Anda di halaman 1dari 40

Anyaman

Oleh:
Selvia Yuniar (1107618054)
Nadia Daffa K Z (1107618055)
Nur Halisah (1107618057)
Medhitya Alda Apriliani (1107618058)

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Seni Kerajinan dan
Prakarya SD

Dosen Pengampu : Dr. Edwita, M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2020
Kata Pengantar

Alhamdulillah segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
hidayah dan pertolongan kepada hamba-Nya, sehingga dengan hidayah dan
pertolongan-Nya, Kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kerajinan
Anyaman” ini dengan tepat waktu, untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah
Pendidikan Seni Kerajinan dan Prakarya SD.
Dalam penyusunan makalah ini kami tidak terlepas dari bantuan banyak pihak
yang dengan ikhlas telah merelakan waktu dan tenaganya untuk membantu kami
dalam menyusun makalah. Selanjutnya, pada kesempatan kali ini perkenankanlah
kami menghaturkan ucapan terima kasih yang mendalam kepada Ibu Dr. Edwita,
M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Seni Kerajinan dan Prakarya
SD, dan teman-teman kelas G 2018. Semoga kontribusinya mendapat balasan dari
Allah SWT.
Kami sadar bahwa pada makalah ini tetap ditemukan banyak kekurangan
serta jauh dari kesempurnaan. Dengan demikian, kami menerima adanya kritik dan
saran untuk perbaikan makalah yang hendak kami tulis di masa yang selanjutnya,
menyadari tidak ada suatu hal yang sempurna tanpa disertai saran yang konstruktif.
Akhirnya, kami berharap semoga makalah ini berguna untuk kita semua. Terima
kasih.

Jakarta, 21 April 2020

Penulis

i
Daftar Isi

Kata Pengantar...................................................................................................................................i

Daftar Isi..............................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah..................................................................................................1

B. Rumusan Masalah............................................................................................................2

C. Tujuan..................................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................................3

A. Pengertian Anyaman........................................................................................................3

B. Asal Usul Anyaman..........................................................................................................4

C. Sejarah Perkembangan Anyaman.................................................................................5

D. Motif Anyaman...................................................................................................................7

E. Bahan dan Pengolahan Anyaman...............................................................................20

F. Cipta Karya Anyaman.....................................................................................................23

G. Lembar Kerja Peserta Didik..........................................................................................26

BAB III PENUTUP............................................................................................................................36

A. Kesimpulan.......................................................................................................................36

B. Saran..................................................................................................................................36

Daftar Pustaka.................................................................................................................................37

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Seni kriya asal muasalnya adalah craft atau handycraft yang berarti keahlian.
Sedangkan orangnya disebut craftman yaitu ahli atau tukang atau seniman yang
mempunyai keterampilan teknik. Pengertian craft identik kegiatan yang dilakukan
dengan rajin atau tekun tanpa mempermasalahkan bahwa karya-karya yang
dihasilkannya menyertakan keindahan atau nilai estetis atau tidak. Pada awalnya
hasil-hasil seni kriya diidentikkan dengan kerajinan, hal ini tidak kita pungkiri bahwa
seni kriya lahir dari kerajinan, bahkan sebagai masyarakat masih memahami bahwa
seni kriya adalah seni kerajinan. Keberadaan seni kriya dimasyarakat merupakan
sesuatu yang tumbuh dan berkembang oleh kehendaknya sendiri, dibuatnya benda-
benda kriya karena untuk mencukupi kebutuhan akan peralatan. Disisi lain para
pengrajin kriya melakukan pekerjaannya untuk kelangsungan kehidupan
keluarganya, maksudnya untuk mendapatkan penghasilan utama atau sebagai
pekerjaan sampingan diluar sektor pertanian.
Dapat kita lihat, Indonesia merupakan negara yang memiliki budaya yang
sangat beraneka ragam, ini merupakan daya tarik tersendiri yang dimiliki Indonesia.
Kebudayaan yang timbul merupakan kebudayaan yang diturunkan secara turun
temurun, yang dapat dikatakan sebagai kearifan lokal, kebudayaan yang terdapat di
Indonesia memiliki karakter yang berbeda sesuai adat dan aturan yang berlaku di
masyarakat, salah satu tradisi budaya yang telah berkembang secara turun temurun
yaitu adalah kerajinan anyaman, anyaman merupakan suatu produk yang dihasilkan
dari kegiatan mengatur bilah-bilah seperti pandan, bambu, dan bahan lainnya tindih
menindih atau silang menyilang. Kerajinan anyam ini sudah berkembang, bentuk
kerajinan yang banyak diminati oleh masyarakat luas bahkan mancanegara. Dapat
dikatakan sebagai kerajinan tradisional. Baik sebagai bentuk kerajinan tangan,
benda hias dan furniture sekalipun mempunyai peminatnya masing-masing sebagai
benda fungsional ataupun benda koleksi. Anyaman sendiri memiliki nilai jual yang
tinggi karena keunikannya dan keindahannya. Oleh karena itu, perajin anyaman
terus melakukan eksplorasi akan karya anyaman karena dianggap mempunyai nilai
harga jual yang tinggi.

iii
Seiring berkembangnya zaman, fungsi dan bentuk pada kerajinan anyaman
semakin dibuat lebih modern dan variatif namun tidak menghilangkan nilai keunikan
dan rasa natural pada kerajinan anyaman sendiri.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian anyaman?
2. Bagaimana asal usul perkembangan anyaman?
3. Bahan apa saja yang bisa dibuat anyaman?
4. Motif apa sajakah yang dapat dibuat?

C. Tujuan
Tujuan dari makalah ini bisa kita lihat dari rumusan makalah adalah agar bisa
lebih mengerti lagi apa itu anyaman, asal usul perkembangan ayaman seperti apa,
contoh-contoh motif anyaman dan bahan yang cocok untuk dibuat anyaman.

iv
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Anyaman
Anyaman adalah suatu produk kerajinan yang dihasilkan oleh manusia
dengan penuh ketelitian dan ketelatenan. Anyaman adalah teknik membuat karya
seni rupa yang dilakukan dengan cara menumpang tindihkan (menyilangkan) bahan
anyam yang berupa lungsi dan pakan. Lungsi merupakan bahan anyaman yang
menjadi dasar dari media anyam, sedangkan pakan yaitu bahan anyaman yang
digunakan sebagai media anyaman dengan cara memasukkannya ke dalam bagian
lungsi yang sudah siap untuk dianyam.
Anyaman mempunyai arti seni menganyam benda-benda. Anyaman
merupakan proses menjaringkan atau menyilangkan bahan-bahan dari tumbuh-
tumbuhan untuk dijadikan satu kumpulan yang kuat dan boleh digunakan. Bahan-
bahan yang boleh digunakan antara lain lidi,buluh,pandan, akar, mengkuang, jut,
dan sebagainya, bahan ini biasanya mudah dikeringkan dan lembut.Biasanya
pengolahan seni anyaman ini dilakukan dengan alat yang masih sederhana seperti
pisau pemotong, pisau penipis, tang, dan catut bersungut bundar, yang
membutuhkan kreativitas tinggi, ide, perasaan pemikiran, dan kerajinan tangan.
Anyaman adalah serat yang dirangkaikan hingga membentuk benda yang
kaku. Anyaman sering kali dibuat dari bahan yang berasal dari tumbuhan, tetapi
serat plastik juga dapat digunakan. Bahan yang digunakan bisa bagian apapun dari
tanaman, misalnya inti batang tebuataurotanataukeseluruhan ketebalan tanaman,
seperti misalnya dedalu. Bahan lainnya yang terkenal digunakan sebagai anyaman
adalah gelagah dan bamboo. Biasanya rangkanya dibuat dari bahan yang lebih
kaku, setelah itu bahan yang lebih lentur digunakan untuk mengisi rangka. Anyaman
bersifat ringan tetapi kuat, menjadikannya cocok sebagai perabot yang sering
dipindah-pindah. Anyaman sering digunakan untuk perabot di beranda dan teras.
Wihardi (1979: 7) menjelaskan anyaman adalah hasil pekerjaan menganyam,
adapun menganyam berarti menyilang-nyilang lembaran pita lidi atau bahan lainnya
secara teratur dan berulang-ulang. Menganyam dapat menghasilkan lembaran-
lembaran, misalnya tikar, kipas, dan lain-lainnya. Kegunaannya dapat dimaksudkan
barang-barang keperluan sehari-hari. Menurut Chairani (2012: 6) anyaman dapat

v
diartikan dengan setiap pekerjaan yang memakai cara silang atau susup-menyusup
antara satu iratan (berupa pita, tali) ke iratan yang lain. Zain (1974: 44)
mengemukakan bahwa anyaman adalah barang yang dianyam. Jadi pengertiannya
bahwa benda-benda serta barang-barang, dapat disebut sebagai hasil melalui
proses anyaman. Anyaman adalah hasil kerajinan tangan yang dikerjakan dengan
jalan susup menyusup antara iratan anyaman lungsi dan pakan. Menurut S. Wahudi
(1979: 3) menjelaskan lungsi dan pakan yaitu sebagai berikut.
Yang disebut lungsi yaitu:
1. Pita/daun anyaman tegak lurus terhadap si penganyam.
2. Pita/daun anyaman berhadapan dengan si penganyam.
Yang disebut pakan yaitu:
1. Pita/daun anyaman yang disusupkan pada lungsi.
2. Pita/daun anyaman yang dilintaskan pada lungsi.
Menganyam adalah salah satu seni tradisi tertua di dunia. Konon kegiatan itu
ditiru manusia dari cara burung menjalin ranting-ranting menjadi bentuk yang kuat.
Kesenian ini juga ada di berbagai budaya nusantara. Anyaman merupakan karya
seni yang mempengaruhi kehidupan dan kebudayaan masyarakat. Sesungguhnya
anyaman adalah kerajinan suatu bangsa atau suku yang merupakan ungkapan dari
suatu perasaan, gagasan, angan-angan, keinginan, penghayatan, dan semangat
terhadap lingkungan yang membawa corak khas bangsa atau suku tersebut.
Anyaman bisa digunakan sebagai media pendidikan dan keterampilan yang
mampu mempengaruhi jiwa seni seseorang. Hal ini dapat lakukan di rumah maupun
di sekolah, dengan berimajinasi melihat anyaman dalam bentuk sederhana dan
menggunakan lajur-lajur kertas yang berwarna-warni untuk meniru bentuk anyaman
dengan corak-corak sederhana. Dengan menganyam akan didapat pengalaman
mengeksplorasi sesuatu dalam menciptakan karya seni, dan akan menghasilkan
sebuah karya seni yang menarik.

B. Asal Usul Anyaman


Seni anyaman adalah milik masyarakat Melayu yang masih sangat dikagumi
dan digemari hingga saat ini. Kegiatan seni anyaman telah ada semenjak zaman
dahulu kala, hal ini dapat dilihat pada rumah-rumah orang zaman dahulu di mana
dinding rumah mereka dianyam dengan menggunakan buluh dan kehalusan seni

vi
anyaman itu masih bertahan hingga saat ini. Rumah yang berdinding dan
beratapkan nipah tidak panas, karena lapisan daun nipah yang tebal.
Seni anyaman dipercaya bermula dan berkembang tanpa menerima
pengaruh dari luar. Penggunaan tali, akar, dan rotan merupakan asas pertama
dalam penciptaan kerajinan tangan anyaman. Bahan-bahan itu tumbuh liar di hutan-
hutan, kampung-kampung, dan kawasan sekitar pantai.
Berbagai bentuk kerajinan tangan dapat dibentuk melalui proses dan teknik
anyaman dari jenis tumbuhan pandan dan bengkuang. Bentuk-bentuk anyaman
dibuat berdasarkan fungsinya. Misalnya bagi masyarakat petani/nelayan, anyaman
dibentuk menjadi topi, bakul, tudung saji, tikar, dan aneka rupa yang dibentuk untuk
digunakan sehari-hari.
Selain dari tumbuhan pandan dan bengkuang, anyaman juga dapat dibuat
dari tumbuhan jenis palma dan nipah. Berdasarkan bahan dan rupa bentuk anyaman
yang dihasilkan.
Seni anyaman merupakan daya cipta dari sekelompok masyarakat luar istana
yang lebih mengutamakan nilai kegunaannya. Walaupun pada tahun 1756 sampai
1794 telah terdapat penggunaan tikar untuk raja yang terbuat dari rotan.
Untuk memulai menganyam, waktu yang tepat adalah pada pagi atau malam
hari dalam keadaan cuaca yang redup dan dingin. Daun-daun lebih lembut dan
mudah dibentuk tanpa meninggalkan kesan-kesan pecah. Biasanya beberapa orang
melakukan kegiatan menganyam secara berkelompok di halaman rumah atau
beranda rumah pada waktu malam, petang, atau waktu senggang.
Seni kerajinan tangan anyaman adalah sesuatu karya yang unik dan rumit
proses pembuatannya. Namun usaha untuk mempertahankannya harus diteruskan
agar tidak termakan oleh perkembangan zaman. Budaya bangsa bukan hanya
dilihat dari bahasa dan ragamnya saja, tetapi juga dilihat dari hasil karyanya yang
bermutu tinggi. Warisan budaya yang unik ini harus selalu terus dipelihara dan
dimanfaatkan bersama.

C. Sejarah Perkembangan Anyaman


Berbicara mengenai sejarah anyaman di Indonesia, merupakan masalah
yang masih diperdebatkan sampai sekarang. Ada 2 teori mengenai awal mula
masuknya keahlian menganyam di nusantara.

vii
Teori pertama mengatakan menganyam merupakan keahlian asli dari orang
Melayu termasuk Indonesia, teori ini diperkuat dengan ditemukannya tempat tinggal
dan tembikar yang terbuat dari anyaman. Hal ini tidak dimiliki di daerah lainnya, ada
beberapa fakta mengenai anyaman.
1. Pada zaman dahulu anyaman merupakan pekerjaan para wanita, dan bukan
sebagai mata pencaharian, namun sebagai pengisi waktu senggang.
2. Seseorang wanita dianggap tidak mempunyai sifat kewanitaan yang lengkap jika dia
tidak mahir dalam seni anyaman.
3. Anyaman dahulu hanya alat untuk kegunaan sendiri atau sebagai hadiah, sebagai
kemasan, atau sebagai hantaran saat berkunjung pada sahabat atau keluarga.
4. Beberapa anyaman dibuat dengan bentuk yang sangat besar, yang digunakan
sebagai alat saat bepergian untuk menyimpan pakaian barang dagangan, serta
pada zaman penjajahan digunakan untuk menyimpan senjata yang akan
diselundupkan.
Menurut sejarah, para pengikut Sunan Gunung Jati mengajarkan berbagai
kerajinan tangan untuk menarik minat masyarakat untuk memeluk Islam, ternyata
dengan cara ini perkembangan Islam sangat pesat hingga tersebar di Jawa Tengah
dan Jawa Barat. Ki Tegalmantra (murid Sunan Gunung Jati) yang telah mengajarkan
teknik anyam-anyaman kepada masyarakat Cirebon. Bahkan Desa Tegalmantra dan
Tegalwangi tempat dimana Ki Tegalmantra menyebarkan agama Islam, dikenal
sebagai sentra industri kerajinan anyaman terbesar di Jawa. Di daerah Jawa Barat
daerah Rajapolah, Tasikmalaya, dan Garut merupakan penghasil dari kerajinan
anyaman yang dikenal oleh wisatawan domestik dan internasional.
Selain pendapat di atas, dapat dinyatakan bahwa anyaman merupakan seni
tradisi yang tidak mempunyai pengaruh dari luar. Perkembangan sejarah anyaman
adalah sama dengan perkembangan seni tembikar. Jenis seni anyaman pada masa
Neolitik kebanyakan adalah menghasilkan tali, rumah, dan keperluan kehidupan.
Bahan dari pada akar dan rotan adalah bahan asas yang awal digunakan untuk
menghasilkan anyaman. Menurut Siti Zainun dalam buku Reka bentuk kraftangan
Melayu tradisi menyatakan pada zaman pemerintahan Long Yunus (1756-94) di
negeri Kelantan, penggunaan anyaman digunakan oleh raja. Anyaman tersebut
dipanggil ‘Tikar Raja’ yang diperbuat daripada pohon bemban. Ada beberapa hal
yang harus di ketahui tentang sejarah anyaman, yaitu sebagai berikut.

viii
1. Dipercayai seni graf tangan muncul dan berkembang tanpa pengaruh luar.
2. Pada zaman dahulu, kegiatan anyaman dilakukan oleh kaum wanita untuk mengisi
masa senggang dan bukan sebagai mata pencarian utama.
3. Hasil graf tangan dijadikan alat untuk kegunaan sendiri atau sebagai hadiah untuk
anak saudara atau sahabat handai sebagai tanda kasih atau kenang-kenagan.
4. Seseorang wanita dianggap tidak mempunyai sifat kewanitaan yang lengkap jika dia
tidak mahir dalam seni anyaman.
5. Proses anyaman biasanya dijalankan oleh kaum wanita; lelaki hanya menolong
menetap daun dan memprosesnya.
6. Perusahaan anyaman biasanya dilakukan secara individu dan secara kecil-kecilan
yang merupakan satu usaha ekonomi bagi orang-orang di kampung.
7. Saat ini terdapat organisasi dan perbadanan yang mengusahakannya, dengan skala
yang besar seperti cawangan-cawangan Perbadanan Kemajuan Kraftangan
Malaysia, Persatuan GerakanWanita Felda, Pusat Graftangan Felda, dan sebainya.
8. Hasilan anyaman bermutu tinggi bagi memenuhi keperluan pelanggan. Hasilan
anyaman tidak terkongkong dalam bentuk tradisional sahaja. Ciptaan dimensi baru
dari segi rupa dan bentuk, warna dan corak, serta teknik dan bahan sering diubah-
ubahkan mengikut peredaran zaman dan cita rasa pelanggan.

D. Motif Anyaman
 Anyaman Motif Biku-biku

ix
Penampilan motif yang didasari oleh susunan tampilan pita-pita anyam, baik
pita lungsi maupun pita pakan akan menghasilkan motif bervariasi yang ditentukan
dengan teknik penganyaman. Dilihat sekilas pada gambar anyaman ini hampir sama
dengan cara teknik anyaman ganda dua. Tetapi teknik anyaman ini seperti membuat
anyaman tunggal, hanya bedanya lusinya diangkat dua-dua. Kalau anyaman ganda
dua lusinya diangkat dua-dua berselang, baru pakannya dimasukkan. Bentuk ini
berupa motif biku-biku. Seperti juga pada motif-motif yang lain, motif biku-biku juga
dapat dikembangkan untuk menghasilkan berbagai variasi yang cukup banyak
kemungkinannya bergantung pada kreativitas perajin dalam mengembangkannya.
 Anyaman Motif Ganda Dua Mendatar

Anyaman dengan motif ganda dua mendatar bentuknya seperti anyaman


tunggal. Perbedaannya hanya terletak pada iratan lusi yang diangkat dua-dua lalu
disusupkan pakan satu per satu. Anyaman dengan motif ganda dua mendatar
tersebut masih tergolong sederhana.

x
 Anyaman Motif Dua Menyerong (Kempar)

Pada waktu menganyam dengan dua motif menyerong ini, ada satu prinsip
yang perlu diingat. Prinsip tersebut adalah bahwa indahnya suatu hasil anyaman
sangat bergantung pada kombinasi atau variasi motif anyaman itu sendiri. Oleh
karena itu, anyaman bermotif ganda dua menyerong ini kemudian dikembangkan
menjadi beberapa macam kombinasi. Salah satu kombinasi itu adalah loncatan lusi
dua-dua menggeser ke kanan secara beraturan. Tiap-tiap lompatan pakan
diselisihkan satu-satu dalam menyusup pada helai/iratan lusi. Motif anyaman seperti
itu disebut anyaman kempar. Ada anyaman kempar menyerong dua-dua, tiga-tiga,
dan sebagainya. Mula-mula siapkan dulu iratan-iratan atau lembaran-lembaran
bahan yang mau di anyam, bila bahan sudah siap, letakkan sejajar 15 helai iratan
sebagai lusi dan 15 helai lainnya sebagai pakan.

xi
 Anyaman Motif Tunggal

Motif anyaman yang dipakai adalah motif anyaman tunggal. Motif anyaman
tunggal biasanya dipakai untuk mengayam sebuah produk yaitu kipas. Selanjutnya,
cara menganyam tambahkan iratan berikutnya, yaitu pakan ketiga. Pakan tersebut
seolah-olah (kelihatannya) berada di atas 3 lusi. Keberadaannya diapit oleh satu lusi
sebelah kiri dan lusi sebelah kanan. Setelah itu lanjutkan ke pakan ke-4 dengan satu
lusi yang berada di tengah (lusi poros). Kiri dan kanan diapit oleh dua lusi. Dan
pakan ke-5 dengan kombinasi 3 lusi diapit lusi kiri dan lusi kanan. Kemudian,
masing-masing ujung pakan dibelokkan menyiku kebawah.

 Anyam Dua Sumbu

xii
Dikenal sebagai anyam silang, biasanya masing-masing sumbu saling
bersilang tegak lurus satu dengan yang lainnya. Anyaman silang ini dikenal dua jenis
ialah anyam silang tunggal dan anyam silang ganda. Anyam silang tunggal dapat
divariasikan lagi dengan anyam silang tunggal sumbu tegak lurus dan anyam silang
sumbu tunggal berpotongan miring. Lebih jauh dapat divariasikan lagi dengan
mengubah ukuran pita anyam. Anyam silang ganda teknik menganyamnya sama
dengan anyam silang tunggal, ialah menyusupkan dan menumpangkan pita
anyaman secara bergantian. Perbedaannya pita yang disisipkan dan yang
ditumpangi tidak hanya satu pita, tetapi bisa dua, tiga, empat dan seterusnya,
sehingga menghasilkan variasi anyam silang ganda dua,tiga, empat, dan lima.

 Anyam Tiga Sumbu

Teknik menganyam dengan menyilangkan pita anyaman sehingga


membentuk segi tiga sama sisi, memberi peluang kemungkinan untuk menghasilkan
anyam silang pita sumbu jarang dan anyam pita sumbu rapat. Anyam tiga sumbu
dapat dikembangkan menjadi anyam pola lubang heksagonal atau anyaman segi
enam. Anyam pita sumbu jarang termasuk anyam yang menghasilkan anyaman
yang berlubang-lubang dapat dikembangkan lebih jauh untuk membuat benda
seperti lampu hias, keranjang, dan sebagainya.

xiii
 Anyaman Empat Sumbu

Teknik menganyam dimana pita anyaman tersusun menjadi empat arah yang
berbeda. Jenis anyaman empat sumbu termasuk jenis anyam yang berlubang
banyak dan jarang berbentuk segi delapan beraturan (oktogonal). Oleh karena itu,
anyam ini digunakan untuk membuat benda seperti keranjang, lampu hias, dan
benda lainnya yang menghendaki bidang anyaman yang berlubang-lubang, sama
seperti pola anyaman segi enam.

Anyaman Iris Tempe Anyaman Kembang Cengkeh

xiv
Anyaman Kembang Jeruk Anyaman Kembang Seruni

Anyaman Kepang Walik Anyaman Motif Bali

xv
Anyaman Motif Kalimantan Anyaman Motif Sulawesi

Anyaman Motif Sumatra Anyaman Rereng Mata Walik

xvi
Anyaman Sasak Kepang Anyaman Variasi Sasak Kepang

Anyaman Serong Miring Anyaman Tapak Jalak

xvii
Anyaman Truntum 6 Anyaman Udan Iris

Anyaman Variasi Kembang Cengkeh Anyaman Variasi Motif Bali

xviii
Anyaman Variasi Anyaman Warg

Anyaman Cengkih Anyaman Teratai

xix
Anyaman Lilit Makrame

Makram

Motif Seseg/Sasag Motif Sasag Ganda

Motif Mata Walik Motif Kepang

xx
Motif Tangkup Motif Mata Itik

Motif Bilik Motif Lancar Lurik

Motif Lancar Serang Motif Biji Padi

xxi
E. Bahan dan Pengolahan Anyaman
1. Bambu
Bahan yang sangat sering dipakai untuk bahan anyaman karena bentuknya
dan sifatnya yang lentur. Bambu yang sering dipakai untuk membuat anyaman
adalah jenis Bambu Apus atau disebut Bambu Ori oleh suku Jawa. Membuat bambu
tersebut menjadi bahan dasar anyaman maka pertama harus ditebang. Setelah
ditebang maka akan dibuat menjadi sayatan-sayatan tipis untuk dianyam. Anyaman
bambu sering dipakai untuk menjadi aksesoris.
2. Plastik
Anyaman sangat go green karena menggunakan plastik, tidak harus baru,
tapi plastik bekas. Bahan plastik bekas dapat diolah kembali menjadi bilahan plastik
sehingga dapat dipakai kembali. Bilahan tersebut kemudian dibuat menjadi anyaman
sesuai dengan pola yang diterapkan. Bahan plastik sangat kuat dan awet sehingga
akan tahan lama. Sering dibuat menjadi tikar atau aksesoris seperti tas.
3. Kertas
Bahan anyaman berikutnya adalah kertas, bahan yang sangat dapat mudah
dibeli dengan harga murah dan ditemukan. Kertas dapat digunting dengan kecil-kecil
sehingga membentuk pola dan dibuat menjadi anyaman sederhana. Bahan kertas
yang mudah rusak tidak dapat dijadikan menjadi peralatan lain. Umumnya bahan
kertas dijadikan sebagai dekorasi saja.
4. Rotan
Bahan rotan menjadi salah satu alternatif lain selain bambu untuk
ketahanannya dan kelenturannya. Sama dengan bambu, rotan harus diproses
terlebih dahulu menjadi kecil sehingga bisa dianyam. Anyaman dari rotan sangat
sering digunakan untuk menjadi furnitur menggantikan meja, kursi, lemari, dan lain-
lain.
5. Daun Pandan
Bahan anyaman yang sudah cukup jarang dipakai, daun pandan. Dahulu
daun pandan digunakan untuk membuat ayaman tikar. Zaman sekarang ini daun
pandan lebih sering digunakan untuk membungkus jenazah yang akan dikubur.
Penggunaan tersebut menyebabkan orang untuk menghindari daun pandan sebagai
anyaman.
6. Eceng Gondok

xxii
Bahan pengganti dari bambu dan rotan adalah eceng gondok. Tanaman
eceng gondok cukup mudah ditemukan sehingga harganya menjadi lebih murah.
Eceng gondok memiliki struktur yang cukup kuat walau tidak sebanding bambu dan
rotan. Penggunaan eceng gondok sebagai anyaman ditujukan kepada masyarakat
menengah kebawah agar dapat membeli.
7. Mendong
Bahan unik berikutnya adalah mendong. Asal mendong adalah dari tanaman
mendong, mirip alang-alang, dapat ditemukan di rawa atau tempat tergenang air.
Bahan mendong harus dicuci dengan sangat bersih lalu dijemur sampai kering.
Mendong akan diberikan pewarna dan pengawet agar tahan lama. Mendong sama
seperti eceng gondok, digunakan untuk ditujukan kepada masyarakat menengah
kebawah.

8. Lidi
Lidi digunakan sebagai bahan kerajinan, dimana Lidi adalah salah satu bahan
baku jenis tumbuhan daun nyiur atau enau yang tumbuh di daerah tropis dan proses
penganyaman lidi menjadi produk kerajinan dengan cara seperti menyisipkan iratan
helaian lidi membentuk rangkaian bersilang dan tumpang tindih. Namun
kenyataannya lidi sangat bermanfaat untuk memberikan peluang usaha sebagai
bahan dasar kerajinan (Sinar purun). Bagian tumbuhan daun nyiur atau enau setelah
dikeringkan ternyata bisa menjadi helaian-helaian lidi yang dapat dimanfaatkan
untuk dianyam sebagai bahan baku pembuatan piring inka, tempat buah dan vas
bunga, tatakan gelas, dan sebagainya. Anyaman ini terbuat dari lidi yang berasal
dari tulang daun kelapa. Contohnya lekar.
9. Purun
Purun merupakan tumbuhan rawa yang paling banyak dijumpai di daerah
Sumatera Selatan dan Kalimantan Selatan. Masih merupakan tanaman liar, hanya
sebagian kecil penduduk membudidayakan tanaman ini. Mengingat kebutuhan akan
tanaman ini sebagai bahan baku berbagai kerajinan anyam, maka perlu dilakukan
usaha pembudidayaan yang didasari ilmu pengetahuan untuk meningkatkan kualitas
dan hasil. Rumpun tanaman ini biasanya mencapai tinggi 0,8 – 1,4 m, tetapi banyak
juga yang dapat mencapai tinggi 1,75 m. Di daerah Jawa Barat dijumpai tanaman
yang serupa yang tumbuh didaerah persawahan pada ketinggian 5 – 80 m diatas
permukaan laut.
xxiii
10. Mengkuang
Bahan yang dapat digunakan untuk menganyam terbuat dari daun
mengkuang. Contohnya adalah tikar, tudung saji, dan lain sebagainya.
11. Buluh
Bahan yang dapat digunakan untuk menganyam terbuat dari jenis-jenis buluh.
Contohnya bakul untuk bekas pakaian, nyiru, beg, dan lain sebagainya.
12. Ribu-Ribu
Bahan yang dapat digunakan untuk menganyam terbuat dari tanaman paku
pakis ribu-ribu. Contohnya bakul, tempat tembakau, tempat tembakau, bekas sirih
terbus, bakul, dan bekas serba guna.

F. Cipta Karya Anyaman


Bingga atau Tonda Anyaman Kertas

Toru Ompa atau Tikar

xxiv
Tutup Nasi Tutup Nasi

Piring Tas

Tas dan Dompet Sendal

xxv
Bangku Hiasan Rumah

Tikar Purun Nyiru

Keranjang Hiasan Lampu

xxvi
G. Lembar Kerja Peserta Didik

Selvia Yuniar (1107618054)


Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Karya Anyaman
a. Tujuan pembelajaran
1) Siswa dapat menyebutkan/menuliskan bahan dan alat yg digunakan untuk
menganyam
2) Siswa dapat merancang ayaman dengan baik dan benar
3) Siswa dapat menjelaskan langkah membuat anyaman yang terbuat dari kertas
4) Siswa dapat membuat karya anyaman yang indah dari berbagai motiv
5) Siswa dapat melakukan appreasiasi seni anyaman
b. Materi
Anyaman adalah suatu produk kerajinan yang dihasilkan oleh manusia dengan
penuh ketelitian dan ketelatenan. Anyaman adalah teknik membuat karya seni rupa
yang dilakukan dengan cara menumpang tindihkan (menyilangkan) bahan anyam
yang berupa lungsi dan pakan.
c. Tugas
Buatlah anyaman dengan memperhatikan petenjuk berikut ini:
Bahan dan alat :

xxvii
4 kertas bufalo ( hitam, putih , merah, dan kuning), Pensil ,Penggaris, Lem , Cuter,
Guntin, Alas berupa kaca untuk mencuter
Langkah kerja:
1) Siapkan semua kertas bufalo

2) Siapkan semua alat untuk menganyam

3) Ambil kertas bufalo merah lalu ukur menjadi ukuran pita 0,5 cm dan guntinglah sampai
jumlah yang ditentukan
4) Lakukan hal yang sama pada kertas putih , dan kuning

5) Begitupun pada kertas bufalo hitam , ukur menjadi ukuran 20x20 dan ukuran pita 0,5 cm.
Kertas ini berfungsi sebagai alas tepi anyaman

xxviii
6) Mulailah menganyam pada motif yang telah ditentukan

7) Setelah motif pertama selesai , lanjutkan pada motif kedua

8) Setelah selesai , motif akan terlihat seperti di bawah ini


9) Setelah itu membuat motif ketiga berbentuk belah ketupat
10) Setelah itu membuat motif inti yaitu i love you yang berada ditengah

xxix
11)Anyaman pun selesai , jangan lupa gunakan lem/ solatip pada ujung-ujung anyaman
agar anyaman tetap terjaga dengan rapi

Refleksi
1) Amati hasil karyamu , apakah kamu senang dalam pembuatan karyamu?
2) Apakah kamu sudah puas dengan hasil karya yang kamu buat?
3) Bagian mana yang sukit dikerjakan dan bagaimana cara kamu mengatasinya?
4) Apakah punya ide utk membuat karya dengan bentuk lain?
5) Apakah hasil karya mu sudah menginspirasi orang lain untuk berkarya?

xxx
Medhitya Alda Apriliani (1107618058)
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Anyaman dari Kertas
A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menyebutkan atau menuliskan alat dan bahan yang digunakan
untuk membuat anyaman dari kertas.
2. Siswa dapat merancang anyaman dari kertas sesuai dengan kreativitas yang
dimilikinya.
3. Siswa dapat menjelaskan langkah membuat anyaman dari kertas.
4. Siswa dapat membuat karya anyaman dari kertas.
5. Siswa dapat melakukan apresiasi seni karya anyaman dari kertas.
B. Materi
Anyaman mempunyai arti seni menganyam benda-benda. Anyaman adalah teknik
membuat karya seni rupa yang dilakukan dengan cara menumpang tindihkan
(menyilangkan) bahan anyam secara teratur dan berulang-ulang.
C. Tugas
Buatlah anyaman dengan memperhatikan petunjuk kerja!
Alat dan Bahan:
Kertas hitam, kertas kuning, pensil, penggaris, gunting, cutter, karton hitam.
Langkah Kerja:
1. Potong kertas berwarna hitam dengan ukuran 0,5 cm dengan menggunakan
gunting.

xxxi
2. Bagilah kertas berwarna kuning dengan menggunakan cutter dan penggaris dengan
jarak 0,5 cm.
3. Menganyamlah sesuai motif yang diinginkan.

4. Beri bingkai menggunakan karton hitam. Anyaman selesai.

Refleksi:
1. Amati hasil karyamu, apakah kamu senang dapat membuat anyaman dari kertas?
2. Amati hasil karyamu, apakah kamu sudah puas dengan hasil karya anyaman dari
kertas yang kamu buat?
3. Bagian mana yang sulit dikerjakan dan bagaimana cara kamu mengatasi kesulitan
tersebut?

xxxii
4. Apakah kamu punya ide untuk membuat anyaman dari bahan dan bentuk lainnya?
5. Apakah hasil karyamu sudah menginspirasi orang lain untuk berkarya?

Nur Halisah (1107618057)


Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Anyaman dari Kertas
A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menyebutkan bahan dan alat yang digunakan untuk
menganyam.
2. Siswa dapat merancang ayaman sesuai dengan kreativitas yang dimilikinya.
3. Siswa dapat menjelaskan langkah membuat anyaman dari kertas.
4. Siswa dapat membuat karya anyaman yang indah dari berbagai motif.
5. Siswa dapat melakukan appreasiasi seni anyaman
B. Materi
Anyaman adalah teknik membuat karya seni rupa yang dilakukan dengan cara
menumpang tindihkan bahan anyam yang berupa lungsi dan pakan.
C. Tugas
Buatlah anyaman kertas dengan memperhatikan petunjuk kerja !
 Bahan dan Alat
2 lembar kertas buffalo dengan warna berbeda, Cutter, Gunting, Pensil,
Penggaris, Lem kertas
 Langkah Kerja
1. Pertama, siapkan kertas dengan 2 warna yang berbeda.

2. Kemudian, buat jarak antar gari 0,5 cm pada lembaran kertas yang akan dibuat
menjadi anyaman. Lalu potonglah pola garis yang telah dibuat menggunakan
cutter. Dan ambil kertas yang kedua, lalu gunting memanjang dengan jarak 0,5
cm.

xxxiii
3. Setelah itu bisa langsung menganyam dan membentuk motif.

4. Jika sudah selesai menganyam, maka rapikan ujung-unjung kertas yang masih
berantakan gunakan lem untuk merekatkan kertas pada bagian tepi. Fungsinya
adalah supaya anyaman yang telah dibuat tidak mudah lepas dan berantakan.

5. Anyaman selesai

D. Refleksi

xxxiv
1. Amati karyamu apakah anda senang dan puas dapat membuat bunga hias
dari kertas origami ?
2. Apakah ada kesulitan dan bagaimana mengatasinya?
3. Apakah sudah menampilkan yang unik, yang membuat orang tertarik untuk
mengamati dan memiliki?
4. Karya yang menginspirasi untuk orang lain?
Nadia Daffa Karanina Zuhdi (1107618055)
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Anyaman dari Kertas
A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menyebutkan/menuliskan bahan dan alat yg digunakan
untuk menganyam
2. Siswa dapat merancang ayaman dengan baik dan benar
3. Siswa dapat menjelaskan langkah membuat anyaman yang terbuat
dari kertas
4. Siswa dapat membuat karya anyaman yang indah dari berbagai motif
5. Siswa dapat melakukan appreasiasi seni anyaman
B. Materi
Anyaman adalah suatu produk kerajinan yang dihasilkan oleh manusia
dengan penuh ketelitian dan ketelatenan. Anyaman adalah teknik membuat
karya seni rupa yang dilakukan dengan cara menumpang tindihkan
(menyilangkan) bahan anyam yang berupa lungsi dan pakan.
C. Tugas
Bahan dan Alat
Kertas origami, karton, Styrofoam, pensil, penggaris, lem, cuter, dan gunting.
Langkah Kerja
1. Siapkan kertas origami 4 warna.
2. Siapkan semua alat untuk
mengayam.

3. Ambil kertas origami lalu ukur menjadi ukuran pita 0,5


cm dan guntinglah sampai jumlah yang ditentukan

xxxv
4. Begitupun pada karton biru, ukur menjadi ukuran 20x20 dan ukuran
pita 0,5 cm. Kertas ini berfungsi sebagai alas tepi anyaman.

5. Mulailah menganyam motif


pertama yaitu membuat pola
roda (kuning).
6. Setelah motif roda pertama
selesai, lanjutkan membuat
motif yang sama untuk roda
kedua (kuning).
7. Setelah selesai , motif kedua roda akan terlihat seperti di bawah ini.

8. Setelah itu membuat motif inti yaitu motif motor.

9. Buatlah sedikit motif lain sebagai hiasan.

10. Anyaman pun selesai, jangan lupa gunakan lem/solatip pada ujung-
ujung anyaman agar anyaman tetap terjaga dengan rapi. Tempelkan
pula hasil karya seni anyaman pada Styrofoam agar karya seni
anyaman lebih menarik.

xxxvi
D. Refleksi
1. Amati karyamu apakah senang dapat membuat anyaman?
2. Bagian mana yg sulit dikerjakan?
3. Apakah punya ide untuk membuat anyaman dari bahan dan bentuk
lainnya?
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Anyaman merupakan proses menjaringkan atau menyilangkan bahan-bahan
dari tumbuh-tumbuhan untuk dijadikan satu kumpulan yang kuat dan boleh
digunakan. Bahan-bahan yang boleh digunakan antara lain lidi, buluh, pandan, akar,
mengkuang, jut, dan sebagainya, bahan ini biasanya mudah dikeringkan dan lembut.
Biasanya pengolahan seni anyaman ini dilakukan dengan alat yang masih
sederhana seperti pisau pemotong, pisau penipis, tang, dan catut bersungut bundar,
yang membutuhkan kreativitas tinggi, ide, perasaan pemikiran, dan kerajinan
tangan.
Seni kerajinan tangan anyaman adalah sesuatu karya yang unik dan rumit
proses pembuatannya. Namun usaha untuk mempertahankannya harus diteruskan
agar tidak termakan oleh perkembangan zaman. Budaya bangsa bukan hanya
dilihat dari bahasa dan ragamnya saja, tetapi juga dilihat dari hasil karyanya yang
bermutu tinggi. Warisan budaya yang unik ini harus selalu terus dipelihara dan
dimanfaatkan bersama.
Anyaman juga bisa digunakan sebagai media pendidikan dan keterampilan
yang mampu mempengaruhi jiwa seni seseorang. Hal ini dapat lakukan di rumah
maupun di sekolah, dengan berimajinasi melihat anyaman dalam bentuk sederhana
dan menggunakan lajur-lajur kertas yang berwarna-warni untuk meniru bentuk

xxxvii
anyaman dengan corak-corak sederhana. Dengan menganyam akan didapat
pengalaman mengeksplorasi sesuatu dalam menciptakan karya seni, dan akan
menghasilkan sebuah karya seni yang menarik.

B. Saran
Sebagai generasi lanjut kita harus terus mengembangkan kerajinan anyam
ini, karena kerajinan anyam ini sudah berkembang, bentuk kerajinan yang banyak
diminati oleh masyarakat luas bahkan mancanegara. Dapat dikatakan sebagai
kerajinan tradisional.

xxxviii
Daftar Pustaka

http://digilib.isi.ac.id/1353/7/Jurnal%20Menganyam%20Rupa.pdf
http://file.upi.edu/Direktori/FPSD/JUR._PEND._SENI_RUPA/194811251974121-
MAMAN_TOCHARMAN/melestarikan_anyam_file18.pdf
https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/460/jbptunikompp-gdl-pratamajak-22965-2-
unikom_p-i.pdf
https://eprints.uny.ac.id/17746/1/Skripsi.pdf
https://eprints.uny.ac.id/23074/1/Siska%20Angraini%2009207244010.pdf
https://id.wikipedia.org/wiki/Anyaman
https://ilmuseni.com/seni-rupa/kerajinan-tangan/teknik-dasar-anyaman
https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/gorga/article/download/11023/9808
https://oknews.co.id/mengenal-budaya-anyaman-indonesia-seni-abadi-nusantara/
https://sahabatnesia.com/cara-membuat-anyaman-kertas/
https://www.academia.edu/20318335/Anyaman_Rotan
https://www.academia.edu/7437730/Pengertian_Anyaman
https://www.scribd.com/doc/98645960/Pengertian-Anyaman
https://www.trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/dimensi/article/download/65/65

xxxix

Anda mungkin juga menyukai