Anda di halaman 1dari 102

Pendidikan Seni Kerajinan dan Prakarya SD

Oleh:
Selvia Yuniar (1107618054)
Nadia Daffa K Z (1107618055)
Nur Halisah (1107618057)
Medhitya Alda Apriliani (1107618058)

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Seni Kerajinan dan
Prakarya SD

Dosen Pengampu : Dr. Edwita, M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Yang Maha Kuasa atas
terselesaikannya makalah yang berjudul “Pendidikan Seni Kerajinan dan Prakarya
SD” yang berisikan mengenai materi kewirausahaan, hakikat pendidikan seni
kerajinan dan prakarya SD, perbedaan kerajinan, keterampilan, dan prakarya,
pendidikan seni dan hubungannya dengan membangun karakter kewirausahaan,
wawasan seni kerajinan nusantara, jenis seni kerajinan dan prakarya, seni kerajinan
nusantara Kalimantan, serta kertas. Makalah yang masih perlu dikembangkan lebih
jauh ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang
membacanya.
Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Seni
Kerajinan dan Prakarya SD yang diampu oleh Ibu Dr. Edwita, M.Pd. Tak lupa penulis
mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena
itu, kami mengharapkan kritik dan sarannya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya.

Jakarta, 21 April 2020


Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................... 4
Kewirausahaan................................................................................................................................4
Hakikat Pendidikan Seni Kerajinan dan Prakarya SD...............................................................9
Kerajinan, Keterampilan, dan Prakarya.....................................................................................24
Pendidikan Seni dan Hubungannya dengan Membangun Karakter Kewirausahaan..........31
Wawasan Seni Kerajinan Nusantara.........................................................................................33
Jenis Seni Kerajinan dan Prakarya............................................................................................37
Seni Kerajinan Nusantara Kalimantan.......................................................................................41
Kertas.............................................................................................................................................55
Lembar Kerja Peserta Didik.........................................................................................................84
BAB III PENUTUP................................................................................................................ 90
A. Kesimpulan.............................................................................................................................90
B. Saran.......................................................................................................................................91
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................. 92
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah proses mengidentifikasi,
mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa
ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir
dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko
atau ketidakpastian.
Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan.
Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai
cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai
motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai-nilai,
sikap dan perilaku sebagai manusia unggul.
Kerajinan merupakan suatu benda hasil karya seni manusia yang
berkaitan dengan keterampilan tangan. Selain memiliki nilai estetis, bentuk benda
kerajinan memiliki nilai ekonomi. Pada umumnya karya kerajinan terbuat dari
material (bahan) yang mudah didapatkan lewat proses alamiah atau rekayasa. Dari
kedua material tersebut hasilnya memiliki fungsi sebagai benda hias maupun
benda pakai.
Mata pelajaran seni dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan yang bersifat individual, sosial, dan kultural yang tidak mampu
dilayani oleh mata pelajaran lain. Pendidikan seni memenuhi kebutuhan yang
bersifat individual karena melalui kegiatan berolah cipta seni dan berapresiasi
terhadap nilai keindahan yang merupakan inti sari pendidikan seni, anak
mendapatkan pengalaman individual yang memungkinkannya untuk berkembang
menjadi manusia yang utuh, mandiri, dan bertanggung jawab. Melalui seni, anak
memperoleh pengalaman estetis. Pengalaman estetis ini disebut sebagai sesuatu
pengalaman yang khas dalam kehidupan. Manusia yang berpengalaman utuh
adalah mereka yang memiliki kematangan intelektual dan emosional sekaligus.
Pendidikan seni memenuhi kebutuhan yang bersifat sosial karena melalui
seni, kita berbagi rasa, keyakinan, dan nilai. Karya seni merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari kehidupan. Kehidupan menjadi lebih menyenangkan dan

1
bermakna berkat seni. Pendidikan seni yang mengembangkan kemampuan anak
untuk memberikan penilaian kualitatif akan sangat bermanfaat kelak bagi anak
dalam membuat keputusan-keputusan untuk memperbaiki dimensi estetis dari
kehidupan pribadi dan sosial seperti keputusan untuk melestarikan lingkungan,
menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, atau menerima teman-teman baru
yang diperlukan pada masa perubahan ipteks dan kemasyarakatan yang serba amat
cepat dewasa ini.
Pendidikan seni memenuhi kebutuhan yang bersifat kultural, karena seni
merekam nilai dan keyakinan yang dianut oleh penciptanya. Karya seni yang
diciptakan anak pada dasarnya merupakan cerminan dari nilai budaya yang
dianutnya. Demikian pula pengamatan dan pembahasan terhadap karya seni,
menghantarkan pada timbulnya pemahaman yang baik terhadap prestasi kultural
umat manusia dari masa kini maupun darimasa lampau.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan karakteristik dari sikap kewirausahaan?
2. Apa pengertian seni kerajinan dan prakarya?
3. Bagaimana fungsi pendidikan seni serta fungsinya terhadap perkembangan
anak?
4. Bagaimana hubungan pendidikan seni dengan membangun karakter
kewirausahaan?
5. Apa perbedaan dari kerajinan, keterampilan, dan prakarya?
6. Apa saja hakikat dari wawasan seni kerajinan nusantara?
7. Apa saja seni kerajinan nusantara dari Kalimantan?
8. Apa saja hakikat dari kertas?
9. Apa saja contoh karya dari bahan kertas?
10. Menampilkan hasil karya seni dari bahas kertas origami secara individu.

C. Tujuan Penulisan
2
1. Penulis dan pembaca dapat memahami pengertian dan karakteristik dari sikap
kewirausahaan.
2. Penulis dan pembaca dapat memahami materi seni kerajinan dan prakarya.
3. Penulis dan pembaca dapat memahami materi fungsi pendidikan seni serta
fungsinya terhadap perkembangan anak.
4. Penulis dan pembaca dapat memahami materi hubungan pendidikan seni
dengan membangun karakter kewirausahaan.
5. Penulis dan pembaca dapat memahami materi perbedaan dari kerajinan,
keterampilan, dan prakarya.
6. Penulis dan pembaca dapat memahami materi hakikat dari wawasan seni
kerajinan nusantara.
7. Penulis dan pembaca dapat memahami seni kerajinan nusantara dari
Kalimantan.
8. Penulis dan pembaca dapat memahami hakikat dari kertas.
9. Penulis dan pembaca mendapat inspirasi dan motivasi untuk membuat karya
seni yang menarik.
10. Memenuhi tugas mata kuliah Pendikan Seni Kerajinan dan Prakarya SD.

3
BAB II
PEMBAHASAN

Kewirausahaan
A. Pengertian Kewirausahaan
 Secara etimologi, kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Secara
harfiah, wira artinya utama, gagah, luhur, berani, teladan, atau pejuang.
Sedangkan usaha artinya kegiatan yang dilakukan terus menerus dalam
mengelola sumber daya untuk menghasilkan barang atau jasa yang akan dijual
untuk mendapatkan keuntungan.
 Kewirausahaan adalah padanan kata dari entrepreneurship dalam bahasa
Inggris, unternehmer dalam bahasa Jerman, ondernemen dalam bahasa
Belanda. Sedangkan di Indonesia diberi nama kewirausahaan. Kata
entrepreneurship sendiri sebenarnya berawal dari bahasa Prancis yaitu
“entreprende” yang berarti petualang, pencipta, dan pengelola usaha. Istilah ini
diperkenalkan pertama kali oleh Richard Cantillon (1755). Istilah ini makin
populer setelah digunakan oleh pakar ekonomi J.B Say (1803) untuk
menggambarkan para pengusaha yang mampu memindahkan sumber daya
ekonomis dari tingkat produktivitas rendah ke tingkat yang lebih tinggi serta
menghasilkan lebih banyak lagi.
 Peter F. Drucker mengatakan bahwa kewirausahaan merupakan kemampuan
dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Definisi tersebut secara
lebih luas dikemukakan oleh Hisrich dalam Suryana, yang mengatakan bahwa
kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda untuk
menghasilkan nilai dengan mencurahkan waktu dan usaha, diikuti penggunaan
uang, fisik, risiko, dan kemudian menghasilkan balas jasa berupa uang serta
kepuasan dan kebebasan pribadi. Sementara itu, Zimmerer mengartikan
kewirausahaan sebagai suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam
memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki
kehidupan (usaha).
 Robbin&Coulter “Entrepreneurship is the process whereby an individual or a
group of individuals uses organized efforts and means to pursue opportunities to
create value and grow by fulfilling wants and need through innovation and

4
uniqueness, no matter what resources are currently controlled”. Kewirausahaan
adalah proses dimana seorang individu atau kelompok individu menggunakan
upaya terorganisir dan sarana untuk mencari peluang untuk menciptakan nilai
dan tumbuh dengan memenuhi keinginan dan kebutuhan melalui inovasi dan
keunikan, tidak peduli apa sumber daya yang saat ini dikendalikan.
 Dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 tahun 1995 tanggal 30 Juni 1995
tentang Gerakan Nasional Memasyarakatkan dan Membudayakan Kewirausaha-
an, bahwasanya; “Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan
kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan kegiatan yang mengarah
pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi, dan
produksi baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan
pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.
 Masykur Wiratmo dalam buku Pengantar Kewiraswastaan Kerangka Dasar
Memasuki Dunia Bisnis mengungkapkan definisi kewirausahaan sebagai proses
penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan menggunakan usaha dan
waktu yang diperlukan, memikul risiko finansial, psikologi, dan sosial yang
menyertainya, serta menerima balas jasa finansial dan kepuasan pribadi.
 Menurut Siswanto Sudomo (1989), kewirausahaan adalah segala sesuatu yang
penting mengenai seorang wirausaha dan oleh karena itu dapat diartikan
sebagai: sifat-sifat khusus yang dimiliki oleh seorang wiarusaha; kemampuan-
kemampuan khusus yang dimiliki wirausaha; tindakan atau kegiatan yang
dilakukan oleh seorang wirausaha; dan hasil karya atau dampak tindakan yang
dilakukan oleh seorang wirausaha.
 Menurut Achmad Sanusi (2008), kewirausahaan adalah suatu nilai yang
diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga
penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis.
 Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang
dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari,
menciptakan, serta menerapkan cara kerja, teknologi, dan produk baru dengan
meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik
dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar. (Keputusan Menteri
Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995).

5
 Kewirausahaan adalah suatu ilmu yang mengkaji tentang pengembangan dan
pembangunan semangat kreativitas serta berani menanggung risiko terhadap
pekerjaan yang dilakukan demi mewujudkan hasil karya tersebut.
Kewirausahaan pada hakikatnya adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang
dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk menciptakan peluang agar meraih
sukses dalam berusaha atau hidup.
 Jadi kewirausahaan merupakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif, kreatif,
berdaya, bercipta, berkarsa, dan bersahaja dalam berusaha dalam rangka
meningkatkan pendapatan dalam kegiatan usahanya atau kiprahnya. Seseorang
yang memiliki jiwa dan sikap wirausaha selalu tidak puas dengan apa yang telah
dicapainya.

B. Karakteristik Sikap Kewirausahaan


 Sikap merupakan suatu organisasi dari keyakinan-keyakinan sehari-hari tentang
obyek dan situasi (Widaryanti, 2013). Sedangkan kewirausahaan merupakan
hasil dari proses disiplin dan sistematis dalam menerapkan kreativitas dan
inovasi terhadap kebutuhan dan peluang di pasar (Zimmer et al., 2008). Maka
sikap kewirausahaan adalah gambaran kepribadian seseorang yang terlahir
melalui gerakan fisik dan tanggapan pikiran seseorang terhadap aspek
kewirausahaan (Purnomo, 2005). Untuk mengetahui sikap kewirausahaan
digunakan instrumen model EAO yang telah dikembangkan oleh (Robinson et al,
1991). Model EAO ini menggunakan empat dimensi mengenai sikap, yaitu :
1. Keinginan untuk Berprestasi
Menurut Mc Clelland dalam Sumarsono (2010), penggerak psikologis utama
yang memotivasi wirausahawan adalah kebutuhan untuk berprestasi.
Kebutuhan ini didefinisikan sebagai keinginan atau dorongan dalam diri
orang yang memotivasi perilaku ke arah pencapaian tujuan.
2. Inovasi
Inovasi memerlukan pencarian kesempatan baru. Hal tersebut berarti
perbaikan barang dan jasa yang ada, menciptakan barang dan jasa baru,
atau mengkombinasikan unsur-unsur produksi yang ada dengan cara yang
baru dan lebih baik (Sumarsono, 2010).

6
3. Kontrol Pribadi
Menurut Hendro (2011), dalam situasi apapun, seorang wirausaha harus
bisa mengendalikan diri terhadap kritikan, cercaan, tekanan, teguran,
komplain, protes, dan pengaruh negatif dari lingkungan terdekatnya.
4. Penghargaan diri
Penghargaan diri (self-esteem) menurut Robbins (2008) adalah tingkat
menyukai atau tidak menyukai diri sendiri dan tingkat sampai mana individu
menganggap diri mereka berharga atau tidak berharga sebagai seorang
manusia.
 Menurut Suharyadi (2007) bahwa sikap seorang wirausaha dapat dilihat dalam
kegiatan sehari-hari, antara lain:
1. Disiplin, yaitu ketepatan komitmen kewirausahaan terhadap tugas dan
pekerjaannya, baik ketepatan terhadap waktu, kualitas pekerjaan, sistem
kerja, dan sebagainya.
2. Komitmen tinggi, dimana seorang wirausahawan yang teguh menjaga
komitmennya kepada konsumen akan memiliki nama baik di mata
konsumen, serta mendapat kepercayaan dari konsumennya.
3. Jujur, seorang wirausahawan harus jujur dalam hal karakteristik produk,
mengenai promosi yang dilakukan, serta pelayanan purnajual yang
dijanjikan.
4. Kreatif, seorang wirausahawan harus memiliki daya kreatif yang tinggi untuk
menciptakan produk terbaru sehingga mampu memiliki daya tahan yang
kuat dalam persaingan bisnis.
5. Mandiri, wirausahawan yang mandiri dapat melakukan keinginan dengan
baik tanpa adanya ketergantungan pihak lain dalam mengambil keputusan
atau bertindak.
 Pakpahan (2010) menyatakan bahwa sikap adalah kecenderungan bertindak,
berpersepsi, berpikir dan merasa dalam menghadapi obyek, ide, situasi, atau
nilai. Sikap, motivasi dan minat mahasiswa sangat dibutuhkan bagi mahasiswa
yang berwirausaha agar mampu mengidentifikasi peluang usaha, kemudian
mendayagunakan peluang usaha untuk menciptakan peluang kerja baru
(Rosmiati et al, 2015). Responden cenderung memiliki sikap tanggung jawab
individual, yaitu tidak menunda pekerjaan dan melakukan pekerjaan yang dimiliki

7
(Pakpahan, 2010). Seorang wirausaha dapat mendirikan, mengelola,
mengembangkan dan melembagakan usaha yang dimiliknya, dan dilakukan
dengan penuh kreatif, inovatif, mempertimbangkan kemampuan diri, mampu
mengambil risiko, mampu melihat kedepan, mampu memanfaatkan peluang,
mampu bergaul, suka bekerja keras, penuh keyakinan dan bersikap mandiri
(Tawardi, 1999).
 Hubungan antara sikap kewirausahaan dengan keberhasilan usaha tidak selalu
memiliki hubungan yang positif, tergantung dari responden. Sikap
kewirausahaan tersebut dapat dibentuk sesuai dengan keinginan pelaku usaha.
Bagi pelaku usaha yang menginginkan usahanya berhasil maka akan
mewujudkan sikap-sikap kewirausahaan dengan sungguh-sungguh.
Moderenitas sikap kewirausahaan dari pemilik usaha kecil berpengaruh
signifikan terhadap keberhasilan usaha dengan indikator kerja keras,
menghargai waktu, motivasi berprestasi, dan percaya diri (Aditya, 2015).
Sedangkan hal-hal yang dapat menjadi penghambat keberhasilan suatu usaha
antara lain adanya peraturan yang mengikat serta kondisi pemerintah dalam
mendukung jalannya usaha tersebut (Warnaningsih, 2011). Menjadi seorang
wirausahawan yang berhasil dapat dicapai jika seorang wirausahawan memiliki
sikap kewirausahaan yang terdiri dari menghargai waktu, inovatif, kerja keras
dan tanggung jawab serta percaya diri (Aditya, 2015).
 Menurut (Buttner dan Moore, 1997; Dhaliwal, 2000; Farrington, 2006;
Hailemariam dan Kroon, 2014; Kanungo, 2003; Masuo et al, 2001; Paige dan
Littrel 2002) dalam Saputri dan Himam (2015) hakikat sukses pada wanita
pengusaha dapat dilihat berdasarkan dua kriteria, yaitu kriteria intrinsik dan
ekstrinsik. Sukses berdasarkan kriteria instrinsik meliputi; (1) kemandirian, (2)
dapat mengendalikan masa depan sendiri, (3) menjadi bos bagi diri sendiri, (4)
berprestasi. Sukses berdasarkan kriteria ekstrinsik meliputi (1) pengembalian
asset, (2) penjualan meningkat, (3) keuntungan meningkat, (4) peningkatan
jumlah karyawan, (5) dapat membahagiakan karyawan dan pelanggan, (6)
pengembangan bisnis, (7) dapat mensejahterakan keluarga.

8
Hakikat Pendidikan Seni Kerajinan dan Prakarya SD

A. Pengertian Seni Kerajinan


 Kerajinan adalah suatu hal yang bernilai sebagai kreativitas alternatif, suatu
barang yang dihasilkan melalui keterampilan tangan. Umumnya, barang
kerajinan banyak dikaitkan dengan unsur seni yang kemudian disebut seni
kerajinan. Seni kerajinan adalah implementasi dari karya seni kriya yang telah
diproduksi secara massal (mass product). Produk massal tersebut dilakukan
oleh para perajin.
 Seni kerajinan bukan hanya dipandang sebagai benda pakai, tetapi ada juga
yang hanya sebagai hiasan dan cendera mata. Bentuk-bentuk benda pakai
dibuat dalam ukuran kecil (minor art). Lebih lanjut dijelaskan pembuatan seni
kerajinan bukanlah dilahirkan oleh sifat rajin dalam arti Ijver (lawan dari malas),
tetapi lahir dari sifat terampil atau kepringgelan tangan manusia. Makna rajin
yang sesuai dengan seni kerajinan dalam arti rapid an terampil berdasarkan
pengalaman kerja yang menghasilkan keahlian atau kemahiran kerja dalam
profesi tertentu. (Kusnadi, 1983: 11).
 Istilah seni kerajinan diartikan sebagai pekerjaan yang dilakukan dengan tangan
dan membutuhkan keterampilan tertentu. Dalam Ensiklopedia Indonesia
dijelaskan, bahwa seni kerajinan tangan merupakan jenis kesenian yang
menghasilkan berbagai barang perabotan, hiasan, atau barang-barang lain yang
artistik, terbuat dari kayu, logam, emas, perak, gading, dan sebagainya. Hasil
suatu seni kerajinan tangan disebut juga seni Guna (Shadily, 1983: 1749).
Menurut Soeroto, seni kerajinan merupakan usaha produktif di sektor
nonpertanian baik untuk mata pencaharian utama maupun sampingan, oleh
karenanya merupakan usaha ekonomi, maka usaha seni kerajinan dikategorikan
ke dalam usaha industri (Soeroto, 1993: 20). Melalui tradisi kecil telah lahir
istilah “Kerajinan” sebagai sebutan hasil karya yang diciptakan para “perajin”.
Adapun dimana tempat mereka melakukan kegiatannya disebut “Desa
Kerajinan”, oleh karenanya istilah ini lebih memasyarakat. (Gustami, 1991, 2).
 Wujudan cipta seni yang serba simetris, selaras, dan seimbang, sehingga
menjadi harmonis (Gustami, 1991: 99). Lebih lanjut dijelaskan bahwa seni
kerajinan umumnya tidak dilahirkan untuk ketinggian keindahannya, akan tetapi
dilahirkan untuk melayani kebutuhan praktis manusia sehari-hari, sedangkan

9
produk seni kriya terutama di masa lalu, sekalipun juga terkait dengan kegunaan
praktis, tetapi nilai estetis, simbolik, dan spiritualnya luluh bahkan berada di atas
fungsi fisiknya (Gustami, 1991: 101).
 Dengan demikian, seni kerajinan lahir dari sifat rajin, terampil, atau keprigelan
tangan manusia, yang dapat menghasilkan benda-benda pakai maupun benda-
benda hias, baik sebagai benda penghias interior maupun benda hias eksterior.
Oleh karena itu, seni kerajinan di samping memiliki nilai guna juga memiliki nilai-
nilai budaya.
 Seni kerajinan adalah sebuah karya seni yang tercipta dari tangan-tangan
terampil, juga merupakan simbol dan identitas budaya yang tak ternilai
harganya. Kerajinan juga merupakan aset budaya sekaligus juga aset
pariwisata. Produk kerajinan mempunyai peran yang tidak sedikit dalam upaya
mendongkrak perekonomian rakyat dan kunjungan wisatawan. Produk-produk
kerajinan khas daerah-daerah di Indonesia sudah mendapat tempat di hati para
wisatawan, baik wisatawan nusantara maupun mancanegara.

B. Pengertian Prakarya
 Prakarya adalah usaha untuk memperoleh kompetensi cekat, cepat, dan tepat
melalui pembelajaran kerajinan, rekayasa, budidaya dan pengolahan dengan
menggunakan berbagai macam bahan, alat, teknik, dan ilmu pengetahuan yang
dilakukan dengan cara memanfaatkan pengalaman dan pelatihan.
 Dalam Kamus Bahasa Indonesia (KBI), prakarya adalah pekerjaan tangan
(pelatihan di sekolah). Menurut Pesanggarahan Guru (2016, hlm. 6) prakarya
terdiri atas dua kata, Pra dan Karya. Pra yang berarti belum dan Karya berarti
bekerja membuat produk. Jadi, prakarya merupakan proses bekerja suatu karya
dan hasil karya (produk). Produk prakarya dalam hal ini dimaksudkan dapat
berupa karya desain, model, dumi atau pra-cetak, sehingga sasaran
pembinaannya adalah keterampilan, konsep berfikir, dan langkah kerja yang
secara keseluruhan akan membentuk kepribadian siswa.
Jika kata prakarya diuraikan dari kata benda, pengertian prakarya adalah karya
(produk), misalnya:

10
a. Model yang akan dicetak atau diproduksi.
b. Benda produk sebagai contoh sesuai dengan ukuran, format, atau bentuk
jadi, namun belum layak untuk direproduksi.
c. Pracetak adalah karya yang siap dicetak ulang, karya tersebut siap untuk
direproduksi.
Sedangkan, prakarya sebagai kata kerja diartikan kinerja produktif yang
berorientasi dalam mengembangkan keterampilan, kecekatan, kecepatan,
ketepatan, dan kerapian.
 Prakarya didefinisikan sebagai hasil kerja yang belum jadi, prakarya masih
berupa proof of concept atau sebuah prototipe. Prakarya belum mempunyai
target pemasaran, oleh sebab itu belum ada penggunanya atau konsumennya.
Satu-satunya penggunanya mungkin si developer atau desainer itu sendiri.
Kualitas belum menjadi perhatian sebab yang penting bentuk dasarnya saja.
Harga sebuah prakarya ditentukan sangat subyektif sebab belum tahu potensi
pasarnya. Prakarya memiliki pengertian keterampilan, hastakarya, kerajinan
tangan, atau keterampilan tangan. Bahan yang digunakan tersedia secara
umum dipasaran, sehingga kita tinggal merangkai ataupun pemanfaatan limbah
dan bahan bekas. Prakarya mempunyai peranan penting dalam pengembangan
kreativitas dan mengembangkan menjadi sebuah inovasi baru. Arti pengolahan
prakarya ialah membuat atau menciptakan. Pada dasarnya prinsip kerja
pengolahan prakarya ialah mengubah bahan mentah menjadi produksi hasil
dengan mencampur atau memodivikasi bahan tersebut.
 Prakarya bisa juga dibilang kerangka dari kerajinan tangan atau hasil yang
belum jadi atau belum mencapai hasil akhir. Karena karya adalah hasil akhirnya,
maka prakarya adalah kerajinan tangan yang belum mencapai hasil sempurna
dan oleh karena itu belum mempunyai target pemasaran. Prakarya ini
merupakan karya dalam bentuk yang sederhana karena membuatnya pun
sedikit lebih mudah.

C. Fungsi Pendidikan Seni Kerajinan dan Prakarya


Fungsi Seni
Seni memiliki tiga fungsi utama bagi kehidupan manusia. Yaitu untuk pribadi,
sosial, dan fisik.

11
1. Fungsi seni sebagai kebutuhan pribadi:
a. Untuk memenuhi kebutuhan ungkapan (ekspresi) dan subyektif
b. Sebagai ungkapan psikologi pribadi
c. Ungkapan pribadi tentang cinta dan kehidupan, ketakutan, dan kematian.
Bisa terkait spiritual dan keagamaan, estetika, dan lainnya.
2. Fungsi seni untuk memenuhi kebutuhan sosial:
Untuk memenuhi kebutuhan komunikasi, sosial dan masyarakat yang bertujuan:
a. Untuk dilihat dan dipakai oleh umum
b. Mempengaruhi politik secara kolektif
c. Ekspresi kolektif, komunal. Suatu karya seni yang desainnya harus sesuai
dengan selera masyarakat, contohnya poster / Iklan dan lainnya.
3. Fungsi seni kebutuhan fisik:
Fungsi seni untuk memenuhi kebutuhan manusia sebagai alat, wadah. Suatu
karya seni yang dapat dimanfaatkan sebagai benda pakai.
Seni berdasarkan kemanfaatan dalam kehidupan sehari dapat dilihat dari dua
fungsi, yakni seni terapan atau seni pakai dan seni muni. Seni terapan dilihat dari
nilai keindahan benda dan mempunyai kegunaan praktis. Lukisan pada umumnya
tidak mempunyai kegunaan praktis kecuali dibuat sesuai pesanan atau pada benda
hiasan. Lukisan atau seni patung dalam bagian seni murni lebih mengutamakan
kebutuhan dari si seniman pembuatnya, buah dari ekspresi diri terhadap diri dan
dunianya. Mereka bebas dalam bercipta karya.

D. Fungsi Pendidikan Seni Bagi Perkembangan Anak


Para ahli psikologi dan pendidikan memiliki teori-teori tentang perkembangan
seni anak. Seperti Victor Lowenfeld (1975) yang menjelaskan bahwa seni
mempengaruhi perkembangan anak, meliputi; perasaan dan emosi, kapasitas
Intelektual, perkembangan motorik, kesadaran perseptual, kreativitas dan daya
cipta, kesadaran estetis, perkembangan sosial. Disamping itu hal penting yang perlu
menjadi perhatian kita seni juga mempunyai andil untuk meningkatkan keimanan
dan ketaqwaan kepada Tuhan, yang menyentuh wilayah spiritual.
1. Pendidikan Seni Menanamkan Nilai Keindahan dan Ketakwaan
Membahas tentang seni selalu identik dengan nilai-nilai keindahan. Manuşia
adalah makhluk yang cenderung tertarik pada keindahan. Baik keindahan akhlak
maupun bentuk atau wujud keindahan benda. Cinta pada keindahan adalah fitrah
12
yang dianugrahkan Allah SWT kepada manusia. Allah yang maha pencipta memberi
kebebasan kepada setiap manusia untuk mengekspresikan keindahan yang
merupakan nalurinya. Manusia diperkenankan melakukan kreativitas yang
mendukung fitrahnya. Allah SWT membuktikan kepada manusia bahwa dialah Sang
pencipta keindahan. Ini terbukti dengan salah satu nama Allah SWT sebagai al-
Badi', yang berarti bahwa Dia adalah Tuhan yang selalu mendesain sesuatu dengan
indah. Indahnya alam raya dengan segala isinya adalah bukti bahwa Allah SWT
adalah Tuhan yang maha indah. Hal ini diperjelas oleh Rasulullah SAW;
"Sesungguhnya Allah itu maha indah dan mencintai keindahan."
Naluri keindahan itu perlu dirangsang, ditumbuhkan dan dirawat secara terus
menerus dalam proses pendidikan. Tujuan pendidikan seni terutama bagi anak
hendaklah menjadikan alat pemancar getaran ilahi, sebagai media ibadah untuk
melatih pribadi yang selalu berpikir dan bersyukur dengan diberi indera untuk
menikmati keindahan, serta kemampuan untuk mengungkapkan kembali keindahan
ciptaan Allah yang ada di alam ini. Allah menciptakan manusia menjadi makhluk
yang paling mulia melebihi makhluk lain ciptaan Nya. Kemuliaan yang dibentuk dari
berbagai potensi diri, atau kecerdasan diri yang pada dasarnya sudah ada pada diri
manusia. Melalui berbagai aktivitas seni berbagai potensi diri anak tersebut
dikembangkan secara optimal, sehingga menjadi orang dewasa yang berilmu,
beriman, bertaqwa, sehat jasmani dan rohani. Siswa perlu dilatih untuk melihat
semua karya cipta disekitarnya untuk bisa memahami arti seni dan merasakan, atau
mendapatkan manfaat dari berbagai fungsi seni yang menjadikan manusia cerdas.
Fungsi pendidikan seni dalam pembelajaran seni pertama sekali haruslah
diarahkan agar anak dapat merasakan nikmat syukur akan segala keindahan, serta
mengembangkan rasa menghargai dan merawat segala ciptaan Allah. Diakui atau
tidak, tiap manusia pasti memiliki pengalaman keindahan. Dari kecil kita sudah
dialunkan nada-nada indah dari sapaan sayang bunda, nyanyian merdu disaat
menyusu, detak jantung bunda dan hembusan nafas yang terasa menyejukkan,
belaian lembut senyuman, semua itu adalah nada seni kehidupan. Diajak berjalan-
jalan ke kebun bunga, menunjukan binatang yang ditemukan. Memperkenalkan
bintang, bulan dan matahari yang memancarkan cahaya keindahan. Mengenalkan
air, dan tanah. Semua bagian dari proses belajar seni, dimulai dengan mengasah
kepekaan kita, sensitivitas, estetika, berpikir, dll.

13
Orang beriman akan memaknai pengalaman keindahan sebagai sebuah
sapaan Allah SWT. Seni yang identik dengan keindahan adalah ekspresi manusia
yang mencoba melukiskan kembali keindahan ilahi tersebut. Seni merupakan sarana
penuangan naluri estetika manusia. Karena itu ide utama dari berkesenian adalah
wahana ibadah.
Pendidikan seni bernilai ibadah, jika potensi keindahan sebagai fitrah diolah,
dan dikembangkan telah mampu menumbuhkan kepekaan jiwa manusia terhadap
segala sesuatu yang ada disekitarnya. Seni yang mampu memotivasi semangat
hidup manusia, menajamkan nurani, meninggikan spritualitas, dan menjadi tempat
persemaian nilai-nilai luhur. Karena itu, apapun bentuk aktivitas seni, hendaknya
berorientasi kepada pelestarian nilai-nilai luhur dan memberi manfaat bagi diri anak
dan orang banyak.
2. Seni Rupa sebagai Media Pengembangan Aspek-Aspek Kepribadian
Anak
Membahas tentang kepribadian seseorang berkaitan dengan aspek emosi,
sosial, sensitivitas. Pendidikan seni rupa sebagai pengembangan aspek-aspek
kepribadian anak yang dimaksud adalah bahwa dari kegiatan seni rupa itu kita
kembangkan aspek-aspek keperibadian anak. Hal ini dimaksudkan karena jiwa
manusia terdiri dari bermacam-macam daya seperti daya ingat, tanggap, fantasi,
dan nilai-nilai perasaan seperti perasaan keindahan dan lain-lain dan ini
memungkinkan dikembangkan lewat pendidikan seni rupa.
Pelajaran seni rupa adalah kelompok pelajaran yang sifatnya ekspresif dan
oleh karena itu apabila anak terlihat dalam kegiatan seni rupa seluruh aktivitas
jiwanya ikut terlibat. Tujuan pendidikan seni rupa tidaklah hanya agar anak tadi
terampil atau pandai menggambar tetapi adalah juga untuk mengembang kan aspek
kepribadian anak seperti yang disebut di atas tadi.
1) Pengembangan Fantasi/Imajinasi
Fantasi adalah salah satu gejala jiwa yang dimiliki manusia. Fantasi
sangat berguna dalam pendidikan dan pembelajaran karena dapat memperkaya
tanggapan pada jiwa kita. Selain itu, daya fantasi yang tinggi juga dapat
membantu timbulnya ide-ide atau gagasan baru. Atau dengan kata lain dengan
daya fantasi yang tinggi dapat membantu terwujudnya kreativitas.
Pada umumnya fantasi anak-anak terutama usia sejak TK sampai SD
sangat tinggi. Ini dapat kita amati dari minat maupun kegiatan mereka. Misalnya
14
saja tentang ceritra-ceritra yang mereka gemari baik dalam film adalah ceritra
fantastis. Anak-anak TK dapat saja mengajak bicara benda-benda mainannya.
Disini fantasinya benar-benar hidup, ia menganggap bahwa yang dihadapinya
itu adalah makhluk yang hidup.
Dalam pelajaran seni rupa seperti melukis atau menggambar pada saat
proses berkarya berlangsung dapat saja kita temukan seorang anak sambil
menggambar berbicara sendiri. la seolah-olah bedialog dengan objek yang
sedang digambarnya. Selain itu sering kita temukan pada karya anak-anak yang
tidak wajar menurut pemikiran orang dewasa, objek yang digambarnya seolah-
olah berada dalam alam hayal. Begitu guru yang memahami, semestinya hal
yang demikian tidak disalahkan. Kegiatan seni termasuk seni rupa haruslah
diusahakan sebagai wahana atau sarana pengembangan daya fantasi anak.
2) Sensitivitas
Yang dimaksud dengan sensitivitas adalah kemampuan menyerap kesan
dari luar secara semestinya melalui indra kita. Sensitiv berarti juga peka dalam
arti lain perasa sedangkan sensitivitas adalah daya kepekaan dalam menerima
rangsangan dari luar. baik lewat penglihatan, pengalaman, perasaan dan lain-
lain. Dalam kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakatpun diharapkan anak
dapat peka terhadap keadaan sekitarnya. Sensitivitas adalah salah satu gejala
jiwa manusia yang dalam kegiatan seni rupa sangat diperlukan dan sedapat
mungkin harus dikembang kan. Dalam kegiatan menggambar, anak-anak perlu
diajak keluar kelas, mengamati benda-benda atau apa saja di luar kelas
sebelum mereka mulai menggambar. Latihan pengambatan dapat meningkatkan
sensitivitas dalam arti memperoleh persepsi yang lebih sempurna, lebih lengkap
dan kualitas yang lebih baik.
3) Perasaan Keindahan
Dalam kegiatan kesenian termasuk seni rupa tidak lepas dari keindahan.
Bahkan ada yang beranggapan bahwa seni identik dengan keindahan. Dalam
pelajaran seni rupa, perasaan keindahan adalah salah satu aspek kejiwaan yang
sangat dibutuhkan dan seharusnya dikembangkan. Selain itu perasaan
keindahan juga sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya saja
seorang ibu rumah tangga yang mempunyai kemampuan membeli sofa yang
mahal harganya, untuk ditempatkan di ruang tamu. Namun setelah ditempatkan
di ruang tamu ternyata tidak sesuai dengan warna ruang maupun warna benda-
15
benda lain di ruangan tersebut. Demikian pula dalam penempatannya membuat
ruangan nampak menjadi sesak. Hal yang demikian adalah sebenarnya karena
kurangnya kepekaan terhadap warna dan komposisi yang erat hubungannya
dengan perasaan keindahan tadi.
Dalam kegiatan seni termasuk seni rupa anak-anak selalu berhadapan dengan
unsur-unsur rupa seperti titik, garis, warna bentuk, tekstur, dan lain-lain dan mereka
selalu ditantang mengolah, menatanya menjadi suatu karya. Kegiatan tersebut di
samping menghasilkan karya tadi adalah meningkatkan perasaan keindahan anak.
3. Seni sebagai Media Ekspresi
Ekspresi cinta kebenaran manusia melahirkan ilmu pengetahuan. Sedangkan
cinta akan keindahan dituangkan melalui wahana seni.
Ekspresi adalah suatu kebutuhan manusia dalam mencari kepuasan yang
perlu disalurkan. Wujud ekspresi dapat terlihat melalui bahasa tubuh, mimik, tulisan
dan karya. Manusia perlu mengekspresikan dirinya dengan berbagai cara. Salah
satunya adalah media kesenian yang terus berkembeng seiring perkembangan
zaman. Seni rupa sebagai salah satu cabang kesenian memiliki kapasitas untuk
menampung ide, ekspresi, atau pemaknaan kembali seseorang atas dunianya
melalui garis, warna, dan bahkan tekstur.
Ekspresi adalah proses kejiwaan yang memiliki daya untuk mencipta, yang
mendasari kreativitas, yang dikenal dengan eskpresi kreatif. Dengan kata lain
ekspresi kreatif adalah ekspresi yang mengandung kreaticitas dan menghasilkan
karya seni. Misalnya gambar, lukisan atau patung, dll.
Dunia anak penuh dengan keingintahuan dan harapan-harapan. Keinginan
untuk mewujudkan berbagai hal yang mereka tangkap dari lingkungan kehidupan
sekitarnya, melalui indera. Kesempatan untuk mengekspresikan diri melalui seni
akan membantu perkembangan berbagai kecerdasan anak dalam mengatasi
berbagai persoalan hidupnya nanti.
4. Pengembangan Kreativitas
Anak usia sekolah merupakan masa "keemasan berekspresi kreatif. Hasil
penelitian tentang potensi kreatif manusia dari berbagai kelompok usia di Utah,
Amerika, sebagai yang di tulis oleh Buzan (2002). menggambarkan hasilnya sebagai
berikut:
 Murid taman kanak-kanak, persentase kreativitasnya 95-98%

16
 Murid sekolah dasar 50-70%
 Murid sekolah menengah dan mahasiswa 30-50%
 Orang dewasa kurang dari 20 %
Kreativitas, pada umumnya diartikan sebagai daya atau kemampuan untuk
mencipta. Kreativitas menurut Buzan adalah kemampuan seseorang untuk
memunculkan ide-ide baru, menyelesaikan masalah dengan cara yang khas, dan
untuk lebih meningkatkan imajinasi, perilaku, dan produktivitas.
Kreativitas dalam pendidikan seni akan berperan mengembangkan
kemampuan kognitif. Seni dapat memancing tumbuhnya kemampuan kreatif, dan
bila kreativitas itu telah berkembang dan meningkat, maka kemampuan kreatif akan
berguna untuk bidang ilmu lainnya.
Seni adalah wujud dari ekspresi kreatif. Seni juga sesuatu yang
menyenangkan, yang selalu memberikan kepuasan batin pada penikmatnya, dari
suatu yang disenangi akan muncul ide-ide dan karya yang menakjubkan.
Pendidikan seni termasuk seni rupa merupakan wahana dan cara yang paling
tepat untuk mengembangkan kreativitas sejak dini. Ini telah lama dilakukan di
negara-negara maju. Dengan demikian berarti mempersiapkan anak tidak hanya
sebagai pemakai pengetahuan tapi juga sebagai pencari atau penemu pengetahuan,
atau dikatakan sebagai pribadi yang kreatif. SC. Utami Munandar mengatakan
bahwa kreativitas adalah kemampuan membuat kombinasi baru berdasarkan data
dan informasi yang ada.
Sehubungan dengan itu pendidikan seni termasuk seni rupa harus mengacu
kepada kebutuhan anak dan harus dipandang sebagai dasar bagi perkembangan
individu. Untuk itu harus diajarkan seefektif mungkin dan dilaksanakan lebih dini.
Maksudnya dilaksanakan seawal mungkin pada masa kanak-kanaknya, sebab pada
masa ini dorongan rasa ingin tahu anak untuk belajar dan imajinasinya sangat besar.
Berbagai kegiatan kreatif yang spontan yang memberikan kebebasan berimajinasi
dan beriman sangat diamati anak-anak. Pembinaan kreativitas yang semacam ini
memberikan kesempatan kepada anak untuk mewujudkan dirinya karena bersumber
dari “self ekspression” yang pada hakekatnya semua anak mampu berkembang
melalui pengalaman seni dan bukan hanya anak yang berbakat saja.
Pengembangan kreativitas tentu dapat juga dikembangkan melalui bidang
lain seperti pada pelajaran bahasa dan matematika, namun pengembangan

17
kreativitas melalui senií rupa akan lebih mudah karena tuntutannya tidak terlalu
berat.
Untuk lebih memahami seni sebagai sarana pengembangan kreativitas, kita
dapat belajar dari Leonardo Da Vinci.seorang kreatif terkenal di dunia. Berikut ini
cuplikan dari tulisannya Michael J.Gelb menjadi jenius seperti Leonardo da Vinci
Siapa yang tidak kenal dengan kecemerlangan Leonardo Da Vinci sebagai seorang
seniman besar, yang dilahirkan pada tanggal 15 April 1452 di Italia dan meninggal
pada tanggal 2 mei 1519. Menjelang akhir kehidupannya, Leonardo sedang
mengamati dan melukiskan, dengan detail ilmiah, ciri-ciri penyakitnya dan simtom-
simtomnya.
Leonardo sang seniman telah mengubah arah seni. la adalah seniman Barat
pertama yang membuat pemandangan sebagai subjek utama lukisan. la merintis
penggunaan cat minyak dan aplikasi perpektif. Dengan kesenimannya, Da Vinci
mendalami banyak bidang pengetahuan. la terkenal sebagai arsitek dan pematung.
Sebahagian besar karya arsitekturnya terpusat pada prinsip-pinsip wnwn
perancangan. Leonardo sang penemu menyusun rancangan-rancangan bagi mesin
terbang, helikopter, parasut, tangga yang dapat dijulurkan (untuk pemadam
kebakaran), sepeda, perabotan yang bisa dilipat, instrumen musik otomatis, kursi
malas terapeutilk, dan masih banyak karya lain yang sangat mencengangkan.
Sebagai seniman yang selalu berpikir kreatif dalam mengembangkan
imajinasinya, ia mampu merintis konsep otomatisasi, dan telah merancang ribuan
mesin yang dapat menghemat tenaga dan menaikkan produktivitas. Salah satunya
mesin tenun otomatis, yang merupakan pertanda datangnya Revolusi industri.
Meskipun Leonardo sang ilmuwan, memberikan apresiasi tertinggi bagi ilmu
terletak pada nilai intrinsiknya sebagai ungkapan pencariannya atas kebenaran,
kebanyakan pakar sepakat bahwa ia patut dihargai karena sumbangan-
sumbangannya yang penting bagi sejumlah disiplin ilmu, antara lain dibidang:
Anatomi
- la merintis disiplin ilmu anatomi komparatif modern
- la adalah orang pertama yang melukis bagian-bagian tubuh dengan penampang
melintang la melukiskan gambar-gambar yang paling mendetil dan paling
koprehensif tentang manusia dan kuda
- la melakukan studi-studi ilmiah yang belum ada pendahulunya tentang janin di
dalam kandungan
18
- la adalah orang pertama yang membuat cetakan otak dan bilik-biliknya

Botani
- la merintis ilmu botani modern
- la menggambarkan geotropisme (tarikan gravitasi bumi terhadap tumbuh-
tumbuhan tertentu) dan heliotropisme (tertariknya tumbuh- tumbuhan ke arah
matahari)
- la mengamati usia sebatang pohon sesuia dengan jumlah lingkaran-lingkaran
penampang melintangnya
- Ia adalah orang pertama yang menggambarkan sistem tata letak daun di
tumbuh-tumbuhan
Geologi dan fisika
- la melakukan penemuan-penemun penting tentang sifat fosilisasi, dan ia adalah
orang pertama yang mendokumentasi segala gejala erosi tanah. Sebagaimana
ditulisnya, “Air mengikis pegunungan dan menutupi lembah-lembah.”
- Kajian-kajian fisikanya mengantisipasi disiplin hidrostatika, optika, dan mekanika
modern.
Leonardo di dalam kehidupannya, mengarahkan kesetiaan, kebenaran dan
keindahan. la mencari kebenaran melalui gejala-gejala alam yang memberikan rasa
keindahan, dan mengelitik untuk selalu melakukan pencarian. Bagi Leonardo, usaha
mencari pengetahuan membuka pintu menuju kebebasan.
Satu kata bijak dari Leonardo da Vinci, “Karena cinta yang besar lahir dari
pengertian yang besar akan sesuatu yang dicintai.” Dari kata bijak tersebut kita
melihat, Da vinci memiliki kecintaan yang besar atas kebenaran dan keindahan
Freud tentang Da vinci, “Kita menghormatinya dengan belajar darinya.”
Proses berkreativitas Leonardo dapat dijadikan sebagai contoh. Terutama
belajar kreatif yang dimulai dari pemupukan rasa berkesenian. Bagaimana guru di
sekolah bisa terinspirasi dari cara Leonardo belajar berbagai hal melalui seni.
5. Seni Sebagai Media Komunikasi dan Pengembangan Kemampuan
Berpikir
Seni sebagai bahasa, merupakan bentuk komunikasi, filosofi, dan persepsi
kebenaran. Seni sebagai bahasa komunikasi dapat digunakan untuk menjelaskan
penemuan-penemuan ilmiah. Sebagai contoh, dapat kita lihat bagaimana Leonardo
Da Vinci melakukannya. Begitu banyak hal yang dapat kita pelajari dari Leonardo da
19
Vinci tentang pencarian melalui seni (rasa kecintaan dalam mempelajari sesuatu)
sebagai upaya mengembangkan berbagai kecerdasan. Salah satu yang dapat kita
lakukan adalah; mengingat, mengembangkan, dan menerapkan “Tujuh prinsip”
belajar untuk cerdas.dan kreatif.
Ketujuh prinsip Da Vinci itu adalah:
1. Curiossita; Pendekatan berupa keingintahuan yang tak terpuaskan akan
kehidupan dan upaya pencarian tak kenal lelah untuk belajar tampa henti.
2. Dimostrazione; Niat teguh untuk menguji pengetahuan melalui pengalaman,
ketekunanan, dan kesediaan untuk belajar dari kesalahan.
3. Sensazione; Penajaman indera secara terus menerus, terutama penglihatan,
sebagai sarana untuk menghidupkan pengalaman.
4. Sfumato (secara harfiah “Hilang tak berbekas” atau “Menjadi tak pasti”;
Kesediaan untuk menerima ambiguitas, paradoks, dan ketidak pastian.
5. Arte/Scienza; Pengembangan keseimbangan antara ilmu dan seni, logika dan
imajinasi. Pemikiran otak secara menyeluruh (whole-brain thinking).
6. Coporalita; Pemupukan keanggunan, keterampilan dua tangan, kebugaran, dan
sikap tubuh yang benar.
7. Connesione; Pengakuan dan penghargaan terhadap keterkaitan semua hal dan
fenomena.
Prinsip-prinsip Davinsi tersebut dapat mengembangkan kemampuan berpikir
cerdas dan kreatif dan perlu mendapat perhatian guru agar dilatihkan dalam
berkarya seni. Karena sejalan dengan pendekatan saintifik yang akan menghasilkan
ilmuan-ilmuan.
6. Seni sebagai Media Terapi
Seni merupakan hal yang menyenangkan dan menenangkan. Seni tidak
hanya untuk pemuas mata dan menyenangkan telinga, seni juga bisa menjadi obat
untuk menyembuhkan trauma mental. Terapi seni atau art therapy meliputi dua
bidang keilmuan yaitu bidang psikologi dan bidang ilmu seni. Orang yang memiliki
masalah psikologis dapat dipulihkan melalui terapi seni. Penelitian tentang ini sudah
banyak dilakukan. Diantaranya suatu studi oleh University of Granada pada sebuah
rumah sakit di Spanyol. Penelitinya Elizaberta Perez., yang dilakukan pada
penderita berbagai penyakit mental. Manfaat terapi sudah dibuktikan secara ilmiah.
Beberapa manfaat positif terapi seni;

20
a. Penyembuhan Pribadi. Melalui terapi seni akan dilatih untuk memahami
perasaan pribadi dan mengenali kemarahan, kekesalan dan emosi lainnya
setelah terjadi insiden atau penyakit yang meninggalkan trauma. Mencari tahu
penyebabnya, belajar mengatasi agar dapat menyegarkan diri dan semangat
kembali.
b. Pencapaian Pribadi. Dengan menciptakan sebuah karya seni akan membangun
rasa percaya diri, memelihara rasa cinta dan mampu menghargai diri sendiri.
c. Menguatkan Diri. Membantu menggambarkan ketakutan yang tidak bisa
diungkapkan dengan kata-kata.
d. Melakukan relaksasi melalui seni dan meredakan stress.
Terapi seni untuk anak salah satu bentuk terapi seni untuk anak adalah
melalui kegiatan menggambar. “Gambarmu, Dunia mu”, dengan terapi gambar, tidak
ada tembok penghalang yang membuat anak enggan mengekspresikan dirinya.
Kata Laurence Vandenborre, seorang art therapist asal Belgia yang juga pendiri Red
Pencil, Sebuah organisasi kemanusiaan yang banyak berpartisipasi pada pemulihan
trauma para korban bencana, khususnya anak-anak.
Gambar merupakan media komunikasi, sebagai perpanjangan emosi yang
tidak mampu disampaikan anak dalam kata-kata. Lewat gambar anak diharapkan
menemukan jalan penyembuhan. Gambar yang dihasilkan tidak perlu mengapresiasi
estetikanya, melainkan kemampuan untuk mengungkapkan alam bawah sadar.
Tumpukan dari apa yang dipikirkan, dirasakan, tekanan-tekanan yang membutuhkan
pertolongan untuk di ungkapkan. Dengan bantuan sepotong kertas dan krayon anak
diminta untuk menggambarkan apa saja sesuai keinginannya. Setelah itu minta
kesediaan anak untuk menceritakan gambar yang telah dibuatnya. Jika anak belum
bersedia menjelaskannya, tidak boleh dipaksa. Lakukan berulang kali, bisa
dilakukan berkelompok dengan teman-teman sebaya.
Laurence juga menjelaskan, “komunikasi lewat gambar lebih mudah diterima
anak-anak karena merasa nyaman, terlindung, dan tidak terhakimi.” Ketika
memegang krayon, benda yang mereka pegang itu menjadi semacam perpanjangan
emosi. Sapuan krayon pada kertas kosong semacam ruang yang indah untuk
ekspresi kemarahan, kesedihan dan lainnya, sehingga mereka lebih mudah
dimengerti.
Melihat kontribusi pendidikan seni rupa yang begitu luas terhadap
perkembangan anak maka sangatlah disayangkan apabila tidak dilaksanakan
21
sebagaimana mestinya, apalagi kalau sampai waktunya dikurangi. Pendidikan seni
rupa bukan untuk mendidik anak agar kelak menjadi seniman atau jadi ahli seni
rupa, tetapi yang lebih penting adalah bahwa pendidikan seni rupa hanyalah sebagai
alat pendidikan dan bukan sebagai tujuan. Oleh karena itu para pendidik termasuk
guru harus benar- bukanlah untuk benar sadar bahwa yang menjadi tujuan utama
menghasilkan karya (gambar) tetapi nilai-nilai dan aspek kepribadian anak yang
terbina (dikembangkan) lewat kegiatan tersebut yang lebih penting dan berguna bagi
kehidupan anak kemudian.
Pendidikan seni rupa sebagai media pengembangan terutama aspek-aspek
kepribadian, tidak hanya terbatas pada hal-hal yang disebut di atas saja tetapi masih
banyak lagi yang lain seperti pembinaan kesabaran, kerapihan, ketelitian dan lain-
lain. Semuanya itu dapat dikembangkan lewat pendidikan seni rupa. Selain dari itu
jangkauan dari pendidikan seni rupa sebenarnya jauh lebih luas lagi. Hal itu sesuai
dengan yang dikatakan oleh Victor Lowenfeld 1975 bahwa melalui pendidikan seni
dapat dikembangkan aspek intelektual, emosional, fisik. sosial, estetika, kreativitas
dan perseptual.
Mata pelajaran Pendidikan Seni Kerajinan dan Prakarya merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari kehidupan dan perkembangan jiwa siswa. Tujuan mata
pelajaran Pendidikan Seni Kerajinan dan Prakarya adalah untuk mengembangkan
sikap, kemampuan (keterampilan dasar), kreativitas, dan kepekaan cita rasa.
Adapun ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Seni Kerajinan dan Prakarya
meliputi bahan kajian:
a. Mainan, hiasan, benda pakai, dan pengolahan makanan.
b. Gambar, cetak, bentuk, dan penataan.
c. Kepekaan unsur-unsur dan kreativitas.
d. Wiraga dan wirasa.
Konsep Pendidikan dan Kerajinan
1. Terdapat dua pendekatan pendidikan seni pada jalur sekolah yakni “seni
dalam pendidikan” dan “pendidikan melalui seni”.
2. Pendekatan seni dalam pendidikan adalah sebagai bentuk pendidikan seni
sebagai upaya pewarisan dan sekaligus pengembangan atas beragam seni
kepada anak didik. Kesenian yang telah dimiliki masyarakat agar tidak punah
dan malah berkembang, oleh karena itu anak didik perlu dididik agar pandai

22
dalam bidang seni. Pada gilirannya dapat dihasilkan calon-calon seniman
yang handal.
3. Pendidikan melalui seni adalah bentuk pendidikan seni yang digunakan
sebagai upaya, sarana, alat, atau media pencapaian sasaran pendidikan
secara umum. Melalui pendidikan seni diharapkan dapat menghasilkan anak
didik yang memiliki keterampilan, kreatif, dan inovatif.
Fungsi Pendidikan Seni Kerajinan dan Prakarya
1. Pada kurikulum sekolah dinyatakan bahwa fungsi pendidikan seni adalah
mengembangkan sikap dan kemampuan siswa agar berkreasi dan
menghargai seni.
2. Berdasarkan pernyataan para ahli fungsi pendidikan seni bagi anak adalah
sebagai media ekspresi, komunikasi, bermain, pengembangan bakat dan
kreativitas.
3. Pendidikan seni dapat digunakan sebagai sarana penyaluran pengungkapan
perasaan yang dihadapi anak, menyedihkan atau menyenangkan,
kemarahan, ketakjuban, dan sebagainya. Maka pendidikan seni memiliki
fungsi sebagai media berekspresi.
4. Pendidikan seni dapat digunakan oleh anak untuk menceritakan kepada
orang lain pengalaman-pengalaman yang telah dimiliki. Anak dapat
berkomunikasi dengan orang lain melalui karyanya. Oleh karena itu,
pendidikan seni memiliki fungsi sebagai media komunikasi.
5. Pendidikan seni sebagai media bermain dimaksudkan sebagai wahana
penyeimbang kegiatan belajar lain yang lebih memerlukan kemampuan
berpikir kritis kepada situasi yang rileks. Pendidikan seni menjadi pendidikan
rekreatif, menyenangkan, sesuai dengan karakter anak yang menyukai
berbagai bentuk permainan.
6. Setiap orang, termasuk juga anak, memiliki potensi atau bakat alamiah baik
yang bersifat umum atau khusus di bidang seni berbeda-beda proporsinya.
Pendidikan seni dapat digunakan dalam rangka pemupukan dan
pengembangan bakat melalui berbagai aktivitas seni: menggambar,
menyanyi, atau menari yang secara alamiah dimiliki oleh anak.
7. Pendidikan seni dapat digunakan untuk mengarahkan dan mengembangkan
dalam hal penemuan baru (inovatif), menghargai perbedaan karya orang lain.
Pribadi anak yang kreatif dapat digunakan pendidikan seni sebagai
23
wahananya, oleh karena itu pendidikan seni oleh para ahli dinyatakan
sebagai bentuk kegiatan pendidikan yang paling efektif bagi pengembangan
kreativitas anak.

Ruang Lingkup Pendidikan Seni Kerajinan dan Prakarya


1. Pendidikan seni kerajinan dan prakarya di sekolah merupakan upaya
penanaman nilai-nilai estetis yang bertujuan memberikan pengalaman kreatif
dan apresiatif.
2. Ruang lingkup pendidikan seni kerajinan dan prakarya adalah meliputi aspek
pengetahuan, apresiasi, dan pengalaman kreatif.
3. Aspek pengetahuan seni kerajinan dan prakarya berkenaan dengan
pembahasan karakteristik masing-masing cabang seni yang berkenaan
dengan jenis, bahan, alat, teknik, unsur, prinsip desain atau komposisi, corak,
dan sejarah perkembangannya.
4. Aspek apresiasi seni berkaitan dengan respons siswa atas karya yang
dihadapi. Kegiatan apresiasi dapat dilakukan di dalam atau di luar kelas.
Kegiatan apresiasi seni ini dalam kurikulum dituangkan dalam pokok bahasan
pergelaran.
5. Aspek pengalaman kreatif berkenaan dengan pembelajaran penciptaan atau
pembuatan karya seni berlangsung. Pengalaman kreatif berkaitan dengan
penuangan gagasan, pemanfaatan dan penguasaan media, dan penguasaan
teknik.

Kerajinan, Keterampilan, dan Prakarya

A. Kerajinan
 Kerajinan n 1) perihal rajin; kegiatan; kegetolan: engkau tidak dapat
menyamainya dll hal ~; 2) barang yg dihasilkan melalui keterampilan tangan (spt
tikar, anyaman, dsb): anyaman bambu merupakan hasil ~ daerah itu; 3)
perusahaan (kecil) yg membuat; barang-barang sederhana, biasa mengandung
unsur seni.
 Menurut Kadjim (2011:10), kerajinan adalah suatu usaha yang dilakukan secara
terus menerus dengan penuh semangat ketekunan kecekatan, kegigihan,
berdedikasi tinggi, dan berdaya maju yang luas dalam melakukan suatu karya.

24
 Menurut Sugiono, dkk. (2008) kerajinan adalah barang yang dihasilkan melalui
keterampilan tangan (seperti tikar, anyaman, dan sebagainya); barang-barang
sederhana, biasanya mengandung unsur seni; dapat pula didefinisikan sebagai
usaha kecil-kecilan yang dikerjakan di rumah.
 Menurut Kusnadi (1986: 11) pengertian kerajinan yaitu, kata harfiahnya
dilahirkan oleh sifat rajin dari manusia. Dikatakan pula bahwa titik berat
penghasilan atau pembuatan seni kerajinan bukan dikarenakan oleh sifat rajin
(sebagai lawan dari sifat malas), tetapi lahir dari sifat terampil seseorang dalam
menghasilkan suatu produk kerajinan. Keterampilan diperoleh dari pengalaman
dan ketekunan dalam bekerja, sehingga dapat meningkatkan teknik
penggarapan suatu produk, kualitas kerja seseorang yang akhirnya memiliki
keahlian bahkan kemahiran dalam profesi tertentu.
 Menurut Wiyadi, dkk (1991: 915), kerajinan adalah semua kegiatan dalam
bidang industri atau pembuatan barang sepenuhnya dikerjakan oleh sifat rajin,
terampil, ulet serta kreatif dalam upaya pencapaianya.
 Menurut Wiyadi, dkk (1991: 45), kerajinan diantaranya yaitu kerajinan logam,
kerajinan kulit, kerajinan kayu, kerajinan batik serta masih banyak seni kerajinan
lainnya yang dimiliki budaya Indonesia.
 Kerajinan adalah aktivitas usaha manusia untuk menghasilkan karya atau
produk barang-barang kerajinan yang dikerjakan dengan keterampilan tangan
secara kreatif dan inovatif dengan ide dan daya cipta yang baru sehingga
menghasilkan barang atau produk kerajinan yang indah dan mempunyai nilai
seni.
 Kerajinan adalah suatu karya seni yang proses pembuatannya menggunakan
keterampilan tangan manusia. Biasanya hasil dari sebuah kerajinan dapat
menghasilkan suatu hiasan cantik, benda dengan sentuhan seni tingkat tinggi,
dan benda siap pakai.
 Indonesia dikenal begitu banyaknya kerajinan yang tersebar dan terus
berkembang. Kerajinan tercipta karena sifat dasar yang dimiliki oleh manusia.
Hal ini dikarenakan manusia memiliki tangan terampil untuk menciptakan dan
menghasilkan suatu barang atau benda kerajinan yang memiliki nilai keindahan.
Produk kerajinan yang dihasilkan itu sangat unik. Kerajinan yang unik karena
hasil dari proses pembuatan yang masih manual, yaitu masih menggunakan

25
tangan manusia. Selain itu, produk kerajinan tangan juga pasti mempunyai
harga tinggi, maka dari itu sudah sepututnya sebagai warga negara mampu
menciptakan sebuah kerajinan, atau paling setidaknya produk kerajian asli
Indonesia.

B. Keterampilan
 Kata keterampilan berasal dari kata terampil yang berarti cakap dalam
menyelesaikan tugas; mampu, dan cekatan. Keterampilan adalah kemampuan
teknis untuk melakukan suatu perbuatan. Keterampilan merupakan aplikasi atau
penerapan dari pengetahuan teoritis yang dimiliki seseorang. Dengan
keterampilan, seseorang dapat melakukan suatu pekerjaan secara efektif dan
efisien.
 Keterampilan yaitu kemampuan untuk menggunakan akal, pikiran, ide, dan
kreativitas dalam mengerjakan, mengubah, ataupun membuat sesuatu menjadi
lebih bermakna sehingga menghasilkan sebuah nilai dari hasil pekerjaan
tersebut. Secara sederhana, keterampilan adalah kecakapan untuk
menyelesaikan tugas.
 Keterampilan ada yang bersifat fisik seperti membuat sepatu, memasak
makanan tertentu, mengetik surat, dan membangun rumah. Selain itu, ada pula
keterampilan yang bersifat non-fisik seperti mengajar, memimpin rapat, dan
menyusun karya ilmiah. Keterampilan untuk mengerjakan suatu pekerjaan, di
samping dipengaruhi oleh bakat juga ditentukan oleh latihan dan pembiasaan.
Seseorang akan terampil mengerjakan sesuatu, apakah yang bersifat fisik atau
psikis, jika dilatih dan terbiasa dalam melakukan pekerjaan itu.
 Keterampilan berarti kecakapan untuk menyelesaikan tugas (Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990: 935).
 Menurut Fauzi (2010: 7), keterampilan dapat menunjukkan pada aksi khusus
yang ditampilkan atau pada sifat dimana keterampilan itu dilaksanakan. Banyak
kegiatan dianggap sebagai suatu keterampilan, terdiri dari beberapa
keterampilan dan derajat penguasaan yang dicapai oleh seseorang
menggambarkan tingkat keterampilannya. Hal ini terjadi karena kebiasaan yang
sudah diterima umum untuk menyatakan bahwa satu atau beberapa pola gerak
atau perilaku yang diperluas bisa disebut keterampilan, misalnya menulis,

26
memainkan gitar atau piano, menyetel mesin, berjalan, berlari, melompat, dan
sebagainya. Jika ini yang digunakan, maka kata “keterampilan” yang dimaksud
adalah kata benda.
 Menurut Sri Widiastuti (2010: 49), istilah terampil biasanya digunakan untuk
menggambarkan tingkat kemampuan seseorang yang bervariasi. Keterampilan
(skill) merupakan kemampuan untuk mengoperasikan pekerjaan secara mudah
dan cermat. Sedangkan menurut Hari Amirullah (2003: 17) istilah terampil juga
diartikan sebagai suatu perbuatan atau tugas, dan sebagai indikator dari suatu
tingkat kemahiran.
 Menurut Singer dikutip oleh Amung (2000: 61), keterampilan adalah derajat
keberhasilan yang konsisten dalam mencapai suatu tujuan dengan efektif.
Menurut Hottinger (Hari Amirullah, 2003: 18), keterampilan gerak berdasarkan
faktor-faktor genetik dan lingkungan dapat dibagi dua yaitu: (a) keterampilan
phylogenetic, adalah keterampilan yang dibawa sejak lahir, yang dapat
berkembang seiring dengan bertambahnya usia. (b) keterampilan ontogenetic,
merupakan keterampilan yang dihasilkan dari latihan dan pengalaman sebagai
hasil dari pengaruh lingkungan.
 Menurut Soemarjadi, kata keterampilan sama artinya dengan kata kecekatan.
Terampil atau cekatan adalah kepandaian melakukan sesuatu dengan cepat dan
benar. Seseorang yang dapat melakukan sesuatu dengan cepat tetapi salah
tidak dapat dikatakan terampil. Demikian pula apabila seseorang dapat
melakukan sesuatu dengan benar tetapi lambat, juga tidak dapat dikatakan
terampil.
 Menurut Soemarjadi keterampilan merupakan perilaku yang diperoleh melalui
tahap-tahap belajar, keterampilan berasal dari gerakan-gerakan yang kasar atau
tidak terkoordinasi, melalui pelatihan bertahap gerakan tidak teratur itu
berangsur-angsur berubah menjadi gerakan-gerakan yang lebih halus, melalui
proses koordinasi diskriminasi (perbedaan) dan integrasi (perpaduan) sehingga
diperoleh suatu keterampilan yang diperlukan untuk tujuan tertentu.
 Keterampilan berasal dari kata terampil yang berarti cakap, mampu, dan
cekatan. Iverson (2001) mengatakan keterampilan membutuhkan pelatihan dan
kemampuan dasar yang dimiliki setiap orang dapat lebih membantu
menghasikan sesuatu yang lebih bernilai dengan lebih cepat.

27
 Robbins (2000) mengatakan keterampilan dibagi menjadi 4 kategori, yaitu :
1. Basic Literacy Skill : Keahlian dasar yang sudah pasti harus dimiliki oleh
setiap orang seperti membaca, menulis, berhitung, serta mendengarkan.
2. Technical Skill : Keahlian secara teknis yang didapat melalui pembelajaran
dalam bidang teknik seperti mengoperasikan komputer dan alat digital
lainnya.
3. Interpersonal Skill : Keahlian setiap orang dalam melakukan komunikasi
satu sama lain seperti mendengarkan seseorang, memberi pendapat, dan
bekerja secara tim.
4. Problem Solving : Keahlian seseorang dalam memecahkan masalah dengan
menggunakan logika atau perasaanya.
 Menurut Robbins, Keterampilan (skill) berarti kemampuan untuk
mengoperasikan suatu pekerjaan secara mudah dan cermat yang membutuhkan
kemampuan dasar (basic ability).
 Robbins (1995: 97) menyatakan kemampuan/keterampilan adalah “Ability refers
to an individual’s capacity to perform the various tasks in the job. It’s a current
assessment of what one can do. An individual’s overall abilities are essentially
made up of two sets of skills: intellectual and physical”. Pendapat ini
menjelaskan kemampuan individu untuk menjalankan berbagai macam tugas
dalam pekerjaan merupakan penilaian sekarang tentang apa yang bisa
dikerjakan seseorang. Keseluruhan kemampuan individual pada hakikatnya
dibentuk oleh keahlian, yaitu hal-hal yang bersifat intelektual dan fisik.
 Menurut Robbins, keterampilan (skill) berarti kemampuan untuk mengoperasikan
suatu pekerjaan secara mudah dan cermat yang membutuhkan kemampuan
dasar (basic ability).
 Robbins (1995: 97) menyatakan kemampuan/keterampilan adalah “Ability refers
to an individual’s capacity to perform the various tasks in the job. It’s a current
assessment of what one can do. An individual’s overall abilities are essentially
made up of two sets of skills: intellectual and physical”. Pendapat ini
menjelaskan kemampuan individu untuk menjalankan berbagai macam tugas
dalam pekerjaan merupakan penilaian sekarang tentang apa yang bisa
dikerjakan seseorang. Keseluruhan kemampuan individual pada hakikatnya
dibentuk oleh keahlian, yaitu hal-hal yang bersifat intelektual dan fisik.

28
 Menurut Dunnette, keterampilan adalah kapasitas yang dibutuhkan untuk
melaksanakan beberapa tugas yang merupakan pengembangan dari hasil
training dan pengalaman yang didapat.
 Menurut Nadler, keterampilan (skill) adalah kegiatan yang memerlukan praktik
atau dapat diartikan sebagai implikasi dari aktivitas.
 Menurut Gordon, keterampilan adalah kemampuan pekerjaan secara mudah
dan cermat. Pengertian ini biasanya cenderung pada aktivitas psikomotor.
 Menurut Hari Amirullah, istilah terampil juga diartikan sebagai suatu perbuatan
atau tugas.
 Menurut Bambang Wahyudi, keterampilan adalah kecakapan atau keahlian
untuk melakukan suatu pekerjaan yang hanya diperoleh dalam praktik.
Keterampilan kerja ini dikelompokan menjadi tiga kategori yaitu :
1. Keterampilan mental seperti analisa, membuat keputusan, menghitung, dan
menghafal.
2. Keterampilan fisik seperti keterampilan yang berhubungan dengan anggota
tubuh dan pekerjaan.
3. Keterampilan sosial seperti dapat mempengaruhi orang lain, berpidato,
menawarkan barang, dan lain-lain.
 Keterampilan adalah suatu bentuk kemampuan menggunakan pikiran, nalar, dan
perbuatan dalam mengerjakan sesuatu secara efektif dan efisien. Keterampilan
adalah kemampuan yang didapatkan melalui tahap belajar atau pelatihan untuk
melakukan suatu pekerjaan secara mudah dan cermat.
 Ruang lingkup keterampilan sendiri cukup luas, meliputi kegiatan berupa
perbuatan, berpikir, berbicara, melihat, mendengar, dan lain-lain. Dalam
pembelajaran, keterampilan dirancang sebagai proses komunikasi belajar untuk
mengubah perilaku siswa menjadi cekat, cepat, dan tepat dalam melakukan atau
menghadapi sesuatu.
 Untuk mencapai suatu tingkat keterampilan yang baik, perlu memperhatikan hal
sebagai berikut: 1) faktor individu/pribadi yaitu kemauan serta keseriusan dari
individu itu sendiri berupa motivasi yang besar untuk menguasai keterampilan
yang diajarkan, 2) faktor proses belajar mengajar menunjuk kepada bagaimana
kondisi belajar dapat disesuaikan dengan potensi individu, dan lingkungan

29
sangat berperan dalam penguasaan keterampilan, 3) faktor situasional
menunjuk pada metode dan teknik dari latihan atau praktik yang dilakukan.

C. Prakarya
 Prakarya adalah usaha untuk memperoleh kompetensi cekat, cepat, dan tepat
melalui pembelajaran kerajinan, rekayasa, budidaya dan pengolahan dengan
menggunakan berbagai macam bahan, alat, teknik, dan ilmu pengetahuan yang
dilakukan dengan cara memanfaatkan pengalaman dan pelatihan.
 Dalam Kamus Bahasa Indonesia (KBI), prakarya adalah pekerjaan tangan
(pelatihan di sekolah). Menurut Pesanggarahan Guru (2016, hlm. 6) prakarya
terdiri atas dua kata, Pra dan Karya. Pra yang berarti belum dan Karya berarti
bekerja membuat produk. Jadi, prakarya merupakan proses bekerja suatu karya
dan hasil karya (produk). Produk prakarya dalam hal ini dimaksudkan dapat
berupa karya desain, model, dumi atau pra-cetak, sehingga sasaran
pembinaannya adalah keterampilan, konsep berfikir, dan langkah kerja yang
secara keseluruhan akan membentuk kepribadian siswa.
Jika kata prakarya diuraikan dari kata benda, pengertian prakarya adalah karya
(produk), misalnya:
d. Model yang akan dicetak atau diproduksi.
e. Benda produk sebagai contoh sesuai dengan ukuran, format, atau bentuk
jadi, namun belum layak untuk direproduksi.
f. Pracetak adalah karya yang siap dicetak ulang, karya tersebut siap untuk
direproduksi.
Sedangkan, prakarya sebagai kata kerja diartikan kinerja produktif yang
berorientasi dalam mengembangkan keterampilan, kecekatan, kecepatan,
ketepatan, dan kerapian.
 Prakarya didefinisikan sebagai hasil kerja yang belum jadi, prakarya masih
berupa proof of concept atau sebuah prototipe. Prakarya belum mempunyai
target pemasaran, oleh sebab itu belum ada penggunanya atau konsumennya.
Satu-satunya penggunanya mungkin si developer atau desainer itu sendiri.
Kualitas belum menjadi perhatian sebab yang penting bentuk dasarnya saja.
Harga sebuah prakarya ditentukan sangat subyektif sebab belum tahu potensi

30
pasarnya. Prakarya memiliki pengertian keterampilan, hastakarya, kerajinan
tangan, atau keterampilan tangan. Bahan yang digunakan tersedia secara
umum dipasaran, sehingga kita tinggal merangkai ataupun pemanfaatan limbah
dan bahan bekas. Prakarya mempunyai peranan penting dalam pengembangan
kreativitas dan mengembangkan menjadi sebuah inovasi baru. Arti pengolahan
prakarya ialah membuat atau menciptakan. Pada dasarnya prinsip kerja
pengolahan prakarya ialah mengubah bahan mentah menjadi produksi hasil
dengan mencampur atau memodivikasi bahan tersebut.
 Prakarya bisa juga dibilang kerangka dari kerajinan tangan atau hasil yang
belum jadi atau belum mencapai hasil akhir. Karena karya adalah hasil akhirnya,
maka prakarya adalah kerajinan tangan yang belum mencapai hasil sempurna
dan oleh karena itu belum mempunyai target pemasaran. Prakarya ini
merupakan karya dalam bentuk yang sederhana karena membuatnya pun
sedikit lebih mudah.

Pendidikan Seni dan Hubungannya dengan Membangun Karakter


Kewirausahaan
Pelaksanaan kegiatan entrepreneurship yang dilakukan melalui kegiatan
berkelompok dalam berkarya seni dapat meningkatkan semua aspek perkembangan
anak, khususnya untuk kecerdasan interpersonal dalam hal interaksi sosial,
komunikasi, dan kerja sama. Kegiatan seni juga dilakukan secara individu melalui
kegiatan menceritakan kembali dari hasil karya yang dihasilkan anak. Tema yang
digunakan bisa berkaitan dengan perilaku dalam pertemanan, perlu usaha konsisten
untuk selalu mengingatkan jika ada yang berbuat salah atau lupa. Guru dan siswa
saling bekerja sama dalam melakukan kegiatan dan saling mengingatkan untuk
selalu berbuat baik. Pembelajaran seni berbasis entrepreneurship memiliki tujuan
agar peserta didik menjadi lulusan yang mau dan mampu mengimplementasikan
nilai-nilai karakter dalam kehidupannya sehari-hari, termasuk dalam dunia
entrepreneurship.
Pembelajaran seni untuk anak dapat berupa kegiatan yang terintegrasi dalam
kehidupan sehari-hari, contoh kegiatannya antara lain gerak dan lagu, tari,
menyayikan lagu sederhana, menggambar, melipat, mewarnai, dan membatik.
Pembelajaran seni dapat dilakukan di indoor ataupun outdoor. Pengembangan jiwa
entrepreneur dalam konteks pembelajaran seni dapat diambil dalam proses
31
menghasilkan karya seni, dalam hal ini entrepreneurship tidak dimaknai sebagai
kegiatan yang mendidik anak untuk menjadi pedagang/wirausahawan saja, tetapi
nilai-nilai entrepreneur yang diambil. Nilai-nilai entrepreneur yang secara tidak
langsung diperoleh anak ketika proses untuk mendapatkan pengalaman berkarya
seni. Pada proses berkarya seni anak membutuhkan kreativitas dalam
mengungkapkan ide karya, anak berusaha secara mandiri untuk menghasilkan
karya, anak mengeluarkan ide-ide unik dalam menciptakan karya seni, dalam hal ini
dapat dimaknai anak berusaha melakukan inovasi untuk membuat karya yang
berbeda dari temannya. Pada akhirnya terbentuk hasil karya seni hasil buatan anak,
dalam hal ini dapat dimaknai anak belajar untuk memproduksi karya, sehingga
melatih anak untuk selalu produktif. Anak memamerkan hasil karya, anak memajang
karya dan melakukan kegiatan kunjung karya, belajar percaya diri ketika
menceritakan hasil karya dan diakhiri dengan kegiatan lelang karya.
Pada kegiatan yang menanamkan jiwa entrepreneurship yang dapat terlihat
secara langsung pada kegiatan sosiodrama atau bermain peran yang bertema jual-
beli, anak berusaha menjadi penjual yang meyakinkan pembeli untuk melihat barang
dagangannya, anak percaya diri ketika menawarkan barang dagangannya, anak
melakukan proses pembayaran, anak mengetahui komponen-komponen apa saja
yang harus ada ketika akan melakukan kegiatan jual-beli. Pada permainan ini, anak
belajar konsep pasar, dimana selalu ada penjual, pembeli, dan sirkulasi uang.
Melalui kegiatan tersebut anak juga dapat diperkenalkan kepada konsep ide bisnis,
dengan menanyakan kepada anak ide apa yang digunakan ketika berjualan.
Kegiatan kedua selain sosiodrama bisa berupa kegiatan market day, yaitu di akhir
kegiatan setelah menghasilkan karya seni, maka anak lain atau orang tua membeli
hasil kreativitas anak yang sudah dipamerkan. Kegiatan di atas adalah salah satu
contoh aktivitas entrepreneur yang bermacam-macam, ada produksi, distribusi,
segmentasi pasar, dan lain-lain. Kegiatan berdagang hanya bagian kecil dari
menjadi entrepreneur.
Membuat karya seni rupa dari bahan alam seperti tanah liat, pasir, daun-
daun, maupun dari barang bekas seperti botol bekas, kertas bekas, kardus, dan lain-
lain, sehingga dapat tercipta sesuatu yang bermanfaat dan bermakna bagi anak.
Setelah barang yang dibuat anak jadi, guru bisa menyediakan satu area untuk anak
memamerkan hasil karyanya. Aktivitas ini untuk menanamkan kreativitas anak. Pada
proses akhir berkarya seni rupa atau kerajinan, selain kegiatan pameran anak dapat
32
diajak untuk melakukan kegiatan kunjung karya. Kegiatan kunjung karya adalah
salah satu bentuk cara untuk melatih anak untuk berapresiasi menilai dan
memberikan pendapat terhadap karya teman. Anak diajak men-display karya di atas
meja secara berkelompok, kemudian antar kelompok saling mengunjungi untuk
melihat karya masing-masing.
Melalui semua bentuk kegiatan berkarya seni akan muncul nilai-nilai karakter
meliputi: religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, komunikatif, motivasi
yang kuat untuk sukses, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar
membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, serta tanggung jawab. Penerapan
entrepreneurship yang terintegrasi dalam pembelajaran seni dapat menumbuhkan
semangat kemandirian, pantang menyerah, optimis, dan jiwa wirausaha sejak dini
dengan kreativitas yang dimilikinya.

Wawasan Seni Kerajinan Nusantara


A. Pengertian
Seni kerajinan nusantara merupakan sebuah karya seni yang dibuat dengan
menggunakan keterampilan tangan dan memperhatikan segi fungsional dan
keindahan. Karya seni kerajinan termasuk dalam jenis seni rupa terapan nusantara.
B. Sejarah
Seni kerajinan sudah ada pada zaman prasejarah dilihat dari benda-benda yang
ditemukan pada zaman batu muda (Neolitikum) ketika manusia sudah mulai tinggal
menetap. Benda karya seni kerajinan tersebut ialah tembikar, tembikar dibuat dari
tanah liat dan digunakan sebagai wadah. Tembikar pada zaman Neolitikum menjadi
sebuah hiasan sebagai lambang atau simbol kehidupan spritual. Di periode
selanjutnya, seni kerajinan berkembang baik pada aspek fungsi, peningkatan
kualitas bahan, bentuk, dan corak hiasannya. Mulanya benda tersebut berbentuk
sederhana, dalam perkembangannya menjadi bentuk macam-macam dan rumit
yang dilengkapi hiasan yang membuat banyak variasi dan detailnya.
C. Fungsi
1. Hiasan atau Dekorasi
Banyak hasil produk dari seni kerajinan digunakan untuk benda pajangan, hiasan,
atau dekorasi. Seni kerajinan tersebut lebih berfokus pada keindahan dari pada

33
fungsinya sehingga seni kerajinan jenis ini mengalami banyak pengembangan.
Contohnya adalah hiasan dinding, karya seni ukir, patung, dan cendera mata.

2. Benda Terapan
Seni kerajinan ini lebih berfokus pada fungsinya sebagai benda yang siap pakai,
nyaman, tetapi tidak menghilangkan unsur keindahannya. Contohnya senjata,
furnitur, dan keramik.
3. Benda Mainan
Mungkin kita sering menjumpai seni kerajinan sebagai alat permainan yang
biasanya dengan bentuk sederhana dan bahan yang mudah ditemukan dan
dikerjakan, dan harganya pun terbilang terjangkau. Contohnya boneka, kipas kertas,
dan congklak.
D. Tujuan
1. Sebagai benda pakai, adalah seni kerajinan yang diciptakan mengutamakan
fungsinya, adapun unsur keindahannya hanyalah sebagai pendukung.
2. Sebagai benda hias, yaitu seni kerajinan yang dibuat sebagai benda pajangan atau
hiasan. Jenis ini lebih menonjolkan aspek keindahan daripada aspek kegunaan.
3. Sebagai benda mainan, adalah seni kerajinan yang dibuat untuk digunakan sebagai
alat permainan.
E. Unsur-unsur
Seni kerajinan mengutamakan terapan atau fungsi, maka sebaiknya terpenuhi
syarat-syarat sebagai berikut.
1. Utility Atau Aspek Kegunaan.
a. Security, yaitu jaminan tentang keamanan orang menggunakan barang-
barang itu.
b. Comfortable, yaitu enaknya digunakan. Barang yang enak digunakan disebut
barang-barang terap. Barang-barang terapan adalah barang yang memiliki
nilai praktis yang tinggi.
c. Flexibility, yaitu keluwesan penggunaan. Barang-barang seni kerajinan adalah
barang terap. Yaitu barang yang wujudnya sesuai dengan kegunaan atau
terapannya. Barang terap dipersyaratkan memberi kemudahan dan
keluwesan penggunaan agar pemakai tidak mengalami kesulitan dalam
penggunaannya.
34
2. Estetika atau Syarat Keindahan.
Sebuah barang terapan betapapun enaknya dipakai, jika tidak enak dipandang maka
pemakai barang itu tidak merasa puas. Keindahan dapat menambah rasa senang,
nyaman, dan puas bagi pemakainya. Dorongan orang memakai, memiliki, dan
menyenangi menjadi lebih tinggi jika barang itu diperindah dan berwujud estetik.
F. Teknik dan Bahan
1. Teknik Cor (cetak tuang)
Ketika kebudayaan perunggu mulai masuk ke Indonesia, maka mulai dikenal teknik
dari bahan perunggu seperti gendering perunggu, kapak, bejana, dan perhiasan.
Teknik pada waktu itu ada dua macam (teknik tuang berulang dan teknik tuang
sekali pakai).
2. Teknik Ukir
Di Indonesia, karya ukir sudah dikenal semenjak zaman batu muda. Pada masa itu,
banyak peralatan yang dibuat dari batu seperti perkakas rumah tangga dan benda-
benda dari gerabah atau kayu. Benda-benda itu diberi ukiran bermotif garis,
swastika, zig-zag, dan segitiga. Dilihat dari jenisnya, ada beberapa jenis ukiran
antara lain ukiran tembus, ukiran rendah, ukiran tinggi, ukiran timbul, dan ukiran
utuh. Karya seni ukir memiliki beberapa fungsi, diantaranya; fungsi hias, magis,
simbolik, dan konstruksi.
3. Teknik Membatik
Batik merupakan karya seni rupa yang umumnya berupa gambar pada kain. Proses
pembuatannya adalah dengan cara menambahkan lapisan malam dan kemudian
proses dengan cara tertentu atau melalui beberapa tahapan pewarnaan dan tahap
nglorod yaitu penghilangan malam. Alat dan bahan yang umumnya dipakai
membatik, yaitu; kain polos, malam, bahan pewarna, canting, dan kuas. Adapun
beberapa teknik membatik, diantaranya; batik celup, batik tulis, batik cap, batik lukis,
batik modern, dan batik printing.
4. Teknik Anyam
Benda-benda kebutuhan hidup sehari-hari, seperti keranjang, tikar, dan topi. Di buat
dengan teknik anyam, bahan baku yang digunakan untuk membuat benda-benda
anyaman ini berasal dari berbagai tumbuhan yang diambil seratnya, seperti bamboo,
palem, rotan, dan mending.
5. Teknik Tenun

35
Teknik menenun pada dasarnya hampir sama dengan teknik menganyam,
perbedaannya hanya pada alat yang digunakan. Untuk anyaman kita cukup
melakukannya dengan tangan, sedangkan pada kerajinan menenun kita
menggunakan alat yang biasa disebut lungsi atau pakan.
6. Teknik Membentuk
Teknik membentuk yaitu pembuatan karya seni rupa dengan menggunakan tanah
liat yang lazim disebut gerabah, tembikar, atau keramik. Keramik merupakan karya
dari tanah liat yang prosesnya melalui pembakaran sehingga mengasilkan barang
yang baru berbeda dari bahan mentahnya.
G. Perkembangan
Dalam perkembangannya di Indonesia, seni kerajinan dibagi menjadi 3 kelompok.
Berikut ini adalah penjelasannya.
1. Seni kerajinan tradisional klasik (terjadi pada zaman Hindu-Budha).
2. Seni kerajinan tradisional rakyat (seni kerajinan yang berasal dari daerah-daerah).
3. Seni kerajinan Indonesia baru (pada masa kolonial).
Itulah tiga fase perkembangan seni kerajinan yang ada di nusantara. Untuk lebih
detailnya, kita bisa mengenal dari ciri-ciri seni kerajinan yang ada pada zaman
tersebut. Berikut ini ulasannya.
a. Seni Kerajinan Tradisional Klasik (Hindu-Budha)
Pada zaman ini kaidah seni sudah dibakukan dalam sebuah pedoman seni oleh
seorang seniman atau empu pada zaman tersebut. Kualitas seni yang bersifat
estetik maupun teknik selalu didasari dengan pemikiran falsafah hidup serta
pandangan agama islam, hindu, dan budha. Salah satu contoh seni kerajinan pada
zaman ini adalah wayang kulit, pandai perak dan emas, ukiran kayu, kris, dan
kerajinan topeng.
b. Seni Kerajinan Tradisional Rakyat
Salah satu ciri dari kebudayaan etnik yang menghasilkan corak kesenian tradisional
adalah mengikuti watak serta adab kehidupan dalam masyarakat serta lingkungan
alam tempat masyarakat itu tinggal. Jenis serta pembuatan karya seni kerajinan
tradisional ini ditentukan dari bahan serta alat yang tersedia di lingkungan sekitar
tempat tinggal masyarakatnya.
c. Seni Kerajinan Indonesia Baru (Kolonial)
Seni kerajinan pada zaman kolonial pendidikan lebih menekankan pada nilai-nilai
yang rasional serta kehidupan jasmaniah. Tingkat kesadaran nilai luhur terhadap
36
nilai-nilai tradisional seni kerajinan menjadi sangat lemah, baik itu seni kerajinan
klasik ataupun seni kerajinan rakyat yang berasal dari daerah-daerah.
Beberapa seni kerajinan baru dapat dikombinasikan dengan seni tradisi serta
menggunakan bahan-bahan industri. Komersialisasi yang melanda para seniman
sehingga mereka tidak dapat mewariskan keahlian yang mereka miliki.

Jenis Seni Kerajinan dan Prakarya


1. Seni Kerajinan Kayu
Kerajinan kayu adalah suatu jenis seni kerajinan yang pada pekerjaannya membuat
benda selalu menggabungkan antara nilai fungsi sekaligus hias dengan
menggunakan bahan dari kayu. Teknik pembuatan kerajinan kayu dapat dikerjakan
dengan teknik pahat atau ukir dan teknik cukil. Dalam seni kerajinan kayu, ada
pekerjaan dengan tingkat dasar atau tingkat permulaan. Kayu yang biasanya
digunakan adalah kayu jati, mahoni, waru, sawo, dan nangka. Kayu sangat berguna
dalam pembuatan berbagai benda kerajinan contohnya patung, wayang golek,
topeng, furnitur, dan hiasan ukir-ukiran.
2. Seni Kerajinan Logam
Seni kerajinan logam merupakan seni kerajinan yang mengolah logam menjadi
berbagai jenis benda kerajinan. Jenis logam ini seperti besi, perunggu, alumunium,
perak, dan emas. Teknik pembuatan seni kerajinan logam ada 2 macam teknik yakni
a cire perdue/cetak lilin dan teknik bivalve. Proses pembuatan karya seni kerajinan
logam dapat dikerjakan dengan berbagai teknik seperti teknik tempa, teknik pahat,
dan teknik cor. Hasil kerajinan ini antara lain sabit, pisau, hiasan dinding, cincin, dan
anting.
3. Seni Kerajinan Batu
Seni kerajinan batu adalah seni kerajinan dengan bahan dasar batu yang dibentuk
sedemikian rupa supaya terlihat indah. Batu dengan tekstur keras dan kaku ternyata
dibuat kerajinan. Contoh hasil dari seni kerajinan batu ada di daerah Sukami dan
Sukaraja. Di daerah tersebut sering ditemukan hiasan-hiasan dan dekorasi rumah
dari batu contohnya batu akik, fosil, jesper, dan batu permata. Kerajinan batu adalah
jenis kerajinan yang menggunakan bahan utama batu alam. Jenis batu yang dapat
digunakan seperti batu marmer, batu hijau, batu putih, dan batu hitam. Teknik
pembuatan kerajinan batu ini biasanya menggunakan teknik pahat, teknik gerinda,

37
dan potong (menggunakan bantuan mesin). Hasil kerajinan batu ini seperti lantai
marmer, cobek batu, ulek batu, pot bunga, dan asbak batu.

4. Seni Kerajinan Tanah Liat


Kerajinan tanah liat adalah jenis kerajinan yang menggunakan bahan dasar berupa
tanah liat. Hasil kerajinan tanah liat ini biasanya dalam bentuk gerabah. Teknik
pembuatan kerajinan tanah liat sering dikerjakan dengan teknik cetak, teknik pilin,
dan teknik butsir. Hasil karya tanah liat agar hasilnya lebih bagus sering dipadukan
dengan memberikan tambahan lapisan keramik/kaolin. Hasil kerajinan tanah liat ini
seperti piring dan mangkuk, kendi, gelas dan porong, vas bunga, dan asbak.
5. Seni Kerajinan Tekstil
Seni kerajinan tekstil merupakan kerajinan dengan bahan dasar dari kain. Istilah
tekstil mempunyai lingkup yang luas dan mencakup dengan macam aneka jenis kain
pada cara pembuatannya baik dengan cara diikat, ditenun, dipres, dan masih
banyak cara teknik pembuatan kain. Umumnya kain dibuat dari serat yang dipintar
atau dipin untuk menghasilkan benang yang panjang dan selanjutnya ditenun atau
dirajut supaya menghasilkan kain barang jadi. Jenis seni kerajinan tekstil nusantara
ada 2 jenis yaitu batik dan tenun. Ada berbagai jenis kerajinan tekstil seperti hasil
tenun manual (dikerjakan dengan tangan), kain songket, dan juga batik. Dari
berbagai macam jenis kerajinan tekstil tersebut memiliki teknik pembuatan yang
berbeda-beda, seperti pembuatan batik dapat dikerjakan dengan teknik batik tulis,
teknik jumputan, dan teknik cap. Hasil kerajinan tekstil ini antara lain pakaian, tas,
dan topi.
6. Seni Kerajinan Kulit
Seni kerajinan kulit merupakan karya seni yang menggunakan kulit sebagai bahan
baku pembuatannya. Seni kerajinan kulit menggunakan bahan baku dari kulit yang
sudah dimasak, kulit mentah, atau kulit sintesis. Kebanyakan pengrajin seni
kerajinan kulit menggunakan kulit kambing, sapi, buaya, kerbau, dan ular. Kulit
tersebut menjalani serangkaian proses pengolahan yang panjang, dari dimulai
hingga pemisahan dari daging hewan, pencucian menggunakan cairan
pembersihan, perendaman dengan menggunakan zat kimia perwarnaan,
perentangan kulit supaya tidak mengkerut, pengeringan, dan penghalusan.
Kemudian barulah dipotong-potong supaya sesuai dengan ukuran dari benda yang
akan dibuat. Contoh hasil dari seni kerajinan kulit contohnya tas, sepatu, ikat
38
pinggang, wayang kulit, dompet, pakaian (jaket), alat musik rebana, dan casing HP.
Daerah-daerah penghasil seni kerajinan kulit berasal dari Yogyakarta, Garut, dan
Bali.
7. Seni Kerajinan Tanduk
Kerajinan tanduk adalah jenis kerajinan yang menggunakan bahan utama tanduk
binatang. Tanduk yang sering dipakai untuk bahan seni kerajinan adalah tanduk
kerbau dan tanduk sapi. Teknik pembuatan kerajinan tanduk dikerjakan dengan
proses yang panjang, dimulai dari pemanasan (dibakar), pengepresan, kemudian
baru dibentuk sesuai tujuan yang diinginkan. Hasil kerajinan tanduk antara lain
seperti sisir, gelang, frame kacamata, dan penggaruk.
8. Seni Kerajinan Kaca
Kerajinan kaca adalah jenis kerajinan yang menggunakan bahan utama kaca. Kaca
yang dapat digunakan untuk membuat seni kerajinan dapat berupa serat kaca
ataupun limbah kaca. Teknik pembuatan kerajinan kaca dapat dilakukan dengan
pembakaran untuk serat kaca dan limbah kaca dapat dijadikan berbagai macam seni
kerajinan dengan menyusun dan mengelem pecahan kaca membentuk barang yang
diinginkan. Hasil kerajinan kaca antara lain seperti asbak kaca, guci kaca, vas
bunga, dan kaca.
9. Seni Kerajinan Anyaman
Seni kerajinan anyaman, kerajinan ini biasanya menggunakan bahan rotan, bamboo,
daun lontar, daun pandan, serat pohon, enceng gondok, dan pohon pisang.
Kerajinan anyaman adalah jenis kerajinan yang dikerjakan dengan teknik anyam.
Kerajinan anyaman ini dikerjakan oleh pengrajin yang sudah terampil dalam
menganyam. Hasil kerajinan anyaman banyak digunakan untuk kebutuhan sehari-
hari seperti tampah, nampan, cething/tempat nasi, tempat buah, dan vas bunga.
10. Seni Kerajinan Keramik
Seni kerajinan keramik merupakan benda yang terbuat dari tanah liat yang
prosesnya dibakar. Pembuatan seni kerajinan keramik menggunakan teknik slab/
lempeng, putar/throwing, pilin/pinching, dan cetak tuang. Daerah-daerah penghasil
seni kerajinan keramik ialah Bandung, Jepara, Cirebon, Banjarnegara, Malang,
Purwerejo, Jogyakarta, Banjar Negara, dan Sulawesi Selatan. Hasil kerajinan
keramik adalah gerabah, teko keramik, guci, dan piring.
11. Seni Kerajinan Batik

39
Proses pembuatan kain batik dapat dilakukan dengan berbagai jenis teknik,
diantaranya yakni teknik tulis, lukis, dan cap. Teknik batik tulis merupakan salah satu
teknik membatik yang paling banyak dipakai di Indonesia. Selain di pulau Jawa,
batik juga ada di pulau Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Bali. Corak kain batik
dari setiap daerah juga sangat beraneka ragam. Pada corak batik Jawa biasanya
bergaya naturalis dengan sentuhan warna yang beragam.
12. Seni Kerajinan Bordir
Seni bordir ini biasanya diterapkan pada kain atau pakaian. Hasil dari seni ini akan
menambah nilai estetika sebuah kain. Sehingga kita bisa menggunakan kain atau
baju yang lebih enak dipandang mata.
13. Seni Kerajinan Tenun
Seni kerajinan tenun adalah jenis kerajinan tangan yang dibuat dengan cara
mengolah jalinan benang beragam warna sehingga menjadi suatu kain dengan pola
tertentu. Ada dua jenis kerajinan tenun, yaitu tenun songket dan tenun ikat, dimana
masing-masing daerah memiliki corak yang unik sesuai dengan tradisi masing-
masing. Perbedaan dari tenun songket dan tenun ikat terlihat pada teknik
pembuatan dan bahan yang digunakan. Tenun songket menggunakan benang
perak, emas, atau benang sutra. Pada daerah-daerah di Indonesia terkenal dengan
penghasil tenun ikat yaitu di daerah Aceh, Sulawesi Tengah, Bali, Sumatra Utara,
Toraja (Sulawesi Selatan), NTT, Kalimantan Timur, Flores, dan Kalimantan Barat.
Sedangkan pada daerah penghasil tenun songket yaitu di daerah Sumatra Barat,
Aceh, Riau, Sumatra Utara, Lombok, Palembang, Sumatra Barat, Nusa Tenggara
dan Maluku.

40
Seni Kerajinan Nusantara Kalimantan
Kalimantan Timur
Kalimantan Timur adalah salah satu provinsi Indonesia yang berada di Pulau
Kalimantan yang memiliki pesona alam yang indah dan banyak seni dan
kebudayaan di dalamnya. Tanah yang dikenal sebagai tanah Suku Dayak ini juga
banyak menghasilkan kerajinan tangan yang dibuat dari bahan-bahan alam.
Kerajinan tangan sendiri merupakan suatu karya yang dibuat oleh tangan-
tangan para pengarajin yang memiliki fungsi pakai ataupun estetika. Di Kalimantan
para pengrajin lokal sudah banyak menghasilkan berbagai kerajinan tangan yang
indah dan bahkan sudah dikenal tidak hanya di Inonesia tapi juga di luar negeri.
Masyarakat Suku Dayak selalu menggunakan bahan alami untuk membuat
kerajinan tangan. Kerajinan tangannya berupa anyaman, kain tenun, dan sulam.
Berikut ini adalah beberapa hasil karya kerajinan tangan Kalimantan Timur:
1. Berbagai Macam Anyaman

41
Anyaman adalah salah satu kerajinan asal Kalimantan Timur yang sudah terkenal.
Rotan yang menjadi salah satu Sumber Daya Alam yang melimpah banyak
digunakan sebagai bahan utama dari pembuatan anyaman asli Kalimantan Timur ini.
Anyaman-anyaman tersebut tidak hanya menjual nilai estetika atau keindahan saja
tetapi juga fungsi pakai. Rotan-rotan tersebut disusun dan dianyam membentuk
cahung atau semacam topi, tas, tikar, dan alat untuk keperluan sehari-hari lainnya.
Tidak hanya rotan, ada juga beberapa anyaman yang dibuat dari daun pandan dan
kulit pohon.
2. Kain Tenun Ulap Doyo

Kain Tenun Ulap Doyo merupakan seni menenun kain asli dari suku Dayak Benuaq.
Tenun Ulap Doyo adalah yang paling terkenal karena keindahannya. Disebut Kain
Tenun Ulap Doyo, karena tenun ikat ini berbahan dasar serat daun doyo. Daun doyo
berasal dari tanaman sejenis pandan yang bernama latin Curculigo latifolia.
Tanaman ini tumbuh di pedalaman Kalimantan. Daun doyo dipilih sebagai bahan
tenun karena seratnya yang kuat untuk dijadikan benang. Sebelum dijadikan bahan
untuk kain tenun, daun doyo harus dikeringkan dan disayat sampai menjadi serat
yang halus. Serat daun ini lalu dilinting sampai membentuk benang kasar. Benang-
benang itu lalu diberi warna dengan pewarna dari tumbuhan. Warna yang paling

42
sering ditemui adalah merah dan coklat. Warna merah berasal dari buah glinggam,
kayu oter, dan buah londo. Sedangkan warna cokelat berasal dari kayu uwar.
Prosesnya panjang inilah yang membuat Kain Tenun Ulap Doyo menjadi hasil
kerajinan tangan yang sangat indah. 
3. Manik-manik Cerah

Manik-manik Motif Dayak adalah salah satu kerajinnan manik-manik yang paling
banyak orang ketahui karena kecantikan dan keunikannya. Manik-manik khas Suku
Dayak sendiri biasanya menjadi salah satu oleh-oleh yang harus dimiliki jika
berkunjung ke Kalimantan. Dibalik warna-warnanya yang mencolok, terdapat makna
di dalamnya. Warna yang paling sering digunakan adalah merah, biru, kuning, hijau
dan putih, yang masing-masing memiliki makna. Warna merah menunjukkan
semangat hidup masyarakat Dayak. Kemudian warna biru artinya sumber kekuatan
dari segala penjuru yang tidak mudah luntur. Warna kuning menyimbolkan
keagungan dan keajaiban. Manik berwarna hijau berarti kelengkapan isi alam
semesta. Sedangkan warna putih berarti kesucian iman pada Sang Pencipta. Selain
itu, Motif yang dibentuk oleh para pengrajin kerajinan khas suku Dayak juga punya
makna. Motif palang tapak jalak salah satunya yang dikenal cocok sebagai cindera
mata karena dipercaya membawa keselamatan bagi pemakainya saat melakukan

43
perjalanan jauh. Suku Dayak sendiri menggunakan manik-manik sebagai bahan
untuk membuat pakaian adat. Selain itu, manik-manik juga dijadikan penghias
aksesoris, seperti penutup kepala, tas, dan kalung.

Kalimantan Tengah
Kalimantan Tengah merupakan salah satu wilayah Indonesia yang masih
banyak didominasi oleh hutan lindung dan juga kawasan konservasi. Terkenal
dengan keindahan dan kekayaan alam yang melimpah, provinsi yang memiliki ibu
kota Palangkaraya ini banyak menarik para wisatawan Indonesia maupun manca
negara.
Selain memiliki daya pikat alamnya yang indah, Kalimantan Tengah juga
memiliki berbagai macam kerajinan tangan dari para pengrajin lokal yang tak kalah
menariknya. Berikut ini beberapa karya kerajinan tangan khas Kalimantan Tengah
antara lain:
1. Rambat

Kerajinan tangan yang masih asing oleh para wisatawan adalah Rambat. Rambat
adalah jenis kerajinan tangan khas dari Kalimantan Tengah yang terbuat dari rotan
dengan 2 varian warna yaitu coklat muda dan hitam tua. Warna coklat muda yang

44
dihasilkan adalah warna rotan yang telah dikeringkan sedangkan warna hitam
dihasilkan dari perendaman rotan yang telah dihaluskan ke dalam lumpur selama
beberapa hari. Rambat adalah kerajinan tangan menyerupai tas kegunaannya untuk
membawa barang-barang yang cukup ringan. Oleh karena itu, sangat pas untuk
dijadikan oleh-oleh. 
2. Lanjung

Lanjung adalah salah satu alat tradisional yang biasanya dipakai oleh para
penduduk lokal untuk membawa hasil panen. Lanjung terbuat dari rotan yang telah
diraut tipis dan ada juga rotan yang dibelah menjadi dua sebagai tulangan dan
tempat duduk lanjungnya di tanah. Berbeda dengan rambat, lanjung hanya
menggunakan warna coklat muda sebagai warnanya karena memang lanjung tidak
seperti rambat yang bisa dibawa ke sebuah acara, lanjung umumnya digunakan
sebagai tempat membawa padi, sayur, atau buah.

45
3. Tikar Kajang

Tikar Kajang adalah kerajinan tangan yang masih kurang populer dari Kalimantan
Tengah. Tikar Kajang adalah anyaman yang terbuat dari tumbuhan air yang
daunnya menyerupai daun pandan namun daunnya keras dan berduri. Kajang
umumnya digunakan sebagai alas untuk suku dayak di rumah mereka, dapat juga
mereka gunakan sebagai alas untuk menjemur padi.
4. Seni Kerajinan Ukir

46
Suku Dayak adalah salah satu suku yang paling mendominasi di Kalimantan
Tengah. Ukiran Suku Dayak sangat terkenal karena keetnikannya. Seni Kerajinan
Ukir Kalimantan Tengah memiliki corak khas dan unik. Hal ini bisa dilihat dari
topeng, perisai, bangunan sandung (tempat menyimpan tulang belulang), hulu dan
sarung mandau, patung sapundu dan lain-lain. Pola-pola serta motif-motif yang
umumnya digunakan oleh suku Dayak terinspirasi secara keseluruhan dari alam. Hal
ini disebabkan karena kehidupan suku Dayak sangat bergantung dan dekat dengan
alam. Sehingga rupanya hal tersebut juga mempengaruhi keseniannya, khusus
dalam hal ini adalah seni rupa. Pola suku Dayak memiliki bentuk yang dinamis,
berupa bentuk-bentuk yang asimetris, zig-zag, atau gelombang-gelombang spiral.
Hal ini menandakan kehidupan masyarakat suku Dayak yang sangat aktif mengelola
hidup mereka, namun tetap dengan wawasan alam.
5. Pernak-pernik Suku Dayak Kalimantan Tengah

Selain ukiran dari Suku Dayak, berbagai macam pernak-pernik suku dayak juga
sangat menarik. Mulai dari aksesoris kecil seperti gantungan kunci, dompet, cincin,
kalung, hingga yang berukuran besar seperti tas.
6. Batik Benang Bintik

47
Benang bintik merupakan batik Kalimantan Tengah memiliki arti: “Benang” dalam
bahasa setempat adalah helaian kain putih. Sedangkan “bintik” memiliki arti desain
atau gambar yang ada di atas helaian kain. Ciri khas batik benang bintik ini terletak
pada jenis motif melambangkan kebudayaan suku Dayak. Motif dalam batik
Kalimantan Tengah terpengaruh oleh kepercayaan suku Dayak yang disebut
kaharingan. Motif-motif yang dituangkan dalam kain batik diambil dari lukisan-lukisan
atau ukiran-ukiran yang biasa digunakan oleh masyarakat Dayak zaman dahulu
dalam berbagai ritual atau upacara adat. Pada batik benang titik, Pola Batang
Garing merupakan pola yang paling banyak dibuat dan juga paling banyak diminati
pembeli karena mencerminkan kekhasan batik benang bintik.

Kalimantan Barat
Kalimantan Barat merupakan provinsi di Indonesia yang terletak di Pulau
Kalimantan dan beribukotakan Pontianak. Selain alam yang indah, Kalimantan Barat
juga menyimpan ragam keunikan dan kekhasan yang tidak kalah dibanding daerah
lain di Indonesia.
Penduduk lokal Kalimantan Barat memiliki keahlian dalam menghasilkan
sebuah kerajinan yang khas daerah tersebut, dan beberapa masyarakat Kalimantan

48
bermata percaharian sebagai pembuat kerajinan tangan. Berikut ini beberapa
kerajinan tangan khas Kalimantan Barat :
1. Anyaman Keladi

Anyaman keladi air ini adalah tumbuhan yang hidup di air di daerah rawa-rawa
sungai Kapuas. Tumbuhan keladi air termasuk tumbuhan liar yang ada di
Kalimantan Barat. Tanaman ini lentur, cukup licin, dan berwarna putih. Tumbuhan ini
sangat lentur seperti rotan yang telah diolah. 
2. Kerajinan Keramik

49
Selain kerajinan keladi air di Kalimantan barat juga terdapat jenis kerajinan keramik.
Kerajinan keramik ini dapat dijumpai di Singkawang daerah tersebut banyak
dipengaruhi budaya Tionghoa, sehingga motif khas buatan jaman Dinasti Ming
bergaya Tionghoa. Motif khas Kalimantan Barat digunakan sebagai motif budaya
khas Kalbar tetapi kerajinan keramik didesain dengan motif keramik Tionghoa.
Misalnya Motif dewa dan pusaka, motif naga, motif barongsai dan naga. 
3. Kain Tenun Sambas

Kalimantan Barat memiliki kain tenun yang khas, yang dikenal dengan nama Kain
Tenun Sambas. Kain Tenun Sambas yang biasa disebut “Kain Lunggi” atau Kain
Benang Emas karena salah satu bahan yang digunakan adalah benang emas
berwarna kuning emas. Keistimewaan kain Tenun Sambas ini karena memiliki 2
unsur motif yang berbeda seperti unsur Cina pada motif mawar dan unsur islam
pada motif geometrik. Kain Sambas biasanya dipakai pada saat acara perkawinan,
musyawarah, menghadiri undangan-undangan dari orang pembesar daerah atau
raja, khitanan, dan acara-acara lainnya. Kain Tenun Sambas sendiri terkenal karena
mempunyai motif khas, seperti lunggi pucuk rebung, dagin serong, dagin biasa, dan
cual padang terbakar. Bahan bakunya adalah benang emas. Pengerjaannya
Tenunan Sambas membutuhkan keterampilan khusus dan ketekunan tersendiri.
Kain tenun benang emas ini biasanya di kerjakan secara tradisional dengan alat
pemintal terbuat dari kayu belian. Kebanyakan dikerjakan oleh penduduk di sekitar
pesisir Sungai Sambas sekitar Kota Sambas. Penenun ini tergolong unik karena
kepandaian menenun ini didapat dari orang tuanya atau kepandaian ini diajarkan
secara turun temurun.

50
4. Anyaman Lampit

Tak hanya cantik, namun anyaman lampit memiliki keunikan. Keunikannya karena
anyaman sangat rapi dan tahan lama yang mungkin tidak dipunyai oleh semua
wilayah lainnya. Anyaman lampit merupakan budaya lokal anyaman tikar yang
terbuat dari rotan. Anyaman cantik ini menjadi salah satu nafas masyarakat di
Kampung Taji yang kini lebih dikenal Dusun Sempadian, Desa Terusan, Kecamatan
Manis Mata, Ketapang, Kalimantan Barat. Pengrajin anyaman lampit juga ada
tersebar di Dusun Purun di Kecamatan yang sama. Di Dusun Purun, tikar purun
ukuran dan motifnya kecil-kecil dibandingkan tikar lampit. Proses menganyam lampit
cukup rumit dan memerlukan keahlian khusus. Bilah-bilah rotan yang dianyam
haruslah sama besar ukurannya kira-kira bilah rotan yang dibelah dari anyam
ukurannya 2 cm. Kerapian dari rautan melalui jangat sangat diperlukan. Rotan harus
ada yang dibuat halus sebagai pengikat (perajut) setiap sisi kanan dan kiri anyaman
sebagai pengokoh (penguat) anyaman.

Kalimantan Selatan

51
Kalimantan Selatan terkenal dengan kota Banjarmasin yaitu kota seribu
sungai. Kekayaan dan juga keindahan alam yang ada dimanfaatkan oleh
masyarakat setempat sebagai bahan baku membuat beraneka kerajinan tangan
yang unik.  Berikut ini beberpa kerajinan tangan yang dibuat langsung oleh pengrajin
asal Kalimantan Selatan:
1. Lampit rotan khas Banjarmasin

Lampit adalah salah satu barang kerajinan tikar buatan tangan khas Kalimantan
Selatan. Lampit Banjarmasin ini memiliki motif yang etnik dan unik. Biasanya
digunakan dalam pembuatan karpet, gorden, tas, dan sebagainya. Lampit rotan ini
juga dapat digunakan untuk sejadah dengan tampak depan dilapisi kain bermotif dan
belakangnya rotan. Lampit rotan ini mudah digunakan, mudah dibersihkan, dan
banyak ditemui di daerah Martapura, Kalimantan Selatan. Jika karpet identik dengan
karakternya yang hangat, lampit justru menawarkan permukaan yang dingin karena
dapat menyerap udara dingin. Lampit yang bernuansa etnik tradisional umumnya
digunakan untuk pelengkap dekorasi rumah, restoran, resort dan hotel. Bentuk
lampit yang sederhana memberi kesan hangat dan cantik untuk menghiasi ruangan
dengan perpaduan furniture rotan lainnya. Bentuk lampit yang sangat sederhana
dan warnanya yang natural, sangat mudah untuk dikreasikan diberbagai sudut
ruangan sesuai selera. 

52
2. Tas Rotan Bermotif Dayak

Warga Banjarmasin memanfaatkan rotan maupun pernak-pernik untuk membuat tas,


mulai dari tas selempang hingga tas besar. Bahan yang digunakan terbuat dari
manik-manik yang memiliki motif warna-warni, rotan, purun, dan bambu yang
memiliki motif anyaman. 
3. Sasaringan

53
Sasirangan adalah kain adat suku Banjar yang hanya ada di Banjarmasin.
Sasirangan dahulunya sering digunakan dalam upacara adat. Namun sekarang
sasirangan sering diolah menjadi tas, fashion, seragam, acara resmi dan souvenir.
Motif sasirangan yang terkenal adalah Kambang Raja, Bayam Raja, Daun Jajuru,
dan Kambang Tanjung. Sasirangan ini dapat ditemui di daerah Pangeran Samudra
dan Martapura.
4. Perhiasan Batu Intan

Kalimantan Selatan terkenal dengan batu intannya. Batu intan beraneka ragam bisa
ditemui di Kota Intan Martapura, Kalimantan Selatan. Di pasar ini banyak terdapat
toko penjual batu permata dan batu mulia lainnya, dan cendera mata dari
Banjarmasin. Kerajinan mengasah batu intan ini hanya dengan alat penggosok
sederhan. Intan yang dihasilkan misalnya intan trisakti, intan galuh cempaka, dan
intan galuh badu. Disana juga terdapat banyak penjual yang sedang menggunakan
kaca pembesar untuk membuat batu-batu tersebut. Mereka mengatakan bahwa
apakah batu tersebut memiliki “tahi lalat” atau keretakkannya akan memengaruhi
nilai jual.

54
5. Pernak-pernik Banjar

Kota yang dijuluki sebagai kota serambi mekah ini juga memiliki kerajinan tangan
unik, yaitu Pernak Pernik Banjar. Bahan yang digunakan biasanya dari batu-batu.
Biasanya diolah menjadi gelang, kalung, tasbih atau hanya menjual batu-batunya
saja untuk diolah sendiri oleh pembeli. Toko-toko yang berada di Kota Intan tersebut
memiliki sekitar 70 buah toko.
6. Seni Ukir

55
Salah satu kerajinan penduduk Kalimantan Selatan yang telah ada sejak dulu adalah
mengukir (menatah), memberikan tatah. Ukiran kayu umumnya yang diukir adalah
perhiasan rumah-rumah dan alat-alat perkakas yang digunakan oleh masyarakat
juga ukiran-ukiran pada perahu-perahu dan makam. Sifat dan dasar ukiran yang
sebagian berasal dari pengaruh suku Dayak yang disebut ukir bini, misalnya dengan
motif bunga-bungaan, pohon-pohonan, buah-buahan, dan binatang. Alat pahat yang
digunakan antara lain pucuk rabung, gigi haruan, jembangan, dan awan. Perkakas
yang digunakan adalah ukiran surut, ukiran berangkap, dan ukiran dalam. Ukiran
surut misalnya takaran beras, hul pisau raut, dan lain sebagainya. Ukir dalam dan
ukir berungkap misalnya pet, kalandan, penginangan kayu, kepala keris, badik,
parang, sarung tombak, nisan kubur, kepala tongkat, dan sejenisnya. 

Kertas
A. Pengertian Kertas
 Menurut Departemen Perindustrian (1982), kertas merupakan lembaran yang
terdiri dari serat-serat selulosa yang saling jalin-menjalin dan dihasilkan dari
kompresi serat dari pulp. Serat yang digunakan biasanya adalah alami, dan
mengandung selulosa dan hemiselulosa. Selain itu menurut Sudaryato (2010),
kertas adalah barang baru ciptaan manusia berwujud lembaran-lembaran tipis
yang dapat dirobek, digulung, dilipat, direkat, dicoret mempunyai sifat yang
berbeda dari bahan bakunya tumbuh-tumbuhan. Kertas dibuat untuk memenuhi
kebutuhan hidup yang sangat beragam.
 Menurut Stephenson (1952) dalam Palupi N, (1995) industri kertas dan kertas
karton pada dasarnya melibatkan beberapa tahapan proses yaitu pembuatan
pulp dari bahan baku berselulosa, penggilingan dan penyaringan pulp serta
pembuatan kertas dan penyempurnaannya. Pembuatan pulp pada intinya
memberikan perlakuan pada bahan baku berserat secara mekanik, kimia, atau
kombinasi dari keduanya sehingga setiap serat dapat dipisahkan dari lignin, zat
ekstraktif, dan komponen kimia lainnya dari bahan berlignoselulosa. Karakteristik
akhir kertas yang dihasilkan akan bergantung pada kualitas pulp yang ditentukan
oleh banyak faktor seperti pemilihan bahan baku dan tipe proses yang
digunakan pada pembuatan pulp.

56
 Kertas adalah barang yang berwujud lembaran-lembaran tipis. Kertas adalah
suatu bahan yang disusun terutama oleh serat-serat sellulose yaitu tanaman,
mineral, bulu binatang, dan serat sintesis. Umumnya proses pembuatan kertas
terdiri dari dua bagian kelompok besar yaitu proses pembuatan pulp dan proses
pembuatan kertas board. Proses pembuatan pulp yang melalui 2 tahap proses
yaitu proses mekanis dan kimia (Soekartawi, 1989).
 Kertas dihasilkan dengan kompresi serat yang berasal dari pulp yang telah
mengalami pengerjaan pengeringan, ditambah beberapa bahan tambahan yang
saling menempel dan saling menjalin, serat yang digunakan biasanya berupa
serat alam yang mengandung selulosa dan hemiselulosa. Dalam proses
pembuatannya serat yang berasal dari pulp dan kertas bekas dibantu dengan
bahan pengisi dan zat warna dengan perbandingan tertentu tergantung pada
jenis kertas yang akan diproduksi.
 Kertas dibuat untuk memenuhi kebutuhan hidup yang sangat beragam. Kertas
dikenal sebagai media utama untuk menulis, mencetak, serta melukis dan
banyak kegunaan lain yang dapat dilakukan dengan kertas misalnya kertas
pembersih (tissue) yang digunakan untuk hidangan, kebersihan, ataupun toilet.
 Secara umum kertas dibedakan menjadi dua golongan, yaitu kertas budaya dan
kertas industri. Yang termasuk kertas budaya adalah kertas-kertas cetak dan
kertas tulis, diantaranya adalah kertas kitab, buku, koran, dan kertas amplop.
Sedangkan yang termasuk kertas industri adalah kertas kantong, kertas minyak,
pembungkus buah-buahan, kertas bangunan, kertas isolasi elektris, karton, dan
pembungkus sayur-sayuran.
 Adanya kertas merupakan revolusi baru dalam dunia tulis-menulis yang
menyumbangkan arti besar dalam peradaban dunia. Sebelum ditemukan kertas,
bangsa-bangsa dahulu menggunakan tablet dari tanah lempung yang dibakar.
Hal ini bisa dijumpai dari peradaban bangsa Sumeria, Prasasti dari batu, kayu,
bambu, kulit atau tulang binatang, sutra, bahkan daun lontar yang dirangkai
seperti dijumpai pada naskah-naskah nusantara beberapa abad lampau.

57
B. Sejarah Penemuan dan Perkembangan Kertas
Fase-Fase Perkembangan Kertas
A. Sebelum ditemukannya kertas
 Sebelum adanya kertas, bangsa-bangsa dahulu menggunakan tablet dari tanah
lempung yang dibakar. Selain tanah lempung mereka juga menggunakan
Prasati dari batu, kayu, bamboo, kulit, atau tulang binatang. Pada 105 SM dan
seterusnya, pembuatan media tulisan dibuat dari berbagai tanaman yang
berserabut. Hal ini menyebar ke Korea sampai ke Jepang.
1. Peradaban Mesir Kuno menyumbangkan papirus sebagai media tulis-menulis.
Penggunaan papirus sebagai media tulis-menulis ini digunakan pada peradaban
Mesir Kuno pada masa wangsa Firaun kemudian menyebar ke seluruh Timur
Tengah sampai Romawi di Laut Tengah dan menyebar hampir ke seluruh
Eropa, meskipun penggunaan papirus sangat mahal.
 Dari kata papirus (papyrus) itulah dikenal sebagai paper dalam bahasa Inggris,
papier dalam bahasa Belanda, bahasa Jerman, bahasa Perancis atau papel
dalam bahasa Spanyol yang berarti kertas.
 Di Cina sendiri, sebelum Tsai Lun menemukan kertas, kebanyakan buku-buku
terbuat dari bamboo. Jelas, buku-buku semacam itu sangat berat dan sulit
dibawa. Beberapa buku ditulis di atas sutra, tapi terlalu mahal untuk keperluan
umum. Di dunia Barat, sebelum kertas diperkenalkan, kebanyakan buku
dituliskan di atas perkamen atau vellum, yang dibuat dari kulit domba atau sapi
yang diolah secara khusus. Material ini menggantikan papyrus yang digemari
orang-orang Yunani, Romawi, dan Mesir. Tapi, baik perkamen maupun papyrus
bukan hanya langka, melainkan juga mahal dalam penyediannya.
B. Sesudah ditemukannya kertas
 Tercatat dalam sejarah adalah peradaban Cina yang menyumbangkan kertas
bagi dunia. Adalah Tsai Lun yang menemukan kertas dari bahan bamboo yang
mudah didapat di seantero Cina pada tahun 101 Masehi. Penemuan ini akhirnya
menyebar ke Jepang dan Korea seiring menyebarnya bangsa-bangsa Cina ke
timur dan berkembangnya peradaban di kawasan itu meskipun pada awalnya
cara pembuatan kertas merupakan hal yang sangat rahasia.
 Pada akhirnya, teknik pembuatan kertas tersebut jatuh ke tangan orang-orang
Arab pada masa Abbasiyah terutama setelah kalahnya pasukan Dinasti Tang

58
dalam Pertempuran Sungai Talas pada tahun 751 Masehi dimana para
tawanan-tawanan perang mengajarkan cara pembuatan kertas kepada orang-
orang Arab sehingga di zaman Abbasiyah, muncullah pusat-pusat industri kertas
baik di Baghdad maupun Samarkand dan kota-kota industri lainnya, kemudian
menyebar ke Italia dan India lalu Eropa khususnya setelah Perang Salib dan
jatuhnya Grenada dari bangsa Moor ke tangan orang-orang Spanyol serta ke
seluruh dunia.
 Penemu bahan kertas Tsai Lun (± 105) besar kemungkinan sebuah nama yang
asing kedengarannya di kuping pembaca. Memandang betapa penting
penemuannya, bagaimana dia diabaikan di dunia Barat merupakan sesuatu
yang sangat mengejutkan. Ada ensiklopedi besar yang bahkan tidak memiliki
satu artikel kecil sekalipun tentang Tsai Lun, dan namanya jarang disebut dalam
buku-buku teks sejarah standar. Memandang pentingnya kertas, tidak adanya
rujukan tentang Tsai Lun mungkin membangkitkan kecurigaan bahwa dia tokoh
yang keautentikannya diragukan. Tapi, riset yang diteliti memastikan bahwa Tsai
Lun benar-benar ada, seorang pejabat di balairung kekaisaran Cina yang—pada
atau sekitar tahun 105—mempersembahkan contoh kertas kepada Kaisar Ho Ti.
 “Dia seorang pegawai negeri pada pengadilan kerajaan yang di tahun 105 M
mempersembahkan contoh kertas kepada Kaisar Ho Ti. Catatan Cina tentang
penemuan Tsai Lun ini (terdapat dalam penulisan sejarah resmi dinasti Han)
sepenuhnya terus terang dan dapat dipercaya, tanpa sedikit pun bau-bau magis
atau dongeng. Orang-orang Cina senantiasa menghubungkan nama Tsai Lun
dengan penemu kertas dan namanya tersohor di seluruh Cina.”
 “Tidak banyak yang diketahui soal kehidupan Tsai Lun. Catatan-catatan dari
Cina menyebutkan bahwa dia merupakan seorang kasim. Juga tercatat bahwa
Kaisar sangat terkesan dengan temuan T’ai Lun dan alhasil, dia dipromosikan.
Dia menerima gelar kebangsawanan dan menjadi kaya raya. Belakangan, dia
terlibat dalam sebuah intrik istana dan yang akhirnya menjadi penyebab
kejatuhannya. Catatan-catatan dari Cina menyebutkan bahwa setelah nama
baiknya tercemar, Tsai Lun berinisiatif untuk mandi, mengenakan jubbah
terbaiknya dan menenggak racun.”
 Penggunaan kertas meluas di seluruh Cina pada abad ke-2, dan dalam
beberapa abad saja Cina sudah sanggup mengekspor kertas ke negara-negara

59
Asia. Lama sekali Cina merahasiakan cara pembikinan kertas ini. Di tahun 751,
beberapa tenaga ahli pembikin kertas tertawan oleh orang-orang Arab sehingga
dalam tempo singkat kertas sudah diproduksi di Baghdad dan Samarkand.
Teknik pembikinan kertas menyebar ke seluruh dunia Arab dan baru abad ke-12
orang-orang Eropa belajar teknik ini. Sesudah itulah pemakaian kertas mulai
berkembang luas dan sesudah Gutenberg menemukan mesin cetak modern,
kertas menggantikan kulit kambing sebagai sarana tulis-menulis di Barat.
C. Sesudah ditemukannya mesin cetak
 Walaupun penemuan kertas pertama kali di Cina, namun tidak untuk penemuan
mesin cetak. Mesin cetak pertama kali ditemukan oleh Johann Gutenberg (1400-
1468). Namun sumber buku yang lain mengatakan lain.
 “Johann Gutenberg kerap disebut sebagai penemu alat cetak. Yang
sesungguhnya dia lakukan adalah mengembangkan metode pertama
penggunaan huruf cetak bergerak dan mesin cetak dengan cara yang begitu
rupa, sehingga memungkinkan berbagai macam materi tulisan secara cepat dan
akurat.”
 Ada empat komponen esensial dari metode mencetak modern yang telah
dikembangkan oleh Johann Gutenberg. Yang pertama adalah huruf cetak yang
dapat bergerak, selain prosedur penempatan dan menjaga huruf-huruf itu tetap
pada posisinya. Yang kedua adalah mesin cetak itu sendiri. Yang ketiga adalah
jenis tinta yang cocok, dan yang terakhir adalah bahan cetak yang cocok, seperti
kertas. Kertas ditemukan di Cina bertahun-tahun sebelumnya oleh Tsai Lun dan
penggunannya sudah menyebar ke Barat sebelum masa Gutenberg. Kertas
merupakan satu-satunya unsur proses percetakan yang Gutenberg temukan
dalam keadaan siap pakai. Walau ada yang pernah menghasilkan beberapa hal
menyangkut ketiga unsur lainnya, Gutenberg membuat sejumlah perbaikan
penting. Sebagai contoh, dia mengembangkan sebuah logam campuran yang
cocok untuk huruf cetak; wadah cetak blok yang presisi dan akurat; tinta cetak
dari minyak; dan mesin cetak yang cocok.
 Pada hakikatnya buku yang ditulis tangan tidak ada bedanya dengan buku yang
dicetak. Namun setelah Gutenberg berhasil mengembangkan penemuan mesin
cetaknya, di Barat terjadi proses produksi massal. Akibat penemuannya
tersebut, dalam waktu yang singkat pun kita bisa mencetak beberapa buku

60
untuk dicetak ulang daam jumlah yang banyak. Jelas penemuan ini sangat
berpengaruh dalam peradaban manusia, setidaknya karena penemuan
Gutenberg, arus informasi di Barat menjadi lebih cepat dan akurat.
 Setelah Gutenberg menemukan proses percetakan modern, Eropa maju dengan
pesat, Ini menunjukan bahwa penemuan Gutenberg merupakan salah satu
faktor penting—mungkin faktor krusial—dalam memicu perkembangan
revolusioner di masa modern ini.
D. Kertas pada Era Modern
 Pada era modern ini, arus informasi dan komunikasi sudah sangat cepat dan
pesat. Pada era ini juga sudah banyak juga industri-industri percetakan di
Indonesia maupun di berbagai belahan dunia. Industri media-media, baik media
cetak elektronik, cetak atau media online sekarang sudah sangat berkembang
begitu pesat. Begitu cepatnya juga arus ilmu pengetahuan bergerak. Namun
terkadang kita menyepelakan betapa pentingnya kertas pada era ini. Produksi
kertas pada era ini sudah sangat besar. Kertas tidak lagi hanya sebagai buku-
buku karya ilmiah, tapi sudah dibuat untuk penyampaian informasi-informasi
yang penting, seperti, majalah, koran-koran, brosur, dan macam lainnya. Pada
era ini kertas juga dibuat untuk benda-benda dengan kegunaan yang lain.
Contohnya adalah tas dan tissue. Mengingat begitu essensialnya penemuan
kertas, sampai-sampai kita tidak bisa membayangkan bagaimana dunia ini tanpa
adanya kertas.

Sejarah Penemuan Kertas


 Sebelum ditemukannya kertas, pesan dan komunikasi tertulis dilakukan dengan
cara di pahat di dinding-dinding gua, di batu, tulang, atau logam. Cara tersebut
kemudian berkembang, manusia mulai menulis di atas lembaran kulit binatang,
kulit kayu, pecahan bambu yang dijahit, hingga lembaran kain sutra yang
harganya amat mahal.
 Kertas atau paper dalam bahasa Inggris, berasal dari bahasa Yunani Kuno
“papyros” yang merujuk pada tanaman Cyperus Papyrus. Serat tanaman inilah
yang diolah dan dimanfaatkan oleh bangsa Mesir Kuno untuk membuat material
serupa kertas.

61
Penemuan Kertas di Cina
 Walaupun sudah mulai diperkenalkan dalam budaya Mediterania, namun
sejarah pembuatan kertas dimulai di Cina pada masa kekaisaran Dinasti Han
(202 SM -220 SM).
 Seorang pejabat pengadilan kekaisaran bernama Tsai Lun, merupakan orang
pertama yang membuat kertas dengan menggunakan beberapa bahan, seperti
serat kulit pohon, jala ikan, kain bekas, dan sisa jerami.
 Selanjutnya produksi kertas pun disempurnakan dengan menggunakan bahan
dasar bambu yang sangat mudah didapatkan di dataran Cina.
 Penggunaan kertas semakin merebak di Cina menggantikan peran lempengan
bambu dan lembaran sutera. Kertas bahkan digunakan sebagai alat
pembayaran retribusi ke pemerintah pusat.
 Selama beratus-ratus tahun, Cina merahasiakan resep pembuatan kertas.
Namun secara perlahan pengetahuan ini pun keluar dari negara tersebut.
Teknologi pembuatan kertas mulai ditransfer ke Korea dan Jepang oleh para
pendeta Budha sekitar tahun 610 Masehi.
 Adapun tahapan pembuatan yang dilakukan secara tradisional oleh bangsa Cina
adalah sebagai berikut.
1. Serat kulit pohon/rumpun bambu dipotong dan dihancurkan kecil-kecil
kemudian direndam ke dalam air.
2. Hasil rendaman kemudian dilumatkan hingga menjadi halus dan berbentuk
bubur.
3. Bubur bambu/serat pohon kemudian disaring dan dicampur denga kapur.
4. Serat-seratnya kemudian disaring hingga tersisa pulp kertas.
5. Pulp tersebut kemudian diratakan, dihaluskan dan dicetak, untuk kemudian
dijemur.
6. Kertas yang sudah kering bisa langsung digunakan.
Teknologi Kertas Dibawa ke Daratan Arab
 Pada tahun 751 Masehi, pasukan Dinasti Tang dikalahkan oleh bangsa Arab
dalam Pertempuran Talas. Tawanan-tawanan perang Cina pun mengajarkan
bagaimana cara pembuatan kertas, hingga akhirnya pabrik kertas pertama
didirikan di Samarkand.

62
 Di abad ke-8, teknologi pembuatan kertas semakin berkembang. Bubur kertas
dibuat dalam skala besar dengan menggunakan bantuan tenaga air.
 Di Abad ke-9, orang-orang Arab semakin intens menggunakan kertas untuk
mendokumentasikan ayat-ayat suci dan karya-karya penting lainnya. Bangsa
Arab mulai menjilid buku dengan cara dijahit dengan benang sutra, dan
menutupnya dengan papan pasta untuk melindunginya dari kelembapan.
 Penggunaan kertas sebagai bahan dasar kemasan mulai dilakukan pada sekitar
tahun 1035 di Kairo–Mesir. Penggunaannya adalah untuk membungkus
sayuran, rempah-rempah, dan perangkat keras lainnya yang dijual ke wisatawan
Persia.
 Di abad ke-12 toko-toko buku mulai bermunculan di Marrakesh/Maroko.
Jumlahnya mencapai 100-an toko.
Masuknya Kertas ke Daratan Eropa
 Perang Salib pada tahun 1096 mengganggu produksi kertas di kawasan
Damaskus. Pusat produksi kertas pun dipecah menjadi dua, yaitu di Mesir untuk
produksi kertas berukuran tebal, dan di Iran untuk kertas berukuran tipis.
 Industri kertas kemudian menyebar ke seluruh dunia Islam. Dan pada Abad ke-
12, kertas pun mulai memasuki tanah Eropa, tepatnya di Italia.
 Manufaktur kertas pertama kali diperkenalkan di Mainz–Jerman, pada tahun
1320. Namun demikian pabrik kertas baru didirikan di Nuernberg pada tahun
1390. Selanjutnya pabrik kertas komersial pun mulai dikembangkan di Inggris di
sekitar tahun 1588.
Penemuan Mesin Cetak dan Produksi Kertas Modern
 Pada abad ke-17, Nicholas Lois Robert menemukan cara membuat lembaran-
lembaran kertas dalam sebuah lempengan berupa wire screen yang bergerak.
Alat yang disebut sebagai mesin Fourdrinier ini kemudian dipatenkan dan
menjadi mesin dasar pembuatan kertas paling modern di abad tersebut.
 Pada tahun 1826, steam cylider digunakan untuk menyempurnakan Fourdrinier,
yaitu untuk mempercepat proses pengeringan bubur kertas. Selanjutnya
pengembangan proses mekanik dikembangkan agar kayu bisa lebih mudah
diekstraksi menjadi bubur kertas.

63
 Untuk meningkatkan kualitas kertas, berbagai uji coba pun dilakukan. Di
antaranya adalah dengan menambahkan berbagai senyawa kimia, mulai dari
soda hingga larutan sulfat.
 Di abad ke-19, bersamaan dengan dibuatnya pulpen dan pensil, harga kertas
pun menjadi semakin terjangkau. Buku-buku mudah didapat, sehingga
transformasi ilmu pengetahuan bisa berkembang pesat dan perekonomian dunia
pun terangkat
Transformasi Digital – Akhir dari Masa Kejayaan Kertas
 Seiring dengan perkembangan teknologi komputer—perlahan tapi pasti—
transformasi digital mulai menggantikan peran dokumen berbasis kertas. Hal ini
semakin menenggelamkan fungsi kertas sebagai sarana penyampai pesan dan
informasi.
 Di era komputerisasi, penggunaan kertas dianggap dapat mengurangi efisiensi
dan produktivitas. Khususnya dalam hal administrasi, pencatatan manajemen,
berbagai perjanjian kerja, promosi, transaksi pembayaran, hingga penyebaran
ilmu pengetahuan.
 Dengan bantuan jaringan internet, dokumen yang terdigitalisasi dapat dengan
mudah diakses, dimodifikasi, dikolaborasikan dengan dokumen lain, hingga
dikirimkan ke berbagai penjuru dunia dalam hitungan detik.
 Digitalisasi juga dipercaya mampu menekan biaya. Pengeluaran alat-alat tulis
kantor bisa ditekan, rak-rak buku, dan kurir pengirim pesan tidak lagi terlalu
dibutuhkan.
 Teknologi memungkinkan kita menulis dengan evernote, menyimpannya secara
virtual dengan kapasitas tak terbatas di dalam cloud storage. Kita juga bisa
membaca buku dan jurnal-jurnal melalui e-book, mencari informasi melalui portal
media, hingga saling berkirim pesan melalui e-mail dan chat messanger.
 Produksi uang kertas pun bisa semakin dikurangi, karena beberapa transaksi
pembayaran bisa dilakukan dengan cara transfer digital. Angka-angka di
rekening dan nomor kartu kredit bisa menjawab berbagai masalah pembayaran,
dan kita tidak perlu lagi membawa terlalu banyak uang tunai.
Bagaimana pun Kertas Masih Sangat Dibutuhkan.
 Selain digitalisasi, isu lingkungan menjadi salah satu pencetus untuk menekan
jumlah produksi kertas. Pemerhati lingkungan mengalkulasi bahwa setiap

64
tahunnya, produksi kertas mengambil 35% dari seluruh panen kayu komersial di
dunia.
 Ada 1.732,5 hektar hutan yang ditebang setiap jamnya untuk memenuhi
kebutuhan kertas. Belum lagi konsumsi air sebagai bahan baku pendukungnya,
untuk tiga lembar kertas saja, dibutuhkan satu liter air untuk proses
pembuatannya.
 Namun bagaimana pun, keberadaan kertas masih tetap dibutuhkan. Material
pembuatnya masih bisa didaur ulang dan dimanfaatkan untuk kebutuhan lain.
 Bayangkan betapa semakin besarnya kerusakan bumi jika seluruh kemasan
produk digantikan oleh kaca, plastik, atau senyawa polimer lainnya. Semakin
menumpuklah sampah tak terurai di muka bumi ini.
 Penghapusan kertas juga bisa berdampak besar terhadap perekonomian,
khususnya pada sektor usaha rumahan dan perdagangan skala kecil yang
masih mengandalkan transaksi tunai dalam nominal kecil. Akan sangat
merepotkan jika untuk membeli kecap di warung saja kita harus membayarnya
secara digital menggunakan kartu debit atau kredit.
 Kertas juga masih menjadi alternatif material pembersih pengganti air. Sulit
membayangkan bagaimana toilet-toilet modern memberikan layanan digital
untuk mengganti tisu toilet saat membersihkan diri setelah berhajat.

Sejarah Perkembangan Kertas


Mesir
2. Peradaban Mesir Kuno menyumbangkan papirus sebagai media tulis-menulis.
Penggunaan papirus sebagai media tulis-menulis ini digunakan pada peradaban
Mesir Kuno pada masa wangsa Firaun kemudian menyebar ke seluruh Timur
Tengah sampai Romawi di Laut Tengah dan menyebar hampir ke seluruh
Eropa, meskipun penggunaan papirus sangat mahal.
3. Dari kata papirus (papyrus) itulah dikenal sebagai paper dalam bahasa Inggris,
papier dalam bahasa Belanda, bahasa Jerman, bahasa Perancis atau papel
dalam bahasa Spanyol yang berarti kertas.
4. Pada sekitar 2.200 SM, orang Mesir kuno menemukan sejenis buluh yang
disebut papyrus (lontar) yang ternyata dapat dipergunakan untuk media tulis
yang lebih stabil dan dapat diandalkan.

65
5. Meskipun penggunaan papyrus menyebar jauh di luar Mesir, kulit binatang juga
masih banyak digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan tertulis.
Kulit sapi, kambing, dan domba dicuci dan direntangkan pada bingkai dan
dilapisi dengan kapur berbentuk pasta yang membantu menghilangkan lemak
dan bulu. Sesudah kering, permukaan dihaluskan dengan menggosok memakai
batu. Bahan yang sudah siap disebut perkamen dan digunakan secara luas
diseluruh Eropa sejak 170 SM. Perkamen yang berkualitas tinggi sangat langka
sehingga harus diperlakukan secara halus dan sering digunakan lebih dari
sekali.
6. Media tulis awal ini memainkan peranan yang sangat penting dalam
perkembangan kebudayaan manusia tetapi memang kurang praktis. Hal ini
berubah sejak Tsai Lun pada thn 250 SM memulai percobaannya dan
memperkenalkan kertas ke dunia.
Cina
 Pada abad kedua, pembuat kertas di Cina menaruh potongan-potongan kulit
kayu bagian dalam dari pohon Mulberry pada suatu tempat yang kuat, sering
juga berupa batu yang berlubang dan dicampur dengan air. Dengan
menggunakan palu atau alat pemukul lain, potongan kayu tersebut ditumbuk
sehingga menjadi bubur berserat yang dalam istilah sekarang disebut sebagai
'pulp'. Pulp tersebut kemudian dituangkan ke dalam cetakan yang dangkal yang
sebelumnya dilapisi dengan kain berbentuk seperti saringan. Kemudian cetakan
ini dijemur di bawah sinar matahari dan ketika air telah menguap, maka hanya
serat selulose yang tinggal dalam cetakan. Selanjutnya kertas diangkat dari
cetakan tersebut. Ini adalah bentuk yang primitif dari kertas.
 Pada abad ke 13, teknologi pembuatan kertas telah merambah ke Spanyol,
tetapi masih membutuhkan 300 tahun lagi baru teknologi tersebut menyebar ke
Prancis, Jerman, Itali, dan Inggris dimana tercatat pabrik kertas Inggris yang
pertama kali diketahui dibangun di Hertfordshire pada tahun 1490. Di negara-
negara Eropa, saringan kawat yang halus menggantikan fungsi kain saringan
dan serat linen menggantikan kulit kayu mulberry yang sangat sulit diperoleh di
daratan Eropa.
 Masalah yang dihadapi dalam pembuatan kertas secara manual ialah
produktivitasnya yang sangat rendah dan memakan waktu yang lama. Pada

66
abad pertengahan, semua buku disalin dengan tangan, kebanyakan dilakukan di
atas perkamen dan dilakukan oleh pemuka agama yang mempunyai
kemampuan baca tulis di atas rakyat biasa. Mesin cetak yang diciptakan pada
abad ke-15 membawa perubahan yang amat besar di bidang komunikasi. Untuk
pertama kalinya, buku dapat diproduksi secara massal. Untuk itu dibutuhkan
kertas murah dalam jumlah yang banyak menggantikan perkamen yang mahal.
 Untuk memenuhi permintaan yang meningkat ini, pembuat kertas dituntut untuk
mempercepat dan meningkatkan produksi, tetapi tidak terlihat adanya terobosan
yang nyata sampai datangnya abad 17. Yaitu ketika Nicholas Luis Robert, dari
Essones, Perancis mematenkan sebuah mesin yang menggunakan belt kawat
mesh yang bergerak menggantikan fungsi cetakan kertas sehingga dapat
dihasilkan kertas secara berkelanjutan dan dalam jumlah besar. Mesin yang
dibangun oleh Robert kemudian dibawa ke Inggris dan dipatenkan di sana pada
tahun 1801 oleh Henry Fourdrinier, yang namanya dipakai sampai sekarang.

C. Proses Pembuatan Kertas


 Proses pembuatan kertas merupakan suatu proses pengolahan bubur serat
ditambah dengan zat-zat penolong (filler) untuk menambah kekuatan kertas,
menjadi lembaran-lembaran kertas yang diproses pada suatu alat yang disebut
mesin kertas (paper machine).
 Secara garis besarnya proses pembuatan kertas terdiri dari tiga tahapan:
1. Stock preparation (proses persiapan bahan baku). Pada bagian ini, bahan
baku berupa bubur kertas (pulp) dicampur dengan bahan penolong (filler)
dan air sebelum masuk ke mesin kertas (paper machine).
2. Forming (proses pembentukan). Proses ini sudah berada pada paper
machine, dimana bahan baku dari stock preparation dibentuk menjadi
lembaran kertas dengan cara menyebarkan bubur kertas secara merata
pada paper machine.
3. Proses pembuangan air. Kertas yang telah dibentuk kemudian dikeringkan
(kadar air kira-kira 5%) sehingga menjadi lembaran kertas. Proses ini
berada pada paper machineKertas yang sering kita gunakan itu biasanya
terbuat dari kayu yang diolah dengan teknologi modern sehingga sampai

67
ketangan kita. Untuk lebih mengenal kertas yang kita gunakan mari kita
pelajari proses pembuatan kertas.

Proses Pembuatan Bubur Kertas (Pulp)

 Proses pembuatan pulp ada dua macam yaitu secara kimia (chemical
pulping) dan proses mekanikal (mechanical pulping). Tapi di sini akan dibahas
secara garis besar saja agar lebih mudah dipahami.
 Kertas yang sering kita gunakan itu terbuat umumnya terbuat dari kayu atau
lebih tepatnya dari serat kayu dicampur dengan bahan-bahan kimia sebagai
pengisi dan penguat kertas. Kayu yang digunakan di Indonesia umumnya jenis
Akasia. Kayu jenis ini berserat pendek sehingga kertas menjadi rapuh. Di mesin
pembuat kertas (paper machine), serat kayu ini dicampur dengan kayu yang
berserat panjang, contohnya pohon pinus.
 Proses pembuatan pulp dimulai dari penyediaan bahan baku, dengan cara
mengambil dari hutan tanam industri kemudian disimpan dengan tujuan untuk
pelapukan dan persediaan bahan baku. Kayu yang siap diolah ini disebut
dengan Log. Kemudian log di kupas kulitnya dengan alat yang berbentuk
drum disebut Drum barker.
 Setelah itu log melewati stone trap (alat yang berbentuk silinder berfungsi
untuk membuang batu yang menempel pada log), setelah itu log dicuci.
 Log yang sudah bersih ini kemudian diiris menjadi potongan-potongan kecil
yang disebut dengan chip. Chip kemudian dikirim ke penyaringan utama untuk
memisahkan chip yang bisa dipakai (ukuran standar 25x25x10mm) dengan yang

68
tidak. Chip yang standar disimpan ditempat penampungan.
 Dari tempat penampungan chip dibawa dengan konveyor ke bejana pemasak
(digester). Steam dimasak dengan beberapa tahap. Pertama di kukus
(presteamed), kemudian baru dipanaskan dengan steam di steaming vessel.
Chip di masak dengan cairan pemasak yang disebut dengan cooking liquor.
 Tahap selanjutnya setelah setelah bubur kertas siap kemudian dicuci dengan
tujuan untuk memisahkan cairan sisa hasil pemasakan dan mengurangi dampak
terhadap lingkungan.
 Proses selanjutnya pulp di saring (screaning) agar terbebas dari bahan-bahan
pengotor yang dapat mengurangi kualitas pulp. Proses penyaringan ini ada dua
tahap, yaitu penyaringan kasar dan penyaringan halus. Proses akhir dari
penyaringan berada pada sand removal cyclones yang berfungsi untuk
memisahkan pasir dari pulp.
 Kemudian bubur kertas dicampur dengan oksigen (O 2) dan sodium hidroksida
(NaOH) di dalam delignification tower sebelum dicuci di dalam washer. Tujuan
dari pencampuran ini adalah untuk mengurangi pemakaian bahan-bahan kimia
pada tahap pengelantangan (bleacing), mengurangi kandungan lignin, serta
memutihkan pulp.
 Bubur kertas ini kemudian dikelantang (bleacing) dengan bahan kimia di
dalam proses bleacing untuk mencapai derajat keputihan sesuai standar ISO.
Pulp kemudian disimpan atau dikirim ke paper machine untuk diolah menjadi

kertas.

69
Proses Pembuatan Kertas (Paper Machine)

 Sebelum masuk ke areal paper machine, pulp diolah dulu pada bagian stock
preparation. bagian ini berfungsi untuk meramu bahan baku seperti:
menambahkan pewarna untuk kertas (dye), menambahkan zat retensi,
menambahkan filler (untuk mengisi pori-pori diantara serat kayu), dan lain-lain.
Bahan yang keluar dari bagian ini di sebut stock campuran pulp, bahan kimia,
dan air).
 Dari stock preparation sebelum masuk ke headbox dibersihkan dulu dengan alat
yang disebut cleaner. Dari cleaner, stock masuk ke headbox. Headbox berfungsi
untuk membentuk lembaran kertas (membentuk formasi) di atas fourdinier table.
 Fourdinier berfungsi untuk membuang air yang berada dalam stock
(dewatering). Hasil yang keluar disebut dengan web (kertas basah). Kadar
padatnya sekitar 20%.
 Press part berfungsi untuk membuang air dari web sehingga kadar padatnya
mencapai 50 %. Hasilnya masuk ke bagaian pengering (dryer). Cara kerja press
part ini adalah. Kertas masuk diantara dua roll yang berputar. Satu roll bagian

70
atas diberi tekanan sehingga air keluar dari web. Bagian ini dapat menghemat
energi, karena kerja dryer tidak terlalu berat (air sudah dibuang 30%).
 Dryer berfungsi untuk mengeringkan web sehingga kadar airnya mencapai 6%.
Hasilnya digulung di pop reel sehingga berbentuk gulungan kertas yang besar
(paper roll). Paper roll ini yang dipotong-potong sesuai ukuran dan dikirim ke
konsumen.

 Kita semua tentu sering menggunakan kertas untuk berbagai kepentingan, baik
untuk menulis, membaca, atau untuk membungkus gorengan barang kali.
 Kertas yang sering kita gunakan itu biasanya terbuat dari kayu yang diolah
dengan teknologi modern sehingga sampai ketangan kita. Untuk lebih mengenal
kertas yang kita gunakan mari kita pelajari proses pembuatan kertas.

Proses Pembuatan Kertas (Pulp)


 Kayu diambil dari hutan produksi kemudian dipotong-potong atau lebih dikenal
dengan log. Log disimpan ditempat penampungan beberapa bulan sebelum
diolah dengan tujuan untuk melunakan log dan menjaga kesinambungan
bahan baku.
 Kayu dibuang kulitnya dengan mesin atau dikenal dengan istilah De – Barker.

71
 Kayu dipotong-potong menjadi ukuran kecil (chip) dengan mesin chipping.
 Chip yang sesuai ukuran diambil dan yang tidak sesuai diproses ulang.
 Chip dimasak di dalam digester untuk memisahkan serat kayu (bahan yang
digunakan untuk membuat kertas) dengan lignin. Proses pemasakan ini ada
dua macam yaitu Chemical Pulping Process dan Mechanical pulping Process.
Hasil dari digester ini disebut pulp (bubur kertas). Pulp ini yang diolah menjadi
kertas pada mesin kertas (paper machine).

Proses Pembuatan Kertas (Paper Machine)


 Sebelum masuk ke areal paper machine, pulp diolah dulu pada bagian stock
preparation. bagian ini berfungsi untuk meramu bahan baku seperti:
menambahkan pewarna untuk kertas (dye), menambahkan zat retensi,
menambahkan filler (untuk mengisi pori-pori diantara serat kayu), dan lain-lain.
Bahan yang keluar dari bagian ini di sebut stock campuran pulp, bahan kimia,
dan air).

 Dari stock preparation sebelum masuk ke headbox dibersihkan dulu dengan alat
yang disebut cleaner. Dari cleaner, stock masuk ke headbox. Headbox berfungsi
untuk membentuk lembaran kertas (membentuk formasi) di atas fourdinier table.
 Fourdinier berfungsi untuk membuang air yang berada dalam stock
(dewatering). Hasil yang keluar disebut dengan web (kertas basah). Kadar
padatnya sekitar 20%.
 Press part berfungsi untuk membuang air dari web sehingga kadar padatnya
mencapai 50 %. Hasilnya masuk ke bagaian pengering (dryer). Cara kerja press
part ini adalah. Kertas masuk diantara dua roll yang berputar. Satu roll bagian

72
atas diberi tekanan sehingga air keluar dari web. Bagian ini dapat menghemat
energi, karena kerja dryer tidak terlalu berat (air sudah dibuang 30%).
 Dryer berfungsi untuk mengeringkan web sehingga kadar airnya mencapai 6%.
Hasilnya digulung di pop reel sehingga berbentuk gulungan kertas yang besar
(paper roll). Paper roll ini yang dipotong-potong sesuai ukuran dan dikirim ke
konsumen.
 Saat ini, sampai 97% kertas dunia dan board diproduksi dari pulp kayu, dan 85%
pulp kayu ini berasal dari cemara, firs, dan pinuskonifer dan tumbuhan berdaun
jarum lainnya. Dinding kayu dari kayu-kayu lunak yang lebih banyak digunakan
dalam produksi pulp memiliki 4045% berat sellulosa, 1525% berat hemiselulosa,
dan 2630% berat lignin. Maksud dari proses produksi pulp adalah memisahkan
serat kayu tanpa merusaknya sehingga dapat dibuat menjadi lembaran kertas.
Komponen lignin dalam kayu harus dilunakkan dan dilarutkan ka dalam fiber
kayu itu sendiri. Produksi pulp secara komersial memiliki metode pelunakkan
lignin dengan cara memanfaatkan perbedaan sifat fisik dan kimia antara
selulosa dengan lignin untuk memperoleh fiber. Pelunakkannya terjadi sampai
memiliki derajat lebih besar atau lebih kecil pada berbagai langkah yang
dilakukan selama proses.
 Pulp yang mempertahankan sebagian besar lignin yang mengandung serat-
serat kaku tidak akan dapat dijadikan kertas yang kuat. Dalam hal ini, warna dan
kekuatan kertas tersebut akan berkurang dengan cepat. Hal ini dapat diperbaiki
dengan mengambil sebagian besar atau keseluruhan dari lignin yang akan
diproses dengan menggunakan larutan berbagai zat kimia. Pulp seperti ini
dikenal dengan nama pulp kimia. Sedangkan proses pelunakan lignin yang lain
yaitu dengan memberi tekanan pada kayu pada batu asah grindstone akan
memproduksi pulp mekanik. Pada proses ini, panas dihasilkan untuk me-

73
ngurangi gesekan antara komponen dalam kayu sehingga fiber terpisah dari
lignin dengan sedikit kerusakan. Selain pulp mekanik dan pulp kimia ada lagi
jenis pulp yang lain yang diklasifikasikan berdasarkan proses pembuatannya
yaitu pulp semikimia dan pulp kimiamekanik.
 Pembuatan pulp secara mekanik telah mengalami perkembangan yang cukup
baik, di antaranya adalah proses yang bernama refiner Mechanical Pulping
(RMP), Thermomechanical Pulping (TMP), dan Chemithermomechanical
Pulping (CTMP). Adapun pembuatan pulp secara kimia biasanya menggunakan
NaOH secara langsung maupun tidak langsung. Lignin dilarutkan dari bagian
lapisan sehingga fiber terpisah. Dalam proses ini, kulit kayu diambil dan batang
kayunya dibuat keping-keping kayu kemudian dihancurkan dalam tekanan pada
temperatur yang dibutuhkan. Proses pembuatan pulp secara kimia,yaitu:
1. Proses alkalin: proses soda, dan proses kraft.
2. Proses sulfit : proses asam sulfit, dan proses bisulfit.
 Pulp yang dibuat dengan metode semikimia pertama kali ditemukan oleh
Mitscherlich pada tahun 1984. Tujuan proses ini adalah menghasilkan perolehan
yang maksimal yang setara dengan proses dari tingkat kekuatan dan kebersihan
yang paling baik.
 Adapun tahap-tahap yang dilakukan dalam proses ini adalah:
1. Menggunakan larutan kimia untuk menghancurkan dan mencerna kayu.
Larutan kimia yang biasa digunakan adalah NaOH, Na 2CO3, Na2SO4.
Dalam proses ini, sebagian besar hemiselulosa harus sudah tercerna.
2. Menghancurkan bahan secara mekanik, Salah satu proses terkenal
pembuatan pulp secara semikimia adalah proses Neutral Sulfite
Semichemical (NSCC). Proses pencernaan kayu merupakan proses yang
memiliki arti yang sangat penting. Proses ini diatur sedemikian rupa
dengan kondisi terbaik mulai dari temperature, tekanan, dan larutan
kimia.

74
D. Ciptaan Karya dari Bahan Kertas
Angsa kertas

Sebuah karya kerajinan yang dibuat dengan menggunakan teknik melipat kertas,
yang dibentuk dalam model segitiga. Dibutuhkan banyak bentuk segitiga untuk
membuat rangkain menyerupai angsa tersebut. Segitiga disusun sedemikian rupa
dan diberi warna yang menarik agar menghasilkan nilai seni. Hasil karya tersebut
selain memiliki nilai seni juga dapat dijadikan nilai ekonomis atau dapat dijual.

Papercraft

75
Kerajinan ini merupakan bentuk kerajinan yang terbilang modern karena kertasnya
ada gambarnya. Cara membuatnya pun terbilang cukup mudah, pertama kita
membuat atau mencari bentuk pola yang sesuai, kemudian pola yang sudah didapat
di print atau cetak pada kertas. Usahakan menggunakan kertas yang agak tebal.
Setelah itu potong kertas mengikuti pola yang sudah ada. Terakhir tinggal disatukan
menggunakan lem.

Origami

Ini adalah seni melipat kertas yang biasa dilakukan di Jepang. Namun seiring
perkembangan jaman, teknik melipat ini semakin berkembang dan dilakukan oleh
siapa saja diseluruh belahan bumi ini. Membuat origami ini memiliki kepuasan
tersendiri bagi yang melakukannya dan dapat mengisi waktu luang serta
mengembangkan kreasi.

Pop-up Book

76
Pop-up merupakan karya seni yang menampilkan gambar yang muncul dari kertas
dan memiliki objek 3D. Jika kita membuka sebuah buku, maka akan muncul gambar
yang timbul. Biasanya buku yang memiliki pop-up ini berfungsi sebagai bahan
pembelajaran, cerita dongeng, dan permainan.

Pop-up Card

Pop-up card ini hampir sama dengan pop-up book, yang membedakannya hanya
berbentuk buku dan kartu saja. Pop-up card biasa digunakan untuk kartu ucapan,
seperti ucapan ulang tahun, pernikahan atau untuk memberi hadiah kepada kawan.
Selain itu, pop-up card juga bisa dijadikan sebagai undangan suatu acara.

Seni menggulung kertas

77
Merupakan karya dari kertas yang menggunakan teknik menggulung. Kertas-kertas
yang sudah digulung disusun dan dibentuk sehingga menghasilkan sebuah karya
yang keren. Teknik ini merupakan kebalikan dari teknik melipat kertas yang biasa
dilakukan dalam pembuatan karya origami.

Anyaman

Merupakan teknik membuat karya kerajinan dengan menganyam. Menganyam ini


dapat dikreasikan dengan bermacam warna dan model anyaman. Tentunya, dengan
semakin banyak warna dan rumit modelnya, akan semakin sulit juga membuat
anyaman tersebut, namun hal ini akan semakin membuat seseorang menjadi
tertantang untuk menciptakan suatu karya seni yang luar biasa.

E. Macam-macam Kertas
a) HVS
Kertas ini bertekstur halus, putih, serta tipis dengan ketebalan mulai 60 gsm, 70
gsm, 80 gsm, dan 100 gsm. Kertas ini termasuk kertas yang umum digunakan
perkantoran dan sekolah sebagai laporan kerja, tugas sekolah, makalah, serta
digunakan juga untuk media kertas untuk buku.
b) Book Paper
Kertas ini bertekstur sedikit kasar cenderung halus, kekuningan, ringan, dan
tipis. Ketebalan kertas mulai 55 gsm, 70 gsm, dan 90 gsm. Kertas ini

78
kegunaannya khusus untuk buku yang sifat teks saja, karena untuk gambar
kurang menghasilkan warna yang tajam karena warna kertasnya sendiri
cenderung kekuningan. Kertas ini diciptakan agar membuat mata Anda selalu
nyaman berlama-lama dalam membaca buku.
c) Art Paper
Kertas ini bertektur halus, putih, licin, serta mengkilap dengan ketebalan sedikit
tipis yaitu 120 gsm dan 150 gsm. Kertas ini sering digunakan untuk brosur,
poster, bagian isi majalah, bagian isi company profile, dan bagian isi buku yang
membutuhkan gambar lebih detail. Kertas ini memang terkesan lebih lux apalagi
ditambah laminasi glossy ataupun dov.
d) Art Carton
Kertas ini bertekstur halus, putih, licin, mengkilap, dan tebal. Ketebalan kertas ini
mulai 190 gsm, 210 gsm, 230 gsm, 260 gsm, dan 310 gsm. Kertas ini biasa
digunakan untuk kartu nama, cover buku, cover majalah, company profile,
poster, sertifikat, box produk, undangan, dan masih banyak lainnya. Untuk kartu
nama dan cover buku sendiri sangat cocok menggunakan ketebalan kertas 260
gsm.
e) Karton BW
Kertas ini bertekstur halus, putih, dan dengan ketebalan 240 gsm. Kertas ini
biasa digunakan untuk sertifikat, kartu iuran bulanan, map, undangan, dan
lainnya . Kertas ini cocok untuk ditulis lewat pena seperti kertas HVS.
f) Jasmine
Kertas ini bertekstur halus, licin, mengkilap, dan ada partikel emas dipermukaan
kertas. Kertas ini biasa digunakan untuk undangan dan kartu ucapan. Kertas ini
banyak memiliki varian warna.
g) Concorde
Kertas ini bertekstur kasar sedikit halus dan memiliki permukaan timbul seperti
membentuk garis. Kertas ini biasa digunakan untuk sertifikat, proposal, surat
penting, dan lainnya. Kertas ini memiliki banyak varian warna yang soft.
h) Linen Jepang
Kertas ini halus, licin, dan memiliki tekstur seperti kain pada permukaan depan.
Kertas ini memiliki ketebalan 240 gsm, sering digunakan untuk sertifikat, dan
kartu nama karena permukaan kertas seperti kain. Dan sedikit memiliki varian
warna.
79
i) Buffalo
Kertas ini halus, licin, dan memiliki tekstur seperti guratan kayu. Kertas ini biasa
tebal digunakan untuk cover jilid, dan beberapa untuk map serta kartu iuran.
Kertas ini juga memiliki banyak varian warna.
j) NCR
Kertas ini bertekstur halus, tipis, dan memiliki partikel karbon. Kertas ini biasa
digunakan pada nota, bon, struk, faktur, surat jalan, dan lainnya. Kertas ini
mudah ditulis dan bisa mengcopy pada kertas halaman kedua karena ada
partikel karbonnya.
k) Stiker Cromo
Kertas ini bertekstur lincin, halus, mengkilap, dan memiliki lapisan lem pada
bagian permukaan belakang. Kertas ini biasa digunakan untuk media promosi
yang ditempel pada tempat-tempat tertentu.
l) Stiker Vinyl
Kertas ini hasil sintetis, dengan ciri licin, halus, mengkilap, lentur, dan memiliki
lapisan lem pada permukaan belakang. Kertas ini biasa digunakan pada bagian
motor, mobil, helm, dan lainnya. Karena kertas ini biasa digunakan dalam
otomotif karena tidak mudah sobek dan terkikis hujan dan panas seperti pada
kertas umumnya.

F. Macam-macam Ukuran Kertas


A. Berdasarkan Standar Internasional
Berdasarkan standar internasional, ukuran kertas terbagi atas seri A, B, C, R
dan F:

80
B. Ukuran umum
C. Standar kertas yang dipakai umum di Amerika Serikat, Canada, dan Mexico
adalah ukuran “letter”, “legal”, “ledger” dan “tabloid”. Diluar Amerika Utara,
ukuran “Letter” juga dikenal dengan ukuran “”American Quarto”. Ukuran kertas
Amerika Utara antara lain:

81
G. Teknik Pengerjaan Kertas Beserta Bentuk Kerajinan
1. Teknik Membentuk
a. Teknik Gulung (Pilin)

Cara pembentukan dengan tangan langsung. Teknik ini dapat digunakan untuk
membuat benda kerajinan yang terbuat dari limbah kertas atau limbah plastik.
b. Teknik Lebur

Teknik ini digunakan apabila sang perajin ingin mendaur ulang kaleng, kaca,
besi, dan limbah anorganik menjadi bentuk yang baru.
2. Teknik Menganyam

82
Teknik menganyam dapat digunakan untuk pembuatan benda kerajinan dari bahan
limbah organik maupun anorganik dengan karakteristik tertentu (lunak dan lentur).
3. Teknik Sobek

Teknik ini dapat digunakan untuk membuat benda kerajinan dari bahan limbah
kertas dan kain perca.
4. Teknik Lipat

Teknik ini dapat digunakan untuk membuat benda kerajinan dari bahan limbah
kertas. Contoh: origami, anyaman (kertas dilipat-lipat sebelum dianyam), dan benda
kerajinan lainnya.
5. Teknik Bubur

83
Teknik ini dapat digunakan untuk membuat benda kerajinan dari bahan limbah
kertas, yaitu limbah kertas yang dibuat menjadi bubur kertas (bahan dasar
kerajinan).
6. Teknik Memotong

Teknik ini bisa digunakan untuk membuat benda kerajinan dari bahan limbah organik
maupun anorganik.

84
Lembar Kerja Peserta Didik

Selvia Yuniar (1107618054)


Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Karya Origami
A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menyebutkan/menuliskan bahan dan alat yg digunakan untuk
membuat kerajinan kertas berbentuk minion.
2. Siswa dapat merancang kertas dengan membentuk dengan rapi sesuai bentuk
yang telah ditentukan contohnya minion.
3. Siswa dapat menjelaskan langkah membuat minion.
4. Siswa dapat membuat karya kertas yang membentuk kartun dengan indah dan
rapih.
5. Siswa dapat melakukan appreasiasi seni kerajinan dari kertas
B. Materi
Kerajinan origami minion adalah seni kerjainan yang termasuk ke dalam seni
kerajinan kertas.
C. Tugas
Buatlah karya kerjinan kerta origami dengan memperhatikan petenjuk berikut ini:
Bahan dan alat :
Kertas Origami ,Pensil, Penggaris, Lem, Gunting, Mata-mataan
Langkah kerja:
1. Siapkan semua alat dan bahan

2. Guntinglah kertas origami dengan ukuran 6 cm x 2 cm lalu Setelah digunting


menjadi ukuran 6x2 , lipatlah

85
4. Buatlah badan minion eratkan origami yang sudah jadi menjadi satu kesatuan

5. Lanjutkan pada bagian kepala minion

6. Lanjutkanlah sampai berbentuk minion

Refleksi
1. Amati hasil karyamu , apakah kamu senang dalam pembuatan karyamu?
2. Apakah kamu sudah puas dengan hasil karya yang kamu buat?
3. Bagian mana yang sukit dikerjakan dan bagaimana cara kamu mengatasinya?
4. Apakah punya ide utk membuat karya dengan bentuk lain
5. Apakah hasil karya mu sudah menginspirasi orang lain untuk berkarya

86
Medhitya Alda Apriliani (1107618058)
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Origami
A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menyebutkan atau menuliskan alat dan bahan yang digunakan untuk
membuat origami.
2. Siswa dapat merancang origami sesuai dengan kreativitas yang dimilikinya.
3. Siswa dapat menjelaskan langkah membuat origami.
4. Siswa dapat membuat karya origami.
5. Siswa dapat melakukan apresiasi seni karya origami.
B. Materi
Origami dapat didefinisikan sebagai seni melipat kertas yang membentuk model-
model berdasarkan imajinasi objek-objek yang ada di alam.
C. Tugas
Buatlah origami dengan memperhatikan petunjuk kerja!
Alat dan Bahan:
Kertas origami, lem fox, pensil, gunting, kertas HVS, karton biru, kuas, palet, cat air,
pembolong kertas.
Langkah Kerja:
1. Buat berbagai macam ikan menggunakan origami dengan mengikuti langkah pada
gambar.
Ikan Nemo (https://www.youtube.com/watch?v=WMNepHaEgbI)
Ekor (4 cm) Badan (7,5 cm) Sirip (5,5 cm) Kepala (4 cm) Satukan semua bagian

Ikan Paus (10 cm x 10 cm) Ikan Layang-layang (5 cm x 5 cm) Ikan (5 cm x 5 cm)

87
Beri mata pada tiap ikan dengan menggunakan origami berwarna hitam yang
dipotong menggunakan pembolong kertas.
2. Buat rumput laut.
Buat sketsa di kertas HVS. Warnai menggunakan cat air. Kemudian potong
menggunakan gunting sesuai bentuk yang telah dibuat untuk memisahkan dari
kertas putihnya.

3. Tempelkan ikan-ikan dan rumput laut menggunakan lem fox pada karton biru. Karya
origami selesai.

Refleksi:
1. Amati hasil karyamu, apakah kamu senang dan puas dengan hasil karya origami
yang kamu buat?
2. Bagian mana yang sulit dikerjakan dan bagaimana cara kamu mengatasi kesulitan
tersebut?
3. Apakah kamu punya ide untuk membuat origami dengan bentuk lain?
88
Nur Halisah (1107618055)
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Origami

A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menyebutkan bahan dan alat yang digunakan untuk
membuat origami.
2. Siswa dapat merancang kertas origami sesuai dengan kreativitas yang
dimilikinya.
3. Siswa dapat menjelaskan langkah membuat origami.
4. Siswa dapat membuat karya bunga hias yang indah.
5. Siswa dapat melakukan appreasiasi seni karya origami.
B. Materi
Origami adalah seni melipat kertas menjadi bentuk. Membuat origami
ini memiliki kepuasan tersendiri bagi yang melakukannya dan dapat mengisi
waktu luang serta mengembangkan kreasi.
C. Tugas
Buatlah origami dengan memperhatikan petunjuk kerja !
 Bahan dan alat
Kertas origami, Gunting, Lidi, Styrofoam, Lem kertas, wadah
 Langkah Kerja
1. Siapkan kertas origami dengan warna yang berbeda – beda.
2. Ambil satu origami lipat menjadi dua bagian dan Tarik bagian ujung kanan ke
tengah.

3. Lalu bentuk lah hingga hampir membentuk segitiga dan potong bagian bawah
kertas sehingga menjadi bentuk segitiga

4. Buka kertas menjadi 2 bagian, lalu lipat ujung kertas seperti yang terdapat
digambar
89
5. Selanjutnya, lebarkan kertas yang telah dilipat menjadi bunga dan lipat setiap
ujung bagian bunga.

6. Ambil kertas yang lain gunting menjadi beberapa bagian lalu buat seperti rumbai
– rumbai dan lilitkan pada lidi. Setelah jadi masukkan kedalam tengah bunga.

7. Bunga hias telah jadi dan siap untuk dipajang di meja belajar.

D. Refleksi
1. Amati karyamu, apakah kamu senang dan puas dapat membuat bunga
hias dari kertas origami ?
2. Apakah ada kesulitan dan bagaimana mengatasinya?
3. Apakah sudah menampilkan yang unik, yang membuat orang tertarik
untuk mengamati dan memiliki?
4. Karya yang menginspirasi untuk orang lain?

90
Nadia Daffa Karanina Zuhdi (1107618055)
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Origami

A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menyebutkan/menuliskan bahan dan alat yang digunakan
untuk membuat kerajianan kertas berbentuk balon udara.
2. Siswa dapat merancang kertas origami dengan baik dan benar sesuai
dengan langkah-langkah pembuatan hiasan dinding balon udara.
3. Siswa dapat menjelaskan langkah membuat hiasan dinding balon udara.
4. Siswa dapat membuat karya seni yang indah
5. Siswa dapat melakukan apresiasi seni kerajinan dari kertas.
B. Materi
Origami adalah seni melipat kertas menjadi bentuk. Membuat origami
ini memiliki kepuasan tersendiri bagi yang melakukannya dan dapat mengisi
waktu luang serta mengembangkan kreasi.
C. Tugas
Buatlah origami dengan memperhatikan petunjuk kerja !
Bahan dan alat
Kertas origami, Gunting, Pita/tali, dan Lem kertas
Langkah Kerja
1. Pertama, siapkan kertas origami dengan warna yang
berbeda – beda.
2. Buatlah pola lingkaran kemudian guntinglah pola
lingkaran tersebut seperti gambar di samping.
3. Buatlah origami lingkaran sebanyak yang diinginkan
dan sebaiknya dengan warna yang bervariasi.
4. Lipatlah origami menjadi 2 bagian.
5. Selanjutnya lem setengah bagian origami yang sudah dibuat,
kemudian tempel dengan setengah bagian origami lingkaran lainnya.

91
6. Ambilah origami lingkaran
lainnya, kemudian beri lem pada
ujungnya seperti pada digambar
yang kemudian ditempelkan
pada origami yang masih
setengah jadi.

7. Buatlah pola seperti dibawah ini.

8. Kemudian satukan kedua pola


dengan balon udara yang telah
dibuat tadi menjadi seperti
gambar dibawah ini.

9. Tempelkan balon udara yang sudah dibuat pada pita/tali.

D. Refleksi
1. Amati karyamu, apakah kamu senang dan puas dapat membuat
hiasan balon udara dari kertas origami ?
2. Apakah ada kesulitan dan bagaimana mengatasinya?
3. Apakah sudah menampilkan yang unik, yang membuat orang tertarik
untuk mengamati dan memiliki?
4. Karya yang menginspirasi untuk orang lain?

92
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kewirausahaan merupakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif, kreatif,
berdaya, bercipta, berkarsa, dan bersahaja dalam berusaha dalam meningkatkan
pendapatan dalam kegiatan usahanya atau kiprahnya. Seseorang yang memiliki jiwa
dan sikap wirausaha selalu tidak puas dengan apa yang telah dicapainya. Beberapa
karakter sikap kewirausahaan, diantaranya adalah percaya diri, berani mengambil
resiko, orisinalitas atau keaslian, berorientasi pada tugas dan hasil, berjiwa
pemimpin, berorientasi ke masa depan, semangat dan tekad yang kuat, analisis
yang tepat, mandiri atau tidak ketergantungan, mempunyai kemampuan manajerial,
target yang realistis, dan mampu mengendalikan emosi.
Pendidikan seni sangat mempengaruhi perkembangan anak khususnya
dalam perasaan dan emosi, kapasitas intelektual, perkembangan motorik,
kesadaran persepsual, kreativitas dan daya cipta, kesadaran estetis, serta
perkembangan sosial. Fungsi pendidikan seni bagi perkembangan anak, yaitu; (1)
untuk menanamkan nilai keindahan dan ketakwaan, (2) sebagai media
pengembangan aspek-aspek kepribadian anak, (3) sebagai media ekspresi, (4)
sebagai pengembang kreativitas, (5) sebagai media komunikasi dan pengembangan
kemampuan berpikir, serta (6) sebagai media terapi.
Kerajinan adalah aktivitas usaha manusia untuk menghasilkan karya atau
produk barang-barang kerajinan yang dikerjakan dengan keterampilan tangan
secara kreatif dan inovatif dengan ide dan daya cipta yang baru sehingga
menghasilkan barang atau produk kerajinan yang indah dan mempunyai nilai seni.
Kerajinan yaitu kemampuan untuk mengguanakan alat, pikiran, ide, dan kreativitas
dalam mengerjakan, mengubah, ataupun membuat sesuatu menjadi lebih bermakna
sehingga menghasilkan sebuah nilai dari hasil pekerjaan tersebut. Sedangkan
prakarya adalah usaha untuk memperoleh kompetensi cekat, cepat, dan tepat
melalui pembelajaran kerajinana, rekayasa, budidaya, dan pengolahan dengan
menggunakan berbagai macam bahan, alat, teknik, dan ilmu pengetahuan yang
dilakukan dengan cara memanfaatkan pengalaman dan pelatihan.

90
Jenis-jenis seni kerajinan dan prakarya, antara lain: seni kerajinan kayu,
logam, batu, tanah liat, tekstil, kulit, tanduk, kaca, anyaman, keramik, batik, bordir
dan tenun.
Berikut akan dipaparkan contoh karya seni apa saja yang terdapat di daerah
Kalimantan; (1) Kalimantan Timur : berbagai macam anyaman, kain tenun ulap doyo
dan manik-manik cerah, (2) Kalimantan Tengah : rambat, lanjung, tikar kajang, seni
kerajinan ukir, pernak-pernik suku dayak, dan batik benang bintik, (3) Kalimantan
Barat : anyaman keladi, kerajinan keramik, kain tenun sambas, dan anyaman lampit,
(4) Kalimantan Selatan : lampit rotan Banjarmasin, tas rotan bermotif dayak,
sasaringan, perhiasan batu intan, pernak-pernik banjar, dan seni ukir.
Kertas merupakan lembaran yang terdiri dari serat-serat selulosa yang saling
jalin-menjalin dan dihasilkan dari kompresi serat dari pulp. Serat yang digunakan
biasanya alami, dan mengandung selulosa dan hemiselulosa. Kertas juga
didefinisikan sebagai barang baru ciptaan manusia berwujud lembaran-lembaran
tipis yang dapat dirobek, digulung, dilipat, direkat, dicoret mempunyai sifat-sifat yang
berbeda dari bahan bakunya tumbuh-tumbuhan. Macam-macam kertas yang dapat
kita ketahui adalah HVS, book paper, art paper, art carton, karton BW, jasmine,
concorde, linen Jepang, buffalo, NCR, stiker cromo, dan stiker vinyl. Teknik yang
dapat kita gunakan saat membuat kerajinan dari bahan kertas diantaranya adalah
teknik membentuk (gulung, lebur), teknik menganyam, teknik sobek, teknik lipat,
teknik bubur, dan teknik memotong.

B. Saran
Demikianlah makalah yang dapat penulis buat, mungkin dalam makalah ini
banyak sekali kekurangan dalam penjelasannya. Oleh karena itu, kami memohon
kritik dan saran yang membangun guna untuk memperbaikin makalah-makalah saya
yang selanjutnya. Terima kasih.

91
DAFTAR PUSTAKA

Buku
Kamaril Cut, dkk. 2007. Pendidikan Seni Rupa dan Kerajinan Tangan. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Soemarjadi, dkk. 2001. Pendidikan Keterampilan. Malang: Universitas Negeri
Malang.

Internet
https://amirohsulistyanti.wordpress.com/2013/10/04/seni-kriya-khas-dari-kalimantan-
barat/
https://bobo.grid.id/amp/081831291/uniknya-kerajinan-tangan-dari-kalimantan-timur-
lokasi-ibu-kota-yang-baru?page=4
http://bsd.pendidikan.id/data/Kurikulum%202013/Kelas_07_SMPPrakarya_Guru.pdf
http://digilib.isi.ac.id/1073/1/Pages%20from%20B4-Seni%20Kriya%20dan
%20Kerajinan.pdf
http://digilib.uinsby.ac.id/1141/5/Bab%202.pdf
http://digilib.unila.ac.id/12336/13/TINJAUAN%20PUSTAKA.pdf
http://digilib.unila.ac.id/4456/16/BAB%20II.pdf
http://djpen.kemendag.go.id/membership/data/files/1cc5e-kertas-final.pdf
https://download.isi-dps.ac.id/index.php/category/14-artikel-2?download=41:macam-
dan-jenis-seni-kerajinan-di-kabupaten-klungkung-bali
https://duniapendidikan.co.id/seni-kriya/
https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/widyacipta/article/download/5102/pdf
http://e-journal.uajy.ac.id/10801/2/1TA13911.pdf
http://e-journal.uajy.ac.id/11748/1/Jurnal%20EM19797.pdf
http://ejournal.kopertais4.or.id/mataraman/index.php/allubab/article/download/1305/9
26
http://eprints.uny.ac.id/7733/3/BAB%202%20-%2007601241055.pdf
http://eprints.walisongo.ac.id/3590/3/102411010_Bab2.pdf
http://eprints.walisongo.ac.id/4117/3/1339111679_bab2.pdf
http://eprints.walisongo.ac.id/6560/3/BAB%20II.pdf

92
http://frontier-economics.blogspot.com/2011/10/sejarah-kertas-dan-
perkembangannya.html?m=1
https://hatma.net/kerajinan-tangan-kalimantan-selatan/
https://id.scribd.com/document/324477960/SEJARAH-Tugas-5-Perkembangan-
Kertas-pdf
https://id.scribd.com/document/367643532/Pengertian-Kerajinan-Menurut-Para-Ahli
https://ilmuseni.com/seni-budaya/kerajinan-tangan-dari-kalimantan-barat
https://ilmuseni.com/seni-budaya/kerajinan-tangan-dari-kalimantan-selatan
https://ilmuseni.com/seni-budaya/kerajinan-tangan-dari-kalimantan-tengah
https://ilmuseni.com/seni-budaya/kerajinan-tangan-di-kalimantan-timur
http://jurnal.unpad.ac.id/dharmakarya/article/download/14867/7895
https://karyailmiahbn2013.files.wordpress.com/2013/02/asal-usul-kertas-by-
patrick-lingga-kelas-10-b-no-19.pdf
https://kontenesia.com/wp-content/uploads/2015/11/Sejarah-Kertas-Perjalanan-
Panjang-Menembus-Peradaban-yang-Berakhir-secara-Digital.pdf
http://KTK.htm/2008/09/e-LibraryUT
https://makhdy.weebly.com/uploads/1/0/1/6/101668018/materi_prakarya_1_s2_kelas
_xi.pdf
https://only-print.com/jenis-kertas-dan-kegunaannya/
https://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/87619/1/H17iis.pdf
http://repository.uin-suska.ac.id/2782/4/BAB%20III.pdf
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/2860/6.%20BAB%20II.pdf?
sequence=6&isAllowed=y
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/3495/KEWIRAUSAHAAN.pd
f?sequence=1&isAllowed=y
http://repository.unpas.ac.id/29897/7/BAB%20II.pdf
http://repository.unpas.ac.id/28072/4/BABB2.pdf
http://repository.upy.ac.id/293/1/ARTIKEL%20DWI%20MEGANTORO.pdf
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/43868/Chapter
%20II.pdf;jsessionid=2C8C726070700414CACC0F7BEEED64A4?
sequence=4
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/68172/Chapter%20II.pdf?
sequence=4&isAllowed=y
https://sahabatnesia.com/seni-kriya/
93
https://senibudayo.blogspot.com/2019/09/kerajinan-tangan-berasal-dari.html?m=1
http://sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB214122211044.pdf
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/DASAR-DASAR%20KERAJINAN.pdf
https://www.google.co.id/amp/s/cara.pro/pengertian-macam-macam-dan-contoh-
seni-kriya/amp/
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-seni-kriya/
https://www.gurupendidikan.co.id/prakarya-dan-kewirausahaan/
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/seni-kriya.html
https://www.romadecade.org/seni-kriya/
https://www.senibudayaku.com/2017/01/macam-macam-seni-kriya-atau-jenis-
kerajinan.html?m=1

94

Anda mungkin juga menyukai