Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

ASEAN DAN PBB

Disusun Oleh

Kelompok 3
Andi Nurul Imani Amiruddin
Ayu Elsya Harianto
Dhea Funky Zees
Fauziah Salsabil Shafa
Muh. Rizki Irwan
Nirvana Pakaya
Putri Dian Puspita
Wahyustika Aminu

SMA NEGERI 3 GORONTALO


TAHUN AJARAN 2016-2017

i
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga makalah yang berjudul ASEAN dan PBB dapat
tersusun dengan baik dan dapat disajikan dengan baik.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan maupun pengkajiannya masih banyak


kekurangan dan kelemahannya. Oleh karena itu, kritik dan saran dari berbagai pihak yang
sifatnya membangun sangat kami harapkan, demi untuk perbaikan di masa yang akan datang.

Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan karunianya kepada kita
semua, dan akhirnya mudah-mudahan makalah ini walaupun sederhana dapat bermanfaat
bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Amiin ya robbal alamin.

Gorontalo, 17 Januari 2017

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI

Hal
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1


1.1 Latar Belakang.................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 2
1.3 Tujuan .............................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 3


2.1 ASEAN .......................................................................................... 3
A. Latar Belakang Pembentukan ASEAN ... 3
B. Sejarah Terbentuknya ASEAN ................................................ 4
C. Struktur Organisasi ASEAN. 5
2.2 PBB ................................................................................................ 7
A. Latar Belakang PBB......... 7
B. Sejarah Berdirinya PBB... 8

BAB III PENUTUP ......................................................................................... 27


Kesimpulan ............................................................................................. 27

DAFTAR PUSTAKA .............. 28

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada dasarnya Negara-negara yang ada diseluruh dunia, memiliki ketergantungan


satu sama lainnya. Ketergantungan tersebut dapat terjadi karena adanya kebutuhan satu
Negara kepada negara lain. Adanya saling ketergantungan ini dapat terjadi dalam
berbagai bidang kehidupan bangsa dan negara.
Berbagai bidang tersebut dapat meliputi bidang politik, ekonomi, sosial budaya,
hokum dan hankam. Interaksi dalam upaya memperoleh kebutuhan dimaksud, melahirkan
motivasi dan dorongan (support) bagi setiap bangsa dan negara untuk membangun
hubungan yang harmonis atau hubungan yang saling menguntungkan bagi kedua belah
pihak melalui pendekatan dan pembukaan hubungan bilateral (hubungan dua negara), dan
Multilateral (hubungan dengan banyak negara) yang diresmikan dengan pembukaan
secara resmi hubungan diplomatik kedua negara.
Negara bagaikan sebuah organism yang tidak bias hidup sendiri. Negara dalam
kenyataanya selalu mendapat penaruh dari negara-negara sekitar terutama negara-negara
tetangga disekitar wilayahnya. Oleh sebab itulah sangat enting membina dan membangun
hubungan antar negara baik dalam jumlah sedikit atau banyak negara tidak lain tujuan
pembangunan hubungan diplomatic suatu negara adalah mewujudkan cita-cita dan tujuan
nasional suatu negara. Cita-cita bangsa Indonesia yakni terwujudnya masyarakat yang
bersatu, berdaulat, adil, dan makmur (alinea II UUD 1945). Artinya bahwa segala upaya
yang dibangun dalam rangka kerjasama antar Negara, adalah bertujuan untuk
memperoleh keuntungan politik, ekonomi, sosial budaya, hokum, dan hankam. Pada
akhirnya bermuara pada terciptanya persatuan dan kesatuan (keutuhan NKRI) dari
ancaman disintegrasi, perolehan pengakuan kedaulatan dari negara sahabat, serta
terwujudnya masyarakat bangsa dan Negara yang adil dan makmur.
Untuk saat ini organisasi-organisasi yang dibentuk antar Negara baik jumlah besar
(multilateral) maupun jumlah kecil (regional) sudah sangat banyak, salah satunya yang
Indonesia turut aktif didalamnya adalah ASEAN da PBB. Di ASEAN, Indonesia
termasuk negara-negara pendiri dari organisasi tersebut sehingga peran Indonesia sangat
penting hingga saat ini. Di dalam PBB, Indonesia merupakan anggota yang cukup aktif
dalam organisasi tersebut. Terlepas dari itu masih banyak lagi organisasi-organisasi yang

1
dbentuk antar negara-negara baik dalam bidang militer, ekonomi, kemanusiaan, dll. Salah
satunya adalah NATO yang bergerak dalam bidang militer yang dibentuk oleh negara-
negara adikuasa pemenang Perang Dunia II.

1.2 Rumusan Masalah


1. Jelaskan sejarah terbentuknya ASEAN dan PBB!
2. Jelaskan tujuan dan asas terbentukya ASEAN dan PBB!
3. Jelaskan struktur organisasi ASEAN dan PBB!

1.3 Tujuan
1. Menjelaskan sejarah singkat ASEAN dan PBB
2. Mengetahui tujuan dan asas ASEAN dan PBB
3. Menjelaskan struktur organisasi ASEAN dan PBB

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 ASEAN

Kerjasama internasional adalah elemen penting dalam pelaksanaan kebijakan dan


politik luar negeri Indonesia. Melalui kerjasama-kerjasama internasional, Indonesia dapat
memanfaatkan peluan-peluang untuk menunjang dan melaksanakan pembangunan
nasionalnya. Kerjasama ASEAN memegang peran kunci dalam pelaksanaan kerjasama
internasional Indonesia karena ASEAN merupakan lingkaran konsentris pertama kawasan
terdekat Indonesia dan pilar utama pelaksanaan politik luar negeri Indonesia.

A. LATAR BELAKANG PEMBENTUKAN ASEAN


Secara geopolitik dan geoekonomi, kawasan Asia Tenggara memiliki nilai yang
sangat strategis. Hal tersebut tercermin dari adanya berbagai konflik dikawasan yang
melibatkan kepentingan negara-negara besar pasca Perang Dunia II. Diantaranya :
1. Persaingan antar Negara adidaya dan kekuatan besar lainnya dikawasan antara lain
terlihat dari terjadinya Perang Vietnam.
2. Konflik kepentingan diantara sesama negara-negara Asia Tenggara seperti
konfrontasi antara Indonesia dan Malaysia.
3. Klaim territorial antara Malaysia dan Filipina mengenai Sabah
4. Berpisahnya Singapura dari Federasi Malaysia.
Dilatar belakangi oleh hal itu, negara-negara Asia Tenggara menyadari perlunya
dibentuk kerjasama untuk meredakan rasa saling curiga dan membangun rasa saling percaya,
serta mendorong kerjasama pembangunan kawasan.

3
Sebelum ASEAN terbentuk pada tahun 1967, negara-negara Asia Tenggara telah
melakukan berbagai upaya untuk menggalang kerjasama regional baik yang bersifat intra
maupun ekstra kawasan seperti :
Association of Southest Asia (ASA)
Malaya, Philipina, Indonesia (MAPHILINDO)
South East Asian Ministers Of Education Organization (SEAMEO)
South East Asia Treaty Organization (SEATO)
Asia and Pacific Council (ASPAC)
Negeri Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand menghasilkan
rancangan Joint Declaration, yang mencakup kesadaran akan perlunya meningkatkan saling
pengertian untuk hidup bertetangga secara baik serta membina kerjasama yang bermanfaat di
antara negara-negara yang sudah terikat oleh pertalian sejarah dan budaya.

B. SEJARAH TERBENTUKNYA ASEAN


ASEAN adalah singkatan dari Association of Southeast Asia Nations atau dalam
bahasa Indonesia disebut dengan Perhimpunan bangsa-bangsa Asia Tenggara, merupakan
organisasi geopolitik dan ekonomi yang anggotanya dari negara-negara di wilayah Asia
Tenggara. ASEAN berdiri pada tangal 8 Agustus 1967 di kota Bangkok, Thailand.
ASEAN berdiri melalui Deklarasi Bangkok di prakarsai oleh lima negara Asia
Tenggara antara lain Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.
Setiap wakil negara pemrakarsa ASEAN ikut menandatangani Deklarasi Bangkok,
Indonesia diwakili oleh Adam Malik, Filipina oleh Narciso R. Ramos, Malaysia oleh Tun
Abdul Razak, Singapura oleh S. Rajaratman, dan Thailand oleh Thanat Khoman.
Isi Deklarasi Bangkok mempunyai 5 pokok penting, yaitu :
Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan perkembangan kebudayaan
di kawasan Asia Tenggara.
Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional
Meningkatkan kerjasama dan saling membantu untuk kepentingan bersama dalam
bidang ekonomi, sosial, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi.
Memelihara kerjasama yang erat ditengah-tengah organisasi regional dan
internasional yang ada.
Menngkatkan kerjasama untuk memajukan pendidikan, latihan, dan penelitian di
kawasan Asia Tenggara.

4
ASEAN mempunyai prinsip-prinsip utama, antara lain :
Menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesamaan, integritas wilayah nasional, dan
identitas nasional setiap negara.
Hak untuk setiap negara untuk memimpin kehadiran nasional bebas dari pada campur
tangan, subversif atau koersi pihak luar.
Tidak mencampuri urusan dalam negeri sesama negara anggota
Penyelasaian perbedaan atau perdebatan dengan damai
Menolak penggunaan kekuatan yang mematikan
Kerja sama efektif antara anggota

Anggota ASEAN yang dulunya hanya lima negara di Asia Tenggara, sekarang telah
menjadi sepuluh negara, yaitu sebagai berikut :
Filipina negara pendiri
Indonesia negara pendiri
Malaysia negara pendiri
Singapura negara pendiri
Thailand negara pendiri
Brunei Darussalam bergabung pada 7 Januari 1984
Vietnam bergabung pada 28 Juli 1995
Laos bergabung pada 23 Juli 1997
Myanmar bergabung pada 23 Juli 1997
Kamboja bergabung pada 16 Desember 1998
Bisa dikatakan saat ini anggota ASEAN adalah hampir semua negara wilayah Asia
Tenggara, kecuali Timor Leste dan Papua Nugini.

C. STRUKTUR ORGANISASI ASEAN


Struktur ASEAN berdasarkan Deklarasi Bangkok.
Deklarasi Bangkok menghasilkan maksud dan tujuan terbentuknya ASEAN.
Selain itu, disepakati pula tentang struktur organisasi ASEAN dalam rangka mencapai
tujuan tersebut, yaitu sebagai berikut :
Sidang tahunan para menteri luar negeri

5
Standing committee, komite yang bersidang diantara dua Menlu ASEAN untuk
menangani persoalan-persoalan yang memerlukan keputusan para menteri. KKomite
in beranggotakan para duta besar negara anggota
Komite tetap dan komite ad hoc (khusus), biasanya terdiri dari tenaga-tenaga ahli dan
pejabat resmi mengenai masalah-masalah yang khusus.
Sekretariat nasional (Seknas) dimasing-masing negara anggota ASEAN

Struktur ASEAN berdasarkan KTT Kuala Lumpur 1977


Dalam KTT kedua di Kuala Lumpur bulan Agustus 1977, peserta KTT
menyepakati dan mengesahkan struktur organisasi ASEAN yang baru, yaitu :
Pertemuan Kepala Pemerintahan yang merupakan otoritas tertinggi ASEAN
Sidang tahunan para Menlu
Sidang para menteri ekonomi setiap 2 tahun sekali
Sidang para menteri sektoral
Standing Committee
Komite-komite

Selama 40 tahun pendirinya, ASEAN telah berhasil mengembangkan dan


mempertahankan stabilitas dan perdamaian di kawasan Asia Tenggara, serta
menumbuhkan saling percaya di antara sesama anggotanya dan para Mitra Wicara
ASEAN. ASEAN juga telah berkontribusi kepada keamanan dan kestabilan kawasan
secara lebih luas di Asia Pasifik melalui Forum Regional ASEAN (ASEAN Regional
Forum/ARF) sejak 1994. ARF mewadahi dialog dan pertukaran informasi mengenai
masalah-masalah kemanan di Asia Pasifik. Walaupun terdapat keberagaman kondisi
politik, ekonomi, dan cultural di antara negara-negara anggotanya, ASEAN telah
menumbuhkan tujuan dan arah kerjasama, khususnya dalam mempercepat integrasi
kawasan. Hal ini terlihat semakin jelas dengan disepakatinya Visi ASEAN 2020 di Kuala
Lumpur, tahun 1997, dan Deklarasi Bali Concord II di Bali, tahun 2003 mengenai upaya
perwujudan Komunitas ASEAN dengan ketiga pilarnya (politikkeamanan, ekonomi, dan
sosial budaya).

6
2.2 Perserikatan Bangsa-Bangsa

A. Latar Belakang PBB


Perserikatan Bangsa-Bangsa atau biasa disingkat PBB (bahasa Inggris: United
Nations atau disingkat UN) adalah sebuah organisasi inernasional yang anggotanya hampir
seluruh negara di dunia. Lembaga ini dibentuk untuk memfasilitasi dalam hokum
internasional, pengamanan internasional, lembaga ekonomi, dan perlindungan sosial.
Perserikatan Bangsa-Bangsa didirikan di San Francisco pada 24 Oktober 1945 setelah
Konferensi Dumbarton Oaks di Washington, DC, namun Sidang Umum yang pertama di
hadiri wakil dari 51 negara baru berlangsung pada 10 Januari 1946 (di Cruch House,
London). Dari 1919 hingga 1946, terdapat sebuah organisasi yang mirip, bernama Liga
Bangsa-Bangsa, yang bias dianggap sebagai pendahulu PBB.
Sejak didirikan pada tahun 1945 hingga 2011, sudah ada 193 negara yang bergabung
menjadi anggota PBB, termasuk semua negara yang menyatakan kemerdekaannya masing-
masing dan diakui kedaulatannya secara internasional, kecuali Vatikan. Selain negara
anggota, beberapa organisasi internasional dan organisasi antar-negara mendapat tempat
sebagai pengamat permanen yang mempunyai kantor di Markas Besar PBB, dan ada juga
yang hanya berstatus sebagai pengamat. Palestina dan Vatikan adalah negara bukan anggota
(non-nember states) dan termasuk pengamat permanen (Tahta Suci mempunyai wakil
permanen di PBB, sedangkan Palestina mempunyai kantor permanen di PBB).
Sekertaris Jenderal PBB saat ini adalah Ban KI-moon asal Korea Selatan yang
menjabat sejak 1 Januari 2007, menggantikan Sekretaris Jenderal terdahulu, yaitu Kofi
Annan dari Ghana.
Organisasi ini memiliki enam organ utama : Majelis Umum (majelis musyawarah
utama), Dewan Keamanan (untuk memutuskan resolusi tertentu untuk perdamaian dan
keamanan), Dewan Ekonomi dan Sosial (untuk membantu dalam mempromosikan kerjasama

7
ekonomi, sosial internasional dan pembangunan), Sekretariat (untuk menyediakan studi,
informasi dan fasilitas yang diperlukan oleh PBB), Mahkamah Internasional (Organ
Peradilan Primer), Dewan Perwalian (yang saat ini tidak aktif).
Instansi sistem PBB lainnya yang menonjol termasuk Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO), Program Pangan Dunia (WFP) dan Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa
(UNICEF). Tokoh masyarakat PBB yang paling terkenal mungkin adalah Sekretaris Jenderal
PBB, saat ini Ban Ki-moon dari Korea Selatan, yang mengambil jabatan itu pada tahun 2007,
menggantikan Koffi Annan. Organisasi ini didanai dari sumbangan yang ditaksir dan sukarela
dari negara-negara anggotanya, dan memiliki enam bahasa resmi : Arab, Cina, Inggris,
Perancis, Rusia, dan Spanyol.

B. Sejarah Berdirinya PBB


Liga Bangsa-Bangsa dianggap gagal mencegah meletusnya Perang Dunia II (1939-
1945). Untuk mencegah meletunya Perang Dunia Ketiga, yang mana tidak diinginkan oleh
seluruh umat manusia, pada tahun 1945 PBB didirikan untuk menggantikan Liga Bangsa-
Bangsa yang gagal dalam rangka untuk memelihara perdamaian internasional dan
meningkatkan kerjasama dalam memecahkan masalah ekonomi, sosial, dan kemanusiaan
internasional.
Rencana konkrit awal untuk organisasi dunia baru ini dimulai di bawah naungan
Departemen Luar Negeri AS pada tahun 1939. Franklin D. Roosevelt dipercaya sebagai
seorang yang pertama menciptakan istilah United Nations atau Perserikatan Bangsa-
Bangsa sebagaiistilah untuk menggambarkan negara-negara Sekutu. Istilah ini pertama kali
secara resmi digunakan pada 1 Januari 1942, ketika 26 pemerintah menandatangani Piagam
Atlantik, dimana masing-masing negara berjanji untuk melanjutkan usaha perang.
Pada tanggal 25 April 1945, Konferensi PBB tentang Organisasi Internasional dimulai
di San Fransisco, dihadiri oleh 50 Pemenritah dan sejumlah organisasi non-pemerintahan
yang terlibat dalam penyusunan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa. PBB resmi dibentuk
pada 24 Oktober 1945 atas ratifikasi Piagam oleh lima anggota tetap Dewan Keamanan-
Perancis, Republik Cina, Uni Soviet, Inggris dan Amerika Serikat dan mayoritas dari 46
anggota lainnya. Sidang umum pertama dengan 51 wakil negara, dan Dewan Keamanan,
diadakan di Westminster Central Hall di London pada Januari 1946.
Kedudukan organisasi ini awalnya menggunakan bangunan milik Sperry Gyroscope
Corporation di Lake Success, New York, mulai dari 1946 hingga 1952. Sampai gedung
Markas Besar PBB di Manhattan telah selesai dibangun.
8
Sejak berdirinya banyak kontronersi dan kritik tertuju pada PBB. Di Amerika Serikat,
saingan awal PBB adalah John Birch Society, yang memulai kampanye get US out of the
UN pada tahun 1959, dan menuduh bahwa tujuan PBB adalah mendirikan One World
Government atau Pemerintah Seluruh Dunia.
Setelah Perang Dunia Kedua berakhir, Komite Kemerdekaan Perancis terlambat
diakui oleh AS sebagai pemerintah resmi Perancis, sehingga Perancis awalnya tidak
diikutsertakan dalam konferensi yang membahas pembentukan PBB. Charles de Gaulle
menyindir PBB degan menyebutnya le machin (dalam Bahasa Indonesia : Si itu), dan
merasa tidak yakin bahwa aliansi keamanan global akan membantu menjaga perdamaian
dunia, dia lebih percaya pada perjanjian/pakta pertahanan antar negara secara langsung.

Dasar Hukum Pendirian


Tak lama setelah berdirinya PBB mencari pengakuan sebagai badan hukum
internasional supaya bias menerima Ganti Rugi Kepada PBB Atas Cidera yang Dideritanya
dengan disertai pendapat dari Mahkamah Internasional (ICJ). Pertanyaan yang muncul adalah
Apakah PBB, sebagai organisasi, memiliki hak untuk meminta klaim internasional terhadap
pemerintahan tertentu terkait cedera yang diderita oleh PBB, yang diduga telah disebabkan
oleh negara/pemerintahan tersebut.
Pengadilan menyatakan : Organisasi ini (PBB) berniat melaksanakan hak dan
kewajiban, dan pada kenyataannya memang mampu melaksanakan kewajiban dan menerima
hak tertentu yang hanya mungkin dapat dijelaskan jika memiliki kapasitas kepribadian
internasional. Dengan demikian, Pengadilan telah sampai pada kesimpulan bahwa Organisasi
ini (PBB) adalah Badan Hukum Internasional.

Organisasi
Sistem PBB berdasarkan lima organ utama (sebelumnya enam). Dewan Perwakilan
dihentikan operasinya pada tahun 1994, setelah kemerdekaan Palau, satu-satunya wilayah
perwalian PBB yang tersisa; Majelis Umum, Dewan Keamanan, Dewan Ekonomi dan Dewan
Sosial (ECOSOC), Sekretariat, dan Mahkamah Internasional. Lima dari enam organ utama
Perserikatan Bangsa-Bangsa terletak di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa
berkedudukan di wilayah internasional di kota New York. Mahkamah Internasional
berkedudukan di Deen Haag, sementara lembaga-lembaga besar lainnya berbasis di kantor
PBB di Jenewa, Wina dan Nairobi. Lembaga PBB lainnya tersebar di seluruh dunia.

9
Enam bahasaresmi PBB, yang digunakan dalam pertemuan antar pemerinta dan
pembuatan dokumen-dokumen, adalah Arab, Cina, Inggris, Perancis, Rusia, dan Spanyol.
Sekretariat dan Dewan Keamanan menggunakan dua bahasa kerja, bahasa Inggris dan
Perancis, sedangkan Majelis Umum menggunakan tiga bahasa kerja, Bahasa Inggris, Perancis
dan Spanyol. Empat dari bahasa resmi adalah bahasa nasional dari anggota tetap Dewan
Keamanan (Baritania Raya dan Amerika Serikat masing-masing menggunakan bahasa
Inggris sebagai bahasa resmi secara de facto), Spanyol dan Arab adalah bahasa dari dua blok
terbesar bahasa resmi di luar dari anggota permanen (Spanyol merupakan bahasa resmi di 20
negara, sedangkan Arab di 26). Lima dari bahasa resmi dipilih ketika PBB didirikan; Arab
dtambahkan kemudian pada tahun 1973. Editorial PBB Manual menyatakan bahwa standar
untuk dokumen-dokumen bahasa Inggris adalah menggunakan Bahasa Inggris dari Inggris
(British-English) dalam ejaan Oxford, standar penulisan Bahasa China berubah dari Republik
Rakyat Cina.

Majelis Umum
Majelis umum adalah majelis permusyawaratan utama Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Terdiri dari semua negara anggota PBB, majelis bertemu setiap tahun dibawah pimpinan
yang dipilih dari negara-negara anggota. Selama periode dua minggu awal setiap sesi, semua
anggota memiliki kesempatan untuk berpidato dihadapan majelis. Biasanya Sekretaris
Jenderal melakukan pidato pertama, diikuti oleh pimpinan dewan. Sidang pertama diadakan
pada tanggal 10 Januari 1946 di Westminster Central Hall di London dan dihadiri oleh wakil
dari 51 negara.
Ketika Majelis Umum mengadakan pemilihan pada masalah-masalah penting,
minimal diperlukan dua pertiga suara dari seluruh anggota yang hadir. Contoh masalah
penting ini termasuk: rekomendasi tentang perdamaian dan keamanan; pemilihan anggota
untuk badan PBB; pemasukan, suspense, dan pengusiran anggota; dan hal-hal anggaran.
Sedang masalah-masalah lain yang ditentukan cukup oleh suara mayoritas. Setiap negara
anggota memiliki satu suara. Selain hal-hal persetujuan anggaran, resolusi tidak mengikat
pada anggota. Majelis dapat membuat rekomendasi mengenai setiap masalah dalam
lingkungan PBB, kecuali masalah perdamaian dan keamanan yang berada dibawah
pertimbangan Dewan Keamanan. Dapat dibayangkan, dengan struktur satu negara memiliki
satu suara maka dapat terjadi negara-negara yang mewakili dari hanya delapan persen mampu
meloloskan revolusi dengan suara dua-pertiga (lihat daftar negara menurut jumlah
penduduk). Namun, karena resolusi ini tidak lebih dari sekedar rekomendasi, sulit
10
dibayangkan situasi dimana ketika rekomendasi dari delapan persen populasi dunia akan
diikuti oleh sembilan puluh dua persen lainnya, jika mereka semua menolak resolusi tersebut.

Dewan Keamanan
Dewan Keamanan ditugaskan untuk menjaga perdamaian dan keamanan antar negara.
Jika organ-organ lain dari PBB hanya bias membuat rekomendasi untuk pemerintah negara
anggota, Dewan Keamanan memiliki kekuatan untuk membuat keputusan yang mengikat
bahwa pemerintah negara anggota telah sepakat untuk melaksanakan, menurut ketentuan
Piagam Pasal 25. Keputusan Dewan dikenal sebagai Resolusi Dewan Keamanan PBB.
Dewan kemanan terdiri dari 15 negara anggota, yang terdiri dari 5 anggota tetap dan
10 anggota tidak tetap. Lima anggota tetap memiliki hak veto terhadap revolusi subtansif
tetapi tidak procedural, dan memungkinkan anggota tetap untuk memblokir adopsi tetapi
tidak berkuasa untuk memblokir perdebatan resolusi tidak dapat diterima untuk itu. Sepuluh
kursi sementara diadakan selama dua tahun masa jabatan dengan negara-negara anggota
dipilih oleh Majelis Umum secara regional. Presiden Dewan Keamanan diputar secara abjad
setiap bulan.

Sekretariat
Sekretariat PBB dipimpin oleh seorang Sekretaris jenderal PBB, dibantu oleh suatu
staf pegawai sipil internasional dari seluruh dunia. Tugas utama seorang Sekretaris Jenderal
adalah menyediakan penelitian, informasi, dan fasilitas yang diperlukan oleh badan-badan
PBB untuk pertemuan mereka. Dia juga membawa tugas seperti yang diperintahkan oleh
Dewan Keamanan PBB, Majelis Umum PBB, Dewan ekonomi dan Sosial PBB, dan badan
PBB lainnya. Piagam PBB menjelaskan bahwa staf yang akan dipilih oleh penerapan
standar tertinggi efisiensi, kompetisi dan integritas. Dengan memperhatikan pentingnya
merekrut luas secara geografis.
Piagam menetapkan bahwa staf tidak akan meminta atau menerima instruksi dari
otoritas lain selain PBB. Setiap negara anggota PBB diperhatikan untuk menghormati
karakter internasional dari Sekretariat dan tidak berusaha untuk memengaruhi para stafnya.
Sekretaris Jenderal sendiri bertanggung jawab untuk pemilihan staf.
Tugas Sekretaris Jenderal termasuk membantu menyelesaikan sengketa internasional,
administrasi operasi penjaga perdamaian, menyelenggarkan knperensi internasional,
mengumpulkan informasi tentang pelaksanaan keputusan Dewan Keamanan dan konsultasi
dengan pemerinntah anggota mengenai berbagai inisiatif. Secretariat kunci kantor didaerah
11
ini termasuk Kantor Koordinator Urusan Kemanusiaan dan Departemen Operasi Penjaga
Perdamaian. Sekretaris Jenderal dapat membawa kepada perhatian Dewan Keamanan setiap
masalah yang menurutnya bias mengancam perdamaian dan keamanan internasional.

Sekretaris Jenderal
Sekretaris dipimpin oleh Sekretaris Jenderal PBB, yang bertindak sebagai juru bicara
de facto dan pemimpin PBB. Sekretaris Jenderal saat ini Ban KI-moon, yang mengambil alih
dari Kofi Annan pada tahun 2007 dan akan memenuhi syarat untuk pengankutan kembali
ketika masa jabatan pertamanya berakhir pada tahun 2011.

Dibayangkan oleh Franklin D. Roosevelt sebagai moderator dunia, posisi ini


ditetapkan dalam Piagam PBB sebagai kepala pegawai administrasi" organisasi, tetapi
Piagam juga menyatakan bahwa Sekretaris Jenderal dapat membawa ke perhatian Dewan
Keamanan "setiap masalah yang menurut pendapatnya dapat mengancam pemeliharaan
perdamaian dan keamanan internasional", memberikan ruang lingkup yang lebih besar untuk
posisi aksi di panggung dunia. Posisi ini telah berkembang menjadi peran ganda dari
administrator organisasi PBB, dan seorang diplomat, dan mediator menangani yang sengketa
antara negara-negara anggota dan menemukan konsensus dalam menangani isu-isu global.

Sekretaris Jenderal diangkat oleh Majelis Umum, setelah direkomendasikan oleh Dewan
Keamanan, setiap anggota yang dapat memveto, dan Majelis Umum secara teoritis dapat
mengabaikan rekomendasi Dewan Keamanan jika suara mayoritas tidak tercapai, meskipun
smapai sekarang hal ini tidak terjadi. Pada 1996, Dewan Keamanan mengadopsi seperangkat
pedoman untuk proses seleksi yang dicetuskan oleh Duta Permanen Indonesia untuk PBB
pada waktu itu, Nugroho Wisnumurti. Pedoman Wisnumurti (Wisnumurti Guidelines) telah
mempengaruhi proses seleksi, termasuk penggunaan surat suara berkode warna untuk
memilih kandidat. Tidak ada kriteria khusus untuk jabatan tersebut, tetapi selama bertahun-
tahun, telah diterima bahwa jabatan itu bisa dijabat untuk jangka satu atau dua dari lima
tahun, dan akan diangkat pada dasar rotasi geografis, dan bahwa Sekretaris-Jenderal tidak
berasal dari salah satu lima negara anggota tetap Dewan Keamanan.

12
Mahkamah Internasional
Pengadilan Internasional (ICJ), yang terletak di Den Haag, Belanda, adalah badan
peradilan utama Perserikatan Bangsa-Bangsa. Didirikan pada tahun 1945 oleh Piagam PBB,
Pengadilan mulai bekerja pada tahun 1946 sebagai penerus ke Mahkamah Tetap Kehakiman
Internasional. Statuta Mahkamah Internasional, mirip dengan pendahulunya, adalah dokumen
utama yang merupakan konstitusional, dan mengatur Pengadilan.

Hal ini didasarkan di Istana Perdamaian di Den Haag, Belanda, berbagi gedung
dengan Akademi Hukum Internasional Den Haag, pusat swasta untuk studi hukum
internasional. Beberapa saat hakim Pengadilan adalah baik alumni atau anggota fakultas
mantan Academy. Tujuannya adalah untuk mengadili sengketa antara negara. Pengadilan
telah mendengar kasus-kasus yang berkaitan dengan kejahatan perang, campur tangan negara
ilegal, dan pembersihan etnis, antara lain, dan terus untuk mendengar kasus-kasus.

Sebuah pengadilan yang terkait, Mahkamah Pidana Internasional (ICC), mulai


beroperasi pada tahun 2002 melalui diskusi internasional yang diprakarsai oleh Majelis
Umum. Ini adalah pengadilan internasional pertama tetap dikenakan dengan mencoba mereka
yang melakukan kejahatan yang paling serius di bawah hukum internasional, termasuk
kejahatan perang, dan genosida. ICC secara fungsional independen dari PBB dalam hal
personel, dan pendanaan, tetapi beberapa pertemuan badan ICC yang mengatur, Majelis
Negara Pihak pada Statuta Roma, diadakan di PBB. Ada "hubungan perjanjian" antara ICC
dan PBB yang mengatur bagaimana kedua lembaga menganggap satu sama lain secara sah.

Dewan Ekonomi dan Sosial

Dewan Ekonomi, dan Sosial (ECOSOC) membantu Majelis Umum dalam


mempromosikan kerjasama ekonomi, dan sosial internasional, dan pembangunan. ECOSOC
memiliki 54 anggota, yang semuanya dipilih oleh Majelis Umum untuk masa jabatan tiga
tahun. Presiden dipilih untuk jangka waktu satu tahun, dan dipilah di antara kekuatan kecil
atau menengah yang berada di ECOSOC. ECOSOC bertemu sekali setahun pada bulan Juli
untuk sesi empat minggu. Sejak tahun 1998, ia telah mengadakan pertemuan lain setiap bulan
April dengan menteri keuangan yang menduduki komite kunci dari Bank Dunia dan Dana
Moneter Internasional (IMF). Dilihat terpisah dari badan-badan khusus yang ia koordinasi,
fungsi ECOSOC mencakup pengumpulan informasi, menasihati negara anggota, dan
membuat rekomendasi. Selain itu, ECOSOC mempunyai posisi yang baik untuk memberikan

13
koherensi kebijakan, dan mengkoordinasikan fungsi tumpang tindih dari badan anak PBB dan
dalam peran-peran inilah ECOSOC yang paling aktif.

Lembaga Khusus

Ada banyak organisasi, dan badan-badan PBB yang berfungsi untuk bekerja pada isu-
isu tertentu. Beberapa lembaga yang paling terkenal adalah Badan Energi Atom
Internasional, Organisasi Pangan dan Pertanian, UNESCO (Organisasi Pendidikan, Ilmu
Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa), Bank Dunia danOrganisasi
Kesehatan Dunia.

Hal ini melalui badan-badan PBB yang melakukan sebagian besar pekerjaan
kemanusiaan. Contohnya termasuk program vaksinasi massal (melalui WHO), menghindari
kelaparan, dan gizi buruk (melalui karya WFP) dan perlindungan masyarakat rentan, dan
pengungsi (misalnya, oleh UNHCR).

Piagam PBB menyatakan bahwa setiap organ utama PBB dapat membangun berbagai
badan khusus untuk memenuhi tugasnya.

Negara Anggota
Dengan penambahan Sudan Selatan pada tanggal 14 Juli 2011, saat ini ada 193 negara
anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa, termasuk semua negara yang menyatakan
kemerdekaannya masing-masing, dan diakui kedaulatannya secara internasional, kecuali
Vatikan (Tahta Suci, yang memegang kedaulatan atas Vatikan, adalah pengamat permanen).

Piagam PBB menguraikan aturan untuk keanggotaan:

1. Keanggotaan di PBB terbuka untuk semua negara cinta damai lainnya yang menerima
kewajiban yang termuat dalam Piagam ini dan, menurut penilaian Organisasi,
mampu, dan mau melaksanakan kewajiban-kewajiban ini.
2. Penerimaan dari negara tersebut kepada keanggotaan di PBB akan dipengaruhi oleh
keputusan Majelis Umum atas rekomendasi Dewan Keamanan.

14
Kelompok 77

Kelompok 77 di PBB merupakan koalisi longgar dari negara-negara berkembang,


yang dirancang untuk mempromosikan kepentingan kolektif ekonomi anggotanya, dan
menciptakan kemampuan bernegosiasi bersama di PBB yang disempurnakan. Ada 77
anggota pendiri organisasi, namun organisasi akhirnya diperluas menjadi 130 negara anggota.
Kelompok ini didirikan pada tanggal 15 Juni 1964 oleh "Deklarasi Bersama Tujuh puluh
Tujuh Negara" yang dikeluarkan pada Konferensi PBB tentang Perdagangan dan
Pembangunan (UNCTAD). Pertemuan pertama dilaksanakan di Aljir pada tahun 1967,
dimana Piagam Aljir diadopsi, dan dasar untuk struktur kelembagaan permanen dimulai.

Tujuan Lain

PBB, setelah disetujui oleh Dewan Keamanan, mengirim pasukan penjaga


perdamaian ke daerah dimana konflik bersenjata baru-baru ini berhenti atau berhenti sejenak
untuk menegakkan persyaratan perjanjian perdamaian, dan untuk mencegah pejuang dari
kedua belah pihak melanjutkan permusuhan. Karena PBB tidak memelihara militer sendiri,
pasukan perdamaian secara sukarela disediakan oleh negara-negara anggota PBB. Pasukan,
juga disebut "Helm Biru", yang menegakkan kesepakatan PBB, diberikan Medali PBB, yang
dianggap dekorasi internasional bukan dekorasi militer. Pasukan penjaga perdamaian secara
keseluruhan menerima Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 1988.

Para pendiri PBB telah mempertimbangkan bahwa organisasi itu akan bertindak untuk
mencegah konflik antara negara, dan membuat perang pada masa depan tidak mungkin,
namun pecahnya Perang Dingin membuat perjanjian perdamaian sangat sulit karena
pembagian dunia ke dalam kamp-kamp yang bermusuhan. Menyusul akhir Perang Dingin,
ada seruan baru bagi PBB untuk menjadi agen untuk mencapai perdamaian dunia, karena ada
beberapa lusin konflik berkelanjutan yang terus berlangsung di seluruh dunia.

Sebuah studi tahun 2005 oleh RAND Corp menyatakan PBB sukses di dua dari tiga
upaya perdamaian. Ini dibandingkan dengan upaya pembangunan bangsa orang-orang dari
Amerika Serikat, dan menemukan bahwa tujuh dari delapan kasus PBB damai, dibandingkan
dengan empat dari delapan kasus AS damai. Juga pada tahun 2005, Laporan Keamanan
Manusia mendokumentasikan penurunan jumlah perang, genosida, dan pelanggaran HAM

15
sejak akhir Perang Dingin, dan bukti, meskipun tidak langsung, bahwa aktivisme
internasional-kebanyakan dipelopori oleh PBB-telah menjadi penyebab utama penurunan
konflik bersenjata sejak akhir Perang Dingin. Situasi di mana PBB tidak hanya bertindak
untuk menjaga perdamaian, tetapi juga kadang-kadang campur tangan termasuk Perang
Korea (1950-1953), dan otorisasi intervensi di Irak setelah Perang Teluk Persia di 1990.

PBB juga dikkritik untuk hal-hal yang dirasakan sebagai kegagalan. Dalam banyak
kasus, negara-negara anggota telah menunjukkan keengganan untuk mencapai atau
melaksanakan resolusi Dewan Keamanan, sebuah masalah yang berasal dari sifat PBB
sebagai organisasi antar pemerintahdilihat oleh beberapa orang sebagai hanya sebuah
asosiasi dari 192 negara anggota yang harus mencapai konsensus, bukan sebuah organisasi
independen. Perselisihan dalam Dewan Keamanan tentang aksi militer, dan intervensi
dipandang sebagai kegagalan untuk mencegah Genosida Rwanda 1994, gagal untuk
menyediakan bantuan kemanusiaan, dan campur tangan dalam Perang Kongo Kedua, gagal
untuk campur tangan dalam pembantaian Srebrenica tahun 1995, dan melindungi pengungsi
surga dengan mengesahkan pasukan penjaga perdamaian ke menggunakan kekuatan,
kegagalan untuk memberikan makanan untuk orang kelaparan di Somalia, kegagalan untuk
melaksanakan ketentuan-ketentuan resolusi Dewan Keamanan yang berhubungan dengan
konflik Israel-Palestina, dan terus gagal untuk mencegah genosida atau memberikan bantuan
di Darfur. pasukan penjaga perdamaian PBB juga telah dituduh melakukan pemerkosaan
anak, pelecehan seksual atau menggunakan pelacur selama misi penjaga perdamaian, dimulai
pada tahun 2003, di Kongo, Haiti, Liberia, Sudan, Burundi dan Pantai Gading. Pada tahun
2004, mantan Duta Besar Israel untuk PBB Dore Gold mengkritik apa yang disebutnya
relativisme moral milik organisasi dalam menghadapi (dan sesekali
mendukung) genosida dan terorisme yang terjadi di antara kejelasan moral antara periode
pendirian, dan hari ini. Gold juga khusus menyebutkan undangan Yasser Arafat tahun 1988
untuk berbicara dengan Majelis Umum sebagai titik yang rendah dalam sejarah PBB.

Selain perdamaian, PBB juga aktif dalam mendorong perlucutan senjata. Peraturan
persenjataan juga dimasukkan dalam penulisan Piagam PBB tahun 1945, dan dilihat sebagai
cara untuk membatasi penggunaan sumber daya manusia, dan ekonomi untuk menciptakan
mereka. Namun, munculnya senjata nuklir yang datang hanya beberapa minggu setelah
penandatanganan piagam segera menghentikan konsep keterbatasan senjata, dan perlucutan
senjata, menghasilkan resolusi pertama dari pertemuan pertama Majelis Umum yang

16
meminta proposal khusus untuk "penghapusan senjata atom dari persenjataan nasional dan
semua senjata besar lainnya yang bisa digunakan sebagai pemusnah massal." Forum-forum
utama untuk masalah perlucutan senjata adalah Komite Pertama Majelis Umum, Komisi
Perlucutan Senjata PBB, dan Konferensi Perlucutan Senjata, dan pertimbangan telah
dilakukan tentang manfaat larangan pengujian senjata nuklir, pengawasan senjata luar
angkasa, pelarangan senjata kimia dan ranjau darat, perlucutan senjata nuklir, dan senjata
konvensional, zona bebas-senjata-nuklir, pengurangan anggaran militer, dan langkah-langkah
untuk memperkuat keamanan internasional.

PBB adalah salah satu pendukung resmi Forum Keamanan Dunia (World Security
Forum), sebuah konferensi internasional besar tentang efek dari bencana global, dan bencana,
yang terjadi di Uni Emirat Arab, pada bulan Oktober 2008.

Pada 5 November 2010 Ivor Ichikowitz, pendiri, dan ketua eksekutif Paramount
Group, mendukung seruan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon untuk dukungan, pelatihan,
dan peralatan yang lebih banyak untuk pasukan penjaga perdamaian Afrika. Ichikowitz
mengatakan bahwa pasukan Uni Afrika harus mendapat dukungan yang sama dengan
pasukan PBB.

Hak asasi manusia dan bantuan kemanusiaan

Penegakan hak asasi manusia merupakan alasan utama untuk didirikannya PBB.
Kekejaman, dan genosida pada Perang Dunia IImenyebabkan munculnya konsensus bahwa
organisasi baru ini harus bekerja untuk mencegah tragedi serupa pada masa mendatang.
Tujuan awal adalah menciptakan kerangka hukum untuk mempertimbangkan, dan bertindak
atas keluhan tentang pelanggaran hak asasi manusia. Piagam PBB mewajibkan semua negara
anggota untuk mempromosikan "penghargaan universal bagi, dan kepatuhan terhadap, hak
asasi manusia" dan mengambil "tindakan bersama dan terpisah" untuk itu. Deklarasi
Universal Hak Asasi Manusia, meskipun tidak mengikat secara hukum, diadopsi oleh Majelis
Umum pada tahun 1948 sebagai satu standar umum keberhasilan untuk semua. Majelis secara
teratur mengambil isu-isu hak asasi manusia. PBB dan lembaga-lembaganya adalah badan
penting dalam menegakkan, dan melaksanakan prinsip-prinsip yang diabadikan
dalamPernyataan Umum tentang Hak-Hak Asasi Manusia. Salah satu contoh adalah
dukungan oleh PBB untuk negara-negara dalam transisi menuju demokrasi. Bantuan teknis

17
dalam memberikan pemilu yang bebas, dan adil, meningkatkan struktur peradilan,
penyusunan konstitusi, pelatihan pejabat hak asasi manusia, dan mengubah gerakan
bersenjata menjadi partai politik telah memberikan kontribusi signifikan terhadap
demokratisasi di seluruh dunia. PBB telah membantu pemilihan berjalan di negara-negara
dengan sedikit atau tanpa sejarah demokrasi, termasuk baru-baru ini
di Afghanistan dan Timor Timur. PBB juga merupakan forum untuk mendukung hak
perempuan untuk berpartisipasi secara penuh dalam kehidupan politik, ekonomi, dan sosial
negara mereka. PBB memberikan kontribusi untuk meningkatkan kesadaran konsep hak asasi
manusia melalui perjanjian, dan perhatiannya terhadap pelanggaran yang spesifik melalui
Majelis Umum, resolusi Dewan Keamanan resolusi, atau Mahkamah Internasional.

Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa yang didirikan pada tahun
2006 bertujuan untuk mengatasi pelanggaran hak asasi manusia. Dewan adalah penerus
Komisi Hak Asasi Manusia PBB, yang sering dikritik karena memberikan jabatan tinggi
kepada negara-negara anggota yang tidak menjamin hak-hak asasi warga negara mereka
sendiri. Dewan ini memiliki 47 anggota didistribusikan secara wilayah, dengan masing-
masing masa jabatan tiga tahun, dan tidak mungkin menjabat selama tiga kali berturut-
turut. Sebuah kandidat untuk Dewan Hak Asasi Manusia harus disetujui oleh mayoritas
Majelis Umum. Selain itu, dewan memiliki aturan ketat untuk keanggotaan, termasuk
peninjauan hak asasi manusia universal. Sementara beberapa anggota dengan catatan hak
asasi manusia yang dipertanyakan telah dipilih, hal ini lebih sedikit dari sebelumnya dengan
fokus peningkatan pada catatan hak asasi manusia masing-masing negara anggota.

Hak beberapa 370 juta masyarakat adat di seluruh dunia juga merupakan suatu fokus
untuk PBB, dengan Deklarasi tentang Hak-Hak Masyarakat Adat yang disetujui oleh Majelis
Umum pada tahun 2007. Deklarasi ini menguraikan hak-hak individu, dan kolektif untuk
budaya, bahasa, pendidikan, identitas, pekerjaan, dan kesehatan, menyikapi isu-isu pasca-
kolonial yang dihadapi masyarakat adat selama berabad-abad. Deklarasi tersebut bertujuan
untuk mempertahankan, memperkuat, dan mendorong pertumbuhan adat, budaya institusi,
dan tradisi. Deklarasi ini juga melarang diskriminasi terhadap masyarakat adat, dan
mendorong partisipasi aktif mereka dalam hal-hal yang menyangkut masa lalu, masa
sekarang, dan masa depan mereka. Dalam hubungannya dengan organisasi lain seperti Palang
Merah, PBB menyediakan makanan, air minum, tempat tinggal, dan pelayanan kemanusiaan
lainnya untuk orang-orang yang menderita kelaparan, pengungsi akibat perang, atau yang

18
terkena bencana lainnya. Cabang kemanusiaan utama dari PBB adalah Program Pangan
Dunia (yang membantu pakan lebih dari 90 juta orang di 73 negara), kantor Komisaris Tinggi
untuk Pengungsi dengan proyek-proyek di lebih dari 116 negara, serta proyek-proyek penjaga
perdamaian di lebih dari 24 negara.

Sosial dan Pembangunan Ekonomi

PBB terlibat dalam mendukung pembangunan, misalnya oleh perumusan


Pembangunan Milenium. Badan Program Pembangunan (UNDP) adalah sumber multilateral
terbesar untuk bantuan hibah teknis di dunia. Organisasi seperti Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO), UNAIDS, dan Dana Global untuk Memerangi AIDS, Tuberkulosis, dan Malaria
merupakan lembaga pemimpin dalam pertempuran melawan penyakit di seluruh dunia,
terutama di negara-negara miskin. Dana Kependudukan PBB merupakan penyedia utama
layanan reproduksi. 32 agen PBB yang bertujuan untuk memajukan pembangunan
mengkoordinasi usaha-usaha mereka lewat Kelompok Pembangunan Perserikatan Bangsa-
Bangsa atau UNDG.

PBB juga mempromosikan pengembangan manusia melalui berbagai instansi terkait,


terutama oleh UNDP. Kelompok Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF),
misalnya, bersifat independen, dan merupakan badan khusus, dan pengamat dalam kerangka
PBB, menurut suatu perjanjian pada tahun 1947. Mereka awalnya dibentuk terpisah dari PBB
melalui Perjanjian Bretton Woods tahun 1944.

PBB setiap tahun menerbitkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), beberapa negara
mengukur perbandingan peringkat oleh kemiskinan, melek huruf, pendidikan, harapan hidup,
dan faktor lainnya.

Sasaran Pembangunan Milenium adalah delapan tujuan yang telah disepakati seluruh
negara anggota PBB untuk mencoba mencapai pada tahun 2015. Dideklarasikan pada
Deklarasi Milenium PBB yang ditandatangani pada bulan September 2000.

19
Mandat

Dari waktu ke waktu, tubuh yang berbeda dari PBB mengeluarkan resolusi yang
mengandung paragraf operasi yang dimulai dengan "permintaan" kata-kata, "menyerukan",
atau "mendorong", yang Sekretaris Jenderal menafsirkan sebagai mandat untuk membentuk
organisasi sementara atau melakukan sesuatu. Mandat ini bisa sesedikit meneliti, dan
menerbitkan laporan tertulis, atau mounting operasi pemeliharaan perdamaian besar-besaran
(biasanya domain eksklusif Dewan Keamanan).

Meskipun lembaga-lembaga khusus, seperti WHO, yang awalnya dibentuk oleh cara
ini, mereka tidak sama dengan mandat karena mereka adalah organisasi permanen yang ada
secara independen dari PBB dengan struktur keanggotaan mereka sendiri. Orang bisa
mengatakan bahwa mandat asli hanya untuk menutupi proses pembentukan lembaga tersebut,
dan oleh karenanya lama kadaluarsa. Sebagian besar mandat berakhir setelah jangka waktu
yang terbatas, dan membutuhkan perpanjangan dari tubuh, yang mengaturnya.

Salah satu hasil dari KTT Dunia 2005 adalah mandat (berlabel id 17171) untuk
Sekretaris-Jenderal untuk "meninjau semua mandat yang lebih tua dari lima tahun yang
berasal dari resolusi Majelis Umum dan organ tubuh lainnya". Untuk memfasilitasi review
ini, dan akhirnya membawa koherensi kepada organisasi, Sekretariat telah menghasilkan
sebuah registri on-line mandat untuk menggambar bersama laporan yang berkaitan dengan
masing-masing, dan menciptakan gambaran keseluruhan.

Lainnya

Selama masa hidup PBB, lebih dari 80 koloni telah mencapai kemerdekaan. Majelis
Umum mengadopsi Deklarasi tentang Pemberian Kemerdekaan kepada Negara, dan
Masyarakat Kolonial pada tahun 1960 tanpa suara yang menantang tetapi semua kekuatan
kolonial utama memilih abstain. Melalui Komite PBB tentang Dekolonisasi, yang didirikan
pada tahun 1962, PBB telah memfokuskan perhatian pada dekolonisasi. Hal ini juga
didukung negara-negara baru yang berdiri sebagai akibat dari inisiatif penentuan nasib
sendiri. Komite telah mengawasi dekolonisasi setiap negara lebih besar dari 20.000 km dan
menghapus mereka dari daftar PBB Wilayah Yang Tidak Memerintah Sendiri, selain Sahara
Barat, sebuah negara lebih besar dari Inggris yang baru dilepaskan oleh Spanyol pada tahun

20
1975. PBB menyatakan, dan mengkoordinasi hari peringatan internasional, periode waktu
untuk mengamati beberapa isu atau masalah kepentingan internasional. Menggunakan
simbolisme PBB, sebuah logo yang dirancang khusus untuk tahun ini, dan infrastruktur
Sistem PBB, berbagai hari, dan tahun-tahun telah menjadi katalisator untuk mendorong isu-
isu kunci yang menjadi perhatian dalam skala global. Sebagai contoh, Hari Tuberkulosis
Sedunia, Hari Bumi dan Tahun Internasional Gurun dan Desertifikasi.

Pendanaan

PBB dibiayai dari sumbangan yang dinilai, dan bersifat sukarela dari negara-negara
anggotanya. Majelis Umum menyetujui anggaran rutin, dan menentukan sumbangan untuk
setiap anggota. Hal ini secara luas berdasarkan kapasitas relatif kemampuan membayar dari
masing-masing negara, yang diukur dengan Pendapatan Nasional Bruto (PNB) mereka,
dengan penyesuaian untuk utang luar negeri, dan rendahnya pendapatan per kapita.

Majelis telah membentuk prinsip bahwa PBB tidak boleh terlalu bergantung pada
salah satu anggota untuk membiayai operasinya. Dengan demikian, ada sebuah tingkat
"langit-langit", pengaturan jumlah maksimum sumbangan setiap anggota yang dinilai untuk
anggaran rutin. Pada bulan Desember 2000, Majelis merevisi skala penilaian untuk
mencerminkan keadaan global saat ini. Sebagai bagian dari revisi itu, plafon anggaran rutin
berkurang dari 25% menjadi 22%. AS adalah satu-satunya anggota yang telah memenuhi
langit-langit. Selain tingkat langit-langit, jumlah minimum yang dinilai untuk setiap negara
anggota (atau tingkat 'lantai') ditetapkan sebesar 0,001% dari anggaran PBB. Selain itu, untuk
negara-negara kurang berkembang (LDC), tingkat langit-langit 0,01% diterapkan. Anggaran
operasional saat ini diperkirakan sebesar $ 4.190.000.000 untuk periode dua tahunan dari
tahun 2008 sampai 2009, atau sedikit lebih dari 2 miliar dolar per tahun (lihat tabel untuk
kontributor utama).

Sebagian besar dari pengeluaran PBB adalah untuk misi inti PBB, yaitu perdamaian,
dan keamanan. Anggaran pemeliharaan perdamaian untuk tahun fiskal 2010-2011 adalah
sekitar $ 7 miliar, dengan sekitar 90.000 tentara dikerahkan di 14 misi di seluruh dunia.
Operasi perdamaian PBB didanai oleh penilaian, menggunakan formula yang berasal dari
dana biasa, tetapi termasuk biaya tambahan tertimbang untuk lima anggota tetap Dewan
Keamanan, yang harus menyetujui semua operasi penjaga perdamaian. Biaya tambahan ini

21
berfungsi untuk mengimbangi tarif penjaga perdamaian yang dikurangi dari negara-negara
kurang berkembang. Per 1 Januari 2008, 10 besar penyedia kontribusi keuangan yang dinilai
pada operasi penjaga perdamaian PBB adalah: Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Inggris,
Perancis, Italia, Tiongkok, Kanada, Spanyol, dan Republik Korea

Program PBB khusus yang tidak termasuk dalam anggaran rutin (seperti UNICEF,
WFP dan UNDP) didanai oleh sumbangan sukarela dari pemerintah negara anggota lainnya.
Sebagian besar sumbangan ini adalah kontribusi keuangan, tetapi beberapa adalah dalam
bentuk komoditas pertanian yang disumbangkan untuk membantu populasi yang
membutuhkan. Karena anggaran mereka bersifat sukarela, banyak dari lembaga-lembaga ini
menderita kekurangan dana selama resesi ekonomi. Pada bulan Juli 2009, Program Pangan
Dunia melaporkan bahwa ia telah dipaksa untuk memotong jasa karena dana tidak
mencukupi. PPD telah menerima hampir seperempat dari total yang dibutuhkan untuk tahun
keuangan 09/10.

Kebijakan Personil

PBB dan lembaga-lembaganya kebal terhadap hukum negara tempat mereka


beroperasi, untuk menjaga ketidakberpihakan PBB sehubungan dengan negara tuan rumah,
dan anggota.

Meskipun mereka relatif independen dalam hal kebijakan sumber daya manusia, PBB
dan lembaga-lembaganya secara sukarela menerapkan hukum-hukum negara-negara anggota
mengenai pernikahan sesama jenis, sehingga keputusan tentang status karyawan dalam
sebuah kemitraan yang sama-seks didasarkan pada kebangsaan karyawan-karyawan tersebut.
PBB dan agensi-agensinya mengakui pernikahan sesama jenis hanya jika karyawan itu adalah
warga negara dari negara-negara yang mengakui perkawinan sesama jenis. Praktik ini tidak
secara khusus membahas pengakuan perkawinan sesama jenis tetapi mencerminkan praktik
umum PBB untuk sejumlah masalah sumber daya manusia. Perlu dicatat juga bahwa
beberapa lembaga memberikan manfaat terbatas pada mitra domestik staf mereka, dan
beberapa lembaga tidak mengakui perkawinan sesama jenis atau kemitraan domestik staf
mereka.

22
Reformasi

Sejak didirikan, ada banyak seruan untuk mereformasi Perserikatan Bangsa-Bangsa,


meskipun hampir tidak ada yang setuju bagaimana untuk melakukannya. Beberapa ingin PBB
untuk memainkan peran yang lebih besar atau lebih efektif dalam urusan dunia, sementara
yang lain ingin perannya dikurangi untuk pekerjaan kemanusiaan. Ada juga sejumlah usulan
sudah penambahan keanggotaan Dewan Keamanan PBB, cara yang lain untuk
pemilihan Sekretaris Jenderal PBB dan untuk pembentukan Majelis Parlementer PBB.

PBB juga telah dituduh atas pembuangan sumber daya, dan birokrasi yang tidak
efisien. Selama tahun 1990-an, Amerika Serikat menunda pembayaran iuran dengan alasan
inefisiensi, dan hanya mulai pembayaran dengan kondisi bahwa akan diadakan suatu inisiatif
reformasi. Pada tahun 1994, Kantor Pengawasan Internal Jasa (OIOS) didirikan oleh Majelis
Umum sebagai pengawas efisiensi.

Sebuah program reformasi resmi dimulai oleh Kofi Annan pada tahun 1997.
Reformasi tersebut termasuk mengubah keanggotaan tetap Dewan Keamanan (yang saat ini
mencerminkan hubungan kekuasaan pada 1945), membuat birokrasi lebih transparan,
akuntabel, dan efisien, membuat PBB lebih demokratis, dan mulai merencanakan Pakta
Perdagangan Senjata.

Pada bulan September 2005, PBB mengadakan KTT Dunia yang dihadiri oleh
sebagian besar kepala negara anggota, menyebut pertemuan iu sebagai "kesempatan sekali
dalam segenerasi untuk mengambil keputusan berani dalam bidang pembangunan, keamanan,
hak asasi manusia dan reformasi Perserikatan Bangsa-Bangsa."

Kofi Annan telah mengusulkan bahwa peserta pertemuan menyetujui " perundingan
besar-besaran (grand bargain)" global untuk reformasi PBB, memperbaharui fokus organisasi
tentang perdamaian, keamanan, hak asasi manusia, dan pembangunan, dan untuk
membuatnya lebih siap dalam menghadapi masalah-masalah pada abad ke-21.Dokumen Hasil
KTT Dunia menggambarkan kesimpulan dari pertemuan tersebut, termasuk: pembuatan
sebuah Komisi Pembangunan Perdamaian, untuk membantu negara-negara berkembang dari
konflik; sebuah Dewan Hak Asasi Manusia, dan dana demokrasi; sebuah penghukuman yang
jelas, dan tidak ambigu tentang terorisme "dalam segala bentuk dan manifestasi"; perjanjian
untuk mencurahkan lebih banyak sumber daya.

23
Kantor Layanan Pengawasan Internal; perjanjian untuk menghabiskan miliaran lebih
dalam mencapai Tujuan Pembangunan Milenium; pembubaran Dewan Perwalian, karena
misinya sudah terselesaikan; dan, perjanjian bahwa masing-masing negara, dengan bantuan
dari masyarakat internasional, memiliki "tanggung jawab untuk melindungi" populasi
dari genosida, kejahatan perang, pembersihan etnis, dan kejahatan terhadap kemanusiaan-
dengan pemahaman bahwa masyarakat internasional siap untuk bertindak "kolektif" dan
"dengan tepat waktu dan tegas" untuk melindungi warga sipil yang rentan jika suatu negara
"secara nyata gagal" dalam memenuhi tanggung jawabnya.

Kantor Layanan Pengawasan Internal sedang direstrukturisasi untuk memperjelas


ruang lingkup, dan mandatnya, dan akan menerima lebih banyak sumber daya. Selain itu,
untuk meningkatkan kemampuan pengawasan, dan audit dari Majelis Umum, Audit
Independen Komite Penasehat (IAAC) sedang dibuat. Pada bulan Juni 2007, Komite Kelima
menciptakan sebuah rancangan resolusi untuk kerangka acuan komite ini.

Sebuah kantor etika didirikan pada tahun 2006, dan bertanggung jawab untuk
melaksanakan pengungkapan keuangan baru, dan kebijakan perlindungan whistleblower.
Bekerja sama dengan OIOS, kantor etika juga merencanakan untuk menerapkan kebijakan
untuk menghindari penipuan, dan korupsi. Sekretariat sedang dalam proses meninjau semua
mandat PBB yang berusia lebih dari lima tahun. Peninjauan ini ditujukan untuk menentukan
program mana yang merupakan duplikat atau tidak perlu yang harus dihilangkan. Tidak
semua negara anggota menyetujui mandat mana di antara lebih dari 7000 mandat yang harus
ditinjau ulang.

Sengketa ini berpusat pada apakah mandat yang telah diperbaharui harus
diperiksa Memang, hambatan yang diidentifikasi - pada khususnya, kurangnya informasi
tentang implikasi sumber daya mandat masing-masing - merupakan pembenaran yang cukup
untuk Majelis Umum untuk menghentikan peninjauan mandat pada bulan September 2008.

Sementara itu, Majelis Umum meluncurkan sejumlah inisiatif baru yang secara
longgar terkait dengan reformasi pada bulan April 2007, meliputi tata kelola lingkungan
internasional, 'Ditayangkan sebagai Satu' pada tingkat negara untuk meningkatkan
konsolidasi kegiatan program PBB dan organisasi gender yang bersatu. Sedangkan
pencapaian 2 isu pertama itu kecil, Majelis Umum pada September 2010 menyetujui
pembentukan "UN Women" atau Wanita PBB/PBB Wanita sebagai organisasi PBB yang
baru untuk kesetaraan gender, dan pemberdayaan perempuan. UN Women didirikan dengan

24
mempersatukan sumber daya dan mandat dari empat kesatuan kecil untuk dampak yang lebih
besar. Kepala pertama Wanita PBB adalah Michelle Bachelet, mantan Presiden Chile.

Efektivitas

Beberapa telah mempertanyakan apakah PBB masih relevan pada abad ke-
21. Sementara mandat pertama dan kedua Piagam PBB membutuhkan PBB:. "Untuk
memelihara perdamaian dan keamanan internasional .... (Dan jika perlu untuk menegakkan
perdamaian dengan) mengambil tindakan pencegahan atau penegakan hukum. ", karena
struktur restriktif administrasi, anggota tetap Dewan Keamanan sendiri kadang-kadang
mencegah PBB dari sepenuhnya melaksanakan dua mandat pertama. Tanpa persetujuan bulat,
dukungan (atau minimal abstain) dari semua 5 dari anggota tetap Dewan Keamanan PBB,
Piagam PBB hanya memungkinkan untuk "mengamati", laporan, dan membuat rekomendasi
mengenai konflik internasional. Kebulatan tersebut di Dewan Keamanan tentang otorisasi
aksi penegakan hukum PBB bersenjata tidak selalu tercapai pada waktunya untuk mencegah
pecahnya perang internasional. Bahkan dengan semua hambatan, dan keterbatasan pada
kemampuan PBB untuk menanggapi situasi konflik, berbagai studi masih telah menemukan
PBB telah memiliki banyak keberhasilan penting dalam 65 tahun keberadaannya.

Pada tahun 1962 Sekjen PBB U Thant memberikan bantuan yang berharga, dan
mengambil banyak waktu, tenaga, dan inisiatif sebagai negosiator utama antara Nikita
Khrushchev dan John F. Kennedy selama Krisis Rudal Kuba, sehingga memberikan
hubungan penting dalam pencegahan suatu perang nuklir pada waktu itu. Sebuah penilitan
tahun 2005 oleh RAND Corporation menemukan PBB berhasil dalam dua dari tiga upaya
perdamaian. Studi ini juga membandingkan upaya PBB untuk pembangunan bangsa dengan
orang-orang dari Amerika Serikat, dan menemukan bahwa tujuh dari delapan kasus PBB
damai, bertentangan dengan empat dari delapan kasus AS damai. Juga pada tahun 2005,
Human Security Report mendokumentasikan penurunan jumlah perang, genosida, dan
pelanggaran HAM sejak akhir Perang Dingin, dan bukti, meskipun tidak langsung, bahwa
aktivisme internasional - kebanyakan dipelopori oleh PBB - telah menjadi penyebab utama
penurunan konflik bersenjata sejak akhir Perang Dingin

25
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Dari uraian-uraian diatas menggambarkan dengan jelas bahwa antar negara saling
berhubungan antara yang satu dengan yang lain, saling membutuhkan antara merek, saling
melindungi antara yang satu dengan yang lainnya. Hal ini mereka wujudkan dengan
menciptakan organisasi ASEAN dalam tingkat kawasan Asia Tenggara, PBB dalam kawasan
internasional (dunia), maupun NATO dalam kawasan Atlantik Utara.
Dengan adanya hubungan antar negara dan terciptanya organisasi-organisasi antar
negara maka akan meminimalisir munculnya kekisruhan antara negara di dunia ini serta dapat
member dukungan yang baik antara negara yang besar kepada negara yang kecil untuk
saling menjalin mitra baik dibidang politik, ekonomi, militer, sosial budaya, hokum dan
hankam antar negara. Dengan adanya hubungan-hubungan ini maka akan mendorong
kehidupan dunia yang lebih baik.

26
DAFTAR PUSTAKA

http://owldizzy.blogspot.co.id/2012/05/makalah-pkn-tentang-organisasi.html
http://ajiprasetyo02. Blogspot.co.id/2012/06/makalah-pbb-asean-nato.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Perserikatan_Bangsa-Bangsa

27

Anda mungkin juga menyukai