Anda di halaman 1dari 2

Renungan 2 Tawarikh 34:1-7

“Pemimpin Muda yang Memiliki Karakter Kristus”

Teman-teman remaja yang diberkati Tuhan Yesus Kristus tentunya disaat ini kita bersyukur dan
berterimakasih kepada Tuhan karena Dialah yang memberikan kita semua kekuatan, kesehatan untuk
tetap ada di saat ini walaupun ditengah situasi dan kondisi untuk kita beribadah di rumah, beraktifitas di
rumah, belajar di rumah.

Teman-teman remaja, siapa di antara kita yang memiliki kerinduan untuk menjadi pemimpin
apalagi dalam usia yang muda entah itu pemimpin di sekolah misalnya : pengurus kelas, di organisasi
remaja : pengurus kelompok dan dibidang-bidang lain. Sama seperti seorang tokoh yang tadi torang so
baca dalam 2 Tawarikh 34:1-7 yakni : Yosia yang dijuluki juga Raja Belia, Yosia adalah raja Israel yang
paling muda, Ia menjadi raja saat dia masih berumur 8 tahun. Kehidupan Yosia dikelilingi oleh keluarga
yang juga hidup takut akan Tuhan, ayahnya bernama Amon dan kakeknya adalah Raja Manasye. Yosia
dikatakan selalu hidup benar dan takut akan Tuhan, Ia mengikut jejak Daud yang selalu mengikut
kehendak Tuhan dengan todak menyimpang dari kehendak Tuhan. Saat Yosia berumur 16 tahun yaitu
pada tahun ke-8 masa pemerintahannya, ia mulai mencari Allah yang benar, yaitu Allah Daud leluhurnya.
Dan pada tahun ke-12 kepemimpinannya saat dia berumur 20 tahun, Yosia membuat gebrakan
pembaharuan yang besar yakni membersihkan Yehuda dan Yerusalem dari penyembahan berhala. Ia
memusnahkan tempat-tempat persembahan berhala, patung-patung dewa asing, mezbah baal, lalu
menghamburkannya ke kuburan orang-orang yang mempersembahkan korban. Ia juga merobohkan
seluruh mezbah dan tiang berhala di seluruh penjuru Israel. Sesudah ia menyelesaikan tugasnya kemudian
Yosia kembali lagi ke Yerusalem. Yosia melakukan semuanya itu karena dia begitu menyadari bahwa
takut akan Tuhan dan hidup benar dalam jalan dan terang Tuhan merupakan salah satu syarat mutlak bagi
seorang pemimpin yang berkenan di hadapan Tuhan.

Teman-teman yang diberkati Tuhan dari kisah Yosia, mungkin torang kemudian bertanya-tanya.
Mengapa Tuhan pilih pa ini Yosia untuk menjadi seorang pemimpin ketika dia pe umur masih 8
taon,sedangkan kalo torang mo lia skarang mustahil skali kalo ada pemimpin sebuah bangsa yang besar
umur bagitu? Jawabannya 2 Tawarikh 34:2 “Ia melakukan apa yang benar di mata Tuhan, khususnya
kesetiaan Yosia terhadap seluruh hukum Musa. Yang khusus perlu diperhatikan adalah bahwa ia percaya
kepada Tuhan sehingga di antara semua raja-raja Yehuda…tidak ada lagi yang sama seperti dia.” Dan
satu hal yang pasti ketika Tuhan sudah menetapkan bahwa seseorang itu akan menjadi seorang pemimpin
tidak ada satu pun yang dapat menghalangi dan membatahkan perintah Tuhan. Hal inilah yang seringkali
torang sebagai anak-anak muda, anak-anak remaja lengkali torang bapikir bahwa oh orang muda nda
layak mo jadi pemimpin karena masalah usia. Namun, teman-teman mata kiat telah terbuka lewat ini
Yosia pe kisah yang dicatat oleh Alkitab. Melalui Yosia torang belajar untuk :

1. Mempersiapkan diri untuk menjadi seorang pemimpin, yaitu dengan melatih diri untuk takut akan
Tuhan dan hidup benar dihadapan Tuhan. Di mulai dari hal kecil dulu, berani untuk melakukan
kebenaran, misalnya kalo torang tau kalo torang so salah ato ada orang yang beking salah
hendaklah torang togor dengan kasih dan juga torang harus menbaharui torang pe diri sendiri
untuk melakukan kebenaran, karena ada perkataan begini “orang yang melakukan kebenaran
sudah tentu baik, tetapi orang yang melakukan kebaikan belum tentu benar”.
2. Mengembangkan sikap keteladan dalam diri kita supaya melalui keteladanan yang kita berikan,
orang lain dapat hidup benar dihadapan Tuhan. Sama dengan Komisi Remaja Sinode GMIM
banyak melaksanakan kegiatan-kegiatan yang memberikan wadah kepada adik-adik remaja untuk
terlibat dalam kegiatan yang membangun karakter keteladanan. Siapa saja kita haruslah
memancarkan sikap dan keteladanan Kristus mulai dari sekarang. Keteladanan yang
memancarkan kasih Kristus.
3. Menunjukkan karakter Kristus di lingkungan kita supaya melalui kita orang lain dapat mengenal
Kristus istilahnya “Diberkati untuk menjadi berkat bagi orang lain”.
4. Mulai memberi diri untuk melayani Tuhan meski usia kita masih sangat muda, dimulai dari
pelayanan gereja. Jangan pernah malu, jangan pernah menyerah untuk menjadi sarana kesaksian
Kristus dalam kehidupan kita, Yosia bisa pasti torang juga bisa untuk menjadi sarana kesaksian
Tuhan di era milenial ini. Membawa perubahan dan dampak yang baik bagi torang pe teman-
teman lain. “Kalo bukang torang sapa ley”

Teman-teman remaja yang diberkati Tuhan,

Kiranya Firman Tuhan disaat ini dapat memberikan kita semua motivasi untuk hidup lebih taat
akan Tuhan serta melakukan kehendakNya dalam torang pe hidop, tetap bersabar dan berjuang
melewati setiap proses yang dizinkan Tuhan, termasuk menjadi teladan dalam memerangi wabah
yang sementara menyelimuti bumi ini dengan #stayathome dan mengurangi kegiatan di luar rumah
yang tidak dibutuhkan. Kiranya Tuhan Yesus memberkati FirmanNya terlebih memberkati kita
semua. Amin

Anda mungkin juga menyukai