Anda di halaman 1dari 3

DOQ YANG NEROLEH JAWABAN

Baca: Mazmur 6

"Tuhan telah mendengar permohonanku, Tuhan menerima doaku." (Mazmur 6:10)

Doa adalah nafas hidup orang percaya. Oleh karena itu orang Kristen sejati pasti suka berdoa. Tanpa
doa, kita akan mengalami kematian rohani. Adalah aneh jika orang Kristen jarang beroda; bagaimana
kita bisa hidup berkemenangan jika berdoa saja kita malas? Bagaimana kita mampu bertahan melawan
serangan Iblis bila kita berdoa hanya ketika mood saja? Seseorang yang dewasa rohani pasti mengerti
benar betapa pentingnya berdoa, bahwa segala perkara dapat terselesaikan dengan doa dan doa dapat
mengubah segala sesuatu.

Mengapa kita berdoa? Kita berdoa karena kita membutuhkan jawaban Tuhan atas segala pergumulan
yang kita alami serta percaya bahwa Tuhan sanggup memberikan pertolongan. Lalu, bagaimana
seharusnya kita berdoa supaya beroleh pertolongan dan mengalami kemenangan?

Pertama, kita harus berdoa dengan penuh iman. Jadi, "Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama
sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-
ambingkan kian ke mari oleh angin. Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima
sesuatu dari Tuhan." (Yakobus 1:6-7). Berdoa dengan iman artinya walaupun belum melihat jawaban
dari Tuhan, kita tetap percaya bahwa kita pasti menerimanya. Dan sebagai orang beriman kita harus
memegang janji Tuhan karena janji Tuhan adalah ya dan amin.

Tidak ada janji yang tidak Ia tepati. Artinya Tuhan pasti menjawab doa kita. Iman sanggup menarik kuasa
Tuhan. Iman perempuan yang sudah dua belas tahun mengalami pendarahan mampu menggerakkan
kuasa dari sorga. Kata perempuan itu. "Asal kujamah saja jubahNya, aku akan sembuh." (Markus 5:28).
Untuk beroleh jawaban doa kita harus memiliki iman sepenuhnya, bukan iman yang di bibir saja kita
percaya tapi di dalam hati bimbang. Jangan sekali-kali menghalangi kuasa Tuhan dengan logika kita yang
terbatas.

Kedua, kita harus berdoa dengan kerendahan hati atau hancur hati, suatu sikap yang menunjukkan
ketidakberdayaan dan betapa kita memiliki ketergantungan penuh kepada Tuhan. Daud bekata, "Korban
sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur, hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang
hina, ya Allah." (Mazmur 51:19).
Saat menghadapi masalah besar Daud berdoa kepada Tuhan dan Ia menjawab pergumulan Daud!

Baca: Mazmur 66

"Sesungguhnya, Allah telah mendengar, Ia telah memperhatikan doa yang kuucapkan." (Mazmur 66:19)

Seseorang yang rendah hati adalah orang yang selalu siap diajar, dibentuk, ditegur, dididik dan diproses
untuk didewasakan Tuhan. Ketika diproses Tuhan ia tidak memberontak dan tidak gampang
menyalahkan orang lain, tetapi tetap taat dan setia di dalam Tuhan. Bagaimana selanjutnya kita berdoa
seharusnya?

Ketiga, kita harus bersabar menantikan jawaban dari Tuhan. Pemazmur memberi nasihat, "Nantikanlah
Tuhan! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah Tuhan!" (Mazmur 27:14), karena "...semua
orang yang menantikan Engkau takkan mendapat malu;" (Mazmur 25:3a). Banyak orang Kristen gagal
dalam menantikan jawaban dari Tuhan, mereka tidak sabar menunggu. Akhirnya mereka tidak lagi tekun
berdoa dan menyerah di tengah jalan. Terkadang Tuhan menjawab doa kita dalam waktu yang singkat,
namun adakalanya Ia menjawab dalam waktu yang lama atau bahkan Dia tidak menjawab doa kita sama
sekali. Tentu ada sebabnya.

Mari kita belajar dari Abraham yang tetap bersabar menantikan waktu Tuhan. Alkitab menyatakan,
"Abraham menanti dengan sabar dan dengan demikian ia memperoleh apa yang dijanjikan kepadanya."
(Ibrani 6:15). Sadarilah bahwa waktu kita bukanlah waktu Tuhan. Agenda kita berbeda dari agenda
Tuhan. Sesungguhnya, masa penantian ini adalah masa di mana Tuhan sedang mempersiapkan segala
sesuatu untuk menggenapi janjiNya, namun kebanyakan kita sudah tidak tahan.

Keempat, kita harus hidup benar di hadapan Tuhan. Apa saja yang kita minta pasti Tuhan sediakan bagi
kita asal kita tinggal di dalam firmanNya (baca Yohanes 15:7). Jadi yang menjadi penyebab utama
mengapa Tuhan tidak menjawab doa-doa kita adalah, antara lain, karena ketidaktaatan kita sendiri.
Sudahkah kita hidup benar di hadapan Tuhan? Sudahkah kita menjadi seorang Kristen yang taat? Maka,
sebelum kita komplain kepada Tuhan hendaknya kita mengoreksi diri. Alkitab menulis: "Sesungguhnya,
tangan Tuhan tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaranNya tidak kurang tajam
untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu,
dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadp kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala
dosamu." (Yesaya 59:1-2).
"Tuhan itu jauh dari pada orang fasik, tetapi doa orang benar didengarNya." (Amsal 15:19)

Anda mungkin juga menyukai