Anda di halaman 1dari 13

Sejarah dan Tujuan Berdirinya

ASEAN
A+ A-
Print Email
窗体顶端

窗体底端
窗体顶端
窗体底端

ASEAN dan
penjelasannya - Sejarah
berdirinya ASEAN : Pada
tanggal 5 Agustus 1967,
lima negara dari negara-
negara Asia Tenggara,
yaitu Indonesia, Singapura,
Malaysia, Filipina dan
Thailand mengadakan
pertemuan (Konferensi) di
Bangkok. Konferensi
tersebut menghasilkan
suatu persetujuan yang disebut dengan Persetujuan Bangkok tanggal 8 Agustus 1967.

ASEAN adalah organisasi antar negara yang berada di kawasan Asia Tenggara.

Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dibentuk pada tahun 1967 oleh
Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand untuk mempromosikan kerjasama
politik dan ekonomi dan stabilitas regional. Brunei bergabung pada tahun 1984, tak lama
setelah kemerdekaannya dari Inggris, dan Vietnam bergabung ASEAN sebagai anggota
ketujuh pada tahun 1995.

Laos dan Myanmar yang mengakui ke keanggotaan penuh pada bulan Juli 1997 sebagai
ASEAN merayakan ulang tahun ke-30. Kamboja menjadi anggota kesepuluh ASEAN
pada tahun 1999.

Deklarasi ASEAN pada tahun 1967, dianggap dokumen pendiri ASEAN, diresmikan
prinsip-prinsip perdamaian dan kerjasama yang didedikasikan ASEAN. Piagam ASEAN
mulai berlaku pada tanggal 15 Desember 2008.

Dengan berlakunya Piagam ASEAN, ASEAN didirikan identitas hukum sebagai suatu
organisasi internasional dan mengambil langkah besar dalam nya proses pembangunan
masyarakat.Komunitas ASEAN terdiri dari tiga pilar, Politik Keamanan Masyarakat itu,
Komunitas Ekonomi dan Komunitas Sosial-Budaya. Setiap pilar memiliki Blueprint
sendiri disetujui di tingkat puncak dan bersama-sama dengan Initiative for ASEAN
Integration (IAI) Kerangka Kerja Strategis dan Rencana Kerja IAI Tahap II (2009-2015)
mereka membentuk Roadmap untuk dan Komunitas ASEAN 2009-2015.

Perintah ASEAN pengaruh yang jauh lebih besar pada perdagangan Asia-Pasifik, politik,
dan keamanan dari para anggotanya bisa mencapai individual. Hal ini telah mendorong
upaya pembangunan komunitas ASEAN. Karya ini sebagian besar didasarkan pada
konsultasi, konsensus, dan kerja sama.

Hubungan AS dengan ASEAN telah sangat baik sejak awal. Amerika Serikat menjadi
negara Mitra Wicara ASEAN pada tahun 1977. Mitra Dialog memenuhi teratur dengan
ASEAN pada kerja dan tingkat senior untuk memandu pengembangan hubungan regional
kami. Pada bulan Juli 2009, Menlu Clinton menandatangani Perjanjian Persahabatan dan
Kerjasama di Asia Tenggara (TAC) yang telah sangat meningkatkan hubungan AS dengan
ASEAN politik.

Setiap tahun berikutnya Pertemuan Tingkat Menteri ASEAN, ASEAN memegang nya
Post-Ministerial Conference (PMC) yang Sekretaris Negara diundang. Pada tahun 1994,
ASEAN memimpin dalam membangun Forum Regional ASEAN (ARF), yang kini
memiliki 27 anggota dan bertemu setiap tahun di tingkat menteri setelah PM.

Sebab-sebab Terbentuknya ASEAN adalah karena kelima negara tersebut mengalami


nasib yang sama, yaitu pernah dijajah oleh negara lain, kecuali Thailand.

Persetujuan Bangkok tanggal 8 Agustus 1967 tersebut bertujuan membentuk organisasi


kerjasama antar negara-negara Asia Tenggara yang tidak bersifat politis dan militer.
Organisasi kerjasama itu disebut ASEAN.
ASEAN kepanjangannya Association of South East Asian Nation yang artinya
"Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara".

Persetujuan Bangkok tanggal 8 Agustus 1967 tersebut ditandatangani oleh lima menteri
luar negeri negara peserta konferensi, yaitu oleh:
1. H. Adam Malik, Meteri Luar Negeri Negara Indonesia
2. Tun Abdul Razak, Meteri Luar Negeri Negara Malaysia
3. S. Rajaratman, Meteri Luar Negeri Negara Singapura
4. Narsisco Ramos, Meteri Luar Negeri Negara Filipina dan
5. Thanat Khoman, Meteri Luar Negeri Negara Thailand.

Pada tanggal 7 Januari 1984 Brunei Darussalam masuk sebagai anggota baru ASEAN.
Pada tanggal 28 Juli 1985 Vietnam masuk sebagai anggota ASEAN. Myanmar dan
Laos menjadi anggota ASEAN pada tanggal 28 Juli 1997 dan Kampuchea / Kamboja
pada tanggal 16 Desember 1998. Dengan demikian sampai sekarang ASEAN
beranggotakan 10 Negara.

Tujuan dibentuknya ASEAN


Tujuan mendirikan ASEAN seperti yang tercantum dalam persetujuan Bangkok tanggal 8
Agustus 1967 secara rinci adalah sebagai berikut:
1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi dan kemajuan sosial budaya di Asia
Tenggara
2. Memajukan perdamaian dan stabilitas regional
3. Memajukan kerjasama dan saling membantu kepentingan bersama dalam bidang
ilmu pengetahuan dan tekhnologi.
4. Memajukan kerjasama dalam bidang pertanian, industri, perdagangan,
pengangkutan, dan komunikasi
5. Memajukan penelitian bersama mengenai masalah-masalah di Asia Tenggara
6. Memelihara kerjasama yang lebih erat dengan organisasi-organisasi internasional
dan regional.

Home » Dunia, Organisasi » Sejarah Berdiri Organisasi ASEAN

Sejarah Berdiri Organisasi ASEAN


Dunia Organisasi
Author admin - November 16, 2014
0
Organisasi ASEAN mulai didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 oleh Malaysia, Filipina,
Indonesia, Thailand, serta Singapura. Organisasi ini memiliki moto yang berarti bersatu
dalam misi, identitas dan komunitas yang sama terdiri atas negara di bagian tenggara
Asia. Tujuan-tujuan dari pembentukan organisasi ini adalah untuk akselerasi bidang
ekonomi, sosial, dan evolusi kultur budaya dari setiap anggotanya, penjagaan keamanan
dan stabilitas regional, serta kesempatan bagi anggota untuk membahas perbedaan secara
damai.
Sejarah Perjalanan Organisasi ASEAN
Sebelum sejarah berdiri organisasi ASEAN tertulis, sudah ada organisasi yang menaungi
negara-negara Asia Tenggara dengan nama Association of Southeast Asia (ASA) yang
dibentuk oleh Filipina, Thailand, serta Malaysia, pada tahun 1961. Meski begitu, baru
pada tanggal 8 Agustus 1967 lah organisasi ini di inagurasi saat menteri luar negeri dari
lima negara yang terdiri dari Indonesia, Filipina, Malaysia, Thailand, serta Singapura
bertemu di gedung urusan luar negeri Thailand di Bangkok dan menandatangani deklarasi
ASEAN. Lima orang yang bertemu adalah Adam Malik dari Indonesia, Abdul Razak dari
Malaysia, Narciso Ramos dari Filipina, S. Rajaratnam dari Singapura, serta Thanat
Khoman dari Thailand.

Motivasi awal terbentuknya


ASEAN adalah agar anggota-
anggotanya bisa berkonsentrasi
pada pembangunan bangsa,
ketakutan bersama akan
komunisme, berkurangnya
kepercayaan pada kekuatan
eksternal di tahun 1960, dan ambisi untuk meningkatkan perkembangan di bidang
ekonomi. Organisasi ini kemudian semakin berkembang dengan masuknya anggota ke-6.
Anggota baru ini bergabung satu minggu setelah merdeka, tepatnya pada tanggal 8
Januari 1984, dan anggota tersebut adalah Brunei Darussalam.

Sejarah berdiri organisasi Asean dan perkembangan kelompoknya terus berlangsung


hingga akhirnya pada tanggal 28 Juli 1995 Vietnam memutuskan untuk bergabung dan
menjadi anggota ketujuhnya. Dua tahun berikutnya tepat pada 23 Juli 1997, Laos dan
Myanmar (Burma) bergabung, dan sebelumnya Kamboja juga akan bergabung bersama
dua negara tadi tapi gagal karena permasalahan politik di negaranya, meski pada akhirnya
Kamboja bergabung pada 30 April 1999 menyusul stabilnya pemerintahan di negara
tersebut.

Pada awalnya, Laos menjadi menjadi ASEAN Observer pada ASEAN Ministerial
Meeting (AMM) ke-25 di Manila pada bulan Juli 1992. Pada AMM ke-28 di Bandar Seri
Begawan, menteri luar negeri Laos mengatakan bahwa ia ingin melihat Laos bergabung
dengan ASEAN pada tahun 1997. Hal ini juga dituliskan dalam surat pengajuan anggota
ASEAN yang ditulis oleh Laos pada tanggal 15 Maret 1996.

Pada AMM ke-28, Kamboja dan Myanmar untuk pertama kalinya datang ke pertemuan
ASEAN. Sama seperti Laos, menteri luar negeri Kamboja juga mengirim surat pengajuan
anggota pada tanggal 23 Maret 1996 dan berisi tentang keinginan mereka bergabung pada
tahun 1997. Myanmar sedikit berbeda karena pada AMM ke-28 ia menjadi tamu, dan
pada pertemuan itu juga ia mendaftarkan diri menjadi ASEAN Observer. Kepala
pemerintahan Myanmar kemudian bergabung bersama kepala pemerintahan Laos dan
Kamboja untuk bertemu kepala pemerintahan ASEAN saat ASEAN Summit ke-5 di
Bangkok pada 15 Desember 1995, dan kepala pemerintahan Myanmar berharap status
ASEAN Observer mereka akan diberikan pada AMM ke-29 di Indonesia tahun 1996.

Timor Timur memulai debut untuk menuliskan namanya dalam sejarah berdiri
organisasi ASEAN pada SEA Games di 2003. Akhirnya, negara itu diundang bergabung
dalam regional forum ASEAN pada tahun 2005. Presiden dari Timor Timur saat itu, Jose
Ramos-Horta berharap mereka bisa bergabung sebelum 2012. Meski begitu, terjadi
beberapa perbedaan pendapat seperti yang dilayangkan oleh perdana menteri Singapura,
Lee Hsien Long, pada tahun 2011 akhir yang menolak bergabungnya Timor Timur. Hal
tersebut ia utarakan karena Singapura ingin mencapai integrasi ekonomi pada tahun 2015,
dan Timor Timur yang sedikit lebih maju akan mepersulit tujuan itu.

Papua New Guinea (PNG) sudah menjadi pengamat regional blok ini sejak tahun 1976,
lebih dahulu dibandingkan anggota ASEAN yang non-pendiri. Pemimpin PNG sendiri
sudah mendesak untuk keanggotan penuh sejak paling tidak 1980. Pada AMM ke-29 di
Jakarta tahun 1996, menteri luar negeri PNG yang bernama Kilroy Genia menegaskan
keinginannya untuk mempererat interaksinya dengan ASEAN dengan cara bergabungnya
PNG sebagai anggota ASEAN. Masalah utama yang dihadapi PNG untuk bergabung
dalam ASEAN adalah lokasi geografisnya yang meskipun tidak terlalu jauh dengan
Jakarta, PNG dianggap ada di luar Asia.

Berawal pada tahun 1997, blok ini merasa bahwa butuh integrasi lebih terhadap region
mereka, sehingga dibuatlah sebuah rangka kerja untuk mencapai tujuan ini. ASEAN Plus
Three merupakan hasil pertama dari pemikiran ini dan dibuat demi mempererat hubungan
negara-negara ASEAN dengan Republik Rakyat Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan.
Hal ini kemudia diikuti dengan pertemuan yang lebih besar yaitu East Asia Summit yang
kini ditambahkan dengan India, Selandia Baru, Amerika Serikat, dan Rusia.
Pengelompokkan baru ini ditujukan untuk membentuk sebuah komunitas bernama East
Asia Community.

Sejarah berdiri organisasi ASEAN juga diwarnai dengan adanya perjanjian dagang
bebas yang diutarakan pada 26 Agustus 2007, tahun yang menandai 40 tahun berdirinya
ASEAN dan juga 30 tahun hubungan diplomatis mereka dengan Amerika Serikat.
Perjanjian dagang bebas ini rencananya akan diikuti oleh ASEAN, Tiongkok, Jepang,
Korea Selatan, India, Australia, dan Selandia Baru bersamaan dengan komunitas ekonomi
ASEAN yang akan dimulai pada tahun 2015. Pada tahun yang sama juga Cebu
Declaration on East Asian Energy Security ditandatangani di Cebu oleh ASEAN dan
anggota lain dari EAS yaitu Australia, RRT, India, Jepang, Selandia Baru, dan Korea
Selatan. Deklarasi ini berfokus pada keamanan energi dengan mencari sumber energi
alternatif.
Struktur organisasi ASEAN
ASEAN merupakan sebuah organisasi internasional dalam lingkup regional. Dalam
menjalankan kegiatannya, ASEAN memiliki struktur organisasi ASEAN berdasarkan
Deklarasi Bangkok.

Struktur
organisasi
ASEAN

1)

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT)


Otoritas atau kekuasaan tertinggi dalam ASEAN adalah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT)
ASEAN yang merupakan pertemuan kepala negara dan pemerintahan negara-negara
anggota ASEAN. Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN diadakan untuk menentuka arah
kerjasama ASEAN.

2) Sidang tahunan menteri luar negeri


Sidang tahunan menteri luar negeri mempunyai peran dan tanggung jawab untuk
merumuskan garis kebijaksanaan dan koordinasi kegiatan-kegiatan ASEAN. Sidang
tahunan ini juga memeriksa implikasi-implikasi politis atas keputusan ASEAN.

3) Sidang tahunan menteri ekonomi


Sidang tahunan menteri ekonomi merupaka badan tertinggi dalam menentukan kebijakan
dalam kerjasama ekonomi ASEAN. Sidang ini biasanya diadakan setahun sekali.

4) Sidang tahunan menteri non-ekonomi


Disamping sidang para menteri ekonomi masih terdapat sidang-sidang menteri non-
ekonomi, antara lain menteri pertanian dan menteri kehutanan. Menteri energi, menteri
lingkungan hidup, menteri tenaga kerja, menteri pendidikan, dan menteri penerangan.

5) Panitia tetap
Selama kegiatan selama setahun yang dilakukan oleh menteri luar negeri menjadi
tanggung jawab panitia tetap ASEAN. Ketua panitia tetap ASEAN secara bergilir dijabar
oleh menteri luar negeri salah satu negara anggota ASEAN.

6) Komite-komite
Kegiatan-kegiatan nyata ASEAN dilaksanakan oleh komite-komite. Ada dua macam
komite, yaitu komite ekonomi, dan komite non-ekonomi. Komite ekonomi antara lain,
komite keuangan dan perbankan, komite pangan, pertanian, dan kehutanan, komite
industri, mineral, dan energi, komiter perhubungan dan komunikasi, komiter perdagangan
dan pariwisata. Komite-komite non-ekonomo antara lain, komite kebudayaan, dan
penerangan, komite ilmu pengetahuan, dan teknologi, komite pembangunan sosial.

7) Sekretariat ASEAN
Sekretariat ASEAN ada dua macam, yaitu sekretariat tetap ASEAN dan sekretariat
Nasional ASEAN. Sekretariat tetap ASEAN dipimpin oleh seorang Sekretaris Jendral
(Sekjend) dan berkedudukan di Jakarta. Sekjend dipilih secara bergilir oleh masing-
masing anggota ASEAN. Tugas Sekretariat Nasional ASEAN adalah melaksanakan tugas
ASEAN atas nama negara masing-masing dan melayani Sidang Tahunan atau Sidang
Khusus para menteri Luar Negeri. Sidang-sidang Panitia Tetap dan Komite-komite
ASEAN.

Struktur organisasi ASEAN yang selama ini berdasarkan Deklarasi Bangkok


mengalami perubahan paska penandatanganan Piagam ASEAN. Struktur sesuai Deklarasi
Bangkok selama ini terdiri dari : Konferensi Tingkat Tinggi (KTT); Pertemuan Para
Menteri Luar Negeri ASEAN (ASEAN Ministerial Meeting/AMM); Pertemuan Menteri-
menteri sektoral (Sectoral Bodies Ministerial Meeting); Sidang Panitia Tetap ASEAN
(ASEAN Standing Committee/ASC).

Struktur organisasi ASEAN yang baru sesuai dengan Piagam ASEAN terdiri dari:

1. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) sebagai pengambil keputusan utama,


yang akan melakukan pertemuan minimal 2 kali setahun;
2. Dewan Koordinasi ASEAN (ASEAN Coordinating Council) yang terdiri
dari para Menteri Luar Negeri ASEAN dengan tugas mengkoordinasi Dewan
Komunitas ASEAN (ASEAN Community Councils);
3. Dewan Komunitas ASEAN (ASEAN Community Councils) dengan ketiga
pilar komunitas ASEAN yakni Dewan Komunitas Politik-Keamanan
ASEAN (ASEAN Political-Security Community Council), Dewan Komunitas
Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community Council), danDewan
Komunitas Sosial-Budaya (ASEAN Socio-Cultural Community Council).
4. Badan-badan Sektoral tingkat Menteri (ASEAN Sectoral Ministerial
Bodies).
5. Komite Wakil Tetap untuk ASEAN yang terdiri dari Wakil Tetap negara
ASEAN, pada tingkat Duta Besar dan berkedudukan di Jakarta.
6. Sekretaris Jenderal ASEAN yang dibantu oleh 4 (empat) orang Wakil
Sekretaris Jenderal dan Sekretariat ASEAN.
7. Sekretariat Nasional ASEAN yang dipimpin oleh pejabat senior untuk
melakukan koordinasi internal di masing-masing negara ASEAN.
8. ASEAN Human Rights body yang akan mendorong perlindungan dan
promosi HAM di ASEAN.
9. Yayasan ASEAN (ASEAN Foundation) yang akan membantu Sekjen
ASEAN dalam meningkatkan pemahaman mengenai ASEAN, termasuk
pembentukan identitas ASEAN.
10. Entities associated with ASEAN

Struktur Organiasi ASEAN

Dalam KTT ini disetujui pula bahwa tempat sekretariat ASEAN di Jakarta yang dipimpin
oleh Sekreatriat Jenderal atas dasar pengangkatan oleh para Menteri Luar Negeri secara
bergilir. Sekjen ASEAN mempunyai masa jabatan selama 2 (dua) tahun dan dibantu oleh
staf regional dan staf lokal.
Berikut adalah daftar diplomat yang pernah menjabat sebagai Sekretaris
Jenderal ASEAN :
No Nama Negara Dari Sampai
1. H.R Dharsono Indonesia 7 Juni 1976 18 Februari 1978
Umarjadi 19
2. Indonesia 30 Juni 1978
Notowijono Februari1978
Datuk Ali Bin
3. Malaysia 10 Juli 1978 30 Juni 1980
Abdullah
4. Narciso G. Reyes Filipina 1 Juli 1980 1 Juli 1982
5. Chan Kai Yau Singapura 18 Juli 1982 15 Juli 1984
6. Phan Thailand 16 Juli 1984 15 Juli 1986
Wannamethee
Brunei
7. Roderick Yong 16 Juli 1986 16 Juli 1989
Darussalam
8. Rusli Noor Indonesia 17 Juli 1989 1 Januari 1993
9. Dato Ajit Singh Malaysia 1 Januari 1993 31 Desember1997
Rodolfo C.
10. Filipina 1 Januari 1998 31 Desember 2002
Severino Jr.
H.E. Ong Keng
11. Singapura 1 Januari 2003 sekarang
Yong

Peranan Indonesia dalam ASEAN


Peranan Indonesia dalam ASEAN sangat besar diantaranya sebagai berikut.
(a) Indonesia merupakan salah satu negara pemrakarsa berdirinya ASEAN pada tanggal
8 Agustus 1967.
(b) Indonesia berusaha membantu pihak-pihak yang bersengketa untuk mencari
penyelesaian dalam masalah Indocina. Indonesia berpendapat bahwa penyelesaian
Indocina secara keseluruhan dan Vietnam khususnya sangat penting dalam menciptakan
stabilitas di kawasan Asia Tenggara. Pada tanggal 15-17 Mei 1970 di Jakarta
diselenggarakan konferensi untuk membahas penyelesaian pertikaian Kamboja. Dengan
demikian Indonesia telah berusaha menyumbangkan jasa-jasa baiknya untuk mengurangi
ketegangan-ketegangan dan konflik-konflik bersenjata di Asia Tenggara.
(c) Indonesia sebagai penyelenggara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pertama ASEAN
yang berlangsung di Denpasar, Bali pada tangga 23-24 Februari 1976.
(d) Pada tanggal 7 Juni 1976 Indonesia ditunjuk sebagai tempat kedudukan Sekretariat
Tetap ASEAN dan sekaligus ditunjuk sebagai Sekretaris Jendral Pertama adalah Letjen.
H.R. Dharsono yang kemudia digantikan oleh Umarjadi Njotowijono.
(e) Indonesia menjadi tempat pembuatan pupuk se-ASEAN, tepatnya di Aceh yang
nantinya akan digunakan negara-negara ASEAN, otomatis Indonesia mendapatkan
keuntungan dan juga bisa mengurangi pengangguran di Indonesia.
(f) Mengikuti kerja sama regional seperti ini maka akan lebih dihormati negara lain,
seperti hanya kerja sama regional yang di Eropa ataupun Timur Tengah, lebih-lebih kalau
ASEAN kuar dimata Internasional (sayangnya di Internasional ASEAN kurang
dipandang)
(g) AL-TNI saring melakukan latihan bersama dengan Singapura sehingga akan
membuktikan pada dunia bahwa militer Indonesia masih kuat, dan Indonesia pun
melakukan perjanjian Ekstradisi disemua negara ASEAN, walaupun agak lama untuk
mendekati Singapura.
(h) Pada KTT ASEAN ke-9 tanggal 7-8 Oktober 2003 di Bali, Indonesia mengusulkan
pembentukan komunitas ASEAN (Asean Community). Komunitas ini mencakup bidang
keamanan, sosial – kebudayaan, dan ekonomi.
(i) Pada tahun 2004 Indonesia menjadi negara yang memimpin ASEAN. Selama
memimpin, Indonesia menyelenggarakan serangkaian pertemuan. Diantara pertemuan itu
adalah pertemuan Tingkat Menteri ASEAN (Asean Ministerial Meeting), Forum Kawasan
ASEAN (Asean Regional Forum), Pertemuan Kementrian Kawasan mengenai
penanggulangan terorisme, dan beberapa pertemuan lainnya.
(j) Menjadi tuan rumah pertemuan khusus pasca gempa bumi dan tsunami pada
Januari 2005. pertemuan ini bertujuan untuk membicarakan tindakan-tindakan mengatasi
bencana tsunami pada 26 Desember 2004.
(k) Pada bulan Agustus 2007 diresmikan Asean Forum 2007 di Jakarta. Forum ini
diselenggarakan untuk mendukung terwujudnya Komunitas Asean 2015 diselenggarakan
dalam rangka memperingati hari jadi ASEAN ke-40.
(l) Pada KTT Asean ke-19 tanggal 17-19 November 2011 Indonesia kembali menjadi
tuan rumah.
(m) Kesepakatan Kawasan Bebas Senjara Nuklir Asia Tenggara atau Southeast Asia
Nuclear Weapon Free Zone (SEANWFZ)
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook

Peranan ASEAN
1) ASEAN Regional Forum(ARF) Forum ini di maksudkan untuk meningkatkan
kerjasama politik dan keamanan di Asia Pasifik.

2) ASEAN mempelopori Perjanjian Persahabatan dan kerja sama di Asia Tenggara


(TAC) TAC merupakan Code of condukt yang mengatur tata hubungan antar negara di
kawasan Asia Pasifik.
3) Peranan ASEAN dalam masalah di Asia Timur. Mengenai masalah-masalah yang di
alami Asia Timur, ASEAN tidak mengambil andil besar karena tuduhan melakukan
urusan regional mereka.

4) Menyelesaikan persoalan ASEAN vegetables oil club (AVOC). Mengatur kesepakatan


harga minyak kelapa sawit menjadi keruh karena tuduhan melakukan praktik kartel dan
melanggar kesepakatan.

Peranan Asean dalam Peningkatan Hubungan Internasional

A. Peran ASEAN dalam peningkatan hubungan Kamboja-Thailand

Para pemimpin Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) mengapresiasi


kondisi di kawasan perbatasan Thailand-Kamboja yang makin membaik setelah konflik
terbuka awal tahun ini yang menyita perhatian seluruh Asia Tenggara.

Pernyataan Ketua ASEAN 2011 yang dikeluarkan di Nusa Dua, Jumat, sebagai hasil dari
KTT ASEAN ke-19 pada 17 November 2011 itu juga menyeru kedua negara untuk
melanjutkan perundingan dan 聽 dialog politik.

ASEAN berharap kedua negara mencapai solusi yang dapat diterima kedua belah pihak
dengan memaksimalkan mekanisme bilateral yang ada dengan dukungan Ketua ASEAN
saat ini.

"Kita juga menyerukan kembali arti pentingnya perintah Pengadilan Internasional pada
18 Juli 2011 mengenai permintaan agar kedua negara memperhitungan langkah-langkah
yang diambil terkait isu perbatasan."

Pada KTT ke-18 ASEAN di Jakarta Mei lalu, kedua negara saling menyalahkan terkait
konflik terbuka yang menelan korban jiwa.

Saat itu, PM Kamboja Hun Sen dan PM Thailand yang saat itu Abhisit Vejjajiva, berbalas
pernyataan menyudutkan selama pertemuan puncak berlangsung.

Sengketa perbatasan itu berawal dari satu peta yang dikeluarkan pada 1908 oleh
kartografer Prancis untuk menetapkan perbatasan Thailand-Kamboja ketika Kamboja
masih di bawah koloni Perancis.
Perancis mengatakan, perbatasan harus diputuskan menurut garis batas air di sepanjang
jarak gunung Dongrak, dalam peta mereka candi Preah Vihear terletak di ketinggian 525
meter, dengan jalan turun berada di wilayah Kamboja, dan sebagian lainnya di wilayah
Thailand.

Thailand kehilangan candi itu pada 1962 ketika sengketa atas kepemilikan candi itu
dibawa ke Pengadilan Internasional di Den Haag.

Pengadilan memutuskan kepemilikan candi kepada Kamboja, namun sengketa garis


perbatasan masih terus berlangsung hingga sekarang.

Sengketa atas candi Preah Vihear merebak kembali pada 2008 ketika Kamboja
mengusulkan candi yang terletak dalam kompleks seluas 4,6 kilometer itu sebagai
Warisan Dunia kepada UNESCO. Usulan tersebut disetujui UNESCO, 7 Juli 2008,
meskipun kemudian ditentang oleh Thailand.

B. Peran ASEAN dalam Peningkatan Hubungan Inonesia dengan Malaysia


Bagi Indonesia, sengketa blok Ambalat dengan Malaysia adalah masalah mati dan
hidupnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sebab RI sudah cukup
kehilangan Pulau Sipadan dan Ligitan (2002).
Padahal kita tahu, Malaysia adalah bangsa serumpun dengan bangsa kita, dan negeri Jiran
tersebut mempunyai hubungan yang sangat baik dengan Indonesia.
Sedangkan bagi ASEAN, memanasnya hubungan Jakarta-Kuala Lumpur merupakan ujian
yang sangat berat. Sebab ASEAN sudah memiliki komitmen bersama untuk
menyelesaikan masalah regional dengan cara-cara ASEAN.
Menurut Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia 1976 -yang sudah
diratifikasi seluruh negara ASEAN- melarang saling menyerang dengan kekuatan militer.
Jadi, gun boat diplomacy di blok Ambalat akan menjadi counter productive dalam rangka
menarik simpati sesama anggota ASEAN dalam rangka penyelesaian Ambalat dan konfik
internal ASAN dengan cara-cara ASEAN. Sebab, bagi negara ASEAN lainnya,
pengerahan militer besar-besaran Indonesia dan Malaysia di Ambalat adalah warning atau
lampu kuning akan adanya sumber ancaman baru bagi solidaritas ASEAN.
Lantas, mengapa Indonesia mempertahankan blok Ambalat yang kaya dengan sumber
minyak dan gas itu dalam wilayah NKRI? Mengapa Malaysia berani menantang
Indonesia dalam memperebutkan blok Ambalat yang berada di wilayah NKRI?
Bagaimana peran ASEAN dalam rangka menyelesaikan masalah sengketa perbatasan
Indonesia-Malaysia?

Peran ASEAN
Menurut Jurbir Deplu RI Marti Natalegawa," Kita sejak lama mengajak Malaysia
menyelesaikan masalah perbatasan laut di Selat Malaka, Laut China Selatan (LCS) dan
Laut Sulawesi. Akan tetapi, Malaysia mengatakan, bicarakan dulu malasah Laut
Sulawesi. Padahal, soal perbatasan di ketiga tempat itu sama pentingnya."
Sejak awal, Indonesia sudah melihat masalah perbatasan ketika Malaysia membuat
sekaligus mendeklarasikan peta wilayah Malaysia 1979. Peta tersebut penuh
kontroversial, karena tidak mengindahkan negara-negara lain di sekitarnya, yakni
Indonesia, Singapura, Brunei, Thailand, Flipina, China, dan Vietnam. Indonesia terus-
menerus menyampaikan protes atas peta 1979 tersebut. Dari pihak Malaysia sampai
sekarang ini belum memberikan tanggapan.
Dengan keluarnya Konvensi Hukum Laut PBB (United Nation Convention on the Law of
the Sea/UNCLOS), peta 1979 tersebut tidak bisa diberlakukan karena tidak sesuai dengan
ketentuan konvensi tersebut. Bila Malaysia menarik garis batas di Laut Sulawesi, negeri
Jiran tersebut akan mencaplok 8.000 kilometer persegi wilayah NKRI dan 17.000 km
persegi wilayah Filipina.
Satu-satunya harapan agar sengketa perbatasan antara Jakara-Kuala Lumpur tidak
menjadi perang terbuka, maka pemimpin kedua negara tersebut bisa menggunakan cara-
cara ASEAN. Sebab bila RI-Malaysia terjadi perang terbuka, maka dengan sendirinya
eksistensi ASEAN akan dipertanyakan oleh sepuluh negara anggotanya dan dunia
internasional.

Anda mungkin juga menyukai