Anda di halaman 1dari 7

Cara Rujuk, Pengertian, Rukun Hingga Syarat Di Dalamnya

Bayangan suami-istri pada saat menikah tentu menginginkan hubungan rumah tangga yang
selalu harmonis, namun siapa yang akan mengira kehidupan rumah tangga tak bisa ditebak seperti
lotre, banyak problematika yang dihadapi saat pernikahan. Pernikahan yang memiliki konflik tanpa
penyelesaian akan diakhiri dengan perceraian.

Namun tak jarang juga dari pasangan yang memutuskan untuk bercerai tersebut kembali rujuk
dengan alasan tertentu. Rujuk dipilih sebagai jalan bersatunya kembali antara pasangan yang telah
bercerai sebelumnya. Namun dalam melakukannya, di perlukan beberapa hal yang wajib di ketahui
kedua belah pihak agar proses rujuk tersebut dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan
ketentuan.

Berikut ini penjelasan Lengkap Terkait rujuk:

a. Pengertian Rujuk

Rujuk adalah bersatunya kembali sebuah hubungan yang telah di bangun dua belah pihak
dalam hal ini suami istri setelah mengalami perpisahan atau perceraian sebelum habisnya masa iddah.
Rujuk hanya dapat dilakukan ketika suami menjatuhkan talak kepada istrinya dalam bentuk talak satu
dan talak dua (talak raj,i). Kedua talak tersebut tidak lagi membutuhkan pernikahan ulang untuk
mengesahkan sebuah hubungan suami istri setelah perceraian.

b. Rukun Rujuk

Rujuk adalah sebuah proses yang menyatukan kembali antara suami dan istri yang telah
bercerai sebelum masa tunggu atau iddahnya habis. Rujuk hanya boleh dilakukan jika talak yang
diberikan suami hanya berupa talak satu dan talak dua. Talak 3 menjadi talak yang tidak
diperbolehkannya seorang suami dan istri untuk rujuk kembali.

Rujuk memiliki beberapa rukun yang harus dipenuhi agar dapat dilakukan sesuai tata cara yang
benar. Berikut ini rukun rujuk yang perlu diperhatikan bagi pasangan suami istri:

 Istri sudah dicampuri

 Talak Raj’i (talak 1 dan 2)

 Dalam masa iddah

 Melafalkan lafaz rujuk bagi suami

 Adanya saksi
c. Syarat Rujuk Setelah Bercerai

Terdapat beberapa syarat rujuk setelah bercerai yang wajib dipenuhi oleh suami maupun istri.
Berikut beberapa syarat rujuk yang menyebabkan rujuk menjadi sah:

Istri Yang Telah Ditalak Merupakan Istri Yang Telah Disetubuhi

Apabila suami menceraikan atau mentalak seorang istri yang belum pernah disetubuhi
sebelumnya, maka suami tersebut tidak memiliki hak untuk merujuknya kembali sebagai istri. Hal ini
terjadi atas persetujuan para ulama atau yang biasa disebut ijma.

Belum Menjatuhkan Talak 3

Rujuk hanya diperbolehkan bagi suami yang mentalak istrinya sebagai talak 1 ataupun talak 2.
Talak 3 menjadi talak yang tidak diperbolehkan kembali untuk rujuk berdasarkan kesepakatan ulama.

Talak Yang Terjadi Tanpa Tebusan

Talak yang dilakukan dengan tebusan, amaka istri tersebut akan berubah statusnya menjadi talak
bain, atau talak yang tidak dapat di lakukan rujuk kembali pada istri tersebut.

Wajib dilakukan Dalam Masa Iddah

Rujuk harus dilakukan pada masa tunggu atau masa iddah dalam sebuah pernikahan atau
perceraian yang sah. Dengan kata lain, jika masa iddah telah berakhir, maka rujuk yang dilakukan oleh
suami tidak dapat dikatakan sebagai rujuk yang sah. Hal ini juga berdasarkan atas kesepakatan para
ulama.

d. Hukum Rujuk

Hukum rujuk dalam islam disebutkan sebagai hal yang diperbolehkan atau jaiz. Namun
belakangan juga banyak pendapat mengenai hukum rujuk tersebut. Dimana rujuk sendiri menurut
hukum islam dapat masuk kedalam beberapa kondisi tergantung situasi perceraian suami istri yang
hendak menjalankan rujuk.

Berikut Beberapa hukum rujuk yang dilihat dari situasi serta kondisi suami istri:

 Hukum Wajib dalam Rujuk

Situasi ini dapat berlaku khusus bagi laki laki yang telah memiliki istri lebih dari satu serta talak
telah dijatuhkan sebelum gilirannya disempurnakan. Artinya adalah seorang suami harus memenuhi
semua hak istri sebelumnya. Apabila belum terlaksana, maka suami tersebut wajib merujuk istri yang
diceraikannya tersebut.
 Hukum Sunnah dalam Rujuk

Rujuk dalam menjadi hukum sunnah apabila pernikahan yang dijalankan dimungkinkan untuk
diteruskan kembali. Jika dirasa lebih banyak manfaat saat mereka melakukan rujuk, maka rujuk sangat
di anjurkan untuk kedua pasangan tersebut.

 Hukum Makruh dalam Rujuk

Rujuk yang dapat dikatakan makruh adalah rujuk yang dapat menimbulkan banyak masalah atau
mudarat ketimbang pasangan tersebut melanjutkan perceraian. Jika hal ini terjadi, maka rujuk di antara
keduanya dianggap makruh dan tidak dianjurkan.

 Hukum Haram dalam Rujuk

Rujuk dalam menjadi haram hukumnya jika seorang istri atau suami menjadi menderita jika rujuk
tersebut tetap di jalankan.

e. Cara Rujuk Talak 1

Asal dari hukum talak adalah makruh, dikarenakan talak diperbolehkan namun perbuatan yang
dibenci Allah Swt. Para ulama memang sepakat membolehkan talak, dan hukumnya menjadi wajib bila
terjadi pertikaian suami istri yang sudah tidak bisa diselesaikan kembali, atau akan menyiksa keduanya
jika dipaksakan bersama dengan bantuan dari hakim yang mengurus perkara kedua belah pihak.
Sedangkan hukum talak menjadi sunnah bilamana suami diperkirakan sudah tak sanggup lagi
membayar atau mencukupi kehidupan perekonomian keluarga atau istrinya tidak bisa menjaga
kehormatannya. Hukum talak menjadi dianggap haram apabila suami menjatuhkan talak pada istri
dalam kondisi haid.

Rujuk adalah bersatunya kembali pasangan suami istri dalam masa iddah. Syarat rujuk setelah
bercerai yaitu suami yang melakukan talak 1 bisa melakukan rujuk dengan cara perbuatan seperti
mencium istrinya dan mengucapkan rujuk untuk mengembalikan ikatan pernikahan di depan dua orang
saksi yang adil. Talak 1 dan talak 2 membolehkan suami rujuk tanpa harus melakukan akad nikah lagi
selama masa iddah belum selesai.

Jika talak yang dijatuhkan suami kepada istri telah habis masa iddah, suami boleh rujuk
kembali dengan cara melakukan akad nikah lagi, talak seperti ini disebut juga talak bain sughro,
sedangkan talak yang dijatuhkan suami kepada istri sebanyak 3 kali di waktu yang berbeda disebut
talak bain kubro. Suami tidak diperbolehkan rujuk kembali kecuali istri menikah lagi dengan lelaki lain
dan sudah cerai dari suami barunya. Demikian tadi sedikit ulasan mengenai hukum talak 1 dan cara
rujuknya yang bisa di pelajari, supaya pernikahan yang dijalankan tetap menaati proses hukum secara
sah baik agama maupun negara.
f. Cara Rujuk Talak 2

Jika masih dalam masa iddah seperti yang sudah dijelaskan pada penjelasan sebelumnya,
suami boleh langsung rujuk dengan istri dengan mengucapkan “ saya kembali kepadamu” atau kata
lainnya yang mirip. Syarat lainnya yaitu dengan dihadirkan 2 saksi laki-laki yang adil dan menyaksikan
suami mengucapkan kata-kata tersebut.

Sedangkan jika sudah melewati masa iddah atau masa tunggu maka kedua mantan suami istri
ini sudah menjadi orang lain. Sepeti yang dituliskan oleh Sayuti Thalib dalam bukunya “Hukum
Kekeluargaan Indonesia”, dijelaskan bahwa jika iddah telah habis, maka suami yang awalnya boleh
melakukan rujuk, sekarang tidak diperbolehkan rujuk kembali. Tetapi masih terbuka kemungkinan jika
ingin berumah tangga kembali.

Jika ingin kembali berumah tangga lagi, maka harus melalui pernikahan kembali dengan
memenuhi rukun nikah. Seperti ada akad nikah, ada mempelai laki-laki dan perempuan, saksi, dan lain
sebagainya untuk mengesahkan kedua suami istri ini menjadi keluarga kembali.

g. Cara Rujuk Talak 3

Talak 3 menjadi talak yang paling sulit dimungkinkan untuk rujuk. Namun hal tersebut bukan
berarti talak 3 tidak memiliki jalan sama sekali untuk kembali rujuk dengan pasangan. Demi melakukan
rujuk saat talak tiga telah dijatuhkan. Dibutuhkan proses yang tidak mudah dan sebentar.

Rujuk talak tiga dapat dilakukan dengan cara istri pada pernikahan sebelumnya menikah
dengan lelaki lain tanpa adanya paksaan dan pernikahan tersebut mengalami kegagalan. Dengan
begitu, Anda sebagai mantan suaminya dapat menikahkan kembali istri anda yang sebelumnya telah
dinikahkan dengan lelaki lain tanpa settingan.

Pasangan atau pernikahan yang dilangsungkan antara istri tersebut tidak boleh dilakukan
dalam perencanaan atau settingan. Dalam artian settingan adalah ada dengan sengaja meminta
seorang lelaki dengan imbalan tertentu untuk menikahkan mantan istri Anda dan kemudian segera
menceraikannya kembali semata mata hanya untuk memenuhi persyaratan rujuk saat talak tiga di
jatuhkan.

h. Syarat Rujuk Setelah Akta Cerai Keluar

Ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui dan pahami. Perceraian itu membutuhkan kedua
belah pihak melewati serangkaian proses yang panjang. Namun, tidak hanya itu, mereka juga akan
mengurus segala dokumen hingga satu secara resmi jadi tidak “Sudah menikah”.

Namun, untuk mengurus itu semua ada syaratnya. Seperti berkas biasa, ketika ingin
melakukan segala sesuatu, satu hal yang paling wajib adalah soal identitas. Anda harus membawa
KTP pribadi Anda beserta pasangan yang ingin rujuk kembali dan juga KK.
KK ini adalah yang sewaktu masih berada di status pernikahan. Syarat selanjutnya adalah,
Anda dan pasangan mendapat surat keterangan rujuk dengan blanko model R1 dan jangan lupa
membawa akta cerai setelah Anda lalui proses rujuk setelah keluar akta cerai.

Untuk rujuk ini juga harus dilakukan tanpa paksaan, kedua belah pihak harus setuju. Dan yang
paling penting adalah, syarat rujuk setelah cerai itu boleh dilakukan setelah 1 tahun proses sidang
perceraian selesai. Ini dijelaskan langsung dalam pasar 118 KHI dan 163 KHI.

Bagaimana untuk Bisa Tahu Cara Rujuk Setelah Akta Cerai Keluar?

Sebelumnya Anda mungkin sudah lewati cara mengambil akta cerai yang sudah lama, tetapi
langkah Anda tidak sampai disitu saja untuk mengurus dokumen rujuk. Ada beberapa langkah lagi
yang harus Anda lewati untuk mendapat persetujuan rujuk dari Pengadilan Agama.

Setelah tahu syaratnya, Anda dapat ajukan ke kantor agama sesuai domisili masing-masing
dengan keterangan Rujuk. Atau lebih baik lagi jika diurus di tempat Anda dan pasangan itu bercerai
sebelumnya. Untuk caranya, Anda akan langsung dibawa ke inti rujuk itu saja.

Yang pertama adalah, Anda dan pasangan akan mengisi buku pendaftaran rujuk dengan
menyetujui waktu sidang perkara yang ditentukan oleh majelis hakim. Ada hukum langsung yang
menengahi ini karena perceraian saja ada dasar dan faktor yang tidak dijelaskan.

Setelah itu semua, rujuk setelah keluar akta cerai akan diurus melalui ketentuan pasal 33 dan
Pasal 34 Permenag Nomor 20 tahun 2019 tentang pencatatan pernikahan. Di pasal 33 nanti, caranya
adalah Anda harus memberi tahu kepada kepala KUA kecamatan.

Ini akan diserahkan berdasarkan akta cerai juga dan dilengkapi surat pengantar untuk menjadi
bahan pemeriksa sekaligus peneliti akta cerai kantor perwakilan Republik indonesia. Sedangkan jika
diurus berdasarkan pasal 34, yang harus dilakukan adalah soal kutipan.

Ini berarti kepada KUA kecamatan yang akan memberikan persetujuan untuk bisa kembali
menikah dan meneruskannya ke kantor agama. Kantor KUA kecamatan ini yang akan menerbitkan
kembali buku nikah yang wajib dibawa ke kantor agama nantinya.

Namun, jika sebelumnya mengajukan talak tiga, prosesnya akan sedikit ribet. Orang yang
ditalak tiga itu harus menikah dulu dan bercerai baru bisa rujuk dengan mantan suaminya. Jadi,
biasanya akan perlu urusan yang lebih panjang lagi untuk menyelesaikannya.

Akan sulit untuk terbiasa terhadap satu hal. Mungkin sebelumnya kita hidup berdampingan
dengan suami, dan ada satu momen yang menyebabkan perceraian. Tetapi bagaimanapun juga, tidak
menutup kemungkinan membutuhkan cara rujuk setelah akta cerai keluar.
Agar Rujuk Berakhir Baik

Meskipun rujuk talak 2 dapat dilakukan dengan hanya melakukan tata cara rujuk seperti
mengucapkan beberapa kalimat saja dan rujuk dalam masa iddah, pada kenyataannya, menjalani
kembali rumah tangga tidak semudah itu. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan supaya perjalanan
rumah tangga yang sempat diwarnai peristiwa talak.

Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah pasangan harus merenungkan penyebab talak
yang sebelumnya terjadi. Tujuannya agar di kemudian hari, suami dan istri saling memahami di mana
letak kesalahan dan bagaimana memperbaikinya. Karena hukum talak tiga sudah berbeda dengan
hukum talak dua, apabila di kemudian hari terjadi talak tiga maka sulit untuk rujuk kembali.

Yang perlu diperhatikan oleh pasangan selanjutnya adalah pasangan harus bisa melupakan
dan mengambil pelajaran dari masa lalu dan bukan mengungkit-ungkitnya. Hal ini sangat penting agar
rumah tangga dapat berjalan secara lebih terbuka dan saling memaafkan.

Masa Iddah Berapa Lama?

Masa iddah wanita berbeda-beda sesuai dengan kondisinya masing-masing. Masa iddah adalah
masa tunggu seorang perempuan yang telah diceraikan oleh suaminya, dikarenakan suaminya
meninggal atau cerai hidup. Rujuk setelah masa iddah habis tidak bisa dilakukan.

 Berikut keterangan terkait masa iddah perempuan:

 Untuk perempuan yang sedang hamil memiliki masa iddah hingga melahirkan

 Untuk perempuan cerai mati atau suami meninggal dunia yaitu 4 bulan 10 hari

 Masa iddah untuk perempuan yang masih mengalami siklus haid yakni 3 kali siklus haidnya

 Masa iddah untuk perempuan menopause atau masih kecil yakni 3 bulan

 Untuk perempuan yang di talak 3 yakni sekali haid

 Untuk perempuan yang menggugat cerai suami yakni sekali haid

 Masa iddah untuk perempuan yang ditalak 1 oleh suaminya yakni 4 bulan 10 hari

 Perempuan yang belum pernah berhubungan badan dengan suaminya tidak memiliki masa
iddah

 Perempuan yang mengalami masa istihadhah yakni 3 kali siklus haid


Bolehkah Rujuk Setelah Masa Iddah?

Dalam penjelasan sebelumnya, telah disebutkan jika rujuk hanya bisa dilakukan saat
perceraian atau jatuhnya talak masih dalam masa tunggu atau masa iddah. Lantas, apakah rujuk
diperbolehkan saat masa iddah telah dilalui dalam jangka waktu yang cukup lama?

Lamanya masa iddah telah ditentukan dan di jelaskan dalam point sebelumnya. Jika terjadi hal
yang memungkinkan untuk rujuk setelah lewatnya masa iddah hal ini tetap dimungkinkan. Namun rujuk
kali ini harus melalui pernikahan ulang atau pernikahan kembali guna mensahkan hubungan suami dan
istri yang telah lama berpisah tersebut.

Contoh Surat Pernyataan Rujuk

Anda mungkin juga menyukai