Anda di halaman 1dari 3

. Tidak ada seorang pejuang yang mau kalah.

Setiap orang yang berjuang dalam pertandingan ataupun di medan perang,


pasti ingin mengalami kemenangan. Setiap pejuang akan berusaha sampai titik darah penghabisan untuk memenangi
pertandingan atau peperangan yang sedang dihadapi. Tetapi berbeda ketika secara nyata kita menghadapi musuh yang jauh
lebih hebat dari kita dan kita sudah berpuluh-puluh kali dipukul kalah oleh musuh kita tersebut. Mungkin seakan-akan tidak
ada harapan untuk menang.

Begitupula ketika kita mengalami pencobaan, terkadang dorongan untuk mengabaikan perintah Tuhan dan melakukan dosa
membuat kita kewalahan. Mungkin kita merasa tidak mungkin memang menghadapi pencobaan ini. Tetapi sebenarnya itu
tidaklah sesuai dengan kebenaran.

APAKAH ARTINYA?

Ketika pencobaan datang dan mulai mengetuk, sebenarnya menyerah pada dosa bukanlah satu-satunya pilihan kita. Inilah
kebohongan lain yang dibuat oleh iblis. Seakan-akan kita tidak memiliki pilihan lain. Ayat hari ini membuat ini semua menjadi
jelas. Allah tidak pernah mencobai kita (Yak. 1:13), Ia hanya mengizinkan pencobaan terjadi. Dalam hikmat Allah, Ia
mengizinkan ini untuk membuat kita semakin bergantung pada-Nya. Dan tidak pernah membiarkan kita mengalami
pencobaan yang tidak dapat kita kalahkan. Ia selalu menyediakan pertolongan dan jalan keluar untuk kita menang
mengalahkan pencobaan yang kita alami. Ia akan selalu memberikan kita kekuatan dan kemampuan untuk berkata, “Tidak,
Aku
ingin taat kepada Allah!”. Ini semua menjadi mungkin melalui Yesus. Karena Putra Allah dengan
sempurna taat kepada Bapa, maka kita juga dapat melakukannya. Kuasa yang sama juga tersedia bagi kita yang percaya
untuk dapat menolak pencobaan dan taat kepada kehendak Allah.

“Kamu tidak mengerti, sih, penderitaan yang saya alami.” Itu adalah pernyataan yang sering saya dengar ketika melakukan
konseling.

(Baca juga: RENCANAKAN HARI-HARI ANDA)

Seringkali kita merasa bahwa masalah yang kita alami adalah masalah yang besar dan tidak ada seorang pun yang dapat
mengertinya. Rasul Paulus menjawab hal tersebut melalui ayat renungan yang kita baca pada hari ini. Menurut saya, ayat di
atas adalah salah satu pernyataan Paulus yang “kurang berperasaan”.

Rasul besar itu mengatakan bahwa pencobaan yang kita alami adalah pencobaan biasa. Perlu kita pahami bahwa Paulus
mengatakan hal tersebut bukan karena dia tidak mengalami penderitaan. Sebaliknya, di dalam pelayanannya memberitakan
Injil, Paulus seringkali menghadapi bahaya. Mulai dari kelaparan, kehausan, karam kapal, disiksa, dipenjara, dirampok,
bahkan dianiaya. Paulus menderita bukan karena melakukan kejahatan, dia menderita demi Injil dan demi orang-orang yang
tidak dikenalnya. Meski demikian, Paulus menganggap semua hal yang dia alami adalah pencobaan-pencobaan biasa yang
tidak melebihi kekuatannya.

Saya dapat mengerti mengapa Paulus memiliki respons demikian, semata-mata karena Paulus menyadari bahwa Roh yang
tinggal di dalam dia jauh lebih besar daripada segala masalah yang dihadapinya. Paulus menyadari bahwa di dalam Kristus dia
lebih dari pemenang.

(Baca juga: PILIH MANA: PERCAYA JANJI TUHAN ATAU KENYATAAN YANG BURUK?)

Teman, saya dapat mengerti jika hari ini kita mungkin sedang sedih, kecewa, kuatir, atau takut menghadapi masalah yang
besar. Namun di sisi lain, saya juga ingin kita mengerti bahwa Tuhan jauh lebih besar dari semuanya itu. Tuhan sanggup
menolong dan memulihkan kita. Dia adalah Bapa yang baik dan kita adalah anak kesayangan-Nya.” Firman Tuhan di dalam 1
Petrus 5:7 mengatakan, “Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.”

Pencobaan dapat diartikan kesulitan-kesulitan yang menimpa kehidupan manusia. Kesulitan-kesulitan itu bisa datang dari
setan, sesama, diri sendiri dan alam. Tujuannya adalah menghancurkan kita. Tetapi bila itu datang dari Tuhan itu disebut
ujian Iman mu untuk memurnikan iman, menyatakan kemuliaan Allah dan mendatangkan puji-pujian. Kita sebagai orang
Kristen harus mampu menghadapi pencobaan-pencobaan itu dan harus menang dalam mengatasi pencobaan itu karna
alasan-alasan Firman Tuhan yang terdapat dalam 1 Korintus 10:13.

II. ALASAN – ALASAN KITA MAMPU MENGHADAPI PENCOBAAN

1.Pencobaan Itu Sifatnya Biasa (Ayat 13a)

“Pencobaan yang kamu alami adalh pencobaan yang biasa”/sangat manusiawi.

a. Manusia sepanjang sejarahnya ,sudah biasa ditimpa pencobaan, baik yang datang dari setan, sesama, alam dan dari diri
sendiri (Matius 7:24-27)
b. Pencobaan atau kesulitan menurut Matius 7:24-27 dapat dibagi 3 jenis.

 Pertama: Hujan melukiskan kesulitan- kesulitan yang ringan , kesulitan ini mudah kita atasi. Tak ada orang takut
dengan hujan. Dengan  payung atau jas hujan kita bias menghindari hujan.
 Kedua: Banjir melukiskan jenis ksulitan yang lebih lebih berat dari yang pertama, kesulitan ini pun bisa diatasi.
 Ketiga: Angin badai melukiskan kesulitan yang sangat berat, contohnya kesulitan Ayub.

Meskipun begitu kesulitan ini tidak akan dapat menghancurkan kita, bila kita taat  kepada firman Tuhan, ketiga jenis
pencobaan ini mampu kita atasi karena bersifat biasa atau manusiawi.

2. Pengaruh Pencobaan Itu Sangat Kecil, Tidak Sampai Melampaui Kekuatan Kita (Ayat 13b).

a. Kekuatan kita sebagai orang Kristen datangnya dari Tuhan Yesus (Filipi 4:13) dan juga dari Roh Kudus yang ada di dalam
kita lebih besar dari roh setan yang ada dalam dunia ini. (1 Yohanes 4:4b)

b. Jadi pengaruh atau kuasa pencobaan itu dapat kita atasi  dengan  kekuatan yang  dating dari Tuhan  dan Roh Kudus.

c. Pencobaan-pencobaan yang disebutkan dalam 1 Korintus 10:6-11 (keinginan jahat, penyembahan berhala, dorongan seks
seperti percabulan, persundalan, perzinahan, murtad dan bersungut-sungut karena kurang uang, air, daging) dapat diatasi
dengan taat, doa, iman dan bersyukur karena pengaruh kekuatannya lebih kecil dari kekuatan yang kita miliki.

3. Allah Menyediakan Jalan Keluar (Ayat 13c)

a. Dalam kitab Ulangan 31:6 dan 8 Allah sudah berjanji :

 Allah tidak akan pernah membiarkan dan meninggalkan kita.


 Allah akan berjalan menyertai kita kemana saja kita pergi.
 Allah akan menyediakan jalan keluar untuk mengatasi pencobaan itu.

b. Dalam Roma 8:31-39 menyatakan kita pasti bisa menang terus menerus dalam mengtasi pencobaan karena :

 Allah dipihak kita (Roma 8:31)


 Allah membela kita (Roma 8:34)
 Allah mengasihi kita (Roma 8:37)

Jadi semua pencobaan itu mampu diatasi karena Allah memberi kekuatan  kepada  kita. (Filipi 4:13)

III. PENUTUP

1.Kita pasti mampu dan menang dalam mengatasi  pencobaan-pencobaan yang menimpa kita karena kita tahu :

 Pencobaan itu sifatnya biasa atau manusiawi.


 Pengaruhnya tidak melebihi kekuatan kita.
 Allah akan menyediakan jalan keluar dari pencobaan itu.

2.Mulai sekarang saya akan menang mengatasi pencobaan :

 dorongan seks liar


 percabulan
 perzinahan
 persundalan
 LGBT dan dsb.

3.Saya akan ajarkan kebenaran ini  kepada  teman saya yaitu bahwa kita mampu mengatasi pencobaan.

4.Hadapilah pencobaan  dengan  cara -cara pada point II.(1),(2),(3) pasti anda tidak akan hancur lagi dalam menghadapi
pencobaan.

You Might Also Like

Semua orang di dunia ini pasti pernah mengalami pencobaan hidup. Begitu juga dengan orang percaya.
Namun pencobaan yang kita alami itu tidak melebihi kekuatan kita, sebab Alkitab menyatakan
“Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi
kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui
kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu
dapat menanggungnya.” (1 Korintus 10:13).
Berdasarkan ayat ini, ada tiga karakteristik pencobaan yaitu: biasa, tidak melebihi kekuatan kita dan
ada jalan keluarnya. Secara manusia, pencobaan itu pasti berat, menyakitkan, memaksa kita untuk
berjuang dan bergumul. Tetapi firman Tuhan dari Yakobus menyatakan, “Berbahagailah orang yang
bertahan dalam percobaan,” Kok bisa? Pada umumnya, yang disebut sebagai orang yang berbahagia
adalah orang yang sukses, punya kekayaan, jabatan dan terbebas dari masalah, bukan orang yang dalam
pencobaan. Tetapi saat membaca ayat tersebut jangan hanya berhenti sampai di situ, karena masih ada
kelanjutannya yaitu, “…ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa
yang mengasihi dia.”
Mengapa Tuhan mengijinkan pecobaan itu dialami oleh anak-anakNya? Saat berada dalam pencobaan
kita berpikir bahwa Tuhan tidak memperdulikan, dan Ia meninggalkan kita. Padahal, biila kita mau
merenung sejenak, ada hikmah yang dapat kita ambil di balik itu yaitu Tuhan sedang mengarahkan kita
kepada suatu kehidupan yang lebih baik, serta mengajar kita untuk mengerti kehendakNya. Saat kita
dalam pencobaan, Tuhan sedang memusatkan perhatianNya atas kita. Dan pencobaan yang kita alami itu
tidak semuanya bisa diselesaikan dengan kaal dan kekuatan kita. tetapi bila kita bersandar dan percaya
penuh kepada Tuhan, kita sanggup menanggung segala sesuatunya. Ada tertulis, “Segala perkara dapat
kutanggung di dlama Dia yang memberi kekuatan kepadaku.” (Filipi 4:13). Melalui pencobaan iman kita
semakin dilatih untuk bertumbuh dan menjadi dewasa.

Selalu ada rencana yang indah di balik pencobaan yang kita alami!

Beri peringkat:

Anda mungkin juga menyukai