Anda di halaman 1dari 14

REVOLUSI SOSIAL PASCA KEMERDEKAAN

Dosen Pengampu : Drs. Zulfan, M.Hum

Disusun oleh :

Kelompok 6

M. Ridha Ilhamsyah (1806101020030)

Novia Rizki Ananda (1806101020023)

Mouliana (1806101020004)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat-Nya


sehingga kami dapat menyelesaikan salah satu tugas penyusunan makalah yang
berjudul “Revolusi Sosial Pasca Kemerdekaan”. Shalawat dan salam kami
sanjung sajikan kepada baginda Rasulullah SAW beserta keluarga dan para
sahabat.

Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan pada
mata kuliah Sejarah Indonesia Masa Kemerdekaan. Bahan-bahan yang digunakan
didalam makalah ini kami ambil dari beberapa sumber, yang kemudian kami
perbaiki dan kami rangkai kembali dengan kata-kata serta kemampuan kami.
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki.
Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan makalah ini.

Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Dosen pengampu pada mata


kuliah ini yaitu Drs. Zulfan, M.Hum yang telah banyak membimbing kami dalam
penulisan makalah ini. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua. Terima kasih.

Banda Aceh, 30 Maret 2021

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................................. ii

BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................ 2

BAB 2 PEMBAHASAN ............................................................................ 3

2.1 Latar Belakang Terjadinya Revolusi Sosial Pasca Kemerdekaan ..... 3


2.2 Faktor Penyebab Terjadinya Revolusi Sosial Pasca Kemerdekaan ... 5
2.3 Dampak dari Revolusi Sosial Pasca Kemerdekaan ........................... 6

BAB 3 PENUTUP ..................................................................................... 10

3.1 Kesimpulan .................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 11

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia pasca proklamasi kemerdekan pada tahun 1945 mengalami


banyak peristiwa sejarah khususnya dalam mempertahankan kemerdekaan yng
terlah dinantikan selama ini. Pada masa ini Indonesia dengan segala kekuatan
yang ada, berusaha untuk mempertagankan semua itu. Indonesia tak lepas dari
peristiwa revolusi yang terjadi. Istilah revolusi mempunyai makna historis
yang sangat mendalam bagi bangsa Indonesia karena memicu semangat
persatuan dari rakyat seluruh Indonesia dalam menghadapi musuh yang nyata.
Menurut Sartono Kartodirdjo, revolusi Indonesia adalah proses politik yang
penuh dengan konflik antara golongan, pemberontakan masa terhadap tatanan
pemerintahan yang ada,disamping sebagai masa perjuangan untuk
mempertahankan kemerdekaan.

Masa revolusi nasional Indonesia pun merupakan salah satu rentangan


sejarah bangsa Indonesia yang memiliki peran sentral dalam pembentukan
negara Indonesia. Pada masa revolusi, dinamika perkembangan Indonesia
sangat terlihat. Hal itu disebabkan pada masa revolusi perkembangan sejarah
mengalami perubahan yang sangat cepat. Tercatat berbagai peristiwa penting
yang menentukan jalannya Indonesia ke depan terjadi pada masa revolusi ini.
Berbagai penyerangan dan peperangan mempertahankan kemerdekaan,
perjuangan diplomasi, sampai permasalahan dinamika politik dan masyarakat
terjadi pada masa itu.

Jadi, masa revolusi Indonesia merupakan masa dimana baru dibentuknya


negara Indonesia sebagai negara merdeka. Sehingga untuk menjalankannya
diwarnai dengan intrik politik yang tidak luput dari berbagai perjuangan dan
aksi pertempuran. Hampir semua daerah di Indonesia pasca proklamasi
kemerdekaan berada dalam masa ketegangan ini.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana latar belakang terjadinya revolusi social pasca kemerdekaan ?
2. Apa saja faktor penyebab terjadinya revolusi social pasca kemerdekaan ?
3. Bagaimana dampak ekonomi, politik, social budaya dari revolusi social
pasca kemerdekaan ?

1.3 Tujuan
1. Agar mengetahui latar belakang terjadinya revolusi social pasca
kemerdekaan.
2. Agar mengetahui apa saja faktor penyebab terjadinya revolusi social pasca
kemerdekaan.
3. Agar mengetahui bagaimana dampak dari revolusi social pasca
kemerdekaan terhadap berbagai aspek (ekonomi, politik, social budaya).

2
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Latar Belakang Terjadinya Revolusi Sosial

Revolusi yang menjadi alat tercapainya kemerdekaan bukan kuat dalam


persepsi bangsa Indonesia tentang dirinya sendiri. Semua usaha yang tidak
menentu dalam mencari identitas-identitas baru untuk persatuan dalam
menghadapi kekuasaan asing, dan untuk tatanan sosial yang lebih adil
akhirnya membuahkan hasil pada masa-masa sesudah Perang Dunia II. Untuk
pertama kalinya di dalam kehidupan kebanyakan rakyat Indonesia, segala
sesuatu yang serba paksaan yang berasal dari kekuasaan asing hilang secara
tiba-tiba.

Pasca kemerdekaan Indonesia di Jakarta 17 Agustus 1945. Seluruh


wilayah Indonesia belum benar menerapkan arti Kemerdekaan sesungguhnya.
Ketika kemerdekaan berjalan, para penguasa/ raja lokal pribumi mengalami
kegalauan identitas. Para sultan khususnya di Sumatera Timur dihadapkan
oleh pilihan status berdaulat kepada pemerintahan Republik Indonesia.
Pengakuan status ini, tidak lain untuk menganut sistem pemerintahan secara
presidensial (mengakui presiden sebagai kepala Negara).

Secara sosiologis revolusi Indonesia muncul dari keinginan rakyat


Indonesia untuk memperoleh kemerdekaan. Keinginan itu muncul sebagai
bentuk perlawanan membebaskan diri dari belenggu penjajahan dengan cara
berjuang merebut kemerdekaan dan kebebasan. Akhirnya keinginan tersebut
berhasil dilaksanakan melalui proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17
Agustus 1945 oleh Soekarno-Hatta. Menurut Djenderal T.B Simatupang
proklamasi merupakan tindakan yang sangat revolusioner. Dimana dengan
satu kalimat saja Indonesia menyatakan berdirinya satu negara nasional yang
menghapus hak-hak penjajah atas negara Indonesia. Dengan kalimat

3
proklamasi tersebut, maka berakhirlah masa pendudukan Jepang dan
terbentuklah sebuah bangsa yang merdeka.

Selain itu, masa revolusi merupakan perjuangan mempertahankan


kemerdekaan kendati banyak korban yang mungkin berjatuhan. Pernyataan
tersebut memberikan pengertian bahwa kemerdekaan harus dipertahankan
secara fisik meskipun perang tetap akan dikobarkan. Oleh karena itu, pada
masa itupun menurut Bung Karno dilihat dari tingkatan revolusi, Indonesia
berada pada masa revolusi fisik/physical revolution. Dalam tingkatan ini
Indonesia berada dalam fase merebut dan mempertahanan proklamasi
kemerdekaan dari tangan imperialisme dengan mengorbankan darah.

Menurut Anthony J. S. Reid, operasi Jepang untuk menaklukkan Indonesia


hanya memakan waktu dua bulan, Jawa jatuh pada tanggal 8 Maret 1942.
Pemerintah Belanda, dengan segala kebanggaan akan sifat-sifatnya yang kuat,
praktis dan efisien, lenyap dalam sekejap. Bagi pihak militer Jepang yang
memerintah Indonesia, memenangkan perang merupakan prioritas di atas
segala pertimbangan yang semata-mata kolonial. Penjajahan Jepang di
Indonesia, lebih bersifat strategis militer karena Indonesia merupakan front
terdepan dalam menghadapi kekuatan Sekutu yang berpusat di Australia, oleh
karena itu pemerintahan Jepang di Indonesia merupakan pemerintahan
pendudukan. Jepang menduduki Indonesia dalam rangka Perang Dunia II.
Dengan demikian, penjajahan Jepang sangat berbeda dengan penjajahan
Belanda. Periode kemerdekaan 1945-1949 merupakan periode dimana rakyat
Indonesia berjuang mengusir pejajah Jepang serta sekutu dan Belanda (NICA)
yang mengambil alih kekuasaan Jepang.

Dari beberapa uraian diatas, dapat disimpulkan beberapa poin mengenai


latar belakang terjadinya revolusi social :

1. Terjadinya ketegangan etnik antara etnik Karo dan Simalungun yang pada
umumnya merupakan buruh perkebunan dengan etnis Melayu, terutama
dari kalangan bangsawan ningrat

4
2. Adanya perubahan demografik akibat migrasi penduduk yang berlangsung
sejak zaman kolonial. Perubahan yang ditimbulkan akibat migrasi tersebut
antara lain adalah kalangan etnis Melayu berubah menjadi kalangan
minoritas, padahal dulunya mereka adalah mayoritas penduduk, sedangkan
pertumbuhan pendatang khususnya orang-orang Jawa terjadi sangat pesat.
3. Penolakan sebagian kalangan bangsawan etnis Melayu dan Cina terhadap
Republik Indonesia
4. Para bangsawan Melayu dan orang-orang Tionghoa/Cina memimpikan
kembalinya kekuasaan Belanda di Sumatera Timur. Kekuasaan kolonial
Belanda menurut mereka sebagai “zaman normal”, yang berbeda dengan
zaman Republik yang penuh dengan anarki dan kekacauan.
5. Kekerasan serupa juga terjadi di Tapanuli, Sumatera Utara, di mana sekitar
300 orang tewas dalam pertempuran antara orang-orang Batak Toba dan
Batak Karo pada bulan Mei 1946, suatu konflik kesukuan yang diperkuat
oleh kuatnya agama Kristen di kalangan suku Toba dan agama Islam di
kalangan suku Karo.

Revolusi sosial yang berlangsung pada tahun 1945-1946 merupakan


sebuah peristiwa yang multidimensional dan bersifat kompleks. Peristiwa
tersebut dilakukan oleh para aktor dengan latar belakang yang berbeda-beda,
mulai dari kelompok kiri radikal sampai kelompok muslim sayap kanan.

2.2 Faktor Penyebab Terjadinya Revolusi Social Pasca Kemerdekaan

Adapun yang menjadi tolak ukur terjadinya revolusi social ialah


sebagaimana yang disampaikan oleh Skocpol (1979), Taylor (1984), dan
Goldstone (1986) merumuskan beberapa faktor terjadinya sebuah revolusi
social :

 Pertama, dikarenakan adanya kekuatan politik yang terpusat pada Negara,


maka bermunculan para petinggi pemerintahan yang sentralistis, misalnya
system monarki Prancis sebelum tahun 1789 yang pada akhirnya system
ini menimbulkan kemarahan dan serangan kolektif.

5
 Kedua, aliansi militer dengan rezim yang mapan diperlemah, sehingga
militer tidak lagi dapat menjadi sarana yang diandalkan untuk
menghancurkan kekacauan domestic.
 Ketiga, krisis politik terjadi dan membuat rezim yang ada tidak berdaya
dan berujung pada jatuhnya kekuatan militer. Contohnya adalah kekalahan
Cina atas Jepang dalam Perang Dunia II.
 Keempat, lapisan penting masyarakat dikerahkan untuk melakukan
pemberontakan yang membawa kaum elite baru naik dan terjadinya
peningkatan secara mencolok terhadap pajak atau system sewa tanah yang
berujung pada pemberontakan masyarakat karena dipicu oleh naiknya
bahan-bahan konsumsi, dan tingginya angka pengangguran.

2.3 Dampak dari Revolusi Sosial Pasca Kemerdekaan

 Bidang Ekonomi

Kondisi ekonomi pada awal berdirinya Republik Indonesia sangat kacau


dan sulit. Hal ini disebabkan karena Indonesia yang baru saja merdeka belum
memiliki pemerintahan yang baik, dimana belum ada pejabat khusus yang
bertugas untuk menangani perekonomian Indonesia. Sebagai negara baru
Indonesia belum mempunyai pola dan cara untuk mengatur ekonomi
keuangan. Hal itu diperparah dengan Kondisi keamanan dalam negeri yang
tidak stabil serta Belanda yang masih tetap tidak mau mengakui kemerdekaan
Indonesia.

Selain itu keadaan politik yang cepat berubah-ubah semakin memperburuk


keadaan. Banyak rapat serta kegiatan penting dilakukan mulai dari penunjukan
presiden dan wakil presiden, pembentukan partai poitik, pembentukan perdana
mentri serta kabinet, bahkan pemindahan ibukota dilakukan pada saat itu.
Faktor- faktor penyebab kacaunya perekonomian Indonesia adalah sebagai
berikut:

6
a) Terjadi Inflasi yang sangat tinggi, inflasi tersebut disebabkan karena :
 Beredarnya mata uang Jepang di masyarakat dalam jumlah yang tak
terkendali (pada bulan Agustus 1945 mencapai 1,6 Milyar yang
beredar di Jawa sedangkan secara umum uang yang beredar di
masyarakat mencapai 4 milyar).
 Beredarnya mata uang cadangan yang dikeluarkan oleh pasukan
Sekutu dari bank-bank yang berhasil dikuasainya untuk biaya operasi
dan gaji pegawai yanh jumlahnya mencapai 2,3 milyar.
 Repubik Indonesia sendiri belum memiliki mata uang sendiri sehingga
pemerintah tidak dapat menyatakan bahwa mata uang pendudukan
Jepang tidak berlaku.
b) Adanya Blokade ekonomi dari Belanda
Blokade oleh Belanda ini dilakukan dengan menutup (memblokir)
pintu keluar-masuk perdagangan RI terutama melalui jalur laut dan
pelabuhan-pelabuhan penting. Blokade ini dilakukan mulai bulan
November 1945.
c) Kekosongan kas Negara

Kas Negara mengalami kekosongan karena pajak dan bea masuk


lainnya sangat berkurang sementara pengeluaran negara semakin
bertambah. Penghasilan pemerintah hanya bergantung kepada produksi
pertanian. Karena dukungan dari bidang pertanian inilah pemerintah
Indonesia masih bertahan, sekalipun keadaan ekonomi sangat buruk.

 Bidang Politik
Keadaan kehidupan politik dan pemerintahan Indonesia pada awal
kemerdekaan masih belum stabil. Ketidak setabilan ini di sebabkan oleh
adanya persaingan antar partai politik yang berbeda ideologi untuk menjadi
partai yang paling berpengaruh di indonesia, Adanya gangguan-gangguan
keamanan dalam negeri, Bangsa Indonesia masih mencari sistem
pemerintahan yang cocok sehingga terjadi perubahan sistem pemerintah serta
Kedatangan Sekutu (Inggris) yang di boncengi NICA (Belanda) yang ingin

7
kembali menjajah Indonesia, menimbulkan pertempuran di berbagai daerah
dan juga Jepang masih mempertahankan status quo di wilayah Indonesia
sampai Sekutu datang sehingga sering terjadi peperangan antara rakyat
Indonesia dan tentara Jepang.
Pasca proklamasi kemerdekaan, para tokoh-tokoh Indonesia berusaha
untuk membenahi tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Seperti yang
kita ketahui suatu negara yang baru merdeka pastinya memerlukan suatu dasar
negara dan pemimpin yang mampu melaksanakan dan memimpin
pemerintahan.selain itu juga perlunya membentuk badan-badan atau lembaga
yang berfungsi membantu pemimpin negara untuk menjalankan tugasnya. Hal
ini dapat kita lihat dalam rapat PPKI pada tangal 18 Agustus 1945 yang
hasilnya adalah mengesahkan Undang- Undang Negara, mengangkat Presiden
dan wakil presiden. Adapun hasil hasil rapat PPKI selanjutnya adalah
membentuk alat-alat perlengkapan negara seperti membentuk komite nasional,
kabinet pertama RI. membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
politik Indonesia. Namun keadaan politik Indonesia pada masa ini belum
dapat dikatakan stabil atau baik hal ini dapat dilihat dari seringnya perubahan
kabinet dan masih terdapat penyimpangan-penyimpangan dalam pelaksanaan
pemerintahan.
a) Pembentukan Badan-Badan Kelengkapan Negara
b) Pembentukan Badan-Badan Perjuangan
c) Pembentukan Tentara Nasional Indonesia (TNI)

 Dampak Sosial Budaya dari Revolusi Sosial Pasca Kemerdekaan


Kondisi sosial indonesia pasca kemerdekaan adalah banyak orang Belanda
datang kembali ke Indonesia melalui misi Sekutu yang ingin melucuti senjata
dan memulangkan para interniran. Belanda Ingin menegakkkan kekuasaannya
kembali di Indonesia. Akibatnya, dibeberapa daerah pada awal kemerdekaan
terjadi gejolak sosial yang mengakibatkan terjadinya pertempuran antara pihak
Indonesia dan Jepang serta Belanda yang membonceng Sekutu. Melihat posisi
Jepang yang condong pada Sekutu, para pemuda yang bergabung dalam BKR

8
betekad melucuti senjata dan mengambil alih kekuasaan dari tangan Jepang.
Bangsa Indonesia dengan sekuat tenaga melakukan perlawanan guna tetap
menegakkkan kemerdekaan kedaulatan Negara Republik Indonesia. Musuh
dari luar yang dihadapi bangsa Indonesia dalam mempertahankan
kemerdekaan adalah pasukan Jepang dan Sekutu. Untuk menghimpun
kekuatan maka para pemuda segera membentuk badan-badan perjuangan.
Tekad perjuangan kaum muda diasalurkan melaui Komite Van Aksi. Van Aksi
mempelopori pengambilalihan kekuasaan dan pelucutan senjata sehingga
terjadi pertempuran-pertempuran sengit antara pemuda Indonesia dan Jepang
di berbagai daerah.

9
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Revolusi yang menjadi alat tercapainya kemerdekaan bukan kuat dalam


persepsi bangsa Indonesia tentang dirinya sendiri. Semua usaha yang tidak
menentu dalam mencari identitas-identitas baru untuk persatuan dalam
menghadapi kekuasaan asing, dan untuk tatanan sosial yang lebih adil
akhirnya membuahkan hasil pada masa-masa sesudah Perang Dunia II.
Kondisi ekonomi pada awal berdirinya Republik Indonesia sangat kacau dan
sulit. Hal ini disebabkan karena Indonesia yang baru saja merdeka belum
memiliki pemerintahan yang baik, dimana belum ada pejabat khusus yang
bertugas untuk menangani perekonomian Indonesia. Sebagai negara baru
Indonesia belum mempunyai pola dan cara untuk mengatur ekonomi keuangan
Selain itu keadaan politik yang cepat berubah-ubah semakin memperburuk
keadaan. Banyak rapat serta kegiatan penting dilakukan mulai dari penunjukan
presiden dan wakil presiden, pembentukan partai poitik, pembentukan perdana
mentri serta kabinet, bahkan pemindahan ibukota dilakukan pada saat itu.
Revolusi sosial yang berlangsung pada tahun 1945-1946 merupakan sebuah
peristiwa yang multidimensional dan bersifat kompleks. Peristiwa tersebut
dilakukan oleh para aktor dengan latar belakang yang berbeda-beda.

3.2 Saran

Penulis menyadari masih banyak kekurangan didalam membuat makalah ini,


dikarenakan kata-kata didalam makalah ini sedikit banyaknya penulis kembangkan
dengan segala keterbatasan yang penulis miliki. Mengingat penulis masih dalam
proses belajar, maka dari itu penulis sangat membutuhkan kritik serta masukan
dari semua pihak. Semoga makalah ini nantinya dapat bermanfaat bagi penulis
maupun pembaca, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

10
DAFTAR PUSTAKA

Anthony J. S. Reid. 1996. Revolusi Nasional Indonesia. Jakarta : Sinar Harapan.

Arsa, B. V. (2019). Kondisi Sosial Ekonomi Orang Indonesia Setelah Kemerdekaan


Dalam Naskah “Matahari di Sebuah Jalan Kecil” Karya Arifin C. Noer Kajian : Sosiologi
Sastra. Doctoral Dissertation : Universitas Airlangga.

Setyohadi. 2002. Sejarah Perjalanan Bangsa Indonesia dari Masa ke Masa. Jakarta.

11

Anda mungkin juga menyukai