KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt., karena atas limpahan rahmat dan
karunia – Nya lah sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Sejarah ini sesuai
waktunya.
Kami mencoba berusaha menyusun makalah ini sedemikian rupa dengan harapan
dapat membantu pembaca dalam memahami pelajaran Sejarah yang merupakan judul
dari Makalah kami, yaitu “ASEAN (Association of South East Asian Nation)”.
Disamping itu, kami berharap bahwa Makalah Sejarah ini dapat dijadikan bekal
pengetahuan untuk melangkah ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi.
Kami menyadari bahwa didalam pembuatan Makalah Sejarah ini masih ada
kekurangan sehingga kami berharap saran dan kritik dari pembaca sekalian khususnya
dari guru mata pelajaran PKn agar dapat meningkatkan mutu dalam penyajian
berikutnya.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA
PENGANTAR…………………………………………………………………………………
i
DAFTAR
ISI………………………………………………………………………………………………
ii
BAB I PENDAHULUAN
1. 1. Latar
Belakang………………………………………………………………………..
2. 2. Tujuan
Penulisan…………………………………………………………………….
3. 3.
Masalah………………………………………………………………………………
……
1. 1.
Kesimpulan……………………………………………………………………………
2. 2.
Saran……………………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA
………………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memperluas wawasan kita tentang
hal-hal yang dikaji dalam makalah ini. Di mana dalam makalah ini telah dikaji tentang
salah satu organisasi yang beperan dalam meningkatkan hubungan internasional, yaitu
ASEAN (Association Of South East Asian Nation).
1. 3 Masalah
Adapun masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu :
BAB II
PEMBAHASAN
Pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand dan melalui penandatanganan
Deklarasi Bangkok oleh Menteri Luar Negeri Filiphina, Indonesia,Thailand, Malaysia,
dan Singapura, maka dibentuklah sebuah organisasi, yaitu ASEAN (Association of
South East Asian Nation).
2 Negara-Negara Anggota ASEAN
Mula-mula anggota ASEAN hanya lima negara, yaitu Indonesia, Malaysia,
Thailand, Singapura dan Filiphina. Pada tanggal 7 Januari 1984, negara Brunei
Darussalam menjadi anggota keenam ASEAN. Selanjutnya, pada tanggal 28 Juli 1995,
negara Vietnam menjadi anggota ketujuh ASEAN. Negara Laos dan Myanmar menjadi
anggota kedelapan dan kesembilan ASEAN pada tanggal 23 Juli 1997. Kampuchea
tidak mau ketinggalan. Negara ini bergabung menjadi anggota kesepuluh ASEAN pada
tanggal 16 Desember 1998. Pada saat ini, kesepuluh negara di Asia Tenggara itulah
yang menjadi anggota ASEAN
3. Lambang ASEAN
Seperti halnya orgaisasi lainnya, ASEAN juga mempunyai lambang. Adapun
lambang ASEAN yang dilukiskan atau digambarkan sebagai berikut.
Penjelasan mengenai simbol tersebut, adalah :
Secara singkat dapat disebutkan bahwa maksud dan tujuan didirikannya ASEAN
adalah untuk meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi, sosial, budaya, dan politik,
serta mewujudkan ketertiban dan perdamaian di kawasan Asia Tenggara.
5. Struktur Organsisasi ASEAN
Struktur lembaga dan mekanisme di ASEAN, antara lain sebagai berikut.
1) Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN sebagai pengambil keputusan utama
yang akan memberikan arah kebijakan. KTT diselenggarakan minimal 2 kali setahun.
KTT merupakan pertemuan tertinggi dalam ASEAN yang dihadiri oleh kepala negara
ASEAN;
2) Dewan Koordinasi ASEAN (ASEAN Coordinating Council) yang terdiri dari
para Menteri Luar Negeri ASEAN dengan tugas mengkoordinasi Dewan Komunitas
ASEAN (ASEAN Community Councils);
3) Dewan Komunitas ASEAN (ASEAN Communiti Councils) dengan ketiga pilar
komunitas ASEAN yakni Dewan Komunitas Politik-Keamanan ASEAN (ASEAN
Political-Security Community Council/APSCC), Dewan Komunitas Ekonomi ASEAN
(ASEAN Economic Community Council/AECC), dan Dewan Komunitas Sosial-Budaya
(ASEAN Socio-Cultural Community Council/ASCC);
4) Badan-badan Sektoral Tingkat Menteri (ASEAN Sectoral Ministerial Bodies).
5) Komite Wakil Tetap (Committee of Permanent Representatives) yang terdiri dari
wakil tetap negara ASEAN, pada tingkat duta besar dan berkedudukan di Jakarta.
6) Sekretaris Jenderal ASEAN yang dibantu oleh 4(empat) orang wakil sekretaris
jenderal dan sekretariat ASEAN.
7) Sekretariat Nasional ASEAN yang dipimpin oleh pejabat senior untuk
melakukan koordinasi internal di masing-masing negara ASEAN.
8) ASEAN Human Rights Body, yang akan mendorong perlindungan dan promosi
HAM di ASEAN.
9) Yayasan ASEAN (ASEAN Foundation), yang akan membantu Sekjen ASEAN
dalam meningkatkan pemahaman mengenai ASEAN, termasuk pembentukan identitas
ASEAN.
10) Entities associated with ASEAN.
6. Kerja Sama ASEAN
Hubungan kerja sama ASEAN saat ini meliputi kerja sama di bidang ekonomi,
sosial budaya, dan politik pertahanan.
1) Kerja Sama Ekonomi
Kerja sama ekonomi ASEAN ditujukan untuk menghilangkan hambatan- hambatan
ekonomi dengan cara saling membuka perekonomian negara- negara anggota dalam
menciptakan kesatuan ekonomi kawasan. Kerja sama ekonomi mencakup berbagai
kerja sama di sektor perindustrian, perdagangan, dan pembentukan Kawasan
Perdagangan Bebas di ASEAN (AFTA).
2) Kerja Sama di Bidang Sosial Budaya
Kerja sama fungsional dalam ASEAN meliputi bidang-bidang kebudayaan,
penerangan, pendidikan, lingkungan hidup, ilmu pengetahuan dan teknologi, penanganan
bencana alam, kesehatan, ketenagakerjaan, pembangunan sosial, pengentasan kemiskinan,
pemberdayaan perempuan, kepemudaan, penanggulangan narkoba, serta peningkatan
administrasi dan kepegawaian publik.
3) Kerja Sama Politik dan Keamanan
Kerja sama ini ditujukan untuk menciptakan keamanan, stabilitas dan perdamaian
khususnya di kawasan ASEAN dan umumnya di dunia. Kerja sama dalam bidang
politik dan keamanan dilakukan menggunakan alat politik, seperti berikut ini.
a) kawasan Damai, Bebas Dan Netral (Zone of Peace, Freedom And
Neutrality/ZOPFAN);
b) Traktat Persahabatan dan erja Sama (Treaty of Amity and Cooperation/TAC in
Southeast Asia);
c) Kawasan Bebas Senjata Nuklir di Asia Tenggara (Treaty on Southeast Asia
Nuclear Weapon-Free Zone/SEANWFZ).
Selain ketiga instrumen politik tersebut, terdapat pula forum kerja sama dalam
bidang politik dan keamanan yang disebut ASEAN Regional Forum (ARF). Beberapa
bentuk kerja sama politik dan keamanan di ASEAN, antara lain sebagai berikut.
a) Traktat Bantuan Hukum Timbl Balik di Bidang Pidana (Treaty on Mutual Legal
Assistance in Criminal Matters/MLAT).
b) Konvensi ASEAN tentang Pemberantasan Terorisme (ASEAN Convention on
Counter Terrorism/ACCT).
c) Pertemuan para Menteri Pertahanan (Defence Ministers Meeting/ADMM) yang
bertujuan untuk mempromosikan perdamaian dan stabilitas kawasan melalui dialog
serta kerja sama di bidang pertahanan dan keamanan.
d) Penyelesaian sengketa Laut Cina Selatan.
e) kerja sama pemberantasan kejahatan lintas negara yang mencakup pemberantasan
terorisme, perdagangan obat terlarang, pencucian uang, penyelundupan dan perdagangan
senjata ringan dan manusia, bajak laut, kejahatan internet, dan kejahatan ekonomi
internasional;
f) Kerja sama di bidang hukum; bidang imigrasi dan kekonsuleran; serta kelembagaan
antarparlemen.7. Keuntungan Indonesia dengan Bergabung Dalam ASEAN
Sebagai sebuah organisasi regional di kawasan Asia tenggara yang bersifat non
militer dan non politik, ASEAN telah mampu menciptakan stabilitas, perdamaian, dan
keteraturan di kawasan sehingga membantu Indonesia untuk melanjutkan program-
program pembangunan di segala bidang dan mendorong Indonesia untuk menjadi
bangsa yang lebih maju. Pada intinya hubungan Indonesia dengan ASEAN saling
menguntungkan.
BAB III
PENUTUP
1 Kesimpulan
ASEAN (Association of South East Asian Nation) merupakan organisasi
regional di kawasan Asia Tenggara. ASEAN didirikan oleh bangsa-bangsa Asia
Tenggara atas dasar persamaan nasib dan kepentingan bersama. Lima negara yang
sepakat menjadi pelopor membentuk ASEAN adalah Indonesia, Malaysia, Thailand,
Singapura dan Filipina. Organisasi ini didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di
Bangkok, Thailand dan melalui penandatanganan Deklarasi Bangkok oleh Menteri Luar
Negeri Filiphina, Indonesia,Thailand, Malaysia, dan Singapura.
Pada awalnya, negara-negara anggota ASEAN hanya berjumlah lima, namun
beberapa tahun setelah berdirinya ASEAN, lima negara lainnya bergabung ke dalam
Anggota ASEAN secara bertahap. Tujuan didirikannya ASEAN adalah untuk
meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi, sosial, budaya, dan politik, serta
mewujudkan ketertiban dan perdamaian di kawasan Asia Tenggara.
2. Saran
Negara kita, Indonesia merupakan salah satu anggota ASEAN. Untuk itu, kita
harus membantu mewujudkan cita-cita atau tujuan dari ASEAN itu sendiri. Karena
bagaimanapun, tujuan tersebut merupakan keinginan dari bangsa kita sendiri.
Selain itu, sebagai negara anggota ASEAN yang terbesar, kita harus lebih
menunjukan patisipatif kita dalam mewujudkan tujuan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA