Anda di halaman 1dari 35

MAKALAH

ASEAN (ASSOCIATION OF SOUTH EAST ASIAN NATIONS) 2023


(Disusun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Pembelajaran IPS di SD Kelas Tinggi)

Dosen Pengampu:
Muh. Husen Arifin, M.Pd.

Anggota Kelompok 9:

Lulu Rahma Aulia 2109072

Putri Amelia Adhari 2108824

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS DI CIBIRU
2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................................i
BAB I......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................1
1.3 Tujuan.......................................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................................................................3
2.1 Asal-Usul Pembentukan ASEAN.........................................................................3
2.2 Pengertian KTT ASEAN......................................................................................4
2.3 Kerjasama Indonesia dengan negara ASEAN dalam bidang politik, ekonomi,
sosial, budaya dan pendidikan dalam KTT ASEAN 2023...............................................4
2.5 Pengaruh Karakteristik Geografis ASEAN dalam Bidang Politik, Ekonomi,
Sosial-Budaya, dan Pendidikan.....................................................................................12
2.6 Pengembangan Sikap dan Perilaku Tentang Negara ASEAN pada Siswa Kelas 6
22
2.7 Metode, Pendekatan, Model Membelajarkan Negara ASEAN Berbasis HOTS 25
BAB III.................................................................................................................................29
PENUTUP.............................................................................................................................29
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................30

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap negara selalu punya negara tetangga yang lain, oleh sebab itu kita tidak
mungkin bisa hidup sendiri. Kita membutuhkan bantuan dan kerjasama dengan orang lain.
Demikian pula dengan negara Indonesia. Negara Indonesia bertetangga dengan negara-
negara lain disekitarnya. Negara Indonesia menjalin kerjasama dengan negaranegara lain.

Negara Indonesia menjalin kerjasama dengan negara-negara tetangga di Asia


Tenggara dan dunia pada umumnya. Hubungan dengan negara tetangga didasari oleh rasa
saling menghormati dan menghargai. Kerjasama negara-negara Asia Tenggara diwujudkan
dalam suatu organisasi yang disebut ASEAN. ASEAN didirikan pada tanggal 8 Agustus
1967 di Bangkok, ibukota negara Thailand yang diprakarsai oleh lima Menteri Luar Negeri
berikut ini.

1. Indonesia : Adam Malik


2. Malaysia : Tun Abdul Razak
3. Thailand : Thanat Khoman
4. Filipina : Narcisco Ramos
5. Singapura : S. Rajaratnam

Terbentuknya ASEAN ditandai dengan ditandatanganinya Deklarasi Bangkok.


Organisasi ASEAN pada awalnya menghindari kerjasama dalam bidang militer dan politik.
ASEAN mempunyai banyak tujuan berikut penjelasannya dalam makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah


1) Bagaimana asal usul pembentukan ASEAN?
2) Apa pengertian KTT ASEAN?
3) Apa saja kerjasama Indonesia dengan negara ASEAN dalam bidang politik, ekonomi,
sosial, budaya dan pendidikan dalam KTT ASEAN 2023?

1
4) Apa saja isu-isu utama yang dibahas dalam KTT ASEAN 2023?
5) Bagaimana karakteristik geografis negara-negara ASEAN dan pengaruhnya dalam
bidang politik,ekonomi, sosial, budaya, pendidikan?
6) Bagaimana pengembangan sikap dan perilaku tentang negara ASEAN pada siswa kelas
6?
7) Bagaimana metode, pendekatan, model membelajarkan negara
ASEAN berbasis HOTS?
1.3 Tujuan
1) Dapat mengetahui asal usul pembentukan ASEAN
2) Dapat mengetahui pengertian KTT ASEAN?
3) Dapat mengetahui kerjasama Indonesia dengan negara ASEAN dalam bidang politik,
ekonomi, sosial, budaya dan pendidikan dalam KTT ASEAN 2023
4) Dapat mengetahui isu-isu utama yang dibahas dalam KTT ASEAN 2023
5) Dapat mengetahui karakteristik geografis negara-negara ASEAN dan pengaruhnya
dalam bidang politik,ekonomi, sosial, budaya, pendidikan
6) Dapat mengetahui pengembangan sikap dan perilaku tentang negara ASEAN pada
siswa kelas 6
7) Dapat mengetahui metode, pendekatan, model membelajarkan negara
ASEAN berbasis HOTS

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Asal-Usul Pembentukan ASEAN


Association of South East Asian Nations (ASEAN) merupakan organisasi
kerjasama regional yang beranggotakan negara-negara di kawasan Asia Tenggara yang
sejarah berdirinya tidak bisa dilepaskan dari faktor sejarah, persamaan nasib dan kondisi
geopolitik dunia pada saat tersebut (Purwandoko, 2012). ASEAN didirikan pada tanggal
8 Agustus 1967 oleh lima negara yaitu Indonesia, Thailand, Philipina, Malaysia, dan
Singapura. Para menteri luar negeri dari lima negara tersebut mengadakan pertemuan di
Bangkok selama tiga hari (tanggal 5 sampai dengan 8 Agustus 1967). Akhirnya, pada 8
Agustus di capailah persetujuan untuk membentuk sebuah organisasi kerjasama
negaranegara Asia Tenggara (Syah, 1988). Kemudian keanggotaan ASEAN berkembang
menjadi sepuluh negara dengan masuknya Brunei Darussalam, Vietnam, Laos,
Myanmar dan Kamboja (Diane A. Desierto, 2010).
ASEAN yang dibentuk berdasar Deklarasi Bangkok pada 8 Agustus 1967 memiliki
tujuan sebagai berikut (Syah dalam Nugroho, 2019):
1. Mempercepat Pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial serta pengembangan
kebudayaan di kawasan ini melalui usaha bersama dalam semangat kesamaan dan
persahabatan untuk memperkokoh landasan sebuah masyarakat bangsa-bangsa Asia
Tenggara yang sejahtera dan damai;
2. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan menghormati
keadilan dan tertib hukum di dalam hubungan antarnegara-negara di kawasan ini
serta mematuhi prinsip-prinsip Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa;
3. Meningkatkan kerjasama yang aktif serta saling membantu satu sama lain di dalam
masalah-masalah kepentingan bersama dalam bidang ekonomi, sosial, kebudayaan,
teknik, ilmu pengetahuan dan administrasi;
4. Bekerjasama dengan lebih efektif dalam meningkatkan penggunaan pertanian serta
industri mereka, perluasan perdagangan komoditi internasional, perbaikan

3
saranasarana pengangkutan dan komunikasi serta peningkatan akan taraf hidup
rakyatrakyat merdeka;
5. Memelihara kerjasama yang erat dan berguna dengan organisasiorganisasi
internasional dan regional yang ada dan untuk menjajaki segala kemungkinan untuk
saling bekerja sama secara lebih erat di antara mereka sendiri.
2.2 Pengertian KTT ASEAN
KTT ASEAN adalah singkatan dari "Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN." Ini
merujuk kepada pertemuan tingkat tertinggi yang dihadiri oleh para pemimpin negara-
negara anggota ASEAN (Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara) dan berbagai mitra
dialog ASEAN. KTT ASEAN adalah forum penting di Asia Tenggara yang bertujuan
untuk membahas isu-isu regional, mempromosikan kerja sama, dan membuat keputusan
bersama untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi oleh negara-negara
anggota.
Pertemuan ini biasanya diadakan dua kali setahun, yaitu KTT biasa pada awal
tahun dan KTT luar biasa jika diperlukan. Pada KTT ASEAN, para pemimpin negara-
negara anggota ASEAN berbicara tentang berbagai isu, seperti politik, ekonomi,
keamanan, budaya, dan lingkungan. Mereka juga merumuskan kebijakan bersama,
mengadopsi deklarasi, dan membuat rencana aksi untuk masa depan.
Selain para pemimpin ASEAN, KTT ASEAN juga melibatkan mitra dialog
ASEAN yang termasuk dalam forum seperti ASEAN+1 (misalnya, ASEAN dengan
Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, dan lain-lain) serta ASEAN+3 yang
juga mencakup Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan.
KTT ASEAN memainkan peran penting dalam mendorong kerja sama regional,
menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia Tenggara, serta mempromosikan
pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Selain itu, pertemuan ini juga menjadi
kesempatan untuk mempromosikan dialog dan hubungan baik antara ASEAN dan
mitra-mitra regional dan globalnya.
2.3 Kerjasama Indonesia dengan negara ASEAN dalam bidang politik, ekonomi,
sosial, budaya dan pendidikan dalam KTT ASEAN 2023

4
a. Politik
1. Defense Ministers Meeting
ASEAN Defense Ministers Meeting atau ADMM adalah bentuk kerja sama di
bidang politik negara-negara ASEAN. ADMM adalah pertemuan rutin di antara menteri
keamanan di setiap negara anggota ASEAN. Pertemuan ini diadakan untuk membahas
mengenai kerja sama dan diplomasi politik di bidang pertahanan dan keamanan negara
ASEAN.
2. Pengiriman Duta dari Konsulat
Pengiriman duta dan konsulat sebagai wakil negara di negara-negara ASEAN
dilakukan para negara anggota sebagai negara-negara yang menjalin hubungan secara
internasional. Fungsi duta dan konsulat yaitu mewakili negara asal duta dan konsulat
dalam berdiskusi dan berperan dalam stabilitas politik di ASEAN. Pengiriman duta dan
konsulat rutin dilakukan agar wakil negara selalu ada dalam menjalankan fungsi dan
peran sebagai bagian dari ASEAN.
3. Perjanjian Ekstradisi ASEAN
Perjanjian ekstradisi negara ASEAN merupakan bentuk kerja sama di bidang
politik dalam menangani tersangka kejahatan yang melarikan diri ke kawasan negara-
negara di ASEAN. Perjanjian ekstradisi memungkinkan negara-negara anggota ASEAN
bekerja sama dalam mengembalikan tersangka ke negara asalnya untuk menjaga
stabilitas politik di negara-negara ASEAN.
4. Perjanjian Kawasan Bebas Nuklir
Perjanjian kawasan bebas nuklir merupakan kerja sama di bidang politik
antarnegara ASEAN mengenai pelarangan senjata nuklir. Perjanjian ini melarang keras
adanya perancangan dan pembuatan senjata nuklir di ASEAN.
5. Perjanjian Kawasan Damai, Bebas, dan Netral
Perjanjian kawasan damai, bebas, dan netral merupakan kerja sama negara-
negara di ASEAN untuk saling menjaga negaranya agar tetap damai. Kata bebas dalam
perjanjian ini bermakna bahwa setiap negara ASEAN punya hak melakukan sesuatu
secara bebas selama tidak melanggar perjanjian atau ketentuan yang sudah mencapai

5
kesepakatan di ASEAN. Kata netral dalam perjanjian ini bermakna bahwa negara-
negara ASEAN tidak ikut campur atau mengintervensi konflik yang terjadi di negara-
negara lain, termasuk di negara anggota ASEAN sendiri.
b. Ekonomi
1. Kerja sama industri ASEAN atau AICO
AICO merupakan bentuk kolaborasi ASEAN dalam sektor industri bertujuan
mengembangkan pusat-pusat industri di berbagai negara anggota. Baca
juga: Karakteristik Benua Asia, Peta, Negara, dan Letak AstronomisBeberapa
program dalam kerangka ini meliputi:
1. Proyek Vaksin ASEAN (pabrik vaksin di Singapura).
2. Proyek Pupuk Urea ASEAN (pabrik pupuk urea di Malaysia).
3. Proyek Pupuk Aceh ASEAN (sentra industri pupuk di Aceh, Indonesia).
4. Proyek Pabrik Tembaga ASEAN (pabrik tembaga di Filipina).
5. Proyek Soda Abu Batu Garam ASEAN (pabrik abu soda di Thailand)
Itu beberapa contoh kolaborasi ekonomi ASEAN yang menunjukkan komitmen
mereka dalam memajukan sektor industri dan perekonomian di wilayah tersebut.
2. Cadangan pangan di ASEAN
ASEAN memiliki dua pusat penyimpanan beras utama, yaitu di Vietnam dan
Thailand. Kedua negara ini secara konsisten berkomitmen untuk berperan sebagai
penyedia cadangan pangan bagi negara-negara lain dalam kawasan ASEAN. Selain
pusat penyimpanan beras utama tersebut, negara lain, termasuk Indonesia, juga
memiliki tekad serupa. Singapura, Malaysia, Filipina, dan Indonesia bersama-sama
akan menyediakan stok pangan dalam kondisi darurat, seperti pada masa krisis.
3. Zona perdagangan bebas
Zona Perdagangan Bebas ASEAN, atau yang dikenal dengan ASEAN Free Trade
Area (AFTA), adalah bentuk kerja sama ekonomi. Kerja sama ini bertujuan
mendukung produsen dalam sektor produksi di tingkat lokal agar dapat memperoleh
fasilitas khusus. Sebagai contoh, mereka diberikan hak untuk membayar tarif
bersama dengan efektivitas sekitar 5%-10% untuk setiap produk. Dengan AFTA,

6
hambatan dalam perdagangan dapat diatasi dan daya saing produk lokal juga
semakin meningkat. Kerja sama ini tidak hanya mencakup produk barang, tetapi
juga jasa seperti telekomunikasi, transportasi, dan layanan keuangan.
4. Pusat promosi ASEAN
Meskipun ASEAN telah memiliki pengakuan internasional, tetapi organisasi ini
masih memerlukan upaya promosi. Beberapa sektor yang menjadi fokus promosi
ialah pariwisata, perdagangan, dan investasi. Saat ini, upaya promosi ASEAN ini
difokuskan di Jepang. Negara itu dipilih karena perkembangan maju negara
tersebut. Diharapkan hal itu akan meningkatkan interaksi perdagangan antara
Jepang dan negara-negara anggota ASEAN. Promosi di Jepang juga bertujuan
menarik investor dari negara matahari terbit tersebut ke negara-negara ASEAN.
5. Kerja sama pariwisata
Pariwisata ialah salah satu kontributor ekonomi terbesar bagi negara-negara anggota
ASEAN, termasuk Indonesia. Sektor pariwisata memiliki peran strategis dalam
penciptaan lapangan kerja dengan kemampuan menyerap banyak tenaga kerja.Kerja
sama ASEAN di sektor pariwisata memiliki potensi untuk memajukan dan
memelihara warisan budaya lokal. Hal ini sangat penting, mengingat minat
wisatawan, baik dalam maupun luar negeri, terhadap budaya lokal.Selain
pariwisata, kompetisi olahraga antarnegara juga mampu menarik wisatawan yang
menjadikannya layak untuk terus diselenggarakan.
a. Pendidikan
Tujuan organisasi ASEAN dituliskan dalam Deklarasi Bangkok. Poin ketiga
deklarasi tersebut adalah kerja sama dan saling membantu kepentingan bersama,
dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). kerja sama ASEAN di
bidang pendidikan antara lain:
1. Program Magang. Program magang termasuk kerja sama ASEAN di bidang
IPTEK. Contohnya Indonesia mengadakan kerja sama program magang
mahasiswa dengan Thailand.

7
2. Pertukaran Pelajar University Network termasuk pertukaran pelajar yang
dilakukan dalam ASEAN. Tujuan program ini untuk pelajar dan mahasiswa
yang tertarik dengan sistem belajar di negara anggota ASEAN. Durasi
pertukaran pelajar bisa berbeda tergantung kesepakatan lembaga pendidikan
yang terlibat. Misalnya pertukaran pelajar dalam 3 bulan atau 1 semester.
3. Beasiswa Pendidikan Beasiswa pendidikan ditujukan untuk pelajar dan
mahasiswa ASEAN yang ingin menempuh pendidikan luar negri. Tujuan
beasiswa pendidikan ini untuk menambah ilmu pengetahuan dan teknologi.
Program beasiswa pendidikan ini juga diberikan pada siswa di negara
berkembang.
4. Pertemuan Menteri Pendidikan Southeast Asian Ministers of Education
Organization (SEAMEO), merupakan organisasi yang bertujuan meningkatkan
kualitas pendidikan di Asia Tenggara. SEAMEO adalah organisasi kumpulan
menteri pendidikan. perwakilan anggota ASEAN.
5. Olimpiade ASEAN mengadakan olimpiade untuk peningkatan pendidikan di
Asia Tenggara. Mahasiswa dan pelajar bisa mengikuti olimpiade sesuai tingkat
dan bidang yang ditekuni.
6. Pertemuan Guru Selain pertukaran pelajar, negara di Asia Tenggara mengadakan
pertemuan rutin guru. Pertemuan khusus guru ini dinamakan ASEAN Council of
Teachers (ACT). Acara ini menjadi diskusi dan berbagai ide untuk bidang
pendidikan. Organisasi ASEAN juga menyediakan program pelatihan guru dan
pengiriman tenaga pengajar.
7. Advokasi Anak Putus Sekolah ASEAN menyediakan advokasi yang
menjangkau anak-anak dan remaja putus sekolah. Selain itu advokasi ini untuk
menyediakan sekolah aman dan tangguh untuk pelajar.
8. Komunitas Sosial Negara anggota ASEAN membentuk komunitas sosial
bernama ASEAN Socio-Cultural Community (ASCC). Komunitas ini bergerak
di berbagai bidang seperti seni budaya, pendidikan, informasi, pengembangan

8
desa, dan pengentasan kemiskinan. Komunitas ini juga memberi kegiatan positif
untuk pemuda dan pelajar ASEAN.
b. Sosial Budaya
ASEAN mengadakan kerja sama di bidang sosial budaya. Tujuan kerja sama
bidang sosial budaya ini untuk pengembangan sumber daya, berbagai kebudayaan,
dan pemerataan kesejahteraan. Berikut contoh kerja sama ASEAN di bidang sosial
budaya.
1. SEA Games. ASEAN bekerja sama dalam olimpiade olahraga antar negara Asia
Tenggara. Sea games diadakan dua tahun sekali. Negara di Asia Tenggara mengikuti
olimpiade untuk meraih medali. Selain olimpiade, negara di Asia Tenggara
menampilkan pertunjukan seni dan budaya di ajang Sea Games.
2. Pertunjukan Kesenian ASEAN. Selain bidang olahraga, ada pertunjukan kesenian
dan budaya dari anggota ASEAN. Pertunjukan ini melibatkan setiap anggota untuk
menampilkan kesenian yang dipromosikan ke masyarakat dunia.
3. Film dan Penghargaan Festival Internasional ASEAN. ASEAN
menyelenggarakan festival dan penghargaan untuk film di Asia Tenggara.
4. Komite Budaya. Kegiatan ASEAN di bidang sosial budaya yaitu membentuk
komite budaya dan informasi. COCI atau Committee on Culture and Information,
bertujuan meningkatkan kesadaran ASEAN. Contoh kegiatan COCI yaitu
pertukaran kebudayaan.
2.4 Isu-isu utama yang dibahas dalam KTT ASEAN 2023
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42 tahun 2023 di Labuan Bajo,
Nusa Tenggara Timur (NTT), telah selesai digelar pada 10-11 Mei 2023. Adapun hasil
KTT ASEAN ke-42 telah menghasilkan beberapa kesepakatan dari berbagai isu yang
dibahas dan telah disampaikan oleh Presiden Joko Widodo.
Sebagai pemangku jabatan Ketua ASEAN 2023, Indonesia telah menyiapkan
sejumlah isu yang diusung dan dibahas bersama para pemimpin negara-negara di
kawasan Asia Tenggara. Sejumlah isu telah dirundingkan di KTT ASEAN ke-42
mencakup chair statement, visi pasca-2025, keanggotaan Timor Leste, krisis Myanmar,

9
pencegahan perdagangan orang, pekerja migran, pekerja perikanan, sektor kesehatan,
kendaraan listrik, penguatan kapasitas ASEAN, dan pembayaran lintas batas. Poin-poin
kesepakatan dari KTT ASEAN 2023 yakni:
1. Perang Terhadap Perdagangan Manusia
Para pemimpin ASEAN sepakat untuk saling bekerjasama, berkoordinasi, dan
berkolaborasi terhadap Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) akibat
penyalahgunaan teknologi melalui berbagai mekanisme regional dan inisiatif ASEAN.
Termasuk di dalamnya dengan meningkatkan penegakan hukum di masing-masing
negara anggota dan badan-badan terkait melakukan kapasitas untuk menyelidiki,
mengumpulkan data dan bukti, mengidentifikasi korban, serta investigasi bersama
terkait TPPO.
2. Penyelesaian Krisis Myanmar
Secara aklamasi, para pemimpin ASEAN bersama-sama mendukung Presiden
Joko Widodo atas tindakan penyerangan tim bantuan kemanusiaan regional (AHA)
Center dan Tim Pengawas ASEAN di Kotapraja Hseng, negara bagian Shan, Myanmar
utara. Seluruh negara mendorong implementasi Lima Poin Kesepakatan atau Five-Point
Consensus atas krisis Myanmar agar segera teratasi dengan solusi yang mengedepankan
keadilan dan kedamaian.
3. Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik
Dalam KTT ASEAN 2023 disepakati penggunaan kendaraan listrik. Peran
signifikan kendaraan listrik sebagai upaya pengurangan emisi gas rumah kaca,
percepatan transisi energi, dekarbonisasi sektor transportasi darat di wilayah Asia
Tenggara, mencapai Net Zero Emission dan meningkatkan ketahanan energi di setiap
negara anggota ASEAN. Para perwakilan negara ASEAN memiliki komitmen yang
sama untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik regional, dengan melibatkan
seluruh anggota ASEAN. Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara berusaha
meningkatkan industri kendaraan listrik dan menjadikan ASEAN sebagai pusat
produksi global.
4. Konektivitas Pembayaran

10
Para pemimpin ASEAN mulai menyiapkan peluang inovasi pembayaran digital
lintas batas. Selain itu, juga mendorong penggunaan mata uang lokal untuk transaksi
regional yang dilakukan demi mendukung peran otoritas sektor keuangan. Kerja sama
lebih lanjut dibutuhkan guna memajukan konektivitas pembayaran regional sekaligus
memfasilitasi interoperabilitas sistem pembayaran lintas batas. Selain itu, para
pemimpin ASEAN juga perlu untuk meningkatkan infrastruktur, percepatan adopsi
pembayaran digital, pengembangan sumber daya manusia, penguatan keamanan siber,
dan lain-lain.
5. Perlindungan Pekerja Migran
Para pemimpin ASEAN juga memiliki kesepakatan untuk melindungi pekerja
migran. Kebijakan untuk memasukkan bantuan bagi pekerja migran lintas area,
khususnya perempuan dan keluarga yang sudah bertempat tinggal dengan mereka
dalam situasi krisis. Selain itu, para pemimpin negara ASEAN sepakat untuk
memberikan perlindungan dan memberikan hak-hak pekerja migran, perawatan
kesehatan, dukungan psikososial, perlindungan sosial, dukungan mata pencaharian pada
saat cuti, sakit atau cedera, dan kembali ke negara asal mereka.
Kesepakatan yang telah dicapai di KTT ASEAN ke-42 tersebut sejalan dengan
tujuan sentralitas ASEAN agar semakin kuat dan semakin mandiri. Presiden Joko
Widodo memberikan apresiasi yang tinggi terhadap pelaksanaan KTT ASEAN ke-42 di
Labuan Bajo, Nusa Tenggara Tinggi yang telah berjalan dengan lancar sekaligus
memberikan poin-poin kesepakatan yang baik. Selain telah memperkenalkan Labuan
Bajo sebagai Destinasi Super Prioritas Indonesia di mata manca negara, KTT ASEAN
ke-42 juga memberikan kenangan dan kesan yang baik bagi para pemimpin ASEAN.
Melalui KTT ke-42 ASEAN, Indonesia yang dipercaya sebagai ketua pada tahun
ini ingin melihat ASEAN makin kuat, yang mampu menghadapi tantangan, tanggap
terhadap dinamika, serta tetap memegang peran sentral di kawasan. Hasil KTT ke-42
ASEAN 2023 menjadi konkret dan bermanfaat sejalan dengan tiga pilar Keketuaan
Indonesia untuk ASEAN 2023.

11
Terdapat tiga pilar utama dalam tema “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth
bermakna bahwa Indonesia ingin ASEAN menjadi relevan dan penting serta menjadi
pusat pertumbuhan ekonomi. Visi ASEAN sendiri adalah terwujudnya kerja sama
dinamis di antara negara-negara Asia Tenggara secara damai, stabil, dan sejahtera. Visi
ini merupakan hasil kesepakatan para pemimpin negara-negara ASEAN. Visi ini
kemudian diwujudkan dengan tiga pilar kerja sama ASEAN.
1) Komunitas Keamanan ASEAN atau ASEAN Security Community
Pilar ini menopang hubungan di bidang politik dan keamanan di antara negara-
negara ASEAN. Dengan pilar ini, sesama negara anggota ASEAN terus menjunjung
tinggi kedamaian dan menghindarkan adanya ketegangan politik dan keamanan. Para
kepala negara ASEAN selalu menempuh cara-cara damai dalam mengatasi setiap
perbedaan dan perselisihan di antara negara anggotanya.
2) Komunitas Ekonomi ASEAN atau ASEAN Economic Community
Pilar ini sebagai penopang untuk tercapainya tujuan akhir kerja sama ekonomi
negara-negara ASEAN, yakni wilayah perekonomian yang stabil, makmur, dan
kompetitif atau berdaya saing. Caranya adalah dengan membebaskan aliran barang,
jasa, investasi, dan modal di antara negara-negara anggota ASEAN, sekaligus berupaya
menurunkan angka kemiskinan serta meminimalisasi kesenjangan sosial-ekonomi.
3) Komunitas Sosio-Kultural ASEAN atau ASEAN Socio-Cultural Community
Pilar ini merupakan kemitraan negara-negara Asia Tenggara yang saling peduli
dan membentuk identitas bersama. Tujuannya adalah untuk memupuk kerja sama
bidang pembangunan sosial sehingga dapat meningkatkan standar hidup kelompok
masyarakat yang kurang beruntung. Komunitas Sosio-Kultural ASEAN berupaya untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia di ASEAN, mengurangi pengangguran,
menghapuskan kemiskinan, menurunkan angka kesenjangan sosial, serta meningkatkan
kesetaraan pertumbuhan ekonomi.

2.5 Pengaruh Karakteristik Geografis ASEAN dalam Bidang Politik, Ekonomi,


Sosial-Budaya, dan Pendidikan

12
Letak geografis negara - negara ASEAN berpengaruh secara umum terhadap berbagai
bidang sebagai berikut.
1) Bidang Politik
Secara geografis, negara - negara ASEAN memiliki jarak yang saling berdekatan.
Hal tersebut tentu membuat negara - negara ASEAN cukup aktif dalam bidang politik.
Sehingga, di bidang politik ini letak geografis negara ASEAN sangat mempengaruhi
peningkatan hubungan kerja sama antar anggota ASEAN.
2) Bidang Ekonomi
Letak negara - negara ASEAN sangat strategis karena berada di antara dua benua
dan dua samudra. Kawasan ini turut menghubungkan negara-negara barat dan timur
sehingga sangat menguntungkan bagi peningkatan kegiatan perdagangan dan pariwisata
di kawasan Asia Tenggara. Pengaruh lainnya adalah kawasan Asia Tenggara digunakan
sebagai tempat hilir mudik ikan-ikan yang bermigrasi di lautan. Tentu hal ini menjadi
keuntungan bagi negara - negara ASEAN.
3) Bidang Sosial-Budaya
Terletak di antara dua benua (Benua Asia dan Benua Australia) dan diapit oleh dua
Samudra (Samudra Hindia dan Samudra Pasifik). Menyebabkan adanya percampuran
budaya karena sering dilewati jalur perdagangan internasional dan jarak antar negara
ASEAN yang kebanyakan bersebelahan. Selain itu, berdasarkan geografisnya negara -
negara ASEAN juga memiliki berbagai macam suku, agama, dll yang menyebabkan
kaya akan kebudayaan. Wilayah negara ASEAN yang berdekatan juga membuat
interaksi sosial terjalin sehingga mendorong akulturasi budaya.
4) Bidang Pendidikan
Memiliki hubungan karena letak geografis dengan sesama wilayah Asia Tenggara,
membuat terjalinnya kerja sama salah satunya dalam bidang pendidikan. Negara -
negara ASEAN bekerja sama dalam meningkatkan pendidikan negaranya dan juga
banyak melakukan pertukaran pelajar. Kondisi geografis negara ASEAN yang umumnya
memiliki berbagai kebudayaan, sumber daya alam, kondisi alam seperti wilayah
pegunungan, laut, dataran rendah, iklim, bencana alam, mata pencaharian, dll

13
berdampak pada luasnya pengetahuan dalam pendidikan yang akan diajarkan pada
siswa.
a) Indonesia
Pengaruh karakteristik geografis Indonesia dalam berbagai bidang adalah sebagai
berikut.
1. Bidang Politik
Indonesia memiliki letak geografis yang strategis. Letak geografis Indonesia yang
strategis membuat posisi Indonesia begitu penting bagi dunia (Badrun, 2018). Secara
politik, Indonesia telah memberi kontribusi bagi perkembangan politik dunia melalui
perwujudan masyarakat yang demokratis. Kondisi politik yang konstruktif tersebut pada
akhirnya akan memberi kondisi politik yang stabil di dunia secara luas. Hal tersebut
karena Indonesia terletak pada jalur lalu lintas internasional dan merupakan daerah
persilangan antar negara yang berbeda - beda pandangan politik dan kepentingan maka
Indonesia juga berperan dalam hubungan antar bangsa dan negara. Berdasarkan
penjelasan tersebut, letak geografis Indonesia memiliki pengaruh pada bidang politik
yaitu memudahkan menjalin kerja sama dengan negara lain, memberi kontribusi bagi
stabilitas politik secara luas, dan juga memiliki peluang menjadi tokoh utama dalam
kebijakan politik internasional. Namun, letak Indonesia dalam daerah persilangan antar
negara membuat kemungkinan timbul konflik karena adanya pandangan politik dan
ideologi yang berbeda - beda.
2. Bidang Ekonomi
Posisi wilayah Indonesia berada pada posisi silang, diantara benua Asia dan
Australia serta diantara samudera Hindia dan samudera Pasifik, kemudian 2/3 luas
wilayahnya berupa lautan, sehingga menjadi sangat strategis sebagai jalur lalu-lintas dan
perdagangan internasional (Mulyono, 2017). Berikut pengaruh geografis Indonesia
dalam bidang ekonomi.
 Memiliki banyak lapangan pekerjaan sebagai negara maritim, terutama pekerjaan
yang berhubungan dengan laut dan perairan

14
 Menjadi jalur perdagangan dunia, sehingga memudahkan proses impor dan ekspor,
serta memungkinkan penambahan devisa.
 Memiliki banyak tempat wisata yang indah, sehingga menjadi daya tarik bagi
wisatawan dalam maupun luar negeri dan tentu akan berdampak pada peningkatan
penghasilan daerahnya dan juga menjadi daya tarik negara lain untuk berinvestasi.
 Indonesia memiliki banyak kekayaan alam seperti minyak bumi, gas alam, batu
bara, emas dll, tentu menjadi salah satu keuntungan sendiri bagi perekonomian
Indonesia.
Namun sebagai jalur perdagangan, terdapat dampak negatif bagi Indonesia seperti
banyak barang impor masuk yang menghambat industri dalam negeri.
3. Sosial-Budaya
Kondisi geografis Indonesia memberi pengaruh terhadap kehidupan sosial dan
budaya Indonesia yaitu dengan munculnya keanekaragaman mata pencaharian, polapola
pemukiman, tradisi, adat istiadat, budaya, dan aspek kehidupan sosial lainnya.
Keberagaman yang ada pada Indonesia juga dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi
dalam dan luar negeri untuk saling mempelajari budaya sehingga terjalin interaksi sosial
yang baik. Namun, memudahkan juga masuknya budaya asing ke Indonesia yang tidak
menutup kemungkinan bisa merusak budaya Indonesia itu sendiri. Maka dari itu, sebagai
masyarakat harus menyaring budaya dan pemikiran dari luar dengan benar supaya tidak
menjadi ancaman bagi negara.
4. Bidang Pendidikan
Kondisi geografis Indonesia berdampak pada luasnya pengetahuan akan akan
diajarkan pada siswa. Hal itu karena Indonesia memiliki banyak keberagaman budaya,
seperti suku, agama, adat istiadat, bahasa, dll. Letak Indonesia yang strategis juga
memungkinkan untuk pendidikan Indonesia mempelajari tentang kebudayaan luar
negeri.
b) Malaysia
Pengaruh karakteristik geografis Malaysia dalam berbagai bidang adalah sebagai
berikut.

15
1. Bidang Politik
Malaysia merupakan negara berbentuk serikat dengan terdiri dari 13 negara bagian
dan 3 negara persekutuan. Negara-negara bagian tersebut ada yang di bagian
semenanjung dan ada yang di bagian timur. Dibagian semenananjung terdiri dari negara
bagian Johor Darul Takzim, Kedah Darul Aman, Kelantan Darul Naim, Melaka
Bandaraya Bersejarah, Negeri Sembilan Darul Khusus, Pahang Darul Makmur, Perak
Darul Ridzuan, Perlis Indera Kayangan, Pulau Pinang Pulau Mutiara, Selangor Darul
Ehsan, Terengganu Darul Iman. Sedangkan wilayah persekutuannya adalah Kuala
Lumpur dan Putrajaya. Sedangkan di bagian timur terdiri dari 2 negara bagian dan 1
wilayah persekutuan. Untuk negara bagiannya terdiri dari Sabah Negeri Di Bawah Bayu,
Sarawak Bumi Kenyalang, sedangkan Wilayah Persekutuan yaitu Labuan.
2. Bidang Ekonomi
Diberkati dengan sumber daya alam semisal sektor pertanian, kehutanan, dan
pertambangan. Di sektor pertanian, Malaysia adalah salah satu pengekspor terbesar karet
alam dan minyak sawit, yang bersama-sama dengan damar dan kayu gelondongan,
kakao, lada, nenas, dan tembakau mendominasi pertumbuhan sektor itu. Minyak sawit
juga merupakan pembangkit utama perdagangan internasional Malaysia. Timah dan
minyak bumi adalah dua sumber daya mineral utama yang menjadi penyokong ekonomi
utama Malaysia. Malaysia pernah menjadi penghasil timah terbesar di dunia hingga
runtuhnya pasar timah di permulaan tahun 1980-an.
3. Sosial-Budaya
Kehidupan social dan budaya Malaysia merujuk kepada semua masyarakat majemuk
yang terdapat di Malaysia dan berbagai suku di sana, seperti, Melayu, Tionghoa, India,
Kadazan-Dusun, Dayak, Iban, Kayan, Kenyah, Murut, Lun Bawang, Kelabit, dan
Bidayuh. Malaysia terdiri dari masyarakat multi-suku, multi-budaya, dan multi-bahasa.
Bentuk artistik lainnya juga dipengaruhi oleh tetangganya, Indonesia, termasuk wayang
kulit (teater boneka berbayangan), pencak silat (seni beladiri), dan kerajinan seperti
batik, anyam-tenun, termasuk pakaian upacara pua kumbu, dan perak dan seni ukir
kuningan.

16
4. Bidang Pendidikan
Pendidikan Malaysia terdiri dari beberapa tingkat: 1) Prasekolah; 2) Pendidikan
rendah; 3) Pendidikan menengah; 4) Perguruan tinggi. Sekolah dasar umum di Malaysia
dibagi menjadi dua jenis, yaitu Sekolah Nasional dan Sekolah Jenis Kebangsaan.
Kurikulum di kedua jenis sekolah dasar adalah sama. Perbedaan antara dua jenis sekolah
ini adalah Bahasa Melayu digunakan sebagai bahasa pengantar di Sekolah Nasional.
Tamil atau bahasa Mandarin digunakan sebagai bahasa pengantar di Sekolah Jenis
Kebangsaan.
c) Singapura
Pengaruh karakteristik geografis Malaysia dalam berbagai bidang adalah sebagai
berikut.
1. Bidang Politik
Sistem pemerintahannya adalah Republik Parlementer, kekuasaan berada di
tangan perdana menteri. Di bidang politik, Singapura dikuasai partai mayoritas yang
kerap disebut PAP atai Partai Aksi Rakyat. PAP cenderung bersifat otoriter,
namunkehidupan politiknya bias berjalan stabil dan bersaing dengan Negara lain.
2. Bidang Ekonomi
Berbeda dengan Indonesia dan Malaysia yang mmemiliki sumber daya alam
berlimpah, Singapura yang memiliki alur Perdagangan Strategis dan Pelabuhan Bisnis
yang berdekatan dengan Selat Malaka yang mana adalah jalur dari perdagangan
Internasional, mengandalkan impor-ekspor pada perekonomiannya, khususnya bidang
manufaktur.Kondisi ini menjadikannya sebagai negara termaju di kawasan Asia
Tenggara.
3. Sosial-Budaya
Mirip dengan Malaysia, penduduk Singapura berasal dari Cina, Melayu, India,
dan
Eropa. ‘Kaum Baba’ adalah sebutan bagi keturunan Cina-Melayu. Singapura memiliki
empat bahasa resmi, yaitu Melayu, Mandarin, Inggris, dan Tamil. Singapura berasal dari
kata Sansekerta yang berarti kota Singa.

17
4. Bidang Pendidikan
Karena lokasinya sebagai pusat perdagangan dan keuangan di Asia Tenggara,
masyarakat dan lingkungannya yang bersifat multi budaya. Pendidikan yang ditawarkan
juga bertaraf internasional dan bermutu tinggi. d) Brunei Darussalam
Pengaruh karakteristik geografis Brunei Darussalam dalam berbagai bidang adalah
sebagai berikut.
1. Bidang Politik
Kerajaan Brunei Darussalam adalah negara yang memiliki corak pemerintahan
monarki absolut dengan Sultan yang menjabat sebagai Kepala Negara dan Kepala
Pemerintahan, merangkap seagai Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan dengan
dibantu oleh Dewan Penasihat Kesultanan dan beberapa Menteri.
2. Bidang Ekonomi
Sebagai negara kecil Brunei memiliki kekayaan alam yang melimpah untuk
menghidupi 422. 675 jiwa penduduknya. Potensi tambangnya diantaranya Minyak Bumi
dan Gas Alam, serta memanfaatkan berebagai produk hasil hutan. Selain bertumpu pada
sektor minyak bumi dan gas, pemerintah Brunei mencoba melakukan diversifikasi
sumber-sumber ekonomi melalui upaya peningkatan di bidang perdagangan dan Industri.
3. Sosial-Budaya
Penduduk Brunei adalah orang Melayu (65,7%), populasi terbanyak kedua yaitu
Tionghoa (10,3%), Penduduk Asli Brunei Darussalam bahkan tidak mencapai angka 5%
dan Etnis lain lebih dari 20% dari total penduduk.Budaya yang berkembang di Brunei
Darussalam hampir mirip dengan budaya yang ada di rumpun Melayu, dengan pengaruh
kuat dari Hindu dan Islam.
4. Bidang Pendidikan
Pemerintah Brunei menetapkan tiga bidang utama dalam pendidikan, yaitu: sistem
dwi bahasa di sekolah, konsep Melayu Islam Beraja dalam kurikulum sekolah dan
peningkatan sumber daya manusia termasuk pendidikan kejuruan dan teknik
e) Vietnam
Pengaruh karakteristik geografis Vietnam dalam berbagai bidang adalah sebagai berikut.

18
1. Bidang Politik
Republik Sosialis Vietnam adalah sebuah partai tunggal negara. Hanya organisasi
poltik yang bekerjasama atau didukung oleh Partai Komunis diperbolehkan ikut dalam
pemilihan umum. Posisi Vietnam yang berbatasan dengan Tiongkok, Laos, dan Kamboja
sangat mempengaruhi politik luar negerinya, antara lain sikap yang ingin mendominasi
tetangganya yang di Barat.
2. Bidang Ekonomi
Vietnam memiliki cadangan minyak mentah di wilayah lepas pantai di Laut Cina
Selatan. Sumber daya alam lainnya adalah Batubara dengan jenis antrasit dengan potensi
cadangan sekitar 8 milyar ton dan mineral lainnya yaitu kromat, apatit, grafit, biji besi,
tembaga, bauksit, emas, batu mulia, dan timah. Vietnam juga memiliki tanah yang subur,
sehingga sektor pertanian di negara ini berkembang pesat dan mampu menghasilkan
produk berkualitas. Selain itu, di Vietnam juga memiliki kekayaan flora dan fauna yang
sangat beragam.
3. Sosial-Budaya
Penduduk Vietnam didominasi oleh suku bangsa Vietnam. Warga Vietnam
menggunakan bahasa Vietnam sebagai bahasa utama dan bahasa Indonesia sebagai
bahasa kedua.
4. Bidang Pendidikan
Pendidikan umum di Vietnam diberikan dalam 5 kategori: TK, SD, SMP, SMA dan
Universitas. Pelajaran sebagaian besar diajarkan dalam Bahasa Vietnam. Sekolah negeri
dalam jumlah besar telah dipersiapkan di kota-kota besar, kecil dan pedesaan untuk
kepentingan menaikkan tingkat melek huruf nasional.
f) Kamboja
Pengaruh karakteristik geografis Kamboja dalam berbagai bidang adalah sebagai
berikut.
1. Bidang Politik
Kamboja merupakan negara dengan bentuk kerajaan yang menjalankan sistem
politik demokrasi pluralisme, liberal dan ekonomi pasar.

19
2. Bidang Ekonomi
Pertanian menjadi bidang utama ekonomi di Kamboja. Ekonomi Kamboja juga
didukung oleh kegiatan pariwisata dan industri tekstil.
3. Sosial-Budaya
Banyak candi di Kamboja terbuat dari batu. Dewa-dewa dari agama Hindu dan
Buddha terukir pada tembok.
4. Bidang Pendidikan
Didasarkan pada Kurikulum Nasional sekolah yang terdiri dari dua bagian
utama: pendidikan dasar dan pendidikan sekolah menengah atas
g) Laos
Pengaruh karakteristik geografis Laos dalam berbagai bidang adalah sebagai berikut.
1. Bidang Politik
Kepala negara adalah seorang presiden yang ditentukan oleh parlemenuntuk masa
jabatan 5 tahun. Kepala pemerintahan adalah seorang perdana menteri yangditunjuk oleh
presiden dengan persetujuan dari parlemen. eniskekuasaan negara Laos adalah republik
sosialis dan berbentuk kesatuan
2. Bidang Ekonomi
Laos satu-satunya Negara ASEAN yang tidak memiliki perairan laut sehingga,
ekonomi Laos sebagian besar bergantung kepada Sungai Mekong. Adapun sumber
ekonomi Laos yang paling besar adalah hasil pertanian dan perkebunan.
3. Sosial-Budaya
Orang Laos ter kenal kes abaran dan kesederhanaannya. Hal ini terkait dengan ajaran
agama Buddha yang banyak dianut masyarakatnya. Memiliki banyak bangunan
bersejarah, terutama candi
4. Bidang Pendidikan
Dalam struktur saat ini pendidikan Laos, pendidikan dasar selama lima tahun
(wajib), diikuti oleh tiga tahun menengah rendah, tiga tahun menengah atas, dan
kemudian tiga sampai tujuh tahun pendidikan postsecondary, tergantung pada bidang
studi.

20
h) Myanmar
Pengaruh karakteristik geografis Myanmar dalam berbagai bidang adalah sebagai
berikut.
1. Bidang Politik
Negara Kesatuan yang berbentuk Republik parlementer berdasarkan pada Konstitusi
Myanmar tahun 2008. Myanmar pemerintahannya berbentuk Oligarki Militer. Oligarki
adalah negarayang kekuasaan politiknya dipegang oleh kelompok elit kecil dari
masyarakat, baikdibedakan menurut kekayaan, keluarga atau militer
2. Bidang Ekonomi
Kegiatan ekonomi utama di sektor pertanian, menjadikan Myanmar sebagai salah
satu negara penghasil padi terbesar di Asia Tenggara. Selain padi, hasil pertanian
Myanmar lainnya adalah kapas, tembakau dan kacang tanah. Hasil perkebunan negara
Myanmar meliputi bahan kayu jati dan tebu. Hasil dari sektor pertambangan Myanmar
adalah tembaga, seng, emas, perak, minyak bumi dan timah.
3. Sosial-Budaya
Myanmar disebut sebagai negara seribu Pagoda. Hal ini disebabkan karena sangat
mudah menemukan kuil-kuil suci Buddha. Mayoritas penduduk Myanmar adalah
keturunan Tibet. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Birma. Pakaian trad
i) Thailand
Pengaruh karakteristik geografis Thailand dalam berbagai bidang adalah sebagai berikut.
1. Bidang Politik
Dalam perjalanan negara Thailand, pemerintahan dikendalikan oleh kekuatan militer
negara, serta pernah mengalami sitem politik multipartai. Namun saat ini, bentuk
pemerintahan negara Thailand mengarah kepada partai tunggal yang dipilih melalui
pemilihan umum. Pemerintahan Thailand dikepalai oleh oleh Perdana Menteri dengan
raja sebagaikepala negara turun-temurun,
2. Bidang Ekonomi
Lahan di Thailand cocok untuk sektor pertanian karena banyak dataran dan
pegunungan, bahkan Thailand dikenal sebagai negeri lumbung padi. Kondisi geografis

21
Thailand membuat ada banyak tempat wisata berupa pantai dan tempat-tempat yang
indah untuk dikunjungi wisatawan.
3. Sosial-Budaya
Thailand adalah satu-satunya negara di ASEAN yang tidak pernah dijajah bangsa
Eropa. Sebagian besar wilayah utara Thailand masih di bawah pengaruh Myanmar.
Tidak hanya berpengaruh pada arsitektur bangunannya saja, tapi juga budaya dari
sukusuku yang mendiami wilayah tersebut.
4. Bidang Pendidikan
Pendidikan Thailand tidak berbeda jauh dengan Indonesia, sistem pendidikan di
Thailand terbagi menjadi 3, yaitu : pendidikan formal, pendidikan non-formal dan
pendidikan informal.
j) Filipina
Pengaruh karakteristik geografis Filipina dalam berbagai bidang adalah sebagai berikut.
1. Bidang Politik
Pemerintah Filipina adalah sebagai sebuah republik, di mana Presiden berfungsi
sebagai kepala negara, kepala pemerintahan, dan Panglima Tertinggiangkatan bersenjata.
2. Bidang Ekonomi
Filipina terkenal dengan pertanian padi bukitnya. Mata pencaharian penduduk
Filipina adalah pertanian, pertambangan, dan industri.
3. Sosial-Budaya
Budaya Filipina merupakan hasil perpaduan antara budaya barat dan timur.
Kehidupan budayanya dipengaruhi oleh budaya Melayu, Cina, dan Spanyol.
4. Bidang Pendidikan
Filipina menetapkan bahwa pendidikan wajib yang mesti di tempuh para siswa, dan
siswi di negara itu adalah 13 tahun. Kebijakan itu diambil sebagai salah satu kunci
mengurangi angka kemiskinan. Sebagai negara yang termasuk bekas jajahan Amerika
Serikat, Bahasa Inggris menjadi bahasa utama di dunia pendidikan di Filipina dengan
tujuan memudahkan para siswa, dan siswi Filipina untuk bersaing dengan siswa, dan
siswi dari negara lain di tingkat global.

22
2.6 Pengembangan Sikap dan Perilaku Tentang Negara ASEAN pada Siswa Kelas 6
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial erat kaitannya dengan pembentukan sikap
dan perilaku terhadap peserta didik. Pembentukan sikap dan perilaku yang baik melalui
pembelajaran IPS tidak dapat dilepaskan dari pengajaran nilai yang berlaku di
masyarakat. Dengan kata lain, strategi pengajaran nilai dan sistem nilai pada IPS
bertujuan untuk membina dan mengembangkan sikap mental yang baik. Materi dan
Pokok bahasan pada pembelajaran IPS khususnya pada materi “Negara ASEAN”
menggunakan berbagai metode (multi metode), digunakan untuk membina penghayatan,
kesadaran, dan pemilikan nilai-nilai yang baik pada diri siswa. Dengan terbinanya
nilainilai secara baik dan terarah pada mereka, sikap mentalnya juga akan menjadi
positif terhadap rangsangan dari lingkungannya, sehingga tingkah laku dan tindakannya
tidak menyimpang dari nilai-nilai yang luhur. Dengan demikian tingkah laku dan
tindakannya tadi selalu akan dilandasi oleh tanggung jawab terhadap dirinya sendiri dan
terhadap lingkungannya.
Penanaman sikap dan perilaku pada pembelajaran IPS hendaknya dipersiapkan dan
dirancang berkesinambungan dengan penekanan pada setiap tingkat yang berbeda.
Semakin tinggi jenjangnya semakin besar unsur pemahaman dan
pertanggungjawabannya. Pengajaran IPS dilaksanakan dalam waktu yang terbatas,
sehingga tidak mungkin dapat memperkenalkan seluruh nilai- nilai kehidupan manusia
kepada siswa. Oleh karena itu nilai-nilai yang akan ditanamkan kepada siswa
merupakan nilai-nilai yang pokok dan mendasar bagi kehidupan manusia (Yuliati,
2009)
Menurut Paul Suparno, SJ. sikap dan perilaku yang berlaku umum, yang lebih
mengembangkan nilai kemanusiaan dan mengembangkan kesatuan sebagai warga
masyarakat perlu mendapatkan tekanan. Beberapa sikap dan perilaku itu antara lain
sebagai berikut: (Paul Suparno, 2001)
1. Sikap penghargaan kepada setiap manusia
Penghargaan bahwa pribadi manusia itu bernilai, tidak boleh direndahkan atau
disingkirkan tetapi harus dikembangkan. Setiap manusia, siapapun orangnya adalah

23
bernilai, inilah yang menjadi hak asasi manusia, dan sikap ini harus dipunyai. Oleh
karena itu tindakan meremehkan, menghina, merendahkan, apalagi mengganggu
kebahagiaan orang lain dianggap tidak baik. Dalam wujud tindakan, misalnya siswa
saling menghargai temannya, tidak menjelekkan temannya dan sebagainya.
2. Sikap tenggang rasa, jujur, berlaku adil, suka mengabdi, ramah, setia, sopan,
dan tepat janji
Sikap ini jelas membantu orang dalam berhubungan dengan orang lain dan
hidup bersama orang lain.
3. Sikap demokratis dan menghargai gagasan orang lain serta mau hidup
bersama orang lain yang berbeda
Sikap ini jelas sangat membantu kita menjadi manusia, karena memanusiakan
manusia lain. Bagi negara Indonesia yang sedang mencari bentuk demokrasi, sikap
ini sangat jelas diperlukan. Apalagi sikap rela hidup bersama, meskipun lain
gagasan, lain ideologi perlu ditekankan. Kita rela hidup bersama dalam perbedaan
karena perbedaan adalah keadaan asasi kita
4. Kebebasan dan tanggung jawab
Sikap manusia sebagai pribadi adalah ia mempunyai kebebasan untuk
mengungkapkan dirinya dan bertanggung jawab terhadap ungkapannya. Sikap ini
berlaku baik terhadap dirinya sendiri, terhadap orang lain maupun terhadap alam
dan Tuhan. Sikap ini jelas diwujudkan dalam kebebasan mimbar, kebebasan
berbicara, kebebasan untuk mengungkapkan gagasan dan tanggung jawab. Siswa
diajak bertanggung jawab terhadap tindakannya dan tidak lari dari tanggung jawab.
5. Penghargaan terhadap alam
Alam diciptakan untuk dimanfaatkan oleh manusia agar dapat hidup bahagia.
Berkenaan dengan hal tersebut penggunaan alam hanya untuk dirinya sendiri tidak
dibenarkan. Termasuk juga pengrusakan alam yang hanya dapat memberikan
kehidupan kepada segelintir orang juga tidak benar. Keserakahan dalam penggunaan
alam adalah kesalahan.
6. Penghormatan kepada Sang Pencipta

24
Sebagai makhluk kita menghormati Sang Pencipta. Kita melalui penghayatan
iman, siswa diajak untuk menghormati dan memuji Sang Pencipta , dan pujian itu
dapat diwujudkan dalam sikap berbaik kepada semua makhluk ciptaan, termasuk
pada diri sendiri. Sikap menghargai iman orang lain, menghargai bentuk iman orang
lain, menghargai budaya orang lain perlu dikembangkan dalam kerangka rela hidup
saling membantu dan menerima orang lain
7. Beberapa sikap pengembangan sebagai pribadi manusia seperti disiplin,
bijaksana, cermat, mandiri, percaya diri, semuanya lebih menunjang
penyempurnaan diri pribadi
Sikap mental dan tingkah laku tersebut di atas harus selalu dikembangkan. Dalam
pengembangannya harus dijiwai oleh nilai-nilai yang luhur dan latihan mengungkapkan
sikap mental secara baik, terarah dan terpuji. Kesadaran dan penghayatan siswa
terhadap nilai yang menjadi landasan dan falsafah hidup bangsa Indonesia harus
ditanamkan secara berkesinambungan, sehingga sikap mental siswa menjadi benar-
benar memancarkan kebenaran, keluhuran, dan tanggung jawab. Penanaman nilai dan
sikap ini harus sudah dimulai sejak kecil (TK, SD), dan berkelanjutan pada jenjang
berikut/diatasnya.
2.7 Metode, Pendekatan, Model Membelajarkan Negara ASEAN Berbasis HOTS
Metode, pendekatan, serta model yang digunakan pada pembelajaran mengenai negara
ASEAN berbasis HOTS yaitu sebagai berikut:
1. Model Jigsaw
Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pertama kali dikembangkan dan
diujicobakan oleh Elliot Aronson, et.al. di Universitas Texas, dan kemudian diadaptasi
oleh Slavin et.al. di Universitas John Hopkins (Arends dalam Badeni, 1998). Model
jigsaw merupakan model yang termasuk ke dalam pembelajaran yang kooperatif
dimana terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertugas menguasai
bagian materi dan menjabarkan bagian tersebut kepada anggota lainnya.
Langkah-langkah model pembelajaran tipe jigsaw adalah sebagai berikut: a. Tahap
Orientasi

25
Tahap orientasi merupakan kegiatan awal untuk memberi pemusatan pembelajaran
seperti melakukan penyampaian pendapat, apersepsi serta memberi korelasi materi
sebelumnya dengan materi baru, kemudian pengkondisian kelas yang membangun
situasi.
b. Tahap Eksplorasi
Pada tahap ini mengajak peserta didik dalam mencari sekaligus menemukan fakta,
pengetahuan, masalah, dan solusi dari sebuah permasalahan. Kegiatan yang dilakukan
diantaranya yaitu, peserta didik menyimak penjelasan dari guru mengenai bahan materi
yang akan dipelajari, secara individual maupun kelompok peserta didik membaca
mengenai topik yang akan dipelajari, melakukan kerja kelompok mengerjakan latihan
tugas, menjawab soal, serta menyiapkan bahan untuk penyajian, kemudian melakukan
diskusi kelompok peserta didik melakukan diskusi tanya jawab mengemukakan
pendapat, tanggapan, mempertahankan pendapat atau memberi penilaian, lalu peserta
didik bekerja antar kelompok yaitu memadukan hasil pekerjaan kelompok dan
melakukan diskusi kelompok kembali dimana penyaji hasil kerja kelompok
berkompetisi dalam menanggapi, memberi jawaban, peserta didik dan guru turut
memberi penilaian serta melakukan penyempurnaan.
c. Tahap Pemantapan
Tahap pemantapan mengarah pada pendalaman, memperluas, memantapkan,
memperkuat penguasaan materi, dan kemampuan yang telah dicapai. Salah satu
kegiatannya yaitu, melakukan kerja kelompok, diskusi kelas, melakukan tanya jawab
serta melakukan evaluasi.
d. Tahap Kesimpulan
Tahap penyimpulan merupakan kegiatan akhir pembelajaran kegiatan yang dilakukan
yaitu guru menyimpulkan materi dan kemampuan yang telah dilatihnya serta guru
memberi penegasan urgensi dan esensi dari materi yang diberikan. Pada materi sejarah
disini siswa dapat dibagi berdasarkan asal negara ASEAN.
2. Model Role Playing

26
Model pembelajaran Role Playing dapat menarik minat belajar siswa sebab dengan
bermain peran siswa memerankan tokoh-tokoh yang terlibat pada suatu peristiwa
sejarah atau masa lampau. Selain itu model ini dapat meningkatkan keaktifan siswa
dalam proses pembelajaran (Suarsana dkk 2013: 4). Penerapan model role playing atau
bermain peran memiliki kesesuaian dengan karakteristik siswa terutama siswa sekolah
dasar (Suarsana dkk 2013: 4). Sejalan dengan pendapat Syaodih (dalam Suarsana dkk
2013: 4) bahwa karakteristik anak SD yang pertama adalah senang bermain, kedua
yakni senang bergerak. Jadi karakteristik anak SD tersebut mengharuskan guru untuk
membuat pembelajaran di kelas yang menyenangkan dan siswa bisa belajar sambil
bermain.
Langkah yang dilakukan yaitu, guru menyiapkan skenario role playing mengenai
sejarah ASEAN, guru menunjuk beberapa peserta didik untuk mempelajari skenario
sebelum role playing berlangsung, kemudian guru membentuk kelompok masing-
masing beranggotakan 5 orang, guru mengkomunikasikan tujuan pembelajaran, siswa
yang ditunjuk mempelajari skenario tersebut, setelah melakukan penampilan masing-
masing peserta didik mengisi LKPD yang diberikan, siswa yang sudah terbentuk
kelompok mengemukakan kesimpulan yang dirumuskan berdasarkan pengamatan hal
ini dapat berupa penarikan kesimpulan mengenai sejarah ASEAN.
3. Model ADDIE
Model ADDIE, model ini berfungsi sebagai membangun perangkat dan
infrastruktur program pelatihan yang efektif dinamis dan mendukung kinerja pelatihan
sendiri. Adapun langkah-langkah dari model ini yaitu, analysis (analisa), design,
(perancangan), development (pengembangan), implementation (eksekusi), evaluation
(evaluasi/umpan balik). Dengan menggunakan model ADDIE, peserta didik dapat
mengetahui langsung timbal balik setelah melaksanakan kewajiban dan haknya
terhadap lingkungan sekitarnya (Sari, 2017).
4. Contextual Teaching Learning (CTL)
Model Contextual teaching learning (CTL) merupakan model pembelajaran yang
membantu guru melakukan kegiatan pembelajaran dengan cara mengaitkan materi

27
pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari peserta didik. Peserta didik dapat
mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan baru ketika ia belajar.
Model Contextual Teaching Learning (CTL) memiliki beberapa keunggulan yang
dapat dipertimbangkan pada implementasi pembelajaran di kelas dengan materi
ASEAN di antaranya yaitu dengan mengajarkan pengalaman nyata, berpikir
metakognitif atau berpikir tingkat tinggi, pembelajaran berpusat pada peserta didik
dimana peserta didik turut aktif dalam proses pembelajaran dengan diarahkan untuk
memecahkan sebuah permasalahan dan hasil belajar tidak hanya diukur dari tes saja
melainkan dari hasil nyata sebuah perubahan perilaku peserta didik.
Hanya saja pada model Contextual Teaching Learning (CTL) ini memiliki beberapa
hal yang harus diperhatikan yaitu guru harus memiliki kemampuan memahami secara
mendalam dan komprehensif konsep materi ASEAN di SD serta memperhatikan ruang
lingkup pembahasan serta keluasan materi yang dibahas. Bagi peserta didik perlu
memperhatikan tanggung jawab pribadi sebagai perubahan sikap ketika
mengimplementasikan tugas-tugas yang diberikan guru (Sulfemi Y, 2019).
5. Model Mind Mapping
Model pembelajaran berbasis peta konsep mampu memaksimalkan sistem kerja
otak dimana peserta didik mampu menyembangkan antara otak kanan dengan otak
kirinya. Model peta konsep ini juga mampu memacu aktivitas peserta didik dengan
memberi kebebasan kepada peserta didik untuk menuangkan ide. Model ini menarik,
penggunaan simbol, gambar, serta warna akan menarik minat peserta didik. Mampu
melihat sejumlah data dengan mudah, selain mencatat peserta didik dapat mudah
mengingat hal-hal penting sesuai bentuk atau warna yang dibuatnya (Widianti, 2016).
Model mind mapping pada materi sejarah ASEAN di SD sangat efektif,
pelaksanaan model ini memiliki beberapa langkah yaitu, guru mempersilahkan peserta
didik membaca sumber materi kemudian secara berkelompok peserta didik diminta
untuk menuliskan peristiwa, tempat tanggal, serta keterangan fakta lainnya yang
diperoleh mengenai sejarah ASEAN, kemudian peserta didik secara berkelompok

28
menuliskan peta konsep pada sebuah karton mengenai sejarah ASEAN berdasarkan
materi yang telah ditulis (Kerja, 2016).

29
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
ASEAN (Association Of South East Asian Nation) merupakan organisasi regional di
kawasan Asia Tenggara. ASEAN didirikan oleh Bangsa- bangsa Asia Tenggara atas dasar
persamaan nasib dan kepentingan bersama. Lima Negara yang sepakat membentuk pelopor
ASEAN adalah Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, dan Filipina. Organisasi ini
dibentuk pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand dan melalui penanda tanganan
Deklarasi Bangkok oleh Mentri Luar Negri Filipina, Indonesia, Malaysia, Thailand dan
Singapura. Tujuan didirikannya ASEAN, yaitu Menciptakan kondisi damai dan sejahtera di
kawasan Asia Tenggara melalui kerja sama di bidang ekonomi, sosial, kebudayaan, teknik,
dan administrasi. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan cara
menghormati keadilan dan tata tertib hokum. Saling memberikan bantuan dalam bentuk
sarana- sarana latihan dan pelatihan dalam bidang pendidikan dan frofesional. Bekerja sama
dalam ilmu pengetahuan dibidang teknik pertanian serta industri, perluasan perdagangan
komodit, perbaikan sarana pengangkutan dan komunikas, serta peningkatan taraf hidup
rakyatnya.

30
DAFTAR PUSTAKA

Arends, R.I. 1998. Learning to Teach. New York: MC Grow Hill. Inc.
Avivi, Y. & Siagian, M. (2020). Kepentingan Indonesia dalam Kerja sama Bilateral Jepang
Studi Kasus: Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA).
POLISTAAT: Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Vol. 3 No. 1 (2020).
Badrun, U. (2018). Ketahanan Nasional Indonesia Bidang Politik Di Era Demokrasi Digital
(Tantangan Tahun Politik 2018-2019 dan Antisipasinya). Jurnal Kajian Lemhannas
RI, edisi 13, 21-36.
Bentuk Kerja Sama ASEAN di Bidang Ekonomi dan Peranan Indonesia. (n.d.). Retrieved
September 12, 2023, from
https://m.mediaindonesia.com/internasional/604076/bentuk-kerja-sama-asean-di-
bidang-ekonomi-dan-peranan-indonesia
Diane A. Desierto. 2010. ASEAN’s Constitutionalization of International Law: Challenges
to Evolution under the New ASEAN Charter. Paper admitted for presentation at the
Non-State actors panel of the International Law Association (ILA), British Branch
Conference on Compliance, Oxford Brookes University, April 15-16, 2010.
http://ssrn.com/abstract=1712831 [25 November 2022]
Hasil KTT ASEAN 2023 - ASEAN Indonesia 2023. (n.d.). Retrieved September 12, 2023,
from https://asean2023.id/id/news/results-of-the-2023-asean-summit
Indraswari, Ratih. (2015). Cultural Diplomacy in ASEAN: Collaborative Efforts.
International Journal of Social Science and Humanity, 5(4), 1-4
Kerja, E. P. T. (2016). Optimalisasi Active Learning dan Character Building dalam
Meningkatkan Daya Saing Bangsa di Era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952., 13(April), 15–38.
Koesrianti. (2014). Association of South East Asian Nations (ASEAN): Sejarah Konstitusi
dan Integrasi Kawasan. Surabaya: Airlangga University Press

31
Martialiani, I. S., Istianti, T., & Arifin, M. H. (2021). Analisis Penerapan Berbagai Model
Pembelajaran Terhadap Materi Sejarah ASEAN Di SD. Jurnal Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial (JPIPS), 13(2), 209-214.
Mulyono, H. (2017). Geostrategi Indonesia dalam Dinamika Politik Global dan Regional.
Jurnal Kajian Lemhannas RI, edisi 29, 1-75.
Nugroho. (2019). Relevansiasean Economic Community Dan Latar Belakang Pembentukan
Asean. Jurnal Education And Development, 7(4), 144-147.
Paul Suparno, SJ,dkk. (2001). Mendalami Pendidikan Budi Pekerti di Sekolah.
Yogyakarta: Kanisius.
Purwandoko, P. H. (2012). Prospek Pembentukan Asean Intergovernmental Commission
On Human Rights (Aichr) (Harapan Baru, Kelemahan Dan Solusi). Jurnal Yustisia,
1(2), 121 - 128.
Sari, B. K. (2017). Desain Pembelajaran Model ADDIE dan Impelentasinya dengan
Teknik Jigsaw. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan : Tema “Desain Pembelajaran Di
Era ASEAN Economic Community (AEC) Untuk Pendidikan
Indonesia Berkemajuan,” 94–96, 87–102.
http://eprints.umsida.ac.id/432/1/ARTIKEL Bintari Kartika Sari.pdf
Sugiharyanto. (2011). Geografi dan Sosiologi. SALATIGA: Quadra.
Suhartana, G. M. (2016). Kajian Politik Indonesia. Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial Volume 2,
Nomor 2, Desember 2016.
Sulfemi, Y. (2019). Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)
Berbantu Media Miniatur Lingkungan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS.
Edunomic Jurnal Pendidikan Ekonomi, 7(2), 73.
https://doi.org/10.33603/ejpe.v7i2.1970
Syah, Djalinus. Mengenal ASEAN dan Negara-Negara
Anggotanya. Jakarta:KreasiJayaUtama. 1988
Tiga Pilar Kerja Sama ASEAN - ASEAN Indonesia 2023. (n.d.). Retrieved September 12,
2023, from https://asean2023.id/id/news/three-pillars-of-asean-community

32
Tindagen, Engka, dan Wauran. (2020). Peran Perempuan dalam Meningkatkan Ekonomi
Keluarga (Studi Kasus Perempuan Pekerja Sawah di Desa Lemoh Barat Kecamatan
Tomariri Timur Kabupaten Minahasa). Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Volume 20
No. 03 Tahun 2020, 79-87.
Umi, C. (2020). Arif Cerdas Untuk Sekolah Dasar Kelas 6. Gramedia Widiasarana
Indonesia. Yuliati, I. K. (2009). Penanaman sikap dan nilai pada pembelajaran IPS di
sekolah dasar Al-Bidayah: jurnal pendidikan dasar Islam, 1(2).
]]]]
5 Bentuk Kerja Sama di Bidang Politik ASEAN, Apa Saja? (n.d.). Retrieved September 12,
2023, from https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5689758/5-bentuk-kerja-sama-di-
bidang-politik-asean-apa-saja
9 Contoh Kerja Sama ASEAN di Bidang Politik dan Ekonomi - Varia Katadata.co.id. (n.d.).
Retrieved September 12, 2023, from
https://katadata.co.id/agung/lifestyle/64c73d005cf15/9-contoh-kerja-sama-asean-di-
bidang-politik-dan-ekonomi

33

Anda mungkin juga menyukai