Anda di halaman 1dari 3

MENGAPA MENGAJAR SEKOLAH MINGGU

Ada banyak jawaban bila kita ditanya “MENGAPA KITA MENGAJAR SEKOLAH MINGGU?” Ada
yang karena iseng, anjuran gembala, diajak teman, karena orang tua aktifis, karena pacar, dsb. Jawaban-
jawaban seperti itu tidak salah, tetapi kurang tepat atau belum cukup. Jika kita mengajar dan melayani
anak hanya karena ditugaskan, maka bila timbul kesukaran-kesukaran, kita akan merasa jenuh dan
mungkin akan mengundurkan diri dari kegiatan melayani anak ini. Dasar yang kuat untuk melayani anak
bukanlah dari dorongan manusia atau materi belaka, tetapi hasrat kita untuk melakukan perintah Allah
dan hati yang mengasihi jiwa-jiwa kecil ini.
Disadari atau tidak, acapkali pelayanan terhadap anak-anak ini menjadi pelayanan nomor dua
atau menjadi pelayanan sambilan dan kurang mendapat perhatian penuh. Dari pengalaman selama 12
tahun saya melayani anak-anak, hanya ada beberapa gereja yang sungguh-sungguh memperhatikan
pelayanan kepada anak-anak. Mengapa hal ini bisa terjadi? Pelayanan kepada anak sering diabaikan
karena tidak mendatangkan ‘devisa’ bagi gereja. Pelayanan kepada anak membutuhkan banyak biaya,
seperti untuk konsumsi, alat peraga dan berbagai hal yang memerlukan biaya besar, sementara
pemasukan hampir tidak ada.
Pernahkah Saudara berpikir, bagaimana pandangan Allah terhadap anak-anak? Allah menaruh
perhatian yang besar terhadap anak-anak. Bahkan Ia memberikan perintah khusus agar anak-anak diberi
pengajaran. Salah satu perintah itu terdapat dalam Amsal 22:6 yang berbunyi: “Didiklah anak muda
menurut jalan yang patut baginya maka pada masa tuanya pun, ia tidak akan menyimpang daripada jalan
itu.” (Bandingkan dengan penyesatan terhadap anak-anak: MAT 18:6 "Tetapi barangsiapa menyesatkan
salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan
diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut).

PRIBADI GURU
Air yang jernih membutuhkan saluran yang bersih. Seorang Guru Sekolah Minggu (GSM)
merupakan saluran Air Hidup bagi anak-anak. Dapatkah ia mengalirkan air dari Tuhan tanpa disucikan
terlebih dahulu? Dapatkah ia membawa anak-anak kepada Tuhan Yesus secara pribadi tanpa mengalami
kelahiran baru sendiri?
Guru Sekolah Minggu adalah figur yang diteladani oleh setiap murid-muridnya, oleh sebab itu seorang
guru seharusnya sudah menerima Kristus secara pribadi dalam hidupnya, lahir baru dan memiliki
kepribadian yang baik. Berikut ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan sehubungan dengan pribadi
guru Sekolah Minggu, yaitu :

1. MOTIVASI YANG MENDASARI PELAYANAN


Seorang guru Sekolah Minggu harus memiliki “beban” secara pribadi terhadap pelayanan
ini, bukan karena uang, disuruh gembala, terpaksa karena tidak ada yang lain dan sebagainya.
Motivasi yang benar akan memungkinkan seorang guru selalu bersuka cita dalam melaksanakan
tugasnya dan tetap bertahan sekalipun dalam masa-masa yang sukar.

2. MENGASIHI ANAK
Seorang guru sekolah Minggu yang mengasihi anak-anak, kasihnya akan dirasakan oleh
anak-anak itu sendiri. Agar anak merasa dekat dengan guru yang mengajarnya, seorang guru
hendaknya bisa menjadi “sahabat” bagi setiap anak, tidak pilih kasih, tidak garang, melainkan
penuh perhatian dan lemah lembut. Dengan menjadi sahabat anak guru akan membuat anak-
anak merasa betah bila berada di dekatnya.
Bukti bahwa seorang GSM mengasihi anak-anak terlihat dalam hal-hal berikut ini:
- Menyambut anak dengan lembut
- Kesediaan merasa terganggu dengan kehadiran anak
- Kesediaan berdoa secara khusus untuk anak-anak yang ia layani
- Peduli dengan kesulitan/persoalan yang dihadapi anak-anak

1
3. MENGENAL DUNIA ANAK
Seorang guru haruslah seorang yang berpengetahuan luas terutama yang berhubungan
dengan dunia anak-anak. Oleh sebab itu seorang guru sekolah Minggu harus belajar dunia anak-
anak. Belajar psikologi anak, menambah wawasan hal-hal yang digemari anak atau yang sedang
ngetrend dalam dunia anak-anak dan hal-hal yang dibenci atau membuat anak-anak merasa tidak
nyaman. Seorang GSM jangan merasa malu atau merasa enggan bila harus membaca komik,
menonton film anak-anak atau bergaul dan bercakap-cakap dengan anak-anak tentang hal-hal
yang sedang disukai dalam dunia mereka. Hal ini akan menambah pengetahuan kita tentang
dunia anak sehingga ketika kita membawakan firman Tuhan yang sejalan dengan keadaan dunia
saat ini, maka anak-anak akan merasa tertarik dan mudah menangkapnya.

4. INTEGRITAS DAN HUBUNGAN PRIBADI DENGAN ALLAH


Seorang guru harus memiliki kepribadian yang diterima oleh anak-anak, maksudnya
adalah bahwa seorang guru harus memiliki standart moral yang baik . Anak-anak harus mengakui
dan mempercayai bahwa guru mereka memiliki kepribadian yang baik. Cara bicara dan tingkah
laku yang sopan, berpakaian dan berdandan yang pantas dan tidak berlebihan. Melalui hal-hal
seperti itulah anak-anak menilai kepribadian guru mereka dan memutuskan apakah mereka
pantas untuk diteladani.
Memiliki hubungan pribadi dengan Tuhan. Seorang GSM harus memiliki jam-jam doa
khusus dalam hidupnya, bukan hanya untuk mendoakan pelayanannya, tetapi secara pribadi ia
melayani Tuhannya. Hubungan yang intim dengan Tuhan ini otomatis akan menyalurkan sifat-
sifat ilahi dalam diri seorang GSM. Sifat-sifat Kristus yang lembut, penuh kasih, sabar, dst. Akan
terpancar keluar pada saat ia berhadapan dengan anak-anak. Seorang yang intim dengan Tuhan
secara pribadi akan memiliki kharisma khusus yang membuat anak merasa damai dan senang
bila berada di dekatnya.
Memiliki kesucian hidup dihadapan Allah. Kesucian hidup akan menjadikan seseorang
efektif menjadi alat dalam tangan Tuhan (2Kor 2:19-21). Kesucian bukan saja menjadi syarat
mutlak seorang pelayan Tuhan bagi orang dewasa, tetapi pelayan anak-anakpun harus memiliki
kesucian hidup ini.
Jiwa yang penuh dedikasi untuk kerajaan Allah. Dengan jiwa ini ia tidak bekerja
sembarangan. Seorang orang yang penuh dedikasi untuk kerajaan Allah melakukan pekerjaan
Allah dengan motivasi murni.

5. PENGETAHUAN ALKITAB
Bukan berarti Seorang GSM harus jebolan Sekolah Alkitab atau SOM. Seorang awam
yang rindu melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh akan merasa senang untuk mempelajari
Alkitab. Kesetiaannya dalam membaca Alkitab akan membuat pengetahuannya tentang dunia
Alkitab bertambah dari hari ke hari.
Seorang GSM harus memiliki pengetahuan Alkitab yang cukup, bila perlu jauh lebih di
atas anak-anak didiknya. Oleh sebab itu kita jangan merasa cukup dengan apa yang kita miliki.
Kita harus terus belajar dan belajar, menggali dan terus menggali isi kebenaran firman Allah
dalam Alkitab. Kesediaan kita untuk berlama-lama mempelajari Alkitab dan bahan-bahan yang
akan kita sampaikan kepada anak didik kita, akan membuat kita merasa prima pada saat kita
berdiri di hadapan anak-anak untuk mengajar. Seorang yang malas belajar akan membuat dirinya
tampak bodoh di hadapan anak-anak. Perlu kita sadari bahwa anak-anak zaman sekarang
sangat berbeda dengan anak-anak zaman dahulu, yang pengetahuan Alkitab hanya didapat di
sekolah atau di gereja. Kadangkala saya menemukan guru-guru yang kurang persiapan menjadi
bulan-bulanan anak-anak yang lebih pintar darinya.

6. PENAMPILAN GURU
Penampilan fisik seorang guru Sekolah Minggu juga harus diperhatikan, karena hal ini
merupakan daya tarik yang lain bagi anak-anak, disamping daya tarik rohani. Anak akan merasa
senang dengan guru yang bersih, rapi dan sopan.
Penampilan pertama seorang guru jangan terkesan tergesa-gesa, tetapi juga jangan
terkesan lambat, loyo dan malas. Guru harus menampakkan gairah yang tinggi dalam

2
melaksanakan tugasnya. Kegairahahn yang dipancarkan oleh guru akan membuat murid
tergairah pula dalam menanggapinya.
Seorang guru hendaknya menunjukkan ketenangan dan yakin diri sedemikian rupa
sehingga anak-anak menaruh kepercayaan kepada guru. Guru yang menampakkan
kegugupannya kepada anak-anak menghilangkan kepercayaan dan simpati anak-anak terhadap
guru.
Penampilan yang baik akan merangsang anak-anak memperhatikan apa yang akan
disajikan dan tercipta suasana komunikatif.
Pakaian guru harus sopan dan serasi, tetapi jangan berlebihan atau berkesan norak.
Perhatikan pula panjang rambut, kebersihan badan, bau badan, gigi, kuku, dll.

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN


1. PERSIAPAN rohani sebelum mengajar, lebih penting dari pada semua persiapan lainnya. Tuhan
hendak berbicara melalui kita, melalui mulut dan kehidupan kita, marilah kita menjadi alat Tuhan
yang kudus. Persiapan mengajar dan persiapan yang lain juga penting dan tidak boleh
disepelekan, namun persiapan rohani kita jauh lebih penting.
2. IBADAH bukan acara HIBURAN. Jangan berharap acara Sekolah Minggu dapat bersaing dnegan
acara-acara menarik di TV, FILM dan acara-acara lain, sebab Sekolah Minggu pasti kalah
menarik! Tetapi anak-anak pun mengerti bahwa Sekolah Minggu bukan tempat hiburan. Di
Sekolah Minggu anak-anak ingin merasakan suasana ibadah/kebaktian yang mengisi rohani
mereka. Karena itu, berdoalah, mintalah KUASA ALLAH, agar Sekolah Minggumu menjadi
BERKAT dan MENARIK roh anak-anak lebih dari acara manapun.
3. Acara sekolah minggu akan menarik, jika keseluruhan bagian liturginya menarik, dan diikuti
dengan system pembinaan yang terencana dengan baik.
4. USAHA KERAS, BERSABAR dan BERTEKUNLAH dalam pelayanan.

Anda mungkin juga menyukai