Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

ASEAN

Disusun oleh :
ERENAI FEBITA MEVIRA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt., karena atas


limpahan rahmat dan karunia – Nya lah sehingga kami dapat menyelesaikan
Makalah PKn ini sesuai waktunya.
Kami mencoba berusaha menyusun makalah ini sedemikian rupa
dengan harapan dapat membantu pembaca dalam memahami pelajaran
PKn yang merupakan judul dari Makalah kami, yaitu “ASEAN (Association
of South East Asian Nation)”. Disamping itu, kami berharap bahwa Makalah
PKn ini dapat dijadikan bekal pengetahuan untuk melangkah ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi lagi.
Kami menyadari bahwa didalam pembuatan Makalah PKn ini masih
ada kekurangan sehingga kami berharap saran dan kritik dari pembaca
sekalian khususnya dari guru mata pelajaran PKn agar dapat
meningkatkan mutu dalam penyajian berikutnya.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih.

Penyusun

___________________

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................
A. Latar Belakang ................................................................................
B. Rumusan Masalah ...........................................................................
C. Tujuan ..............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................
A. Latar Belakang Terbentuknya ASEAN ..........................................
B. Negara-Negara Anggota ASEAN...................................................
C. Lambang ASEAN............................................................................
D. Tujuan Dibentuknya ASEAN .........................................................
E. Struktur Organsisasi ASEAN .........................................................
F. Kerja Sama ASEAN.......................................................................
G. Keuntungan Indonesia dengan Bergabung Dalam ASEAN ........
BAB III PENUTUP..................................................................................
A. Kesimpulan.......................................................................................
B. Saran................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Adakalanya tingkah laku binatang menjadi inspirasi bagi manusia.
Bahkan, binatang yang kecil sekalipun, seperti semut. Suatu waktu kamu
pasti pernah melihat sekelompok semut mampu mengangkut benda
yang besar. Jika hanya seekor semut yang mengangkut benda itu, pasti
tidak kuat. Kejadian itu menjadi contoh bagi orang, masyarakat, bahkan
negara. Inti kejadian tersebut adalah kegotongroyongan, kebersamaan,
atau menjalin kerja sama. Sebuah negara kecil dapat menjadi kuat bila
saling bekerja sama dengan negara-negara kecil lainnya. Contoh yang
lebih nyata adalah negara-negara Asia Tenggara.
Karena adanya masalah yang terjadi di Asia Tenggara, sehingga
negara-negara yang merupakan anggota Asia Tenggara bersatu dan
membentuk organisasi yang dinamakan ASEAN (Association of South
East Asian nation). ASEAN merupakan perhimpunan bangsa-bangsa di
Asia Tenggara yang didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok,
Thailand, melalui penandatanganan Deklarasi Bangkok oleh Menteri Luar
Negeri Filipina, Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Singapura.

B. Rumusan Masalah
Adapun masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu :
1. Bagaimana latar belakang terbentuknya ASEAN ?
2. Negara-negara manakah yang merupakan anggota ASEAN ?
3. Jelaskan tentang Lambang ASEAN !
4. Jelaskan tujuan dibentuknya ASEAN !
5. Sebutkan struktur organisasi ASEAN !
6. Bagaimana kerja sama ASEAN ?
7. Apa keuntungan Indonesia dengan bergabung dalam ASEAN ?

C. Tujuan

1
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memperluas wawasan
kita tentang hal-hal yang dikaji dalam makalah ini. Di mana dalam
makalah ini telah dikaji tentang salah satu organisasi yang beperan
dalam meningkatkan hubungan internasional, yaitu ASEAN (Association
Of South East Asian Nation).

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Latar Belakang Terbentuknya ASEAN


Negara-negara yang termasuk dalam wilayah Asia Tenggara adalah
Indonesia, Malaysia, Filiphina, Myanmar, Singapura, Brunei Darussalam,
Thailand, Vietnam, Kampuchea, dan Laos.
Letak Asia Tenggara sangat strategis. Kekayaan alamnya sangat
melimpah. Ini membuat bangsa lain menjadi iri dan ingin menguasainya.
Buktinya, sejak abad ke-15 bangsa Eropa sudah mengacak-acak Asia
Tenggara. Spanyol, Portugis, Inggris, Prancis, Amerika Serikat, dan Belanda
ke Asia Tenggara tidak hanya ingin berdagang. Penjajahan bangsa
Inggris atas Malaysia, Singapura, Myanmar, dan Indonesia; Penjajahan
bangsa Spanyol dan Amerika Serikat atas Filipina; penjajahan bangsa
Belanda atas indonesia; penjajahan bangsa Prancis atas laos,
Kampuchea, dan Vietnam; serta penjajahan bangsa Portugis atau Timor-
Timur adalah contoh nyata betapa besar keinginan bangsa Eropa dan
Amerika menguasai Asia Tenggara.
Negara-negara yang dijajah tersebut akhirnya dapat melepaskan diri
dari penjajahan. Mereka merasa senasib dan memiliki banyak
persamaan. Persamaan-persamaan tersebut menimbulkan perasaan setia
kawan. Akhirnya, ada lima negara di wilayah Asia Tenggara sepakat
untuk membentuk sebuah organisasi. Kelima negara tersebut adalah
Indonesia, malaysia, Thailand, Singapura, dan Filipina.
Pada tanggal 5-8 Agustus 1967 kelima negara tersebut mengadakan
pertemuan di tepi Pantai Bangsaem, bangkok, Thailand. Pertemuan
tersebut dihadiri oleh lima orang yang merupakan wakil dari lima
negara. Kelima orang tersebut sebagai berikut.
 Adam Malik; Menteri Presidium Urusan Politik/Menteri Luar Negeri
indonesia.
 Tun Abdul Razak; Wakil Perdana Menteri Pembangunan Malaysia.
 Thanat khoman; Menteri Luar Negeri Thailand.
 S. Rajaratnam; Menteri Luar Negeri Singapura.
 Narciso Ramos, Menteri Luar Negeri Filipina.

3
Pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand dan
melalui penandatanganan Deklarasi Bangkok oleh Menteri Luar
Negeri Filiphina, Indonesia,Thailand, Malaysia, dan Singapura, maka
dibentuklah sebuah organisasi, yaitu ASEAN (Association of South
East Asian Nation).

B. Negara-Negara Anggota ASEAN


Mula-mula anggota ASEAN hanya lima negara, yaitu Indonesia,
Malaysia, Thailand, Singapura dan Filiphina. Pada tanggal 7 Januari
1984, negara Brunei Darussalam menjadi anggota keenam ASEAN.
Selanjutnya, pada tanggal 28 Juli 1995, negara Vietnam menjadi
anggota ketujuh ASEAN. Negara Laos dan Myanmar menjadi anggota
kedelapan dan kesembilan ASEAN pada tanggal 23 Juli 1997.
Kampuchea tidak mau ketinggalan. Negara ini bergabung menjadi
anggota kesepuluh ASEAN pada tanggal 16 Desember 1998. Pada
saat ini, kesepuluh negara di Asia Tenggara itulah yang menjadi
anggota ASEAN

C. Lambang ASEAN
Seperti halnya orgaisasi lainnya, ASEAN juga mempunyai lambang.
Adapun lambang ASEAN yang dilukiskan atau digambarkan sebagai
berikut.

Penjelasan mengenai simbol tersebut, adalah :


Lingkaran, mengandung arti kesatuan ASEAN. Dalam logo
ASEAN terdapat dua buah lingaran, yaitu lingkaran luar dan
lingkaran dalam. Lingkaran luar berwarna biru melambangkan
perdamaian dan stabilitas. Lingkaran dalam berwarna putih
melambangkan kesucian dan ketulusan. Batang padi berjumlah

4
sepuluh, melambangkan jumlah anggota ASEAN. Warna kuning padi
tersebut melambangkan kemakmuran. Tulisan ASEAN dan lingkaran
lambang berwarna biru, melambangkan persahabatan. Warna dasar
merah, melambangkan keteguhan dan kedinamisan.
Secara keseluruhan lambang ASEAN menggambarkan hal-hal
berikut.
 Solidaritas dan kesepakatan ASEAN
 Keterikatan dalam kerja sama demi kemakmuran rakyat negara-
negara ASEAN.
 Setia pada perdamaian dan stabilitas kawasan ASEAN dan dunia
umumnya.
D. Tujuan Dibentuknya ASEAN
Tujuan pembentukan ASEAN tertuang dalam Piagam ASEAN yang
memuat hal-hal sebagai berikut.
1) Memelihara dan meningkatkan perdamaian, keamanan, dan stabilitas
serta lebih memperkuat nilai-nilai yang berorientasi pada
perdamaian di kawasan;
2) Meningkatkan ketahanan kawasan dengan memajukan kerja sama
politik, keamanan, ekonomi, dan sosial budaya yang lebih luas;
3) Mempertahankan Asia Tenggara sebagai Kawasan Bebas Senjata
Nuklir dan bebas dari semua jenis senjata pemusnah massal
lainnya;
4) Menjamin bahwa rakyat dan Negara-Negara Anggota ASEAN hidup
damai dengan dunia secara keseluruhan di lingkungan yang adil,
demokratis, dan harmonis;
5) Menciptakan pasar tunggal dan basis produksi yang stabil, makmur,
sangat kompetitif, dan terintegrasi secara ekonomis melalui fasilitasi
yang efektif untuk perdagangan dan investasi, yang di dalamnya
terdapat arus lalu lintas barang, jasa-jasa dan investasi yang bebas;
terfasilitasinya pergerakan pelaku usaha, pekerja profesional, pekerja
berbakat dan buruh; arus modal yang lebih bebas;
6) Mengurangi kemiskinan dan mempersempit kesenjangan
pembangunan di ASEAN melalui bantuan dan kerja sama timbal
balik;

5
7) Memperkuat demokrasi, meningkatkan tata kepemerintahan yang baik
dan aturan hukum, dan memajukan serta melindungi hak asasi
manusia dan kebebasan-kebebasan fundamental, dengan
memperhatikan hak-hak dan kewajiban-kewajiban dari Negara-Negara
Anggota ASEAN;
8) Menanggapi secara efektif, sesuai dengan prinsip keamanan
menyeluruh, segala bentuk ancaman, kejahatan lintas-negara dan
tantangan lintas batas;
9) Memajukan pembangunan berkelanjutan untuk menjamin
perlindungan lingkungan hidup di kawasan, sumber daya alam yang
berkelanjutan, pelestarian warisan budaya, dan kehidupan rakyat yang
berkualitas tinggi;
10) Mengembangkan sumber daya manusia melalui kerja sama yang
lebih erat di bidang pendidikan dan pembelajaran dan sepanjang
hayat, serta di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, untuk
pemberdayaan rakyat ASEAN dan penguatan Komunitas ASEAN;
11) Meningkatkan kesejahteraan dan penghidupan yang layak bagi
rakyat ASEAN melalui penyediaan akses yang setara terhadap
peluang pembangunan sumber daya manusia, kesejahteraan sosial,
dan keadilan;
12) Memperkuat erja sama dalam membangun lingkungan yang aman
dan terjamin bebas dari narkotika dan obat-obat terlarang bagi
rakyat ASEAN;
13) Memajukan ASEAN yang berorientasi kepada rakyat yang di
dalamnya seluruh lapisan masyarakat didorong untuk berpartisipasi
dalam, dan memperoleh manfaat dari, proses integrasi dan
pembangunan komunitas ASEAN;
14) Memajukan identitas ASEAN dengan meningkatkan kesadaran yang
lebih tinggi akan keanekaragaman budaya dan warisan kawasan;
dan
15) Mempertahankan sentralitas dan peran proaktif ASEAN sebagai
kekuatan penggerak utama dalam hubungan dan kerja samanya
dengan para mitra eksternal dalam arsitektur kawasan yang terbuka,
transparan, dan inklusif.

6
Tujuan ASEAN tercantum dalam Deklarasi bangkok, yaitu :
1) Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan
perkembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara;
2) Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional;
3) Meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi, sosial, teknik, ilmu
pengetahuan, dan administrasi;
4) Meningkatkan kerja sama di bidang pertanian, industri, perluasan
perdagangan, perbaikan sarana pengangkutan dan komunikasi, serta
peningkatan taraf hidup rakyat;
5) Memelihara kerja sama dengan organisasi-organisasi internasional
dan regional agar semakin mempererat anggota ASEAN;
Secara singkat dapat disebutkan bahwa maksud dan tujuan
didirikannya ASEAN adalah untuk meningkatkan kerja sama di
bidang ekonomi, sosial, budaya, dan politik, serta mewujudkan
ketertiban dan perdamaian di kawasan Asia Tenggara.

E. Struktur Organsisasi ASEAN


Struktur lembaga dan mekanisme di ASEAN, antara lain sebagai
berikut.
1) Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN sebagai pengambil
keputusan utama yang akan memberikan arah kebijakan. KTT
diselenggarakan minimal 2 kali setahun. KTT merupakan pertemuan
tertinggi dalam ASEAN yang dihadiri oleh kepala negara ASEAN;
2) Dewan Koordinasi ASEAN (ASEAN Coordinating Council) yang terdiri
dari para Menteri Luar Negeri ASEAN dengan tugas mengkoordinasi
Dewan Komunitas ASEAN (ASEAN Community Councils);
3) Dewan Komunitas ASEAN (ASEAN Communiti Councils) dengan
ketiga pilar komunitas ASEAN yakni Dewan Komunitas Politik-
Keamanan ASEAN (ASEAN Political-Security Community
Council/APSCC), Dewan Komunitas Ekonomi ASEAN (ASEAN
Economic Community Council/AECC), dan Dewan Komunitas Sosial-
Budaya (ASEAN Socio-Cultural Community Council/ASCC);

4) Badan-badan Sektoral Tingkat Menteri (ASEAN Sectoral Ministerial


Bodies).

7
5) Komite Wakil Tetap (Committee of Permanent Representatives) yang
terdiri dari wakil tetap negara ASEAN, pada tingkat duta besar dan
berkedudukan di Jakarta.
6) Sekretaris Jenderal ASEAN yang dibantu oleh 4(empat) orang wakil
sekretaris jenderal dan sekretariat ASEAN.
7) Sekretariat Nasional ASEAN yang dipimpin oleh pejabat senior untuk
melakukan koordinasi internal di masing-masing negara ASEAN.
8) ASEAN Human Rights Body, yang akan mendorong perlindungan
dan promosi HAM di ASEAN.
9) Yayasan ASEAN (ASEAN Foundation), yang akan membantu Sekjen
ASEAN dalam meningkatkan pemahaman mengenai ASEAN,
termasuk pembentukan identitas ASEAN.
10) Entities associated with ASEAN.

F. Kerja Sama ASEAN


Hubungan kerja sama ASEAN saat ini meliputi kerja sama di bidang
ekonomi, sosial budaya, dan politik pertahanan.
1) Kerja Sama Ekonomi
Kerja sama ekonomi ASEAN ditujukan untuk menghilangkan
hambatan- hambatan ekonomi dengan cara saling membuka
perekonomian negara- negara anggota dalam menciptakan kesatuan
ekonomi kawasan. Kerja sama ekonomi mencakup berbagai kerja
sama di sektor perindustrian, perdagangan, dan pembentukan
Kawasan Perdagangan Bebas di ASEAN (AFTA).
2) Kerja Sama di Bidang Sosial Budaya
Kerja sama fungsional dalam ASEAN meliputi bidang-bidang
kebudayaan, penerangan, pendidikan, lingkungan hidup, ilmu
pengetahuan dan teknologi, penanganan bencana alam, kesehatan,
ketenagakerjaan, pembangunan sosial, pengentasan kemiskinan,
pemberdayaan perempuan, kepemudaan, penanggulangan narkoba,
serta peningkatan administrasi dan kepegawaian publik.

3) Kerja Sama Politik dan Keamana

8
Kerja sama ini ditujukan untuk menciptakan keamanan,
stabilitas dan perdamaian khususnya di kawasan ASEAN dan
umumnya di dunia. Kerja sama dalam bidang politik dan keamanan
dilakukan menggunakan alat politik, seperti berikut ini.
a) kawasan Damai, Bebas Dan Netral (Zone of Peace, Freedom
And Neutrality/ZOPFAN);
b) Traktat Persahabatan dan erja Sama (Treaty of Amity and
Cooperation/TAC in Southeast Asia);
c) Kawasan Bebas Senjata Nuklir di Asia Tenggara (Treaty on
Southeast Asia Nuclear Weapon-Free Zone/SEANWFZ).

Selain ketiga instrumen politik tersebut, terdapat pula forum


kerja sama dalam bidang politik dan keamanan yang disebut
ASEAN Regional Forum (ARF). Beberapa bentuk kerja sama politik
dan keamanan di ASEAN, antara lain sebagai berikut.

1) Traktat Bantuan Hukum Timbl Balik di Bidang Pidana (Treaty


on Mutual Legal Assistance in Criminal Matters/MLAT).
2) Konvensi ASEAN tentang Pemberantasan Terorisme (ASEAN
Convention on Counter Terrorism/ACCT).
3) Pertemuan para Menteri Pertahanan (Defence Ministers
Meeting/ADMM) yang bertujuan untuk mempromosikan
perdamaian dan stabilitas kawasan melalui dialog serta kerja
sama di bidang pertahanan dan keamanan.
4) Penyelesaian sengketa Laut Cina Selatan.
5) kerja sama pemberantasan kejahatan lintas negara yang
mencakup pemberantasan terorisme, perdagangan obat
terlarang, pencucian uang, penyelundupan dan perdagangan
senjata ringan dan manusia, bajak laut, kejahatan internet, dan
kejahatan ekonomi internasional;
6) Kerja sama di bidang hukum; bidang imigrasi dan
kekonsuleran; serta kelembagaan antarparlemen.

G. Keuntungan Indonesia dengan Bergabung Dalam ASEAN

9
Sebagai sebuah organisasi regional di kawasan Asia tenggara yang
bersifat non militer dan non politik, ASEAN telah mampu menciptakan
stabilitas, perdamaian, dan keteraturan di kawasan sehingga membantu
Indonesia untuk melanjutkan program-program pembangunan di segala
bidang dan mendorong Indonesia untuk menjadi bangsa yang lebih
maju. Pada intinya hubungan Indonesia dengan ASEAN saling
menguntungkan.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
ASEAN (Association of South East Asian Nation) merupakan
organisasi regional di kawasan Asia Tenggara. ASEAN didirikan oleh
bangsa-bangsa Asia Tenggara atas dasar persamaan nasib dan
kepentingan bersama. Lima negara yang sepakat menjadi pelopor
membentuk ASEAN adalah Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura dan
Filipina. Organisasi ini didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di
Bangkok, Thailand dan melalui penandatanganan Deklarasi Bangkok oleh
Menteri Luar Negeri Filiphina, Indonesia,Thailand, Malaysia, dan
Singapura.
Pada awalnya, negara-negara anggota ASEAN hanya berjumlah lima,
namun beberapa tahun setelah berdirinya ASEAN, lima negara lainnya
bergabung ke dalam Anggota ASEAN secara bertahap. Tujuan
didirikannya ASEAN adalah untuk meningkatkan kerja sama di bidang
ekonomi, sosial, budaya, dan politik, serta mewujudkan ketertiban dan
perdamaian di kawasan Asia Tenggara.

B. Saran
Negara kita, Indonesia merupakan salah satu anggota ASEAN. Untuk
itu, kita harus membantu mewujudkan cita-cita atau tujuan dari ASEAN
itu sendiri. Karena bagaimanapun, tujuan tersebut merupakan keinginan
dari bangsa kita sendiri.
Selain itu, sebagai negara anggota ASEAN yang terbesar, kita harus
lebih menunjukan patisipatif kita dalam mewujudkan tujuan tersebut.

11
DAFTAR PUSTAKA

Budiyono. 2005. Kewarganegaraan SMA. Jakarta: Erlangga


Tim Penyusun. 1999. Ilmu Pengetahuan Sosial 4. Klaten: Intan Pariwara
Kartodidjo, Sartono. 1988. Ringkasan Geografi. Yogyakarta: Mitra Gama Widya

12

Anda mungkin juga menyukai