Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR 

          Puji  syukur  kami  panjatkan  kehadirat  Allah  SWT, karena  atas  limpahan 
rahmat  dan  karunia–Nya lah  sehingga  kami  dapat  menyelesaikan  Makalah 
IPS  ini  dengan tepat waktu.
          Kami  mencoba  berusaha  menyusun  makalah  ini  sedemikian  rupa  dengan 
harapan  dapat  membantu  pembaca  dalam  memahami  pelajaran  IPS  yang 
merupakan  judul  dari  Makalah  kami, yaitu  “ASEAN (Association  of  South  East 
Asian  Nation)”. Disamping  itu, kami  berharap  bahwa   Makalah  IPS  ini  dapat 
dijadikan  bekal  pengetahuan  untuk  melangkah  ke  jenjang  pendidikan  yang  lebih 
tinggi  lagi.
          Kami  menyadari  bahwa  didalam  pembuatan  Makalah  IPS   ini  masih  ada 
kekurangan  sehingga  kami  berharap  saran  dan  kritik  dari  pembaca  sekalian 
khususnya  dari  guru  mata  pelajaran  IPS  agar  dapat  meningkatkan  mutu  dalam 
penyajian  berikutnya.
          Akhir  kata  kami  ucapkan  terima  kasih. 

Sungai Kapas, Maret 2018

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.           Latar Belakang Masalah
Adakalanya  tingkah  laku  binatang  menjadi  inspirasi  bagi  manusia.
Bahkan, binatang  yang  kecil  sekalipun, seperti  semut. Suatu  waktu  kamu  pasti 
pernah  melihat  sekelompok  semut  mampu  mengangkut  benda  yang  besar. Jika 
hanya  seekor  semut  yang  mengangkut  benda  itu, pasti  tidak  kuat. Kejadian  itu 
menjadi  contoh  bagi  orang, masyarakat, bahkan  negara. Inti  kejadian  tersebut 
adalah  kegotongroyongan, kebersamaan, atau  menjalin  kerja  sama. Sebuah  negara 
kecil  dapat  menjadi  kuat  bila  saling  bekerja  sama  dengan  negara-negara  kecil 
lainnya. Contoh  yang  lebih  nyata  adalah  negara-negara  Asia  Tenggara.
Karena  adanya  masalah  yang  terjadi  di  Asia  Tenggara, sehingga  negara-
negara  yang  merupakan  anggota  Asia  Tenggara  bersatu  dan  membentuk 
organisasi  yang  dinamakan  ASEAN  (Association  of  South  East  Asian  nation).
ASEAN  merupakan  perhimpunan  bangsa-bangsa  di  Asia  Tenggara  yang  didirikan 
pada  tanggal  8  Agustus  1967  di  Bangkok, Thailand, melalui  penandatanganan 
Deklarasi  Bangkok  oleh  Menteri  Luar  Negeri  Filipina, Indonesia, Thailand,
Malaysia, dan  Singapura.

1.2.          Rumusan Masalah


a.      Bagaimana Latar belakang terbentuknya ASEAN?
b.      Apa tujuan berdirinya ASEAN?
c.       Siapa saja tokoh-tokoh pendiri ASEAN?
d.      Konferensi yang menghasilkan deklarasi berdirinya ASEAN?
e.      Bagaimana stuktur organisasi ASEAN?
f.        Apa peran Indonesia di ASEAN?
1.3.          Tujuan Makalah
a.      Menjelaskan Latar belakang terbentuknya ASEAN?
b.      Menyebutkan tujuan berdirinya ASEAN?
c.       Menjelaskan tokoh-tokoh pendiri ASEAN?
d.      Menyebutkan Konferensi deklarasi berdirinya ASEAN?
e.      Menyebutkan stuktur organisasi ASEAN?
f.        Menjelaskan peran Indonesia di ASEAN?

BAB II
PEMBAHASAN
     
2.1.          ARTI LAMBANG ASEAN
Lambang ASEAN memiliki makna sebagai berikut :
A.     Warna biru melambangkan keamanan dan kestabilan.
B.     Warna merah bermaksud semangat dan dinamisme.
C.     Warna putih menunjukkan ketulenan.
D.    Warna kuning melambangkan kemakmuran.
E.     Sepuluh tangkai padi melambangkan impian bapak penemu ASEAN yang ke
sepuluh Negara Asia Tenggara bersatu dan bersahabat.

2.2.         LATAR BELAKANG BERDIRINYA ASEAN


ASEAN itu (singkatan dari Association of Southeast Asian Nations atau
Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara) adalah organisasi kawasan yang
mewadahi kerjasama antarnegara di Asia Tenggara sejak tahun 1967.
ASEAN didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok (Ibu Kota
Thailand) oleh Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Pendirian itu
di tandai dengan penandatanganan Deklarasi Bangkok dan di peringati setiap tahun
sebagai hari ASEAN.
Pada  tanggal  5-8  Agustus  1967  kelima  negara  tersebut  mengadakan 
pertemuan  di  tepi  Pantai  Bangsaem, bangkok, Thailand. Pertemuan  tersebut 
dihadiri  oleh  lima  orang  yang  merupakan  wakil  dari  lima  negara. Kelima  orang 
tersebut  sebagai  berikut.
1.       Adam  Malik; Menteri  Presidium  Urusan  Politik/Menteri  Luar  Negeri 
indonesia.
2.      Tun  Abdul  Razak; Wakil  Perdana  Menteri  Pembangunan  Malaysia.
3.      Thanat  khoman; Menteri  Luar  Negeri  Thailand.
4.      S. Rajaratnam; Menteri  Luar  Negeri  Singapura.
5.      Narciso  Ramos, Menteri  Luar  Negeri  Filipina.
       Pada  tanggal  8  Agustus  1967  di  Bangkok, Thailand  dan  melalui 
penandatanganan  Deklarasi  Bangkok oleh  Menteri  Luar  Negeri  Filiphina,
Indonesia,Thailand, Malaysia, dan  Singapura, maka  dibentuklah  sebuah  organisasi,
yaitu  ASEAN  (Association  of  South  East  Asian  Nation).
Berdirinya ASEAN dilatarbelakangi adanya persamaan diantara negara-
negara Asia Tenggara. Berikut ini persamaan-persamaan berikut :                               
1.       Persamaan letak Geografis di kawasan Asia Tenggara.
2.      Persamaan budaya yakni budaya Melayu Austronesia
3.      Persamaan nasib dalam sejarah yaitu sama-sama sebagai negara bekas dijajah
oleh bangsa asing.
4.      Persamaan kepentingan untuk menjalin hubungan dan kerja sama di bidang
ekonomi,sosial dan budaya.
     Berdirinya ASEAN juga dilatarbelakangi oleh kesamaan sikap yang
nonkomunis,mengingat komunis telah menimbulkan ketidakstabilan dalam negeri
masing-masing negara.
2.3.         TUJUAN BERDIRINYA ASEAN
Tujuan terbentuknya ASEAN tercantum dalam naskah Deklarasi Bangkok, antara lain
sebagai berikut.
1.       Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan kebudayaan melalui
usah-usah bersama berdasarkan semangat kebersamaan, perekutuan, dan hidup
damaidi kalangan bangsa di Asia Tenggara.
2.      Memajukan perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan saling menghormati
keadilan tata tertib hukum dalam hubungan antar negaradi Asia Tenggara.
3.      Meningkatkan kerjasama secara aktif dan saling membantu dalam hal-hal yang
menjadi kepentingan bersama dalam bidang ekonomi, sosial, kebudayaan, teknik,
ilmu pengetahuan, dan administrasi.
4.      Memberikian bantuan satu sama lain dalam fasilitas-fasilitas latihan dan
penelitian di sektor-sektor pendidikan, profesi, teknik, dan administrasi.
5.      Bekerja sama secara efektif dalam memanfaatkan potensi pertanian dan industri,
perluasan perdagangan, perbaikan fasilitas-fasilitas komunikasi.
2.4.         TOKOH-TOKOH PENDIRI ASEAN
1.       Adam  Malik; Menteri  Presidium  Urusan  Politik/Menteri 
Luar  Negeri  indonesia.
    Adam Malik Batubara (lahir di Pematangsiantar, Sumatera
Utara, 22 Juli 1917 – meninggal di Bandung, Jawa Barat, 5
September 1984 pada umur 67 tahun) adalah mantan
Menteri Indonesia pada beberapa Departemen, antara lain ia
pernah menjabat menjadi Menteri Luar Negeri. Ia juga pernah
menjadi Wakil Presiden Indonesia yang ketiga. Adam Malik
ditetapkan sebagai salah seorang Pahlawan Nasional
Indonesia pada tanggal 6 November 1998 berdasarkan Keppres Nomor 107/TK/1998
2.      Tun  Abdul  Razak; Wakil  Perdana  Menteri  Malaysia.

Tun Haji Abdul Razak bin Datuk Haji Hussein Al-Haj


(lahir di Pulau Keladi, Pekan, Pahang, Malaysia, 11 Maret 1922 –
meninggal di London, Inggris, 14 Januari 1976 pada umur 53
tahun) adalah Perdana Menteri Malaysia ke-2, mulai tahun 1970
hingga 1976, menggantikan Tunku Abdul Rahman.
 Selain dikenal sebagai salah seorang tokoh pendiri Malaysia,
ia juga penggagas Dasar Ekonomi Baru, suatu program
controversial dan juga pendiri Barisan Nasional pada tahun 1973.
Ia memiliki darah bangsawan Bugis yang datang ke Malaya pada abad ke-19. Salah
seorang putranya, Najib Tun Razak, adalah Perdana Menteri Malaysia sejak 3 April
2009. Tun Abdul Razak wafat saat masih menjabat sebagai Perdana Menteri pada
tanggal 14 Januari 1976 karena menderita leukemia.

3.      Thanat  Khoman; Menteri  Luar  Negeri  Thailand.

 Thanat Khoman lahir di Bangkok pada 9 Februari 1914. Thanat


Khoman adalah mantan Menter Luar Negeri Thailand. Ia salah
satu menteri luar negeri (MenLu) yang ikut dalam
pembentukan ASEAN dalam Deklarasi Bangkok di Thailand.
Thanat Khoman sangat berperan dalam pendirian ASEAN
seperti halnya pendiri ASEAN yang lain, ia telah
menandatangani perjanjian antar negara untuk membentuk
ASEAN.
4.      S. Rajaratnam; Menteri  Luar  Negeri  Singapura.

 Sinnathamby Rajaratnam (lahir di Jaffna, Sri Lanka, 25


Februari 1915 – meninggal di Singapura, 22 Februari 2006
pada umur 90 tahun), lebih dikenal sebagai S Rajaratnam,
adalah mantan politikus Singapura.
 Ia bekerja sebagai jurnalis The Straits Times pada era 1950-
an. Ia menikah dengan Piroska Feher, guru asal Hongaria,
yang dijumpainya di London.
Pada 1959, Rajaratnam beralih karier menjadi seorang politikus dan bergabung
dengan Partai Aksi Rakyat. Posisi-posisi yang dijabatnya ialah Menteri Kebudayaan
(1959–1965), Menteri Luar Negeri (1965–1980), Menteri Perindustrian (1968–1971),
Wakil Perdana Menteri (1980–1985), dan Menteri Senior hingga masa pensiunnya
pada 1988. Ia lalu bekerja di Institut Studi Asia Tenggara hingga 1996. Saat bertugas
sebagai menteri luar negeri, ia merupakan salah satu dari lima "bapak pendiri"
ASEAN pada 8 Agustus 1967.
Pada 1966, setahun setelah kemerdekaan Singapura, Rajaratnam menulis Ikrar
Kebangsaan (National Pledge).
5.      Narciso  Ramos, Menteri  Luar  Negeri  Filipina.

 Narciso Rueca Ramos (11 November 1900 - 3 Februari 1986)


adalah seorang diplomat, mantan politisi Filipina (pernah
menjadi anggota legislatif selama 5 periode), mantan
pengacara dan wartawan. Dari 1965 ke 1968, Narciso Ramos
menjadi menteri luar negeri dalam pemerintahan Ferdinand
Marcos.
Dalam kapasitas sebagai menteri luar negeri, beliau pada 8
Agustus 1967 menghadiri pertemuan di Bangkok. Pada hari
itu pulalah Narciso Ramos dan keempat menlu lainnya
menandatangani deklarasi pembentukan ASEAN. Narciso Ramos menjadi orang
pertama yang memberikan sambutan dalam acara deklarasi tersebut. Ia mengatakan
bahwa negosiasi yang telah dilakukan benar-benar menuntut niat baik, imajinasi,
kesabaran dan saling memahami diantara kelima menteri luar negeri yang hadir.
2.5.         ANGGOTA ASEAN

1. Indonesia
2. Malaysia
3. Brunei Darusalam
4. Singapore
5. Vietnam
6. Laos
7. Myanmar
8. Kamboja
9. Timor Leste

2.6.         KONFERENSI YANG MENGHASILKAN DEKLARASI BERDIRINYA


ASEAN
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN adalah pertemuan puncak antara
pemimpin-pemimpin negara anggota ASEAN yang diselenggarakan setiap tahunnya
sejak KTT ke-7 tahun 2001.
Sejak dibentuknya ASEAN telah berlangsung 14 kali KTT resmi, 4 KTT tidak
resmi, dan 1 KTT Luar Biasa.Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN
Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN
Tanggal Negara Tuan rumah
1 23-24 Februari 1976  Indonesi Bali
a
2 4-5 Agustus 1977  Malaysia Kuala Lumpur
3 14-15 Desember 1987  Filipina Manila
4 27-29 Januari 1992  Singapur Singapura
a
5 14-15 Desember 1995  Thailand Bangkok
6 15-16 Desember 1998  Vietnam Hanoi
7 5-6 November 2001  Brunei Bandar Seri Begawan
8 4-5 November 2002  Kamboja Phnom Penh
9 7-8 Oktober 2003  Indonesi Bali
a
10 29-30 November 2004  Laos Vientiane
11 12-14 Desember 2005  Malaysia Kuala Lumpur
12 11-14 Januari 20071,2  Filipina Cebu
13 18-22 November 2007  Singapur Singapura
a
14 27 Februari-1 Maret 2009[1]3  Thailand Cha Am, Hua Hin
15 23 Oktober 2009  Thailand Cha Am, Hua Hin
16 8-9 April 2010  Vietnam Hanoi
17 28-30 Oktober 2010  Vietnam Hanoi
18 2011  Indonesi Manado
a
1
 Ditunda dari tanggal sebelumnya 10-14 Desember 2006 akibat Badai Seniang
2
 Menjadi tuan rumah setelah Myanmar mundur karena ditekan AS dan UE
3
 Ditunda dari tanggal sebelumnya 12-17 Desember 2008 akibat krisis politik Thailand 2008.
Pertemuan pada Maret kemudian dibatalkan akibat aksi unjuk rasa di lokasi pertemuan.

2.7.         STRUKTUR ORGANISASI ASEAN


Untuk melaksanakan maksud dan tujuan ASEAN, maka dibentuklah struktur
organisasi ASEAN. Struktur organisasi ini antara sebelum dan sesudah KTT I di Bali
1976 ada perbedaan.
a.     Sebelum KTT I di Bali 1976 Struktur Organisasinya Sebagai Berikut.
(1)   Sidang Tahunan Para Menteri Luar Negeri (ASEAN Ministerial Meeting). Sidang
Tahunan ini merupakan sidang tertinggi yang diadakan setiap tahun secara
bergilir di negara anggota.
(2)  Standing committee, diketuai oleh Menteri Luar Negeri Tuan Rumah, tugasnya
melanjutkan pekerjaan ASEAN dalam jangka waktu di antara sidang-sidang
tahunan para Menteri Luar Negeri.
(3)  Komisi-komisi Tetap (Permanent Committee), yang beranggotakan tenaga ahli
serta pejabat pemerintah negara-negara anggota. Tugas utama komisi ini adalah
memberikan rekomendasi terhadap rencana program ASEAN dan melaksanakan
program tersebut setelah mendapat persetujuan dari Sidang Tahunan Para
Menteri.
(4)   Komisi-Komisi Khusus (Ad Hoc Committee), yakni Komisi khusus di bentuk
sesuai kebutuhan ASEAN.
(5)  Sekretariat Nasional ASEAN (National Secretariats), yang bertugas untuk
mengkoordinasi pada tahap nasional dalam melaksanakan keputusan-keputusan
para menteri ASEAN dan mempersiapkan agenda pertemuan Standing Comitte.
b.     Sesudah KTT I di Bali 1976 Struktur Organisasinya Ada Perubahan,
Sebagai Berikut.
(1) Pertemuan Para Kepala Pemerintahan ( Summit Meeting ).
(2) Sidang Tahunan Para Menteri Luar Negeri ASEAN.
(3) Sidang Para Menteri-Menteri Ekonomi.
(4) Sidang para Menteri lainnya (Non- Ekonomi).
(5) Standing Committee.
(6) Komite-Komite.
BAB III
PENUTUP

3.1.     KESIMPULAN
ASEAN  (Association  of  South  East  Asian  Nation)   merupakan  organisasi 
regional  di  kawasan Asia  Tenggara. ASEAN  didirikan  oleh  bangsa-bangsa  Asia 
Tenggara  atas  dasar  persamaan  nasib  dan  kepentingan  bersama. Lima  negara 
yang  sepakat  menjadi  pelopor  membentuk  ASEAN  adalah  Indonesia, Malaysia,
Thailand, Singapura  dan  Filipina. Organisasi  ini  didirikan  pada  tanggal  8  Agustus 
1967  di  Bangkok, Thailand  dan  melalui  penandatanganan  Deklarasi  Bangkok oleh 
Menteri  Luar  Negeri  Filiphina, Indonesia,Thailand, Malaysia, dan  Singapura.
Pada  awalnya, negara-negara  anggota  ASEAN  hanya  berjumlah  lima,
namun  beberapa  tahun  setelah  berdirinya  ASEAN, lima  negara  lainnya 
bergabung  ke  dalam  Anggota  ASEAN  secara  bertahap. Tujuan  didirikannya 
ASEAN  adalah  untuk  meningkatkan  kerja  sama  di  bidang  ekonomi, sosial,
budaya, dan  politik, serta  mewujudkan  ketertiban  dan  perdamaian  di  kawasan 
Asia  Tenggara.
3.2.     SARAN
Negara  kita, Indonesia  merupakan  salah  satu  anggota  ASEAN. Untuk  itu,
kita  harus  membantu  mewujudkan  cita-cita  atau  tujuan  dari  ASEAN  itu  sendiri.
Karena  bagaimanapun, tujuan  tersebut  merupakan  keinginan  dari   bangsa  kita 
sendiri.
          Selain  itu, sebagai  negara  anggota  ASEAN  yang  terbesar, kita  harus 
lebih  menunjukan  patisipatif  kita  dalam  mewujudkan  tujuan  tersebut.
TUGAS
MATA PELAJARAN
ILMNU PENGETAHUAN SOSIAL

TENTANG
ASEAN

Kelompok

1. Desi Astuti
2. Muftia F.H
3. Naila S.M
4. Resta Marsela
5. Rini Yuniar
6. Teguh Kurniawan
7. Tira Aria Sena
8. Tri Sutrisno

SMP NEGERI 113 MERANGIN


Sungai Kapas
2018

Anda mungkin juga menyukai