Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENGANTAR ILMU BUDAYA

“Kearifan Lokal Batik Kutawaru Khas Kabupaten Cilacap”

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ilmu
Budaya

Oleh:

1. Della Amanda Suryani J1D021039


2. Novita Rizki Ramadani J1D021040
3. Atik Rahayu J1D021042
4. Anugrah Esa Amalinda J1D021049
5. Hasna Arridha Hayati J1D021060

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PURWOKERTO

2022

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
limpahan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Budaya dengan baik.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, saya mengharapkan segala bentuk saran dan kritik yang membangun
dari berbagai pihak. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat sesama.

Purwokerto, 22 Mei 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB 1......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................................1
1. 1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1. 2 Rumusan Masalah....................................................................................................2
1. 3 Tujuan Penulisan......................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................................3
2. 1 Pengertian Kebudayaan............................................................................................3
2. 2 Kebudayaan Artefak.................................................................................................4
2. 3 Kebudayaan Berwujud Artefak/Fisik “Batik Kutawaru” Khas Kabupaten
Cilacap.................................................................................................................................5
2. 4 Bentuk Pemasaran dan Pelestarian Batik Kutawaru.................................................9
2. 5 Dokumentasi..........................................................................................................10
BAB III..................................................................................................................................11
KESIMPULAN......................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................12

iii
BAB 1

PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang

Batik merupakan salah satu aset warisan budaya yang harus dikembangkan
oleh bangsa Indonesia. Warisan nenek moyang ini sebagai salah satu identitas Bangsa
Indonesia karena memiliki karakteristik dan ciri khas yang berbeda dari yang lainnya.
Batik sendiri bukan hanya sebuah budaya sebagai karya seni, namun batik mewakili
ekspresi budaya Bangsa Indonesia yang memiliki makna tersendiri dan nilai estetika
yang tinggi. Batik menjadi kekayaaan Bangsa Indonesia sebagai warisan budaya lokal
yang wajib dilestarikan oleh masyarakat indonesia.

Batik merupakan kekayaan bangsa yang menjadi karakter tersendiri yang


membedakan Bangsa Indonesia dengan bangsa lain sehingga dapat menjadi identitas
dan jati diri bangsa Indonesia. Pada Pada tahun 2009, UNESCO menetapkan batik
sebagai Intangible Cultural Heritage Of Humanity (Warisan Budaya Takbenda) dari
Indonesia. Batik saat ini telah berkembang pesat, perkembangan batik, baik
teknologi, lokasi penyebaran, cara pembuatan dan desainnya sudah modern. Semula
batik hanya dikenal di daerah lingkungan kraton yogyakarta saja dan
pemberdayaanya pun masih tradisional, namun seiring berjalannya teknologi kini
sudah tersedia beragam produk batik yang ditawarkan di penjuru daerah dengan
desain dan pilihan wujud produk dengan ragam pilihan kualitas dan warna yang
menarik.

Kabupaten Cilacap adalah salah satu kota yang terletak di Pulau Jawa
tepatnya di Provinsi Jawa Tengah yang dikenal dengan kekayaan alam yang
melimpah. Kabupaten Cilacap adalah salah satu penghasil batik yang memiliki ciri
khas, kualitas yang terjamin dan kaya akan motif batiknya, sehingga banyak pecinta
batik dari luar Cilacap menginginkan batik kutawaru. Daratan Cilacap khususnya

1
derah kutawaru ditumbuhi dengan berbagai jenis tumbuhan, sehingga banyak
inspirasi yang diperoleh para pengrajin untuk menuangkannya menjadi sebuah karya
batik dengan keunikan motif yang menjadi ciri Khas Cilacap.

Batik kutawaru ini memiliki keunikan tersendiri yaitu pewarnaannya


menggunakan bahan alami dari mangrove yang mengangkat tema tentang ekosistem
bakau sehingga keindahan visual serta makna yang terkandung di dalamnya
menggambarkan kekayaan alam yang ada di daerah Kutawaru. Maka dari itu kami
ingin memperkenalkan budaya batik kutawaru khas Cilacap kepada masyarakat yang
belum mengetahui dan kepada pembaca makalah ini bahwa di Cilacap terdapat
budaya membatik, sehingga perlu diberdayakan, dilestarikan dan dikembangkan.

1. 2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana Sejarah munculnya kebudayaan Batik Kutawaru sebagai keraifan


lokal khas Cilacap?
2. Bagaimana karakteristik ragam motif dan proses pembuatan Batik kutawaru khas
Cilacap?
3. Bagaimana unsur makna yang terkandung dalam Motif Batik Kutawaru?
4. Bagaimana bentuk pelestarian Batik Kutawaru Cilacap?

1. 3 Tujuan Penulisan

Tujuan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui sejarah Munculnya kebudayaan Batik Kutawaru sebagai


kearifan lokal khas Cilacap
2. Untuk mengetahui karakteristik ragam motif dan proses pembuatan Batik
kutawaru khas Cilacap

2
3. Untuk mengetahui unsur makna yang terkandung dalam Motif Batik Kutawaru
4. Untuk mengetahui bentuk pelestarian Batik Kutawaru Cilacap

BAB II

PEMBAHASAN
2. 1 Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan berasal dari kata Sanskerta “buddhayah”, yang merupakan
bentuk jamak dari kata “buddhi” yang berarti budi atau akal. Dengan demikian,
kebudayaan dapat diartikan sebagai hal yang bersangkutan dengan budi atau akal-
akal. Dalam istilah bahasa asing, kebudayaan disebut “culture” yang berasal dari kata
latin “colere” yang berarti mengolah atau mengerjakan (mengolah tanah atau bertani.

Manusia dan kebudayaan tak terpisahkan, secara bersama-sama menyusun


kehidupan. Manusia menghimpun diri menjadi masyarakat. Maka dari itu,
kebudayaan sangat erat kaitannya dengan masyarakat. Beberapa hal yang dimiliki
masyarakat berdasar pada kebudayaan yang ada. Tak ada manusia tanpa kebudayaan,
begitu juga sebaliknya. Masyarakat manusia melahirkan, menciptakan,
menumbuhkan dan mengembangkan budaya. Kesadaran manusia terhadap
pengalamannya mendorongnya menyusun rumusan, batasan definisi dan teori tentang
kegiatan hidupnya yang kemudian disebut dengan kebudayaan.

Kebudayaan juga mengandung keseluruhan pengertian, nilai, norma, ilmu


pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain.
Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-
kemampuan lain yang di dapat seseorang sebagai anggota masyarakat.

Pada umumnya kebudayaan itu dikatakan bersifat adaptif, karena kebudayaan


melengkapi manusia dengan cara-cara penyesuaian diri pada kebutuhan-kebutuhan
fisiologis dari badan mereka, dan penyesuaian pada lingkungan yang bersifat fisik-
geografis maupun pada lingkungan sosialnya. Banyak cara yang wajar dalam

3
hubungan tertentu pada suatu kelompok masyarakat memberi kesan janggal pada
kelompok masyarakat yang lain, tetapi jika dipandang dari hubungan masyarakat
tersebut dengan lingkungannya, baru hubungan tersebut bisa dipahami.

Koentjaningrat beranggapan bahwa unsur kebudayaan mempunyai tiga wujud,


yaitu pertama sebagai suatu ide, gagasan, nilai-nilai norma-norma peraturan dan
sebagainya. Kedua sebagai suatu aktivitas kelakuan berpola dari manusia dalam
sebuah komunitas masyarakat. Ketiga, benda-benda hasil manusia.

Sedangkan Selo Soemardjan dan Soeleman Soemardi merumuskan


kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya masyarakat
menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan atau kebudayaan jasmaniah yang
diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam sekitarnya agar kekuatan serta
hasilnya dapat diabadikan untuk keperluan masyarakat

2. 2 Kearifan Lokal
Secara etimologi kearifan lokal berasal dari Bahasa Arab yaitu arif yang
berarti tahu atau mengetahui, yang berarti mengerti, memahami. Sedangkan
dalam Bahasa Indonesia kata arif lebih memiliki makna luas yang mencakup
pengertian bijaksana.
Bijaksana mengandung arti yang luas seperti cerdik, pandai, berilmu, dan
selali menggunakan budinya (poerwadarminta, 1985 : 138). Kearifan sebagai
perangkat pengetahuan dan praktik-praktik untuk menyelesaikan persoalan
dan/ kesulitan yang dihadapi dengan cara yang baik, benar, dan bagus.
Perangkat disini untuk menunjukkan bahwa pengeyahuan tersebut terdiri atas
berbagai unsur dan membentuk kesatuan.
Kata praktik menunjuk kepada perilaku dan tindakan yang dilaksanakan
berdasarkan pengetahuan yang dimiliki. Praktik ini diperlukan karena tanpa
praktik maka pengetahuan yang dimiliki tidak akan mempunyai dampak atau
akibat tertentu terhadap kehidupan nyata. Dengan praktik masalah yang

4
dihadapi dapat terselesaikan. Selanjutnya, lokal dalam bahasa inggris yaitu
local yang berarti setempat. Dengan demikian kearifan lokal dapat diartikan
sebagai kearifan setempat.
2. 3 Kebudayaan Berwujud “Batik Kutawaru” Sebagai Kearifan
Lokal Khas Kabupaten Cilacap

Batik merupakan salah satu warisan kebudayaan nusantara yang tergolong unik.
Keunikan tersebut dapat dilihat dari banyaknya motif yang dimiliki batik di berbagai
daerah di Indonesai. Kata batik berasal dari bahasa jawa yaitu dari kata amba yang
berarti lebar dan kata titik atau matik. Kemudian istilah tersebut berkembang menjadi
kata batik, yang berarti menghubungkan titik-titik menjadi gambar pada kain yang
lebar. UNESCO telah menetapkan batik sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya
lisan dan nonbendawi (Masterpieces of the oral and intangible heritage of humanity)
pada 2 Oktober 2009. Batik sebagai kebudayaan asli Indonesia memiliki ciri yang
berbeda pada setiap daerahnya. Ada begitu banyak macam batik yang tersebar di
seluruh wilayah Nusantara. Salah satunya adalah batik khas dari kabupaten Cilacap
yang memiliki ciri khasnya tersendiri.

Kabupaten Cilacap merupakan kabupaten terbesar di Jawa Tengah. Kabupaten


yang berada di pesisir pulau jawa ini memiliki berbagai kekayaan budaya, adat
istiadat, hingga kearifan lokal. Siapa sangka kabupaten yang berbatasan langsung
dengan Jawa Barat bagian selatan ini juga menghasilkan batik khas yang unik. Nama
batik tersebut adalah batik kutawaru.

Batik kutawaru merupakan salah satu batik khas yang berasal dari kabupaten
Cilacap. Dinamakan ‘Kutawaru’ karena sentra pembuatan dari batik ini berada di
Kelurahan Kutawaru, Kecamatan Cilacap Tengah. Terdapat berbagai keunikan yang
dimiliki batik kuatawaru ini. Dari mulai proses pewarnaanya, hingga motif serta
filosofi dalam setiap motif yang dimiliki.

a. Sejarah Batik Kutawaru

5
Batik kutawaru tergolong batik yang masih baru atau belum lama ada, berbeda
dengan batik-batik dari kota pengrajin batik terkenal di Indonesia seperti pekalongan
dimana batik disana sudah ada mungkin ratusan tahun lamanya dan dilestarikan
secara turun temurun dari generasi ke generasi, batik kutawaru pertama kali dibuat
pada tahun 2012. Motif Batik Kutawaru pertama kali dibuat oleh seorang masyarakat
biasa dari kelurahan kutawaru bernama Ibu Titin Budiarja. Berawal dari mengikuti
pelatihan membatik di kantor kecamatan, Ibu Titin kemudian membuat dan
mengkreasikan motif batiknya sendiri yang terinspirasi dari lingkungan sekitar tempat
beliau tinggal yaitu Kelurahan Kutawaru. Karena letak geografis kelurahan kutawaru
berada di daerah pesisir segara anakan atau sungai-sungai besar yang dekat dengan
laut, motif batik kutawaru banyak terinspirasi dari flora dan fauna yang dapat dengan
mudah dijumpai di daerah tersebut yaitu Cilacap khususnya kelurahan Kutawaru.
Contohnya adalah pohon mangrove dan berbagai biota laut, kedua hal tersebut
menjadi inspirasi utama dari motif batik kutawaru. Motif dari batik kutawaru terus
berkembang hingga saat ini sudah ada puluhan jenis motif.
Lepas beberapa tahun kini Batik kutawaru telah berkembang dan mulai dikenal
oleh banyak kalangan. Kini batik kutawaru telah menjadi salah satu ikon kebudayaan
asli dari kelurahan kutawaru, Kabupaten Cilacap. Bahkan saat ini pemasaran produk
kain batik kutawaru telah menyebar ke hampir seluruh wilayah Indonesia dari Sabang
hingga Merauke.

b. Motif-motif serta Keunikan dari Batik Kutawaru

Batik kutawaru memiliki begitu banyak motif, berbeda dengan motif batik
nusantara lainnya seperti batik jogja, solo, pekalonga, motif batik kutawaru
terinspirasi dari lingkup sekitar tempat batik itu terlahir yaitu motif flora dan fauna
khas daerah pesisir pantai. Batik kutawaru mengadopsi identitas daerah pesisir
cilacap yaitu hutan mangrove dan serta kehidupan kampung nelayan di Cilacap.
Berdasarkan hasil wawancara kami dengan Ibu Titin Budiarja selaku pencetus batik

6
kutawaru dan pemilik dari galeri Leksana Batik Jaya yang merupakan galeri batik
mangrove kutawaru beliau mengatakan bahwa hingga saat ini sudah ada puluhan
motif batik kutawaru yang telah dibuat. Kendati demikian motif-motif batik tersebut
merupakan pengembangan dari motif utama yaitu seperti motif pohon mangrove,
motif biota laut, kembang wijayakusuma, dan lain sebagainya. Motif yang paling
terkenal dari motif batik kutawaru salah satunya adalah motif mangrove bogem,
dimana bogem berarti bunga pohon mangrove dalam bahasa jawa. Bunga mangrove
dijadikan sebagai inspirasi dan dituangkan dalam motif batik yaitu motif mangrove
bogem. Selain motif mangrove bogem ada juga motif mangrove api senia, bakau
tancang, kawung bakau, pesisir mangrove yang masih terinspirasi dari pohon
mangrove. Selain motif-motif yang terinspirasi dari pohon mangrove yang
merupakan flora khas kelurahan kutawaru, batik kutawaru juga mengangkat tema-
tema biota laut sebagai motifnya khasnya, contohnya adalah motif Isen isen segara
anakan dalam motif tersebut terdapat berbagai pola berbentuk biota laut seperti
udang, kepiting, cumi-cumi dan masih banyak lagi. Motif lain yang mengangkat tema
biota laut adalah motif ikan kerapuh dimana kelurahan kutawaru terkenal dengan ikan
kerapuhnya hal ini yang membuat ikan kerapuh dijadikan sebagai salah satu inspirasi
motif batik kutawaru karena ikan kerapuh telah menjadi salah satu ikon dari
kelurahan kutawaru. Masih banyak motif lain dari batik kutawaru seperti motif bumi
wijayakusuma, sekarnina wijayakusuma, titel teko wijayakusuma yang terinspirasi
dari bunga wijayakusuma dan ceplok wijayakusuma, kedua motif tersebut terinspirasi
dari kembang wiayakusuma yaitu bunga asli Cilacap yang erat kaitannya dengan
kebudayaan masyarakat Cilacap. Kembang wijayakusuma dalam mitos-mitos
kebudayaan yang berkembang di masyarakat Cilacap diyakini sebagai bunga
keabadian yang berasal dari pulau Nusa Kambangan, satu-satunya pulau yang berada
di kabupaten Cilacap. Kembang ini juga menjadi salah satu ikon dari kabupaten
Cilacap, maka tidak mengherankan jika Kembang wijayakusuma ini dijadikan salah
satu motif dari batik kutawaru khas Cilacap. Karena pengaruh dari kebudayaan dan
kepercayaan masyarakat setempat.

7
Selain kekayaan motif yang dimiliki dari batik kutawaru kelebihan lain dari batik
ini adalah proses pewarnaanya yang terkesan unik. Hal yang membuat Pewarnaan
dari batik kutawaru ini unik adalah karena pewarnaan batik kutawaru masih
menggunakan bahan alami yaitu dari pohon mangrove. Dengan memanfaatkan
seluruh bagian dari pohon mangrove dari mulai pohon, kulit, daun, hingga bunga,
pohon mangrove yang dapat dengan mudah ditemui di kelurahan kutawaru ini
kemudian di manfaatkan dengan maksimal untuk dijadikan pewarna alami. Proses
membuat pewarna alami ini yaitu dengan cara mengeringkan bagain-bagian pohon
mangrove yang akan digunakan kemudian merebusnya dalam waktu 4-6 jam. Setelah
direbus air rebusan tersebut kemudai disaring, ekstrak dari rebusan pohon mangrove
itulah yang kemudian dijadikan pewarna alami dari batik kutawaru. Warna yang
dihasilkan dari proses pewarnaan alami ini biasanya adalah coklat. Proses pewarnaan
alami ini bisa memakan waktu hingga 2-4 minggu melalui berbagai tahap yang sangat
panjang. Dari mulai dicelup dan dikeringkan hingga berulang kali agar warna yang
dihasilkan dapat sesusai yang diharapkan. Selain pewarnaan alami, batik kutawaru
juga ada yang menggunakan pewarna buatan atau sintetis yang proses pewarnaanya
dapat lebih cepat yaitu hanya membutuhkan waktu sekitar 3-4 hari saja. Selain itu,
tidak seperti pewarnaan alami yang memanfaatkan daun mangrove dimana warna
yang dihasilkan hanya terbatas, dengan menggunakan pewarna sintetis dapat
menghasilkan warna yang lebih beragam.
Melihat dari bagaimana pengrajin batik kutawaru menjadikan lingkungan sekitar
sebagai inspirasi motif dari mulai kehidupan sosial masyarakatnya, budaya, kekayaan
alam bahkan memanfaatkan kekayaan alam yang dimiliki untuk membantu proses
produksi menjadikan Batik kutawaru sebagai bentuk representasi dari keadaan
lingkungan dan sosial budaya dari kelurahan kutawaru kabupaten Cilacap yang
kemudian dituangkan dalam bentuk seni batik, yang merupakan kebudayaan asli dari
Indonesia.

8
c. Proses pembuatan batik kutawaru
Tidak jauh berbeda dengan proses pembuatan batik lainnya, proses pembuatan
batik kutawaru melewati proses yang cukup panjang. Diawali dengan menggambar
motif terlebih dahulu pada kain katun khusus berukuran 2,15 x 1,15 meter yang akan
digunakan untuk membatik. Setelah motif didesain atau digambar kemudian akan
masuk proses selanjutnya yaitu kain dicelup terlebih dahulu pada pewarna yang
dipilih setelah itu barulah batik memasuki proses canting. Pada batik kutawaru ini
terdapat dua jenis batik yaitu batik tulis dan cap. Pada proses pembuatan batik tulis
akan membutuhkan waktu yang lebih lama karena proses canting masih secara
manual dan konvensional. Namun hal itulah yang membuta batik memiliki kesan
eksklusif karena proses pembuatannya yang tidak mudah. Sementara untuk batik cap,
proses canting akan dibantu alat canting cap yang sudah beragam model motifnya.
Untuk proses pewarnaan, penjemuran dan canting dilakukan berulang kali untuk
mendapatkan hasil maksimal sesuai dengan yang diinginkan. Setelah proses panjang
berulangkali tersebut dilakukan batik kutawarupun akhirnya jadi dan siap untuk
memasuki proses finishing dan pengemasan. Kemudian batik akan di distribusikan ke
berbagai tempat di seluruh wilayah Indonesia sesuai dengan pesanan.
2. 4 Bentuk Pemasaran dan Pelestarian Batik Kutawaru

Meskipun usia batik kutawaru masih tergolong muda, kini batik kutawaru mulai
dikenal oleh banyak kalangan masyarakat, tidak hanya msyarakat di daerah Cilacap
saja. Pemasaran dan pemesanan kain batik kutawaru kian meluas, batik kutawaru
telah melalang buana hingga lintas pulau dan provinsi yang ada di Indonesia. Di kota
Cilacap sendiri, sudah terdapat empat toko fisik tempat menjual batik kutawaru yang
dimiliki Ibu Titin Budiarji selaku pencipta desain batik kutawaru dan pendiri pabrik
pengahasil Batik Mangrove Kutawaru. Selain itu di kelurahan kutawaru sebagai
sentra pembuatan batik kutawaru juga terdapat galeri Laksana Batik Jaya sebagai
tempat untuk memajang dan memamerkan contoh-contoh kain batik kutawaru dengan

9
berbagai motif. Selain toko fisik, batik kutawaru juga dijual secara online melalui
berbagai E-commerce dan platform media sosial. Hal inilah yang membuat distribusi
batik kutawaru meluas hingga keseluruh penjuru nusantara. Leksana Batik Jaya
sebagai rumah produksi dari batik kutawaru juga sering bekerja sama dengan dinas
kota setempat yaitu melalui penyelenggaraan berbagai pameran kebudayaan dan seni
kota Cilacap, dimana dalam kegiatan tersebut batik kutawaru turut dipamerkan
sebagai batik khas Kabupaten Cilacap. Selain itu, batik kutawaru terpilih sebagai
salah satu motif batik untuk seragam dinas para pegawai di kantor kabupaten. Batik
kutawaru juga sering mengikuti berbagai event-event diluar kota seperti pameran
batik antar provinsi, event ekspo, bazar UMKM, hingga pameran-pameran
kebudayaan yang diselenggarakan universitas-universitas yang ada di beberapa
daerah di Indonesia seperti salah satunya adalah batik kutawaru pernah dipamerkan di
pameran batik yang dilaksanakan di Universitas Sebelas Maret Surakarta. Batik
kutawaru juga pernah dipamerkan di beberapa pameran yang diselenggarakan di
kota-kota besar di Indonesai seperti Yogyakarta, Solo, Bandung, hingga Jakarta.

2. 5 Dokumentasi

10
BAB III

KESIMPULAN
Batik Kutawaru merupakan salah satu batik yang berasal dari Cilacap,
tepatnya di Desa Kutawaru. Itu mengapa nama baik ini dinamakan Batik Kutawaru.
Batik Kutawaru juga dibuat dengan cara di lukis (batik tulis) dan di cap (batik cetak),
menggunkan motif yang di desain sendiri. Dengan memanfaatkan sumber daya alam
yang ada di sekitar, Batik Kutawaru memiliki ciri khas menggunakan pewarna alami
dari mangrove. Bagain pohon mangrove yang digunakan sebagai pewarna dimulai
dari daun, batang pohon, kulit pohon, hingga bunga mangrove. Biasanya warna yang
dihasilkan dari pohon mangrove adalah warna coklat.

Letak geografis Batik Kutawaru berada di pesisir sungai besar, maka motif
yang diambil terinspirasi dari flora dan fauna yang ada di lingkungan sekitar.
Beberapa motif terkenal dari Batik Kutawaru, seperti motif mangrove, wijayakusuma,
motif ikan kerapuh dan biota laut lainya. Motif yang dimiliki batik ini juga tidak
kalah bagus dengan batik dari jogja, pekalongan, solo dan batik daerah lainnya.

11
DAFTAR PUSTAKA
Nasution dkk. 2015. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada hal. 25-27

Sumarto. 2019. Budaya, Pemahaman dan Penerapannya.

Iftitah. 2022. Pengertian Artefak dan Penemuannya di Indonesia.


https://katadata.co.id

Wawancara Narasumber : Ibu Titin Budiarja pembuat motif batik Kutawaru dan
pemilik galeri Leksana Batik Jaya

Sumber internet:

Nugroho, Hadi. 2020. “Pengertian Motif Batik dan Filosofinya”.


https://bbkb.kemenperin.go.id/index.php/post/read/pengertian_motif_batik_dan_filos
ofinya_0, diakses pada 19 Mei 2022 pukul 18.21

Ilham. 2021. “Batik Cilacap, Sejarah, Motif, dan Maknanya”.


https://ayocilacap.com/batik-cilacap-sejarah-motif-dan-maknanya/, diakses pada 19
Mei 2022 pukul 19.35.

12

Anda mungkin juga menyukai