Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

“BAHAN ALAM DALAM BERKARYA KERAJINAN”

Diajukan Untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah

Pendidikan Keterampilan

Dosen Pembimbing: Hikmatu Ruwaida, M.Pd.

Oleh kelompok 2

Jarinah Elsa Budiarti : 18.11.20.0112.00359


Nadillah : 18.11.20.0112.00405
Rofi’atin : 18.11.20.0112.00439
Saniya Jauhar : 18.11.20.0112.00466

SEKOLAH TINGGI ILMU AL-QURAN AMUNTAI


PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYYAH VI C
Tahun 2020/2021
1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah….. Puji syukur kehadirat Allah SWT, sholawat serta salam semoga
selalu tercurah keharibaan junjungan Nabi Muhammad SAW beserta seluruh keluarga,
sahabat dan para pengikutnya sampai akhir zaman.

Atas segala rahmat dan inayah-Nya makalah yang berjudul ”Bahan Alam Dalam
Berkarya Kerajinan” untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Pendidikan Keterampilan
pada Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an (STIQ) Amuntai ini telah dapat diselasaikan. Kami
juga sangat menyadari, dalam penulisan makalah ini banyak sekali menerima bantuan,
baik tenaga maupun pikiran. Oleh karena itu, kami menyampaikan penghargaan dan
ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah memberikan
bantuan tersebut, terutama kepada Dosen Hikmatu Ruwaida, M.Pd.

Atas bantuan dan dukungan yang tak ternilai harganya tersebut kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-
tingginya teriring do’a yang tulus semoga Allah SWT memberi ganjaran yang berlipat
ganda kepada kita semua Aamiin.

Akhirnya kami berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua teman-teman
dan semoga kita juga bisa mendapat taufik serta inayah dari Allah swt dan semoga kita
semua juga bisa mengamalkan apa yang telah disampaikan.

Amuntai, 24 Februari 2021

Kelompok 2

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... 2

DAFTAR ISI.............................................................................................................. 3

BAB I : PENDAHULUAN ........................................................................................ 4

A. Latar Belakang................................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 5
C. Tujuan Pembahasan ......................................................................................... 5

BAB II : PEMBAHASAN ......................................................................................... 6


A. Definisi Karya Seni Rupa Dengan Bahan Alam ............................................... 6
B. Klasifikasi Karya Seni Rupa Menggunakan Bahan Alam ................................. 11

BAB III : PENUTUP ................................................................................................. 23


Simpulan ............................................................................................................... 23

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 24

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahan Alam telah dimanfaatkan manusia sejak zaman prasejarah untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Bahan alam banyak digunakan untuk menunjang
keperluan sehari-hari mulai dari rumah, tempat tinggal, pakaian, peralatan, batu dan
tanah liat. Masyarakat tradisional mengolah bahan tersebut menjadi suatu objek yang
memiliki ciri khas, keindahan, fungsi, dan nilai estetika yang dikandungnya.1
Indonesia memiliki kekayaan alam yang luar biasa, hal inilah yang menjadi
potensi untuk mengolah bahan alam yang ada untuk menjadi sebuah kerajinan. Ada
beberapa bahan dari alam yang secara umum sebagai sumber penciptaan kerajinan
contoh dari kulit hewan, atau kulit pepohonan.. Nilai estetika sebuah karya kerajinan
sebagai makna dari budaya masyarakat, yang mencerminkan ciri kebudayaan dan
kehidupan sosial yang terjadi. Memiliki ciri khusus yang terkandung dalam objek
kriya, tidak dapat dilepaskan dari karakteristik kehidupan masyarakat di suatu daerah.
Ciri khusus dimaknai secara simbolik sebagai pengungkapan hasil kebudayaan yang
dituangkan menjadi karya kerajinan.
Karya seni adalah suatu proses penciptaan dari hasil kerja dan pemaparan ide
atau gagasan yang dimiliki manusia untuk kepuasan dalam hal keindahan. Mengenai
seni terapan ialah suatu hasil ciptaan bernilai seni dan fungsi. Berbagai kearifan
budaya Indonesia tentu identik dengan terkenalnya suatu hasil kerajinan tangan, di
seluruh dataran nusantara mempunyai keragaman, ciri, dan corak yang berbeda-beda
di setiap daerahnya. Hasil penciptaan seni terapan itu sendiri disebut kerajinan oleh
masyarakat Indonesia. Kerajinan adalah pekerjaan atau aktivitas yang berkaitan
dengan buatan tangan atau kegiatan yang berkaitan dengan barang yang dihasilkan
melalui keterampilan tangan (kerajinan tangan). Kerajinan tangan merupakan hasil
dan bentuk dari penyampaian perasaan manusia yang didasari oleh usaha dan untuk
memenuhi kebutuhan hidup. 2. Oleh karena itu, berdasarkan latar belakang diatas,
maka makalah yang kami bahas berjudul “Bahan Alam Dalam Berkarya Kerajinan”

1
Kartika Dian Pratiwi, “Kajian Visual Kriya SPUN Bambu Desa Somagede Kecamatan Sempor
Kabupaten Kebumen Jawa Tengah Universitas Pendidikan Indonesia,” t.t., Perpustakaan.upi.edu.
2
Sukma Vavilya Ambarwati, “Pemanfaatan Bahan Alam Ubtuk MEningkatkan Kreatifitas Membuat
Mozaik Pada Siswa Di Sekolah Dasar Universitas Negeri Surabaya” Vol. 2 (2014).

4
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Definisi Karya Seni Rupa Dengan Bahan Alam?
2. Bagaimana Klasifikasi Karya Seni Rupa Menggunakan Bahan Alam?

C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk Menjelaskan Definisi Karya Seni Rupa Dengan Bahan Alam.
2. Untuk Menjelaskan Klasifikasi Karya Seni Rupa Menggunakan Bahan Alam

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Karya Seni Rupa Dengan Bahan Alam


1. Pengertian Karya Seni
Secara etimologi, kata seni yang umum dipakai berasal dari bahasa Melayu
yang berarti “tipis, amat halus”. Ada juga yang berpandangan bahwa kata seni
berasal dari kata “san”, dalam bahasa Sansakerta yang artinya dikaitkan dengan
pemberian persembahan atau sesajen berupa tarian, nyanyian atau pembuatan
bangun untuk persembahan kepada dewa sesuai ajaran. 3
Dalam Kamus umum bahasa Indonesia (Poerwadarminta,1984:916), seni
adalah sesuatu karya yang dibuat (diciptakan) dengan kecakapan yang luar biasa
seperti sajak, lukisan, ukir-ukiran dan sebagainya. Kata seni juga berasal dari
bahasa Yunani mempunyai pengertian yang sangat luas. Namun dapat dikatakan
adanya hubungan antara seni dengan kemampuan, kecakapan, keterampilan, serta
memuat nilai estetis yang menyangkut masalah kesenangan batin.
Dalam pengertian lain, seni diartikan sebagai sesuatu kegiatan manusia untuk
menciptakan suatu benda bernilai keindahan, biasanya dilawankan dengan istilah
“craft”. Hal yang membedakan antara “art” dengan “craft” ialah seni bersifat
perlambangan dan menciptakan realita baru, sedangkan kerajinan merupakan
pekerjaan rutin yang ditujukan untuk kegunaan praktis. Ki Hajar Dewantara
(dalam Sudarso, 1987:20) juga menjelaskan bahwa seni adalah segala perbuatan-
perbuatan yang timbul dari perasaan yang bersifat indah sehingga menggerakkan
jiwa dan perasaan manusia. 4
Menurut Rondhi, karya seni merupakan karya ciptaan manusia untuk
diapresiasikan kepada penonton. Karya seni merupakan benda ciptaan manusia
yang memuat banyak nilai seperti nilai keindahan, religi, mistis, historis,
pendidikan, sosial dan nilai ekonomi. Seni yang berkaitan dengan visual umum
dan secara keseluruhan membutuhkan indera penglihat disebut dengan seni rupa.
Anas (2000:263) menjelaskan bahwa karya seni rupa dibagi dalam dua
kelompok, yaitu seni murni atau “fine art” dan karya seni terapan atau “applied

3
Arina Restian, Pendidikan Seni Rupa Estetik Sekolah Dasar (Malang: Universitas Muhammadiyah
Malang, 2020).
4
Satya Adhi Wicaksana, “Kerajinan Dengan Pemanfaatan Bahan Alami Di Kendiri Etnick Gunungpati
Semarang (Universitas Negeri Semarang),” t.t.

6
art”. Karya seni rupa murni adalah karya seni yang diciptakan semata-mata untuk
memenuhi kebutuhan batin yang berhubungan dengan rasa keindahan. Sedangkan
karya seni terapan memperhitungkan nilai fungsional atau kegunaan.
Ditinjau dari dimensinya, karya seni rupa dibedakan menjadi karya seni dua
dimensi dan karya tiga dimensi. Karya seni rupa dua dimensi adalah karya seni
rupa yang mempunyai ukuran panjang dan lebar. Sedangkan karya seni rupa tiga
dimensi memiliki dimensi panjang, lebar dan tinggi atau volume. Karya seni tiga
dimensi memiliki sudut pandang dari berbagai arah. Sedangkan karya seni dua
dimensi memiliki satu sudut pandang. 5
Berdasarkan penjabaran di atas, karya seni adalah hasil cipta yang berasal dari
pikiran dan perasaan manusia serta memiliki nilai keindahan yang bertujuan untuk
diapresiasi oleh penonton atau penikmat seni, yang berbentuk dua atau tiga
dimensi serta memiliki nilai keindahan, religi, mistis, historis, pendidikan, sosial
dan nilai ekonomi untuk di apresiasi oleh penonton.
2. Pengertian Seni Rupa
Seni rupa adalah cabang dari seni untuk menghasilkan karya seni dengan
ekspresi dan kualitas yang bisa dilihat oleh indera penglihatan dan diraba oleh
indera peraba. Jadi, seni rupa lebih menuju keindahan viseal dibandingkan
keindahan indera lainnya. Seni rupa ada 2 jenis, yakni seni rupa murni dan seni
rupa terapan.6
a. Seni rupa murni
Karya seni yang tidak mempertimbangkan fungsi keindahan atau
hanya ntuk dinikmati oleh indera penglihat saja. Seperti lukisan, patung,
ukiran dan sebagainya.
b. Seni rupa terapan
Karya seni yang mengutamakan fungsi pemakaiannya, seperti
anyaman, topeng, keramik dan sebagainya.
3. Unsur-unsur Seni Rupa
a. Unsur Fisik
Unsur fisik yang dimaksudkan disini adalah unsur-usur yang dapat
ditangkap dan diidentifikasikan secara kasat mata seperti bentuk, warna,

5
Adhi Wicaksana.
6
Lisa Aditya Dwiwansyah Musa dan PErtiwi Kamariah Hasis, Pembelajaran Seni Rupa Untuk Anak
Usia Dini (Indramayu Jawa Barat: CV. Adanu Abimata, 2020), h. 9-10.

7
tekstur dan ruang, yang disusun (diorganisasikan) secara artistic
(mempertimbangkan prinsip penyusunan) hingga membentuk wujud baru
yang disebut seni rupa.
1) Bentuk
Bentuk sebagai salah satu unsur fisik seni rupa yang terdiri dari garis,
titik, garis bidang dan gempal. 7
a) Titik,
Titik adalah suatu bentuk kecil yang tidak mempunyai dimensi.
Raut titik yang paling umum berupa bundaran sederhana. Namun, titik
bila dibesarkan akan memiliki raut dapat berupa bundaran mampat, tak
bersudut, bujur sangkar, sebi tiga, lonjong dan lain-lain.
b) Garis
Garis adalah suatu hasil goresan nyata atau batas limit suatu
benda, ruang, rangkaian massa dan warna. Raut garis secara umum
dapat dibedakan atas garis lurus, lengkung dan bertekuk/patah.
Berdasarkan ukuran tubuhnya dapat pula dibedakan atas garis tebal
dan garis tipis. Setiap garis memiliki karakter dan dapat menyimbolkan
sifat atau keadaan tertentu sebagai salah satu unsur bahasa rupa.
c) Bidang
Bidang adalah suatu bentuk pipih tanpa ketebalan, hanya
mempunyai dimensi panjang dan lebar, mempunyai kedudukan dan
arah serta dibatasi oleh garis. Raut bidang meliputi bidang geometri,
organis, bersudut, gabungan dan tak beraturan.
d) Gempal/Volume
Gempal adalah bentuk yang mempunyai dimensi ketebalan atau
kedalaman (volume) disamping panjang dan lebar. Gempal bisa padat
dan bisa berongga. Bentuk gempal juga beraneka ragam, namun secara
garis besar dapat dibedakan atas gempal kubistik, silindris, gabungan
dan variatif.
2). Warna
Menurut ilmu fisika, warna adalah kesan yang ditimbulkan oleh cahaya
pada mata. Menurut ilmu bahan, warna adalah semacam zat berupa

7
Sofyan Salam dkk., Pengetahuan Dasar Seni Rupa, Makassar (Badan Penerbit UNM, 2020), h. 17.

8
pigmen (zat warna). Wong (1986:7) menjelaskan bahwa warna merupakan
kualitas dari rupa yang membedakan sebuah bentuk dengan jelas dari
lingkungannya, dan dapat berupa warna buatan. Adapun warna yang ada di
alam bukanlah karya seni, sebab bukan buatan manusia. Warna alam
contohnya seperti tumbuhan, bebatuan dan awan. Sedangkan warna buatan
adalah pewarna yang berasal dari zat-zat sintetis.
3). Tekstur
Tekstur merupakan unsur rupa yang memberikan rasa pada permukaan
bahan yang sengaja dibuat untuk memberi kesan tertentu. Adapun sifat
permukaan dapat halus, polos, licin, kasar, berkerut, mengkilap, lunak
ataupun keras.
Sunaryo (2002:11) menejaskan bahwa tekstur dibedakan menjadi dua.
Pertama, tekstur nyata yang menampakkan adanya kesamaan antara kesan
visual dengan rasa yang diperoleh dari indera peraba. Kedua adalah tekstur
semu atau tekstur yang berbeda antara kesan visual dengan rasa yang
diperoleh dari indera peraba.
4). Ruang
Ruang merupakan kesatuan beberapa unsur seperti garis dan bidang
dan menyatu dalam bentuk kesatuan hingga mempunyai isi. Ruang
mempunyai ukuran panjang, lebar dan tinggi. Ruang lebih mudah
dirasakan dari pada dilihat. Adapun bentuk ruang tergantung dari batasan
garis dan bidang yang menampakkan bentuk karya seni.
b. Unsur Nonfisik
Unsur nonfisik yang dimaksudkan disini adalah “isi yang terkandung
pada karya seni rupa yang kemudian dimaknai oleh pengamat”. Unsur
nonfisik pada karya seni rupa tidak selalu mudah untuk diidentifikasi,
khususnya jika ditampilkan secara tersamar. Isi yang terkandung pada sebuah
karya seni rupa dapat berupa citraan/imej yang diangkat dari pengalaman
hidup sehari-hari seperti alam benda (still-life).8
Di Indonesia, unsur nonfisik suatu karya seni rupa biasa pula disebut
“bobot”. Bobot pada karya seni rupa pada umumnya dapat diamati sedikitnya
pada tiga hal, yakni suasana, gagasan atau ide dan ibarat/anjuran.

8
Salam dkk., h. 26.

9
1). Suasana
Suasana adalah kesan yang ditimbulkan oleh sebuah katya pada saat
diamati berkat hasil dari pengorganisasian unsur-unsur fisik (struktur) serta
citraan visual yang ditampilkan. Pada karya seni rupa, suasana terjadi
misalnya emosi kita terbawa ke dalam situasi yang digambarkan itu
(ampati), pada saat emosi terbawa muncul perasaan ngeri, takut, prihatin,
kagum, terpesona, tenang dan sebagainya.
2). Gagasan atau ide
Yaitu hasil pemikiran atau konsep, pendapat atau pandangan tentang
sesuatu. Pada karya seni sesederhana apapun wujudnya pastilah
mengandung gagasan atau ide. Misalnya gagasan untuk menampilkan
suatu cerita pada sebuah karya seni, sesungguhnya karya seni tersebut
tidaklah sekedar mementingkan ceritanya, tetapi juga bobot atau makna
dari cerita itu.
3). Ibarat atau anjuran
Adalah pesan, ajakan atau propaganda kepada pengamat atau khalayak.
Pada karya seni setutama seni iklan, bobot berupa ibarat atau anjuran
merupakan faktor penting yang harus dimiliki. Bobot seni iklan ini sering
kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari seperti poster, baliho, maupun
yang ditampilkan melalui media massa seperti disurat kabar, majalan atau
televisi.

10
B. Klasifikasi Karya Seni Rupa Menggunakan Bahan Alam
1. Kerajinan dari Tanah Liat
Kerajinan yang terbuat dari bahan tanah liat biasa
dikenal orang dengan kerajinan keramik. Asal kata keramik
adalah keramos (bahasa Yunani) yang artinya benda pecah
belah yang terbentuk dari tanah liat dan telah mengalami
proses pembakaran. Dalam pembuatan keramik, tanah liat memiliki sifat plastis
sehingga mudah dibentuk. Setelah itu, dapat dibakar dalam tingkat pembakaran
suhu 600 C sampai 1.300 C sesuai jenis tanah liatnya sehingga tanah liat menjadi
keras, padat, dan kedap air.9
Indonesia memiliki kerajinan keramik dari berbagai daerah yang berciri khas.
Setiap daerah mempunyai keunikan dari bentuk, teknik hingga ragam hias yang
ditampilkan. Kekayaan hayati di Indonesia telah menginspirasi keindahan dan
keunikan bentuk kerajinan keramik menjadi keramik Indonesia yang kental akan
corak budaya yang membedakannya dengan keramik China, Jepang atau Eropa.

Tanah liat adalah salah satu jenis tanah yang dapat digunakan untuk membuat
barang kerajinan. Barang kerajinan dari bahan tanah liat, lebih umum disebut
kerajinaan keramik. Sebenarnya, keramik adalah kerajinan dari tanah liat melalui
pembakaran yang sangat panas derajatnya, dibaandingkan dengan gerabah. 10

Adapun yang dimaksud dengan gerabah yaitu


benda-benda yang dibuat dari tanah liat yang dibakar
pada suhu 800 C sampai 900 C, umumnya berwarna
merah seperti genteng dan bata. Benda gerabah
berfungsi sebagai benda pakai atau wadah sesuatu
seperti pot bunga, periuk, gentong dan lain-lain. 11

9
kemdikbud, “Prakarya VII SMP/MTS,” t.t., h. 6,
https://www.academia.edu/9237501/Kerajinan_dari_Bahan_Alam.
10
Dedi Nurhadiat dan Untung Prayitno, Kerajinan Tangan dan Kesenian, t.t., h. 41.
11
Dr. Drs. I Wayan Mudra M.Sn, Gerabah Bali (Surabaya: Media Sahabat Cendekia, 2019), h. 1.

11
2. kerajinan dari Serat Alam

Kerajinan adalah suatu karya manusia, yang dikerjakan secara keterampilan


manusia tanpa menggunakan mesin. Sedangkan serat alam adalah bahan untuk
kerajinan yang yang terbuat dari serat alam. Serat alam bisa berupa dari serat
tumbuhan maupun serat hewan. Bahan dari serat alam,bisa berupa potongan-
potongan komponen yang membentuk jaringan memanjang yang utuh. Serat
adalah bahan baku yang digunakan untuk pembuatan benang dan kain. Serat
biasanya digunakan sebagai bahan baku tekstil. Serat yang dijadikan sebagai
bahan baku tekstil, adalah serat-serat yang digunakan untuk aplikasi tekstil.
Bahan dari kerajinan serat alam yaitu
berasal dari alam. Bahan serat alam
digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu bahan serat
yang berasal dari tumbuhan dan bahan serat
yang berasal dari hewan. Dari 2 jenis bahan
serat ini, bisa menghasilkan berbagai macam
12
jenis kerajinan serat alam.
Serat yang bisa kita ambil dari hewan
yaitu adalah di bagian bulunya. Serat dari
hewan memiliki tekstur yang lembut dan
halus. Bulu hewan yang sering digunakan sebagai bahan baku kerajinan yaitu,
stapel dan filamen. Stapel merupakan serat yang berbentuk bulu hewan, yang
biasa disebut dengan wol sedangkan Filamen adalah serat yang berbentuk
jaringan. Bahan serat ini bisa kita dapatkan dari, serat
larva ulat sutera yang biasanya menghasilkan serat yang
berbentuk kepompong.

12
kerajinan serat alam (jenis, pengertian besarta contohnya) (blog), diakses 22 Februari 2021,
https://ingatallah.com/kerajinan-serat-alam/.

12
Bahan-bahan serat alam dapat menghasilkan kerajinan tangan yang beraneka
ragam, misalnya tas, dompet, topi, alas meja, dan tempat lampu. Teknik
pembuatan kerajinan dari serat alam ini sebagian besar dibuat dengan cara
menganyam. Namun, ada juga yang menggunakan teknik temple atau jahit.
Adapun proses persiapan pembuatan bahan baku yang digunakan biasanya dengan
cara dikeringkan secara alami menggunakan sinar matahari langsung. Namun,
untuk menghindari jamur, bahan serat alam harus direndam dahulu dalam waktu
tertentu dengan larutan natrium benzoat atau zat lain yang dapat mengawetkan
serat alam contoh beberapa kerajinan dari serat alam dari tumbuhan:
a. Kerajinan dari serat kelapa

b. Kerajinan dari batang

Contoh beberapa kerajinan dari serat alam berasal dari hewan:

a. Serat dari Staple (bulu domba. Bulu kelinci, bulu alpaca dll)

b. Serat dari filament (dari serat ulat sutera)

13
3. Kerajinan dari Kayu

Indonesia kaya akan pohon yang menghasilkan kayu. Kayu sebagai bahan
alam dalam kehidupan sehari-hari merupakan bahan yang sangat sering
digunakan untuk tujuan penggunaan tertentu. Kayu tidak dapat digantikan
dengan bahan lain karena masing-masing kayu mempunyai sifat khasnya.
Mengenal kekhasan sifat-sifat kayu diperlukan, supaya tepat dan sesuai untuk
tujuan penggunaannya.
Kayu adalah salah satu hasil kekayaan sumber daya alam Indonesia. Ragam
hias pada kayu sering dijumpai pada pintu, jendela, bagian tiang rumah, dan
bagian tertentu rumah. Sebagai perabot rumah tangga (kursi, meja, kap lampu,
piring, mangkok) juga sebagai benda hias/pajang. Pada umumnya, ragam hias
selain digunakan sebagai bagian dari keindahan pada benda pakai atau hias, juga
berfungsi sebagai penolak bala atau penghormatan kepada roh leluhur. Beberapa
daerah di Indonesia seperti Jawa, Sumatera, Kalimantan, Bali, Sulawesi, dan
Papua memiliki ciri khas sendiri dalam membuat ragam hias pada bahan kayu.13

Hasil karya yang terbuat dari kayu, diantaranya :


a. Anyaman kayu

13
Ary Trisna Oktavierasasi, Warisan Budaya Tradisi pada Bahan Alam, Kayu (: Direktorat Pembinaan
Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan- Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat-
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017), h. 4.

14
b. Ukiran

c. Peralatan dapur

d. Hiasan/pajangan,berupa miniatur kayu

15
e. Topeng

f. Wayang golek

g. Mainan

4. Kerajinan dari Bambu

16
Pohon bambu termasuk dalam jenis rerumputan yang berongga dan
memiliki ruas-ruas di batangnya. Bambu merupakan salah satu jenis tanaman
dengan siklus pertumbuhan paling cepat. Hal itu dikarenakan bambu memiliki
sistem Rizhoma- dependen unik. Yakni dalam sehari, bambu dapat tumbuh
sepanjang 60cm atau bahkan bisa lebih, tergantung pada kondisi lingkungan atau
geografis tempat ia tumbuh. Bambu banyak sekali jenisnya dan banyak juga
memberikan manfaat pada manusia. Nama lain dari bambu adalah buluh, aur, dan
eru. Akan tetapi, bambu memiliki ranting-ranting kecil yang tumbuh dari batang
bambu. Batang bambu memiliki ranting bukan dahan. Ranting bentuknya lebih
kecil jika dibandingkan dengan dahan. Ranting tidak mengubah bentuk asli pohon
itu. Artinya dengan tumbuhnya ranting pada pohon itu (bambu) bentuk asli pohon
tidak berubah. 14
Bambu adalah bahan alam yang banyak dijadikan bahan baku pembuatan
kriya di berbagai negara, begitu pula Indonesia. Potensi dari karya bambu sangat
besar mengingat masyarakat saat ini mulai kembali pada bahan-bahan alam demi
kelestarian lingkungan.15 Komoditas bambu Indonesia mempunyai potensi yang
besar. Yang kemudian membuat berbagai jenis bambu yang benilai ekonomis
tinggi. Kemudahan menemukan bambu dan bambu yang memang memiliki
banyak manfaat, yang kemudian banyak kerajinan dan alat rumah tangga serta
dekorasi yang terbuat dari bambu. seperti kipas, bakul, angklung hiasan dinding,
celengan dan masih banyak lagi hasil olahan bambu.16
Orang Indonesia sudah lama memanfaatkan bambu untuk bangunan
rumah, perabotan, alat pertanian, kerajinan, alat musik, dan makanan. Namun,
bambu belum menjadi prioritas pengembangan dan masih dilihat sebagai "bahan
milik kaum miskin yang cepat rusak". Karenanya, pemanfaatan bambu harus
diintegrasikan dengan upaya pelestarian agar bambu tetap tersedia dalam jumlah
yang cukup dan kualitas yang baik. Dengan pengelolaan bambu yang meliputi
pembudidayaan, pengelolaan rumpun, dan pengembangan produk yang
berkelanjutan dan ramah lingkungan.17

14
Bahtiar, “Pemanfaatan Bambu dalam Karya Seni Kriya Pada Siswa Kelas IX SMPN 33
BULUKUMBA” (Makassar, Universitas Muhammadiyah Makassar, 2017), h. 7.
15
Kartika Dian Pratiwi, “Kajian Visual Kriya Spun Bambu Desa Somagede Kecamatan Sempor
Kabupaten Kebumen Jawa Tengah” (Bandung, Universitan Pendidikan Indonesia, t.t.).
16
Bahtiar, “Pemanfaatan Bambu dalam Karya Seni Kriya Pada Siswa Kelas IX SMPN 33
BULUKUMBA,” h. 2.
17
Bahtiar, h. 8.

17
Hasil karya yang terbuat dari bambu diantaranya18 :
a. Lampu hias dari bambu

b. Celengan

c. Anyaman

d. Kursi

18
Bahtiar, h. 18.

18
e. Bingkai

f. Kotak pensil

g. Jam

h. Keranjang

5. Kerajinan Logam
Kerajinan logam merupakan sebuah seni kerajinan atau keterampilan untuk
membuat sesuatu menjadi barang-barang yang akan mempunyai nilai guna dengan
menggunakan logam sebagai medianya. Karya yang dihasilkan dari dapat berupa
karya 2 dimensi dan 3 dimensi.

19
a. Media Logam (lukisan logam) adalah media logam yang biasa digunakan
dalam pembuatan karya-karya kerajinan logam menggunakan media
almunium,kuningan, dan tembaga.
b. Teknik-teknik (patung logam) adalah teknik-teknik yang biasa dipakai pada
kerajinan logam. Adapun tekniknya adalah Ketok, las, cor, dan patri.

Berdasarkan cara pembuatannya, dapat dibedakan beberapa jenis, antara lain:


a. Logam Buatan Tangan
Kerajinan logam dengan buatan tangan ini tanpa mengandalkan mesin,
murni menggunakan tangan. Dari proses awal hingga akhir dikerjakan dengan
tangan. Kerajinan logam dengan buatan tangan merupakan cikal bakal industri
perak di Indonesia.
b. Logam Cetakan Teknologi
Kerajinan logam menggunakan cetakan sering dijadikan alternatif
produksi kerajinan logam, terutama untuk permintaan produk dengan kuantitas
besar dan waktu yang terbatas. Adapun proses kerajinan logam dengan cara
mencetak adalah diawali dengan pencairan logam, kemudian dituang ke
cetakan yang telah disiapkan sebelumnya sesuai bentuk yang dinginkan.
Dengan cara cetakan teknologi akan menghemat waktu dan model yang dibuat
bisa menjadi sama semua. Tetapi pada tahap proses akhir masih menggunakan
tangan, misalnya pengikiran dan pengamplasan bekas-bekas cetakan yang
kurang rapi.
c. Logam Buatan Mesin
Kerajinan logam dengan cara buatan melalui mesin merupakan sistem
produksi massal. Contoh dari kerajinan logam dari buatan mesin adalah
kalung dan gelang rantai. Sama halnya dengan mesin cetakan, memerlukan
biaya yang sangat mahal dan modal yang besar.19

19
“Kerajinan dari bahan alam nusantara,” https://rekreartive.com/kerajinan-dari-bahan-alam-
nusantara/ (blog), t.t.

20
Contoh kerajinan dari logam :

1) Gelang (Perhiasan)

2) Pisau

3) Peralatan Makan

21
6. Kerajinan Batu
Batu alam merupakan salah satu material penyusun bumi yang
keberadaannya sangat melimpah ruah. Kekayaan sumber daya batu alam ini
banyak dimanfaatkan di beberapa daerah menjadi sebuah usaha dengan skala
mikro/kecil. Di Indonesia, jenis batuan mulia yang dapat ditemukan sangat
banyak, diantaranya yaitu batu pirus, batu amber, batu giok, batu zamrud, dan
batu merah delima. 20
Contoh seni rupa dari batu :
a. Batu Akik

b. Hiasan Dinding

20
“Kerajinan Alam Dari Batu,” http://digilib.uinsby.ac.id/3528/4/Bab%201.pdf (blog), t.t.

22
BAB III

PENUTUP

Simpulan

Karya seni adalah hasil cipta yang berasal dari pikiran dan perasaan manusia
serta memiliki nilai keindahan yang bertujuan untuk diapresiasi oleh penonton atau
penikmat seni, yang berbentuk dua atau tiga dimensi serta memiliki nilai keindahan,
religi, mistis, historis, pendidikan, sosial dan nilai ekonomi untuk di apresiasi oleh
penonton. Seni rupa adalah cabang dari seni untuk menghasilkan karya seni dengan
ekspresi dan kualitas yang bisa dilihat oleh indera penglihatan dan diraba oleh indera
peraba. Jadi, seni rupa lebih menuju keindahan viseal dibandingkan keindahan indera
lainnya. Seni rupa ada 2 jenis, yakni seni rupa murni dan seni rupa terapan.

Indonesia memiliki kekayaan alam yang luar biasa, hal inilah yang menjadi
potensi untuk mengolah bahan alam yang ada untuk menjadi sebuah kerajinan. Ada
beberapa bahan dari alam yang secara umum sebagai sumber penciptaan kerajinan
contoh dari kulit hewan, atau kulit pepohonan. Bahan Alam telah dimanfaatkan manusia
sejak zaman prasejarah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Bahan alam banyak
digunakan untuk menunjang keperluan sehari-hari mulai dari rumah, tempat tinggal,
pakaian, peralatan, batu dan tanah liat.

23
DAFTAR PUSTAKA

Adhi Wicaksana, Satya. “Kerajinan Dengan Pemanfaatan Bahan Alami Di Kendiri Etnick
Gunungpati Semarang (Universitas Negeri Semarang),” t.t.
Aditya Dwiwansyah Musa, Lisa, dan PErtiwi Kamariah Hasis. Pembelajaran Seni Rupa
Untuk Anak Usia Dini. Indramayu Jawa Barat: CV. Adanu Abimata, 2020.
Ary Trisna Oktavierasasi. Warisan Budaya Tradisi pada Bahan Alam, Kayu. : Direktorat
Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan- Ditjen Pendidikan Anak Usia
Dini dan Pendidikan Masyarakat-Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017.
Bahtiar. “Pemanfaatan Bambu dalam Karya Seni Kriya Pada Siswa Kelas IX SMPN 33
BULUKUMBA.” Universitas Muhammadiyah Makassar, 2017.
Dian Pratiwi, Kartika. “Kajian Visual Kriya SPUN Bambu Desa Somagede Kecamatan
Sempor Kabupaten Kebumen Jawa Tengah Universitas Pendidikan Indonesia,” t.t.
Perpustakaan.upi.edu.
Kartika Dian Pratiwi. “Kajian Visual Kriya Spun Bambu Desa Somagede Kecamatan Sempor
Kabupaten Kebumen Jawa Tengah.” Universitan Pendidikan Indonesia, t.t.
kemdikbud. “Prakarya VII SMP/MTS,” t.t.
https://www.academia.edu/9237501/Kerajinan_dari_Bahan_Alam.
http://digilib.uinsby.ac.id/3528/4/Bab%201.pdf. “Kerajinan Alam Dari Batu,” t.t.
https://rekreartive.com/kerajinan-dari-bahan-alam-nusantara/. “Kerajinan dari bahan alam
nusantara,” t.t.
M.Sn, Dr. Drs. I Wayan Mudra. Gerabah Bali. Surabaya: Media Sahabat Cendekia, 2019.
Nurhadiat, Dedi, dan Untung Prayitno. Kerajinan Tangan dan Kesenian, t.t.
Restian, Arina. Pendidikan Seni Rupa Estetik Sekolah Dasar. Malang: Universitas
Muhammadiyah Malang, 2020.
Salam, Sofyan, Sukarman, Hasnawati, dan Muh. Muhaimin. Pengetahuan Dasar Seni Rupa.
Makassar. Badan Penerbit UNM, 2020.
Vavilya Ambarwati, Sukma. “Pemanfaatan Bahan Alam Ubtuk MEningkatkan Kreatifitas
Membuat Mozaik Pada Siswa Di Sekolah Dasar Universitas Negeri Surabaya” Vol. 2
(2014).
kerajinan serat alam (jenis, pengertian besarta contohnya). Diakses 22 Februari 2021.
https://ingatallah.com/kerajinan-serat-alam/.

24

Anda mungkin juga menyukai