Anda di halaman 1dari 16

TEMPURUNG KELAPA
Februari 22, 2018

KARYA TULIS ILMIAH; KERAJINAN TANGAN


TEMPURUNG KELAPA
KARYA TULIS ILMIAH
KREASI KERAJINAN DENGAN INSPIRASI BUDAYA NON BENDA KHAS
KALTIM
 “Kerajinan Tangan dari Tempurung Kelapa”

Kelas : X Mipa 4
Kelompok 2
Anggota :
Ananda Nur Maharinda
Atiqah Nurul Wardhany
Faraqna R Pahlevi
Ira Sofiana
Nabila Mar-atus Sholihah

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 10


SAMARINDA
2017
KATA PENGANTAR

         Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Karunia
-Nya sehingga penyusunan karya tulis ilmiah yang berjudul “Kreasi Kerajinan
dengan Inspirasi Budaya Non Benda Khas Kaltim ‘Kerajinan Tangan dari Tempurung
Kelapa’” dapat diselesaikan dengan baik.
         Ucapan terima kasih tidak lupa kami haturkan kepada Bu Mustamiroh S.pd.,
M.pd., dan teman-teman yang banyak membantu dalam penyusunan karya tulis
ilmiah ini.
         Harapan kami mudah-mudahan apa yang kami susun ini bisa memberikan
manfaat untuk diri kami sendiri, teman-teman, serta orang lain. Penulis menyadari
dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini masih belum sempurna, maka saran dan
kritik yang konstruktif sangat penulis harapkan demi perbaikan karya tulis ilmiah
selanjutnya. Akhirnya penulis berharap semoga karya tulis ilmiah ini bermanfaat.

Oktober 2017

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... 1
DAFTAR ISI.................................................................................................. 2
BAB I.    PENDAHULUAN.......................................................................... 3
A.    Latar Belakang Masalah........................................................... 4
B.     Rumusan Masalah.................................................................... 4
C.     Tujuan Penelitian...................................................................... 4
D.    Manfaat Penelitian.................................................................... 4

BAB II.   KAJIAN PUSTAKA...................................................................... 5


A.      Pengertian Kerajinan................................................................ 5
B.       Pengertian inspirasi Budaya non Benda.................................. 6
C.       Macam-macam inspirasi budaya lokal non benda................... 6
D.      Jenis-jenis kerajinan khas kaltim............................................. 13
E.       Manfaat kerajinan.................................................................... 14

BAB III.  METODOLOGI PENELITIAN.................................................. 16


                                  A.      Tempat dan Waktu Pembuatan Produk................................. 16
                                   B.      Metode Penelitian................................................................. 16
                                   C.      Teknik Pengumpulan Data.................................................... 17
                                  D.      Prosedur Pembuatan Produk.................................................. 17
                                   E.      Biaya Pembuatan Produk....................................................... 18

BAB IV.  HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................... 19


                                  A.      Gambaran Umum Produk....................................................... 19
                                   B.      Langkah-langkah Pembuatan Produk..................................... 19
                                   C.      Pembahasan............................................................................ 20

BAB V.  PENUTUP.......................................................................................... 22
A.       Simpulan.................................................................................... 22
B.        Saran.......................................................................................... 22

DAFTAR  PUSTAKA....................................................................................... 24
LAMPIRAN-LAMPIRAN............................................................................... 25

BAB I
PENDAHULUAN

A.        Latar Belakang
Indonesia sangat kaya dengan budaya tradisional yang meruakan adat istiadat yang
berlaku pada setiap kelompok etnik atau suku bangsa. Terdapat lebih dari 300 kelompok
etnik atau suku bangsa di Indonesia atau tepatnya 1.340 suku bangsa menurut sensus Badan
Pusat Statistik tahun 2010. Indonesia memiliki jumlah suku bangsa terbanyak di Asia
Tenggara. Artinya, Indonesia memiliki keragaman budaya tradisional yang merupakan
potensi luar biasa untuk menjadi sumber inspirasi.
Indonesia memiliki berbagai macam kerajinan tangan. Memanfaatkan berbagai jenis
barang, baik yang bekas maupun yang masih baru. Banyak barang-barang bekas dan bahan
alam yang ada di sekitar kita yang dapat di manfaatkan.
Budaya lokal adalah kebudayaan yang tumbuh dan berkembang serta dimiliki dan diakui
oleh masyarakat suku bangsa setempat. Budaya lokal biasanya tumbuh dan berkembang
dalam suatu masyarakat suku atau daerah tertentu karena warisan turun-temurun yang
dilestarikan. Budaya daerah ini akan muncul pada saat penduduk suatu daerah telah memiliki
pola pikir dan kehidupan sosial yang sama, sehingga menjadi suatu kebiasaan yang
membedakan mereka dengan penduduk-penduduk yang lain.
Kerajinan non benda adalah kerajinan yang hasil karyanya bukan berupa benda, misalnya
tari, puisi, lagu atau nyanyian, lambang atau simbol, hewan ataupun tumbuhan.
Kerajinan budaya lokal non benda yaitu usaha kerajinan yang inspirasi atau ide
pembuatannya berasal atau berkaitan dengan kebudayaan lokal atau tradisional dalam negeri
yang bentuk atau sifatnya bukan benda.
Dengan menggunakan bahan alam seperti batok kelapa, kami akan membuat kerajinan
lokal non benda.

B.        Rumusan Masalah
1.        Bagaimana membuat kerajinan dengan bahan batok kelapa?
2.  Apakah pemanfaatan dalam pembuatan kerajinan budaya lokal non benda dengan   
menggunakan batok kelapa?
3.    Bahan-bahan apa saja yang digunakan untuk membuat kerajinan budaya lokal non benda 
dengan bahan dasar batok kelapa?
4.    Bagaimana cara menentukan kemasan yang sesuai dengan kerajinan tangan dengan bahan
dasar batok kelapa?

C.        Tujuan Penelitian
1.      Untuk mengetahui cara pembuatan kerajinan dengan menggunakan bahan dasar batok kelapa.
2.    Untuk mengetahui manfaat yang bisa di saat dari pembuatan kerajinan menggunakan baha
batok kelapa.
3.     Untuk mengetahui bahan-bahan apa saja yang digunakan untuk membuat kerajinan budaya
lokal non benda menggunakan batok kelapa.
4.    Untuk mengetahui cara menentukan kemasan yang sesuai dengan kerajinan tangan dengan
bahan dasar batok kelapa.

D.          Manfaat Penelitian
1.        Mengurangi menggunakan bahan dasar plastic.
2.        Mengurangi polusi darat.
3.        Meningkat kan nilai ekonomis pada kerajinan lokal non benda dengan bahan alam.
4.        Menumbuhkan kreativitas siswa.
5.        Belajar kewirausahaan.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A.    Pengertian Kerajinan
Kerajinan adalah hal yang berkaitan dengan buatan tangan atau kegiatan yang berkaitan
dengan barang yang dihasilkan melalui keterampilan tangan (kerajinan tangan), kerajinan
yang dibuat biasanya terbuat dari berbagai bahan. Dari kerajinan ini menghasilkan hiasan
atau benda seni maupun barang pakai. Biasanya istilah ini diterapkan untuk cara tradisional
dalam membuat barang-barang, (http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajinan).
Manusia memiliki tangan terampil untuk menciptakan dan menghasilkan suatu barang
atau benda kerajinan yang memiliki nilai keindahan dari berbagai bahan yang tersedia
menurut Wiyadi, dkk (1991: 45), kerajinan diantaranya yaitu kerajinan logam, kerajinan
kulit, kerajinan kayu, kerajinan batik serta masih banyak seni kerajinan lainnya yang dimiliki
budaya Indonesia.
Arti lain dari kerajinan adalah suatu usaha yang dilakukan secara terus menerus dengan
penuh semangat ketekunan, kecekatan, kegigihan, berdedikasi tinggi dan berdaya maju yang
luas dalam melakukan suatu karya, (Kadjim 2011 : 10).
Pendapat lain mengenai kerajinan juga diuraikan oleh Wiyadi, dkk (1991: 915), yaitu
kerajinan adalah semua kegiatan dalam bidang industri atau pembuatan barang sepenuhnya
dikerjakan oleh sifat rajin, terampil, ulet serta kreatif dalam upaya pencapaianya.
Dari beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa, kerajinan
adalah aktifitas usaha manusia yang dilakukan secara terus menerus untuk menghasilkan
karya atau produk barang-barang kerajinan yang dikerjakan dengan keterampilan tangan
secara kreatif dan inovatif dengan ide dan daya cipta yang baru sehingga menghasilkan
barang atau produk kerajinan yang indah dan mempunyai nilai seni.
Berdasarkan pengertian tersebut, kerajinan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
kerajinan yang memanfaatkan buah kelapa dan menghasilkan suatu barang yang memiliki
nilai guna dan keindahan. Kerajinan ini merupakan kerajinan yang bebahan dasar
tempurung/batok kelapa yang akan dibentuk seperti wadah/mangkuk.

B.     Pengertian Inspirasi Budaya Non Benda


Kerajinan non benda adalah jenis kerajinan dengan inspirasi budaya lokal non benda,
yaitu bentuk kerajinan tangan yang memfokuskan pada kerajinan yang idenya berasal dari
budaya-budaya tradisional dalam negeri yg bentuk atau sifatnya bukan benda, seperti cerita
rakyat, mitos, tarian, pantun, lagu, permainan, upacara adat, alat musik, dsb.
Dari hal-hal tersebut, para pengrajin bisa mendapatkan ide untuk menciptakan usahanya
sendiri. Misalnya, membuat kerajinan kostum berdasarkan cerita rakyat, mebel etnis suku
asmat, seni ukir dengan aksara kuno, lukisan yang menggabungkan simbol-simbol kerajaan
jawa, kaos dengan gambar gambar cerita rakyat, batik modern agar lebih disukai oleh anak
muda, topeng, kelompen/terompah kayu dengan hiasan etnik, dll.

C.    Macam-macam Inspirasi Budaya Non Benda


        Setiap jenis budaya tradisi baik non benda maupun artefak/objek budaya
dapat menjadi sumber inspirasi untuk dikembangkan menjadi produk kerajinan.
Setiap daerah dapat mengembangkan kerajinan khas daerah yang mengambil
isnpirasi dari budaya tradisi daerahnya masing – masing.
        Budaya lokal adalah kebudayaan yang tumbuh dan berkembang serta dimiliki
dan diakui oleh masyarakat suku bangsa setempat. Budaya lokal biasanya tumbuh
dan berkembang dalam suatu masyarakat suku atau daerah tertentu karena
warisan turun-temurun yang dilestarikan. Inspirasi budaya non benda biasanya,
seperti cerita rakyat, mitos, tarian, pantun, lagu, permainan, upacara adat, alat
musik, dsb.
        Contoh budaya non benda dalam bidang tarian, yaitu :
               1. Tari Gantar
Tarian adat yang pertama adalah tari Gantar. Tarian ini merupakan sebuah tarian tradisional
asal Kalimantan Timur, gerakannya seperti orang yang sedang menanam padi. Dalam tarian
ini para penari menggunakan tongkat yang mempunyai arti sebagai kayu penumbuk yang
disertai dengan properti pendukung lainnya seperti bamboo dan biji-bijian yang memberikan
gambaran seperti benih padi dan wadahnya. Tari Gantar menggambarkan kegembiraan dan
keramahtamahan suku Dayak dalam menyambut tamu yang berkunjung ke Kalimantan
Timur. Tarian ini digunakan untuk menyambut tamu dan untuk acara yang lainnya.

2.      Tari Burung Enggang


Tarian Burung Enggang atau Tari Enggang adalah tarian khas suku Dayak Kenyah di
Kalimantan Timur. Ditarikan oleh sekelompok gadis suku dayak dengan mengenakan hiasan
dikepala bermotif burung enggang. Dalam setiap pementasan tarian di Desa Budaya
Pampang, tarian ini menjadi tarian wajib, dan selalu ditarikan.

3.      Tari Hudoq
Tari Hudoq adalah tarian tradisional Kalimantan timur yang menggunakan topeng sebagai
perwujudan dari  binatang, leluhur dan dewa. Tarian ini biasanya di tampilkan pada saat
pembukaan lahan pertanian atau setelah menanam padi di ladang. Menurut kepercayaan
masyarakat khususnya masyarakat Dayak, tarian ini merupakan ritual permohonan kepada
Tuhan agar hasil pertanian mereka di berikan hasil yang melimpah ruah.

        Contoh budaya non benda dalam bidang upacara adat, yaitu :


1.      Upacara adat Erau
Erau adalah sebuah tradisi budaya Indonesia yang dilaksanakan setiap tahun dengan pusat
kegiatan di kota Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Erau berasal dari bahasa
Kutai, eroh yang artinya ramai, riuh, ribut, suasana yang penuh sukacita. Suasana yang ramai,
riuh rendah suara tersebut dalam arti: banyaknya kegiatan sekelompok orang yang
mempunyai hajat dan mengandung makna baik bersifat sakral, ritual, maupun hiburan.
Upacara Erau ini juga biasanya dilakukan sekali setahun, sebagai bentuk dari rasa syukur
mereka dengan hasil panenan yang berlimpah.

2.      Upacara Pernikahan (Ngehawa’k)


Upacara Pernikahan/Ngehawa’k ini merupakan upacara umum yang sering dilakukan jika ada
masyarakat Dayak yang hendak menikah, disini akan banyak benda-benda Adat yang
ditampilkan, tergantung dari keturunan sang mempelai wanita/pria. Jika wanita keturunan
bangsawan maka pria wajib menyediakan sesuai dengan permintaan dari wanita.
3.      Upacara Dahau (pemberian nama anak)
Upacara Dahau/ pemberian nama Anak ini merupakan upacara dari keturunan bangsawan/
terpandang dikampung/ yang mampu membuat upacara ini. Upacara Dahau ini dibuat besar-
besaran dan undangannya dari berbagai tempat yang didiami Dayak. Upacara Dahau ini
berlangsung selama satu bulan penuh, semua kegiatan yang berlangsung akan banyak ritual-
ritual adat yang dibuat selama durasi upacara Dahau ini berlangsung.

        Contoh budaya non benda dalam bidang lagu daerah, yaitu :


             1.    Lagu Buah Bolok

Buah Bolok
(Lagu Daerah Kutai - Kaltim)

Buah bolok kuranji papan


Dimakan mabok dibuang sayang
Busu embok etam kumpulkan
Rumah-rumah jabok etam lestarikan

Buah salak muda diperam


Dimakan kelat dibuang sayang
Spupu dengsanak etam kumpulkan
Untuk menyambut wisatawan
Buah terong digangan nyaman
Jukut blanak tolong panggangkan
Musium Tenggarong Mulawarman
yok dengsanak etam kenangahkan

Buah bolok kuranji papan


Dimakan mabok dibuang sayang
Keroan kanak sekampongan
Etam begantar bejepenan

Dengan mengartikan setiap bait dan menghubungkan setiap maknanya, dapat saya simpulkan
bahwa lagu ‘buah bolok’ adalah lagu yang memiliki fungsi untuk mengajak dan mengenalkan
kepada para wisatawan dan pendatang untuk datang dan mengetahui tentang kebudayaan di
daerah Kutai.Tentunya dengan memasukan beberapa kebudayaan dan objek wisata didaerah
Kalimantan.

        2.   Lagu Indung-indung

Indung Indung
Cipt. Ilin Sumantri

Indung Indung Kepala Lindung


Hujan Di Udik Di Sini Mendung
Anak Siapa Pakai Kerudung
Mata Melirik Kaki Kesandung

La Haula Wala Kuwwatta


Mata Melihat Seperti Buta
Tiada Daya Tiada Upaya
Melainkan Tuhan Yang Maha Esa

Aduh Aduh Siti Aishah


Mandi Di Kali Rambutnya Basah
Tidak Sembahyang Tidak Puasa
Di Dalam Kubur Mendapat Siksa

Duduk Goyang Di Kusi Goyang


Beduk Subuh Hampir Siang
Bangunkan Ibu Suruh Sembahyang
Jadilah Anak Yang Tersayang

Indung indung adalah lagu yang berasal dari Kalimantan Timur, provinsi paling Timur di
Kalimantan Indonesia. Lagu ini berkaitan dengan keagamaan. Khususnya Agama Islam. Hal
ini terdapat dari beberapa liriknya yang ada. Lagu ini bercerita tentang nasehat bahwa tiada
daya dan upaya selain dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Karena lagu ini syarat akan makna,
tidak heran orang tua sering menyanyikan lagu ini pada anak-anak mereka.
             3. Lagu Sabarai

SABARAI

Umay..umay raminya pang urang


Bajalan di jembatan Mahakam
Rami banar rami bagandengan
da nang tuha, jua kakanakan

Wayah ini jaman pang tabalik


Wani banar lawan nang kuitan
Nang kuitan, bapander sabatik
Menyahuti, dua tiga batik

Malam tadi, ulun pang bajalan


Badapat jua urang subarang
Uma abah lakaslah badatang
Biar hirang asalkan bujang

Sabaray sabaray abah


Sabaray sabaray uma
Ulun handak jua, macam urang
Sabaray sabaray abah
Sabaray sabaray uma
Ulun handak, pian, kada rigi

Sabarai adalah lagu yang berasal dari Kalimantan Timur. Lagu ini bermakna untuk mengajak orang
dewasa untuk sabar dalam menghadapi anak-anak zaman maju ini, dengan saling pengertian dan tidak
memaksakan diri.

D.    Jenis-jenis kerajinan khas Kaltim


        Inspirasi non benda tersebut akan dijadikan sebagai sumber inspirasi dalam
pembuatan kerajinan tangan. Bentuk-bentuk kerajinan tangan khas Kalimantan
Timur seperti sarung samarinda, keranjang dari manik-manik, dsb. Kerajinan
tersebur sudah dibuat secara turun-temurun. Kerajinan ini menjadi bagian dalam
kehidupan sehari-hari masyarakat.
        Contoh kerajinan khas Kaltim :
            1. Sarung Samarinda
                Sarung Samarinda atau Tajong Samarinda adalah jenis kain tenunan
tradisional yang bisa didapatkan di Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Sarung ini
ditenun dengan menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) yang disebut
Gedokan. Ciri khas Sarung Samarinda adalah bahan bakunya yang menggunakan
sutera yang khusus didatangkan dari Cina. Sebelum ditenun, bahan baku sutera
masih harus menjalani beberapa proses agar kuat saat dipintal.
            2. Kerajinan tangan dari Manik-manik
                Kerajinan dari manik-manik ini bisa dibentuk menjadi berbagai macam
benda. Kerajinan ini dapat berupa dompet, sarung pensil, tas, taplak meja,
gelang, dsb. Ciri khas dari kerajinan ini biasanya terletak pada motif yang dibuat
oleh pengrajinnya. Pengrajin asal Kalimantan Timur biasanya membentuk motif
dayak.

             3. Keranjang Tayen


                 Keranjang Tayen adalah anyaman rotan yang berfungsi sebagai tempat
menaruh beras dan sayuran saat masa panen berlangsung. Tayen juga biasa
digunakan saat upacara adat pernikahan suku Dayak– pengantin wanita
memberikan Tayen sebagai hadiah pernikahan kepada pengantin pria. Tayen
dibuat oleh suku Dayak Lundayeh, di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur.
E.     Manfaat kerajinan
                    Kerajinan tangan memiliki berbagai manfaat. Baik ditinjau dari segi
ekonomi maupun  sosial. Manfaat-manfaat tersebut, yaitu :
                    1. Membuka lapangan pekerjaan baru.
                    2. Dengan banyaknya lapangan kerja yang baru, manusia dapat
memenuhi kebutuhan ekonominya.
                    3. Media penyaluran bakat dan kreativitas bagi seorang individu.
                    4. Dapat mengisi waktu luang, melatih kesabaran, dan dapat
membangun rasa percaya diri.
                    5. Dapat memperindah suatu ruangan atau tempat.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

  A.      Tempat dan Waktu Pembuatan Produk


Tempat Waktu Kegiatan
Toko Kayu Selasa, 3 Oktober 2017 Memotong batok kelapa
SMAN 10 Samarinda Rabu, 4 Oktober 2017 Mengamplas batok
kelapa yang telah di
potong
Rumah Nabila Mar-atus Jum’at, 5 Oktober 2017 Memvernis dan melukis
batok kelapa
Rumah Ananda Sabtu, 14 Oktober 2017 Mempersiapkan kemasan
SMAN 10 Samarinda Senin, 16 Oktober 2017 Mengemas kerajinan

  B.      Metode Penelitian
Sebelum, membuat produk yang kami inginkan, kami pertama-tama melakukan sebuah
pencarian data yang berhubungan dengan produk apa yang kami akan buat. Kami mencari
data melalui internet dan menemukan ide untuk membuat sesuatu dari batok kelapa. Dari bato
kelapa ini, kami berpikir untuk membuat sesuatu yang bisa dipakai tadak hanya sebagai
hiasan. Lalu, kami akhirnya mendapat kesimpulan untuk membuat mangkuk. Memang jika
dilihat lagi mangkuk dari batok kelapa itu sudah biasa tapi kami berpikir karna tema yang
kami pakai adalah budaya lokal non benda. Maka kami berpikir jika mangkuk itu kami hiasi
dengan gambar dari batik Kalimantan maka mangkuk tersebut akan menjadi lebih indah dan
nilai estetikanya menjadi lebih tinggi.
Setelah kami mengetahui produk  apa yang kami buat kami mencari semua data tentang
mangkuk dari batok kelapa di internet. Mulai dari bagaimana caranya agar batok kelapa yang
baunya tidak enak menjadi lebih wangi lalu bagaimana cara membuat batok kelapa lebih
halus sampai cara untuk menghias mangkuk dari bayok kelapa. Setelah kami memiliki semua
data yang kami perlukann kami membuat mangkuk dari batok kelapa tersebut serta
mengembangkan data-data yang telah kami dapat dan mngaplikasikannya ke produk kami.
Dari kegiatan-kegiatan di atas dapat disimpulkan, bahwa kami memakai metode
penelitian “Research and Development “. Metode penilitian “Research and Development “
adalah suatu proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk-produk
yang digunakan dalam pendidikan. Produk yang kami buat berdasarkan data-data di internet
dan dari data-data ini kami mengembangkannya dan memvalidasinya dengan membuat
produk tersebut. Produk ini juga digunakan sebagai media pendidikan, bagi kami yang
membuatnya kami dapat lebih tau bahwa limbah dari batok kelapa dapat dimanfaatkan
menjadi barang yang lebih berguna dan bagi orang lain mereka juga bisa belajar apa yang
kami pelajari serta lebih mengenal lagi budaya non benda Kalimantan.

  C.      Teknik Pengummpulan Data


Untuk mengumpulkan data kami lebih banyak melihat dari internet mulai dari mlihat di
beberapa blog sampai melihat video yang berhubungan denagan produk kami. Tapi, kami
tidak hanya mencari data melalui internet saja, kami juga mewancarai beberapa orang seperti
pemilik jasa parut kelapa dan pengrajin batok kelapa.

  D.      Prosedur Pembuatan Produk


Dalam membuat kerajinan tangan ini kami menggunakan teknik menempel dan melukis.
Teknik menempel diaplikasikan pada saat hendak menyatukan badan batok kelapa dengan
bagian bawahnya. Sementara teknik melukis diaplikasikan pada saat menghias badan batok
kelapa dengan hiasan batik Kalimantan.

  E.      Biaya Pembuatan Produk


NO BARANG JUMLAH HARGA
.
1. Batok Kelapa 1 Buah Rp9.000
2. Amplas 1 Lembar Rp3.000
3. Ongkos Tukang - Rp2.000
4. Cat Vernis - Rp3.000
5. Cat Akrilik - Rp2.000
Total Rp. 19.000

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Produk


     Dalam perkembangan zaman saat ini sudah banyak masalah-masalah yang
timbul akibat ketidak pedulian masyarakat terhadap lingkungan yang memiliki
dampak yang bahaya pada kehidupan kita, salah satunya adalah limbah batok
kelapa. Batok kelapa termasuk limbah organik. Meski termasuk limbah organik,
batok kelapa memiliki struktur yang keras, sehingga butuh proses lebih untuk
menguraikan batok kelapa. Sudah menjadi permasalahan yang umum di kalangan
masyarakat sekarang ini, limbah yang menumpuk dan berserakan dimana-mana
sangat merusak pemandangan dan mencemari lingkungan juga udara di sekitar
kita. Dengan menjadikan batok kelapa sebagai sebuah benda yang bermafaat akan
mengurangi dampak dari pencemaran limbah.
     Dari penjelasan di atas kami mengangkat sebuah pertanyaan yaitu apakah
limbah batok kelapa dapat di manfaatkan sebagai bahan baku utama pembuatan
mangkuk? Bagaimana proses pembuatan mangkuk tersebut dengan batok kelapa?
Dan apakah mangkuk tersebut nantinya akan bermanfaat dan memiki nilai jual
yang menguntungkan? Serta bagaimana caranya agar kebudayaan lokal dapat
terlihat disaat orang-orang sedang melakukan kegiatan? Sehingga dari beberapa
pertanyaan yang kami buat tersebut menjadikan kelompok kami memutuskan
untuk membuat mangkuk dengan bahan baku utama batok kelapa yang terdapat
unsur kebudayaan lokal di mangkuk tersebut.

B. Langkah-langkah Pembuatan Produk


     Berikut tahapan-tahapan dalam proses pembuatan kerajinan tangan mangkuk
dari batok kelapa, yaitu :
     Tahap 1 : Siapkan seluruh alat dan bahan.
     Tahap 2 : Amplas sisi luar batok kelapa hingga halus.
     Tahap 3 : Potong 1/3 sisi atas batok kelapa dengan rapi dan jangan dibuang.
     Tahap 4 : Bersihkan bagian dalam batok kelapa hingga bersih dan amplas pula
bagian yang sudah dibersihkan.
     Tahap 5 : Jika bagian dalam batok kelapa sudah bersih, oleskan mineral oil
secara merata di seluruh bagian dalam batok kelapa dan diamkan selama 24 jam.
     Tahap 6 : Setelah mineral oil sudah kering, hias permuakaan luar batok kelapa
menggunakan kain yang ditempel dipermukaan luar batok kelapa atau dengan
melukis permukaan luar batok kelapa menggunakan cat akrilik agar mangkuk
terlihat lebih menarik.
     Tahap 7 : Gunakan sisa potongan atas batok kelapa sebagai alas mangkuk, agar
mangkuk dapat berdiri.
     Dari tahapan-tahapan kerja yang kami lakukan kami dapat peroleh bahwa
ternyata mangkuk yang kami buat dapat bermafaat bagi masyarakat, lingkungan
dan juga bagi para pengrajin mangkuk tersebut. Karena, dapat mengurangi limbah
batok kelapa, melestarikan kebudayaan lokal, dan juga menghasilkan nilai
ekonomis bagi para pengrajin.
      Atas hasil yang kami dapatkan, terjawab semualah apa yang menjadi
pertanyaan-pertanyaan yang kami ajukan bahwa ternyata batok kelapa dapat
bermafaat.
C. Pembahasan
    Dalam kehidupan kita, limbah bukanlah hal yang asing kita dengar limbah sudah
menjadi permasalah yang rutin kita temukan dalam kehidupan kita karena
lingkungan yang kotor adalah sarang penyakit, tetapi di sisi lain ternyata limbah
juga memiliki manfaat yang berguna bagi kita dan bagi lingkungan, jika kita bisa
memanfaatkan limbah menjadi suatu karya yang bagus itu adalah suatu pergerakan
yang baik.
    Untuk itu kami mencoba membuat suatu karya ilmiah yaitu pembuatan magkuk
dengan bahan utama kami adalah batok kelapa serta ditambah dengan beberapa
bahan lainnya.
    Mangkuk bukanlah barang yang baru ditemukan saat ini, karena sudah begitu
banyak mangku yang tersebar di toko-toko porselen.Mangkuk adalah salah satu alat
makan yang sangat sering digunakan, sehingga mangkuk adalah salah satu
perabotan yang sangat di cari. Bahan bakunya pun berbeda-beda, mulai dari
keramik, tanah liat, plastik, bahkan batok kelapa seperti yang kami buat. Mangkuk
dari bahan batok kelapa memiliki beberapa keuntungan yaitu, tidak mudah pecah,
ringan dan tidak bersifat baik dalam menghantarkan panas sehingga lebih nyaman
dipegang meski ada cairan panas di dalam mangkuk tersebut.
     Dari teori yang kami dapatkan di internet ternyata banyak hal yang dapat di
buat dari batok kelapa dan ternyata memiliki manfaat yang baik dan berguna bagi
masyarakat karna dapat mengurangi tingkat limbah di lingkungan, dari hasil yang
kami cari di internet sudah banyak orang-orang yang memanfaatkan batok kelapa
sebagai barang seni ang ternyata hasilnya sangat menarik contohnya adalah hiasan-
hiasan rumah seperti hiasan dinding, miniature mangkok dll bahkan ada yang
memanfaatkan batok kelapa menjadi jam weker yang sangat unik dan indah yang
semuanya itu menggunakan batok kelapa sebagai bahan dasarnya.
      Kami membuat magkuk ini, terinspirasi dari sebuah gambar mangkuk yang
indah. Dan kami mengkreasikan mangkuk yang indah tersebut menggunakan barang
bekas sehingga terlihat indah tetapi mudah dibuat dan tidak memerlukan banyak
biaya serta mengandung usur budaya agar konsumen semakin tertarik utuk
menggunakan produk tersabut.
      Agar semakin menarik lagi, kami merencanakan membungkus mangkuk
tersebut dengan kemasan plastik transparan. Alasan penggunaan plastik transparan
sebagai kemasan dari produk ini ialah agar produk yang kami buat dapat dilihat
keindahannya langsung dari luar dengan mudah.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
     Dari kerajinan kami ini, kami menjadi lebih tahu tentang pemanfaatan batok
kelapa sebagai bahan yang dapat digunakan untuk hal yang lebih bermanfaat.
Mulai dari menjadikan batok kelapa sebagai media penyebaran budaya,
menjadikan batok kelapa sebagai benda yang menghasilkan nilai jual dan bahkan
dapat menciptakan lapangan pekerjaan. Dari hal kecil ini kami belajar untuk
menjadi invidu yang kreatif, madiri dan bijak menilai peluang. Sehingga kami
menyimpulkan dari hal kecil, kami bisa membuat sesuatu yang dapat bermanfaat
bagi diri sendiri maupun orang lain.
     Selain itu dengan memanfaatkan limbah-limbah dan barang-barang bekas di
sekitar kita bisa membuat lingkungan-lingkungan di sekitar kita menjadi lebih
bersih yang membuat kita terbebas dari berbagai penyakit yang di timbulkan di
lingkungan kita.

B. Saran
     1. Kami menyarankan agar kita bisa memanfaatkan limbah-limbah dan barang-
barang bekas yang ada di sekitar kita menjadi suatu kerajinan tangan yang
bermanfaat bagi lingkungan kita.
     2. Kami berharap orang-orang bisa meningkatkan kesadaran tentang mencintai
lingkunagn kita dengan baik dan bisa mengelolah limbah-limbah yang ada di
lingkungan kita.
     3. Kami menyarankan agar setiap orang mengeluarkan kreatifitasnya untuk
mengolah limbah-limbah yang ada di lingkungan kita menjadi barang yang lebih
bermanfaat.
     4. Tingkatkanlah kesadaran kita untuk mau menjaga lingkungan dengan lebih
baik dan jangan melupakan kebudayaan lokal
     5. Apa yang kami kerjakan kami harapkan dapat menjadi contoh yang dapat
kita gunakan untuk mengembangkan karya-karya baru yang labih baik lagi.

Anda mungkin juga menyukai