Anda di halaman 1dari 14

ASEAN

DISUSUN OLEH :
 SYUKRINA RAHMI
 INDAH SRI
 AZZAHRA MIFTAHUL
 AFRINARDY
 BREMEN OVENG
 AGRUS ORTU
 DINI
 AFIFAH NAJWA ANDLIN

KELAS : XII MIPA 4


G.PEMBIMBING :
SMAN 3 TUALANG
T.A 2023/2024
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT, atas selesainya
penulisan makalah ini dengan baik.kami juga berterimakasih kepada pihak yg telah membantu
dalam penulisan makalah ini.

Makalah ini disusun untuk memberikan pemahaman tentang “Asean” yang bisa membantu
kalian semua, materinya dikemas dengan ringkas namun menarik.
Namun demikian, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu,
segala bentuk kritik dan saran, kami nantikan demi perbaikan makalah ini dimasa yang akan
datang.

Semoga makalah ini dapat memberikan mamfaat bagi dunia pendidikan khususnya dan kepada
masyarakat pecinta pendidikan pada umumnya.

Wasalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatu.

Tualang , Februari 2024

Penyusun

KELOMPOK.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I PEMBAHASAN..........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................2
2.1 Sejarah dan Perkembangan ASEAN..................................................................................2
2.2 Tujuan Dibentuknya Asean................................................................................................5
2.3 Prinsip Organisasi...............................................................................................................5
2.4 Asas Asas ASEAN............................................................................................................7
2.5 Anggota ASEAN................................................................................................................7
2.6 Kerja Sama ASEAN...........................................................................................................8
BAB III PENUTUP................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................................10
3.2 Saran...................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................11

BAB I

iii
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

ASEAN adalah kepanjangan dari Association of South East Asia Nations. ASEAN
disebut juga sebagai Perbara yang merupakan singkatan dari Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia
Tenggara. Gedung sekretariat ASEAN berada di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia.
Atas dasar persamaan kepentingan nasional, letak geografis, persamaan nasib, dan kebudayaan,
pada tanggal 8 Agustus 1967 ASEAN dibentuk di Bangkok. ASEAN diprakarsai oleh 5 menteri
luar negeri dari wilayah Asia Tenggara, yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina dan
Singapura
1. Perwakilan Indonesia : Adam Malik
2. Perwakilan Malaysia : Tun Abdul Razak
3. Perwakilan Thailand : Thanat Koman
4. Perwakilan Filipina : Narcisco Ramos
5. Perwakilan Singapura : S. Rajaratnam

ASEAN dikukuhkan oleh lima negara penggagas ; Indonesia, Malaysia, Filipina,


Singapura dan Thailand di Bangkok. Proses pembentukan ASEAN dibuat dalam sebuah
penandatanganan perjanjian yang dikenal dengan nama “Deklarasi Bangkok”.

1.2 Rumusan Masalah

1) Bagaimana Sejarah berdirinya ASEAN ?


2) Apa Tujuan di dirikan ASEAN
3) Bagaimana Perkembangan ASEAN dari waktu ke waktu ?
4) Apa saja Prinsip organisasi ASEAN?
5) Asean bekerja sama di bidang apa?

iv
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah dan Perkembangan ASEAN

ASEAN itu (singkatan dari Association of Southeast Asian Nations atau Perhimpunan Bangsa-
Bangsa Asia Tenggara) adalah organisasi kawasan yang mewadahi kerjasama antarnegara di
Asia Tenggara sejak tahun 1967.
ASEAN didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok (Ibu Kota Thailand) oleh Indonesia,
Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Pendirian itu di tandai tandai dengan
penandatanganan Deklarasi Bangkok dan di peringati setiap tahun sebagai hari ASEAN.

Deklarasi Bangkok ditandatangi oleh perwakilan dari 5 negara pemrakarsa/pendiri ASEAN


diantaranya : Adam Malik (Mentri Luar Negeri Indonesia); Tun Abdul Razak (Wakil Perdana
Menteri merangkap Menteri Luar Negeri Malaysia); Narciso Ramos (Menteri Luar Negari
Filiphina); S. Rajaratman (Menteri LUar Negeri Singapura); Thanat Khoman (Menteri Luar
Negeri Thailand). Adapun Isi dari Deklarasi Bangkok yakni :
 Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan perkembangan kebudayaan di
kawasan Asia Tenggara.
 Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional
 Meningkatkan kerjasama dan saling membantu untuk kepentingan bersama dalam bidang
ekonomi, sosial, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi
 Memelihara kerjasama yang erat di tengah - tengah organisasi regional dan internasional
yang ada
 Meningkatkan kerjasama untuk memajukan pendidikan, latihan, dan penelitian di
kawasan AsiaTenggara
ASEAN beranggotakan hampir semua Negara yang berada di Asia Tenggara kecuali Timor
Leste dan Papua New giunea, adapun anggota dari ASEAN yaitu
 Indonesia (sejak 8 Agustus 1967);
 Malaysia (sejak 8 Agustus 1967);
 Singapura (sejak 8 Agustus 1967);
 Thailand (sejak 8 Agustus 1967);
 Filipina (sejak 8 Agustuus 1967);
 Brunei Darussalam (7 Januari 1984);
 Vietnam (28 Juli 1995);
 Laos (23 Juli 1997)

v
 Myanmar (23 Juli 1997);
 Kamboja (16 Desember 1998)

ASEAN didirikan bermula dari hasrat untuk menciptakan kawasan yana damai, Negara-negara
penandatanganan deklarasi Bangkok menginginkan kerja sama untuk mencapai pertumubuhan
ekonomi, perkembangan social-budaya, serta perdamaian, dan stabilitas dalam wadah ASEAN.

Bendera ASEAN melambangkan ASEAN yang stabil, penuh perdamaian, bersatu, dan dinamis.
Adapun lambing ASEAN berada di tengah bendera ASEAN, sedangkan warna bendera dan
lambang ialah biru, merah, putih, dan kuning; masing-masing mewakili warna dasar setiap
bendera Negara anggota ASEAN. Warna biru melambangkan perdamaian dan stabilitas; merah
melambangkan semangat dan kedinamisan; putih menunjukkan kesucian; dan kuning merupakan
symbol kemakmuran. Ikatan rumpun padi melambangkan harapan para tokoh pendiri ASEAN
agar asosiasi itu secara bersama-sama terikatdalam persahabatan dan kesetiakawanan social,
sedangkan lingkaran melambangkan kesatuan ASEAN.
Tujuan ASEAN ialah menciptakan pemeliharaan dan peningkatan perdamaian, keamanan,
ketahanan dan kawasan bebas senjata nuklir dan senjata pemusnah massal. Selain itu, ASEAN
menciptakan kerja sama di bidang perdagangan, penanaman modal, ketenagakerjaan,
pengentasan masyarakat dari kemiskinan, dan pengurangan kesenjangan pembangunan di
kawasan. ASEAN juga ingin menciptakan penguatan demokrasi, pemajuan dan pelindungan hak
asasi manusia, dan lingkungan hidup, serta penciptaan lingkungan yang aman dari narkoba.
Selain itu, ASEAN mengembangkan sumber daya manusia, meningkatkan partisipasi masyarakat
dan kesejahteraan rakyat. Selanjutnya, ASEAN juga memajukan identitasnya dengan
meningkatkan kesadaran yang lebih tinggi akan keanekaragaman budaya dan warisan kawasan,
serta meneruskan peran proaktif ASEAN dalam kerja sama dengan negara mitra wicara, yaitu
negara dan organisasi internasional yang menjadi mitra kerja sama ASEAN di berbagai bidang.

Dalam menjalin hubungan antarnegara anggota, ASEAN memiliki prinsip sebagaimana yang
dimuat pada Piagam ASEAN, antara lain, menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesetaraan,
integritas wilayah, dan identitas nasional seluruh Negara anggota ASEAN; komitmen bersama
dan tanggung jawab kolektif dalam meningkatkan perdamaian, keamanan dan kemakmuran di
kawasan;serta menolak agresi, ancaman, penggunaan kekuatan, atau tindakan lainnya dalam
bentuk apa pun yang bertentangan dengan hukum internasional; Selain itu, ASEAN
mengedepankan penyelesaian sengketa secara damai, tidak mencampuri urusan dalam negeri
negara anggota ASEAN, dan menghormati kebebasan yang mendasar, pemajuan dan
pelindungan hak asasi manusia, serta pemajuan keadilan sosial. Dalam menjalin hubungan
antarnegara anggota, ASEAN memiliki prinsip sebagaimana yang dimuat pada Piagam ASEAN,
antara lain, menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesetaraan, integritas wilayah, dan identitas
nasional seluruh negaraanggota ASEAN; komitmen bersama dan tanggung jawab kolektif dalam
meningkatkan perdamaian, keamanan dan kemakmuran di kawasan;serta menolak agresi,
ancaman, penggunaan kekuatan, atau tindakan lainnya dalam bentuk apa pun yang bertentangan

vi
dengan hukum internasional; Selain itu, ASEAN mengedepankan penyelesaian sengketa secara
damai, tidak mencampuri urusan dalam negeri negara anggota ASEAN, dan menghormati
kebebasan yang mendasar, pemajuan dan pelindungan hak asasi manusia, serta pemajuan
keadilan sosial.

ASEAN biasanya mengadakan pertemuan, pertemuan yang diadakan ASEAN adalah sebagai
berikut:
a) Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN, yaitu pertemuan tingkat tinggi para kepala
Negara/pemerintahan Negara anggota.
b) Dewan Koordinasi ASEAN (ASEAN Coordinating Council), yaitu pertemuan para
menteri luar negeri Negara anggota ASEAN, sebagai coordinator dewan komunitas
ASEAN.
c) Dewan komunitas ASEAN (ASEAN Community Councils), yaitu pertemuan para
menteri yang membidangi tiga pilar komunitas ASEAN.
d) Pertemuan Badan-Badan Sektoral Tingkat Menteri (ASEAN Sectoral ministerial Bodies),
yaitu pertemuan para menteri membidangi masing-masing sector kerjasama ASEAN.
e) Pertemuan Tingkat Pejabat Tinggi ASEAN (ASEAN), yaitu pertemuan para pejabat
tinggi di bawah tingkat menteri Negara anggota ASEAN yang membidangi masing-
masing sector kerjasama ASEAN.

PELAKSANAAN KTT ASEAN


Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN adalah konferensi puncak antara pemimpin-
pemimpin negara anggota ASEAN yang diselenggarakan setiap tahunnya sejak KTT ke-7 tahun
2001.
Sejak dibentuknya ASEAN telah berlangsung 11 kali KTT resmi dan 4 KTT tidak resmi:
 KTT ke-1 di Bali-Indonesia, tanggal 23-24 Februari 1976
 KTT ke-2 di Kuala Lumpur-Malaysia, tanggal 4-5 Agustus 1977
 KTT ke-3 di Manila-Filipina, tanggal 14-15 Desember 1987
 KTT ke-4 di Singapura, tanggal 27-29 Januari 1992
 KTT ke-5 di Bangkok-Thailand, tanggal 14-15 Desember 1995
 KTT Tidak Resmi ke-1 di Jakarta-Indonesia, tanggal 30 November 1996
 KTT Tidak Resmi ke-2 di Kuala Lumpur-Malaysia, tanggal 14-16 Desember 1997
 KTT ke-6 di Hanoi-Vietnam, tanggal 15-16 Desember 1998
 KTT Tidak Resmi ke-3 di Manila-Filipina, tanggal 27-28 November 1999
 KTT Tidak Resmi ke-4 di Singapura, tanggal 22-25 November 2000
 KTT ke-7 di Bandar Seri Begawan-Brunei Darussalam, tanggal 5-6 November 2001
 KTT ke-8 di Phnom Penh-Kamboja, tanggal 4-5 November 2002
 KTT ke-9 di Bali-Indonesia, tanggal 7-8 Oktober 2003
 KTT ke-10 di Vientiane-Laos, tanggal 29-30 November 2004

vii
 KTT ke-11 di Kuala Lumpur-Malaysia, tanggal 12-14 Desember 2005
 KTT ke-12 di Cebu-Filipina, tanggal 11-14 Januari 2007 [1]
 KTT ke-13 di Singapura, tanggal 18-22 November 2007

2.2 Tujuan Dibentuknya Asean


Tujuan terbentuknya ASEAN tercantum dalam naskah Deklarasi Bangkok, antara lain sebagai
berikut.
1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, serta pengembangan kebudayaan di
kawasan ASEAN melalui usaha bersama dalam semangat dan persahabatan untuk
memperkukuh landasan sebuah masyarakat bangsa-bangsa Asia Tenggara yang sejahtera
dan damai.
2. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan menghormati keadilan dan
ketertiban hukum di dalam negara-negara di kawasan ASEAN. Selain itu, juga mematuhi
prinsip-prinsip Piagam PBB.
3. Meningkatkan kerja sama yang aktif serta saling membantu satu dengan yang lain di dalam
menangani masalah kepentingan bersama yang menyangkut berbagai bidang. Misalnya, di
bidang ekonomi, sosial, kebudayaan, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi.
4. Saling memberikan bantuan dalam bentuk sarana pelatihan dan penelitian dalam bidang
pendidikan, profesional, teknik, dan administrasi.
5. Meningkatkan kerja sama yang lebih efektif dalam meningkatkan penggunaan pertanian
serta industri, perluasan perdagangan komoditas internasional, perbaikan sarana
pengangkutan dan komunikasi, serta peningkatan taraf hidup mereka.
6. Memelihara kerja sama yang lebih erat dan bergabung dengan organisasi internasional dan
regional lainnya untuk menjajaki segala kemungkinan saling bekerja sama secara lebih erat
di antara mereka sendiri.

2.3 Prinsip Organisasi


Prinsip yang Dipegang ASEAN Untuk mencapai tujuannya, ASEAN memegang teguh prinsip
dasar yang tertuang dalam deklarasi, persetujuan, konvensi, dan instrumen ASEAN lainnya.
ASEAN beserta negara-negara anggotaya wajib untuk bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip
berikut ini:

viii
 Menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesetaraan, integritas wilayah, dan identitas
nasional seluruh Negara-Negara Anggota ASEAN;
 Komitmen bersama dan tanggung jawab kolektif dalam meningkatkan perdamaian,
keamanan dan kemakmuran di kawasan;
 Menolak agresi dan ancaman atau penggunaan kekuatan atau tindakan-tindakan lainnya
dalam bentuk apapun yang bertentangan dengan hukum internasional;
 Mengedepankan penyelesaian sengketa secara damai; Tidak campur tangan urusan dalam
negeri Negara-Negara Anggota ASEAN;
 Penghormatan terhadap hak setiap Negara Anggota untuk menjaga eksistensi nasionalnya
bebas dari campur tangan eksternal, subversi, dan paksaan;
 Ditingkatkannya konsultasi mengenai hal-hal yang secara serius memengaruhi
kepentingan bersama ASEAN; Berpegang teguh pada aturan hukum, tata kepemerintahan
yang baik, prinsip-prinsip demokrasi dan pemerintahan yang konstitusional;
 Menghormati kebebasan fundamental, pemajuan dan perlindungan hak asasi manusia,
dan pemajuan keadilan sosial;
 Menjunjung tinggi Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa dan hukum internasional,
termasuk hukum humaniter internasional, yang disetujui oleh Negara-Negara Anggota
ASEAN;
 Tidak turut serta dalam kebijakan atau kegiatan apa pun, termasuk penggunaan
wilayahnya, yang dilakukan oleh Negara Anggota ASEAN atau Negara non-ASEAN
atau subjek non-negara manapun, yang mengancam kedaulatan, integritas wilayah atau
stabilitas politik dan ekonomi Negara-Negara Anggota ASEAN;
 Menghormati perbedaan budaya, bahasa, dan agama yang dianut oleh rakyat ASEAN,
dengan menekankan nilai-nilai bersama dalam semangat persatuan dalam
keanekaragaman;
 Sentralitas ASEAN dalam hubungan eksternal di bidang politik, ekonomi, sosial dan
budaya, dengan tetap berperan aktif, berpandangan ke luar, inklusif dan non-
diskriminatif;
 Berpegang teguh pada aturan-aturan perdagangan multilateral dan rezim-rezim yang
didasarkan pada aturan ASEAN untuk melaksanakan komitmen-komitmen ekonomi
secara efektif dan mengurangi secara progresif ke arah penghapusan semua jenis

ix
hambatan menuju integrasi ekonomi kawasan, dalam ekonomi yang digerakkan oleh
pasar.

2.4 ASAS ASAS ASEAN


1. Setiap anggota ASEAN memikul tanggung jawab utama untuk memperkokoh stabilitas
ekonomi dan sosial di kawasan Asia Tenggara.
2. setiap anggota ASEAN menjamin perdamaian dan kemajuan perekonomian nasional setiap
anggota.
3. setiap anggota ASEAN menjamin stabilitas dan keamanan dalam menghadapi campur
tangan pihak luar dalam bentuk apapun.
4. setiap anggota ASEAN memelihara kepribadian nasional anggotanya sesuai dengan cita-cita
dan aspirasi rakyat negara masing-masing.

2.5 Anggota ASEAN


Anggota-anggota AseanAnggota ASEAN yang dulunya hanya lima negara di Asia tenggara,
sekarang telah menjadi sepuluh negara, yaitu sebagai berikut
1) Filipina (negara pendiri)
2) Indonesia (negara pendiri)
3) Malaysia (negara pendiri)
4) Singapura (negara pendiri)
5) Thailand (negara pendiri)
6) Brunei Darussalam (bergabung pada 7 Januari 1984)
7) Vietnam (bergabung pada 28 Juli 1995)
8) Laos (bergabung pada 23 Juli 1997)
9) Myanmar (bergabung pada 23 Juli 1997)
10) Kamboja (bergabung pada 16 Desember 1998)

Bisa dikatakan saat ini anggota ASEAN adalah hampir semua negara wilayah Asia Tenggara,
kecuali Timor Leste dan Papua Nugini. Seperti yang telah kita tahu bahwa Timor Leste dulunya
adalah negara bagian dari Republik Indonesia. oleh ASEAN saat ini negara Timor Leste
mendapat status pemerhati dalam Asean, setelah mendapat banyak protes dari negara negara

x
Anggota ASEAN yang tidak mendukung Timor leste untuk masuk menjadi anggota ASEAN,
yang berdasar rasa hormat kepada negara Indonesia.

Sejak restorasi kemerdekaan Timor-Leste pada Mei 2002, ASEAN telah banyak membantu
Timor-Leste. Timor-Leste telah diundang untuk hadir dalam beberapa pertemuan ASEAN.
Meskipun begitu, Timor-Leste masih tetap berstatus observer. Mantan Menlu Timor Leste yang
sekarang menjadi Presiden, Ramos Horta, pernah menyatakan tidak berminat menjadi anggota
ASEAN, karena Timor-Leste dinilai bukan negara Asia (Tenggara), melainkan negara Pasifik
atau Australia. Berbeda dengan rekannya Xanana Gusmao yang menyatakan bahwa akan lebih
menguntungkan bagi Timor Leste apabila berafiliasi dengan ASEAN dibandingkan dengan
apabila bergabung dengan Pacific Islands Forum.

Perkembangan terakhir mengindikasikan bahwa Timor-Leste sangat berminat untuk menjadi


anggota ASEAN. Bahkan Pemerintah Timor-Leste melalui Kementerian Luar Negerinya telah
menargetkan bahwa Timor-Leste akan menjadi anggota ASEAN pada tahun 2012, hal ini sangat
didukung oleh pemerintah Indonesia juga negara-negara anggota ASEAN lainnya seperti
Filipina, Malaysia, Thailand, Singapura dan lain-lain. Hal ini dapat dilihat bahwa Pemerintah
Timor-Leste juga telah membuka Sekretariat Nasional ASEAN di Dili pada awal bulan Februari
2009, dimana sekretariat ini akan berfungsi untuk mempersiapkan tahapan-tahapan menjadi
keanggotaan ASEAN.

2.5 Kerja Sama ASEAN


Hubungan kerja sama ASEAN saat ini meliputi kerja sama di bidang ekonomi,
sosial budaya, dan politik pertahanan.
1) Kerja Sama Ekonomi
Kerja sama ekonomi ASEAN ditujukan untuk menghilangkan hambatan-hambatan ekonomi
dengan cara saling membuka perekonomian negara- negara anggota dalam menciptakan
kesatuan ekonomi kawasan. Kerja sama ekonomi mencakup berbagai kerja sama di sektor
perindustrian, perdagangan, dan pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas di ASEAN
(AFTA).
2) Kerja Sama di Bidang Sosial Budaya

xi
Kerja sama fungsional dalam ASEAN meliputi bidang-bidang kebudayaan, penerangan,
pendidikan, lingkungan hidup, ilmu pengetahuan dan teknologi, penanganan bencana alam,
kesehatan, ketenagakerjaan, pembangunan sosial, pengentasan kemiskinan, pemberdayaan
perempuan, kepemudaan, penanggulangan narkoba, serta peningkatan administrasi dan
kepegawaian publik.

3) Kerja Sama Politik dan Keamanan


Kerja sama ini ditujukan untuk menciptakan keamanan, stabilitas dan perdamaian
khususnya di kawasan ASEAN dan umumnya di dunia. Kerja sama dalam bidang politik
dan keamanan dilakukan menggunakan alat politik, seperti berikut ini.
a) kawasan Damai, Bebas Dan Netral (Zone of Peace, Freedom And
Neutrality/ZOPFAN);
b) Traktat Persahabatan dan erja Sama (Treaty of Amity and Cooperation/TAC in
Southeast Asia);
c) Kawasan Bebas Senjata Nuklir di Asia Tenggara (Treaty on Southeast Asia
Nuclear Weapon-Free Zone/SEANWFZ).
Selain ketiga instrumen politik tersebut, terdapat pula forum kerja sama dalam bidang
politik dan keamanan yang disebut ASEAN Regional Forum (ARF). Beberapa bentuk
kerja sama politik dan keamanan di ASEAN, antara lain sebagai berikut.
1) Traktat Bantuan Hukum Timbl Balik di Bidang Pidana (Treaty on Mutual Legal
Assistance in Criminal Matters/MLAT).
2) Konvensi ASEAN tentang Pemberantasan Terorisme (ASEAN Convention on
Counter Terrorism/ACCT).
3) Pertemuan para Menteri Pertahanan (Defence Ministers Meeting/ADMM) yang
bertujuan untuk mempromosikan perdamaian dan stabilitas kawasan melalui dialog
serta kerja sama di bidang pertahanan dan keamanan.
4) Penyelesaian sengketa Laut Cina Selatan.

xii
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
ASEAN (Association of South East Asian Nation) merupakan organisasi regionaldi
kawasanAsia Tenggara.ASEAN didirikan oleh bangsabangsa Asia Tenggara atas dasar
persamaan nasib dan kepentingan bersama.

Lima negara yang sepakat menjadi pelopor membentuk ASEAN adalah Indonesia,
Malaysia, Thailand, Singapura dan Filipina. Organisasi ini didirikan pada tanggal 8 Agustus
1967 di Bangkok, Thailand dan melalui penandatanganan Deklarasi Bangkok oleh Menteri
Luar Negeri Filiphina, Indonesia,Thailand, Malaysia, dan Singapura. Pada awalnya, negara-
negara anggota ASEAN hanya berjumlah lima, namun beberapa tahun setelah berdirinya
ASEAN, lima negara lainnya bergabung ke dalam Anggota ASEAN secara bertahap.

Tujuan didirikannya ASEAN adalah untuk meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi,
sosial, budaya, dan politik, serta mewujudkan ketertiban dan perdamaian di kawasan Asia
Tenggara.

3.2 Saran
Negara kita, Indonesia merupakan salah satu anggota ASEAN. Untuk itu, kita harus
membantu mewujudkan cita-cita atau tujuan dari ASEAN itu sendiri. Karena
bagaimanapun, tujuan tersebut merupakan keinginan dari bangsa kita sendiri. Selain itu,
sebagai negara anggota ASEAN yang terbesar, kita harus lebih menunjukan patisipatif kita
dalam mewujudkan tujuan tersebut.

xiii
Daftar Pustaka

Makalah, Pusat. 2014. MAKALAH ASEAN. Di akses dari


halaman http://www.pusatmakalah.com/2014/12/asean.html pada Kamis, 4 Agustus 2016.
Anazrulen, Dewi. 2012. MAKALAHASEAN. Di akses dari
halamanhttps://tridewijuliantipary.wordpress.com/2012/12/12/makalah-asean/ pada Kamis, 4
Agustus 2016.
Mustopo Habib,Suprijono Agus,Hermawan, 2014. Sejarah 3 Peminatan Ilmu-Ilmu
Sosial.Jakarta.
Yudhistira https://bubuhanunlam.blogspot.com/2013/05/asas-asas-asean-berikut-ini-adalah-
asas.html
https://tirto.id/tujuan-prinsip-dan-syarat-menjadi-anggota-asean-gunX

xiv

Anda mungkin juga menyukai