Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

TENTANG ORGANISASI ASEAN

OLEH :

Elisabeth N. Lebuan/ XI MIPA 1

SMA NEGERI 1 WAINGAPU - SUMBA TIMUR


TAHUN 2018/2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar  Belakang


Sebuah Negara layaknya manusia yang tidak bisa berdiri sendiri. Inti  kejadian  tersebut 
adalah  kegotongroyongan, kebersamaan, atau menjalin kerja  sama. Sebuah  negara  kecil 
dapat  menjadi  kuat  bila  saling  bekerja  sama  dengan  negara-negara  kecil  lainnya.
Contoh  yang  lebih  nyata  adalah  negara-negara  Asia  Tenggara.
Karena  adanya  masalah  yang  terjadi  di  Asia  Tenggara, sehingga  negara-negara 
yang  merupakan  anggota  Asia  Tenggara  bersatu  dan  membentuk  organisasi  yang 
dinamakan  ASEAN  (Association  of  South  East  Asian  nation).
ASEAN merupakan perhimpunan bangsa-bangsa  diAsia Tenggara y ang didirikan pada
tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand, melalui penandatanganan Deklarasi Bangkok
oleh Menteri Luar Negeri Filipina, Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Singapura.
1.2 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memperluas wawasan kita tentang hal-hal
yang dikaji dalam makalah ini. Di mana dalam makalah ini telah dikaji tentang salah satu
organisasi yang beperan dalam meningkatkan hubungan,internasional, yaitu ASEAN
(Association  Of  South  East  Asian  Nation).
1.3 Rumusan Masalah
 Adakah sangkut paut antara ASEAN dengan hubungan internasional dan perdamaian
dunia?
 Apakah latar belakang berdirinya ASEAN?
 Bagaimana sejarah terbentuknya ASEAN?
 Apakah tujuan dibentuknya ASEAN?
 Apakah manfaat berdirinya ASEAN bagi Indonesia?
 Peran Indonesia dalam ASEAN
 Sebutkan program kerja yang dilakukan ASEAN
 Manfaat ASEAN bagi Asia Tenggara
 Prinsip prinsip ASEAN
 Sebutkan Negara Negara yang tergabung dalam ASEAN
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Latar Belakang Berdirinya ASEAN


Berdirinya ASEAN dilatar belakangi oleh faktor-faktor sebagai berikut :
a) Persamaan Letak Geografis
Seluruh negara-negara di Asia Tenggara terletak di antara dua benua, yakni Benua Asia
dan Benua Australia, dan di antara dua samudera yaitu Samudra Hindia dan
SamudraPasifik. Jadi, berdasarkan letak geografis, negara-negara tersebut merupakan
satu regionalatau satu kesatuan wilayah.
b) Persamaan Dasar Kebudayaan
Kawasan Asia Tenggara mempunyai dasar kebudayaan dan bahasa serta tata kehidupan
dan pergaulan yang hampir sama, karena mereka sebagai pewaris peradaban rumpun
Melayu Austronesia.
c) Persamaan Nasib
Negara-negara Asia Tenggara sama-sama dijajah oleh bangsa Barat, kecuali Thailand.
Itulah yang menumbuhkan rasa setia kawan antara bangsa-bangsa di Asia Tenggara.
d) Persamaan Kepentingan
Negara-negara di Asia Tenggara membutuhkan daerah perairan laut, terutama Selat
Malaka dan Selat Sunda yang merupakan pintu gerbang di sebelah barat dan menjadi
jalan utama bagi lalu lintas serta perdagangan dunia. Di samping itu, adanya kepentingan
bersama baik di bidang ekonomi, sosial-budaya, maupun keamanan dan stabilitas politik
kawasan, merupakan latar belakang dibentuknya ASEAN

2.2 Sejarah Singkat ASEAN


Berdirinya ASEAN ditandai dengan pertemuan lima menteri luar negeri negara-negara
Asia Tenggara yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina pada tanggal 5-
8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand.
Adapun kelima tokoh menteri luar negeri tersebut adalah:
1. Adam Malik, wakil dari Indonesia.
2. Tun Abdul Razak, wakil dari Malaysia.
3. Rajaratman, wakil dari Singapura.
4. Thanat Khoman, wakil dari Thailand.
5. Narsisco Ramos, wakil dari Filipina.
Pada tanggal 8 Agustus 1967, kalima menteri luar negeri tersebut menandatangani sebuah
kesepakatan yang dikenal sebagai Deklarasi Bangkok. Sejak penandatangan Deklarasi
Bangkok itulah organisasi ASEAN resmi berdiri dan mulai terbuka menerima anggota baru.
Pada tanggal 7 Januari 1987 negara Brunei Darussalam menjadi negara pertama yang
masuk menjadi anggota ASEAN diluar kelima negara pendiri hanya selang seminggu
setelah peringatan kemerdekaan negara tersebut. Selanjutnya, Vietnam resmi menjadi
anggota ketujuh pada tanggal 28 Juli 1995. Laos dan Myanmar menjadi negara anggota
ASEAN yang kedelapan dan kesembilan pada tanggal 23 Juli 1997, disusul kemudian oleh
Kamboja pada tanggal 16 Desember 1998.
Timor Leste, yang merupakan negara lain di kawasan Asia Tenggara juga sudah berkali-
kali mengutarakan niatnya untuk bergabung dengan ASEAN. Peluang masuknya Timor
Leste sebagai anggota baru ASEAN juga terbuka lebar, dan Timor Leste diperkirakan baru
akan masuk sebagai anggota ASEAN pada tahun 2012 ini.

2.3 Tujuan dibentuknya ASEAN:


 Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, serta pengembangan kebudayaan
di kawasan Asia Tenggara.
 Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional.
 Meningkatkan kerjasama yang aktif serta saling membantu satu sama lain dalam masalah
ekonomi, sosial, budaya, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi.
 Saling memberikan bantuan dalam bentuk sarana-sarana latihan dan penelitian dalam
bidang-bidang pendidikan, profesional, teknik, dan administrasi.
 Memelihara kerjasama yang erat dan berguna bagi organisai-organisasi internasional dan
regional yang ada dan bertujuan serupa.

2.4 Manfaat berdirinya ASEAN bagi Indonesia berdasarkan bidang


Pembentukan ASEAN ini merupakan langkah yang fenomenal dari Negara-negara Asia
Tenggara untuk menghadapi percepatan globalisasi dunia, serta mewujudkan perdamaian
dunia khususnya kawasan Asia Tenggara, pengembangan kerjasama, dan memajukan
pembangunan ekonomi. Sebagai sebuah organisasi internasional ASEAN didirikan dengan
latar belakang bagaimana menciptakan keamanan sekawasan ASIA TENGGARA.
A. Bidang Ekonomi
Keikutsertaan Indonesia dalam ASEAN memberikan dampak positif pada sektor
ekonomi Indonesia yang berhubungan dengan adanya hubungan perdagangan
(ekspor dan impor) dengan anggota-anggota ASEAN. Selain itu hal ini juga dapat
mempermudah Indonesia dalam memperoleh modal investasi dari para anggota
ASEAN yang dapat digunakan untuk proses pembangunan negara.
Keberadaan Indonesia dalam anggota ASEAN telah memberikan dampak positif
untuk negara ini, yang merupakan salah satunya yakni dari sektor ekonomi.
Terjadinya hubungan perdagangan ( ekspor dan impor ) antara Indonesia dengan
negara-negara ASEAN lainnya. Selain itu juga Indonesia mendapatkan modal atau
dana investasi dari negara-negara ASEAN lainnya yang digunakan sebagai dana
untuk pembangunan dinegara ini.
B. Bidang Politik
Dengan ikut serta dalam keanggotaan ASEAN, kedaulatan Indonesia diakui oleh
negara-negara di Asia Tenggara. Bahkan mereka pun tidak berani untuk ikut campur
dalam melakukan intervensi politik antar negara dikarenakan adanya rasa saling
menghormati politik antar negara anggota ASEAN. Hal ini akan dapat
meminimalisir ancaman yang datang kepada Indonesia dalam bidang politik.
C. Bidang Social
Dalam bidang sosial, diantara keanggotaan ASEAN dapat tumbuh rasa saling
memiliki, toleransi dsb antarnegara. Sebagai contoh, ketika ada salah satu negara
anggota ASEAN yang terkena musibah maka negara anggota lain akan turut
membantu. Untuk Indonesia hal ini dapat dilihat ketika terjadi bencana alam
tsunami di Aceh. Beberapa anggota ASEAN memberkan bantuan baik dalam bentuk
moril maupun materi bagi Indonesia pada saat itu.
D. Bidang Budaya
Bagi Indonesia, keikutsertaan dalam ASEAN dapat memberikan manfaat bagi
warga negara salah satunya dalam pertukaran pelajar antar anggota ASEAN. Dalam
pertukaran pelajar tersebut juga biasanya terdapat pementasan kesenian ataupun
kebudayaan Indonesia yang sekaligus dapat mengenalkan budaya Indonesia ke luar
negeri.
E. Bidang Pariwisata
Salah satu manfaat lain keikutsertaan Indonesia dalam ASEAN yaitu dapat
menggiatkan sektor pariwisata Indonesia. Indonesia dapat mempromosikan
pariwisatanya dan melakukan kerjasama dengan anggota ASEAN lainnya untuk
guna menyuburkan sektor pariwisatanya. Konon, pengunjung pariwisata di negara-
negara ASEAN rata-rata berasal dari warga negara anggota ASEAN lainnya.
F. Bidang Militer
Indonesia dapat melakukan latihan militer bersama dengan negara ASEAN
lainnya dan dapat meningkatkan kekuatan militernya . selain itu, Indonesia juga
melakukan perjanjian ekstradisi dengan negara ASEAN lainnya.

2.5 Bentuk-bentuk Kerja Indonesia Sebagai Anggota ASEAN


Sejak awal terbentuknya, Indonesia menyatakan diri sebagai anggota aktif ASEAN
yang terus ikut mengambil peran dalam setiap event yang diadakan orgnasasi ini. Bentuk-
bentuk peran Indonesia tersebut telah dirangkum dan akan dijabarkan sebagai berikut
A. Menjadi Salah Satu Dari 5 Pendiri ASEAN
Di awal terbentuknya, perwakilan dari 5 negara di kawasan Asia Tenggara
yaitu Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand dan tak terkecuali Indonesia
mengadakan konverensi di Bangkok pada tanggal 5 Agustus 1967. Tiga hari
kemudian perjanjian Bangkok ditandatangani dan terbentuklah ASEAN. Lima
perwakilan yang hadir saat itu adalah menteri luar negeri dari tiap-tiap negara.
Dari Indonesia ada Adam Malik, Thanat Koman dari Thailand, Tun Abdul
Razak dari Malaysia, S. Rajaratnam dari Singapura dan Narsisco Ramos dari
Filipina. Jadi bisa dikatakan, Indonesia punya peran penting dalam terbentuknya
ASEAN karna mungkin saja, tanpa adanya Adam Malik saat itu ASEAN tidak
akan pernah terbentuk.
B. Penyelenggara KTT ASEAN Yang Pertama
Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT adalah pertemuan para pemimpin
negara anggota ASEAN untuk membicarakan tentang pengembangan ekonomi
dan budaya dari tiap negara anggotanya. Dalam hal ini, Indonesia mengambil
peran penting yaitu ditunjuk sebagai tuan rumah diselenggarakannya Konferensi
Tingkat Tinggi yang pertama pada tanggal 23-24 Februari 1976 yang
berlangsung di Bali.
Sampai pada KTT yang terakhir yaitu tahun 2015 yang lalu, Indonesia sudah
empat kali menjadi tuan rumah untuk pertemuan besar ASEAN. KTT yang
diselenggarakan di Indonesia untuk yang kedua kalinya adalah KTT ASEAN
Ke-9 pada tanggal 7-8 Oktober 2003, sekali lagi dilaksanakan di Bali.
Selanjutnya KTT ASEAN Ke-18 pada tanggal 4-8 Mei 2011 di Jakarta dan KTT
ASEAN Ke-19 pada tanggal 17-19 November ditahun yang sama yaitu tahun
2011.
C. Menjadi Penengah Dalam Konflik Kamboja dan Vietnam
Konflik antara Kamboja dan Vietnam yang terjadi pada tahun 1976-1979
dengan ciri-ciri kapitalisme, mengakibatkan dampak buruk bagi penduduknya
sehingga banyak yang pergi meninggalkan tanah kelahiran mereka untuk
mengungsi. Menanggapi hal ini, menteri luar negeri dari ASEAN mengeluarkan
keputusan bersama dalam suatu pertemuan yang dilaksanakan di Bangkok yaitu
mereka menyayangkan terjadinya konflik ini dan berharap kedua negara dapat
segera menyelesaikan konflik dan mengambil keputusan untuk berdamai.
Salah satu tindakan nyata yang diambil Indonesia sebagai
wujud perkembangan wilayah Indonesia adalah menyediakan Pulau Galang
untuk tempat proses para pengungsi dari kedua negara tersebut. Keputusan ini
didasarkan atas kesepakatan bersama menteri-menteri ASEAN yang
bekerjasama dengan Komisi Tinggi PBB.
D. Menjadi Penengah Antara MNFL dan Filipina
Konflik antara Moro National Front Liberation (MNFL) dan Filipina yang
terjadi sebagai dampak masalah sosial karena MNFL menguasai Mindanau
Selatan. Indonesia berperan sebagai mediator bagi keduanya yang pada akhirnya
memutuskan untuk berdamai.
E. Menjadi Pusat Kesekretariatan ASEAN
Pada Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN pertama yang dilaksanakan di
Indonesia tepatnya di pulau Bali pada saat itu, salah satu keputusan yang
ditetapkan adalah pembentukan sekretariat ASEAN yang berpusat di Jakarta
dengan Sekretaris Jendral pertamanya yaitu H.R. Dharsono yang merupakan
warga negara Indonesia. Indonesia telah dipercaya untuk tiga kali menjabat
sebagai sekretaris jenderal ASEAN yaitu yang pertama H.R. Dharsono (1977-
1978), Urmadi Nyotowijono (1978-1979) dan Rusli Noor (1989-1992).
F. Berpartisipasi dalam ajang olahraga kawasan Asia Tenggara, South East Asia
Games (SEA Games)
South East Asia Games atau SEA Games merupakan pesta olahraga bagi
negara-negara yang berada di kawasan Asia Tenggara. SEA Games
dilaksanakan setiap dua tahun sekali sejak pelaksanaan pertamanya di tahun
1959 dan Indonesia sudah beberapa kali menjadi menjadi tuan rumah dalam
pesta olahraga ini.
G. Menjadi Pemimpin ASEAN
Indonesia pernah menjabat sebagai pemimpin ASEAN yaitu pada tahun 2004
yang lalu di masa orde baru dimana Indonesia saat itu dipimpin oleh Bapak
Presiden Suharto. Hal ini terjadi karena Indonesia dianggap mampu menjaga
hubungan kerjasama yang baik diantara negara-negara yang lainnya,
mengatasi permasalahan hukum di Indonesia, serta mempertegas pelaksanaan
tujuan berdirinya ASEAN sebagaimana tercatat pada perjanjian Bangkok.
Beberapa pertemuan yang diselenggarakan selama kepemimpinan Indonesia
di ASEAN yaitu ASEAN Ministrial Meeting, ASEAN Regional Forum dan
Pertemuan Kementerian yang berada di kawasan Asia Tenggara.
H. Memberi Gagasan Mengenai Pembentukan Komunitas Keamanan
Saat itu gagasan mengenai pembentukan komunitas keamanan ASEAN
dikemukakan oleh menteri luar negeri RI Hasan Wirajuda. Gagasan ini tentu
saja disambut baik oleh negara yang lain karena menyangkut bagaimana sistem
pertahanan di setiap negara yang merupakan masalah negara berkembang dalam
menghadapi serangan terorisme, separatisme, kejahatan internasional, dsb.
I. Memberi Gagasan Mengenai Pentingnya HAM
Hak Asasi Manusia memang menjadi isu yang kerap di sorot oleh bukan
Indonesia saja, melainkan negara-negara anggota ASEAN yang lainnya. Namun,
Indonesia adalah salah satu negara dengan contoh masyarakat multikultural yang
selalu mengingat-ingatkan dan mengajak negara anggota ASEAN untuk tidak
menyepelekan Hak Asasi Manusia serta menaati aturan maupun norma-norma
yang berkaitan dengan HAM sesuai peraturan yang ada dalam negaranya
masing-masing. Ketika hal itu terjadi tercerminlah contoh hidup rukun dalam
keseharian negara anggota ASEAN
J. Menjalin Kerjasama Dalam Bidang Akademis dengan Negara-negara di
Kawasan Asia Tenggara
Sampai saat ini kegiatan ini terus berjalan dan terbukti manfaatnya bukan
hanya bagi Indonesia saja tapi juga bagi negara anggota ASEAN yang menjalin
kerjasama. Banyak kita temukan universitas bahkan sekolah-sekolah yang
menjalin kerjasama dengan universitas atau sekolah dari luar negeri yang
merupakan negara anggota ASEAN. Yang paling banyak kita temukan adalah
kerjasama dengan Singapura, Malaysia dan Thailand.
Hal ini sangat baik untuk terus dilaksanakan dan bukan hanya program-
program pertukaran pelajar saja, tapi juga kerjasama dalam bidang riset dan
penelitian. Indonesia seakan membuka lebar kesempatan bagi para pelajar dari
negara anggota ASEAN untuk belajar sebanyak-banyaknya mengenai kayanya
alam dan budaya di Indonesia. Demikian juga negara anggota ASEAN yang lain
yang selalu menerima pelajar dan peneliti Indonesia yang tertarik untuk
bekerjasama.
K. Mendukung Terbentuknya Integrasi Perekonomian
Masyarakat Ekonomi ASEAN atau yang kita kenal dengan sebutan MEA
sangatlah didukung oleh Indonesia. Dengan adanya MEA tentunya kegiatan
ekonomi di Indonesia maupun negara anggota ASEAN lainnya akan semakin
berkembang, hambatan perdagangan internasional di kawasan Asia Tenggara
akan semakin jarang ditemukan, serta mendukung terbentuknya integerasi
perekonomian antar negara di kawasan Asia Tenggara.
Pertumbuhan ekonomi di Indonesia jelas meningkat serta bentuk-bentuk
akomodasi lapangan pekerjaan sedikit demi sedikit mulai bertambah dengan
adanya prinsip-prinsip pengelolaan sumber daya alam
L. Menjadi Koordinator Dalam Beberapa KTT ASEAN Bersama Negara Luar
Indonesia menjalankan perannya sesuai tujuan dibentuknya ASEAN yaitu
dalam hal menjalin kerjasama yang baik antar tiap anggota ASEAN maupun
dengan negara diluar Asia Tenggara yang memiliki ciri-ciri negara maju. Dalam
hal ini Indonesia sempat beberapa kali ambil bagian dalam kegiatan-kegiatan
internasional seperti pada saat Prof. Sumitro Djojohadikusumo ditunjuk sebagai
ketua Standing Committee of A Special Coordination Committee (SCSCC),
menjadi koordinator hubungan ASEAN-Kanada serta menjadi koordinator KTT
ASEAN-Cina di tahun 2006.
Beberapa hal yang akan terus berlanjut sebagai manfaat dari peran aktif Indonesia dalam
ASEAN diantaranya:
1. Terjalin hubungan yang baik sebagai bentuk-bentuk kerjasama internasional antar
sesama negara anggota ASEAN
2. Stabilitas, keamanan dan perdamaian regional tetap terjaga
3. Pertumbuhan dalam segala bidang untuk seluruh negara anggota ASEAN
4. Sebagai bentuk upaya Indonesia menjadi negara maju
5. Terbukanya peluang kerjasama negara-negara ASEAN dengan negara-negara di benua
lain
6. Kemudahan dalam perdagangan atau proses ekspor-impor dari Indonesia ke negara
ASEAN yang lain
7. Peningkatan kemampuan SDM Indonesia dalam bidang apapun sebagai produk dari
kerjasama di bidang akademis.

2.6 Manfaat ASEAN bagi ASIA TENGGARA


 ASEAN mampu menciptakan stabilitas, perdamaian, dan keteraturan di kawasan
ASEAN sehingga dapat melanjutkan pembangunan di segala bidang dan dapat
mendorong anggota.
 ASEAN menjadi negara yang lebih maju.
 ASEAN memiliki berbagai bentuk kerja sama dibidang pembangunan dan
percepatan pemajuan ekonomi, antara lain, perluasan perdagangan, investasi,
kepariwisataan, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta di bidang pendidikan.
 ASEAN adalah organisasi kawasan yang kebanyakan anggotanya merupakan
Negara berkembang sehingga asosiasi itu dapat menjadi wadah bagi negara
anggota dalam memperjuangkan kepentingan bersama di forum internasional.
 ASEAN dan negara anggota telah memberikan bantuan kepada Indonesia saat
terjadi bencana alam, seperti tsunami di Aceh (2004), gempa dan gunung meletus
di Yogyakarta (2006 dan 2010), serta gempa dan tsunami di Pulau Nias (2009).
Selain itu, negara anggota ASEAN turut serta dalam proses perdamaian di Aceh
melalui Aceh Monitoring Mission.
 ASEAN dapat melindungi dan memajukan hak-hak pekerja migran, ASEAN telah
menyepakati Deklarasi ASEAN tentang Pelindungan dan Pemajuan Hak-Hak
Pekerja Migran.
 ASEAN sedang menyusun ketentuan hukum mengenai pelindungan dan
pemajuan hak-hak pekerja migran yang akan dijadikan landasan konstitusional
atau aturan main yang bersifat mengikat bagi negara-negara di kawasan ASEAN.
 ASEAN mendorong pariwisata kawasan, ASEAN memiliki forum tahunan
tingkat Menteri Pariwisata ASEAN, yang merupakan wadah pemasyarakatan dan
pemajuan sektor pariwisata di ASEAN. Forum itu diadakan secara bergantian di
salah satu Negara anggota ASEAN.
 Negara anggota ASEAN bekerja sama dalam upaya memajukan dan melestarikan
warisan budaya di kawasan Asia Tenggara. Kerja sama itu dilaksanakan melalui
proyek-proyek kebudayaan dibawah Sub-Komite Kebudayaan ASEAN. Kerja
sama yang telah dilakukan, antara lain, melalui penelitian, pendokumentasian,
ataupun produksi bersama tentang seni pertunjukan asli yang berkaitan dengan
keanekaragaman budaya di Asia Tenggara.
 ASEAN mendorong pemajuan dan pelindungan hakhak perempuan dan anak
melalui pembentukan Komisi ASEAN untuk pemajuan dan pelindungan hak-hak
perempuan dan anak pada tahun 2010. Dalam hal perempuan, atas usulan
Indonesia telah disepakati pembentukan Pertemuan Tingkat Menteri Urusan
Perempuan ASEAN pada tahun 2011, sebagai upaya pemberdayaan perempuan
dan pengarusutamaan gender.
 ASEAN berperan dalam memelopori kerja sama dibidang kesehatan, antara lain,
dalam penanggulangan merebaknya wabah gangguan pernafasan akut (SARS), flu
burung, demam berdarah, dan HIV/AIDS. Selain itu, ASEAN menetapkan
tanggal 15 Juni sebagai “Hari Demam Berdarah ASEAN”.
 ASEAN telah menyepakati Persetujuan ASEAN mengenai Penanggulangan
Bencana Alam dan Tanggap Darurat (AADMER) pada 2005, yang mendasari
pembentukan Pusat Koordinasi Bantuan Kemanusiaan ASEAN untuk
Penanggulangan Bencana Alam (AHA Centre) di Jakarta pada tahun 2011.
 ASEAN sebagai asosiasi ataupun melalui kerja sama dengan negara lain telah
berulang kali menggunakan kekuatan politik untuk mengutuk tindakan terorisme.

2.7 Prinsip-prinsip Utama ASEAN


 Menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesamaan, integritas wilayah nasional, dan
identitas nasional setiap Negara.
 Tidak mencampuri urusan dalam negara sesama anggota.
 Kerja sama efektif antar anggota.
 Menolak penggunaan kekuatan yang mematikan.
 Penyelesaian perbedaan atau perdebatan dengan damai
ASEAN biasanya mengadakan pertemuan, pertemuan yang diadakan ASEAN adalah sebagai
berikut:
1. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN, yaitu pertemuan tingkat tinggi para kepala
Negara/pemerintahan Negara anggota.
2. Dewan Koordinasi ASEAN (ASEAN Coordinating Council), yaitu pertemuan para
menteri luar negeri Negara anggota ASEAN, sebagai coordinator dewan komunitas
ASEAN.
3. Dewan komunitas ASEAN (ASEAN Community Councils), yaitu pertemuan para
menteri yang membidangi tiga pilar komunitas ASEAN.
4. Pertemuan Badan-Badan Sektoral Tingkat Menteri (ASEAN Sectoral ministerial Bodies),
yaitu pertemuan para menteri membidangi masing-masing sector kerjasama ASEAN.
5. Pertemuan Tingkat Pejabat Tinggi ASEAN (ASEAN), yaitu pertemuan para pejabat
tinggi di bawah tingkat menteri Negara anggota ASEAN yang membidangi masing-
masing sector kerjasama ASEAN.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
ASEAN (Association  of  South  East  Asian  Nation) merupakan organisasi regional di
kawasan Asia Tenggara. ASEAN didirikan oleh bangsa-bangsa Asia Tenggara atas dasar
persamaan nasib dan kepentingan bersama. Lima Negara yang sepakat menjadi pelopor
membentuk ASEAN adalah Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura dan Filipina.
Organisasi ini didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand dan melalui
penandatanganan Deklarasi Bangkok oleh Menteri Luar Negeri Filiphina, Indonesia,
Thailand, Malaysia, dan Singapura.
Pada  awalnya, negara-negara  anggota  ASEAN  hanya  berjumlah  lima, namun beberapa
tahun setelah berdirinya ASEAN, lima Negara lainnya bergabung ke dalam Anggota ASEAN
secara bertahap.
Tujuan didirikannya ASEAN adalah untuk meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi,
sosial, budaya, dan politik, serta mewujudkan ketertiban dan perdamaian di kawasan Asia
Tenggara.
3.2 Saran
Negara kita, Indonesia merupakan salah satu anggota ASEAN. Untuk itu, kita harus
membantu mewujudkan cita-cita atau tujuan dari ASEAN itu sendiri. Karena bagaimanapun,
tujuan tersebut merupakan keinginan dari bangsa kita sendiri.Selain itu, sebagai Negara
anggota ASEAN yang terbesar, kita harus lebih menunjukan patisipatif kita dalam
mewujudkan tujuan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Konferensi_Tingkat_Tinggi_ASEAN
http://kemlu.go.id/Pages/Asean.aspx?IDP=6&l=id
http://kemlu.go.id/Documents/Tentang%20ASEAN/Buku%20Ayo%20Kita%20Kenali
%20ASEAN.pdf
http://andigriya.blogspot.com/2013/01/makalah-tentang-asean.html
http://friskydaikiaomine.blogspot.com/2018/02/contoh-makalah-tentang-asean.html
ANALISIS KEAKTIFAN BANGSA INDONESIA
DALAM ORGANISASI ASEAN
ASEAN (Association of Southeast Asian Nation)
ASEAN (Association of Southeast Asian Nation) atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan
Perbara (Perserikatan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara) merupakan suatu organisasi regional yang
didirikan berdasarkan deklarasi Bangkok pada tanggal 8 Agustus 1967. Indonesia menjadikan
ASEAN sebagai soko guru pelaksanaan politik luar negerinya, dimana dengan kawasan Asia
Tenggara yang damai, aman, stabil, serta keharmonisan hubungan antara negara-negara yang
berada di kawasan tersebut menjadi hal yang penting dan sebagai modal dasar bagi
pembangunan di Indonesia.
 Indonesia menjadi salah satu negara pendiri ASEAN
Sejarah telah mencatat bahwa berdirinya ASEAN merupakan hasil Deklarasi bangkok
yang diprakarsai oleh 5 negara anggotanya, dimana deklarasi tersebut ditanda tangani
oleh kelima negara tersebut yang diwakili oleh menteri luar negeri mereka saat itu.
Adapun kelima menteri luar negeri tersebut adalah : Adam Malik dari Indonesia,
Narsisco Ramos dari Filipina, Tun Abdul Razak dari Malaysia, S. Rajaratnam dari
Singapura, dan Thanat Koman dari Thailand.
 Sebagai salah satu pemimpin ASEAN
Pada tahun 2004, yaitu pada era orde baru dibawah kepemimpinan Suharto, Indonesia
pernah menjadi pemimpin ASEAN yang selama masa kepemimpinannya tersebut.
Indonesia memiliki berbagai prestasi dan keuntungan Indonesia dengan bergabung dalam
ASEAN seperti :
 Indonesia telah dianggap mampu menjalin hubungan kerjasama yang baik diantara
negara-negara anggotanya.
 Indonesia juga telah dianggap mampu dalam mempertegas tujuan berdirinya ASEAN.
Hal itu ditunjukkan dengan memperkenalkan doktrin ketahanan nasional melalui menteri
luar negeri Indonesia Adam Malik dalam ASEAN Ministerial meeting ke-5 di Singapura.
 Indonesia mampu mengajak negara-negara ASEAN untuk melakukan evaluasi terkait
kesepakatan ekonomi ASEAN sebelumnya yang berhubungan dengan program kerjasama
sektoral di berbagai bidang
 Indonesia mampu mengadakan berbagai pertemuan penting, antara lain : Asean
Ministerial Meeting, Asean Regional Forum, serta Pertemuan kementerian kawasan yang
membahas mengenai penanggulangan berbagai masalah yang terjadi, dan lain sebagainya

 Menjadi Tuan Rumah KTT ASEAN


Salah satu reputasi yang membanggakan bagi bangsa Indonesia selama menjadi
Anggota ASEAN adalah dimana Indonesia mampu menjadi tuan rumah bagi beberapa
kali pertemuan KTT ASEAN di Indonesia seperti :
a) KTT ASEAN Ke-1 yang diadakan di Bali pada 23 hingga 24 Februari 1976
b) KTT ASEAN Ke-9 yang diadakan di Bali pada 7 hingga 8 Oktober 2003
c) KTT ASEAN Ke-18 yang diadakan di Jakarta pada 4 hingga 8 Mei 2011
d) KTT ASEAN Ke-19 yang diadakan di Bali pada 17 hingga 19 Nopember 2011

 Menyelesaikan berbagai konflik yang dialami oleh negara-negara anggota ASEAN


Dalam menjaga perdamaian dunia umumnya, terutama di kawasan Asia Tenggara
khususnya, Indonesia telah mampu membantu penyelesaian yang terjadi di kawasan
tersebut, seperti :
a) Menjadi penengah pada saat terjadi konflik antara Kamboja dan Vietnam pada
tahun 1987
b) Menjadi penegah pada saat konflik antara Filiphina dengan Moro National Front
Liberation (MNFL)

Anda mungkin juga menyukai