(BAHASA INDONESIA)
DISUSUN OLEH :
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN 1............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................... 2
1.3 Tujuan Makalah........................................................................................ 2
1.4 Manfaat Makalah...................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................... 3
2.1 Sejarah Lahirnya Bahasa Indonesia .................................................................... 3
2.2 Peran Bahasa Indonesia Bagi Bangsa Indonesia................................................. 4
2.3 Perkembangan Bahasa Indonesia Di Era Globalisasi.......................................... 5
2.4 Eksistensi Bahasa Indonesia Di Era Globalisasi.................................................. 6
BAB III PENUTUP......................................................................................... 7
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................... 7
3.2 Saran.................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan jaman, penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan
benar sudah jarang digunakan oleh semua kalangan terutama kalangan remaja.
Adanya bahasa gaul (bahasa tidak baku) yang lebih mudah digunakan membuat
mereka melupakan kaidah bahasa yang sesungguhnya.
problematika merupakan berbagai persoalan-persoalan sulit yang dihadapi dalam
proses pemberdayaan, baik yang datang dari individu Tuan Guru (faktor eksternal)
maupun dalam upaya pemberdayaan masyarakat Islami secara langsung dalam
masyarakat. Maka, problematika penggunaan Bahasa Indonesia merupakan persoalan
atau masalah yang sedang dihadapi di era globalisasi ini.
Bahasa baik yang sudah ada sejak dahulu sekarang sudah berubah menjadi bahasa
yang kurang mengenakan didengar atau bisa disebut menyimpang dari bahasa yang
sebenarnya. Munculnya bahasa-bahasa baru di era globalisasi sekarang ini membuat
kebanyakan anak-anak remaja tidak tahu apa bahasa yang sebenarnya dari kata yang
mereka sebutkan.
1
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana perkembangan bahasa indonesia di era globalisasi saat ini ?
Bagaimana eksistensi bahasa indonesia di era globalisasi ?
Apa peran bahasa indonesia tehadap bangsa indonesia ?
Manfaat pembuatan makalah ini adalah agar pembaca dapat memahami tentang
problematika bahasa indonesia yang terjadi di negara Indonesia
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Lahirnya Bahasa Indonesia
Sejarah telah memberikan kepada kita bangsa Indonesia. Satu bahasa persatuan yaitu
bahasa indonesia. Karena terpilihnya bahasa melayu menjadi bahasa persatuan kita
dengan nama baru Bahasa Indonesia. Peristiwa itu terjadi menurut perputaran roda
sejarah sampai hari sumpah pemuda tanggal 28 Oktober 1928 saat diikrarkannya satu
tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa yang semuanya dengan nama Indonesia.sejarah
perkembangan bahasa melayu berjalan dengan mulus.
Tindakan yanng diambil oleh pemerintah Belanda itu tanpa mereka sadari telah
menguntungkan bagi perkembangan bahasa melayu kealk, cikal bakal penduduk yang
mendiami wilayah Hindia Belanda, wilayah yang kemudian dituntut oleh bangsa
Indonesia menjadi wilayah Republik Indonesia.
Pada tahun 1908, pemerintah Belanda mendirikan suatu badan penerbit dengan
nama volkslectuur(taman bacaan rakyat) yang kemudian pada taahun1917 diubah naanya
menjadi balai pustaka.walapun pendirian lembaga penerbitan itu tidak luput dari latar
belakang politik adanya balai pustaka ini dengan cepat telah memperluas daerah
penyebaran bahasa melayu ke seluruh tanah air melalui tulisan-tulisan yang ditebitkan.
Saat yang paling penting dalam kehidupan bangsa Indonesia ialah Sumpah
Pemuda. Peristiwa itu kemudian merupakan tinggak sejarah bagi terwujudnya sebuah
bangsa yang kemudian memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus
1945. Ikrar pertama tanah air dan ikrar kedua satu bangsa dikuatkan ikrar ketiga
“menjunjung bahasa persatuan bahasa indonesia” yang sungguh-sungguh berperan secara
real sebagai bahasa persatuan bangsa Indonesia.
3
2.2 Peran Bahasa Indonesia Bagi Bangsa Indonesia
Apa sebenarnya bahasa yang baik dan benar itu ? slogan “pergunakanlah bahasa
indonesia dengan baik dan benar” tampaknya udah diucapkan, namun maknanya tidak
begitu jelas. Slogan itu hanya suatu retorika yang berwujud nyata, sebab masih diartikan
bahwa disegala tempat kita harus menggunakan bahasa baku.
Ingat tidak semua bahasa yang baik itu benar dan sebaliknya. Tentunya yang
tebaik adalah bisa berbahasa bak dan benar. Semua bahasa pada hakikatnya sama, yaitu
sebagai alat komunikasi oleh karena itu, ungkapan bahwa bahasa menunjukan bangsa
bengsa benar adanya. Sebab, ketika seseorang sedang berkomunikassi dengan bahasanya,
mampu menggali potensi bahasanya dan mampu menggunakanya secara baik, benar, dan
santun, maka itu merupakan cermin dari sifat dan kepribadian pemekainya.
Bahasa bisa punah karena kebanyan bahasa mempunya karakteristik dinamis atau
tidak statis. Ismal Kusmayadi (Pikiran Rakyat 2006) mengkhawatirkan terkikisnya
bahasa Indonesia yang baik dan benar di tengah arus globalisasi. Kecenderungan
masyarakat ataupun para pelajar menggunakan bahasa assing dalam percakapan sehari-
hari semakin tinggi. Selan itu semakin berkembang bahasa gaul yang mencampuradukan
bahasa daerah, bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris.
4
2.3 Perkembangan Bahasa Indonesia Di Era Globalisasi
Era globalisasi akan menyentuh semua aspek kehidupan, termasuk bahasa. Bahasa
yang semakin global dipakai oleh semua bangsa di dunia ialah bahasa Inggris, yang
pemekainya lebih dari satu miliar. Akan tetapi, sama halnya dengan bidang kehidupan
lan, sebagaimana dikemukakan oleh Naisbit (1991) dalam bukunya Global Paradox, akan
terjadi paradoks-paradoks dalam berbagai komponen kehidupan, termasuk bahasa.
Bahasa Inggris misalnya, walaupun pemakainya semakin besar sebagai bahasa kedua,
masyarakat suatu negara akan semakin kuat juga mempertahankan bahasa ibunya.
Pemda DKI Jakarta, misalnya, bekerja sama dengan pusat pembinaan dan
pengembangan bahasa mengedakan teguran-teguran lisan dan tulisan. Bahkan turun ke
lapangan mendatangi perusahaan-perusahaan yang papan namanya menggunakan bahasa
asing atau mencampuradukan bahasa Indonesia dan Inggris dengan struktur bahasa
Inggris. Misalnya, sebelumnya terpampang “Pondok Indah Mall”,”Ciputra Mall”,dan
lain-lain, sekarang menjadi “Mal Pondok Indah”,”Mal Ciputra.
5
2.4 Eksistensi Bahasa Indonesia Di Era Globalisasi
Eksistensi Bahasa Indonesia yang merupakan jati diri bangsa Indonesia pada era
globalisasi sekarang ini, perlu dibina dan dimasyarakatkan oleh setiap warga negara
Indonesia. Hal ini diperlukan agar bangsa Indonesia idak terbawa arus oleh pengaruh dan
budaya asing yang tidak sesuai dengan bahasa dan budaya Indonesia. Pengaruh alat
komunikasi yang begitu canggih harus dihadapi dengan mempertahankan jati diri bangsa
indonesia, temasuk jati diri bahasa Indonesia. Ini semua menyangkut kedisiplinan
berbahasa nasional, dengan mematuhi semua kaidah atau aturan pemakaian bahasa
Indonesia. Dengan disiplin berbahasa Indonesia akan membantu bangsa Indonesia untuk
mempertahankan dirinya dari pengaruh negatif asing atass kepribadian sendiri.
Untuk itu, peningkatan fungsi bahasa Indonesia sebagai sarana keilmuan perlu
terus dilakukan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Seirama
dengan ini, peningkatan mutu pengajaran bahasa Indonesia di sekolah perlu terus
dilakukan untuk menyemarakan penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar,
pemerintah telah menempuh politik kebahasaan, dengan menetapkan bulan Oktober
sebagai bulan bahasa.
Namun, jika melihat kenyataan di lapangan, secara jujur harus diakui, bahasa
Indonesia belum difungsikan secara baik dan benar. Banyak para penuturnya masih
dihinggapi sikap inferior (rendah hati), sehingga merasa lrbih modern, terhormat, dan
terpelajar jika dalam persitiwa tutur sehari-hari, baik ragam lisan maupun tulis,
menyelipkan setumpuk istilah asing. Walaupun sudah ada padanannya dalam bahasa
Indonesia.
Sayangnya beerapa kaidah yang telah dikodifikasi dengan susah payah tampaknya
belum banyak mendapatkan perhatian masyarakat luas. Akibatnya bisa ditebak,
pemakaian bahasa Indonesia bermutu rendah kalimatnya rancu dan kacau, kosa katanya
payah, dan secara semantik sulit dipahami maknanya. Anjuran untuk menggunakan
6
bahasa Indonesia dengan baik dan benar seolah-olah hanya bersifat sloganistis, tanpa
tindakan nyata dari penuturnya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bahasa Indonesia sebagai sarana keilmuan perlu terus dilakukan sejalan dengan
perkembangan ilmu dan teknologi. Sebagai masyarakat Indonesia sebaiknya
menggunakan bahasa Indoensia dengan baik dan benar, karena bagaimanapun juga
bahasa Indonesia adalah jati diri dan identitas bangsa Indonesia, jangan sampai bahasa
indonesia hilang.
7
3.2 Saran
8
DAFTAR PUSTAKA
9
Notasari, Wahyuni, S.,
Rahaningmas, S. A., & Mahendra, M.
I. (2019, 01 08).
Penggunaan Bahasa Indonesia Di
Kalangan Generasi Milenial. INA-
RXIV PAPERS ,
pp. 1-8.
Syukur, A. (2017, 02 01). Ragam
Bahasa Gaul di Pasar dan Terminal
Bojonegoro.
EDU-KATA , pp. 79-88
Notasari, Wahyuni, S.,
Rahaningmas, S. A., & Mahendra, M.
I. (2019, 01 08).
Penggunaan Bahasa Indonesia Di
Kalangan Generasi Milenial. INA-
RXIV PAPERS ,
pp. 1-8.
10
Syukur, A. (2017, 02 01). Ragam
Bahasa Gaul di Pasar dan Terminal
Bojonegoro.
EDU-KATA , pp. 79-88
Notasari, Wahyuni, S.,
Rahaningmas, S. A., & Mahendra, M.
I. (2019, 01 08).
Penggunaan Bahasa Indonesia Di
Kalangan Generasi Milenial. INA-
RXIV PAPERS ,
pp. 1-8.
Syukur, A. (2017, 02 01). Ragam
Bahasa Gaul di Pasar dan Terminal
Bojonegoro.
EDU-KATA , pp. 79-88
Notasari, Wahyuni, S.,
Rahaningmas, S. A., & Mahendra, M.
I. (2019, 01 08).
11
Penggunaan Bahasa Indonesia Di
Kalangan Generasi Milenial. INA-
RXIV PAPERS ,
pp. 1-8.
Syukur, A. (2017, 02 01). Ragam
Bahasa Gaul di Pasar dan Terminal
Bojonegoro.
EDU-KATA , pp. 79-88
Notasari, Wahyuni, S.,
Rahaningmas, S. A., & Mahendra, M.
I. (2019, 01 08).
Penggunaan Bahasa Indonesia Di
Kalangan Generasi Milenial. INA-
RXIV PAPERS ,
pp. 1-8.
Syukur, A. (2017, 02 01). Ragam
Bahasa Gaul di Pasar dan Terminal
Bojonegoro.
12
EDU-KATA , pp. 79-88
Ramlan, M.. (2001). Morfologi Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: CV.
Karyono.
Sabariyanto, Dirgo. (2001). Mengapa Disebut Kata Baku dan Tidak Baku.
Jakarta: Mitra Gama Media.
Setyawati, Nanik. (2010). Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia Teori dan
Praktik. Surakarta: Yuma Pustaka.
Shalima, Irsyadi dkk.. (2013). DetikDetik Ujian Nasional Bahasa Indonesia.
Klaten: PT Intan Pariwara.
Sudaryanto. (2015). Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa; Pengantar
Penelitian Wahana Kebudayaan secara Linguistik. Yogyakarta: Sanata Dharma
University Press.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. (2008). Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta:
Pusat Bahasa.Diakses pada tanggal 20 November 2021.
13