1. Kayla Adefa
2. Keysha Zhafira Ramadhina
3. Jonathan P.N
4. Muhammad Dwi Hariansyah
5. Rifa Azalia Azhar
6. Rizky Arinansyah
KELAS : X-2
Assalammualaikum wr. Wb
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kita dapat menyelesaikan proposal project ini yang berjudul “ Menganalisis Kearifan
lokal budaya betawi” Ini dengan baik dan tepat waktu.
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk memenuhi tugas Projek Penguatan
Profil Pelajar Pancasila. Selain itu, projek ini juga bertujuan untuk memperkenalkan
budaya betawi kepada masyarakat. Dalam proses kegiatan ini, tentu tidak lepas dari
bimbingan para guru SMA Negeri 23 Jakarta, Maka Kami ucapkan rasa hormat dan
terima kasih kepada :
1. Bapak Ali Alawi
2. Ibu Dra. Rahmi Hidayanti
3. Bapak / Ibu Guru Pembimbing SMA Negeri 23 Jakarta
Penulis menyadari laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan proposal ini.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1
A. Latar belakang.........................................................................................................1
B. Dimensi Profil Pelajar Pancasila.............................................................................2
C. Rumusan Masalah....................................................................................................2
D. Tujuan......................................................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di mata dunia, Indonesia adalah negeri yang kaya dan subur. Segala sesuatu yang di
perlukan semua bangsa tumbuh di Indonesia. Misalnya, palawija dan rempah-rempah.
Oleh karena itu, Indonesia menjadi negeri incaran bagi bangsa lain. Sejak tahun 1605
bangsa Indonesia telah dikunjungi oleh bangsa-bangsa lain yaitu Portugis, Belanda,
Inggris, Cina, India, dan Arab.
Kesemua bangsa tersebut datang dengan maksud dan tujuan masing-masing. Oleh
karena itu, mereka tinggal dan menetap dalam jangka waktu yang lama. Kondisi ini
menjadikan Indonesia memiliki struktur ras dan budaya yang makin beragam.
Banyaknya suku di Indonesia membuat Indonesia menjadi Negara kepulauan yang
multicultural. Salah satu budaya atau kebudayaan yang ada di Indonesia adalah
kebudayaan suku Betawi yang berasal dari provinsi DKI Jakarta.
Masyarakat atau Suku Betawi berasal dari hasil kawin-mawin antar etnis dan bangsa
di masa lalu secara biologis. Kata Betawi digunakan untuk menyatakan suku asli yang
menghuni di Jakarta dan Bahasa Melayu Kreol adalah bahasa yang digunakannya, dan
juga kebudayaan melayunya adalah kebudayaanya. Kata Betawi sebenarnya berasal dari
kata "Batavia", yaitu nama kuno Jakarta diberikan oleh Belanda. Jadi, sangatlah menarik
bila diteliti secara sruktur, proses dan pertumbuhan sosial Suku Betawi mulai dari
sejarahnya, bahasa, kepercayaan, profesi, perilaku, wilayah, seni dan budayanya.
Pada saat ini banyak masyarakat yang belum mengenal tentang budaya betawi,
terutama remaja gen Z. Maka dari itu kami ingin memperkenalkan budaya betawi kepada
masyarakat luas, dengan menampilkan lukisan bertema kearifan lokal budaya betawi dan
kita juga mengadakan paparan tentang budaya betawi pada saat pameran lukisan budaya
betawi dengan menjelaskan beberapa jenis kebudayaan betawi.
1
B. Dimensi Profil Pelajar Pancasila
Dalam projek ini ada beberapa hal yang berkaitan dalam penerapan Dimensi
Profil Pelajar Pancasila, seperti ;
1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia
Dalam melaksanakan kegiatan projek ini kami tidak lupa untuk melaksanakan
ibadah dan juga memulai dengan basmalah.
2. Mandiri
Dalam melaksanakan kegiatan projek ini kami merapihkan kolam secara
gotong royong dan juga kami dibimbing oleh Guru Pembimbing.
3. Bernalar kritis
Bernalar kritis merupakan salah satu dimensi dari profil pelajar Pancasila,
yang harus dimiliki oleh setiap peserta didik. Dalam hal ini kami saling
membangun keterkaitan anatar berbagai informasi dan menganalisis informasi
terkait topik yang kami pilih.
4. Berkebhinekaan global
Berkebhinekaan global adalah Perasaan Menghormati dan bertoleransi
terhadap keberagaman yang ada di Negara kita, seperti dalam melaksanakan
kegiatan ini kami saling bekerjasama dan menghargai pendapat tanpa
membeda mebada kan ras,suku dan agama.
5. Bergotong royong
Sikap Gotong royong adalah kemampuan untuk melakukan suatu kegiatan Secara
bersama sama dengan sukarela agar pekerjaan terasa Lebih ringan. Dalam kegiatan ini
kami berkolaborasi dan Mengerjakannya secara bersamasama.
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah Suku Betawi?
2. Bagaimana Kehidupan Sosial di Suku Betawi?
3. Apa saja jenis kesenian Suku Betawi?
D. Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah suku betawi
2. Untuk mengetahui kebudayaan suku betawi
3. Untuk mengetahui jenis kesenian suku betawi
2
BAB II
LANDASAN TEORI
Masyarakat atau Suku Betawi berasal dari hasil kawin-mawin antaretnis dan bangsa
di masa lalusecara biologis, mereka yang mengaku sebagai orang betawi adalah
keturunan kaum berdarah campuran aneka suku dan bangsa yang didatangkan oleh
Belanda ke Batavia. Apa yang disebut dengan orang atau suku betawi sebenarnya
terhitung pendatang baru di Jakarta. Kelompok etnis ini lahir dari perpaduan berbagai
kelompok etnis dan bangsa lain yang sudah lebih dulu tinggal dan hidup di jakkarta,
seperti oaring Sunda, Arab, Jawa, Bali, Sumbawa, Ambon, Melayu dan Tionghoa.
Kata Betawi digunakan untuk menyatakan suku asli yang menghuni di Jakarta dan
Bahasa Melayu Kreol adalah bahasa yang digunakannya, dan juga kebudayaan
melayunya adalah kebudayaannya. Kata Betawi sebenarnya berasal dari kata “Batavia”,
yaitu nama kuno Jakarta diberikan oleh Belanda. Jadi, sangatlah menarik nila diteliti
secara struktur, poses dan pertumbuhan sosial Suku betawi mulai dari Sejarahnya,
Bahasa, Kepercayaan, Profesi, Prilaku, Wilayah, Seni dan Budayanya.
3
B. Jenis-jenis Kesenian Betawi
1). ONDEL-ONDEL
Entah mengapa diberi nama Ondel-ondel. Yang pasti, setiap ada gelaran hajatan di
kalangan warga Betawi, arak-arakan ondel-ondel seperti tak pernah ketinggalan.
Baik hajatan besar maupun sekedar pesta sunat anak. Boneka besar setinggi sekitar 2
meter tersebut memang dipercaya sebagai simbol nenek moyang yang menjaga anak-
cucunya yang masih hidup. Dengan kata lain, ondel-ondel juga dipercaya untuk
mengusir roh jahat setiap ada hajatan. Bagian wajah berupa topeng (disebut kedok),
sementara rambut kepalanya dibuat dari ijuk. Wajah ondel-ondel laki-laki dicat warna
merah, sedangkan yang perempuan dicat dengan warna putih.
4). TANJIDOR
Selain mendapat pengaruh dari budaya Cina, kesenian Betawi dipengaruhi oleh
beragam budaya dari Eropa. Orkes Tanjidor, misalnya, mulai ada sejak abad ke- 18.
Konon salah seorang Gubernur Jenderal Belanda, Valckenier menggabungkan
rombongan 15 orang pemain alat musik tiup Belanda dengan pemain gamelan,
pesuling Cina, dan penabuh tambur Turki untuk memeriahkan pesta.
4
5). KERONCONG TUGU
Pernah dengar keroncong tugu? Ini adalah musik Betawi yang banyak mendapat
pengaruh dari budaya Barat khususnya dari Eropa Selatan. Sejak abad ke-18 musik ini
berkembang di kalangan warga Tugu, mereka adalah. masyarakat Jakarta keturunan
Mardijkers atau bekas anggota tentara Portugis yang dibebasin dari tawanan Belanda.
Setelah memeluk agama Kristen, mereka ditempatkan di Kampung Tugu, yang saat
ini masuk wilayah Kecamatan Koja Jakarta Utara. Di kampung tersebut, terdapat
gereja yang dibangun tahun 1600- an.
C. Kehidupan Sosial
Dalam penarikan garis keturunan, mereka mengikuti prinsip bilineal, artinya menarik
garis keturunan kepada pihak ayah dan pihak ibu. Adat menetap nikah sangat tergantung
kepada perjanjian kedua pihak sebelum perpisahan berlangsung. Ada yang menetap
secara patrilokal maupun matrilokal. Masyarakat Betawi atau Jakarta asli dalam hal
susunan masyarakat dan sistem kekerabatanya, pada umumnya menganut sistem
patrilineal.
5
BAB III
Langkah pertama yang kami lakukan adalah mencari inspirasi desain melalui internet.
Langkah ketiga, kami menentukan alat dan bahan yang akan digunakan.
Langkah keempat, kami menentukan teknik melukis, yaitu kami menggunakan teknik
Aquarel.
1. kanvas
2. cat air
3. cat akrilik
4. kuas
5. palet
6. pensil
B. Media yang kami gunakan untuk menampilkan lukisan adalah meja dengan kain hitam.
C. Tempat pameran lukisan akan kami adakan di Lapangan SMA Negeri 23 Jakarta.
6
C. Jadwal Kegiatan Projek
Dalam melaksanakan Kegiatan ini ada beberapa jadwal tahapan yang kita lakukan,
yaitu sebagai berikut :
A. Rabu, 4 Januari 2023 : mulai membeli bahan-bahan yang dibutuhkan
untuk membua lukisan bertema kearifan lokal.
7
DAFTAR PUSTAKA
Amanda, Ariesta. 2016. Agensi Sosial dan Budaya Dalam Praktik Rekacipta
Perkampungan Budaya Betawi (PBB) Setu Babakan. Jogjakarta: Fakultas Ilmu Sosial
dan Politik Universitas Gadjah Mada
Audita, Marcia. 2014. Makna Sastra Dalam Tradisi Palang Pintu Betawi. Depok:
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.
Danton, Sihombing. 2001. Tipografi Dalam Desain Grafis. Jakarta: Gramedia Duvall, E
& Miller, C. M. (1985). Marriage and Family Development 6th ed. New
Jamallia, Lita. 2014. Tradisi Buka Palang Pintu Pada Pernikahn Masyarakat Betawi.
Jakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyahdan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah.