Disusun oleh:
Danang Hendrawanta
i
MUNFARID,S.Ag., M.PdI AGUNG MURDIYANTO,S.Pd., M.Pd,
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiratan Allah SWT karena hanya dengan nikmat-
Nya penulis mampu menyelesaikan karya tulis ini. Karya tulis ilmiah ini berjudul “
penulis pribadi dan siswa yang lain dalam menulis karya ilmiah agar nantinya
Dalam pembuatan karya ilmiah ini penulis mendapatkan dorongan dan dukungan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih dan
Karanganyar.
ii
Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun demi perbaikan karya ilmiah ini. Akhir kata,
semoga karya ilmiah sederhana ini dapat memberikan pencerahan pada dunia
pendidikan dan kebudayaan.
Penulis
ABSTRAK
” Folosofi Umbul Manten Untuk Pengantin ”, laporan penelitian hasil studi kasus.
Tugas Bahasa Indonesia Kabupaten Karanganyar tahun 2017. SMA Muhammadiyah
1 Karanganyar, Januari 2017.
Danang Hendrawanta, Situs Umbul Manten merupakan situs mata air yang
terletak di daerah Dusun Janti, Kelurahan Janti, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten
Klaten, Jawa Tengah.Situs tersebut berupa mata air dan pepohonan yang rindang
disekelilingnya.
Orang yang akan melakukan perkawinan harus melewati Umbul Manten ini
untuk mengawali pagar kehidupan mereka, dari situlah Umbul Manten disebut
sebagai tempat awal pernikahan,
iii
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................... ii
ABSTRAK................................................................................................... iv
DAFTAR ISI............................................................................................... 5
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 6
A. Latar Belakang........................................................................................ 6
B. Rumusan Masalah................................................................................... 8
C. Tujuan Penelitian.................................................................................... 8
D. Manfaat Penelitian.................................................................................. 8
A. Pengertian Sejarah..................................................................................10
B. Mata Air................................................................................................. 11
C. Sumber Data.......................................................................................... 13
5
C. Fungsi Umbul Manten bagi Masyarakat............................................... 21
BAB V PENUTUP..................................................................................... 23
A. Kesimpulan............................................................................................ 23
B. Saran...................................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Warisan budaya nasional dalam segala bentuk dan wujudnya ternyata mewarnai pola hidup
masyarakat pendukungnya. Begitu juga, dalam usaha meneruskan warisan budaya yang langka yang
akan melahirkan aneka pola dan keyakinan masyarakat, yang kesemuanya menimbulkan sikap dan
pandangan yang berbeda-beda. Menurut catatan sejarah, sejak masa lampau bangsa kita (Indonesia)
telah mampu mengembangkan kebudayaan yang bernilai tinggi. Kebudayaan yang tercipta tersebut
merupakan suatu proses adaptasi dengan lingkungan yang secara terus menerus berkembang dan
diwariskan dari slah satu generasi ke genarasi berikutnya. Pewarisan kebudayaan itu berlangsung
terus menerus dan relatif tetap sehingga menjadi suatu tradisi. Tradisi itu muncul dari kebiasaan-
kebiasaan yang bersifat tidak tertulis dan terpelihara secara turun temurun. Dari berbagai tradisi
yang masih hidup dan berkembang di kalangan masyarakat dapat melahirkan suatu struktur sosial
yang tetap hidup dan tidak berubah meski individu-individu yang bergerak di dalamnya berganti
setiap saat.
6
Kebudayaan Indonesia mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia, yaitu suatu keseluruhan
ciri khas bangsa Indonesia yang membedakan dengan bangsa lain. Keseluruhan ciri khas tersebut
merupakan pencerminan dari pertumbuhan bangsa Indonesia yang dipengaruhi oleh kondisi
geografis dan keadaan setempat. Dengan demikian, kebudayaan daerah sebagai bagian dari
kebudayaan nasional perlu dipupuk, dibina dan dilestarikan keberadaannya sehingga memiliki
fungsi solidaritas, yaitu dapat berkembang sesuai dengan bertambahnya pengalaman masyarakat
Salah satu hasil warisan kebudayaan itu adalah Umbul Manten terletak di Dusun Janti,
Kelurahan Janti, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kompleks Umbul
Manten terletak pada lokasi desa yang airnya mengalir sepanjang tahun. Daerah ini termasuk daerah
subur dan kesuburannya dan Umbul Manten ini disekelilingnya ditumbuhi pohon beringin yang
sangat lebat.
Dengan demikian, kebudayaan dapat diartikan sebagai manifestasi kehidupan setiap orang
dan setiap kelompok orang dan juga merupakan realisasi dari gagasan atau simbol-simbol yang ada
di dalam masyarakat yang merupakan hasil karya dari perilaku manusia. Kebudayaan itu juga dapat
dianggap sebagai suatu sistem dari makna dan fungsi khususnya bagi masyarakat pendukungnya.
kemampuan manusia sebagai penciptanya. Untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik dari
waktu ke waktu, dapat menimbulkan kesan kebudayaan lama dan baru. Kebudayaan lama dapat
meninggalkan bekas yang dinamakan warisan budaya, sedangkan kebudayaan kini merupakan
kebudayaan yang masih dipegang dan dipertimbangkan oleh masyarakat di masa sekarang.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut:
7
1. Bagaimana tanggapan orang terhadap warisan budaya Umbul Manten Dusun
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
D. Manfaat Penelitian
Penelitian karya ilmiah ini memiliki manfaat praktis dan teoritis yaitu:
A. Manfaat teoritis
1. Karya ilmiah ini dapat bermanfaat untuk menambah kazanah ilmu pengetahuan.
B. Manfaat praktis
1. Karya tulis ilmiah ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas sebagai acuan
2. Karya tulis ilmiah ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan bacaan diperpustakaan
sekolah.
8
BAB II
A. Pengertian Sejarah
Kata sejarah berasal dari bahasa Arab, yaitu syajaratun yang berarti pohon. Menurut
bahasa Arab, sejarah sama artinya dengan sebuah pohon yang terus berkembang dari
tingkat yang sangat sederhana (akar) ketingkat yang lebih tinggi atau lebih komplek (Ratna
Dalam bahasa Inggris, kata sejarah (history) berarti masa lampau umat manusia.
Sedangkan dalam bahasa Jerman, kata sejarah (geschicht) berarti sesuatu yang telah terjadi.
Dari kedua kata itu dapat memberikan arti yang sesungguhnya tentang sejarah, yaitu
9
sesuatu yang telah terjadi pada waktu lampau dalam kehidupan manusia (I Wayan Badrika,
2006; 2)
menyebutkan bahwa sejarah mengandung tiga pengertian, yaitu sejarah berarti sislisah,
sejarah berarti kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau, dan
sejarah berarti ilmu, pengetahuan, cerita pelajaran tentang kejadian atau peristiwa yang
Menurut KBBI, pengertian sejarah hampir mirip dengan apa yang telah
silsilah, asal-usul (keturunan), kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa
lampau, riwayat, cerita yang berdasar pada kejadian-kejadian yang benar-benar terjadi, dan
peristiwa penting yang benar-benar terjadi, serta pengetahuan atau uraian peristiwa-
peristiwwa dan kejadian-kejadian yang benar-benar terjadi pada masa lampau. (KBBI edisi
B. Mata Air
Mata air dalam Bahasa Jawa berarti umbul, Mata air dapat terjadi karena air permukaan
meresap ke dalam tanah dan menjadi air tanah. Air tanah kemudian mengalir melalui retakan dan
celah di dalam tanah yang dapat berupa celah kecil sampai gua bawah tanah. Air tersebut pada
akhirnya akan menyembur keluar dari bawah tanah menuju permukaan dalam bentuk mata air.
Keluarnya air menuju permukaan tanah, dapat merupakan akibat dari akuifer terbatas, di mana
permukaan air tanah berada di elevasi yang lebih tinggi dari tempat keluar air.
Di Indonesia banyak sekali mata air, terutama di daerah dekat gunung, seperti Gunung
Lawu dan Gunung Merapi, tidak heran jika dibawahnya banyak sumber mata air, kebanyakan mata
air di Indonesia bermula dari kegiatan Vulkanik Gunung dan terjadi berabad abad yang lalu.
Khusunya di Klaten,banyak sumber mata air, seperti Umbul Manten, Umbul Ponggok dan Umbul
Cokro
10
Menurut direktorat penyehatan air Ditjen PPM dan PLP departemen Kesehatan Republik
Indonesia (1997:6) mata air/ air tanah adalah air yang berada di dalam tanah untuk memperolehnya
dengan cara menggali/ dibor atau secara alamiah keluar ke permukaan tanah (mata air). Sedangkan
Umbul Manten ini terbentuk karena ilmiah yang disebabkan aktivitas Gunung Merapi.
KERANGKA BERFIKIR
Judul Penelitian
Penelitian
Pengumpulan Data
Dokumentasi
Simpulan
11
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Objek yang akan diteliti adalah Umbul Manten terletak di Dusun Janti, Kelurahan
Janti, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Hal ini dilakukan, karena
penelitian tentang umbul sangat minim. Penelitian dilakukan dari tanggal 29 Januari hingga 4
Februari 2017.
Berdasarkan masalah yang diajukan dalam penelitian ini, yang lebih menekankan
pada masalah proses dan makna (persepsi dan partisipasi), maka jenis penelitian dengan
strateginya yang terbaik adalah penelitian kualitatif deskriptif. Jenis penelitian ini akan
mampu menangkap berbagai informasi kualitatif dengan deskripsi teliti dan penuh nuansa,
yang lebih berharga daripada sekedar pernyataan jumlah atau pun frekuensi dalam bentuk
angka. Strategi yang digunakan adalah studi kasus ganda (Yin, dalam Sutopo 227: 2006).
Selain itu, karena permasalahan dan fokus penelitian sudah ditentukan sebelum peneliti terjun
dan menggali permasalahan di lapangan, maka jenis strategi penelitian kasus ini secara lebih
khusus bisa disebut sebagai studi kasus terpancang (embedded case study research).
C. Sumber Data
a. Data
Data dapat dikatakan sahih jika andal dan berhubungan dengan masalah yang menjadi sasaran
penelitian (Aminudin, 1990 : 5). Data dalam penelitian ini berupa dekripsi Awal Mula Umbul Manten
12
di Kabupaten Klaten, yang diperoleh dari data lisan (informan) dan tertulis (buku). Deskripsi Umbul
Manten di Kabupaten Klaten terbagi menjadi 2 bentuk, yaitu bentuk lisan atau bentuk tulis. Deskripsi
lisan berupa cerita dari informan (juru kunci, tokoh masyarakat, dll) adapun deskripsi tulis yang
berupa cerita di dapat dari sumber tertulis (buku) yang sudah di buat oleh pihak-pihak tertentu.
b. Sumber Data
1. Sumber data primer adalah sumber data yang langsung dipeoleh dari sumber data oleh
penyelidik untuk tujuan penelitian (Surachmad, 1990 : 162). Sumber data primer dalam
penelitian ini adalah Umbul Manten di Kabupaten Klaten secara lisan yang diceritakan oleh
2. Sumber data sekunder adalah sumber data yang lebih dulu dikumpulkan dan dilaporkan oleh
orang diluar dari penyelidik itu sendiri walaupun dikumpulkan itu sesungguhnya data asli
(Surachmad, 19990 : 163). Adapun data sekunder dalam penelitian ini berupa Umbul Manten
Sesuai dengan bentuk penelitian kualitatif dan juga jenis sumber data yang
dimanfaatkan, maka teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini
adalah:
Wawancara jenis ini bersifat lentur dan terbuka, tidak terstruktur tepat, tidak dalam
suasana formal, dan bisa dilakukan berulang pada informan yang sama (Patton, dalam Sutopo
228: 2006). Pertanyaan yang diajukan bisa semakin terfokus sehingga informasi yang bisa
dikumpulkan semakin rinci dan mendalam. Kelonggaran dan kelenturan cara ini mampu
mengorek kejujuran informan untuk memberikan informasi yang sebenarnya, terutama yang
berkaitan dengan perasaan, sikap, dan pandangan mereka terhadap cagar budaya candi Sukuh
sebagai warisan budaya. Teknik wawancara ini akan dilakukan pada semua informan.
13
2. Observasi Langsung
Dalam observasi ini peneliti hanya sebagai pengamat yang hadir di lokasi. Dalam
penelitian kualitatif teknik ini sering disebut sebagai observasi berperan pasif (Spradley,
dalam Sutopo 228: 2006). Observasi langsung ini akan dilakukan dengan cara formal dan
Teknik ini akan dilakukan untuk mengumpulkan data yang bersumber dari dokumen.
4. Dokumentasi
Adapun wujud dokumentasi dalam penelitian ini adalah rekaman terhadap pencerita, yang
dilakukan dengan tape, foto dan video. Teknik ini di ambil sebagai upaya untuk memperoleh
statistik atau yang biasa dikenal sebagai probabilility sampling yang biasa digunakan dalam
karena itu cuplikan yang akan digunakan dalam penelitian ini lebih bersifat purposive
sampling, atau lebih tepat disebut sebagai cuplikan dengan criterion-based selection (Goetz &
Lecomte, dalam sutopo 2006: 229). Dalam hal ini peneliti akan memilih informan yang
dipandang paling tahu, sehingga kemungkinan pilihan informan dapat berkembang sesuai
dengan kebutuhan dan kemantapan peneliti dalam memperoleh data (Patton, dalam sutopo
2006: 229). Cuplikan semacam ini lebih cenderung sebagai internal sampling (Bogdan &
Biklen, dalam sutopo 2006: 229) yang memberi kesempatan bahwa keputusan bisa diambil
begitu peneliti mempunyai suatu pikiran umum yang muncul mengenai apa yang sedang
14
dipelajari, dengan siapa akan berbicara, kapan perlu melakukan observasi yang tepat (time
sampling), dan juga berapa jumlah serta macam dokumen yang perlu ditelaah.
Analisis penelitian kualitatif bersifat induktif, bahwa semua simpulan dibentuk dari
semua informan yang diperoleh dari lapangan. Proses analisis ini dilakukan bersamaan sejak
awal dengan proses pengumpulan data, dengan melakukan beragam teknik refleksi bagi
pendalaman dan pemantapan data. Setiap data yang diperoleh akan selalu dikomparasikan,
setiap unit atau kelompoknya untuk melihat keterkaitannya sesuai dengan tujuan penelitian.
Selain itu bagi pemantapan dan pendalaman data proses yang dilakukan selalu dalam bentuk
siklus, sebagai usaha verifikasi. Dalam penelitian ini proses analisisnya menggunakan model
Pengumpulan Data
Penarikan Kesimpulan
melakukan observasi, wawancara mendalam, dan mencatat dokumen dengan menentukan strategi
pengumpulan data yang dipandang tepat dan menentukan fokus serta pendalaman data pada
proses pengumpulan data berikutnya (Sutopo, 2006: 87). Dalam penelitian ini pengumpulan data
dilakukan dengan pengamatan secara langsung mengenai tempat/ lokasi adanya peristiwa yang
berkaitan dengan Pengumpulan data dari hasil wawancara disimak dan dicatat oleh penulis
15
b. Reduksi data yaitu dapat diartikan sebagai proses seleksi,
pemfokusan, pengabstrakan, dan tranformasi data kasar yang ada dalam lapangan langsung dan
diteruskan pada waktu pengumpulan data. Dengan demikian, reduksi data dimulai sejak peneliti
memfokuskan tentang kerangka konseptual wilayah penelitian (Sutopo, 2006: 87). Dalam
penelitian ini reduksi data dilakukan dengan menyempurnakan data kasar dalam bentuk transkip
untuk diolah kembali sehingga mempunyai arti berdasarkan topik penelitian yang diterapkan pada
memungkinkan kesimpulan penelitian dilakukan. Dalam pengujian data meliputi berbagai jenis
matrik gambar, jaringan kerja, keterkaitan kegiatan atau tabel (Sutopo, 2006: 87). Dalam
penelitian ini data-data yang telah dikumpulkan dalam bentuk transkrip akan diuraikan dalam
Penarikan kesimpulan. Sejak awal pengumpulan data peneliti harus mengerti dan tanggap
terhadap hal-hal yang ditemui di lapangan dengan menyusun pola-pola arahan dan sebab akibat
(Sutopo, 2006: 87). Dalam penelitian ini data-data yang telah mengalami pengolahan dan siap
16