Anda di halaman 1dari 21

BAB I

WORSHIPER

A. Dasar Penyembahan

Penyembahan atau worship merupakan kata yang sangat akrab dan sering kita dengar dari
telinga kita, apakah itu dalam gereja dan pelayanan, khususnya dalam setiap ibadah. Kata pujian
dan penyembahan atau praise and worship (PW) sebuah kata yang lebih populer saat ini. Pujian
dan penyembahan biasa diartikan dengan pujian yang diiringi band atau musik dan dinyanyikan
oleh jemaat. Namun sebenarnya apakah arti sesungguhnya dari penyembahan ? apa yang Tuhan
Yesus ajarkan tentang penyembahan ? bagaimana kita menyembah Tuhan agar berkenan bagi
Dia ? apa sebenarnya perbedaan pujian dan penyembahan ?

Penyembahan yang sesungguhnya dapat kita temukan dalam

Yohanes 4 : 23-24
Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa
penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan
kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah
demikian.
Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan
kebenaran."

Penyembahan yang sesungguhnya bukanlah dilihat dari penyembahan atau bentuk


penyembahan itu sendiri, melainkan dari pribadi penyembahnya, Bapa menghendaki penyembah
yang memiliki hubungan yang dekat dengan Dia seperti Bapa dan anak serta menyembah Dia
dalam roh dan kebenaran. Tuhan mengkhendaki seorang penyembah (Worshiper), artinya pribadi
yang memiliki hati yang menyembah. Dalam hal ini Tuhan tidak memandang sebaik apa kita
menata penyembahan kita tapi sebaik apa kita hidup sebagai penyembah, sebab penyembahan
yang baik bahkan indah belum tentu dihasilkan oleh penyembah yang berkenan sebaliknya
penyembah yang berkenan pasti akan menghasilkan penyembahan yang baik.

Fero Sondakh Luntungan | Modul 1 Worship Leader 1


Menyembah Tuhan dalam bahasa yunani adalah Proskuneo atau menyembah, sujud dan
mencium. Sama seperti anjing kepada tuannya yang setia dan taat, sikap hati seperti itulah yang
harus kita miliki untuk menyembah Tuhan.
Itu merupakan dasar penyembahan yang diajarkan dan dijabarkan Yesus kepada kita
bagaimana kita menjadi seorang penyembah yaitu :
1. Memiliki hubungan Bapa dan anak
Hubungan Bapa dan anak merupakan hubungan kasih bukanlah jabatan, dan dalam
penyembahan harus ada kasih sebab tanpa kasih maka tidak ada penyembahan.
Sehingga hubungan Bapa dan anak merupakan hubungan yang Tuhan kehendaki
disaat kita datang menyembah Dia, sebab tidak ada hubungan yang lebih dekat selain
hubungan Bapa dan anak.
2. Menyembah dalam Roh
Menyembah dalam Roh adalah menyembah yang dipimpin oleh Roh Kudus yang
melahirkan Iman, pengertian disini adalah dengan iman kita masuk dan mengalami
hubungan yang intim dengan Dia, sebab tanpa iman kita tidak bisa masuk dalam
sebuah hubungan yang lebih lagi bersama Tuhan. Menyembah dalam Roh artinya kita
masuk dan menikmati kehidupan yang intim bersama Dia dengan Iman.
3. Menyembah dalam Kebenaran
Menyembah dalam kebenaran adalah disaat kita menyembah kepada Dia, kita datang
dengan kekudusan artinya kita memiliki hidup yang benar dan berkenan, taat akan
firmanNya, serta memiliki karakter kristus, sebab hanya orang yang benar yang bisa
masuk dalam keintiman.
4. Dimensi Allah
Dimensi Allah artinya jati diri Allah disaat kita datang menyembah, disaat kita
berkomunikasi dengan HP, harus ada signal, hal yang sama juga di saat kita
menyembah Tuhan yang adalah Roh kita harus datang menyembah Dia dalam roh
sehingga memiliki satu frekuensi, sehingga adanya kepekaan roh dan kita dapat
menikmati, merasakan serta mengetahui apa yang ingin Tuhan kerjakan.
Empat hal diatas juga merupakan unsur-unsur terpenting bagaimana menyembah Tuhan
dengan benar agar berkenan bagi Dia. Hal-hal diatas merupakan tahapan awal kita untuk
mengerti mengenai dasar dari penyembahan yang berkenan.

Fero Sondakh Luntungan | Modul 1 Worship Leader 2


B. Identitas Penyembah
Pada penjelesan sebelumnya dijelaskan mengenai dasar penyembahan yang berkenan, dalam
bagian ini kita akan bersama memahami mengenai identitas dan panggilan kita sebagai seorang
penyembah. Dasar penyembahan yang berkenan adalah disaat kita memahami bahwa
penyembahan yang benar adalah kesadaran mengenai panggilan menjadi seorang penyembah
dan bagaimana kita memenuhi panggilan tersebut. Namun dalam proses pemenuhan panggilan
tersebut kita harus mengetahui kenapa panggilan itu melekat dalam kehidupan kita.
Seorang pelayan rumah makan memiliki panggilan sebagai pelayan yang bertugas melayani
tamu di rumah makan, tapi apa yang menjadi dasar panggilannya, seorang dosen memiliki
panggilan sebagai pengajar yang bertugas mengajar di rumah makan, tapi apa yang yang menjadi
penyebab dasar panggilannya, semua orang bekerja dan melakukan tanggung jawabnya, tapi apa
yang mendorong hal itu terjadi.
Tidak lain adalah untuk penghidupannya. Kehidupan kita bukan lagi milik kita lagi, “Tetapi
kamu adalah milik Kristus dan Kristus adalah milik Allah”(1 Korintus 3:23) kita adalah milik
Kristus, panggilan kehidupan kita adalah untuk kehidupanNya dalam kita, ingat “ketika itulah
Tuhan Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam
hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup”(Kejadian 2:3) dan “Sebab
segala sesuatu adalah dari Dia dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah Kemuliaan sampai
selama-lamanya!”Kehidupan kita sepenuhnya diciptakan melaui perencanaanNya (Kejadian
1:28), kejadian kita dahsyat (Mazmur 139:14), dan terutama kita telah ditebus oleh Darah Kristus
( 1 Petrus 1:18). Jadi identitas panggilan kita tidak lain hanya untuk Dia yang menjadikan kita,
dimana alasanNya menciptakan kita adalah diciptakan untuk kemulianNya (Yesaya 43:6-7).

Fero Sondakh Luntungan | Modul 1 Worship Leader 3


BAB II

FONDASI PENYEMBAHAN

A. Keintiman

Keintiman adalah bukti dan tanda kedekatan pribadi secara dua arah dengan dasar cinta,
keintiman diukur dari seberapa jauh pengenalan kita, dan dilihat dari seberapa dekat hubungan
kita serta dinilai dari seberapa jauh kepercayaan kita. Keintiman ditentukan dari seberapa lama
waktu bersama. Kita akan intim dengan orang yang kita kenal dan bukan dengan yang kita
ketahui. Tanpa cinta, pengenalan, hubungan, kepercayaan dan waktu bersama secara dua arah
maka tidak akan ada keintiman. Hubungan kita dengan Tuhan dilihat dari keintiman kita, Tuhan
tidak memiliki masalah dengan keintiman, Dia Allah yang Omni Present (Maha Hadir) dan
mengasihi kita, namun masalah terletak dari pribadi kita.
Tahapan awal untuk supaya kita intim kita harus dilahirkan kembali (Yohanes 3:5-7), itu
adalah pintu agar Roh Kudus berdaulat dan bekerja dalam kehidupan kita sehingga dari saat itu
hubungan itu terjadi dimana kita harus membangun hubungan itu dengan keintiman dengan Dia.
Keintiman akan dibangun dengan cinta kita akan PribadiNya (Matius 22:37-40), pengenalan
akan Dia (Filipi 3:10), Iman kita akanNya (Ibrani 11:1) dan Kehidupan Firman Doa Pujian dan
Penyembahan.
Keintiman memiliki dua sifat yaitu keintiman Pribadi dan Korporat dimana keintiman
Pribadi adalah kita harus membangun keintiman pribadi dengan pribadiNya dilihat dari
kehidupan doa, karakter dan sikap serta konsistensi kita, sedangkan keimtiman Korporat kita
bersama berhubungan dengan Tuhan bersama dengan sesama.

B. Karakter
Karakter yang benar adalah Karakter Kristus, hal ini akan terwujud dalam kehidpan kita
hanya bisa diawali dengan keintiman kita dengan PribadiNya melalui FirmanNya yang hidup
karena Firman adalah Allah (Yohanes 1:1). FirmanNya dapat manifestasi dalam kehidupan kita
dengan hubungan kita dengan Dia (Yohanes 14:15), dimana kita melakukan FirmanNya karena
kita mengasihiNya. Disaat hal itu terjadi maka karakter kita dibangun dan dibentuk menjadi
karakter Kristus. Ada beberapa hal yang membantu kita untuk kita bisa memiliki karakter
Kristus.

Fero Sondakh Luntungan | Modul 1 Worship Leader 4


1. Memberikan Korban yang hidup
Roma 12:1-2 kita harus mempersembahkan korban yang hidup yaitu semua yang
berkenan dihadapaNya, yaitu melakukan kehendakNya. Kenapa dikatakan korban yang
hidup, kata korban adalah sebuah proses yang sakit akibat ada sesuatu yang bertentangan,
contoh tubuh kita sakit karena ada pertentangan dalam tubuh kita antara penyakit dan
tubuh normal kita. Roh kita hanya dapat dipuaskan dalam hadirat Tuhan, namun daging
kita lemah (Matius 26:41, Markus 14:38), pemandangan mata kita beda dengan
pemandangan mata Tuhan ( 1 Samuel 16:7), sehingga kehendak manusia kita seringkali
bertentangan dengan kehendak Tuhan, disaat kita mau melakukan kehendak Tuhan maka
itulah korban yang hidup dan disaat kehendak Tuhan dilakukan Kerajaan Allah datang.
2. Fokus
Keluaran 32:25-27&29 menceritakan mengenai bani Lewi yang tetap memandang dan
mengikuti Tuhan disaat saudara dan lingkungan mereka jatuh dalam penyembaha berhala
sehingga mereka dipilih Tuhan sampai saat ini sebagai bani yang bertugas di Bait Allah.
Ingat (1 Petrus 2:9) kita adalah Imamat yang Rajani kita adalah imam-imam yang bebas
berhubungan dengan Allah sejak tabir terbelah dua (Markus 15:38), artinya sikap hidup
kita harus tetap menjadikan Yesus sebagai dasar dan tujuan kehidupan kita. Fokus akan
menghasilkan 2 hal yang penting yaitu ketaatan dan konsistensi.
3. Berbuah
Yohanes 15:5 Tinggal dalam Yesus sebagai pokok anggur, tentu kita harus tertanam,
berakar, bertumbuh dan berbuah. Hal ini merupakan respon kita dan akibat kita disaat
kita tinggal dalam PribadiNya. Disaat kita menjadikanNya Dasar dan membangun
kehidupan yang intim denganNya maka hubungan dengan Dia akan baik membawa
hubungan kita dengan orang lain.
C. Konsisten
Konsisten adalah kunci agar kita tetap dalam PerkenananNya. Dimanakah kata konsisten
dalam alkitab ? Konsisten dituliskan dengan kata ketekunan, setia dan senantiasa, bagiamana kita
belajar konsisten ? Belajar dari pribadi Yesus (2 Timotius 2:13) Dia setia disaat kita tidak setia,
kita harus setia disaat kita mengalami kesengsaaraan, karena kesetiaan dapat diuji melalui
kesengsaraan yang menghasilkan ketekunan yang membawa pengharapan pada Tuhan (Roma
5:3-5). Kata senantiasa melukiskan selalu, dimana Tuhan senantiasa menyertai kita (Matius
28:20) kita pun harus senantiasa berada bersama dengan pribadaiNya yaitu kebenaranNya.

Fero Sondakh Luntungan | Modul 1 Worship Leader 5


BAB III

PEMULIHAN PONDOK DAUD

A. Pondok Daud

Pondok Daud lahir karena hati Daud yang sangat mengasihi Tuhan. Pondok Daud adalah
sebuah bangunan yang dibuat oleh Daud yang terbuat dari kain kelambu dan berbentuk tenda /
kemah. Jadi bukan sebuah bangunan permanent. Di dalam pondok inilah Daud meletakkan Tabut
Perjanjian dan Tuhan bersemayam diatasnya. 2 Samuel 6:17 dan 2 Samuel 7:2.

 2 Samuel 6:17 : “Tabut TUHAN dibawa masuk, lalu diletakkan di tempatnya, di dalam
kemah yang dibentangkan Daud untuk itu, kemudian Daud mempersembahkan korban
bakaran dan korban keselamatan dihadapan TUHAN”.
 2 Samuel 7:2 : Berkatalah raja kepada nabi Natan : “Lihatlah, aku ini diam dalam
rumah dari kayu aras, padahal tabut Allah diam dibawah tenda”.

Disekitar Kemah itu Daud memerintahkan beberapa orang yang memuji Tuhan siang dan
malam selama 24 jam sehari semalam 7 hari seminggu. Daud sendiri juga seorang yang sangat
gemar memuji Tuhan, Mazmur 119:164.

1. Daud mempunyai empat pemimpin puji-pujian :


a) Kenanya (1 Taw. 15:22)
b) Asaf (1 Taw. 25:2)
c) Yedutun (1 Taw. 25:3)
d) Heman (1 Taw. 25:5)
2. Daud mempunyai tujuh imam peniup nafiri (1 Taw. 15:24)
3. Daud mempunyai 24 pemusik yaitu anak-anak dari pemimpin pujian (1 Taw. 24)
4. Daud mempunyai paduan suara yang terdiri dari 288 orang (1 Taw. 25)
5. Daud mempunyai suatu kelompok yang terdiri dari 4000 pemusik dan penyanyi (1 Taw.
23).
Inilah yang menjadi karakteristik dari Pondok Daud sebagai kemah puji-pujian kepada
Tuhan. Tuhan berkenan sehingga hadir dalam puji-pujian dan ucapan syukur umatNya, lihat 1
Taw. 15-16 dan Mazmur 27:1-6. Tabut Perjanjian adalah alat terpenting dalam Tabernakel
sebagai tempat Allah menyatakan kehadiranNya.

Fero Sondakh Luntungan | Modul 1 Worship Leader 6


B. Pemulihan Pondok Daud

Nubuatan mengenai pemulihan Pondok Daud

 Nabi Amos bernubuat tentang pemulihan Pondok Daud dalam Amos 9:11-12.
- 9:11 “Pada hari itu Aku akan mendirikan kembali pondok Daud yang telah roboh,
Aku akan menutup pecahan dindingnya, dan akan mendirikan kembali
reruntuhannya, Aku akan membangunnya kembali seperti di zaman dahulu kala”.
- 9:12 supaya mereka menguasai sisa-sisa bangsa Edom dan segala bangsa yang
Kusebut milikKu”, demikianlah firman Tuhan yang melakukan hal ini.
 Kisah Para Rasul 15:15-18
- 15:15 Hal itu sesuai dengan ucapan-ucapan para nabi seperti yang tertulis :
- 15:16 Kemudian Aku akan kembali dan membangunkan kembali pondok Daud yang
telah roboh, dan reruntuhannya akan Kubangun kembali dan akan Kuteguhkan,
- 15:17 supaya semua orang lain mencari Tuhan dan segala bangsa yang tidak
mengenal Allah, yang Kusebut milikKu, demikianlah firman Tuhan yang melakukan
semuanya ini,
- 15:18 yang telah diketahui dari sejak semula.

Melalui pemulihan Pondok Daud (doa, pujian, penyembahan), digenapilah janji Tuhan yang
luar biasa bagi gereja-Nya, yaitu:

1. Terjadinya penuaian jiwa yang besar (Amos 9:11-12 – “Pada hari itu Aku akan
mendirikan kembali pondok Daud yang telah roboh; Aku akan menutup pecahan
dindingnya, dan akan mendirikan kembali reruntuhannya; Aku akan membangunnya
kembali seperti di zaman dahulu kala, supaya mereka menguasai sisa-sisa bangsa
Edom dan segala bangsa yang Kusebut milik-Ku, “demikianlah firman TUHAN yang
melakukan hal ini. )
2. Terjadi pertumbuhan rohani yang begitu cepat (Amos 9:13a – “Sesungguhnya, waktu
akan datang,” demikianlah firman TUHAN, “bahwa pembajak akan tepat menyusul
penuai dan pengirik buah anggur penabur benih; )
3. Pencurahan Roh Kudus secara berlimpah (Amos 9:13b – gunung-gunung akan
meniriskan anggur baru dan segala bukit akan kebanjiran.)

Fero Sondakh Luntungan | Modul 1 Worship Leader 7


4. Akan banyak terjadi mujizat (Amos 9:14a – Aku akan memulihkan kembali umat-
Ku Israel:)
5. Gereja akan mengembang ke kanan dan ke kiri (Amos 9:14b – mereka akan membangun
kota-kota yang licin tandas dan mendiaminya;)
6. Gereja Tuhan akan diberkati berlimpah-limpah (Amos 9:14c – mereka akan menanami
kebun-kebun anggur dan minum anggurnya; mereka akan membuat kebun-kebun buah-
buahan dan makan buahnya.)
7. Perlindungan Tuhan yang sempurna bagi gereja-Nya (Amos 9:15 – Maka Aku akan
menanam mereka di tanah mereka, dan mereka tidak akan dicabut lagi dari tanah yang
telah Kuberikan kepada mereka, ” firman TUHAN, Allahmu.)

Pemulihan Pondok Daud terjadi karena ada seseorang yang mengasihi Tuhan, yaitu seorang
penyembah yang benar (proskuneo – Mazmur 123:2). Tuhan menginginkan pemulihan
Pondok Daud terjadi secara pribadi kepada umat-Nya.

Fero Sondakh Luntungan | Modul 1 Worship Leader 8


BAB IV

WORSHIP LEADER

Worship Leader adalah seseorang yang bertugas untuk memimpin dan membawa jemaat
menikmati hadirat Tuhan. Worship leader adalah seorang penyembah yang harus hidup dalam
penyembahan yang benar.
Secara harafiah, kata Worship Leader dibagi 2 yaitu :
Worship dan Leader
1. Worship
Worship adalah kehidupan profetik dan kemampuan profetik sebagai Worshiper atau
penyembah, secara utama kehidupan profetik artinya seorang WL harus hidup dalam
penyembahan yang benar yaitu menyembah dalam Roh dan Kebenaran yaitu hidup dalam
persekutuan yang intim dengan Tuhan serta memiliki karakater Kristus. Kemampuan
profetik dapat diwujudkan dalam :
a. Narasi : Pesan Firman Tuhan berupa, nubuatan, janji Allah, kata-kata iman dan
kalimat motivasi untuk menguatkan jemaat.
b. Flowing dalam PW
Menciptakan suatu alur PW dengan menangkap visi dari Tuhan dan melakukan misi
yang tepat untuk mencapai visi tersebut. Dalam hal ini rema dan pesan gembala. Serta
bagaimana membawa jemaat masuk menikmati hadirat Tuhan, menutun jemaat dalam
penyembahan, membawa arah penyembahan sesuai tuntunan Roh Kudus.
c. Selection Songs / Pemilihan Lagu
 Lagu dipilih sesuai Tehila atau pengalaman hidup dengan Tuhan
 Lagu dipilih sesuai Visi Gembala
 Konfirmasi Lagu dengan Gembala
d. Kepekaan Atmosfer
Artinya kepekaan suasana atmosfer dari setiap lagu dan perpindahan lagu serta
kepekaan akan Roh Kudus.
e. Pray / Berdoa
Memiliki kemampuan untuk berdoa sesuai pimpinan Roh Kudus.

Fero Sondakh Luntungan | Modul 1 Worship Leader 9


2. Leader
Leader merupakan kemampuan secara teknik dalam pola penyembahan. Terbagi atas :
a. Kemampuan Teknik Ibadah
Kemampuan Teknik Ibadah adalah penguasaan mengenai macam-macam ibadah
dalam gereja, sehingga dapat menentukan alur dan pola penyembahan. Berikut adalah
macam-macam katagori ibadah:
 Ibadah Raya
 Ibadah Youth / Remaja
 Ibadah Sekolah Minggu
 Ibadah Tengah Minggu
 Ibadah Doa ( Doa malam, pemulihan, puasa, menara doa, kubu doa, rumah doa,
pelepasan dll)
 Ibadah Pernikahan
 Ibadah Kematian dan pemakaman
 Ibadah Wanita
 Ibadah Lansia
 Ibadah pengerja
b. Kemampuan Teknik Ibadah Keluar
Kemampuan Teknik Ibadah Keluar adalah kemampuan dalam penguasaan ibadah
yang dilaksanakan diluar gereja dengan pola-pola yang sama seperti dalam ibadah
atau pola yang sesuai dengan keadaan ibadah. Berikut adalah ibadah atau pelayanan
PW keluar:
 Ibadah KKR
 Ibadah Padang
 Ibadah Reatreat
 Konser ( lebih cenderung Testimony Praise Performance )
c. Kemampuan Teknik Panggung
Kemampuan Teknik Panggung adalah kemampuan mengenai penguasaan panggung,
bagaimana memimpin jemaat untuk membawa alur ibadah dan penyembahan,
bagaimana antisipasi bila ada event diluar rundown atau antisipasi dalam kesalahan
kata-kata.
d. Kemampuan Teknik Tema Lagu dan Penguasaan Lagu

Fero Sondakh Luntungan | Modul 1 Worship Leader 10


Kemampuan Teknik Tema Lagu adalah kemampuan dalam menentukan Tema
Ibadah, ada dua hal yang menentukan Tema Ibadah, yakni :
 Tema yang lahir dari Tehila atau pengalaman hidup bersama Tuhan
 Tema yang lahir dari Visi Gembala
Berikut adalah macam-macam Tema Ibadah :
1. Kasih
2. Iman
3. Sukacita
4. Penggangungan
5. Peperangan dan Kemenangan
6. Syukur
7. Kesaksian
8. Visi
Kemampuan penguasaan lagu adalah memahami Anatomi Lagu yakni,
 Bagian Lagu
1. Intro
2. Bait
3. Reff
4. Interlude
5. Bridges
6. Coda
7. Ending
 Cara menyanyikan lagu berdasarkan
1. Nada Dasar
2. Irama
3. Tempo
4. Jenis Musik ( Rock, Country, Gospel, Melayu dll )
e. Kemampuan Teknik Kesatuan team PW
Kemampuan Teknik Kesatuan team PW adalah mengenai kesatuan hati dan kesatuan
pola penyembahan atau arrangement music serta penggunaan Hand Signal. Dalam
suatu kesatuan team PW Worship Leader merupakan Leader atau pemimpin yang
menentukan jalannya ibadah. Hand Signal adalah kode yang sudah ditentukan dan

Fero Sondakh Luntungan | Modul 1 Worship Leader 11


disepakati bersama dalam mengarahkan dan memimpin lagu dalam anatomi lagu dan
bagaiman cara menyanyikan lagu serta flowing penyembahan. Dalam keadaan
memimpin pujian Hand Signal harus dalam posisi diangkat karena posisi Worship
Leader bukan hanya pemimpin team PW tapi merupakan pemimpin jemaat dalam
PW.
f. Kemampuan Teknik Vocal
1. Pengertian Teknik Vocal
Kemampuan Teknik Vocal adalah kemampuan dalam olah vocal atau suara dan
bagaimana cara memproduksi suara yang baik dan benar, sehingga suara yang
keluar terdengar jelas, indah, merdu dan nyaring atau powerfull.
2. Unsur-unsur Teknik Vocal
 Artikulasi adalah cara pengucapan kata demi kata yang baik dan jelas.
 Pernafasan adalah usaha untuk menghirup udara sebanyak-banyaknya,
kemudian disimpan dan dikeluarkan sedikit demi sedikit sesuai dengan
keperluan.
3. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam produksi vocal
 Pitch : Ketepatan jangkuan nada
 Breathing : Pengunaan nafas
 Range : Jangkuan suara dilihat dari tinggi rendahnya
 Pharasering : Pemengalan Kelimat
 Resonansi : Memperindah suara dengan menggunakan rongga uadara yang turut
bervibrasi atau disekitar mulut dan tenggorokan
 Vibrato : Penggunaan getaran suara yang tepat
 Improvisasi : Merubah dan menambah sebagian melodi lagu untuk
memperindah
 Postur : Sikap badan dalam menyanyi
 Power : Kekuatan Suara
 Ekspresi : Mimik yang dikeluarkan dalam menjiwai dan menikmati lagu
 Penampilan : penggunaan pakaian yang indah dan tidak mempersulit vocal
4. Jenis pernafasan
1. Pernafasan Dada
2. Pernafan Diafragma

Fero Sondakh Luntungan | Modul 1 Worship Leader 12


BAB V
NARASI

Narasi dalam pujian dan penyembahan merupakan suatu susunan kata-kata yang lahir
dari hati yang menyembah dan pengalaman intim dengan Tuhan dan kekuatan kuasa dari Firman
Tuhan. Narasi merupakan jembatan untuk mengantar jemaat merasakan dan menikmati hadirat
Tuhan. Narasi yang dikemukakan dapat berbentuk kalimat yang menguatkan dan firman Tuhan
yang pasti harus sesuai dengan tuntunan Roh Kudus.

Roh Kudus merupakan sumber dari narasi yang akan kita sampaikan, hikmat dan
perkataan profetik yang kita sampaikan merupakan perkataan yang lahir dari hubungan intim dan
pengalaman pribadi dengan Tuhan.

Narasi dibagi dengan dua pandangan, yakni narasi profetik dan narasi teknis, narasi
profetik merupakan bentuk perkataan yang lahir dari Roh Kudus. Dalam pujian penyembahan,
perkataan worship leader merupakan perkataan yang lahir dari hubungan pribadi dengan Tuhan
sehingga dia bergerak sesuai dengan tuntunan Roh Kudus. Narasi teknis merupakan turunan dari
narasi profetik dimana berbicara tentang kedudukan narasi sebagai perkataan yang mengajak,
menguatkan, dan menjembatani suatu pujian dan penyembahan.

A. Sifat Narasi
1. Vertical
Narasi vertical merupaka narasi yang tertuju kepada Tuhan yang menyatakan pribadi
Allah dan hubungan dengan Allah
2. Horizontal
Narasi Horizontal merupakan narasi yang bersifat membangun dan mengajak jemaat
yakni hubungan dengan jemaat
B. Fungsi Narasi
1. Mengajak
Mengajak merupakan bagian untuk mengajak jemaat melakukan sesuatu dalam hal ini
bernyanyi, bertepuk tangan, berdiri dan duduk.
2. Membangun
Membangun suatu atmosfer penyembahan dengan membangun iman dari jemaat untuk
menyembah Tuhan

Fero Sondakh Luntungan | Modul 1 Worship Leader 13


3. Mengantar
Mengantar merupakan bagian untuk mengantar jemaat dalam menikmati hadirat Tuhan,
dalam lagu yakni sebelum, sementara dan akhir serta kata-kata dalam penyembahan.
4. Menjembatani
Menjembatani merupakan bagian untuk menghubungkan lagu dengan lagu serta
perkataan-perkataan sesuai tunutunan Roh Kudus
5. Mendeklarasikan
Mendeklarasikan suatu isi hati Tuhan yang Tuhan taruh dalam hati seacara sponatanitas
dalam hati untuk disampaikan bagi jemaat.
C. Bentuk Narasi
1. Berdoa
a. Doa Buka
b. Doa Persembahan
c. Doa Syafaat
d. Doa Penyembahan
2. Perkataan diluar lagu
a. Opening Greetings
b. Perantara Lagu
c. Perantara Event Ibadah
3. Perkataan didalam lagu
a. Sebelum Lagu
b. Middle Lagu
c. Ending Lagu
4. Perkataan dalam flowing worship
D. Teknis Narasi
 Doa Buka
Merupakan Doa untuk membuka suatu ibadah dengan unsur-unsur :
1. Pengangunggan
2. Syukur
3. Iman dan Kuasa Ibadah
4. Tuntunan Roh Kudus

Fero Sondakh Luntungan | Modul 1 Worship Leader 14


5. Pentahbisan ( Dalam Nama Bapa, Putera dan Roh Kudus Yaitu Dalam Nama Tuhan
Yesus Kristus, Amen )
 Doa Persembahan

Merupakan Doa untuk memberikan persembahan :

1. Bersyukur karena semua yang baik Tuhan berasal dari Tuhan


2. Memberi tanda mengasihi, bersyukur, dan menghormati Tuhan
3. Dalam Nama Yesus
 Doa Syafaat

Merupakan Doa untuk mendoakan pokok-pokok doa yang telah ada atau mendoakan secara
universal, yakni :

1. Syukur untuk ibadah atau doa


2. Pengagungan
3. Pelayanan dan Gereja Lokal maupun Gereja lain
4. Tubuh Kristus dan Kesatuan UmatNya
5. Pendeta / Gembala
6. Jemaat
7. Generasi Mudah
8. Bangsa dan Negara
9. Kota
10. Pemimpin
11. Keluarga
12. Visi Gereja
13. Dan sesuai apa yang digerakan Tuhan kepada Gereja melalui Gembala
 Doa Pujian-Penyembahan

Merupakan doa dalam suatu flowing atau aliran penyembahan kepada Tuhan yaitu nyanyian
rohani, mazmur dan kidung pujian.

Fero Sondakh Luntungan | Modul 1 Worship Leader 15


 Opening Greetings

Merupakan suatu sapaan atau ajakan awal ibadah yang menyatakan permulaan ibadah
dengan tema yang diangkat dalam suatu ibadah serta mengantar jemaat untuk siap menyembah
Tuhan

Contoh

- Puji Tuhan, Selamat Pagi Syalom Umat Tuhan


Sukacita berjumpa dan bertemu keluarga Kerajaan Allah di Rumah Tuhan (Gereja),
Tempat ini (tempat umum tapi digunakan untuk beribadah)
Oleh karena anugerah dan penyertaan Tuhan yang sempurna kita boleh berada di minggu
yang ke dua di bulan dan tahun yang baru, itu semua karena Tuhan Yesus, yang setuju
katakan Amen..
Mari saya undang umat Tuhan berdiri dan sapa keluarga Kerajaan Allah yang ada
disamping katakan Happy Sunday, kiat berfellowship satu sama lain..
Mari berikan tepuk tangan yang terbaik bagi Tuhan….. bridge masuk lagu buka….

Fero Sondakh Luntungan | Modul 1 Worship Leader 16


 Lagu Cepat atau Lambat

Formula Narasi Lagu

Narasi Awal Lagu :

Yakni Sebelum lagu, sementara Intro lagu

Narasi Middle Lagu :

Yakni Peralihan Bait-Ref

Narasi Ending Lagu :

Yakni saat Coda atau Ending Lagu

Saran

 Dapat membuat buku dalam formulasi narasi lagu untuk membantu dalam membuat
narasi lagu
 Dapat membuat buku dalam bentuk formulasi apapun dalam bentuk formulasi narasi
lagu
 Latihan didepan cermin
 Berdoa dan minta tuntuna n Roh Kudus

Fero Sondakh Luntungan | Modul 1 Worship Leader 17


Formulasi Narasi Lagu

Judul Lagu :

Narasi Awal Lagu :

Bait Lagu : (Lirik Lagu)

Narasi Middle Lagu :

Reffrens Lagu : (Lirik Lagu)

Narasi Ending Lagu :

Ending Lagu : (Lirik Lagu)

 Ditempatkan diatas mimbar untuk melatih dalam penguasaan narasi

Fero Sondakh Luntungan | Modul 1 Worship Leader 18


BAB VI

KERJA SAMA TIM

A. UNITY (Kesatuan)
Harus ada kesatuan dari semua elemen tim. Dalam Mazmur 133 berkata dari “kesatuan”,
urapan akan turun. TEAM WORK yang baik. Tiap anggota tim harus saling mendukung dan
melengkapi. Jauhi sifat mau menonjolkan diri sendiri.
B. BALANCE (Keseimbangan)
Harus ada keseimbangan antara sikap hati dalam memuji Tuhan dan keteraturan dalam
melayani Dia. Bukan hanya hati kita tapi berikan juga “kerapihan” bermusik atau bernyanyi.
Memberikan yang terbaik untuk Tuhan juga penting.
C. CORPORATE WORSHIP (Penyembahan Korporat)
Jangan mengandalkan pemimpin pujian atau anggota tim lain dalam memuji. Semua anggota
tim harus terlibat dan aktif menyembah Tuhan.
D. SUBMISSION (Penundukan diri)
Dalam tim selalu ada pemimpin, dalam hal ini pemimpin pujian. Walau kita seorang ahli
musik sekalipun, ikutilah “arahan” pemimpin pujian, karena dia yang memiliki otoritas untuk
memimpin.
E. SELF MOTIVATION (Motivasi Pribadi)
Selalu dorong diri Anda untuk mau menyembah dengan segenap hati terlepas dari
permasalahan pribadi Anda hari itu. Jangan menunggu didorong oleh orang lain, suasana atau
hal yang lain.
F. SPIRIT OF EXCELLENCE (Memberikan yang terbaik)
Punya sikap untuk mau selalu memperbaiki diri dan memberi yang terbaik sangatlah
diperlukan. Tuhan kita adalah Tuhan yang excellent karena Dia menciptakan segala
sesuatunya dengan baik

Fero Sondakh Luntungan | Modul 1 Worship Leader 19


BAB VII

FORMASI DAN POLA IBADAH RAYA

A. Formasi Ibadah : Posisi dan jumlah WL, singer, pemain music, dan pelayan altar lainnya
serta rundown ibadah sebagai acuan ibadah tentunya sesuai dengan persetujuan gembala.
B. Pola Ibadah Raya 2015
a. 1 Jam sebelum Ibadah Semua Wajib Sudah Ada
b. Doa PIR (Persiapan Ibadah Raya)
c. Mercy Seat (Sebelum Ibadah)
d. Clear Stage 30’ Sebelum Ibadah
e. Opening Greetings (Salam Buka)
f. Lagu Pujian Buka
g. Baca Ayat Mazmur (Konfirmasi Gembala)
h. Doa Buka (Unsur : Pengangungan, Ucapan Syukur, Iman dan Kuasa Ibadah,
Tuntunan Roh Kudus, Pentahbisan ( Dalam Nama Bapa, Putera dan Roh Kudus -
Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, Amen )
i. Lagu Cepat 1
j. Lagu Cepat 2
k. Selipan ( Kalau ada Penyerahan Anak, Kesaksian, dll)
l. Lagu Lambat 1
m. Flowing Worship
n. Lagu Lambat menyambut khotbah
o. Khotbah, (WL, Singer dan Pemain Musik HARUS SIAP di belakang panggung, ikuti
jalanya khotbah, setelah masuk pada bagian terakhir ditandakan dengan kesimpulan
atau yang terakhir, perlahan pemain musik, WL dan singer masuk ke altar, Posisi WL
siapkan lagu yang sesuai dengan khotbah serta posisi siap, setelah khotbah melihat
situasi apakah pengkhotbah langsung berdoa, angkat lagu kalau tidak WL inisiatif
mengangkat lagu.
p. Masuk Perjamuan (kalau minggu perjamuan)
q. Doa setelah khotbah
r. Doa persembahan (WL) (Khusus minggu dimana memberikan persembahan misi dan
umum harus disampaikan dan dijelasakan lebih dahuli)

Fero Sondakh Luntungan | Modul 1 Worship Leader 20


s. Persembahan sambil Pengumuman Gereja
t. Doa Perpuluhan
u. Lagu Tutup
v. Doa Syafaat dan Tutup
w. Lagu Yesus Dia Imanuel (2015-waktu yang Tuhan Tentukan)
x. Doa Selesai Ibadah bersama seluruh pelayan

Fero Sondakh Luntungan | Modul 1 Worship Leader 21

Anda mungkin juga menyukai