Anda di halaman 1dari 2

BAGAIMANA MENUNGGU DAN MENGALAMI PERTOLONGAN TUHAN

Di dunia yang sudah rusak dan bumi yang terkutuk ini manusia yang hidup didalamnya
akan selalu diperhadapkan dengan kesukaran-kesukaran. Kesukaran hidup manusia bisa berasal
dari diri sendiri atau orang lain. Diri sendiri yaitu kesukaran hidup karena kesalahan kita dan
kesukaran yang disebabkan karena orang lain, yaitu karena kejahatan orang lain tersebut. Kedua-
duanya merupakan kesukaran yang harus ditanggulangi dan pada umumnya kita mengharapkan
penyelesaian dengan segera. Setiap kita pasti mengalami persoalan-persoalan yang membuat
hidup terasa sukar. Pada saaat seperti ini kita menantikan pertolongan Tuhan. Masalahnya
sekarang adalah bagaimana kita menunggu dan mengalami pertolongan Tuhan.
Dalam Alkitab kita dapat menemukan seringkali Tuhan berkata: Jangan takut. Kata ini
merupakan jaminan bagi kita, bahwa Tuhan : (1). Membela kita (2). Di pihak kita (3). Tuhan
menyertai kita. Ini adalah jaminan yang dapat dipercayai. Dengan demikian seharusnya kita dapat
menikmati hidup dengan keteduhan dan ketenangan. Dalam hal ini kita dapat memahami
mengapa Paulus berkata: Bersukacitalah kamu senantiasa. Perintah untuk bersukacita senantiasa
memberi indikasi bahwa dalam segala keadaan kita mampu menjaga hati untuk tidak menjadi
cemas. Namun kenyataan yang kita hadapi adalah ketakutan dan kecemasan disebabkan oleh
berbagai masalah hidup yang tidak kita temukan jalan keluarnya. Kadang kita menjadi lemah dan
putus asa. Untuk ini kita belajar bagaiman menunggu waktu Tuahan dan mengalami
pertolonganNya. Ada beberapa sikap hati yang harus kita miliki:
Pertama, berani menunggu waktu Tuhan. “Menunggu” merupakan pekerjaan yang sulit,
yaitu menunggu lolos dari sebuah persoalan hidup. Pada umumnya kita memiliki kecenderungan
mendesak Tuhan untuk “segera menolong”. Godaan untuk mendesak atau kadang memaksa
Tuhan ini hampir dimiliki setiap orang. Tetapi sebagai orang percaya yang berpikir dewasa kita
harus percaya bahwa Tuhan memiliki “waktu” atau saat bertindak. Disini dibutuhkan keberanian
atau kadang digunakan kata kesabaran menunggu waktu Tuhan. Menunggu waktu Tuhan
merupakan pergumulan latihan untuk percaya. Bahwa Tuhan adalah Tuhan yang tepat waktu.
Kesalahan Saul sehingga ia ditolak menjadi raja Karena ia tidak berani menunggu waktu Tuhan
menolongnya (1Sam 13:8). Menunggu waktu Tuhan adalah sebuah “seni iman”. Dalam Ratapan
3:22-26 ditegaskan bahwa Tuhan memilikii kasih setiap yang tidak berkesudahan. Kita harus
belajar dengan diam menanti pertolongan Tuhan (to wait quietly). Sementara dalam persoalan
kita tidak gelisah seolah-olah persoalan tersebut akan membinasakan kita. Kita harus percaya
pertolongan Tuhan datang pada waktunya. Seni menunggu pertolongan Tuhan ini juga dimiliki
Pemazmur dalam kesaksiannya dalam Mazmur 73:21-24. Pada akhirnya Tuhan pasti memberi
pertolongan, walaupun keadaan kita anggap sudah tidak tertolong (Yoh 11:1-6; 17-21; 32). Kalau
saudara menantikan pertolongan Tuhan pasti tidak akan dipermalukan (Maz 25:3).
Kedua, dalam hal ini kita harus menaruh pertolongan hanya dari Tuhan, kalaupun Tuhan
membuka jalan maka bukan sarana itu itu sumbernya. Sumbernya adalah Tuhan. Dalam hal ini
jangan mempertimbangkan sesuatu sebagai sumber pertolongan (Maz 124:8). Walaupun didepana
mata, orang-orang tertentu yang saudara anggap sebagai sumber kita harus memandang Tuhan
dan menganggap hanya Tuhan sumber pertolongan kita. Menaruh harapa hanya kepada Tuhan
merupakan rahasia melihat pertolongan Tuhan (Rat 4:17). Dengan pertolongan yang datang dari
Tuhan Bapa hendakmemperkenalkan dirinya kepada umat agar terbangun keintiman.
Ketiga, percaya bahwa Tuhan adalah Tuhan yang sangat peduli terhadap kita.
Kepedulian ini lebih dari kepedulian seorang ibu terhadap anak bayinya (Yes 49:14-15). Kasih
seorang ibu yang demikian kepada anaknya sukar dipahami sebenarnya, apalagi kasih Bapa
kepada kita. Oleh sebab itu kita harus berani menguatkan percaya kita ini bahwa Tuhan itu baik.
Kalau kita merasa jauh dari Tuhan dan tidak melihat uluran tanganNya, pasti ada sesuatu yang
salah. Hal paling dominan yang membiuat kita tidak mengalami pertolongan Tuhan adalah karena
dosa kita (Yes 59). Oleh sebab itu kalau kita hendak menagalami pertolongan Tuhan harus mau
berjalan sesuai dengan kehendak Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai