Kata Pengantar
Kami panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga penulis dapat meneyelesaikan makalah berjudul Makalah Asean ini dalam waktu yang telah
ditentukan.
Makalah ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak
langsung. Untuk itu perkenankanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Allah SWT. Yang telah meridloi pembuatan makalah dengan baik.
2. Teman yang telah membantu menyusun makalah ini
3. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu penulis dalam
menyelesaikan penulisan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, kritik dan saran yang
membangun dalam perbaikan Makalah ini sangat penulis harapkan.
Penulis berharap semoga Makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca, khususnya guna mengetahui cara
meningkatkan kebugaran jasmani.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) yang pada awal pembentukannya pada tahun 1967, lebih ditujukan
pada kerjasama yang berorientasi politik untuk mencapai perdamaian dan keamanan di kawasan Asia Tenggara,
dalam perjalanannya berubah menjadi kerjasama regional dengan memperkuat semangat stabilitas ekonomi dan
sosial di kawasan Asia Tenggara, antara lain melalui percepatan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan budaya
dengan tetap memperhatikan kesetaraan dan kemitraan, sehingga menjadi landasan untuk terciptanya masyarakat
yang sejahtera dan damai. ASEAN yang resmi terbentuk pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand adalah
merupakan kerjasama regional didirikan oleh lima negara di kawasan Asia Tenggara yaitu; Filipina, Indonesia,
Malaysia, Singapura dan Thailand berdasarkan kesepakatan Deklarasi Bangkok yang ditanda tangani secara
bersama-samadan isinya sebagai berikut :
Membentuk suatu landasan kokoh dalam meningkatkan kerjasama regional di kawasan Asia Tenggara dengan
semangat keadilan dan kemitraaan dalam rangka menciptakan perdamaian, kemajuan dan kemakmuran kawasan.
Sejak awal didirikan ASEAN bercita-cita mewujudkan Asia Tenggara bersatusehingga keanggotaan ASEAN terus
mengalami perluasan menjadi sepuluh negaraanggota yaitu Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand,
Brunei Darussalamtahun 1984, Vietnam tahun 1995, Laos tahun 1997, Myanmar tahun 1997, danCambodia tahun
1999. Pada saat yang bersamaan kawasan Asia Tenggara menghadapi persoalan-persoalan baru yang muncul baik
secara internal maupun eksternal.
BAB II
PEMBAHASAN
Anggota-anggota Asean
Anggota ASEAN yang dulunya hanya lima negara di Asia tenggara, sekarang telah menjadi sepuluh negara, yaitu
sebagai berikut
Filipina negara pendiri
Indonesia negara pendiri
Malaysia negara pendiri
Singapura negara pendiri
Thailand negara pendiri
Brunei Darussalam bergabung pada 7 Januari 1984
Vietnam bergabung pada 28 Juli 1995
Laos bergabung pada 23 Juli 1997
Myanmar bergabung pada 23 Juli 1997
Kamboja bergabung pada 16 Desember 1998
5. Strategis
Piagam itu sendiri dinilai strategis karena akan menjadi landasan hukum yang menjamin integrasi politik, sosial,
ekonomi, budaya, keamanan, demokratisasi, perlindungan hak asasi, dan pelestarian lingkungan.Pembuatan piagam
merupakan terobosan penting dalam sejarah ASEAN, yang selama 40 tahun lebih bersifat peguyuban. Dalam
menghadapi tantangan 40 tahun kedua, ASEAN memang membutuhkan pijakan hukum yang lebih jelas dalam
membangun blok politik dan ekonomi.
2.6. Struktur Organsisasi ASEAN
Struktur lembaga dan mekanisme di ASEAN, antara lain sebagai berikut.
1) Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN sebagai pengambil keputusan utama yang akan memberikan
arah kebijakan. KTT diselenggarakan minimal 2 kali setahun. KTT merupakan pertemuan tertinggi dalam
ASEAN yang dihadiri oleh kepala negara ASEAN;
2) Dewan Koordinasi ASEAN (ASEAN Coordinating Council) yang terdiri dari para Menteri Luar Negeri
ASEAN dengan tugas mengkoordinasi Dewan Komunitas ASEAN (ASEAN Community Councils);
3) Dewan Komunitas ASEAN (ASEAN Communiti Councils) dengan ketiga pilar komunitas ASEAN yakni
Dewan Komunitas Politik-Keamanan ASEAN (ASEAN Political-Security Community Council/APSCC), Dewan
Komunitas Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community Council/AECC), dan Dewan Komunitas Sosial-
Budaya (ASEAN Socio-Cultural Community Council/ASCC);
4) Badan-badan Sektoral Tingkat Menteri (ASEAN Sectoral Ministerial Bodies).
5) Komite Wakil Tetap (Committee of Permanent Representatives) yang terdiri dari wakil tetap negara
ASEAN, pada tingkat duta besar dan berkedudukan di Jakarta.
6) Sekretaris Jenderal ASEAN yang dibantu oleh 4(empat) orang wakil sekretaris jenderal dan sekretariat
ASEAN.
7) Sekretariat Nasional ASEAN yang dipimpin oleh pejabat senior untuk melakukan koordinasi internal
di masing-masing negara ASEAN.
8) ASEAN Human Rights Body, yang akan mendorong perlindungan dan promosi HAM di ASEAN.
9) Yayasan ASEAN (ASEAN Foundation), yang akan membantu Sekjen ASEAN dalam meningkatkan
pemahaman mengenai ASEAN, termasuk pembentukan identitas ASEAN.
10) Entities associated with ASEAN.
Selain ketiga instrumen politik tersebut, terdapat pula forum kerja sama dalam bidang politik dan
keamanan yang disebut ASEAN Regional Forum (ARF). Beberapa bentuk kerja sama politik dan keamanan
di ASEAN, antara lain sebagai berikut.
a) Traktat Bantuan Hukum Timbl Balik di Bidang Pidana (Treaty on Mutual Legal Assistance in Criminal
Matters/MLAT).
b) Konvensi ASEAN tentang Pemberantasan Terorisme (ASEAN Convention on Counter Terrorism/ACCT).
c) Pertemuan para Menteri Pertahanan (Defence Ministers Meeting/ADMM) yang bertujuan untuk
mempromosikan perdamaian dan stabilitas kawasan melalui dialog serta kerja sama di bidang pertahanan
dan keamanan.
d) Penyelesaian sengketa Laut Cina Selatan.
e) kerja sama pemberantasan kejahatan lintas negara yang mencakup pemberantasan terorisme,
perdagangan obat terlarang, pencucian uang, penyelundupan dan perdagangan senjata ringan dan manusia,
bajak laut, kejahatan internet, dan kejahatan ekonomi internasional;
f) Kerja sama di bidang hukum; bidang imigrasi dan kekonsuleran; serta kelembagaan antarparlemen.
2.8. Keuntungan Indonesia dengan Bergabung Dalam ASEAN
Sebagai sebuah organisasi regional di kawasan Asia tenggara yang bersifat non militer dan non politik,
ASEAN telah mampu menciptakan stabilitas, perdamaian, dan keteraturan di kawasan sehingga membantu
Indonesia untuk melanjutkan program-program pembangunan di segala bidang dan mendorong Indonesia
untuk menjadi bangsa yang lebih maju. Pada intinya hubungan Indonesia dengan ASEAN saling
menguntungkan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
ASEAN merupakan wujud nyata kerjasama regional negara-negara di AsiaTenggara. ASEAN telah mengalami
perkembangan pesat dan tengah berubah dari sebuahperhimpunan negara-negara di kawasan Asia Tenggara yang
longgar menjadi suatuorganisasi yang lebih terstruktur, terintegrasi menuju perwujudan komunitas
tunggal.Perkembangan ini telah menandai makin solidnya jalinan kerjasama antar anggota untuk menciptakan cara
pandang dan visi yang sama.Pada Visi ASEAN 2020, yang disepakati di Kuala Lumpur tahun 1997,disebutkan
mengenai cita-cita ASEAN untuk menjadi suatu komunitas negara-negaraAsia Tenggara yang terbuka, damai, stabil
dan sejahtera, saling peduli, diikat bersamadalam kemitraan yang dinamis di tahun 2020. Visi ini lebih ditegaskan
melalui BaliConcord II yang dihasilkan pada KTT ke-9 ASEAN di Bali tahun 2003 yangmenyepakati pembentukan
Komunitas ASEAN (ASEAN Community).Pembentukan Komunitas ASEAN merupakan upaya ASEAN untuk
lebihmempererat integrasinya dalam menghadapi perkembangan konstelasi politik internasional. Selain itu, juga
merupakan upaya ASEAN untuk menyesuaikan carapandang agar dapat lebih terbuka dalam membahas
permasalahan domestik yangberdampak kepada kawasan.Pencapaian Komunitas ASEAN semakin kuat dengan
ditandatanganinya CebuDeclaration on the Acceleration of the Establishment of an ASEAN Community by2015 oleh
para Pemimpin ASEAN pada KTT ke-12 ASEAN di Cebu, Filipina, 13Januari 2007.Dengan ditandatanganinya
Deklarasi ini, para Pemimpin ASEAN menyepakatipercepatan pembentukan Komunitas ASEAN dari tahun 2020
menjadi tahun 2015.Melalui tiga pilar kerjasama Komunitas ASEAN, ASEAN bertekad untuk lebihmenyeimbangkan
pemajuan kerjasama ASEAN di bidang politik-keamanan, ekonomidan sosial budaya. Integrasi yang lebih erat di
bidang politik, ekonomidan sosial-budayadiharapkan akan membentuk suatu Komunitas ASEAN yang memberikan
manfaat padameningkatnya kepercayaan dan kenyamanan diantara negara-negara anggota dalammewujudkan
kesejahteraan bagi masyarakat ASEAN dan daya saing kawasan.
3.2 Saran
Untuk menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi oleh ASEAN Community dimasa kini dan mendatang, baik
besar maupun kecil, jawabannya ialah merujuk padakomitmen tiap negara anggota dalam mengoptimalkan peranan
dan eksistensi mereka didalam keluarga besar ASEAN.Implementasi dari Piagam ASEAN ialah penting bagi
eksistensi organisasiregional ini. Transformasi ASEAN yang usianya mencapai 42 tahun kiranya dapatdiwujudkan
dengan adanya Piagam ASEAN ini. Untuk itu, diperlukan sinergisitas antar negara-negara anggota untuk
menghilangkan hambatan-hambatan kerjasama darieksternal maupun internal.Untuk mempercepat berlakunya
Piagam ASEAN ini, negara-negara anggotaASEAN diharapkan dapat segera melakukan ratifikasi. Piagam ini akan
dilengkapi dengan Protokol, Terms of Reference, Rules of Procedure, dan berbagai perjanjianpelengkapnya. Piagam
ASEAN perlu dijabarkan ke dalam peraturan-peraturan domestik dan perlu mendapatkan dukungan dari para stake
holders nasional. Perlu dilakukansosialisasi kepada para stake holders agar dapat memahami dan dapat
mempersiapkandiri menghadapi pemberlakuan Piagam ASEAN dan pembentukan Komunitas ASEAN.Selain itu,
ASEAN dalam mewujudkan Komunitasnya, diperlukan optimalisasihubungan eksternal dengan Negara non anggota
guna memperkokoh ketahanan regionalASEAN, menjalin kemitraan global untuk pertumbuhan ASEAN.
DAFTAR PUSTAKA
1. ASEAN Selayang Pandang , DIREKTORAT JENDERAL KERJASAMA ASEANDEPARTEMEN LUAR
NEGERI REPUBLIK INDONESIA 2007.
2. CPF. Luhulima,dkk, Masyarakat Asia Tenggara Menuju Komunitas ASEAN 2015
3. Pustaka Pelajar, Yogyakarta; 2008.T. May Rudy, Administrasi dan Organisasi Internasional, PT. Refika
Aditama,Bandung, 2005.
4. THE ASEAN CHARTER, 2007.http://www.kompas.com. Edisi Selasa 11 Agustus 2009, Djauhari
Oratmangun Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN, Departemen Luar Negeri RI. Diakses pada Sabtu,
21Nopember 2009
5. http://www.scribd.com/doc/52477259/mGVVaakalah-ASEAN-COMMUNITY
http://bandungku1.blogspot.co.id/2015/08/makalah-asean.html