Anda di halaman 1dari 16

HALAMAN PENGESAHAN

Karya tulis ini telah diketahui, disetujui, dan disahkan

untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia

” FILOSOFI UMBUL MANTEN UNTUK PENGANTIN ”

Disusun oleh:

Danang Hendrawanta

Dewata Praba Wasesa

Indriany Novietsy Syahrita

Indrajati Rosita Deasy

Tanggal pengesahan: 12 Februari 2017

Kepala Sekolah Guru Pembimbing

i
MUNFARID,S.Ag., M.PdI AGUNG MURDIYANTO,S.Pd., M.Pd,

NBM : 827077 NBM : 112085171255514

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiratan Allah SWT karena hanya dengan nikmat-

Nya penulis mampu menyelesaikan karya tulis ini. Karya tulis ilmiah ini berjudul “

Filosofi Umbul Manten Untuk Pengantin”.

Penulis berharap karya tulis ilmiah ini dapat membangkitkan semangat

penulis pribadi dan siswa yang lain dalam menulis karya ilmiah agar nantinya

dunia pendidikan Indonesia mampu menghasilkan tunas-tunas muda yang

berkualitas. Mudah-mudahan dapat memunculkan pemimpin yang berguna bagi

dunia pendidikan pada khususnya pada masyarakat umum.

Dalam pembuatan karya ilmiah ini penulis mendapatkan dorongan dan dukungan

dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih dan

apresiasi yang tinggi kepada:

1. Bapak Munfarid,S.Ag., M.PdI selaku kepala SMA Muhammadiyah 1

Karanganyar.

2. Bapak Agung Murdiyanto, S.Pd., M.Pd, selaku guru pembimbing.

3. Bapak/Ibu Guru beserta rekan-rekan yang telah membantu terselesaikannya

karya ilmiah ini.

ii
Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun demi perbaikan karya ilmiah ini. Akhir kata,
semoga karya ilmiah sederhana ini dapat memberikan pencerahan pada dunia
pendidikan dan kebudayaan.

Karanganyar, 29 Januari 2017

Penulis

ABSTRAK

” Folosofi Umbul Manten Untuk Pengantin ”, laporan penelitian hasil studi kasus.
Tugas Bahasa Indonesia Kabupaten Karanganyar tahun 2017. SMA Muhammadiyah
1 Karanganyar, Januari 2017.
Danang Hendrawanta, Situs Umbul Manten merupakan situs mata air yang
terletak di daerah Dusun Janti, Kelurahan Janti, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten
Klaten, Jawa Tengah.Situs tersebut berupa mata air dan pepohonan yang rindang
disekelilingnya.

Orientasi Umbul Manten ini berdekatan dengan umbul-umbul lainya seperti


Umbul Ponggok dan Umbul Cokro dimana sebelah timur berarahkan dengan
Bandara Adi Sucipto memerlukan waktu 60 menit perjalanan dari Solo,Maka dari itu
bisa disimpulkan bahwa Umbul Manten ini sebagai tempat awal para calon pengantin
untuk melakukan ritual perkawinan mereka.

Orang yang akan melakukan perkawinan harus melewati Umbul Manten ini
untuk mengawali pagar kehidupan mereka, dari situlah Umbul Manten disebut
sebagai tempat awal pernikahan,

Maka kita sebagai generasi muda harus selalu melestarikannya. Agar


budaya kita semakin berkembang di perkembangan zaman. Generasi muda harus
dapat menjaga kekayaan budaya yang ada di Indonesia sehingga tidak di klaim oleh
Negara lain. Selain itu kita juga harus mempelajari kekayaan budaya dan sumber
daya alam yang ada di Indonesia agar tidak kalah dengan Negara lain.

Kata kunci: Umbul Manten dan Sejarah

iii
iv
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN..................................................................... ii

KATA PENGANTAR................................................................................. iii

ABSTRAK................................................................................................... iv

DAFTAR ISI............................................................................................... 5

BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 6

A. Latar Belakang........................................................................................ 6

B. Rumusan Masalah................................................................................... 8

C. Tujuan Penelitian.................................................................................... 8

D. Manfaat Penelitian.................................................................................. 8

BAB II KAJIAN TEORI............................................................................ 10

A. Pengertian Sejarah..................................................................................10

B. Mata Air................................................................................................. 11

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.................................................. 13

A. Tempat dan Waktu Penelitian................................................................ 13

B. Bentuk dan Strategi Penelitian............................................................... 13

C. Sumber Data.......................................................................................... 13

D. Teknik Pengumpulan Data.................................................................... 14

E. Teknik Cuplikan (Sampeling)................................................................ 15

F. Teknik Analisis Data............................................................................. 15

BAB IV HASIL PENELITIAN................................................................ 19

A. Tanggapan Masyarakat terhadap Umbul Manten................................. 19

B. Upaya untuk Melestarikan Umbul Manten........................................... 20

5
C. Fungsi Umbul Manten bagi Masyarakat............................................... 21

BAB V PENUTUP..................................................................................... 23

A. Kesimpulan............................................................................................ 23

B. Saran...................................................................................................... 23

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Warisan budaya nasional dalam segala bentuk dan wujudnya ternyata mewarnai pola hidup

masyarakat pendukungnya. Begitu juga, dalam usaha meneruskan warisan budaya yang langka yang

akan melahirkan aneka pola dan keyakinan masyarakat, yang kesemuanya menimbulkan sikap dan

pandangan yang berbeda-beda. Menurut catatan sejarah, sejak masa lampau bangsa kita (Indonesia)

telah mampu mengembangkan kebudayaan yang bernilai tinggi. Kebudayaan yang tercipta tersebut

merupakan suatu proses adaptasi dengan lingkungan yang secara terus menerus berkembang dan

diwariskan dari slah satu generasi ke genarasi berikutnya. Pewarisan kebudayaan itu berlangsung

terus menerus dan relatif tetap sehingga menjadi suatu tradisi. Tradisi itu muncul dari kebiasaan-

kebiasaan yang bersifat tidak tertulis dan terpelihara secara turun temurun. Dari berbagai tradisi

yang masih hidup dan berkembang di kalangan masyarakat dapat melahirkan suatu struktur sosial

yang tetap hidup dan tidak berubah meski individu-individu yang bergerak di dalamnya berganti

setiap saat.

6
Kebudayaan Indonesia mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia, yaitu suatu keseluruhan

ciri khas bangsa Indonesia yang membedakan dengan bangsa lain. Keseluruhan ciri khas tersebut

merupakan pencerminan dari pertumbuhan bangsa Indonesia yang dipengaruhi oleh kondisi

geografis dan keadaan setempat. Dengan demikian, kebudayaan daerah sebagai bagian dari

kebudayaan nasional perlu dipupuk, dibina dan dilestarikan keberadaannya sehingga memiliki

fungsi solidaritas, yaitu dapat berkembang sesuai dengan bertambahnya pengalaman masyarakat

pendukungnya serta dapat diwariskan pada generasi berikutnya.

Salah satu hasil warisan kebudayaan itu adalah Umbul Manten terletak di Dusun Janti,

Kelurahan Janti, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kompleks Umbul

Manten terletak pada lokasi desa yang airnya mengalir sepanjang tahun. Daerah ini termasuk daerah

subur dan kesuburannya dan Umbul Manten ini disekelilingnya ditumbuhi pohon beringin yang

sangat lebat.

Dengan demikian, kebudayaan dapat diartikan sebagai manifestasi kehidupan setiap orang

dan setiap kelompok orang dan juga merupakan realisasi dari gagasan atau simbol-simbol yang ada

di dalam masyarakat yang merupakan hasil karya dari perilaku manusia. Kebudayaan itu juga dapat

dianggap sebagai suatu sistem dari makna dan fungsi khususnya bagi masyarakat pendukungnya.

Kebudayaan bersifat dinamis karena pola-pola perkembangannya dipengaruhi oleh

kemampuan manusia sebagai penciptanya. Untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik dari

waktu ke waktu, dapat menimbulkan kesan kebudayaan lama dan baru. Kebudayaan lama dapat

meninggalkan bekas yang dinamakan warisan budaya, sedangkan kebudayaan kini merupakan

kebudayaan yang masih dipegang dan dipertimbangkan oleh masyarakat di masa sekarang.

Kebudayaan terus mengisi kebudayaan manusia seiring tingkatan-tingkatan kemampuannya untuk

mengembangkan pola-pola kehidupan yang diinginkan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut:

7
1. Bagaimana tanggapan orang terhadap warisan budaya Umbul Manten Dusun

Janti,Kelurahan Janti,Kecamatan Polanharjo,Kabupaten Klaten ?

2. Bagaimana upaya untuk melestarikan warisan budaya Umbul Manten?

3. Bagaimana mengatasi kerusakan situs Umbul Manten untuk generasi muda ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan tanggapan orang terhadap warisan budaya Umbul Manten

2. Mendeskripsikan upaya untuk melestarikan warisan budaya Umbul Manten.

3. Mendeskripsikan fungsi Umbul Manten bagi masyarakat sekitar.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian karya ilmiah ini memiliki manfaat praktis dan teoritis yaitu:

A. Manfaat teoritis

1. Karya ilmiah ini dapat bermanfaat untuk menambah kazanah ilmu pengetahuan.

2. Karya ilmiah ini dapat di jadikan referensi bagi peneliti berikutnya.

B. Manfaat praktis

1. Karya tulis ilmiah ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas sebagai acuan

untuk lebih memahami warisan budaya yang ada di daerahnya.

2. Karya tulis ilmiah ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan bacaan diperpustakaan

sekolah.

8
BAB II

KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN PENELITIAN YANG RELEFAN

A. Pengertian Sejarah

Kata sejarah berasal dari bahasa Arab, yaitu syajaratun yang berarti pohon. Menurut

bahasa Arab, sejarah sama artinya dengan sebuah pohon yang terus berkembang dari

tingkat yang sangat sederhana (akar) ketingkat yang lebih tinggi atau lebih komplek (Ratna

Hapsari, 2012: 6).

Dalam bahasa Inggris, kata sejarah (history) berarti masa lampau umat manusia.

Sedangkan dalam bahasa Jerman, kata sejarah (geschicht) berarti sesuatu yang telah terjadi.

Dari kedua kata itu dapat memberikan arti yang sesungguhnya tentang sejarah, yaitu

9
sesuatu yang telah terjadi pada waktu lampau dalam kehidupan manusia (I Wayan Badrika,

2006; 2)

Menurut W.J.S Poerwadarminta dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia,

menyebutkan bahwa sejarah mengandung tiga pengertian, yaitu sejarah berarti sislisah,

sejarah berarti kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau, dan

sejarah berarti ilmu, pengetahuan, cerita pelajaran tentang kejadian atau peristiwa yang

benar-benar terjadi pada masa lampau (dalam I Wayan Badrika, 2006:3).

Menurut KBBI, pengertian sejarah hampir mirip dengan apa yang telah

dikemukakan oleh W. J. S Poerwadarminta, dalam KBBI dituliskan bahwa sejarah adalah

silsilah, asal-usul (keturunan), kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa

lampau, riwayat, cerita yang berdasar pada kejadian-kejadian yang benar-benar terjadi, dan

peristiwa penting yang benar-benar terjadi, serta pengetahuan atau uraian peristiwa-

peristiwwa dan kejadian-kejadian yang benar-benar terjadi pada masa lampau. (KBBI edisi

kedua, 1991: 891)

B. Mata Air

Mata air dalam Bahasa Jawa berarti umbul, Mata air dapat terjadi karena air permukaan

meresap ke dalam tanah dan menjadi air tanah. Air tanah kemudian mengalir melalui retakan dan

celah di dalam tanah yang dapat berupa celah kecil sampai gua bawah tanah. Air tersebut pada

akhirnya akan menyembur keluar dari bawah tanah menuju permukaan dalam bentuk mata air.

Keluarnya air menuju permukaan tanah, dapat merupakan akibat dari akuifer terbatas, di mana

permukaan air tanah berada di elevasi yang lebih tinggi dari tempat keluar air.

Di Indonesia banyak sekali mata air, terutama di daerah dekat gunung, seperti Gunung

Lawu dan Gunung Merapi, tidak heran jika dibawahnya banyak sumber mata air, kebanyakan mata

air di Indonesia bermula dari kegiatan Vulkanik Gunung dan terjadi berabad abad yang lalu.

Khusunya di Klaten,banyak sumber mata air, seperti Umbul Manten, Umbul Ponggok dan Umbul

Cokro

10
Menurut direktorat penyehatan air Ditjen PPM dan PLP departemen Kesehatan Republik

Indonesia (1997:6) mata air/ air tanah adalah air yang berada di dalam tanah untuk memperolehnya

dengan cara menggali/ dibor atau secara alamiah keluar ke permukaan tanah (mata air). Sedangkan

Umbul Manten ini terbentuk karena ilmiah yang disebabkan aktivitas Gunung Merapi.

KERANGKA BERFIKIR

Judul Penelitian

Penelitian

Pengumpulan Data

Dokumentasi

Simpulan

Umbul Manten Proses Penelitian

11
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan waktu penelitian

Objek yang akan diteliti adalah Umbul Manten terletak di Dusun Janti, Kelurahan

Janti, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Hal ini dilakukan, karena

penelitian tentang umbul sangat minim. Penelitian dilakukan dari tanggal 29 Januari hingga 4

Februari 2017.

B. Bentuk dan Strategi Penelitian

Berdasarkan masalah yang diajukan dalam penelitian ini, yang lebih menekankan

pada masalah proses dan makna (persepsi dan partisipasi), maka jenis penelitian dengan

strateginya yang terbaik adalah penelitian kualitatif deskriptif. Jenis penelitian ini akan

mampu menangkap berbagai informasi kualitatif dengan deskripsi teliti dan penuh nuansa,

yang lebih berharga daripada sekedar pernyataan jumlah atau pun frekuensi dalam bentuk

angka. Strategi yang digunakan adalah studi kasus ganda (Yin, dalam Sutopo 227: 2006).

Selain itu, karena permasalahan dan fokus penelitian sudah ditentukan sebelum peneliti terjun

dan menggali permasalahan di lapangan, maka jenis strategi penelitian kasus ini secara lebih

khusus bisa disebut sebagai studi kasus terpancang (embedded case study research).

C. Sumber Data

a. Data

Data dapat dikatakan sahih jika andal dan berhubungan dengan masalah yang menjadi sasaran

penelitian (Aminudin, 1990 : 5). Data dalam penelitian ini berupa dekripsi Awal Mula Umbul Manten

12
di Kabupaten Klaten, yang diperoleh dari data lisan (informan) dan tertulis (buku). Deskripsi Umbul

Manten di Kabupaten Klaten terbagi menjadi 2 bentuk, yaitu bentuk lisan atau bentuk tulis. Deskripsi

lisan berupa cerita dari informan (juru kunci, tokoh masyarakat, dll) adapun deskripsi tulis yang

berupa cerita di dapat dari sumber tertulis (buku) yang sudah di buat oleh pihak-pihak tertentu.

b. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini dibagi menjadi 2, yaitu :

1. Sumber data primer adalah sumber data yang langsung dipeoleh dari sumber data oleh

penyelidik untuk tujuan penelitian (Surachmad, 1990 : 162). Sumber data primer dalam

penelitian ini adalah Umbul Manten di Kabupaten Klaten secara lisan yang diceritakan oleh

informan yaitu penduduk asli.

2. Sumber data sekunder adalah sumber data yang lebih dulu dikumpulkan dan dilaporkan oleh

orang diluar dari penyelidik itu sendiri walaupun dikumpulkan itu sesungguhnya data asli

(Surachmad, 19990 : 163). Adapun data sekunder dalam penelitian ini berupa Umbul Manten

di Kabupaten Klaten yang diterbitkan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Klaten.

D. Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan bentuk penelitian kualitatif dan juga jenis sumber data yang

dimanfaatkan, maka teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini

adalah:

1. Wawancara yang mendalam (in-depth interviewing)

Wawancara jenis ini bersifat lentur dan terbuka, tidak terstruktur tepat, tidak dalam

suasana formal, dan bisa dilakukan berulang pada informan yang sama (Patton, dalam Sutopo

228: 2006). Pertanyaan yang diajukan bisa semakin terfokus sehingga informasi yang bisa

dikumpulkan semakin rinci dan mendalam. Kelonggaran dan kelenturan cara ini mampu

mengorek kejujuran informan untuk memberikan informasi yang sebenarnya, terutama yang

berkaitan dengan perasaan, sikap, dan pandangan mereka terhadap cagar budaya candi Sukuh

sebagai warisan budaya. Teknik wawancara ini akan dilakukan pada semua informan.

13
2. Observasi Langsung

Dalam observasi ini peneliti hanya sebagai pengamat yang hadir di lokasi. Dalam

penelitian kualitatif teknik ini sering disebut sebagai observasi berperan pasif (Spradley,

dalam Sutopo 228: 2006). Observasi langsung ini akan dilakukan dengan cara formal dan

informal, untuk mengamati berbagai kegiatan dan peristiwa di candi Sukuh.

3. Mencatat dokumen (content analysis)

Teknik ini akan dilakukan untuk mengumpulkan data yang bersumber dari dokumen.

4. Dokumentasi

Adapun wujud dokumentasi dalam penelitian ini adalah rekaman terhadap pencerita, yang

dilakukan dengan tape, foto dan video. Teknik ini di ambil sebagai upaya untuk memperoleh

informasi yang lengkap dan dapat percaya.

E. Teknik Cuplikan (sampling)

Dalam penelitian kualitatif, teknik cuplikan yang digunakan bukanlah cuplikan

statistik atau yang biasa dikenal sebagai probabilility sampling yang biasa digunakan dalam

penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif cenderung menggunakan teknik cuplikan yang

bersifat selektif dengan menggunakan pertimbangan berdasarkan konsep teoritis yang

digunakan, keingintahuan pribadi peneliti, karakteristik empirisnya, dan lain-lainnya. Oleh

karena itu cuplikan yang akan digunakan dalam penelitian ini lebih bersifat purposive

sampling, atau lebih tepat disebut sebagai cuplikan dengan criterion-based selection (Goetz &

Lecomte, dalam sutopo 2006: 229). Dalam hal ini peneliti akan memilih informan yang

dipandang paling tahu, sehingga kemungkinan pilihan informan dapat berkembang sesuai

dengan kebutuhan dan kemantapan peneliti dalam memperoleh data (Patton, dalam sutopo

2006: 229). Cuplikan semacam ini lebih cenderung sebagai internal sampling (Bogdan &

Biklen, dalam sutopo 2006: 229) yang memberi kesempatan bahwa keputusan bisa diambil

begitu peneliti mempunyai suatu pikiran umum yang muncul mengenai apa yang sedang

14
dipelajari, dengan siapa akan berbicara, kapan perlu melakukan observasi yang tepat (time

sampling), dan juga berapa jumlah serta macam dokumen yang perlu ditelaah.

F. Teknik Analisis Data

Analisis penelitian kualitatif bersifat induktif, bahwa semua simpulan dibentuk dari

semua informan yang diperoleh dari lapangan. Proses analisis ini dilakukan bersamaan sejak

awal dengan proses pengumpulan data, dengan melakukan beragam teknik refleksi bagi

pendalaman dan pemantapan data. Setiap data yang diperoleh akan selalu dikomparasikan,

setiap unit atau kelompoknya untuk melihat keterkaitannya sesuai dengan tujuan penelitian.

Selain itu bagi pemantapan dan pendalaman data proses yang dilakukan selalu dalam bentuk

siklus, sebagai usaha verifikasi. Dalam penelitian ini proses analisisnya menggunakan model

analisis interaktif (Miles & Huberman, dalam Sutopo 2006: 230).

Pengumpulan Data

Reduksi Data Sajian Data

Penarikan Kesimpulan

Gambar 1. Skema analisis interaktif

Langkah-langkah dalam penelitian ini dapat dipaparkan sebagai berikut.

a. Pengumpulan data, yaitu mengumpulkan data di lokasi studi dengan

melakukan observasi, wawancara mendalam, dan mencatat dokumen dengan menentukan strategi

pengumpulan data yang dipandang tepat dan menentukan fokus serta pendalaman data pada

proses pengumpulan data berikutnya (Sutopo, 2006: 87). Dalam penelitian ini pengumpulan data

dilakukan dengan pengamatan secara langsung mengenai tempat/ lokasi adanya peristiwa yang

berkaitan dengan Pengumpulan data dari hasil wawancara disimak dan dicatat oleh penulis

sebagai informasi dalam penelitian dalam bentuk transkrip.

15
b. Reduksi data yaitu dapat diartikan sebagai proses seleksi,

pemfokusan, pengabstrakan, dan tranformasi data kasar yang ada dalam lapangan langsung dan

diteruskan pada waktu pengumpulan data. Dengan demikian, reduksi data dimulai sejak peneliti

memfokuskan tentang kerangka konseptual wilayah penelitian (Sutopo, 2006: 87). Dalam

penelitian ini reduksi data dilakukan dengan menyempurnakan data kasar dalam bentuk transkip

untuk diolah kembali sehingga mempunyai arti berdasarkan topik penelitian yang diterapkan pada

sekelompok kata/paragraf yang telah dicari hubungan/kaitannya dalam transkip.

c. Sajian data yaitu suatu rakitan organisasi informasi yang

memungkinkan kesimpulan penelitian dilakukan. Dalam pengujian data meliputi berbagai jenis

matrik gambar, jaringan kerja, keterkaitan kegiatan atau tabel (Sutopo, 2006: 87). Dalam

penelitian ini data-data yang telah dikumpulkan dalam bentuk transkrip akan diuraikan dalam

bentuk laporan penelitian.

Penarikan kesimpulan. Sejak awal pengumpulan data peneliti harus mengerti dan tanggap

terhadap hal-hal yang ditemui di lapangan dengan menyusun pola-pola arahan dan sebab akibat

(Sutopo, 2006: 87). Dalam penelitian ini data-data yang telah mengalami pengolahan dan siap

disajikan dapat diambil kesimpulan.

16

Anda mungkin juga menyukai