraikan oleh
suaminya).

Jika seorang suami memutuskan untuk rujuk dengan istrinya, keduanya nggak
perlu melangsungkan akad nikah. Sebab, akad nikah yang keduanya miliki
belum sepenuhnya putus. Namun, ada beberapa cara dan syarat yang perlu
diperhatikan. Namun sebelum itu, perhatikan dasar hukum rujuk terlebih
dahulu.
Hukum Rujuk

Asal hukum rujuk adalah mubah atau jaiz, yang berarti dibolehkan. Namun, hukum
rujuk dapat berkembang tergantung pada situasi suami-istri tersebut.
Hukum rujuk menjadi wajib, khusus untuk laki-laki yang memiliki istri lebih dari satu
dan jika pernyataan talaknya jatuh sebelum dirinya menyelesaikan hak-hak
istrinya. Kalau belum selesai, suami wajib mengajak istri rujukan kembali.
Merujuk menjadi sunah hukumnya jika bersatu kembali lebih bermanfaat daripada
meneruskan proses perceraian. Namun akan menjadi makruh jika berpisah lebih
baik daripada bersama kembali. Hukum rujuk dapat menjadi haram jika bersama
kembali dalam pernikahan justru membuat istri semakin menderita.
Syarat Rujuk
Ada beberapa syarat rujuk yang perlu dipenuhi agar menjadi sah di mata agama.

1. Syarat rujuk dari sisi istri adalah istri yang telah ditalak pernah melakukan hubungan seksual
dengan sang suami. Jika suami menalak istri yang belum pernah melakukan hubungan seksual
bersama, ia nggak berhak mengajak rujukan. Hal ini sudah merupakan kesepakatan para ulama.
2. Syarat rujuk dari sisi suami adalah ia nggak boleh merasa terpaksa kala mengajak rujuk istrinya,
berakal sehat, dan sudah akil baligh atau dewasa.
3. Talak yang jatuh bukanlah talak tiga, melainkan talak raj'i.
4. Talak yang terjadi tanpa tebusan. Jika dengan tebusan, istri menjadi talak bain (talak yang
dijatuhkan suami pada istrinya yang telah habis masa iddah-nya) dan suami nggak dapat
mengajak istrinya untuk rujukan.
5. Rujuk dilakukan pada masa iddah atau masa menunggu istri. Jika sudah lewat masa iddah, suami
nggak dapat mengajak istri untuk rujuk kembali dan ini sudah menjadi kesepakatan para ulama
fikih.
Cara Rujuk
Pada dasarnya, semua ulama sepakat jika cara rujuk adalah dengan ucapan. Baik itu dengan ucapan
kalimat jelas seperti, "Aku rujuk denganmu", atau dengan ucapan dengan makna tersirat seperti,
"Aku kembali padamu".
Ada satu cara rujuk lainnya yang menimbulkan banyak perdebatan, yaitu cara rujuk dengan perbuatan
seperti suami mencium istrinya. Beberapa ulama memiliki pendapat kalau cara ini nggak sah karena
hakekatnya, rujuk adalah mengembalikan ikatan pernikahan. Maka, seperti akad nikah yang nggak
akan sah kecuali dengan ucapan, hal yang sama berlaku pada rujuk.
Namun ulama lain berpendapat kalau rujuk dapat terjadi dengan perbuatan yang disertai niat. Jadi ketika
seorang suami menyentuh istrinya secara intim atau mengajaknya berhubungan seksual, dengan
disertai niat untuk rujuk, maka keduanya rujukan kembali. Mayoritas ulama fikih berpendapat
seperti ini.
Rujuk menjadi jalan bagi suami dan istri yang berada di ambang perceraian untuk kembali bersatu
mengikat tali pernikahan yang sempat merenggang. Ada hukum rujuk, syarat rujuk, dan cara rujuk
yang perlu diketahui oleh masing-masing pihak. Dengan begitu, suami dan istri dapat rujuk secara
sah.
Kesimpulan
Nikah adalah salah satu pokok hidup yang utama dalam pergaulan atau masyarakat yang
sempurna, bukan saja perkawinan itu satu jalan yang sangat mulia untuk mengatur
kehidupan rumah tangga dan keturunan, tetapi perkawinan itu dapat di pandang sebagai
satu jalan menuju pintu perkenalan antara satu umat dengan yang lain. Selain dari pada itu,
dengan perkawinan seseorang akan terpelihara dari kebinasaan hawa nafsu.
Talak menurut istilah syariat Islam ialah melepaskan atau membatalkan ikatan pernikahan
dengan lafadz tertentu yang mengandung arti menceraikan. Talak merupakan jalan keluar
terakhir dalam suatu ikatan pernikahan antara suami isteri jika mereka tidak terdapat lagi
kecocokan dalam membina rumah tangga.
Suatu ikatan perkawinan akan menjadi putus antara lain di sebabkan karena perceraian.
Rujuk menurut bahasa artinya kembali. Adapun menurut syariat Islam ialah kembalinya
mantan suami kepada mantan isterinya yang telah di talaknya dengan talak raj’I untuk
kumpul kembali pada masa iddah tanpa tanpa mengadakan akad nikah yang baru. Hukum
asal daripada Rujuk adalah mubah (boleh).
Sekian
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai