Disusun oleh :
Kelompok 6
Mouliana (1806101020004)
2021
KATA PENGANTAR
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan pada
mata kuliah Sejarah Indonesia Masa Kemerdekaan. Bahan-bahan yang digunakan
didalam makalah ini kami ambil dari beberapa sumber, yang kemudian kami
perbaiki dan kami rangkai kembali dengan kata-kata serta kemampuan kami.
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki.
Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan makalah ini.
i
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................... 1
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana latar belakang terjadinya revolusi social pasca kemerdekaan ?
2. Apa saja faktor penyebab terjadinya revolusi social pasca kemerdekaan ?
3. Bagaimana dampak ekonomi, politik, social budaya dari revolusi social
pasca kemerdekaan ?
1.3 Tujuan
1. Agar mengetahui latar belakang terjadinya revolusi social pasca
kemerdekaan.
2. Agar mengetahui apa saja faktor penyebab terjadinya revolusi social pasca
kemerdekaan.
3. Agar mengetahui bagaimana dampak dari revolusi social pasca
kemerdekaan terhadap berbagai aspek (ekonomi, politik, social budaya).
2
BAB 2
PEMBAHASAN
3
proklamasi tersebut, maka berakhirlah masa pendudukan Jepang dan
terbentuklah sebuah bangsa yang merdeka.
1. Terjadinya ketegangan etnik antara etnik Karo dan Simalungun yang pada
umumnya merupakan buruh perkebunan dengan etnis Melayu, terutama
dari kalangan bangsawan ningrat
4
2. Adanya perubahan demografik akibat migrasi penduduk yang berlangsung
sejak zaman kolonial. Perubahan yang ditimbulkan akibat migrasi tersebut
antara lain adalah kalangan etnis Melayu berubah menjadi kalangan
minoritas, padahal dulunya mereka adalah mayoritas penduduk, sedangkan
pertumbuhan pendatang khususnya orang-orang Jawa terjadi sangat pesat.
3. Penolakan sebagian kalangan bangsawan etnis Melayu dan Cina terhadap
Republik Indonesia
4. Para bangsawan Melayu dan orang-orang Tionghoa/Cina memimpikan
kembalinya kekuasaan Belanda di Sumatera Timur. Kekuasaan kolonial
Belanda menurut mereka sebagai “zaman normal”, yang berbeda dengan
zaman Republik yang penuh dengan anarki dan kekacauan.
5. Kekerasan serupa juga terjadi di Tapanuli, Sumatera Utara, di mana sekitar
300 orang tewas dalam pertempuran antara orang-orang Batak Toba dan
Batak Karo pada bulan Mei 1946, suatu konflik kesukuan yang diperkuat
oleh kuatnya agama Kristen di kalangan suku Toba dan agama Islam di
kalangan suku Karo.
5
Kedua, aliansi militer dengan rezim yang mapan diperlemah, sehingga
militer tidak lagi dapat menjadi sarana yang diandalkan untuk
menghancurkan kekacauan domestic.
Ketiga, krisis politik terjadi dan membuat rezim yang ada tidak berdaya
dan berujung pada jatuhnya kekuatan militer. Contohnya adalah kekalahan
Cina atas Jepang dalam Perang Dunia II.
Keempat, lapisan penting masyarakat dikerahkan untuk melakukan
pemberontakan yang membawa kaum elite baru naik dan terjadinya
peningkatan secara mencolok terhadap pajak atau system sewa tanah yang
berujung pada pemberontakan masyarakat karena dipicu oleh naiknya
bahan-bahan konsumsi, dan tingginya angka pengangguran.
Bidang Ekonomi
6
a) Terjadi Inflasi yang sangat tinggi, inflasi tersebut disebabkan karena :
Beredarnya mata uang Jepang di masyarakat dalam jumlah yang tak
terkendali (pada bulan Agustus 1945 mencapai 1,6 Milyar yang
beredar di Jawa sedangkan secara umum uang yang beredar di
masyarakat mencapai 4 milyar).
Beredarnya mata uang cadangan yang dikeluarkan oleh pasukan
Sekutu dari bank-bank yang berhasil dikuasainya untuk biaya operasi
dan gaji pegawai yanh jumlahnya mencapai 2,3 milyar.
Repubik Indonesia sendiri belum memiliki mata uang sendiri sehingga
pemerintah tidak dapat menyatakan bahwa mata uang pendudukan
Jepang tidak berlaku.
b) Adanya Blokade ekonomi dari Belanda
Blokade oleh Belanda ini dilakukan dengan menutup (memblokir)
pintu keluar-masuk perdagangan RI terutama melalui jalur laut dan
pelabuhan-pelabuhan penting. Blokade ini dilakukan mulai bulan
November 1945.
c) Kekosongan kas Negara
Bidang Politik
Keadaan kehidupan politik dan pemerintahan Indonesia pada awal
kemerdekaan masih belum stabil. Ketidak setabilan ini di sebabkan oleh
adanya persaingan antar partai politik yang berbeda ideologi untuk menjadi
partai yang paling berpengaruh di indonesia, Adanya gangguan-gangguan
keamanan dalam negeri, Bangsa Indonesia masih mencari sistem
pemerintahan yang cocok sehingga terjadi perubahan sistem pemerintah serta
Kedatangan Sekutu (Inggris) yang di boncengi NICA (Belanda) yang ingin
7
kembali menjajah Indonesia, menimbulkan pertempuran di berbagai daerah
dan juga Jepang masih mempertahankan status quo di wilayah Indonesia
sampai Sekutu datang sehingga sering terjadi peperangan antara rakyat
Indonesia dan tentara Jepang.
Pasca proklamasi kemerdekaan, para tokoh-tokoh Indonesia berusaha
untuk membenahi tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Seperti yang
kita ketahui suatu negara yang baru merdeka pastinya memerlukan suatu dasar
negara dan pemimpin yang mampu melaksanakan dan memimpin
pemerintahan.selain itu juga perlunya membentuk badan-badan atau lembaga
yang berfungsi membantu pemimpin negara untuk menjalankan tugasnya. Hal
ini dapat kita lihat dalam rapat PPKI pada tangal 18 Agustus 1945 yang
hasilnya adalah mengesahkan Undang- Undang Negara, mengangkat Presiden
dan wakil presiden. Adapun hasil hasil rapat PPKI selanjutnya adalah
membentuk alat-alat perlengkapan negara seperti membentuk komite nasional,
kabinet pertama RI. membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
politik Indonesia. Namun keadaan politik Indonesia pada masa ini belum
dapat dikatakan stabil atau baik hal ini dapat dilihat dari seringnya perubahan
kabinet dan masih terdapat penyimpangan-penyimpangan dalam pelaksanaan
pemerintahan.
a) Pembentukan Badan-Badan Kelengkapan Negara
b) Pembentukan Badan-Badan Perjuangan
c) Pembentukan Tentara Nasional Indonesia (TNI)
8
betekad melucuti senjata dan mengambil alih kekuasaan dari tangan Jepang.
Bangsa Indonesia dengan sekuat tenaga melakukan perlawanan guna tetap
menegakkkan kemerdekaan kedaulatan Negara Republik Indonesia. Musuh
dari luar yang dihadapi bangsa Indonesia dalam mempertahankan
kemerdekaan adalah pasukan Jepang dan Sekutu. Untuk menghimpun
kekuatan maka para pemuda segera membentuk badan-badan perjuangan.
Tekad perjuangan kaum muda diasalurkan melaui Komite Van Aksi. Van Aksi
mempelopori pengambilalihan kekuasaan dan pelucutan senjata sehingga
terjadi pertempuran-pertempuran sengit antara pemuda Indonesia dan Jepang
di berbagai daerah.
9
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
Setyohadi. 2002. Sejarah Perjalanan Bangsa Indonesia dari Masa ke Masa. Jakarta.
11