Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

MENGANALISIS SEJARAH ORGANISASI REGIONAL DAN


GLOBAL: ASEAN, AFTA, NATO, SEATO

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Sejarah Peminatan

1. Karina Rizky 6. Mei Primazahra Putri


Amelia 7. Mohammad Zaenal Rifky
2. Kayla Dikta Alifia 8. Muhammad Arifin Ilham
3. Kayla Hafiza 9. Muhammd Dzulha
4. Lilis Anggrey 10. Muhammad Ilsan Sandy
5. Marlin Anggraini

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 64 JAKARTA

2022/2022
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah, merupakan satu kata yang sangat pantas penulis ucapkan kepada Allah
S.W.T, karena bimbingan-Nya lah maka penulis bisa menyelesaikan sebuah makalah yang
berjudul “Menganalisis Sejarah Organisasi Regional dan Global:ASEAN, AFTA, NATO,
SEATO”
Makalah ini dibuat demi memenuhi dan Pengaruhnya Terhadap Bangsa Indonesia K.D 3.4
Menganalisis sejarah organisasi regional dan global: ASEAN, AFTA, NATO, SEATO dan
pengaruhnya terhadap bangsa indonesia dari Guru Mata Pelajaran Sejarah Peminatan yaitu
Ibu Riska Rumiyati, M.Pd.
Kami menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.
Oleh karna itu kami mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini.
Terima kasih, dan semoga makalah ini bisa memberikan manfaat positif bagi kita semua

Jakarta, 11 Oktober 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................. 2
DAFTAR ISI ................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 4
1.1 LATAR BELAKANG ............................................................................ 4
1.2 RUMUSAN MASALAH ........................................................................ 4
1.2 TUJUAN ................................................................................................. 5
BAB II ISI .................................................................................................... 6
2.1 ASEAN ................................................................................................... 6
2.2 AFTA ...................................................................................................... 15
2.3 NATO...................................................................................................... 18
2.4 SEATO .................................................................................................... 22
BAB III ......................................................................................................... 25
3.1 KESIMPULAN ....................................................................................... 25
3.2 SARAN ................................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 26

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia merupakan makhluk sosial. Dimana kita tidak dapat hidup sendiri dan
membutuhkan orang lain. Begitu juga dengan suatu negara. Setiap negara memiliki kelebihan
dan kekurangan masing – masing. Misalnya ada yang memiliki sumber daya alam yang
melimpah dan ada pula yang memiliki sumber daya manusia yang berkualitas. Maka dari itu,
diperlukan kerja sama untuk mengisi kekurangan masing – masing negara. Faktor terjadinya
kerja sama antar negara yaitu adanya perbedaan dan kesamaan.Perbedaan itu diantaranya
perbedaan sumber daya alam , ilmu pengetahuan dan teknologi, serta ideologi. Sedangkan
kesamaan yang mendorong terjadinya kerja sama yaitu kesamaan keadaan wilayah, sumber
daya alam, serta ideologi. Dengan kerja sama diharapkan suatu negara dapat lebih maju dan
berkembang. Kerja sama itu dapat diwujudkan melalui dibentuknya suatu Organisasi.
Organisasi dapat mendukung proses sosialisasi dalam kerja sama.
Organisasi Internasional banyak mengikutsertakan negara-negara yang ingin menjalin
hubungan internasional baik yang bersifat regional maupun global Dalam suatu hubungan
internasional, tidak selalu diwarnai oleh suasana yang tertib dan aman. Banyak sekali
kendala, baik dari masalah intern (dalam) maupun ekstern (luar), seperti terjadinya perang
atau pertikaian politik yang dapat mengakibatkan hubungan internasional tidak berjalan
dengan baik. Kendala ini dapat diatasi dengan kehadiranorganisasi-organisasi internasional
yang dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan hubungan internasional. Selain itu,
dapat digunakan juga sebagai media kerjasama dan penyelesaian konflik antarnegara..
Melalui organisasi hubungan internasional, negara – negara akan berusaha untuk mencapai
tujuan yang menjadi kepentingan bersama dan kepentingan itu menyangkut segala hal di
bidang kehidupan internasional.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana latar belakang terbentuknya organisasi-organisasi global dan regional
(ASEAN, AFTA, NATO, dan SEATO)?
2. Bagaimana tujuan dibentuknya organisasi-organisasi global dan regional (ASEAN,
AFTA, NATO, dan SEATO).?

4
3. Bagaimana kegiatan yang dilakukan organisasi-organisasi global dan regional (ASEAN,
AFTA, NATO, dan SEATO).?
4. Bagaimana Peran Indonesia dalam organisasi-organisasi global dan regional (ASEAN,
AFTA, NATO, dan SEATO).?

1.3 Tujuan
1. Untuk menganalisis latar belakang terbentuknya organisasi-organisasi global dan regional
(ASEAN, AFTA, NATO, dan SEATO).
2. Untuk menganalisis tujuan dibentuknya organisasi-organisasi global dan regional
(ASEAN, AFTA, NATO, dan SEATO).
3. Untuk menganalisis kegiatan yang dilakukan organisasi-organisasi global dan regional
(ASEAN, AFTA, NATO, dan SEATO).
4. Untuk menganalisis Peran Indonesia dalam organisasi-organisasi global dan regional
(ASEAN, AFTA, NATO, dan SEATO).

5
BAB II
ISI

2.1 ASEAN
2.1.1 Latar Belakang ASEAN
ASEAN lahir atau dibentuk pada 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand. Awalnya, ASEAN
beranggotakan lima negara yakni Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.
Pertemuan kelima negara menghasilkan kesepakatan yang disebut dengan Deklarasi
Bangkok. Saat itu kehadiran lima negara diwakilkan oleh:

1. Adam Malik (Indonesia)


2. Tun Abdul Razak (Malaysia)
3. Narciso Ramos (Filipina)
4. S. Rajaratman (Singapura)
5. Thanat Khoman (Thailand)

Pertemuan dan kesepakatan tersebut secara perlahan menarik negara ASEAN lainnya. Empat
negara ASEAN lainnya menyusul bergabung yakni:

1. Brunei Darussalam (7 Januari 1984)


2. Vietnam (28 Juli 1995)
3. Laos dan Myanmar (23 Juli 1997)
4. Kamboja (30 April 1999)
5. Sejak melepaskan diri dari Indonesia, Timor Leste yang masuk wilayah Asia Tenggara
tengah mengajukan diri masuk sebagai anggota ASEAN pada 2011.

Namun bergabungnya Timor Leste menjadi anggota ASEAN masih dalam pengkajian
kelayakan kesepuluh negara ASEAN lainnya.Sejarah terbentuknya ASEAN dimulai dari
situasi perang dingin antara Amerika Serikat dengan Rusia yang membawa dampak stabilitas
keamanan pada negara-negara di Asia Tenggara.
Karena dampak stabilitas keamanan yang besar kepada negara-negara di Asia Tenggara,
diperlukan sebuah wadah atau organisasi yang bisa melindungi negara-negara di Asia
Tenggara.
6
Namun membuat wadah atau lembaga yang menaungi negara-negara Asia Tenggara ternyata
tidaklah mudah. Perbedaan ideologi, budaya, ekonomi, dan politik menjadi hambatan
terbesar.
Benang merah yang menyatukan negara-negara tersebut karena kesamaan aspek, antara lain:
1.Kesamaan letak geografis
2.Pernah dijajah oleh bangsa lain (kecuali Thailand)
3.Memiliki persamaan akar budaya yakni rumpun Melayu.
Maka berkumpulah lima negara di Bangkok pada 8 Agustus 1967 membahas berbagai
persoalan dan solusi untuk masalah yang timbul di kawasan Asia Tenggara.

2.1.2 Isi Deklarasi ASEAN


Dalam pertemuan lima negara, terangkum hal yang menjadi dasar terbentuknya
ASEAN. Isi dari pertemuan ini disebut dengan Deklarasi ASEAN atau Deklarasi Bangkok
karena diadakan di Bangkok, Thailand. Isi dari deklarasi tersebut adalah;

1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan perkembangan kebudayaan di


kawasan Asia Tenggara.
2. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional.
3. Meningkatkan kerja sama dan saling bantu antar negara dalam bidang ekonomi, sosial,
teknik, dan ilmu pengetahuan, dan administrasi.
4. Memelihara kerja sama yang erat di tengah organisasi regional dan internasional yang
ada.
5. Meningkatkan kerja sama untuk memajukan pendidikan, latihan, dan penelitian di
kawasan Asia Tenggara

Perkembangan setelah deklarasi ini terwujudnya agenda ZOPFAN (Zone of Peace,


Freedom, and Neutrality Declaration) dengan tujuan agar negara-negara di Asia Tenggara
dapat hidup damai berdampingan. ZOPFAN ditandatangani pada 1971, sedangkan Traktat
Persahabatan dan Kerja Sama ditandatangani pada 1976.

Setahun kemudian pada 24 Februari 1977 di Manila terjadi kesepakatan Preferential


Trading Arrangements (PTA). Kesepakatan tersebut menjadi landasan perdagangan

7
antarnegara Asia Tenggara dan mendorong negara-negara lain di Asia Tenggara untuk
bergabung. Daftar Negara ASEAN Saat Ini Anggota ASEAN pada awal terbentuk tahun
1967 hanya beranggotakan lima negara. Terjalinnya hubungan yang baik setelah Deklarasi
ASEAN muncul dinilai positif negara-negara Asia Tenggara lainnya
Selain itu beberapa negara juga sudah lebih kondusif situasi politik dalam negerinya. Berikut
10 negara ASEAN, diurutkan berdasarkan tanggal resminya menjadi anggota.

1. Indonesia (8 Agustus 1967)


2. Malaysia (8 Agustus 1967)
3. Singapura (8 Agustus 1967)
4. Thailand (8 Agustus 1967)
5. Filipina (8 Agustus 1967)
6. Brunei Darussalam (8 Januari 1984)
7. Vietnam (28 Juli 1995)
8. Laos (23 Juli 1997)
9. Myanmar (23 Juli 1997)
10. Kamboja (30 April 1999)

2.1.3 Tujuan Terbentuknya Organisasi ASEAN

Pada dasarnya dibentuknya ASEAN adalah untuk menciptakan kawasan Asia


Tenggara dalam suasana persahabatan, kemakmuran dan kedamaian. Lebih penting lagi
secara politis, ASEAN menegaskan dirinya sebagai organisai yang menghormati serta
bertekad untuk menjujung tinggi hak asasi manusia (HAM) dan nilai-nilai demokrasi. Hal ini
sesuai dengan isi Deklarasi Bangkok yang berbunyi:

Pertama, pembentukan Asosiasi Kerjasama Regional antara negara-negara Asia Tenggara


dikenal sebagai Asosiasi Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

Kedua, bahwa maksud dan tujuan dari Asosiasi adalah:

1. Untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan


pengembangan kebudayaan di kawasan melalui usaha bersama dalam

8
semangat kesetaraan dan kemitraan untuk memperkuat dasar bagi masyarakat
yang makmur dan damai Bangsa Asia Tenggara;
2. Untuk mempromosikan perdamaian dan stabilitas regional dengan
menghormati keadilan dan supremasi hukum dalam hubungan antara negara-
negara di kawasan dan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip Piagam PBB;
3. Untuk mempromosikan kerjasama aktif dan saling membantu dalam masalah
kepentingan bersama di bidang ekonomi, sosial, budaya, teknis, ilmiah dan
administratif;
4. Memberikan bantuan satu sama lain dalam bentuk fasilitas pelatihan dan
penelitian dibidang pendidikan profesional, teknis dan administratif
5. Untuk berkolaborasi secara lebih efektif untuk pemanfaatan lebih besar dari
pertanian dan industri, perluasan perdagangan mereka, termasuk studi tentang
masalah perdagangan komoditas internasional, perbaikan transportasi dan
fasilitas
6. komunikasi dan peningkatan standar hidup rakyat mereka;
7. Untuk mempromosikan studi Asia Tenggara;
8. Untuk mempertahankan kerjasama yang erat dan menguntungkan dengan
organisasi internasional dan regional yang ada dengan tujuan yang sama dan
tujuan, dan menjelajahi semua jalan untuk kerjasama lebih dekat antara
mereka sendiri.

Ketiga, bahwa untuk melaksanakan maksud dan tujuan, kegiatan berikut harus ditetapkan:

1. Pertemuan Tahunan Menteri Luar Negeri, yang harus dengan rotasi dan disebut
Pertemuan Tingkat Menteri ASEAN. Pertemuan Khusus Menteri Luar Negeri dapat
diselenggarakan sesuai kebutuhan.
2. Berdiri komite, di bawah pimpinan Menteri Luar Negeri dari negara tuan ruma atau
wakilnya dan memiliki sebagai anggotanya Duta terakreditasi dari negara-negara
anggota lain, untuk melanjutkan karya Asosiasi di antara Rapat Menteri Luar Negeri.
3. Ad-Hoc Komite dan Komite Tetap spesialis menjabat pada bidang tertentu.
4. Sekretariat Nasional di masing-masing negara anggota untuk melaksanakan pekerjaan
asosiasi atas nama negara itu dan untuk melayani Pertemuan Tahunanatau khusus dari
Menteri Luar Negeri.

9
Keempat, bahwa Asosiasi ini terbuka bagi partisipasi pada semua Negara di Wilayah Asia
Tenggara untuk melaksanakan prinsip dan tujuan.

Kelima, bahwa Asosiasi mewakili kehendak kolektif dari bangsa-bangsa di Asia Tenggara
untuk mengikat diri bersama-sama dalam persahabatan dan kerja sama dan, melalui upaya
bersama dan pengorbanan, aman bagi masyarakat mereka dan untuk anak cucu berkat-berkat
kedamaian, kebebasan dan kemakmuran.

Sebagai payung kerjasama antar negara di Asia Tenggara, ASEAN mempunyai tanggung
jawab yang besar dalam perkembangan dan kehidupan hubungan diplomatik antar negara di
Asia Tenggara. Tidak hanya dalam hubungan diplomatik yang menguntungkan dalam
wilayah regional, ASEAN juga diharapkan mampu menjadi penghubung dan mediator bagi
persengketaan yang timbul diantara para anggota ASEAN itu sendiri. Dalam
perkembangannya, banyak konflik dan persengketaan yang terjadi antar anggota ASEAN
sendiri yang belum terselesaikan. ASEAN diharapkan mampu menjadi jembatan bagi negara-
negara anggota yang terlibat sengketa untuk menyelesaikan persengketaannya tersebut.
Karena, apabila ada hubungan yang kurang harmonis antar anggota ASEAN sendiri dapat
mengakibatkan terhambatnya tujuan dan fungsi dari pembentukan ASEAN. Apabila
persengketaan antar negara anggota dapat diselesaikan dengan baik, maka akan tercipta
kondisi yang harmonis dalam hubungan antar negara di Asia Tenggara. Sehingga, cita-cita
ASEAN untukmeningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemajuan politik sosial, dan
pengembangan kebudayaan negara-negara kawasan Asia Tenggara dapat tercapai.

2.1.4 Kegiatan Organisasi ASEAN

Pertama, pada 2003 mengadopsi komitmen untuk mengembangkan Komunitas


ASEAN di antara para anggotanya sendiri. Ini melibatkan tiga pilar: Komunitas Ekonomi
ASEAN; Komunitas Politik-Keamanan ASEAN; dan Komunitas Sosial-Budaya ASEAN.
Demi menghadapi tantangan utama dalam mengimplementasikan tujuan-tujuan ini.terutama
hubungannya yang bermasalah dengan Myanmar kala itu. Serta upayanya untuk
mengkonsolidasikan identitas kelembagaannya sendiri dengan mengadopsi Piagam
pertamanya.

10
Kedua, ASEAN terus melibatkan negara-negara besar dalam dialog politik dan ekonomi.
Dalam upaya meningkatkan keamanan dan kemakmuran Asia Tenggara secara keseluruhan.
Dengan menempatkan penekanan khusus pada tiga kekuatan besar Asia-Pasifik, Amerika
Serikat, Cina dan Jepang
Ketiga, ASEAN mensponsori kerjasama regional yang lebih luas dengan memainkan peran
utama dalam Forum Regional ASEAN. Untuk membangun kepercayaan dan meningkatkan
dialog tentang isu-isu keamanan, pengelompokan ASEAN Plus Three dari sepuluh ASEAN,
seperti Cina, Jepang dan Korea Selatan.
Kegiatannya telah ditekankan kerjasama keuangan dan KTT Asia Timur. Ada dialog
kepemimpinan yang mempertemukan ASEAN dengan Cina, Jepang, Korea Selatan, India,
Selandia Baru dan Australia. Selain itu, berikut bentuk kerjasama ASEAN di berbagai bidang

Bentuk Kerjasama ASEAN di Bidang Sosial dan Budaya

1. Bidang pembangunan sosial, menekankan kesejahteraan golongan yang


berpendapatan rendah, perluasan kesempatan kerja, serta pembayaran atau upah
yang wajar.
2. Membantu kaum wanita dan pemuda dalam usaha-usaha pembangunan.
3. Menanggulangi masalah-masalah perkembangan penduduk, dengan bekerjasama
dengan badan-badan internasional yang bersangkutan.
4. Pengembangan sumber daya manusia (SDM).
5. Meningkatkan kesejahteraan.
6. Program peningkatan kesehatan, baik dari segi makanan dan obat-obatan.
7. Pertukaran budaya dan seni, termasuk adanya festival film ASEAN.
8. Penandatanganan kesepakatan bersama di bidang pariwisata ASEAN atau
ASEAN Tourism Agreement.
9. Penyelenggaraan pesta olahraga dua tahun sekali melalui SEA-Games.

Bentuk Kerjasama ASEAN di Bidang Politik dan Keamanan

1. Traktat Bantuan Hukum Timbal Balik di Bidang Pidana atau disebut Treaty on
Mutual Assistance in Criminal Matters (MLAT).

11
2. Konvensi ASEAN tentang Pemberantasan Terorisme, disebut ASEAN
Convention on Counter Terrorism (ACCT).
3. Pertemuan para Menteri Pertahanan (Defence Ministers Meeting/ADMM).
Bertujuan mempromosikan perdamaian dan stabilitas kawasan, melalui dialog dan
kerja sama di bidang pertahanan dan keamanan.
4. Penyelesaian sengketa Laut Cina Selatan.
5. Kerja sama pemberantasan kejahatan lintas negara yang mencakup pemberantasan
terorisme, perdagangan obat terlarang, pencucian uang, dan penyelundupan. Serta
perdagangan senjata ringan dan manusia, bajak laut, kejahatan internet, dan
kejahatan ekonomi internasional.
6. Kerja sama di bidang hukum, bidang migrasi dan kekonsuleran, serta
kelembagaan antarparlemen.
7. Perjanjian kawasan damai, bebas, dan netral.

Bentuk Kerjasama ASEAN di Bidang Ekonomi

1. Pembukaan pusat promosi ASEAN.


2. Penyediaan Cadangan Pangan.
3. Penyelanggaraan Proyek Industri.
4. Kawasan Perdagangan Bebas.
5. Koperasi ASEAN

Bentuk Kerjasama ASEAN di Bidang Pendidikan

Tujuan utama kerjasama ASEAN di bidang ini, demi meningkatkan kualitas


pendidikan terutama dalam persaingan internasional. Berikut beberapa contoh kerjasama
antar negara ASEAN di bidang pendidikan:

1. ASEAN Council of Teachers Convention (ACT) di Sanur, Denpasar, Sabtu (8/12/2012).


Mengusung tema ASEAN Community 2015: Teacher Professionalism for Quality Education
and Humanity. Pada pertemuan ini, hadir organisasi guru dari Indonesia, Brunei Darussalam,
Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam, dan Korea Selatan.

12
2. Penawaran beasiswa pendidikan. Misalnya, Singapura memberikan beasiswa latihan
pengelolaan jasa pelabuhan udara, kesehatan, dan keselamatan kerja industri, komunikasi
bahari, dan lain-lain. Contoh lain, Indonesia memberikan beasiswa pendidikan kedokteran,
bahasa, dan seni kepada pelajar negara-negara anggota ASEAN dan kawasan negara
berkembang.

3. Negara-negara ASEAN memanfaatkan beasiswa untuk belajar di berbagai universitas di


negara-negara ASEAN dan Jepang atas biaya yang diberikan oleh ASEAN-Japan Scholarship
Fund (Dana Beasiswa ASEAN-Jepang).

4. Olimpiade di bidang pendidikan sering diadakan pada taraf regional Asia Tenggara.
Contoh: Pertamina menyelenggarakan Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2015

2.1.5 Peran ASEAN Terhadap Bangsa Indonesia

Pendiri ASEAN

Indonesia termasuk salah satu negara pendiri ASEAN. Wakil Indonesia dalam
pertemuan pertama lima negara untuk mendirikan ASEAN adalah Adam Malik. Indonesia
Bersama empat negara lainnya kemudian secara resmi mendirikan ASEAN pada 8 Agustus
1967 berdasarkan Deklarasi Bangkok

Penyelenggara KTT pertama

Peran penting Indonesia dalam ASEAN adalah sebagai penggagas Konferensi Tingkat
Tinggi (KTT) pertama. KTT merupakan pertemuan puncak para pemimpin anggota ASEAN.
KTT ASEAN pertama diselenggarakan di Bali pada 23-24 Februari 1976. Pertemuan tersebut
bertujuan meningkatkan hubungan ekonomi dan budaya antaranggota ASEAN. Selain di
Bali, Indonesia juga beberapa kali menjadi tuan rumah KTT ASEAN.

Penggagas komunitas
menggagas komunitas keamanan melalui Komunitas Politik Keamanan ASEAN atau
Asean Security Community (ASC). ASC ditujukan untuk mempercepat kerja sama politik

13
dan keamanan di ASEAN, guna mewujudkan perdamaian di kawasan. ASC bersifat terbuka,
menggunakan pendekatan keamanan komprehensif, serta tidak ditujukan untuk membentuk
pakta pertahanan atau aliansi militer. Kemudian ASC ditandatangani di Senggigi, Lombok
pada 12 September 2003, dan diwujudkan dalam Bali Concord II di tahun yang sama.

Turut andil dalam SEA Games

Peran Indonesia dalam SEA Games merupakan singkatan dari Southeast Asian
Games. Adalah festival multi-olahraga di Asia Tenggara yang diadakan tiap dua tahun sekali.
Sebagai negara anggota ASEAN, Indonesia beberapa kali menjadi tuan rumah SEA Games.

Menciptakan perdamaian di Asia Tenggara

Salah satu implementasinya, yaitu Indonesia bergabung menjadi Pasukan Perdamaian


PBB di akhir Perang Vietnam pada 1973 hingga 1974.Indonesia juga memfasilitasi
perdamaian di Filipina, antara pemerintah setempat dengan gerakan pembebasan Moro.
Selain itu, Indonesia juga turut aktif dalam mendamaikan Perang Kamboja pada 1988.

Penengah Konflik

menjadi penengah dalam konflik dan perang sipil di Kamboja.Kala itu, Indonesia
mengundang empat fraksi Kamboja yang bertikai untuk melakukan pertemuan di Jakarta.
Mereka membahas perdamaian dan pemulihan hubungan. Setelah itu, pertemuan berlanjut ke
Konferensi Paris untuk Kamboja yang diikuti oleh 19 negara. Menariknya, Indonesia dan
Prancis menjadi pemimpin konferensi tersebut. Dari pertemuan itulah dihasilkan keputusan
pembentukan Dewan Nasional Kamboja demi mengakhiri konflik

Mewakili ASEAN dalam Perdamaian Dunia

Selain menjadi penengah konflik di negara kawasan ASEAN, Indonesia juga turut
berperan dalam perdamaian dunia yakni melalui hubungan internasional. Beberapa perannya
di antara lain mendukung gerakan zona bebas nuklir di kawasan negara-negara anggota

14
Association of South East Asian Nations (ASEAN) serta mendukung terselenggaranya
ASEAN Free Trade Area (AFTA) di kawasan negara anggota ASEAN

Kerja Sama Produksi Makanan Halal

Sebagai negara dengan mayoritas muslim terbanyak di kawasan ASEAN, Indonesia


turut membangun kerja sama dengan Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam dalam
penanganan dan produksi makanan daging halal. Kerja sama 4 negara ini menghasilkan
sebuah pedoman persatuan kementerian terkait produksi makanan halal. Ini merupakan
wujud peran Indonesia dalam ASEAN di bidang ekonomi.

Mengusulkan Adanya Pentas Seni Antar Negara

Sementara itu, peran Indonesia dalam ASEAN di bidang sosial dan budaya ialah
mengusulkan adanya pementasan kesenian atau budaya negara-negara ASEAN. Tujuannya,
agar semakin banyak karya-karya orang Indonesia yang memperkaya budaya di kawasan
Asia Tenggara.

2.1.6 Makna Lambang Asean

Merah: Melambangkan keberanian dan dinamisme. Putih: Melambangkan kesucian.


Kuning: Melambangkan kemakmuran. Sementara lambang seikat padi di tengah

15
melambangkan impian para pendiri ASEAN untuk ASEAN yang terdiri dari semua negara di
Asia Tenggara, terikat bersama dalam persahabatan dan solidaritas

2.2 AFTA
2.2.1 Latar Belakang AFTA

Sejarah terbentuknya AFTA terjadi pada tahun 1992. Saat itu, ASEAN sedang
menyelenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-4 di Singapura. Dari keenam negara
ASEAN yang menjadi anggota peserta KTT, terciptalah suatu kesepakatan untuk membuat
zona perdagangan bebas. Terbentuknya AFTA bukan semata-mata tanpa alasan. Terdapat
sejumlah faktor yang melatarbelakangi didirikannya organisasi yang dinaungi oleh ASEAN
ini. Diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Munculnya perubahan eksternal, yakni masa transisi terbentuknya tatanan dunia


baru,
2. Keinginan untuk saling memajukan ekonomi negara anggota ASEAN,
3. Keinginan untuk meningkatkan investasi asing langsung ke ASEAN,
4. Keinginan untuk menggalang persatuan regional untuk meningkatkan posisi dan
daya saing. Sebelumnya pembentukan kerjasama regional semacam ini sudah
lebih dulu terbentuk di Eropa dan Amerika.

Sebagai tindak lanjut dari terbentuknya AFTA, salah satu kebijakan yang dijalankan
adalah dengan menghapuskan biaya tarif (bea masuk) bagi negara-negara anggota ASEAN.
Dengan cara ini, diharapkan ASEAN akan menciptakan suatu basis produksi dalam pasar
dunia serta menciptakan pasar regional bagi lebih dari 500 juta penduduknya.
Terdapat sejumlah tujuan dari didirikannya AFTA. Diantaranya dapat terjadi
peningkatan ekspor antar sesama anggota dan diluar anggota ASEAN serta meningkatkan
perdagangan dan kerja sama ekonomi di kawasan ASEAN. Tak hanya itu, AFTA juga
bertujuan untuk meningkatkan investasi di semua sektor ekonomi.

2.2.2 Tujuan terbentuknya AFTA

16
Sebagai sebuah bentuk kerja sama, AFTA tentu memiliki beberapa tujuan utama yang
hendak dicapai secara bersama-sama. Tujuan AFTA yang paling utama adalah:

1. membentuk kawasan bebas perdagangan dalam rangka meningkatkan daya saing


ekonomi kawasan regional dengan menjadikan negara-negara bagian ASEAN
sebagai basis produksi dunia
2. meningkatkan perdagangan antar negara anggota ASEAN (Intra ASEAN Trade)
3. menarik lebih banyak investasi asing langsung (Foreign Direct Investment).

Sementara, tujuan AFTA juga bisa dijabarkan menjadi beberapa poin sebagaimana
berikut;

1. Meningkatkan keunggulan kompetitif sebagai basis produksi pasar dunia.


2. Liberalisasi perdagangan: mengurangi kendala tarif dan non tarif antarnegara
anggota.
3. Efisiensi produksi dalam rangka meningkatkan daya saing jangka panjang.
4. Ekspansi perdagangan intraregional memberikan konsumen di ASEAN lebih
banyak pilihan serta kualitas produk lebih baik.

2.2.3 Kegiatan Organisasi AFTA

AFTA adalah bentuk kerja sama perdagangan dan ekonomi di wilayah ASEAN,
berupa kesepakatan agar tercipta situasi perdagangan yang seimbang, dengan penurunan tarif
barang dagang serta pajak bagi negara-negara di Asia Tenggara.Permasalahan ekonomi
merupakan permasalahan penting yang hampir dialami setiap negara berkembang. Setiap
negara sekuat tenaga mencari cara untuk mengatasi masalah perekonomian tersebut.
Dampak buruk perekonomian yang tidak stabil, seperti kurangnya lapangan pekerjaan hingga
kenaikan angka kriminalitas. Dengan itu, muncul AFTA untuk membantu agar perekonomian
berjalan lebih lancar di wilayah ASEAN. AFTA disepakati dengan harapan kerja sama ini
mendongkrak perekonomian penduduk di setiap negara di kawasan ASEAN dan menjadi
solusi perdagangan dunia.

17
2.2.4 Peran AFTA Terhadap Bangsa Indonesia

Bagi Indonesia, kerja sama AFTA merupakan peluang yang sangat terbuka untuk
kegiatan ekspor komoditas pertanian yang selama ini menjadi komoditas tebesar yang
dihasilkan Indonesia dan dapat bersaing secara kompetitif pada pasar regional. Meski
demikian, pemerintah Indonesia memiliki tantangan tersendiri untuk mencapai ekspor
komoditas pertanian ke pasar ASEAN.
Hal itu mengingat beberapa komoditas pertanian Indonesia saat ini maupun di masa
yang akan datang masih akan dihadapkan pada persoalan dalam peningkatan produksi yang
berkualitas, permodalan, dan kebijakan harga.
Akan tetapi, ada beberapa komoditas yang secara umum dapat dan siap berkompetisi
di pasar regional, seperti minyak kelapa sawit, tekstil, alat-alat listrik, gas alam, dan garmen.
Dalam AFTA, peran negara dalam perdagangan sebenarnya akan direduksi secara signifikan.
Sebab, mekanisme tarif yang merupakan wewenang negara dipangkas.
Itulah mengapa, diperlukan perubahan paradigma yang sangat signifikan, yakni dari kegiatan
perdagangan yang mengandalkan proteksi negara menjadi kemampuan perusahaan untuk
bersaing.
Apabila secara politik dan hukum Indonesia sudah mulai siap melakukan kompetisi
perdegangan, AFTA akan sangat memengaruhi perokonomian negara secara signifikan. Yang
perlu ditekankan ialah penguatan kualitas barang dan hukum yang mengikat ekspor impor di
Indonesia.

2.2.5 Makna Lambang AFTA

Logo AFTA menggambarkan gerakan maju ASEAN. Enam batang beras yang
mewakili enam negara anggota dalam logo ASEAN telah bergabung menjadi satu formasi

18
yang bersandar ke depan. Warna solid dari formasi ini menunjukkan satu langkah berani
untuk menciptakan area perdagangan bebas yang pada akhirnya akan menjadikan ASEAN
sebagai salah satu basis produksi dunia yang paling efisien. Keenam palang yang
digambarkan dalam gerak ke depan yang melapisi formasi solid mewakili enam Negara
Anggota yang ditentukan untuk memberikan dorongan untuk bekerja sama dalam bidang
ekonomi, masing-masing memberikan kontribusi untuk memberikan keunggulan kke dalam
pembagian kerja yang muncul di ASEAN. AFTA adalah kesepakatan yang dibentuk oleh
negara-negara ASEAN untuk menciptakan suatu zona perdagangan bebas.

2.3. NATO
2.3.1 Latar Belakang NATO

Sejarah terbentuknya NATO tidak terlepas dari persaingan Blok Barat dengan Blok
Timur usai Perang Dunia II. Setelah Perang Dunia II, perekonomian di Eropa Barat
mengalami penurunan drastis dan militernya pun melemah. Di sisi lain, muncul beragam
partai baru yang berideologi komunis di Perancis dan Italia. Selain itu, Uni Soviet, yang
berpaham komunis dan pemenang Perang Dunia II, berhasil mendominasi semua negara
bagian Eropa Tengah dan Timur.
Pada 1948, komunis di bawah sokongan Uni Soviet telah berhasil menekan segala
aktivitas politik non-komunis di Eropa Tengah dan Timur. Merespons hal itu, Amerika
Serikat meluncurkan Marshall Plan, yaitu bantuan ekonomi dalam skala besar ke negara
Eropa Barat dan Selatan.Namun, bantuan itu tidak diberikan secara cuma-cuma, AS meminta
mereka bersedia bekerja sama guna mempercepat pemulihan bersama. Saat itu, Inggris,
Perancis, Belgia, Belanda, dan Luksemburg telah membuat perjanjian pertahanan kolektif
yang disebut Uni Eropa Barat. Akan tetapi, mereka segera menyadari bahwa butuh aliansi
yang lebih besar agar kekuatan militer mereka lebih mumpuni guna membendung kekuatan
Uni Soviet. Inggris, Kanada dan AS kemudian berdiskusi secara rahasia guna membahas
aliansi pertahanan dan keamanan, terlebih lagi setelah kudeta komunis di Cekoslowakia
Perancis, Belgia, Belanda, Luksemburg, dan Norwegia pun mengikuti perbincangan tersebut
guna membentuk sebuah aliansi untuk menjaga keamanan Barat.
Maka, pada April 1949, resmi dibentuk NATO guna menyatukan dan memperkuat
militer Barat terhadap kemungkinan invasi Uni Soviet. Dengan begitu, jika Uni Soviet

19
menyerang salah satu anggota NATO, maka akan dianggap sebagai ancaman bagi seluruh
anggota, termasuk AS.

2.3.2 Tujuan dibentuknya NATO

Pada dasarnya pembentukan NATO memiliki tujuan untuk mencegah terjainya agresi
militer utamanya upaya invasi Uni Soviet secara politik maupun militer. Ketika Uni Soviet
menyerang salah satu anggota NATO maka Ia akan dianggap sebagai ancaman bagi seluruh
anggota. Sehingga negara-negara NATO akan saling membantu satu sama lain ketika Uni
Soviet menyerang. NATO juga berperan penting dalam upaya menciptakan perdamaian dunia
dan menghindari terjadinya konflik atau perang. Adapun lebih lengkapnya, tujuan NATO
yaitu:

1. Menyelesaikan persengketaan secara damai.


2. Mencegah penggunaan kekuatan militer dalam hubungan internasional.
3. Menghilangkan persengketaan politik ekonomi internasional.
4. Meningkatkan kerja sama ekonomi di antara negara-negara NATO.
5. Membela negara anggota dengan prinsip bahwa serangan terhadap satu anggota
berarti serangan terhadap seluruh anggota NATO.

2.3.3 Kegiatan Organisasi NATO

Awalnya NATO dimaksudkan sebagai aliansi politik. Hal ini berubah cepat setelah
Uni Soviet meledakan bom atom pada 1949 dan pecahnya Perang Korea pada 1950. Peristiwa
itu mendorong anggota-anggota NATO membentuk markas yang terpusat, untuk melakukan
pengadaan sumber daya militer bersama dan berkomitmen untuk “menjaga kebebasan,
warisan bersama dan peradaban bangsa, berlandaskan prinsip-prinsip demokrasi, kebebasan
individual dan supremasi hukum.
Ketentuan utama perjanjian, yang disebut Pasal 5, menyatakan bahwa jika salah satu
anggota aliansi diserang di Eropa atau Amerika Utara, maka itu dianggap sebagai serangan
terhadap semua anggota. Hal ini secara efektif menempatkan Eropa Barat di bawah payung
nuklir Amerika.

20
NATO senantiasa dipimpin seorang sipil dengan dengan titel sekretaris jenderal, yang
saat ini dipegang mantan Perdana Menteri Norwegia Jens Stoltenberg. Cabang militernya
dipimpin oleh Panglima Tertinggi Sekutu Eropa yang juga komandan jenderal Komando
Eropa-Amerika yang bermarkas di Stuttgard, saat ini Jenderal Curtis Scaparrotti Pertahanan
Bersama
Pasal 5 dalam ketentuan utama NATO itu hanya pernah dipergunakan satu kali, yaitu
untuk mendukung Amerika pasca serangan teroris 11 September 2001 di New York dan
Washington DC. Menanggapi hal itu, NATO mengaktifkan penerbangan pengintai AWACS
di atas wilayah udara Amerika selama beberapa bulan. Operasi pengintaian ini melibatkan
830 personel dari 13 negara NATO. Diluncurkan pula operasi maritim Laut Tengah, dan
sejumlah personel diikutsertakan dalam operasi pimpinan Amerika di Afghanistan, yang
dilangsungkan sejak 2003.

2.3.4 Anggota Organisasi NATO

Berikut ini adalah daftar negara yang menjadi anggota NATO:

1. AS
2. Inggris
3. Perancis
4. Belgia
5. Belanda
6. Luksemburg
7. Kanada
8. Italia
9. Portugal
10. Islandia
11. Denmark
12. Norwegia.
13. Yunani (bergabung tahun 1952)
14. Turki (bergabung tahun 1952)
15. Jerman (sebagai Jerman Barat, bergabung tahun 1955)
16. Spanyol (bergabung tahun 1982)

21
17. Republik Ceko (bergabung tahun 1999)
18. Hongaria (bergabung tahun 1999)
19. Polandia (bergabung tahun 1999)
20. Bulgaria (bergabung tahun 2004)
21. Estonia (bergabung tahun 2004)
22. Latvia (bergabung tahun 2004)
23. Lituania (bergabung tahun 2004)
24. Rumania (bergabung tahun 2004)
25. Slovakia (bergabung tahun 2004)
26. Slovenia (bergabung tahun 2004)
27. Albania (bergabung tahun 2009)
28. Kroasia (bergabung tahun 2009)
29. Montenegro (bergabung tahun 2017)
30. Makedonia Utara (bergabung tahun 2020).

2.3.5 Peran NATO terhadap Bangsa Indonesia

Bendera Organisasi Perjanjian Atlantik Utara (NATO, North Atlantic Treaty


Organization) terdiri dari simbol kompas putih yang memiliki latar belakang berwarna biru
tua. Simbol kompas memiliki empat garis putih yang melambangkan penggambaran dari
empat mata angin. Bendera ini diadopsi tiga tahun setelah penandatanganan perjanjian dan
tetap menjadi simbol identifikasi organisasi ini sejak 1953. Bidang biru laut mewakili
Samudera Atlantik yang menjadi latar untuk penandatanganan perjanjian NATO. Simbol
kompas dengan empat garis yang berasal dari mata angin melambangkan arah menuju jalan
perdamaian; sebagai tujuan utama yang ingin dicapai oleh negara anggota.
Makna budaya dari warna yang digunakan berkisar pada keinginan bersama untuk
menjaga perdamaian meskipun negara anggota mungkin memiliki perbedaan budaya yang
khas. Selain itu, terlepas dari beragam sistem politik negara yang diwakili dalam organisasi
tersebut, bendera NATO adalah pengingat akan organisasi yang dibuat dengan tujuan
menjaga stabilitas politik.

2.3.6 Makna Lambang NATO

22
Bendera Organisasi Perjanjian Atlantik Utara (NATO, North Atlantic Treaty
Organization) terdiri dari simbol kompas putih yang memiliki latar belakang berwarna biru
tua.
Simbol kompas memiliki empat garis putih yang melambangkan penggambaran dari
empat mata angin. Bendera ini diadopsi tiga tahun setelah penandatanganan perjanjian dan
tetap menjadi simbol identifikasi organisasi ini sejak 1953.
Bidang biru laut mewakili Samudera Atlantik yang menjadi latar untuk
penandatanganan perjanjian NATO. Simbol kompas dengan empat garis yang berasal dari
mata angin melambangkan arah menuju jalan perdamaian; sebagai tujuan utama yang ingin
dicapai oleh negara anggota.
Makna budaya dari warna yang digunakan berkisar pada keinginan bersama untuk
menjaga perdamaian meskipun negara anggota mungkin memiliki perbedaan budaya yang
khas. Selain itu, terlepas dari beragam sistem politik negara yang diwakili dalam organisasi
tersebut, bendera NATO adalah pengingat akan organisasi yang dibuat dengan tujuan
menjaga stabilitas politik.

2.4 SEATO
2.4.1 Latar Belakang SEATO

SEATO merupakan aliansi dari Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Selandia Baru,
Australia, Filipina, Thailand, dan Pakistan yang terbentuk pada September 1954. Meskipun
organisasi ini mengatasnamakan Asia Tenggara sebagai wilayah kerja samanya, tetapi hanya
terdapat dua negara Asia Tenggara yang menjadi anggotanya, yakni Filipina dan Thailand.
John Foster Dulles, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, menjadi pemrakarsa dari

23
terbentuknya organisasi ini setelah berlangsungnya Konferensi Manila, 1954. Tujuan utama
dari pendirian SEATO adalah untuk membendung arus komunisme di wilayah Asia
Tenggara.

Terbentuknya SEATO bukan semata-mata tanpa alasan.terdapat sejumlah faktor yang


melatarbelakangi didirikannya organisasi SEATO oleh amerika serikat tidak lain dan tidak
bukan adalah:

1. Adanya persaingan dalam perebutan pengaruh antara AS dengan Uni Soviet dalam
bidang militer di Asia Tenggara
2. Adanya opini atau isu sejak Perang Dunia II, yang mengatakan bahwa pasukan Uni
Soviet lebih unggul jumlah personel dan persenjataan.
3. Amerika Serikat ingin membendung ajaran ideologi komunisme di Asia Tenggara.

2.4.2 Tujuan Terbentuknya SEATO

Ketika itu, Amerika Serikat (AS) mulai melihat Asia Tenggara sebagai daerah yang
potensial untuk perkembangan komunisme, oleh karena itu AS melakukan serangkaian
tindakan pencegahan berkembangnya komunisme di Asia Tenggara. Tindakan itu terbagi
dalam bentuk dukungan politik, bantuan ekonomi dan bantuan militer yang diberikan kepada
negara-negara yang terletak di Asia Tenggara. Berkaitan dengan itu, untuk memperkuat
pengaruh AS di Asia Tenggara, AS membentuk Pakta Pertahanan Asia Tenggara atau yang
disebut dengan SEATO.
Organisasi ini bertujuan untuk mencegah berkembangnya pengaruh komunisme di
Asia Tenggara. Pakistan menarik diri pada tahun 1973 dengan alasan aliansi ini tidak kunjung
membantu saat ada konflik dengan India. Langkah Pakistan diikuti oleh Prancis
menangguhkan dukungan keuangannya pada tahun 1975. Tetapi SEATO tidak memiliki
kekuatan berdiri tetapi mengandalkan kekuatan mencolok dari negara-negara anggotanya,
yang terlibat dalam latihan militer gabungan.
Mengutip dari buku Sejarah Kelas XI terbitan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, pada akhirnya, tanggal 30 Juni 1977 organisasi yang bermarkas di
Bangkok, Thailand ini dibubarkan setelah terjadinya perubahan besar di kawasan Asia
Tenggara, khususnya yang terkait dengan kekalahan Amerika dalam Perang Vietnam.

24
2.4.3 Kegiatan Organisasi SEATO

Kegiatan SEATO meliputi :

1. Menangkal pengaruh komunisme di kawasan neara2 asia tenggara dengan cara


memberikan perindungan militer kepada negara-negara Asia Tenggara
2. Melakukan kegiatan latihan militer bersama
3. Memperbaiki keadaan ekonomi negara-negara anggota untuk membantu
negara-negara anggota mendirikan sekolah dan membiayai peneitian-
penelitian.

2.4.4 Peran SEATO Terhadap Bangsa Indonesia


Pembentukan SEATO merupakan tanggapan terhadap permintaan bahwa daerah Asia
Tenggara dilindungi terhadap ekspansionisme komunis, terutama karena diwujudkan melalui
agresi militer di Korea dan Indocina dan melalui subversi didukung oleh pasukan bersenjata
yang terorganisir di Malaysia dan Filipina.
Peran penting SEATO selama berdirinya adalah mengizinkan Amerika Serikat
melakukan serangan militer ke Vietnam tahun 1962 untuk mengakhiri rezim komunis
Vietnam Utara yang berkuasa. Pemberian izin itu berfungsi juga sebagai pencegahan, karena
jika Amerika Serikat langsung serang ditakutkan akan menggangu kondisi keamanan di
negara tetangga Vietnam.
Bagi Indonesia pembentukan SEATO yang diprakarsai oleh Amerika Serikat adalah
menolak dengan tegas. Selain bertentangan dengan politik luar negeri babas aktif yang
diumumkan oleh H. Hatta pada tanggal 2 September 1948 di muka sidang KNIP, Indonesia
juga sebagai negara yang baru saja lepas dari alam kolonialisme dimana perasaan-perasaan
nasionalisme masih terasa kuat. Indonesia dalam mencapai kemerdekaan memerlukan
perjuangan darah dan air mata dari rakyat Indonesia. Oleh karena itu .penentuan kebijakan
luar negeri bukan didasari oleh dorongan atau tekanan dari negara-negara besar tetapi
didasari oleh kepentingan rakyat Indonesia sendiri.

25
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Organisasi regional dan global adalah wadah bagi negara dalam
berinteraksi dengan negara-negara lainnya. Negara merupakan bagian dari
masyarakat sosial yang mana pada hakekatnya sebagai bagian dari masyarakat
sosial,negara tidak dapat hidup sendiri. Diperlukan adanya interaksi antarnegara
melalui organisasi regional dan global.
Terbentuknya organisasi regional dan global didasari keinginan untuk
bekerjasama antarnegara anggota organisasi regional dan global, keinginan
untuk bekerjasama yang telah disepakati antar suatu anggota organisasi regional
dan global membentuk suatu komitmen untuk saling bekerjasama, salah satunya
kerjasama dalam menyelesaikan konflik-konflik yang ada. Tidak hanya itu saja,
antar anggota organisasi regional dan global juga saling membantu dalam
mencapai tujuan bersama yang telah disepakati. Indonesia meruapakan salah
satu negara yang memiliki peran penting dalam pembentukan organisasi
regional dan global seperti organisasi ASEAN, AFTA, NATO, SEATO

3.2 Saran
Dengan dibuatnya makalah ini,diharapkan pembaca dapat menggunakan
makalah ini sebagai penambah wawasan dan sebagai referensi sejarah mengenai
organisasi-organisasi regional dan global. Penulis menyadari bahwa penulis
masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan detail
dalam menjelaskan mengenai makalah diatas dengan sumber-sumber yang lebih
banyak dan dapat dipertanggung jawabkan.

26
DAFTAR PUSTAKA

• https://utaratimes.pikiran-rakyat.com/internasional/pr-
1193835373/pengaruh-nato-terhadap-indonesia-kedekatan-indonesia-
dengan-china-
terganggu?page=2&_gl=1*13s40d1*_ga*aGFmYkFGS3g1LWR2b244e
EJrZ29PX0hVb0g4eUVrMGw4SnUtVi1VN0YzQWh4UUwtdmQ5V0tQR
UlpVEpnX2lHYw
• https://kumparan.com/berita-update/afta-mengenal-latar-belakang-
terbentuknya-kawasan-perdagangan-bebas-1uf9AAI3acu
• https://www.bola.com/ragam/read/4608453/pengertian-afta-beserta-
tujuan-dan-pengaruhnya-bagi-
indonesia#:~:text=AFTA%20adalah%20bentuk%20kerja%20sama,negar
a%2Dnegara%20di%20Asia%20Tenggara
• https://www.bola.com/ragam/read/4608453/pengertian-afta-beserta-
tujuan-dan-pengaruhnya-bagi-indonesia
• https://lontar.ui.ac.id/detail?id=20157056&lokasi=lokal (mei prima,
rabu mingg lalu)
• https://m.merdeka.com/jatim/tujuan-afta-dan-latar-belakang-
pendiriannya-menarik-dipelajari-kln.html?page=4 (Marlin Angraini,
rabu nminggu lalu)
• https://www.kompas.com/stori/read/2022/01/18/100000179/latar-
belakang-terbentuknya-nato-dan-
seato?page=all&jxconn=1*i08l5v*other_jxampid*Um5rWE9UMGpoU
DJsRWduVDU2REU2Wi1CcUlFM0g3VkpCNm43TGdVMm5JSEU1emZv
YlZwWnhoNUdGcUpHOThITA..#page2
• https://www.cnnindonesia.com/internasional/20210614113017-111-
654000/latar-belakang-dan-sejarah-berdirinya-asean
27
• https://www.cnnindonesia.com/internasional/20210614113017-111-
654000/latar-belakang-dan-sejarah-berdirinya-asean
• https://internasional.kontan.co.id/news/tujuan-dibentuknya-asean-lima-
negara-pendiri-asean-dan-latar-belakang-
terbentuknya#:~:text=Mengutip%20laman%20resmi%20Sekretariat%20
Nasional,berhadapan%20dengan%20situasi%20rawan%20konflik
• https://m.merdeka.com/trending/4-bentuk-kerjasama-asean-bagi-
kepentingan-semua-negara-patut-diketahui-kln.html?page=
• https://ilmugeografi.com/ilmu-sosial/dampak-asean-bagi-indonesia
• https://www.bola.com/ragam/read/4900812/tujuan-didirikannya-nato-
ketahui-sejarah-dan-negara-negara-anggotanya

28

Anda mungkin juga menyukai