Anda di halaman 1dari 20

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya sehingga saya dapat meyelesaikan makalah ini sesuai waktu
yang telah ditentukan.
Saya berusaha menyusun makalah ini sedemikian rupa dengan harapan
dapat membantu pembaca dalam memahami pelajaran PKn khusunya mengenai
ASEAN (Association of South East Asian Nation).
Disamping itu,kami berharap bahwa Makalah PKn ini dapat dijadikan bekal
pengetahuan untuk melangkah ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi.
Kami menyadari bahwa didalam pembuatan Makalah PKn ini masih ada
kekurangan sehingga kami berharap saran dan kritik dari pembaca sekalian
khususnya dari guru mata pelajaran PKn agar dapat meningkatkan mutu
dalam penyajian berikutnya.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih.

Cikaum, Maret 2015


Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Adakalanya tingkah laku binatang menjadi inspirasi bagi
manusia. Bahkan, binatang yang kecil sekalipun, seperti semut. Suatu
waktu kamu pasti pernah melihat sekelompok semut mampu
mengangkut benda yang besar.
Jika hanya seekor semut yang mengangkut benda itu, pasti tidak
kuat. Kejadian itu menjadi contoh bagi orang, masyarakat, bahkan
negara. Inti kejadian tersebut adalah kegotongroyongan, kebersamaan,
atau menjalin kerja sama.
Sebuah negara kecil dapat menjadi kuat bila saling bekerja sama
dengan negara-negara kecil lainnya.
Contoh yang lebih nyata adalah negara-negara
Asia Tenggara.Karena adanya masalah yang terjadi di Asia Tenggara,
sehingga negara negara yang merupakan anggota Asia Tenggara
bersatu dan membentuk organisasi yang dinamakan
ASEAN (Association of South East Asian Nation).
ASEAN merupakan perhimpunan bangsa bangsa di Asia Tenggara
yang didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand,
melalui penandatanganan Deklarasi Bangkok oleh Menteri Luar Negeri
Filipina, Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Singapura.
1. 2. Tujuan
2. a. Menjelaskan Latar belakang terbentuknya ASEAN?
3. b. Menyebutkan tujuan berdirinya ASEAN?
4. c. Menjelaskan tokoh-tokoh pendiri ASEAN?
5. d. Menyebutkan Konferensi deklarasi berdirinya ASEAN?
6. e. Menyebutkan stuktur organisasi ASEAN?
7. f. Menjelaskan peran Indonesia di ASEAN?
1. 3 Masalah
Adapun masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu :
1. Bagaimana latar belakang terbentuknya ASEAN ?
2. Negara-negara manakah yang merupakan anggota ASEAN ?
3. Jelaskan tentang Lambang ASEAN !
4. Jelaskan tujuan dibentuknya ASEAN !
5. Sebutkan struktur organisasi ASEAN !
6. Bagaimana kerja sama ASEAN ?
7. Apa keuntungan Indonesia dengan bergabung dalam ASEAN ?
BAB II
PEMBAHASAN

1. Latar Belakang Terbentuknya ASEAN


Negara-negara yang termasuk dalam wilayah Asia Tenggara adalah
Indonesia, Malaysia, Filiphina, Myanmar, Singapura, Brunei Darussalam,
Thailand, Vietnam, Kampuchea, dan Laos.
Letak Asia Tenggara sangat strategis. Kekayaan alamnya sangat
melimpah. Ini membuat bangsa lain menjadi iri dan ingin menguasainya.
Buktinya, sejak abad ke-15 bangsa Eropa sudah mengacak-acak Asia
Tenggara. Spanyol, Portugis, Inggris, Prancis, Amerika Serikat, dan Belanda ke
Asia Tenggara tidak hanya ingin berdagang. Penjajahan bangsa Inggris atas
Malaysia, Singapura, Myanmar, dan Indonesia; Penjajahan bangsa Spanyol
dan Amerika Serikat atas Filipina; penjajahan bangsa Belanda atas indonesia;
penjajahan bangsa Prancis atas laos, Kampuchea, dan Vietnam; serta
penjajahan bangsa Portugis atau Timor-Timur adalah contoh nyata betapa
besar keinginan bangsa Eropa dan Amerika menguasai Asia Tenggara.
Negara-negara yang dijajah tersebut akhirnya dapat melepaskan diri dari
penjajahan. Mereka merasa senasib dan memiliki banyak persamaan.
Persamaan-persamaan tersebut menimbulkan perasaan setia kawan. Akhirnya,
ada lima negara di wilayah Asia Tenggara sepakat untuk membentuk
sebuah organisasi. Kelima negara tersebut adalah Indonesia, malaysia,
Thailand, Singapura, dan Filipina.
Pada tanggal 5-8 Agustus 1967 kelima negara tersebut mengadakan
pertemuan di tepi Pantai Bangsaem, bangkok, Thailand. Pertemuan tersebut
dihadiri oleh lima orang yang merupakan wakil dari lima negara. Kelima
orang tersebut sebagai berikut.
1. Adam Malik; Menteri Presidium Urusan Politik/Menteri Luar Negeri
indonesia.
2. Tun Abdul Razak; Wakil Perdana Menteri Pembangunan Malaysia.
3. Thanat khoman; Menteri Luar Negeri Thailand.
4. S. Rajaratnam; Menteri Luar Negeri Singapura.
5. Narciso Ramos, Menteri Luar Negeri Filipina.
Pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand dan melalui
penandatanganan Deklarasi Bangkok oleh Menteri Luar Negeri Filiphina,
Indonesia,Thailand, Malaysia, dan Singapura, maka dibentuklah sebuah
organisasi, yaitu ASEAN (Association of South East Asian Nation).
TOKOH-TOKOH PENDIRI ASEAN
1. Adam Malik; Menteri Presidium Urusan Politik/Menteri Luar
Negeri indonesia.
Adam Malik Batubara (lahir di Pematangsiantar, Sumatera Utara, 22
Juli 1917 – meninggal di Bandung, Jawa Barat, 5 September 1984 pada
umur 67 tahun) adalah mantan Menteri Indonesia pada beberapa
Departemen, antara lain ia pernah menjabat menjadi Menteri Luar Negeri.
Ia juga pernah menjadi Wakil Presiden Indonesia yang ketiga. Adam Malik
ditetapkan sebagai salah seorang Pahlawan Nasional Indonesia pada
tanggal 6 November 1998 berdasarkan Keppres Nomor 107/TK/1998
2. Tun Abdul Razak; Wakil Perdana Menteri Malaysia.

Tun Haji Abdul RazakbinDatukHaji Hussein Al-Haj (lahir di Pulau


Keladi, Pekan, Pahang, Malaysia, 11 Maret 1922 – meninggal di London,
Inggris, 14 Januari 1976 pada umur 53 tahun) adalahPerdanaMenteri
Malaysia ke-2, mulaitahun 1970 hingga 1976, menggantikanTunku Abdul
Rahman.
Selaindikenalsebagaisalahseorangtokohpendiri Malaysia, ia juga
penggagasDasarEkonomiBaru, suatuprogram controversial dan juga
pendiriBarisanNasional pada tahun 1973. Ia memiliki darah bangsawan
Bugis yang datang ke Malaya pada abad ke-19. Salah seorang putranya,
Najib Tun Razak, adalah Perdana Menteri Malaysia sejak 3 April 2009.
Tun Abdul Razak wafat saat masih menjabat sebagai Perdana Menteri
pada tanggal 14 Januari 1976 karena menderita leukemia.
3. Thanat Khoman; Menteri Luar Negeri Thailand.

Thanat Khoman lahir di Bangkok pada 9 Februari 1914. Thanat Khoman


adalah mantan Menter Luar Negeri Thailand. Ia salah satu menteri luar
negeri (MenLu) yang ikut dalam pembentukan ASEAN dalam Deklarasi
Bangkok di Thailand. Thanat Khoman sangat berperan dalam pendirian
ASEAN seperti halnya pendiri ASEAN yang lain, ia telah menandatangani
perjanjian antar negara untuk membentuk ASEAN.
4. S. Rajaratnam; Menteri Luar Negeri Singapura.
SinnathambyRajaratnam (lahir di Jaffna, Sri Lanka, 25 Februari 1915
– meninggal di Singapura, 22 Februari 2006 pada umur 90 tahun),
lebihdikenalsebagai S Rajaratnam, adalahmantanpolitikusSingapura.
Ia bekerja sebagai jurnalis The Straits Times pada era 1950-an. Ia
menikah dengan Piroska Feher, guru asal Hongaria, yang dijumpainya di
London.
Pada 1959, Rajaratnam beralih karier menjadi seorang politikus dan
bergabung dengan Partai Aksi Rakyat. Posisi-posisi yang dijabatnya ialah
Menteri Kebudayaan (1959–1965), Menteri Luar Negeri (1965–1980),
Menteri Perindustrian (1968–1971), Wakil Perdana Menteri (1980–1985),
dan Menteri Senior hingga masa pensiunnya pada 1988. Ia lalu bekerja di
Institut Studi Asia Tenggara hingga 1996. Saat bertugas sebagai menteri
luar negeri, ia merupakan salah satu dari lima "bapak pendiri" ASEAN
pada 8 Agustus 1967.
Pada 1966, setahun setelah kemerdekaan Singapura, Rajaratnam
menulis Ikrar Kebangsaan (National Pledge).
5. Narciso Ramos, Menteri Luar Negeri Filipina.
Narciso Rueca Ramos (11 November 1900 - 3 Februari 1986)
adalahseorangdiplomat, mantanpolitisi Filipina
(pernahmenjadianggotalegislatifselama 5 periode), mantanpengacara dan
wartawan. Dari 1965 ke 1968, Narciso Ramos
menjadimenteriluarnegeridalampemerintahan Ferdinand Marcos.
Dalamkapasitassebagaimenteriluarnegeri, beliau pada 8 Agustus 1967
menghadiripertemuan di Bangkok. Pada hariitupulalah Narciso Ramos
dan keempatmenlulainnyamenandatanganideklarasipembentukan
ASEAN. Narciso Ramos menjadiorangpertama yang memberikan
sambutan dalam acara deklarasitersebut. Iamengatakanbahwanegosiasi
yang telahdilakukanbenar-benarmenuntutniatbaik, imajinasi, kesabaran
dan salingmemahamidiantarakelimamenteriluarnegeri yang hadir.

2.5. KONFERENSI YANG MENGHASILKAN DEKLARASI


BERDIRINYA ASEAN
KonferensiTingkatTinggi (KTT) ASEAN adalahpertemuanpuncak
antara pemimpin-pemimpin negara anggota ASEAN yang
diselenggarakansetiaptahunnyasejak KTT ke-7 tahun 2001.
Sejakdibentuknya ASEAN telahberlangsung 14 kali KTT resmi, 4 KTT
tidakresmi, dan 1 KTT LuarBiasa.KonferensiTingkatTinggi ASEAN

Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN


Tanggal Negara Tuan rumah
1 23-24 Februari 1976 Indonesia Bali
2 4-5 Agustus 1977 Malaysia Kuala Lumpur
3 14-15 Desember 1987 Filipina Manila
4 27-29 Januari 1992 Singapura Singapura
5 14-15 Desember 1995 Thailand Bangkok
6 15-16 Desember 1998 Vietnam Hanoi
7 5-6 November 2001 Brunei Bandar Seri Begawan
8 4-5 November 2002 Kamboja Phnom Penh
9 7-8 Oktober 2003 Indonesia Bali
10 29-30 November 2004 Laos Vientiane
11 12-14 Desember 2005 Malaysia Kuala Lumpur
12 11-14 Januari 20071,2 Filipina Cebu
13 18-22 November 2007 Singapura Singapura
14 27 Februari-1 Maret 2009[1]3 Thailand Cha Am, Hua Hin
15 23 Oktober 2009 Thailand Cha Am, Hua Hin
16 8-9 April 2010 Vietnam Hanoi
17 28-30 Oktober 2010 Vietnam Hanoi
18 2011 Indonesia Manado
1
Ditunda dari tanggal sebelumnya 10-14 Desember 2006 akibat Badai Seniang
2
Menjadi tuan rumah setelah Myanmar mundur karena ditekan AS dan UE
3
Ditunda dari tanggal sebelumnya 12-17 Desember 2008 akibat krisis politik Thailand
2008. Pertemuan pada Maret kemudian dibatalkan akibat aksi unjuk rasa di lokasi
pertemuan.
HasilDari KTT Resmi ASEAN
KTT ke-1
 Deklarasi Kerukunan ASEAN; Perjanjian Persahabatan dan Kerja Sama di
Asia Tenggara (TAC); serta Persetujuan Pembentukan Sekretariat ASEAN.
KTT ke-2
 Pencetusan Bali Concord 1.
KTT ke-3
 Mengesahkan kembali prinsip-prinsip dasar ASEAN.
 Solidaritas kerjasama ASEAN dalam segala bidang.
 Melibatkan masyarakat di negara-negara anggota ASEAN dengan
memperbesar peranan swasta dalam kerjasama ASEAN.
 Usaha bersama dalam menjaga keamanan stabilitas dan pertumbuhan
kawasan ASEAN.
KTT ke-4
 ASEAN dibentuk Dewan ASEAN Free Trade Area (AFTA) untuk
mengawasi, melaksanakan koordinasi.
 Memberikan penilaian terhadap pelaksanaan Skema Tarif Preferensi
Efektif Bersama (Common Effective Preferential Tariff/CEPT) menuju
Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN.
KTT ke-5
 Membicarakan upaya memasukan Kamboja, Laos, Vietnam menjadi
anggota serta memperkuat identitas ASEAN.
KTT ke-6
 Pemimpin ASEAN menetapkan Statement of Bold Measures yang juga
berisikan komitmen mereka terhadap AFTA dan kesepakatan untuk
mempercepat pemberlakuan AFTA dari tahun 2003 menjadi tahun 2002
bagi enam negara penandatangan skema CEPT, yaitu Brunei Darussalam,
Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand.
KTT ke-7
 Mengeluarkan deklarasi HIV/AIDS.
 Mengeluarkan deklarasi Terorisme, karena menyangkut serangan
terorisme pada gedung WTC di Amerika.

KTT ke-8
 PengeluarandeklarasiTerorisme, bagaimana cara-cara pencegahan.
 Pengesahan ASEAN Tourism Agreement.
KTT ke-9
 Pencetusan Bali Concord II yang akan dideklarasikan itu berisi tiga
konsep komunitas ASEAN yang terdiri dari tiga pilar, yaitu Komunitas
Keamanan ASEAN (ASC), Komunitas Ekonomi ASEAN (AEC) dan
Komunitas Sosial Budaya ASEAN (ASSC).
KTT ke-10
 Program Aksi Vientiane (Vientiane Action Program) yang diluluskan
dalam konferensi tersebut menekankan perlunya mempersempit
kesenjangan perkembangan antara 10 negara anggota ASEAN,
memperluas hubungan kerja sama dengan para mitra untuk membangun
sebuah masyarakat ASEAN yang terbuka terhadap dunia luar dan penuh
vitalitas pada tahun 2020.
KTT ke-11
 Perjanjian perdagangan jasa demi kerja sama ekonomi yang komprehensif
dengan Korea Selatan, memorandum of understanding (MoU) pendirian
ASEAN-Korea Center, dan dokumen hasil KTT Asia Timur yang diberi
label Deklarasi Singapura atas Perubahan Iklim, Energi, dan Lingkungan
Hidup.
KTT ke-12
 Membahas masalah-masalah mengenai keamanan kawasan, perundingan
Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), keamanan energi Asia Tenggara,
pencegahan dan pengendalian penyakit AIDS serta masalah nuklir
Semenanjung Korea.
KTT ke-13
 Penandatanganan beberapa kesepakatan, antara lain seperti perjanjian
perdagangan dalam kerangka kerjasama ekonomi dan penandatangan
kerjasama ASEAN dengan Korea Center, menyepakati ASEAN Center.
KTT ke-14
 Penandatanganan persetujuan pembentukan Kawasan Perdagangan
Bebas ASEAN-Australia-Selandia Baru

Hasil Dari KTT Tidak Resmi ASEAN


KTT Tidak Resmi ke-1
 Kesepakatan untuk menerima Kamboja, Laos, dan Myanmar sebagai
anggota penuh ASEAN secara bersamaan.
KTT Tidak Resmi ke-2
 Sepakat untuk mencanangkan Visi ASEAN 2020 yang mencakup seluruh
aspek yang ingin dicapai bangsa-bangsa Asia Tengara dalam memasuki
abad 21, baik di bidang politik, ekonomi maupun sosial budaya.
KTT Tidak Resmi ke-3
 Kesepakatan untuk mengembangkan kerja sama di bidang pembangunan
ekonomi, sosial, politik dan keamanan serta melanjutkan reformasi
struktural guna meningkatkan kerja sama untuk pertumbuhan ekonomi di
kawasan.
KTT Tidak Resmi ke-4
 Sepakat untuk pembangunan proyek jalur kereta api yang
menghubungkan Singapura hingga Cina bahkan Eropa guna
meningkatkan arus wisatawan.
KTT Luar Biasa (Jakarta 6 Januari 2005)
 Pembahasan bagaimana penanggulangan dan solusi menghadapi Gempa
atau Tsunami.

2.6. STRUKTUR ORGANISASI ASEAN


Untuk melaksanakan maksud dan tujuan ASEAN, maka dibentuklah
struktur organisasi ASEAN. Struktur organisasi ini antara sebelum dan
sesudah KTT I di Bali 1976 ada perbedaan.
a. Sebelum KTT I di Bali 1976 Struktur Organisasinya Sebagai
Berikut.
(1) Sidang Tahunan Para Menteri Luar Negeri (ASEAN Ministerial Meeting).
Sidang Tahunan ini merupakan sidang tertinggi yang diadakan setiap
tahun secara bergilir di negara anggota.
(2) Standing committee, diketuai oleh Menteri Luar Negeri Tuan Rumah,
tugasnya melanjutkan pekerjaan ASEAN dalam jangka waktu di antara
sidang-sidang tahunan para Menteri Luar Negeri.
(3) Komisi-komisi Tetap (Permanent Committee), yang beranggotakan tenaga
ahli serta pejabat pemerintah negara-negara anggota. Tugas utama komisi
ini adalah memberikan rekomendasi terhadap rencana program ASEAN
dan melaksanakan program tersebut setelah mendapat persetujuan dari
Sidang Tahunan Para Menteri.
(4) Komisi-Komisi Khusus (Ad Hoc Committee), yakni Komisi khusus di
bentuk sesuai kebutuhan ASEAN.
(5) Sekretariat Nasional ASEAN (National Secretariats), yang bertugas untuk
mengkoordinasi pada tahap nasional dalam melaksanakan keputusan-
keputusan para menteri ASEAN dan mempersiapkan agenda pertemuan
Standing Comitte.
b. Sesudah KTT I di Bali 1976 Struktur Organisasinya Ada
Perubahan, Sebagai Berikut.
(1) Pertemuan Para Kepala Pemerintahan ( Summit Meeting ).
(2) Sidang Tahunan Para Menteri Luar Negeri ASEAN.
(3) Sidang Para Menteri-Menteri Ekonomi.
(4) Sidang para Menteri lainnya (Non- Ekonomi).
(5) Standing Committee.
(6) Komite-Komite.

2 Negara-Negara Anggota ASEAN


Mula-mula anggota ASEAN hanya lima negara, yaitu Indonesia,
Malaysia, Thailand, Singapura dan Filiphina. Pada tanggal 7 Januari 1984,
negara Brunei Darussalam menjadi anggota keenam ASEAN. Selanjutnya,
pada tanggal 28 Juli 1995, negara Vietnam menjadi anggota ketujuh
ASEAN. Negara Laos dan Myanmar menjadi anggota kedelapan dan
kesembilan ASEAN pada tanggal 23 Juli 1997. Kampuchea tidak mau
ketinggalan. Negara ini bergabung menjadi anggota kesepuluh ASEAN pada
tanggal 16 Desember 1998. Pada saat ini, kesepuluh negara di Asia
Tenggara itulah yang menjadi anggota ASEAN
3. Lambang ASEAN
Seperti halnya orgaisasi lainnya, ASEAN juga mempunyai lambang.
Adapun lambang ASEAN yang dilukiskan atau digambarkan sebagai berikut.
Penjelasan mengenai simbol tersebut, adalah :
1. Lingkaran, mengandung arti kesatuan ASEAN. Dalam logo ASEAN
terdapat dua buah lingaran, yaitu lingkaran luar dan lingkaran dalam.
Lingkaran luar berwarna biru melambangkan perdamaian dan
stabilitas. Lingkaran dalam berwarna putih melambangkan kesucian
dan ketulusan.
2. Batang padi berjumlah sepuluh, melambangkan jumlah anggota
ASEAN. Warna kuning padi tersebut melambangkan kemakmuran.
3. Tulisan ASEAN dan lingkaran lambang berwarna biru,
melambangkan persahabatan.
4. Warna dasar merah, melambangkan keteguhan dan kedinamisan.
Secara keseluruhan lambang ASEAN menggambarkan hal-hal berikut.
1. Solidaritas dan kesepakatan ASEAN
2. Keterikatan dalam kerja sama demi kemakmuran rakyat negara-
negara ASEAN.
3. Setia pada perdamaian dan stabilitas kawasan ASEAN dan dunia
umumnya.
4. tujuan Dibentuknya ASEAN
Tujuan pembentukan ASEAN tertuang dalam Piagam ASEAN yang
memuat hal-hal sebagai berikut.
1) Memelihara dan meningkatkan perdamaian, keamanan, dan stabilitas
serta lebih memperkuat nilai-nilai yang berorientasi pada perdamaian di
kawasan;
2) Meningkatkan ketahanan kawasan dengan memajukan kerja sama
politik, keamanan, ekonomi, dan sosial budaya yang lebih luas;
3) Mempertahankan Asia Tenggara sebagai Kawasan Bebas Senjata
Nuklir dan bebas dari semua jenis senjata pemusnah massal lainnya;
4) Menjamin bahwa rakyat dan Negara-Negara Anggota ASEAN hidup
damai dengan dunia secara keseluruhan di lingkungan yang adil, demokratis,
dan harmonis;
5) Menciptakan pasar tunggal dan basis produksi yang stabil, makmur,
sangat kompetitif, dan terintegrasi secara ekonomis melalui fasilitasi yang
efektif untuk perdagangan dan investasi, yang di dalamnya terdapat arus
lalu lintas barang, jasa-jasa dan investasi yang bebas; terfasilitasinya
pergerakan pelaku usaha, pekerja profesional, pekerja berbakat dan buruh;
arus modal yang lebih bebas;
6) Mengurangi kemiskinan dan mempersempit kesenjangan pembangunan
di ASEAN melalui bantuan dan kerja sama timbal balik;
7) Memperkuat demokrasi, meningkatkan tata kepemerintahan yang baik
dan aturan hukum, dan memajukan serta melindungi hak asasi manusia dan
kebebasan-kebebasan fundamental, dengan memperhatikan hak-hak dan
kewajiban-kewajiban dari Negara-Negara Anggota ASEAN;
8) Menanggapi secara efektif, sesuai dengan prinsip keamanan
menyeluruh, segala bentuk ancaman, kejahatan lintas-negara dan tantangan
lintas batas;
9) Memajukan pembangunan berkelanjutan untuk menjamin perlindungan
lingkungan hidup di kawasan, sumber daya alam yang berkelanjutan,
pelestarian warisan budaya, dan kehidupan rakyat yang berkualitas tinggi;
10) Mengembangkan sumber daya manusia melalui kerja sama yang
lebih erat di bidang pendidikan dan pembelajaran dan sepanjang hayat, serta
di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, untuk pemberdayaan rakyat
ASEAN dan penguatan Komunitas ASEAN;
11) Meningkatkan kesejahteraan dan penghidupan yang layak bagi rakyat
ASEAN melalui penyediaan akses yang setara terhadap peluang
pembangunan sumber daya manusia, kesejahteraan sosial, dan keadilan;
12) Memperkuat erja sama dalam membangun lingkungan yang aman dan
terjamin bebas dari narkotika dan obat-obat terlarang bagi rakyat ASEAN;
13) Memajukan ASEAN yang berorientasi kepada rakyat yang di
dalamnya seluruh lapisan masyarakat didorong untuk berpartisipasi dalam,
dan memperoleh manfaat dari, proses integrasi dan pembangunan komunitas
ASEAN;
14) Memajukan identitas ASEAN dengan meningkatkan kesadaran yang
lebih tinggi akan keanekaragaman budaya dan warisan kawasan; dan
15) Mempertahankan sentralitas dan peran proaktif ASEAN sebagai
kekuatan penggerak utama dalam hubungan dan kerja samanya dengan para
mitra eksternal dalam arsitektur kawasan yang terbuka, transparan, dan
inklusif.
Tujuan ASEAN tercantum dalam Deklarasi bangkok, yaitu :
1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan
perkembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara;
2. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional;
3. Meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi, sosial, teknik, ilmu
pengetahuan, dan administrasi;
4. Meningkatkan kerja sama di bidang pertanian, industri, perluasan
perdagangan, perbaikan sarana pengangkutan dan komunikasi, serta
peningkatan taraf hidup rakyat;
5. Memelihara kerja sama dengan organisasi-organisasi internasional dan
regional agar semakin mempererat anggota ASEAN;
Secara singkat dapat disebutkan bahwa maksud dan tujuan
didirikannya ASEAN adalah untuk meningkatkan kerja sama di bidang
ekonomi, sosial, budaya, dan politik, serta mewujudkan ketertiban dan
perdamaian di kawasan Asia Tenggara.
5. Struktur Organsisasi ASEAN
Struktur lembaga dan mekanisme di ASEAN, antara lain sebagai
berikut.
1) Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN sebagai pengambil
keputusan utama yang akan memberikan arah kebijakan. KTT
diselenggarakan minimal 2 kali setahun. KTT merupakan pertemuan
tertinggi dalam ASEAN yang dihadiri oleh kepala negara ASEAN;
2) Dewan Koordinasi ASEAN (ASEAN Coordinating Council) yang
terdiri dari para Menteri Luar Negeri ASEAN dengan tugas mengkoordinasi
Dewan Komunitas ASEAN (ASEAN Community Councils);
3) Dewan Komunitas ASEAN (ASEAN Communiti Councils) dengan
ketiga pilar komunitas ASEAN yakni Dewan Komunitas Politik-Keamanan
ASEAN (ASEAN Political-Security Community Council/APSCC), Dewan
Komunitas Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community Council/AECC),
dan Dewan Komunitas Sosial-Budaya (ASEAN Socio-Cultural Community
Council/ASCC);
4) Badan-badan Sektoral Tingkat Menteri (ASEAN Sectoral Ministerial
Bodies).
5) Komite Wakil Tetap (Committee of Permanent Representatives) yang
terdiri dari wakil tetap negara ASEAN, pada tingkat duta besar dan
berkedudukan di Jakarta.
6) Sekretaris Jenderal ASEAN yang dibantu oleh 4(empat) orang wakil
sekretaris jenderal dan sekretariat ASEAN.
7) Sekretariat Nasional ASEAN yang dipimpin oleh pejabat senior
untuk melakukan koordinasi internal di masing-masing negara ASEAN.
8) ASEAN Human Rights Body, yang akan mendorong perlindungan
dan promosi HAM di ASEAN.
9) Yayasan ASEAN (ASEAN Foundation), yang akan membantu Sekjen
ASEAN dalam meningkatkan pemahaman mengenai ASEAN, termasuk
pembentukan identitas ASEAN.
10) Entities associated with ASEAN.
6. Kerja Sama ASEAN
Hubungan kerja sama ASEAN saat ini meliputi kerja sama di bidang
ekonomi, sosial budaya, dan politik pertahanan.
1) Kerja Sama Ekonomi
Kerja sama ekonomi ASEAN ditujukan untuk menghilangkan hambatan-
hambatan ekonomi dengan cara saling membuka perekonomian negara- negara
anggota dalam menciptakan kesatuan ekonomi kawasan. Kerja sama
ekonomi mencakup berbagai kerja sama di sektor perindustrian, perdagangan,
dan pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas di ASEAN (AFTA).
2) Kerja Sama di Bidang Sosial Budaya
Kerja sama fungsional dalam ASEAN meliputi bidang-bidang
kebudayaan, penerangan, pendidikan, lingkungan hidup, ilmu pengetahuan dan
teknologi, penanganan bencana alam, kesehatan, ketenagakerjaan, pembangunan
sosial, pengentasan kemiskinan, pemberdayaan perempuan, kepemudaan,
penanggulangan narkoba, serta peningkatan administrasi dan kepegawaian
publik.
3) Kerja Sama Politik dan Keamanan
Kerja sama ini ditujukan untuk menciptakan keamanan, stabilitas dan
perdamaian khususnya di kawasan ASEAN dan umumnya di dunia. Kerja
sama dalam bidang politik dan keamanan dilakukan menggunakan alat
politik, seperti berikut ini.
a) kawasan Damai, Bebas Dan Netral (Zone of Peace, Freedom And
Neutrality/ZOPFAN);
b) Traktat Persahabatan dan erja Sama (Treaty of Amity and
Cooperation/TAC in Southeast Asia);
c) Kawasan Bebas Senjata Nuklir di Asia Tenggara (Treaty on Southeast
Asia Nuclear Weapon-Free Zone/SEANWFZ).

Selain ketiga instrumen politik tersebut, terdapat pula forum kerja sama
dalam bidang politik dan keamanan yang disebut ASEAN Regional Forum
(ARF). Beberapa bentuk kerja sama politik dan keamanan di ASEAN,
antara lain sebagai berikut.
a) Traktat Bantuan Hukum Timbl Balik di Bidang Pidana (Treaty on
Mutual Legal Assistance in Criminal Matters/MLAT).
b) Konvensi ASEAN tentang Pemberantasan Terorisme (ASEAN
Convention on Counter Terrorism/ACCT).
c) Pertemuan para Menteri Pertahanan (Defence Ministers
Meeting/ADMM) yang bertujuan untuk mempromosikan perdamaian dan
stabilitas kawasan melalui dialog serta kerja sama di bidang pertahanan dan
keamanan.
d) Penyelesaian sengketa Laut Cina Selatan.
e) kerja sama pemberantasan kejahatan lintas negara yang mencakup
pemberantasan terorisme, perdagangan obat terlarang, pencucian uang,
penyelundupan dan perdagangan senjata ringan dan manusia, bajak laut,
kejahatan internet, dan kejahatan ekonomi internasional;
f) Kerja sama di bidang hukum; bidang imigrasi dan kekonsuleran; serta
kelembagaan antarparlemen.7. Keuntungan Indonesia dengan
Bergabung Dalam ASEAN
Sebagai sebuah organisasi regional di kawasan Asia tenggara yang
bersifat non militer dan non politik, ASEAN telah mampu menciptakan
stabilitas, perdamaian, dan keteraturan di kawasan sehingga membantu
Indonesia untuk melanjutkan program-program pembangunan di segala
bidang dan mendorong Indonesia untuk menjadi bangsa yang lebih maju.
Pada intinya hubungan Indonesia dengan ASEAN saling menguntungkan.
BAB III
PENUTUP

1 Kesimpulan
ASEAN (Association of South East Asian Nation) merupakan
organisasi regional di kawasan Asia Tenggara. ASEAN didirikan oleh
bangsa-bangsa Asia Tenggara atas dasar persamaan nasib dan kepentingan
bersama. Lima negara yang sepakat menjadi pelopor membentuk ASEAN
adalah Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura dan Filipina. Organisasi ini
didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand dan melalui
penandatanganan Deklarasi Bangkok oleh Menteri Luar Negeri Filiphina,
Indonesia,Thailand, Malaysia, dan Singapura.
Pada awalnya, negara-negara anggota ASEAN hanya berjumlah lima,
namun beberapa tahun setelah berdirinya ASEAN, lima negara lainnya
bergabung ke dalam Anggota ASEAN secara bertahap. Tujuan didirikannya
ASEAN adalah untuk meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi, sosial,
budaya, dan politik, serta mewujudkan ketertiban dan perdamaian di
kawasan Asia Tenggara.
2. Saran
Negara kita, Indonesia merupakan salah satu anggota ASEAN. Untuk
itu, kita harus membantu mewujudkan cita-cita atau tujuan dari ASEAN itu
sendiri. Karena bagaimanapun, tujuan tersebut merupakan keinginan dari
bangsa kita sendiri.
Selain itu, sebagai negara anggota ASEAN yang terbesar, kita harus
lebih menunjukan patisipatif kita dalam mewujudkan tujuan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Budiyono. 2005. Kewarganegaraan SMA. Jakarta: Erlangga
Tim Penyusun. 1999. Ilmu Pengetahuan Sosial 4. Klaten: Intan Pariwara
Kartodidjo, Sartono. 1988. Ringkasan Geografi. Yogyakarta: Mitra Gama
Widya

Anda mungkin juga menyukai