Anda di halaman 1dari 5

TIGA ASPEK DOA

MATIUS 7:7-11

PENDAHULUAN :

Kita semua pasti sudah tahu bahwa doa adalah nafas hidup orang percaya, berarti kalau masih
ada orang Kristen yang tidak berdoa, maka ia adalah orang Krsiten yang mati secara rohani.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia doa adalah sebagai bentuk permohonan baik itu harapan,
permintaan, dan pujian kepada Tuhan Allah, jadi doa dapat berarti sebagai cara manusia
menjalin hubungan dekat Tuhan Allah, itu artinya doa adalah bentuk ucapan atau bisa disebut
komunikasi antara manusia dengan Tuhan Allah dengan memanjatkan suatu permohonan yang
didalamnya ada bentuk pujian, permintaan, serta pengharapan.

Doa adalah sumber kekuatan bagi orang percaya. Ada orang yang mengandalkan kekuatan dari
depositonya, ada juga orang yang kuat karena logika dan cara berpikirnya. Tetapi bagi kita orang
percaya, kekuatan itu didapat dari doa. Meskipun kita sedang berada dalam situasi ekonomi yang
sulit, badai silih berganti menerjang hidup ini. Selama kita berdoa, kita pasti masih kuat. Saat
kita sedang bahagia, mari berdoa. Saat kita sedih, tetaplah berdoa. Saat meraih kesuksesan, kita
harus berdoa, dan saat gagal kita harus tetap berdoa. Dalam keadaan apapun, dalam emosi
bagaimana pun, kita harus berdoa. Doa memberikan kepada kita kepastian dalam hidup ini.

Namun ironisnya, ternyata masih ada orang yang kurang paham cara berdoa yang benar. Hal
itulah yang terjadi pada konteks teks ini. Pengajaran doa mendapat perhatian secara khusus dari
Yesus, kita perhatikan di pasal2 sebelumnya Yesus membahas agar umat Allah tidak berdoa
seperti orang munafik (Mat 6:5-8) mengajarkan doa yang sangat fenomenal yaitu Doa Bapa
Kami ( Matius 6:9-15) dan diakhir khotbah-Nya di atas bukit Yesus kembali membahasa topik
doa yaitu teks yang sudah kita baca. Sepertinya ada pengulangan doa yang dilakukan Yesus
dimaksudkan agar kit memahami pentingnya berdoa dan bagaimana seharusnya berdoa.

Firman Tuhan di atas berbicara tentang hal pengabulan doa dimana Dia ingin kita mau
melakukan 3 aspek penting ketika kita berdoa kepada Tuhan dan banyak sekali orang lupa akan
tiga aspek yang penting ini. Apa itu?

Mari kita liat ayat 7: Kita menemukan 3 kata Yunani dalam bentuk imperative:

1. αιτειτε - aiteite, mintalah

2. ζητειτε - zêteite, carilah

3. κρουετε - krouete, ketuklah


Ketiga dari kata bentuk imperative (yang namanya perintah sudah tentu wajib dilaksanakan) ini
ada di dalam satu kesatuan, 3 aksi ini adalah perintah dari Tuhan Yesus itu tidak hanya
"meminta" saja, lantas si peminta passive saja menunggu kiriman datang. Atau "mencari" saja
tanpa memberitahukan apa kebutuhan kita kepada Bapa (doa itu bukan laporan kita sama Tuhan
ya. Dimana posisinya seakan Tuhan belum tahu, lalu kita datang pada-Nya dan menceritakan
semua hal agar Dia tahu). Karena ketika kita berdoa, kita bergantung terhadap Tuhan, doa
artinya menyerahkan hidup kita, dan doa artinya ungkapan syukur kita. Atau "mengetuk" saja
dalam artian, menagih-nagih permintaan tanpa melakukan sesuatu aksi, yaitu "mencari." Ketiga
aksi ini harus dilakukan oleh para pendoa.

Meminta :

Doa bapa kami, Yesus menyatakan bahwa Allah adalah Bapa dan kita adalah anak-anak-Nya.
Seorang anak seharusnya bergantung pada bapanya. Sebagai anak, ia punya hak untuk meminta
dan mendapatkan sesuatu dari bapaknya. Jadi, Yesus memerintahkan kita untuk menggunakan
hak meminta kepada bapa di sorga melalui doa.

Meminta kepada Bapa harus didasari oleh prinsip yang benar. Kita meminta kepada Allah,
artinya kita tidak mampu. Orang yang merasa mampu pasti tidak akan mau meminta kepada
siapapun. Ia lebih bersandar kepada kemampuan dirinya daripada meminta pertolongan pada
orang lain. Allah mau kita secara pribadi meminta kepada-Nya. Memang Allah maha tahu apa
yang kita butuhkan, tapi Allah yang maha tahu menginginkan kita sendiri datang meminta
kepada-Nya karena bagi orng yang tidak meminta dalam doa tidak akan diberikan kepadanya
(lihat aya 8a Band. Yak 4:2).

Jadi, ketika kita meminta pada Tuhan, menyadari bahwa kehidupan di dunia ini hanya
sementara saja dan segala sesuatu yang ada dalam kehidupan ini adalah pemberian Tuhan.
Meminta juga dapat diartikan ada kesadaran bahwa diluar kehendak Tuhan manusia tidak bisa
berbuat apa-apa. Jadi meminta artinya karena kita menyadari akan keterbatasan manusia. arti
mintalah dengan terus-menerus tanpa ada kata batas untuk meminta. Kata ini bentuk perintah
yang mutlak memiliki arti keharusan dilakukan untuk meminta sesuatu kepada orang tersebut.
berdoa yang tidak terputus-putus, senantiasa di dalam doa.

Tuhan menunjukkan hubungannya dengan permintaan seorang anak terhadap bapaknya (matius
7:9-11). ( Ilustrasi anak meminta korek api kepada bapaknya). Kalimat akhir sangat menarik
“Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-
Nya. Tidak ada seorang bapak yang memberikan batu dan ular kepada anaknya untuk dimakan.
Demikianlah Tuhan Yesus menjanjikan bahwa Bapa di sorga tidak akan mengecewakan kita
sebagai anak-anak-Nya. Ia bahkan mengasihi anak-anak-Nya lebih daripada seorang bapak
manusiawi kalo bapak kita didunia ini punya kemampuan untuk pastikan apa yang seharusnya
diberikan kepada anak dan apa yang tidak boleh diberikan, Tuhan juga sebagai Bapa kita akan
seperti itu.
Kita juga perlu ingat apa yang kita minta harus selaras dengan kehendak Tuhan dan waktunya
Tuhan. Jangan kita memaksa Tuhan, karena Tuhan tahu kapan dan apa yang akan diberikan
kepada anak-anak-Nya. Seringkali kita minta tidak sesuai dengan kehendak Tuhan, tapi sesuai
kehendaknya kita. Ini adalah hal yang salah. Jemaat Tuhan kata meminta ini artinya sangat
mendalam sekali kalau kita pakai kata aslinya dari yunani yaitu aiteo dan deomai. Arti kata itu
adalah apa yang kita minta kepada Tuhan adalah hak yang menjadi milik kita. Kalau itu adalah
hak, maka kita wajib mendapatkannya dan Allah pun berkewajiban untuk memberikannya.

Tapi perlu diingat lagi jemaat Tuhan, hak meminta harus berdasarkan kebutuhan bukan
keinginan. Seorang bapa pasti memberi apa yang dibutuhkan anak-Nya tapi semua keinginan
anak belum tentu dikabulkan apalagi kalo keinginan anak tidak sesuai dengan kehendak bapanya
dan tidak mendatangkan kebaikan bagi anaknya.

Mencari :

mengandung suatu perintah untuk melakukan sesuatu (bukan passive menunggu); manusia harus
melakukan usaha; bahwa dengan mencari kita akan mendapat apa yang kita butuhkan, karena
jika kita hanya meminta saja tanpa mencari maka itu akan menjadi sia-sia. Seperti kita
menginginkan suatu pekerjaan, apa kita hanya berdoa untuk meminta pekerjaan saja? Tentu tidak
karena dengan hanya mengandalkan doa saja kita tidak akan mendapatkan pekerjaan itu tapi
dengan disertakan keinginan untuk mencari pekerjaan tersebut dan menjalankan suatu pekerjaan.
Bapa mendidik setiap anak-Nya untuk mencari bukan hanya minta. Kita harus bekerja untuk
dapat uang sehingga kebutuhan tercukupi, dan Yesus kasih jaminan bagi orang yang mencari
akan mendapatkan, bagi yang kerja akan dapat upah. Mencari berarti berhikmat, jangan asal cari.

Kita tentu ingat semboyan latin yang sangat terkenal : Ora Et Labora. berdoa dan bekerja"
artinya selain berdoa perlu bekerja, selain bekerja perlu berdoa. Dalam Matius 6:33 Tuhan
Yesus mengatakan carilah dahulu Kerajaan Allah maka semuanya itu akan ditambahkan
kepadamu (yang di dalamnya Ia mengajar kita untuk berdoa dahulu, supaya Kerajaan Allah
datang dan kehendak Allah dilakukan dan baru setelah itu, makanan (pemenuhan kebutuhan)
diberikan kepada kita). Disini juga jelas bahwa orang percaya harus menempatkan sungguh-
sungguh kepemimpinan Allah dalam hidupnya dan terus mencari dengan cara memprioritaskan
Allah dalam hidupnya. Sebagai orang percaya harus merelakan waktunya pagi, siang dan
malam untuk berdoa dan bersekutu kepada Tuhan.

Orang percaya harus menempatkan Tuhan sebagai pusat dalam segala aspek kehidupan. Orang
percaya adalah orang yang selalu memprioritaskan Tuhan dalam hidupnya artinya bahwa
orang percaya harus mendahulukan Tuhan. mencari atau meminta sesuatu harus disertai
dengan penyertaan Tuhan sehingga segala sesuatu yang dicari tidak menjadi sia-sia karena
Tuhan yang memberikan petunjuk bagi kehidupannya.
Apakah kita selalu berdoa dalam segala keadaan ataukah kita hanya berdoa pada saat masalah
(pergumulan) berat saja? Ingat, baik atau tidak baik keadaan kita, doa adalah harga mati karena
dengan berdoa kita melihat jawaban Tuhan dalam setiap pergumulan kita.

Mengetuk :

Hal yang lazim bagi orang Yahudi adalah mengetuk pintu terlebih dulu kalau mau masuk ke
dalam rumah. Yesus juga mu memberi penegasan, kalau rumah dunia saja diketuk terlebih
dahulu, seharusnya kita datang ke rumah di surga pun harus mengetuk.

Beberapa prinsip “mengetuk” yang dimaksudkan dalam hal ini. Pertama mengetuk butuh
kesabaran. Pernahkah bapak/ibu/saudara ketika bertamu di sebuah rumah yang megah dan luas
bangunannya? Pasti kita akan mengetuk dengan keras dan butuh kesabaran supaya pintu
dibukakan. Apalagi kalo pemilik rumahnya sedang ada di bagian belakang rumahnya, kalo kita
nda sabar mungkin kita pulang, padahal pemilik rumahnya lagi jalan untuk membukakan pintu
rumahnya. Allah terkadang menguji kesetiaan kita dalam mengetuk pintu surga. Bukan Tuhan
nda dengar “suara ketukan” melainkan Dia hendak membukakannya bagi kita. Sebab itu,
kesabaran kita dalam menunggu, sangat menentukan pintu surga terbuka bagi kita. Kedua,
mengetuk artinya tindakan yang harus dilakukan berkali-kali.

Adakah diantara kita kalo ketuk pintu rumah cukup satu ketukan, tentu tidak. Bagaimana kalo
pintu surga blm terbuka masih maukah untuk mengetuknya berkali-kali? Kita harus sadar Tuhan
itu dengar setiap ketukan kita, Ia bukan Allah yang tuli. Jadi bagaimana, apakah bapak dn ibu
saudara masih mau mencoba untuk mengetuk?

Penutup :

Mungkin ada dari kita bertanya “saya sdh berdoa tapi tidak dikabulkan. Kenapa? Ada banyak
alasan salah satunya karena salah berdoa, apa yang diminta adalah sesuatu yang jelek dan buruk
yang bertujuan untuk memuaskan hawa nafsunya kita, kalau Tuhan memberikan itu kepada kita,
maka Tuhan mencelakakan kita. Ingat, Tuhan tahu apa yang baik lebih dari yang kita tahu. Jadi
pada prinsipnya tidak ada doa yang tidak dijawab oleh Tuhan, semua pasti Tuhan jawab. Jadi
Tidak itu sesungguhnya merupakan jawaban doa, dan pasti itu baik bagi kita, meskipun dalam
pandangan kita itu baik.

Mungkin yang kita minta adalah batu dan ular yang tampaknya seperti roti dan ikan, jika
permintaan kita seperti itu maka jawaban Allah pasti TIDAK dan itu untuk kebaikan kita.
Mungkin kita juga mendapatkan jawaban yang kelihatannya seperti batu dan ular oleh kita tapi
dalam pandangan Tuhan itu sesungguhnya roti dan ikan dan itu untuk kebaikan kita. Sekali lagi
apa yang Tuhan buat baik adanya Karena Tuhan memberi yang baik kepada anak-anak-Nya
tugas anak-anak-Nya tetap berdoa.

saya mengutip apa yang dikatakan oleh budi asali :


Supaya doa kita tidak sia-sia, maka kita harus meminta apa yang baik. Supaya tahu apa yang
baik kita harus belajar fimran Tuhan! Jadi doa tidak bisa dipisahkan dari firman Tuhan. Orang
yang tidak mengerti firman Tuhan tidak akan bisa berdoa dengan baik/ benar. Mari ingat tiga
aspek doa ini dan laksanakan, kalo kita lakukan yakin pasti doa kita dikabulkan oleh Bapa di
surga. Amin

Anda mungkin juga menyukai