Anda di halaman 1dari 12

ii

PENDAHULUAN

Adakalanya tingkah  laku  binatang  menjadi inspirasi bagi  manusia.

Bahkan, binatang  yang  kecil  sekalipun, seperti  semut. Suatu waktu kamu pasti

pernah melihat sekelompok semut  mampu mengangkut benda yang besar. Jika 

hanya  seekor  semut  yang  mengangkut  benda  itu, pasti tidak  kuat. Kejadian 

itu  menjadi  contoh  bagi  orang, masyarakat, bahkan negara. Inti  kejadian 

tersebut adalah kegotongroyongan, kebersamaan, atau menjalin kerja  sama.

Sebuah negara kecil  dapat menjadi kuat bila saling bekerja sama  dengan  negara-

negara  kecil  lainnya. Contoh yang lebih nyata adalah negara-negara  Asia 

Tenggara.

Karena  adanya  masalah  yang  terjadi  di  Asia  Tenggara, sehingga

negara-negara yang merupakan anggota  Asia  Tenggara bersatu  dan membentuk

organisasi yang  dinamakan ASEAN (Association of South East Asian Nation).

ASEAN merupakan  perhimpunan  bangsa-bangsa  di Asia Tenggara yang 

didirikan  pada  tanggal  8  Agustus  1967  di  Bangkok, Thailand, melalui 

penandatanganan  Deklarasi  Bangkok  oleh  Menteri  Luar  Negeri  Filipina,

Indonesia, Thailand, Malaysia, dan  Singapura.

1
2

1.1 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam pembuatan makalah ini adalah

sebagai berikut.

1. Bagaimanakah latar belakang berdirinya ASEAN?

2. Bagaimanakah tujuan berdirinya ASEAN?

3. Siapa saja tokoh-tokoh pendiri ASEAN?

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk

memperluas wawasan kita tentang  hal-hal  yang  dikaji  dalam  makalah 

ini. Di mana dalam makalah ini telah dikaji tentang salah satu organisasi

yang  beperan dalam meningkatkan hubungan  internasional, yaitu

ASEAN (Association Of South East Asian Nation).


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Berdirinya Asean

ASEAN adalah kepanjangan dari Association of South East Asia Nations.

ASEAN disebut juga sebagai Perbara yang merupakan singkatan dari

Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara. Gedung sekretarian ASEAN berada

di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia. ASEAN didirikan tanggal 8

Agustus 1967 di Bangkok. ASEAN diprakarsai oleh 5 menteri luar negeri dari

wilayah Asia Tenggara, yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina dan

Singapura 

1. Perwakilan Indonesia : Adam Malik

2. Perwakilan Malaysia : Tun Abdul Razak

3. Perwakilan Thailand : Thanat Koman

4. Perwakilan Filipina : Narcisco Ramos

5. Perwakilan Singapura : S. Rajaratnam

Prinsip-prinsip utama ASEAN digariskan seperti berikut.

1. Menghormati kemerdekaan, kesamaan, integritas dan identitas nasional

semua negara.

2. Setiap negara memiliki hak untuk menyelesaikan permasalahan nasionalnya

tanpa ada campur tangan dari luar.

3. Penyelesaian perbedaan atau perdebatan antar negara dengan aman.

3
4

4. Menolak penggunaan kekuatan dan kekerasan.

5. Meningkatkan kerjasama yang efektif antara anggota

ASEAN dikukuhkan oleh lima negara pengasas; Indonesia,

Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand di Bangkok Proses

pembentukan ASEAN dibuat dalam sebuah penandatanganan perjanjian

yang dikenal dengan nama “Deklarasi Bangkok”. Adapun yang bertanda

tangan pada Deklarasi Bangkok tersebut adalah para menteri luar negeri

saat itu, yaitu Bapak Adam Malik (Indonesia), Narciso R. Ramos

(Filipina), Tun Abdul Razak (Malaysia), S. Rajaratnam (Singapura), dan

Thanat Khoman (Thailand). Pada tanggal 8 Januari 1984, seminggu

setelah mencapai kemerdekaannya, negara Brunei masuk menjadi anggota

ASEAN. 11 tahun kemudian, tepatnya tanggal 28 Juli 1995. Laos dan

Myanmar menjadi anggota dua tahun kemudianya, yaitu pada tanggal 23

Juli 1997. Walaupun Kamboja sudah menjadi anggota ASEAN bersama

sama Myanmar dan Laos, Kamboja terpaksa menarik diri disebabkan

masalah politik dalam negara tersebut. Namun, dua tahun kemudian

Kamboja kembali masuk menjadi anggota ASEAN pada 30 April 1999. 

2.2 Tujuan Dibentuknya Asean

Tujuan terbentuknya ASEAN tercantum dalam naskah Deklarasi

Bangkok, antara lain sebagai berikut.

1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, serta pengembangan

kebudayaan di kawasan ASEAN melalui usaha bersama dalam semangat dan


5

persahabatan untuk memperkukuh landasan sebuah masyarakat bangsa-

bangsa Asia Tenggara yang sejahtera dan damai.

2. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan menghormati

keadilan dan ketertiban hukum di dalam negara-negara di kawasan ASEAN.

Selain itu, juga mematuhi prinsip-prinsip Piagam PBB.

3. Meningkatkan kerja sama yang aktif serta saling membantu satu dengan yang

lain di dalam menangani masalah kepentingan bersama yang menyangkut

berbagai bidang. Misalnya, di bidang ekonomi, sosial, kebudayaan, teknik,

ilmu pengetahuan, dan administrasi.

4. Saling memberikan bantuan dalam bentuk sarana pelatihan dan penelitian

dalam bidang pendidikan, profesional, teknik, dan administrasi.

5. Meningkatkan kerja sama yang lebih efektif dalam meningkatkan

penggunaan pertanian serta industri, perluasan perdagangan komoditas

internasional, perbaikan sarana pengangkutan dan komunikasi, serta

peningkatan taraf hidup mereka.

6. Memelihara kerja sama yang lebih erat dan bergabung dengan organisasi

internasional dan regional lainnya untuk menjajaki segala kemungkinan

saling bekerja sama secara lebih erat di antara mereka sendiri.


6

2.3 Profil 5 Tokoh Pendiri ASEAN

1. Adam Malik

Adam Malik merupakan salah satu tokoh pendiri

ASEAN yang saat itu menjabat sebagai menteri luar

negeri Republik Indonesia. Negarawan kelahiran

Pematang Siantar (Sumatera Utara), 22 Juli 1917

pernah menjabat sebagai wakil presiden Republik

Indonesia pada masa orde baru yang saat itu presidennya adalah Soeharto.

Beliau dikenal sebagai orang yang cerdas dan memiliki hobi baca buku.

2. Tun Abdul Razak

Tun Abdul Razak merupakan menteri luar negeri

Malaysia (saat itu) yang menjadi salah satu tokoh

pendiri organisasi internasional ASEAN. Negarawan

Malaysia yang lahir pada 11 Maret 1922 ini dikenal

cerdas, sejarah mencatat bahwa beliau pernah

mengenyam pendidikan diluar Malaysia yaitu di Inggris. Karena jasanya

kepada negara Malaysia, beliau diberi gelar Bapak Pembangunan Malaysia.

3. Thanat Khoman

Tokon pendiri ASEAN yang tidak kalah peranannya

adalah Thanat Khoman yang saat itu merupakan

menteri luar negeri negara Thailand. Negarawan yang

dikenal cerdas ini merupakan sedikit dari orang

Thailand yang bergelar doktor dari universitas ternama di Prancis. Nama


7

beliau sangat harus dimata masyarakat Thailand, dan puncak karir politiknya

adalah Wakil Perdana Menteri Thailand.

4. Narciso Ramos

Narciso Ramos merupakan salah satu pendiri

ASEAN yang saat itu merupakan menteri luar negeri

negara Filipina. Masyarakat Filipina mengenalnya

sebagai tokoh yang karismatik, beliau pernah

menjabat sebagai diplomat, politikus, pengacara dan

juga wartawan. Perlu kalian ketahui semuanya bahwa Narciso Ramos

merupakan orang pertama yang memberikan sambutan dalam deklarasi

tersebut.

5. S. Rajaratnam

Tokoh pendiri ASEAN lainnya yang

peranannya begitu besar adalah S.

Rajaratnam yang merupakan perwakilan

Singapura yang saat itu adalah menteri luar

negeri negara Singapura. Negarawan

Singapura kelahiran Sri Lanka ini dikenal sebagai politikus hebat Singapura

dimana puncak karir politiknya adalah wakil Perdana Menteri Singapura yang

pernah dijabatnya selama lima tahun (1980 - 1985).

.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

ASEAN merupakan wujud nyata kerjasama regional negara-negara di

AsiaTenggara. ASEAN telah mengalami perkembangan pesat dan tengah berubah

dari sebuahperhimpunan negara-negara di kawasan Asia Tenggara yang longgar

menjadi suatuorganisasi yang lebih terstruktur, terintegrasi menuju perwujudan

komunitas tunggal.Perkembangan ini telah menandai makin solidnya jalinan

kerjasama antar anggota untuk menciptakan cara pandang dan visi yang

sama.Pada Visi ASEAN 2020, yang disepakati di Kuala Lumpur tahun

1997,disebutkan mengenai cita-cita ASEAN untuk menjadi suatu komunitas

negara-negaraAsia Tenggara yang terbuka, damai, stabil dan sejahtera, saling

peduli, diikat bersamadalam kemitraan yang dinamis di tahun 2020. Visi ini lebih

ditegaskan melalui Bali Concord II yang dihasilkan pada KTT ke-9 ASEAN di

Bali tahun 2003 yangmenyepakati pembentukan Komunitas ASEAN (ASEAN

Community). Pembentukan Komunitas ASEAN merupakan upaya ASEAN untuk

lebihmempererat integrasinya dalam menghadapi perkembangan konstelasi politik

internasional. Selain itu, juga merupakan upaya ASEAN untuk menyesuaikan

carapandang agar dapat lebih terbuka dalam membahas permasalahan domestik

yangberdampak kepada kawasan.Pencapaian Komunitas ASEAN semakin kuat

dengan ditandatanganinya Cebu Declaration on the Acceleration of the

Establishment of an ASEAN Community by2015´ oleh para Pemimpin ASEAN

8
9

pada KTT ke-12 ASEAN di Cebu, Filipina, 13Januari 2007. Dengan

ditandatanganinya Deklarasi ini, para Pemimpin ASEAN menyepakati percepatan

pembentukan Komunitas ASEAN dari tahun 2020 menjadi tahun 2015. Melalui

tiga pilar kerjasama Komunitas ASEAN, ASEAN bertekad untuk

lebihmenyeimbangkan pemajuan kerjasama ASEAN di bidang politik-keamanan,

ekonomidan sosial budaya. Integrasi yang lebih erat di bidang politik,

ekonomidan sosial-budaya diharapkan akan membentuk suatu Komunitas

ASEAN yang memberikan manfaat pada meningkatnya kepercayaan dan

kenyamanan diantara negara-negara anggota dalam mewujudkan kesejahteraan

bagi masyarakat ASEAN dan daya saing kawasan.

3.2 Saran

Untuk menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi oleh ASEAN

Community dimasa kini dan mendatang, baik besar maupun kecil, jawabannya

ialah merujuk pada komitmen tiap negara anggota dalam mengoptimalkan

peranan dan eksistensi mereka didalam keluarga besar ASEAN. Implementasi dari

Piagam ASEAN ialah penting bagi eksistensi organisasi regional ini.

Transformasi ASEAN yang usianya mencapai 42 tahun kiranya dapat diwujudkan

dengan adanya Piagam ASEAN ini. Untuk itu, diperlukan sinergisitas antar

negara-negara anggota untuk menghilangkan hambatan-hambatan kerjasama

darieksternal maupun internal. Untuk mempercepat berlakunya Piagam ASEAN

ini, negara-negara anggota ASEAN diharapkan dapat segera melakukan ratifikasi.

Piagam ini akan dilengkapi dengan Protokol, Terms of Reference, Rules of


10

Procedure, dan berbagai perjanjian pelengkapnya. Piagam ASEAN perlu

dijabarkan ke dalam peraturan-peraturan domestik dan perlu mendapatkan

dukungan dari para stake holders nasional. Perlu dilakukan sosialisasi kepada para

stake holders agar dapat memahami dan dapat mempersiapkan diri menghadapi

pemberlakuan Piagam ASEAN dan pembentukan Komunitas ASEAN. Selain itu,

ASEAN dalam mewujudkan Komunitasnya, diperlukan optimalisasi hubungan

eksternal dengan Negara non anggota guna memperkokoh ketahanan regional

ASEAN, menjalin kemitraan global untuk pertumbuhan ASEAN


11

Anda mungkin juga menyukai