I Yohanes 5:14 “Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia
mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya.”
Matius 6:16-18 "Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang
munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa.
Aku berkata kepadamu : Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi apabila engkau
berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, supaya jangan dilihat oleh orang bahwa
engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka
A. DOA (PRAY)
1. ETIMOLOGI
“Doa” dalam bahasa Ibrani adalah p?lal (verb); bhs Inggris : “to pray (Kej. 20:7;
Bilangan 21:7), intervene (Ul. 9:20, 1 Sam. 12:23), mediate (1 Sam. 2:25), judge (Mazmur
106:30)”. Dalam bahasa Greek terdapat beberapa pengertian antara lain : 1). “Euchomai” yang
2). “Proseuchomai” (Rom. 8:26; Ef. 6:18; Filipi 1:9). 3). “Er?ta?”=”to ask”=“meminta” (Yoh.
5:20).
2. TERMINOLOGI
Doa adalah berbicara dengan Allah; berbakti kepada Allah, bersyukur kepadaNya dan
memohon sesuatu daripada Allah. Doa adalah “leher” yang menghubungkan “kepala” (Kristus)
dengan “tubuh” (Anak-anakNya) dalam bentuk interaktif yang mesra dimana Kristus memberi
perhatian dan jawaban-jawaban kepada anak-anakNya yang datang meminta, mencari &
mengetok (Matius 7:7-8). Doa adalah keterpautan “roh, jiwa & tubuh” manusia dengan TUHAN
Doa atau berdoa adalah kata yang sangat populer yang dikenal oleh semua orang, baik
Kristen maupun yang bukan Kristen. Doa dalam pengertiannya yang secara universal selalu
berhubungan dengan sesuatu yang berada di luar kehidupan normal seorang manusia yang lebih
bersifat supranatural. Doa adalah suatu dimensi yang berhubungan dengan alam roh. Semua
orang dapat berdoa sesuai dengan keyakinan atau sesuatu yang dipercayainya memiliki kuasa
yang diluar kekuatan/kuasa manusia biasa. Sehingga doa juga merupakan suatu “medan magnit”
yang menggambarkan hubungan antara manusia dengan sesuatu roh supranatural diluarnya.
Secara teologis Kristiani, kehidupan manusia selalu diperhadapkan pada dua kutub
medan magnit yang sangat kuat daya tariknya. Pertama, kutub medan magnit yang
datang/berasal dari TUHAN Allah sang Pencipta dalam nama TUHAN YESUS KRISTUS, yang
menarik kita dengan kekuatan kasihNya kedalam kehidupan yang kekal. Kedua, asalnya dari si
Iblis, bapa dari segala dusta yang berusaha menarik manusia untuk mengikuti segala dustanya
dan akan berakhir dalam nyala api neraka untuk selama-lamanya (Yoh. 8:44).
Sebagai orang-orang yang hidup dalam anugerah keselamatan yang diberikan Tuhan
Yesus, kita harus selalu berdoa kepada Allah Bapa di surga yang menandakan suatu bentuk
Alkitab memberi beberapa alasan mendasar, mengapa setiap orang Kristen harus selalu
1. Membangun dan membina komunikasi penuh keakraban dengan Allah Bapa sehingga
dapat mengenal rencana dan kehendakNya dalam kehidupan kita. (Mat. 6:6, Roma 1:10;
8:27-28).
4. Mohon diperlengkapi dengan kuasa ROH KUDUS untuk berani menyampaikan firman
5. Mohon pengampunan atas kesalahan dan dosa yang telah diperbuat (Lukas 11:4).
Yakobus 5:13).
7. Supaya jangan jatuh dalam pencobaan yang dapat mengakibatkan gugurnya iman (Matius
8. Supaya orang lainpun dapat menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat (KPR.
9. Supaya terjadi pemulihan, baik secara jasmani maupun rohani sehingga dapat memberi
semangat/hidup baru dalam mengiring dan melayani TUHAN (Maz. 41:4; 80:4; 85:5;
126:4).
Dengan doa, kita diberi kesanggupan untuk bertindak dalam segala hal menurut kehendak
TUHAN. Kesanggupan untuk merasakan kasih, untuk berbicara menurut hukum kasih, dan
untuk melakukan segala sesuatu yang selaras dengan hukum kasih seperti yang tercatat dalam
Alkitab.
Allah dapat menolong kita. Pertolongan yang diberikanNya, jauh lebih besar dari yang
dapat dilakukan seorang ayah (secara biologis) kepada anaknya. Dialah Allah Bapa kita yang
sangat mengasihi kita. Kita membutuhan hal-hal yang baik dari Allah untuk membantu kita
“berlaku adil, mencintai belas kasihan dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu (Mikha
6:8). Kita membutuhkan bantuan Allah untuk bertindak secara persaudaraan, dengan bijaksana
dan mulia, untuk menghakimi dengan jujur dan dengan kasih sayang. Bantuan Allah untuk
melakukan semua hal ini menurut cara Allah diperoleh dengan doa (Matius 7:7).
4. PRINSIP-PRINSIP DOA
“Saya telah menjadi orang Kristen bertahun-tahun lamanya tetapi saya mendapati doa itu
benar-benar sangat membosankan. Saya sudah membaca sejumlah buku tentang doa, tetapi tidak
ada yang memberikan saya penanganan masalah itu. Saya malu karena tidak pandai berdoa dan
tidak bisa berdoa untuk waktu yang lama seperti doa syafaat. Saya terlalu sibuk dan terlalu
capek, sehingga tidak memiliki sedikit waktu walau hanya 5 menit untuk berdoa. Saya tidak tahu
dari mana harus mulai berdoa. Saya tidak bisa berdoa karena tidak layak; dosa saya terlalu
banyak dan tidak mungkin diampuni semuanya. Saya tidak bisa berkonsentrasi setiap kali
orang Kristen ( -- mungkin --, sama seperti saya yang sedang mengikuti PA ini).
Kita haruslah menyadari bahwa tingkat kemajuan dalam kehidupan Kristen sangat
ditentukan oleh kekuatan kita dalam doa. Jika tidak berdoa maka kita tidak bertumbuh secara
rohani. Kita harus bisa menerapkan prinsip-prinsip doa yang benar, yang dapat menolong
membentuk pola doa yang efektif. Tidak cara lain untuk masuk dalam kehidupan Kristen yang
Banyak orang Kristen merasa sulit berdoa. Beberapa menggunakan doa yang tercetak.
Beberapa lagi, menghafalkan urutan kalimat yang digunakan pada awal dan akhir dari doa. Yang
lainnya, yakin bahwa doa itu hanya bermakna bila diucapkan secara spontan, berdoa hanya saat
Penerapan kehidupan Kristen yang paling penting tidak bisa diserahkan pada perasan
yang tidak dapat diramalkan. Seiap orang Kristen perlu membangun pendekatan doa yang
sistematis untuk dirinya sendiri – yang sederhana dan tidak rumit tetapi cukup untuk
Berikut ini, ada beberapa prinsip doa yang dapat membantu kita untuk bisa berdoa secara
● Napaskan Doa untuk Pertolongan saat memulai. (Kisah Para Rasul 10:2).
Ketika kita berusaha mengembangkan doa yang lebih efektif, waspadalah dengan
kenyataan bahwa iblis akan melakukan segala hal dengan kekuatannya untuk melemahkan
perhatian kita ke hal lain. Iblis, musuh jiwa kita berusaha memutuskan napas rohani kita karena
ia tahu bila hal ini dilakukan, kita mati atas kemauan kita sendiri. Kita harus menyadari, makin
kita berdoa, kerohanian kita makin bertumbuh. Doa memeriahkan seluruh kehidupan. Jika doa
ketinggalan, kehidupan merosot. Jika kita tahu bagaimana berdoa, kita tahu juga bagaimana
Pertumbuhan dan perkembangan dalam kehidupan Kristen menuntut ketegasan diri kita
sendiri dalam hal menetapkan waktu yang jelas untuk berdoa. “Orang yang tidak menyediakan
waktu untuk saat teduh pada pagi hari, menyediakan waktu untuk saat yang tidak tenang di
Kadangkala, doa bisa menjadi pekerjaan yang menjemukan. Jika waktu doa kita
dilakukan hanya berdasarkan perasaan, maka saat teduh kita dengan Allah akan menjadi sangat
jarang. Kita harus belajar berdoa dan menepati janji kita dengan Allah, baik kita merasa
● Membuka Diri terhadap Aliran Roh Kudus (Roma 8:26; Efesus 5:18).
B. PUASA (FAST)
1. ETIMOLOGI
Kata benda ‘puasa’ berasal dari kata tsom dalam bahasa Ibrani dan “n?steia”(noun) – “n?
steu? (verb) dalam bahasa Yunani, fast (Ingg) yang berarti : a) dengan sukarela mengadakan
pemantangan terhadap makanan (Lukas 2:37; Mat. 4:2). b) dengan terpaksa mengadakan
2. TERMINOLOGI
Menurut Ensiklopedia Grolier, puasa adalah : Tindakan menjauhkan diri dari makanan,
Berpuasa adalah dengan sukarela dan dengan sengaja tidak makan dan minum dengan
tujuan agar supaya dapat memusatkan pikiran terhadap doa. Atau dengan lain perkataan, puasa
adalah suatu keputusan tindakan yang dengan kesadaran penuh menjauhkan diri dari makanan
ataupun minuman untuk menambah kuasa yang lebih besar pada doa seseorang.
3. JENIS-JENIS PUASA
1. Puasa Normal, dilakukan tanpa makanan selama masa tertentu dan hanya memasukkan
2. Puasa Mutlak, dilakukan tanpa makanan atau air (Ester 4:16; Yunus 3:5-7).
3. Puasa Parsial, melibatkan penghilangan jam makan dalam sehari, atau menghilangkan
4. TUJUAN BERPUASA
5. MANFAAT BERPUASA
C. KESIMPULAN
Tuhan telah menciptakan kita demikian rupa sehingga kita perlu mengetahui tujuan dan
manfaat sesuatu, apabila kita dimotivasikan bekerja untuk hal itu. Mungkin sekiranya kita telah
menyadari manfaat doa yang sesungguhnya, kita telah menjalankan kehidupan doa sejak lama.
Motivasi bekerja atas dasar keinginan. Agar seorang bisa berdoa, ia harus belajar memiliki
keinginan untuk berdoa. Untuk berdoa seperti yang dikehendaki oleh Alkitab, orang itu harus
memperkembangkan suatu keinginan besar untuk berdoa. Saat yang paling tepat untuk berdoa
adalah disaat kita tidak bisa berdoa. Dengan tetap berdoa, kita senantiasa berada dalam otoritas
Allah yang maha dahsyat yang memampukan kita bertumbuh dan berkarya bagi Kristus.
sekitar, seperti angin badai membengkokkan sebatang pohon. Orang Kristen akan menunjukkan
bahwa mereka hidup dengan cara yang berbeda, bahwa iman mereka sangatlah penting, bahwa
Yang Mahakuasa bekerja dalam hidup mereka sehari-hari. Jika seluruh gereja berpuasa, mereka
akan bergerak maju dalam penginjilan, bersaksi dan memiliki jangkauan dalam mencukupi dan
membantu sesama.
Melalui doa dan puasa, kita dapat memusatkan pikiran kita kepada Kristus yang memberi
kuasa untuk melawan nafsu kita sendiri, kehendak daging kita sendiri, kehendak mata dan
kebanggaan hidup pribadi. Tujuannya adalah supaya kita dapat menjalankan hidup yang suci dan
murni di hadapan Tuhan. Melalui doa dan puasa, benteng pertahanan iblis dihancurkan,
kelepasan yang sempurna. Ketika seorang Kristen berdoa dan berpuasa, maka ia sementara
rohani. Imanuel….