Anda di halaman 1dari 1

c 


c 
 cc 
`  



Ketika mempercayakan hidup kepada Kristus, karena anugerah -Nya secara posisional kita menjadi orang kudus (positional sanctifiction).
Maksudnya, kita menjadi orang kepunyaan -Nya dengan segala tugas, panggilan dan tanggungjawabnya. Sebuah pengalaman hidup terindah!
Namun demikian, kita dituntut untuk menjalani hidup kudus, bertumbuh menjadi serupa dengan Dia dalam karakter, sifat, kelakua n hidup kita
(progressive sanctification). Pada akhirnya dalam sekejap mata kita diubahkan menjadi seperti Kristus (final sanctification).

Dalam proses penyucian, kita harus menghadapi godaan, yakni dorongan -dorongan di dalam batin kita untuk memenuhi kei nginan-keinginan
indah yang berlawanan dengan firman-Nya. Misalnya, dorongan untuk korupsi, karena ingin hidup mewah; dorongan untuk sombong, karena
ingin dihormati sesama; dorongan untuk melakukan extra marital sex, karena sedang ingin bercinta, dstnya.

Ketika godaan datang, Yakobus memberikan tips untuk mengatasinya ;


1. INGATLAH MAHKOTA KEHIDUPAN BAGI SANG PEMENANG (Yak. 1:12)
Allah menjanjikan mahkota kehidupan, bagi orang yang mengasihi Dia, yakni bagi orang yang memilih untuk menolak godaan dan me lakukan
firman-Nya. Mahkota kehidupan bukanlah kehidupan kekal, namun ini merupakan kuasa dan otoritas untuk memerintah bersama Kristus dala m
kekekalan kelak (2Tim. 2:12) yang dipercayakan kepada hamba -Nya yang baik dan setia. Mahkota ini adalah harta terinda h dan terbaik yang
akan kita persembahkan bagi kemuliaan Anak Domba Allah (Why. 4:10).

2. INGATLAH SUMBER GODAAN ITU BUKAN DARI ALLAH (Yak. 1:13)


Tulis Yakobus, ketika seseorang dicobai, janganlah ia berkata "Pencobaan ini datang dari Allah!" Alasannya ad alah karena sifat-Nya, Allah
tidak pernah sedikitpun hendak menjerumuskan kita ke dalam dosa. Datangnya godaan itu adalah dari keinginan -keinginan kita sendiri. Dosa
terjadi ketika kita memenuhi keinginan itu dengan motif, cara, dan tujuan yang berlawanan dengan firman-Nya.

3. INGATLAH KONSEKUENSI PERBUATAN DOSA (Yak. 1:15)


Kata Yakobus, apabila keinginan itu dibuahi, maka menghasilkan dosa, dan apabila dosa itu sudah matang, maka ia melahirkan ma ut. Jadi,
godaan itu arahnya menuju kematian. Maksudnya adal ah kematian jasmani, fisik, bukan kematian rohani. Untuk kematian rohani manusia tidak
perlu berbuat dosa sampai matang; cukup makan buah terlarang saja. Namun untuk kematian fisik, yah dosa itu harus sampai mata ng.

Sebagai contoh, pernah ada seorang anak Tuhan yang meninggalkan isterinya yang sah, hidup dan menikah lagi dengan perempuan yang lebih
muda. Untuk sementara dia bisa menikmati isteri mudanya. Tapi tidak berlangsung terlalu lama, saya diberitahu bahwa anak Tuha n itu sudah
mati dengan cara yang tragis. Menjelang kematiannya, dia ditempatkan di ruang isolasi rumah sakit, karena kalau udah muntah, baunya amat
busuk dan menyengat.

Contoh lain, seorang Ibu muda, masih cantik dan kaya. Namun dia mengingkari perjanjian pernikahannya, hidup selingkuh se enaknya. Suaminya
merana terhina. Untuk sementara, dia bisa menikmati dosanya. Namun tidak berselang lama, tiba -tiba saja ada benjolan di payudaranya, dan
itu berkembang sampai menjadi kanker payudara stadium ke empat. Dokter ternama dari luar negeri pun t idak bisa mengatasi meskipun
ketika baru sekedar benjolan. Akhirnya dia mati juga.

4. INGATLAH KEBAIKAN TUHAN PADA KITA (Yak. 1:16-17)


"Saudara-saudara yng kukasihi," tulis Yakobus, "janganlah sesat!" Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang se mpurna, datangnya
dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang." Maksudnya, Allah itu baik bagi kita, janganlah membalas kebaikan -Nya dengan melukai hati
Bapa kita.

5. INGATLAH STATUS KITA SEBAGAI ANAK SULUNG (Yak. 1:18)


Ya, kita adalah ciptaan baru, dij adikan oleh benih firman-Nya. Tujuannya adalah supaya pada tingkat tertentu kita menjadi anak sulung di
antara semua ciptaan-Nya. Dengan status sebagai ciptaan baru oleh firman -Nya, kita memiliki kehidupan baru, kehidupan persekutuan
personal penuh kasih dengan Allah. Sepantasnya kita hidup menurut firman-Nya. Tidak ada cara lain.

TIPS / MOTIVASI : Sebagai anak sulung kita adalah pengelola harta Bapa kita; kita adalah pemimpin atas segala ciptaan -Nya. Kalau tidak,
kita akan seperti Esau yang menyesal karena telah menjual berkat -berkat hak kesulungan dari TUHAN. Jadi, jangan pernah menyerah.

SAAT TEDUH

MARI KITA DIAM SEJENAK KURANG LEBIH 2 MENIT KONSENTRASI UNTUK MENGINGAT KEMBALI BERAPA MACAM GODAAN
YANG KITA HADAPI DI HARI HARI SEBELUM .

DOA PENUTUP

SYALOOM«!

Anda mungkin juga menyukai