Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya
makalah ini. Makalah yang dibuat satu jilid ini berisi tentang materi Peranan
Indonesia Terhadap Organisasi ASEAN, terutama dilingkungan Negara-negara di
Asia Tenggara.

Makalah ini memberi perhatian yang besar terhadap ilmu pengetahuan setiap
pelajar mengenai peranan indonesia terhadap organisasi ASEAN. Seperti yang
kita ketahui organisasi ASEAN merupakan salah satu organisasi internasional
yang mempunyai hubungan kerjasama dengan berbagai negara di belahan dunia,
salah satunya dengan negara indonesia.

Oleh karena itu makalah ini dibuat agar setiap pelajar tidak hanya mengetahui
organisasi ASEAN namun dapat memahami peranan-peranan Indonesia terhadap
organisasi internasional tersebut. Selain itu, makalah ini disajikan secara
sistematis dan disertai penjelasan-penjelasan yang relavan sehingga
mempermudah para siswa untuk memahami makalah tersebut.

Akhir kata, tiada gading yang tak retak, demikian pula dengan makalah ini, masih
jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun tetap kami
harapkan demi kesempurnaan buku ini.

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman Judul ..........................................................................................


Kata Pengantar ......................................................................................... i
Daftar Isi .................................................................................................... ii
BAB I Pendahuluan ..................................................................................
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................. 1
C. Tujuan ................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................
A. Kerja Sama Negara-Negara di Asia Tenggara....................................... 3
1. Terbentunknya ASEAN ................................................................ 3
2. Tujuan ASEAN ............................................................................. 4
3. Anggota ASEAN .......................................................................... 5
4. Sekretarian ASEAN....................................................................... 5
5. Kerjasama ASEAN ....................................................................... 5
a. Politik ........................................................................................ 6
b. Ekonomi .................................................................................... 7
c. Sosial ......................................................................................... 7
d. Budaya ...................................................................................... 7
e. Latihan Militer Bersama ........................................................... 8
B. Peran Indonesia dalam organisasi ASEAN
1. Sebagai salah satu pendiri ASEAN .............................................. 8
2. Sebagai salah satu pemimpin ASEAN........................................... 9
3. Sebagai Tua Rumah KTT ASEAN ............................................... 10
4. Mampu Menciptakan Perdamaian Dikawasan Asia Tenggara ..... 10
5. Ikut Serta dalam Menyelesaikan Masalah Kamboja ..................... 11
BAB III PENUTUP ...................................................................................
A. Kesimpulan ................................................................................... 13
B. Saran ............................................................................................. 14
Daftar Pustaka ........................................................................................... 15

ii
iii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Hubungan internasional merupakan hubungan antar bangsa baik antar negara
dan negara, antar negara dan individu atau badan hukum, antara warga negara
yang satu dengan warga negara yang lainnya. Salah satu perwujudan dari
hubungan internasional adalah kerjasama internasional. Kerjasama
internasional dapat dilaksanakan dengan berbagi cara salah satunya dengan
membentuk organisasi internasional.

Contoh dari organisasi internasional tersebut adalah ASEAN (Association


South Of East Asian Nation), organisasi ini merupakan kerjasama antara
Negara-negara di Asia Tenggara atau perserikatan bangsa-bangsa Asia
Tenggaraa yang didirikan melalui Deklarasi ASEAN pada tanggal 8 Agustus
1967. Sejak didirikannya organisasi ini mampu memberikan dampak positif
bagi berbagai negara yang ada di kawasan asia tenggara salah satunya Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Dalam menjalin kerjasama dengan Indonesia, ASEAN memberikan banyak


peranan yang positif bagi Negara Indonesia begitupun dengan Indonesia juga
memberikan peranan bagi ASEAN itu sendiri. Karena tujuan utama dari
organisasi ini adalah kerja sama dalam mencapai kesehjateraan hidup baik
bertentangga maupun bernegara.

Karena hal inilah yang menyebabkan kami ingin mengetahui lebih luas apa
saja peranan yang diberikan oleh Indonesia untuk ASEAN dan bagaimanakah
dampak yang akan ditimbulkan dari kerja sama ini.

B. RUMUSAN MASALAH
 Bagaimanakah peranan Indonesia terhadap Negara-negara di kawasan
Asia Tenggara?
C. TUJUAN
 Mengetahui seluk beluk berdirinya Negara ASEAN
 Mengetahui peranan Indonesia terhadap Negara-negara di kawasan ASIA
Tenggara
 Memperluas wawasan tentang organisasi ASEAN
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kerja Sama Negara-Negara di Asia Tenggara


Dunia ini mempunyai lima benua, yaitu Benua Asia, Amerika, Afrika,
Australia, dan Eropa. Negara Indonesia terletak di Benua Asia, tepatnya di
kawasan Asia Tenggara. Selain Indonesia, negara-negara yang terletak di
kawasan Asia Tenggara, antara lain Malaysia, Thailand, Kamboja
(Kampuchea), Singapura, Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, dan
Myanmar. Negara-negara tersebut merupakan negara tetangga Indonesia.

Negara Indonesia menjalin kerja sama dengan negara-negara tetangga di Asia


Tenggara dan dunia pada umumnya. Hubungan dengan negara tetangga
didasari oleh rasa saling menghormati dan menghargai. Kerja sama negara-
negara Asia Tenggara diwujudkan dalam suatu organisasi yang disebut
ASEAN.

1. Terbentuknya ASEAN
Terbentuknya ASEAN didasari oleh adanya kepentingan-kepentingan
bersama dan masalah-masalah bersama di Asia Tenggara. Dengan
terbentuknya ASEAN akan memperkukuh ikatan solidaritas, terciptanya
perdamaian, dan kerja sama yang saling menguntungkan di antara negara-
negara di Asia Tenggara. Bagaimana terbentuknya ASEAN? ASEAN
singkatan dari Association of South East Asian Nations atau dalam bahasa
Indonesia dikenal sebagai Perbara (Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia
Tenggara). ASEAN didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok,
ibu kota negara Thailand yang diprakarsai oleh lima Menteri Luar Negeri
berikut ini.
a. Indonesia : Adam Malik
b. Malaysia : Tun Abdul Razak
c. Thailand : Thanat Khoman
d. Filipina  : Narcisco Ramos
e. Singapura : S. Rajaratnam

Kelima negara itulah yang mendirikan ASEAN. Terbentuknya ASEAN


ditandai dengan ditandatanganinya Deklarasi Bangkok. Organisasi
ASEAN pada awalnya menghindari kerja sama dalam bidang militer dan
politik.

2. Tujuan ASEAN
Tujuan terbentuknya ASEAN tercantum dalam naskah Deklarasi Bangkok,
antara lain sebagai berikut :
a. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, serta
pengembangan kebudayaan di kawasan ASEAN melalui usaha
bersama dalam semangat dan persahabatan untukmemperkukuh
landasan sebuah masyarakat bangsa-bangsa Asia Tenggara yang
sejahtera dan damai.

b. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan


menghormati keadilan danketertiban hukum d dalam negara-negara di
kawasan ASEAN. Selain itu, juga mematuhi prinsip-prinsip Piagam
PBB.

c. Meningkatkan kerja sama yang aktif serta saling membantu satu


dengan yang lain di dalam menangani masalah kepentingan bersama
yang menyangkut berbagai bidang. Misalnya, di bidang ekonomi,
sosial, kebudayaan, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi.

d. Saling memberikan bantuan dalam bentuk sarana pelatihan dan


penelitian dalam bidang pendidikan, profesional, teknik, dan
administrasi.
e. Meningkatkan kerja sama yang lebih efektif dalam meningkatkan
penggunaan pertanian serta industri, perluasan perdagangan komoditas
internasional, perbaikan saran pengangkutan dan komunikasi, serta 
peningkatan taraf hidup mereka.

f. Memelihara kerja sama yang lebih erat dan bergabung dengan


organisasi internasional dan regional lainnya  untuk menjajaki segala
kemungkinan saling bekerja sama secara lebih erat di antara mereka
sendiri.

3. Anggota ASEAN                 
Pada awal berdirinya, jumlah anggota ASEAN hanya lima negara, yaitu
Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, dan Filipina. Keanggotaan
ASEAN sifatnya terbuka, maksudnya negara-negara di kawasan Asia
Tenggara yang belum tergabung dalam ASEAN boleh menjadi anggota
ASEAN dengan memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. Pada
tanggal 7 Januari 1984 Brunei Darussalam bergabung dan diterima
menjadi anggota ASEAN yang keenam. Pada tanggal 28 Juli 1995
Vietnam bergabung dan diterima menjadi anggota ASEAN yang ketujuh.
Disusul Laos dan Myanmar bergabung dan diterima sebagai anggota
ASEAN pada tanggal 23 Juli 1997. Anggota yang terakhir adalah
Kamboja bergabung dan diterima sebagai anggota ASEAN pada tanggal
16 Desember 1998. Dengan demikian jumlah anggota ASEAN ada 10
negara. Lambang ASEAN adalah seikat batang padi yang berjumlah
sepuluh batang sesuai dengan jumlah anggotanya.Lambang tersebut
menggambarkan solidaritas dan kesepakatan ASEAN serta melambangkan
adanya ikatan kerja sama untuk mencapai kemakmuran rakyatnya.

4. Sekretariat ASEAN
ASEAN untuk menjalankan organisasinya memerlukan sebuah sekretariat
ASEAN yang sifatnya permanen. Pada bulan Juli 1976 didirikan Gedung
Sekretariat ASEAN di Jakarta. Sekretariat ASEAN dipimpin oleh
sekretaris jenderal yang diangkat oleh Sidang Menteri ASEAN. Jabatan
Sekjen ASEAN dijabat secara bergilir oleh setiap negara anggota menurut
nama negara berdasarkan abjad. Masa jabatan seorang Sekjen ASEAN
adalah empat tahun. Sekjen ASEAN bertanggung jawab kepada Sidang
Menteri manakala bersidang dan kepada Komite Tetap pada waktu-waktu
lainnya. Selain itu, Sekjen ASEAN bertanggung jawab atas pelaksanaan
semua fungsi dan tanggung jawab yang dipercayakan kepadanya oleh
Sidang Menteri ASEAN dan Komite Tetap. Berikut ini orang-orang yang
pernah menjabat sebagai Sekjen ASEAN.

No. Nama Asal Negara Masa Jabatan


1. H.R. Darsono Indonesia 1977 - 1978
2. Umarjadi nyotowiyono Indonesia 1978 - 1978
3. Datuk Ali bin Abdullah Malaysia 1979 - 1981
4. Narcisco Reyes Filipina 1981 - 1983
5. Chan Kai Yau Singapura 1983 - 1985
6. Phan Wamamethe Thailand 1985 - 1986
7. Raderick Yong Brunei 1986 - 1989
8. Rusli Noor Indonesia 1989 - 1992
9. Datuk Ajit Singh Malaysia 1992 - 1998
10. Radolfo Saverini Filipina 1998 - 2002
11. Ong Keng Yong Singapura        2002 - . . .

5. Kerja Sama ASEAN


Negara-negara anggota ASEAN saat ini menjalin kerja sama dalam bidang
politik, ekonomi, sosial, budaya, dan latihan militer bersama.
a. Politik :
Di bidang politik, ASEAN sepakat untuk menyelesaikan segala
permasalahan melalui meja perundingan. ASEAN sepakat untuk
menjadikan kawasan Asia Tenggara sebagai kawasan bebas senjata
nuklir.
b. Ekonomi :
Di bidang ekonomi, ASEAN berupaya menciptakan kerja sama
perdagangan yang saling menguntungkan. Bentuk kerja sama ekonomi
dapat direalisasikan, antara lain sebagai berikut:
1) Membuka pusat promosi ASEAN untuk perdagangan, investasi, dan
pariwisata di   Tokyo;
2) Menyediakan cadangan pangan (terutama beras);
3) Membangun proyek-proyek industry ASEAN, seperti proyek pabrik
pupuk urea ammonia di Indonesia dan Malaysia, proyek industry
tembaga di Singapura, proyek pabrik mesin diesel di Singapura, dan
proyek pabrik superfosfor di Thailand;
4) Menciptakan preference trading arrangement (PTA) yang bertugas
menentukan tariff rendah untuk beberapa jenis barang komoditas
ASEAN.

c. Sosial :
Di bidang sosial, ASEAN melakukannya kerja sama, antara lain sebagai
berikut:
1). Pencegahan narkoba dan penanggulangannya;
2). Penanggulangan bencana alam;
3). Perlindungan terhadap anak cacat;
4). Pemerataan kesejahteraan sosial masyarakat.

d. Budaya :
1). Tukar menukar pelajaran dan mahasiswa;
2). Pemberantasan buta huruf;
3). Program tukar menukar acara televisi ASEAN;
4). Temu karya pemuda ASEAN;
5). Festival lagu ASEAN.
e. Latihan Militer Bersama
Negara-negara anggota ASEAN tetap menghindari pembentukan pakta
atau persekutuan militer. Namun, untuk meningkatkan keamanan
wilayah mereka sering menggelar latihan militer bersama. Misalnya,
latihan militer dengan sandi Elang Malindo merupakan latihan militer
Angkatan Udara Indonesia dan Malaysia.

B. Peran Indonesia dalam organisasi ASEAN


Indonesia merupakan negara yang terbesar di Asia Tenggara. Indonesia juga
mempunyai peranan penting di lingkungan negara-negara ASEAN. Peran
Indonesia dalam organisasi ASEAN, sebagaiberikut :

1. Sebagai salah satu pendiri ASEAN


Indonesia adalah salah satu dari lima negara pemrakarsa berdirinya
ASEAN. Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa dasar berdirinya
ASEAN adalah deklarasi Bangkok, dimana deklarasi tersebut ditanda
tangani oleh menteri luar negri dari kelima negara pendiri ASEAN, Yaitu :
 Adam Malik dari Indonesia
 Narsisco Ramos dari Filipina
 Tun Abdul Razak dari Malaysia
 Rajaratnam dari Singapura
 Thanat Koman dari Thailand

Sedangkan isi Dari Deklarasi Bangkok yang menjadi dasar berdirinya


ASEAN adalah :
 Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan
perkembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara
 Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional
 Meningkatkan kerja sama dan saling membantu untuk kepentingan
bersama dalam bidang ekonomi, sosial, teknik, ilmu pengetahuan, dan
administrasi
 Memelihara kerja sama yang erat di tengah – tengah organisasi
regional dan internasional yang ada
 Meningkatkan kerja sama untuk memajukan pendidikan, latihan, dan
penelitian di kawasan Asia Tenggara

Indonesia telah dianggap sebagai tulang punggung ASEAN oleh beberapa


negara yang berada di luar ASEAN, dimana Indonesia telah mampu
menciptakan stabilitas regional di kawasan Asia Tenggara.

2. Sebagai Salah Satu Pemimpin ASEAN


Pada Zaman Orde Baru yaitu pada masa kepemimpinan Presiden Suharto
(tahun 2004), Indonesia menjadi pemimpin ASEAN, dimana dengan gaya
kepemimpinannya Indonesia mampu menjalin hubungan kerjasama yang
baik dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara.

Selain itu, Indonesia juga memperkenalkan doktrin ketahanan nasional


pada pertemuan ASEAN ministerial meeting ke-5 di Singapura melalu
menteri luar negeri Adam Malik. Hal tersebut ditujukan untuk
mempertegas tujuan ASEAN.

Indonesia juga telah menyampaikan makalah yang berjudul reflection


dalam rangka mengajak para anggota ASEAN yang lain untuk
mengevaluasi kesepakatan ekonomi sebelumnya, dimana kesepakatan
tersebut berkaitan dengan program kerjasama sektoral di berbagai bidang.

Selain itu, pada masa kepemimpinannya, Indonesia telah berhasil


menyelenggarakan serangkaian pertemuan seperti :
 Asean Ministerial Meeting (Pertemuan Tingkat Menteri Asean)
 Asean Regional Forum (Forum Kawasan Asean)
 Pertemuan kementerian kawasan yang membahas mengenai
penanggulangan berbagai masalah yang terjadi, dan lain sebagainya.
3. Sebagai Tuan Rumah KTT Asean
Indonesia telah mendapatkan kepercayaan untuk mengadakan beberapa
kali Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN. Adapun KTT ASEAN
yang pernah diselenggarakan di Indonesia antara lain adalah :
 KTT ASEAN Ke-1 yang dilaksanakan pada 23 hingga 24 Februari
1976 di Bali. Dalam KTT tersebut terdapat kesepakatan tentang
pembentukan sekretariat ASEAN yang berpusat di Jakarta dengan
Sekretaris Jendral (Sekjen) pertamanya adalah putra Indonesia yang
bernama H.R. Dharsono
 KTT ASEAN ke-9 yang dilaksanakan pada 7 hingga 8 Oktober 2003
di Bali. Dalam KTT tersebut, Indonesia mengusulkan pembentukan
Komunitas Asean (Asean Community) yang mencakup bidang
ekonomi, sosial, budaya, serta keamanan.
 KTT ASEAN ke-18 yang dilaksakan pada tanggal 4 hingga 8 Mei
2011 di Jakarta
 KTT ASEAN ke-19 yang dilaksanakan pada tanggal 17 hingga 19
Nopember 2011 di Bali. Dalam Konferensi tersebut didapat
kesepakatan tentang Kawasan bebas senjata nuklir di Asia tenggara
atau yang dikenal dengan Southeast Asia Nuclear Weapon Free Zone
(SEANWFZ)

4. Mampu menciptakan perdamaian di kawasan Asia Tenggara


Indonesia telah banyak membantu menjaga perdamaian khususnya di
kawasan Asia Tenggara, yaitu dengan membantu penyelesaian konflik-
konflik yang dialami oleh negara anggota ASEAN lainnya.
 Pada tahun 1987, Indonesia menjadi penengah saat terjadinya konflik
antara Kamboja dan Vietnam yang pada akhirnya pada tahun 1991
dalam Konferensi Paris, kedua negara tersebut menyepakati adanya
perjanjian damai.
 Indonesia menjadi penengah antara Moro National Front Liberation
(MNFL) dengan pemerintah Filiphina, yang pada akhirnya kedua
belah pihak tersebut sepakat untuk melakukan perjanjian damai yang
dilakukan pada pertemuan di Indonesia.

5. Ikut Serta dalam Menyelesaikan Masalah Kamboja


Pada tahun 1970 di Kamboja terjadi kudeta. Pada waktu itu Kamboja
dipimpin oleh Pangeran Norodom Sihanouk. Pada tanggal 18 Maret 1970
ketika Pangeran Norodom Sihanouk berada di luar negeri, keponakannya
yang bernama Pangeran Sisowath Sirik Matak bersama Lo Nol melakukan
kudeta atau perebutan kekuasaan. Sejak peristiwa tersebut terjadi perang
saudara yang berlangsung lama dan berlarut-larut. Keadaan Kamboja
menjadi porak poranda, rakyatnya sangat menderita.

Melihat kejadian yang berlarut-larut di Kamboja tersebut, Indonesia


berusaha untuk mendamaikan pihak-pihak yang bertikai atau berperang
dengan cara mempertemukan mereka dalam suatu perundingan. Akhirnya,
dibentuklah Jakarta Informal Meeting (JIM). Artinya, pertemuan tidak
resmi yang diadakan di Jakarta tahun 1988. Pertemuan di Jakarta dipimpin
oleh Menteri Luar Negeri Ali Alatas sebagai penengah di antara pihak-
pihak yang bertikai. Dengan adanya pertemuan tersebut pihak-pihak yang
bertikai bersepakat untuk melakukan perdamaian. Pertemuan di Jakarta itu
kemudian ditindaklanjuti dengan diselenggarakannya perundingan
perdamaian di Paris, Perancis pada tahun 1989.

Kawasan Asia Tenggara terletak di daerah yang strategis dan ramai karena
merupakan jalur lalu lintas internasional. Selain itu negara-negara di
kawasan ini pada umumya memilki tanah yang subur dan kaya akan
sumber daya alam. Hal ini menyebabkan kawasan Asia Tenggara
selalumenjadi incaran negara-negara lain. Negara – negara yang berada di
kawasan Asia Tenggara yaitu Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam,
Singapura, Thailand, Filipina, Kamboja, Vietnam, Laos, Myanmar, Papua
Nugini, dan Timor Leste.
Negara – negara di kawasan Asia Tenggara perlu mengadakan hubungan
kerjasama untuk menciptakan kawasan Asia Tenggara yang maju dan
kuat. Hubungan kerjasama yang dilakukan meliputi bidang politik,
ekonomi, dan sosial budaya, baik secara bilateral maupun multilateral.

ASEAN merupakan bentuk kerja sama multilateral negara-negara di


kawasan Asia Teggara. Organisasi ini berdiri dalam upaya menggalang
kerja sama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya di kawasan Asia
Teggara.
Tokoh pendiri ASEAN yang berasal dari 5 negara di kawasan Asia
Tenggara yaitu sebagai berikut:
1. Adam Malik (menteri bidang politik/menteri luar negeri Indonesia)
2. Tun Abdul Razak (wakil perdana menteri/menteri pembangunan
nasional Malaysia)
3. S. Rajaratnam (menteri luar negeri Singapura)
4. Thanat Koman  (menteri luar negeri Thailand)
5. Narsico Ramos  (menteri luar negeri Filipina)

Maksud dan tujuan ASEAN tercantum dalam dokumen pendirian ASEAN,


Deklarasi Bangkok, yaitu sebagai berikut.
1. Mempercepat kemajuan ekonomi, sosial, dan budaya di kawasan Asia
Tenggara.
2. Meningkatkan kerja sama antarnegara untuk saling membantu satu
sama lain, mengatasi masalah bersama di bidang sosial, ekonomi
budaya, pengetahuan, dan teknologi.
3. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan menghormati
keadilan dan tertib hukum di kawasan Asia Tenggara.
4. Memelihara kerja sama dalam upaya peningkatan pendayagunaan
pertanian, industri, perluasan perdagangan komditi interasional,
perbaikan sarana distribusi dan komunikasi, dan peningkatan taraf
hidup rakyat
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hubungan dengan negara tetangga didasari oleh rasa saling menghormati dan
menghargai. Kerja sama negara-negara Asia Tenggara diwujudkan dalam
suatu organisasi yang disebut ASEAN didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967
di Bangkok,negara Thailand. yang diprakarsai oleh lima Menteri Luar Negeri
berikut ini:
a. Indonesia           : Adam Malik
b. Malaysia            : Tun Abdul Razak
c. Thailand            : Thanat Khoman
d. Filipina              : Narcisco Ramos
e. Singapura          : S. Rajaratnam

Tujuan terbentuknya ASEAN tercantum dalam naskah Deklarasi Bangkok,


antara lain sebagai berikut:

a. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, serta


pengembangan kebudayaan di kawasan ASEAN melalui usaha bersama
dalam semangat dan persahabatan untuk memperkukuh landasan sebuah
masyarakat bangsa-bangsa Asia Tenggara yang sejahtera dan damai.

b. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan


menghormati keadilan dan ketertiban hukum d dalam negara-negara di
kawasan ASEAN. Selain itu, juga mematuhi prinsip-prinsip Piagam PBB.

c. Meningkatkan kerja sama yang aktif serta saling membantu satu dengan
yang lain di dalam menangani masalah kepentingan bersama yang
menyangkut berbagai bidang. Misalnya, di bidang ekonomi, sosial,
kebudayaan, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi.
d. Saling memberikan bantuan dalam bentuk sarana pelatihan dan penelitian
dalam bidang pendidikan, profesional, teknik, dan administrasi.

B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, melalui makalah ini mudah-mudahan menabah
wawasan para pembaca, setelah memahami isi dari makalah ini tentunya
penulis berharap agar para pembaca dapat menghargai apa yang telah dicapai
serta berperan dalam mempertahankan tujuan dari terbentuknya ASEAN.

Penulis juga berharap para pembaca yang budiman sudi memberikan kritik
dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini
dan penulisan makala-makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para
pembaca yang budiman pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/konferensi_tingkat_tinggi_ASEAN
http://kemlu.go.id/pages/ASEAN.aspx?idp=6&l=id
ttp://kemlu.go.id/document/tentang-perananasean

Anda mungkin juga menyukai